Anda di halaman 1dari 4

Jawaban Bab I Sistem Reproduksi pada manusia

1. Mitosis : Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anakan. Sel anakan
tersebut mempunyai karakter identik secara genetik dengan sel induk. Pembelahan mitosis terjadi pada sel-
sel tubuh (sel somatik) makhluk hidup, kecuali pada pada pembentukan sel kelamin.
2. Meiosis : Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang masing-masing
sel anakan hanya memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk. Pembelahan secara meiosis hanya
terjadi pada organ kelamin.
3. Profase :

4. Metafase :

5. Anafase :

6. Telofase :

7. Sitokinesis : tahap akhir dari pembelahan mitosis yaitu fase telofase, umumnya selalu diikuti dengan
pembelahan sitoplasma
8. Diploid : Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah 2n
9. Haploid : jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah n
10. Penis : Bagian luar organ reproduksi laki-laki yang berfungsi sebagai saluran kencing (urin) dan saluran
sperma.
11. Testis : Bagian yang bentuknya bulat telur yang tersimpan dalam skrotum. Berfungsi untuk memproduksi
sperma dan hormon testosteron.
12. Epididimis : Saluran yang keluar dari testis yang berbentuk seperti tanda koma dengan ukuran ± 4 cm.
Berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sementara dan tempat pematangan sperma.
13. FSH : Hormon FSH dihasilkan oleh kelenjar Pituitari atau hipofisis (otak). Fase pertama adalah fase
menstruasi, pada fase ini hormon FSH (follicle stimulating hormone) memicu berkembangya folikel dalam
ovarium.
14. LH : Hormon ini diproduksi oleh kelenjat pituitari, yang berfungsi untuk memicu pengeluaran sel telur dari
folikel yang telah matang, proses ini disebut ovulasi.
15. Vas deferens : Saluran panjang yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Berfungsi
menghubungkan epididimis dan uretra.
16. Uretra : Saluran yang terdapat dalam penis, merupakan akhir dari saluran reproduksi. Berfungsi sebagai
saluran keluarnya sperma dan urin.
17. Spermatogenesis : Proses pembentukan sperma, terjadi di testis.
18. Sperma : Sperma merupakan sel tunggal yang mempunyai ekor dan kepala yang merupakan sel kelamin bagi
laki-laki.
19. Ovarium : Struktur berbentuk seperti telur, berjumlah dua buah, terletak di samping kanan dan kiri rahim
(uterus) dan berfungsi menghasilkan sel telur (ovum).
20. Tuba valopi : Saluran dengan panjang ±10 cm yang menghubungkan ovarium dengan rahim (uterus), tempat
terjadinya fertilisasi.
21. Uterus : Struktur seperti buah pir yang berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin selama kehamilan.
22. Endometrium : Lapisan yang membatasi rongga rahim dan meluruh saat menstruasi.
23. Vagina : Saluran yang menghubungkan lingkungan luar dengan rahim, saluran mengalirnya darah
menstruasi, dan saluran keluarnya bayi.
24. Serviks : Struktur rahim bagian bawah yang menyempit dan membuka ke arah vagina.
25. Menstruasi : meluruhnya ovum dan endometrium, berupa gumpalan darah yang keluar melalui vagina,
akibat ovum tidak dibuahi sperma.
26. Estrogen : adalah sekelompok senyawa steroid yang berfungsi terutama sebagai hormon seks wanita
27. Progesteron : merupakan hormon dari golongan steroid yang berpengaruh pada
siklus menstruasi perempuan, kehamilan dan embriogenesis. Progesteron bersama
dengan estrogen dihasilkan oleh kurpus luteum, yaitu sebuah kelenjar endokrin yang merupakan sisa
dari folikel setelah terjadinya peristiwa ovulasi
28. Gambar Hal 8.

29. Tabel hal 12.


30. Gambar hal 16

31. Gonoroe : Kencing nanah atau gonore (bahasa Inggris: gonorrhea atau gonorrhoea) adalah penyakit
menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi
32. Sifilis : adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri spiroset Treponema pallidum sub-
spesies pallidum. Rute utama penularannya melalui kontak seksual; infeksi ini juga dapat ditularkan dari
ibu ke janin selama kehamilan atau saat kelahiran, yang menyebabkan terjadinya sifilis kongenital.
33. Herpes : adalah infeksi yang disebabkan oleh Virus Herpes Simplex (terutama HSV=Herpes Simplex
Virus type II), ditandai dengan timbulnya vesikula.
34. HIV : human immunodeficiency virus; HIV ) adalah suatu virus yang dapat menyebabkan
penyakit AIDS.[2] Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh,
sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi.
35. AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi
(atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi
virus HIV;[1] atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-
lain).
36. Keputihan : Penyakit ini bisa diakibatkan oleh infeksi jamur Candida albicans, bakteri, virus dan parasit.
Penyakit ini dapat terjadi apabila kebersihan bagian vagina dan sekitarnya kurang dijaga dengan baik.
37. Epididimistis : adalah peradangan pada saluran epididimis yang disebabkan oleh infeksi atau karena terkena
penyakit menular seksual. Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu
testis. Salah satu penyebab terjadinya penyakit ini adalah perilaku seks bebas.
38. Hal 49 No 1 s.d 5
1. Menstruasi atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara
berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron. Periode
ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara
usia remaja sampai menopause.
2. Rahim atau uterus adalah organ reproduksi betina yang utama pada kebanyakan mamalia,
termasuk manusia. Salah satu ujungnya adalah servik, membuka ke dalam vagina, dan ujung
satunya yang lebih luas, yang dianggap badan rahim, disambung di kedua sisi dengan tabung
Fallopian. Fungsi utama rahim menerima pembuahan ovum yang tertanam ke dalam endometrium,
dan berasal makanan dari pembuluh darah yang berkembang secara khusus untuk maksud ini.
Ovum yang dibuahi menjadi embrio, berkembang menjadi fetus dan gestates sampai kelahiran.
3. Penyaluran virus HIV bisa melalui penyaluran Semen (reproduksi), Darah, cairan vagina, dan
ASI. Cara pencegahan adalah menghindari kontak fisik dengan penderita HIV, menghindari seks
bebas, menggunakan jarum suntik bersama-sama.

4.

5.

Anda mungkin juga menyukai