0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
45 tayangan2 halaman
Tikus berencana mencuri makanan petani namun khawatir dengan kehadiran ular. Mereka memutuskan menyerang ular bersama agar tidak mengganggu rencana mereka. Petani membunuh ular karena menganggapnya berbahaya tanpa menyadari peran penting ular dalam mengusir tikus. Akibatnya, tikus bisa dengan leluasa merusak tanaman petani.
Tikus berencana mencuri makanan petani namun khawatir dengan kehadiran ular. Mereka memutuskan menyerang ular bersama agar tidak mengganggu rencana mereka. Petani membunuh ular karena menganggapnya berbahaya tanpa menyadari peran penting ular dalam mengusir tikus. Akibatnya, tikus bisa dengan leluasa merusak tanaman petani.
Tikus berencana mencuri makanan petani namun khawatir dengan kehadiran ular. Mereka memutuskan menyerang ular bersama agar tidak mengganggu rencana mereka. Petani membunuh ular karena menganggapnya berbahaya tanpa menyadari peran penting ular dalam mengusir tikus. Akibatnya, tikus bisa dengan leluasa merusak tanaman petani.
1. Analisislah teks anekdot di atas berdasarkan struktur!
Dalam rantai makanan pada ekosistem sawah, tikus dianggap sebagai hama yang merugikan petani. Sementara ular justru lebih menguntungkan karena bisa membasmi hama tikus, sedangkan petani yang tidak mengerti hal ini justru memusnahkan ular karena dianggap berbahaya sehingga tikus pun semakin meKetua Genglela. Suatu hari di sawah petani pada malam hari, beberapa ekor tikus sedang mendiskusikan hal penting di markas bawah tanahnya dengan serius. Mereka ingin menyerah sawah petani di malam hari dan memakan beberapa sayur dan tanaman segar. Anggota Tikus 1 : “ Tapi, bos, makanan kita cukup banyak, bisa untuk mencukupi kebutuhan hingga tiga hari ke depan.” Ketua Geng Tikus : “ Kamu pikir makanan itu hanya untuk makan dirimu sendiri? Tentu tidak, kan ada aku!” Para angota dari kelompok tikus tersebut pun hanya terdiam dan menurut dengan apa yang dikatakan Ketua Gengnya. Anggota Tikus 2 : “ Tapi Ketua Geng, misi kita malam ini tidak berhasil jika ada musuh yang paling berbahaya.” Ketua Geng Tikur : “Ooh, si ular itu? Tenang saja, aku sudah memiliki rencana untuk menghadapinya. Kita serang ular itu bersama-sama malam ini, dan pastikan dia tidak berkutik lagi kembali ke lahan petani ini. Tetapi, harus ada satu tikus yang menjadi umpannya.” Para tikus pun saling berpandangan dan berharap tidak ada yang akan dijadikan umpan di antara mereka semua. Kemudian Ketua Geng menunjuk secara acak, dan mau tidak mau harus menurutinya. Di lahan petani yang gelap itu, muncullah seekor ular yang sedang mencari para tikus berkeliaran yang hendak mencuri makanan hasil tani.Ular Sawah berkata, “Kemana para tikus ini, padahal aku sangat kelaparan.”Kemudian seekor tikus bergerak perlahan untuk memancing perhatian si ular. Ketika ulartersebut mulai mendekati dengan gerakan tanpa suara tapi gesit, tikus-tikus yang lain punmengikutinya dan berharap misi mereka bisa berjalan sesuai harapan. Saat hampir menuju keberhasilan, para tikus mulai bermunculan secara beramai-ramai hendak menyerang si ular. Si ular yang mengetahui akan ancaman tersebut pun segera berencana melarikan diri, karena kegesitannya tidak bisa dikalahkan oleh seekor tikus manapun. Namun, suatu ketika saat sedang mengejar si ular, para tikus tiba-tiba beralih untuk tidak mengejarnya, dan hal tersebut membuat si ular heran. Kemudian dilihatnya seorang petani yang tiba-tiba keluardari rumah.Petani yang kaget melihat seekor ular dan menganggapnya berbahaya itupun sontak memukul siular hingga tidak berdaya. Ular tersebut terlihat belum mati, namun si petani segeramembuangnya ke sungai kecil yang berada tidak jauh dari lahan sawahnya. Tubuh ulah yang lemas itu pun ikut terbawa arus sungai yang cukup deras di malam hari tersebut. Si petani dengan bangga kembali ke rumahnya karena merasa bahwa ancaman dari ular telah hilang tanpa mengetahui dampak yang akan dialami.Para tikus yang mengetahui kejadian tersebut pun sangat senang bukan kepalang, dengan segera mereka menyusun rencana untuk menguasai lahan petani saat si petani sudah tidak terlihat lagi dibalik kegelapan malam. Keesokan harinya, saat si petani kembali ke lading untuk bertani, Ia telah dikejutkan dengan kondisi lahannya yang berantakan. Kemudian para petani lain yang sedang melewati lahannya berkata pada si petani. “Wah, itu sepertinya karena ulah para tikus tadi malah itu, pak. Makanya kalau ada ular sebaiknya dijaga aja pak, bila perlu dipelihara malah, buat ngusir para tikus yang rakus itu.” Si petani tidak bisa berkata-kata, sementara ia mengingat bahwa Ia tidak memiliki alat pengusir tikus, ataupun hewan peliharaan yang bisa memangsa tikus-tikus rakus itu. Apalagi ia juga baru tersadar bahwa ular pemangsa yang biasa menghilangkan hama tersebut telah dibunuhnya kemarin malam. Dan si petani pun hanya bisa menyesali semua perbuatannya tersebut. Keterangan : Merah => Abstraksi Kuning => Orientasi Hijau => Krisis Biru => Reaksi Ungu => Koda
2. Analisislah teks anekdot di atas berdasarkan aspek kebahasaan!
Kata Kerja Aksi : -Membasmi -Memusnahkan -Mendiskusikan -Mencari -Mencuri
Kalimat Retoris : “ Kamu pikir makanan itu hanya untuk makan dirimu sendiri? Tentu tidak, kan ada aku!”