Satuan Acara Penyuluhan Peb
Satuan Acara Penyuluhan Peb
(SAP)
1. Anita Berlin
2. Hamzah
3. Nugroho Adisaputra
4. Siti Fitriani
5. Supraptodi
Setelah mengikuti penyuluhan tentang Tanda Ganguan Kehamilan Pada Trimester III
diharapkan peserta dapat memahami dan mampu mencegah terjadinya gangguan kehamilan
terutama pada trimester ke III.
7. Peserta dapat menjelaskan pencegahan awal yang bisa dilakukan sampai penanganan dari
Preeklampsia.
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
Penyuluh menjelaskan tentang materi yang dibawakan dan memberikan kesempatan bertanya
pada peserta dan mendiskusikannya.
D. Media
1. LCD
2. Laptop
3. Pengeras suara
4. Leaflet
E. Materi Penyuluhan
Ø Pelaksana ( mahasiswa )
1. Pembukaan
a. Menyiapkan diri
c. Menyampaikan tujuan
2. Penyampaian materi
5. Penutup
b. Evaluasi
c. Memberikan reinforcement positip terhadap jawaban yang diberikan oleh sasaran (peserta).
4. Mengajukan pertanyaan.
G. Kriteria evaluasi
Evaluasi stuktur
Alat – alat penyuluhan berupa leaflet tentang Typoid tersedia sebelum dilakukan penyuluhan
dan peserta hadir mengikuti penyuluhan
Evaluasi proses
Waktu penyuluhan dimulai pukul 16.00 WITA dan berakhir pukul 16.40 WITA, klien
mendengarkan dan menyampaikan pertanyaan tentang Pre Eklampsia.
Evaluasi hasil
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan kesehatan, peserta dapat mencapai kriteria tujuan khusus
dari penyuluhan ini.
MATERI PENYULUHAN
PRE EKLAMPSIA
Pre eklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa
nifas yang terdiri dari trias : hipertensi, proteinuri, dan edema, tetapi tidak menjukkan tanda-
tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul
setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih.
a. Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih, atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih, atau
kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih.
b. Edema umum, kaki, jari tangan dan muka, atau kenaikan berat badan 1 kg atau lebih
perminggu.
c. Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih perliter, kwalitatif 1+ atau 2+ pada urin kateter atau
midstream untuk pemeriksaan laboratorium.
Pre Eklampsia dulu dikenal sebagai Toksemia, karna diperkirakan adanya racun di dalam darah
ibu hamil. Meski teori ini sudah dibantah, tetapi penyebab pre-eklamsia hingga kini belum
diketahui. Penyebab lain yang diperkirakan terjadi, adalah :
Biasanya tanda-tanda pre eklampsia timbul dalam urutan : pertambahan berat badan yang
berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya proteinuria. Pada pre eklampsia ringan tidak
ditemukan gejala – gejala subyektif. Pada pre eklampsia berat didapatkan gejala sebagai berikut
:
Gejala – gejala ini sering ditemukan pada pre eklampsia yang meningkat dan merupakan
petunjuk bahwa eklampsia akan timbul.
Pada pre eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. Pada
biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus. Pada beberapa kasus, lumen arteriola
sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilakui oleh satu sel darah merah. Jadi jika semua
arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tenanan darah akan naik sebagai usaha untuk
mengatasi tekanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat dicukupi. Sedangkan kenaikan berat
badan dan edema yang disebabkan oleh penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan
interstitial belum diketahui sebabnya, mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat
disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerulus (Sinopsis
Obstetri, Jilid I, Halaman 199).
Pada pre-eklampsia aliran darah dan pemakaian oksigen tetap dalam batas-batas normal. Pada
eklampsia, resistensi pembuluh darah meninggi, ini terjadi pula pada pembuluh darah otak.
Edema terjadi pada otak yang dapat menimbulkan kelainan serebral dan kelainan pada visus.
Bahkan pada keadaan lanjut dapat terjadi perdarahan.
2. Perubahan pada janin dan rahim
Aliran darah menurun ke plasenta menyebabkan gangguan plasenta, sehingga terjadi gangguan
pertumbuhan janin dan karena kekurangan oksigen terjadi gawat janin. Pada pre-eklampsia dan
eklampsi sering terjadi bahwa tonus rahim dan kepekaan terhadap rangsangan meningkat maka
terjadilah partus prematurus.
Filtrasi glomerulus berkurang oleh karena aliran ke ginjal kurang. Hal ini menyebabkan filfrasi
natrium melalui glomerulus menurun, sebagai akibatnya terjadilah retensi garam dan air. Filtrasi
glomerulus dapat turun sampai 50% dari normal sehingga pada keadaan lanjut dapat terjadi
oliguria dan anuria.
Kematian wanita pada pre-eklampsi dan eklampsi biasanya disebabkan oleh edema paru. Ini
disebabkan oleh adanya dekompensasi kordis. Bisa pula karena terjadinya aspires pnemonia.
Kadang-kadang ditemukan abses paru.
Dapat ditemukan adanya edema retina spasmus pembuluh darah. Bila ini dijumpai adalah
sebagai tanda pre-eklampsi berat. Pada eklampsi dapat terjadi ablasio retinae, disebabkan edema
intra-okuler dan hal ini adalah penderita berat yang merupakan salah satu indikasi untuk
terminasi kehamilan. Suatu gejala lain yang dapat menunjukkan arah atau tanda dari pre-
eklampsi berat akan terjadi eklampsi adalah adanya: skotoma, diplopia, dan ambliopia. Hal ini
disebabkan perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks serebri atau dalam
retina.
Pada pre-eklampsi ringan biasanya tidak dijumpai perubahan nyata pada metabolisme air,
elektrolit, kristaloid dan protein serum. Dan tidak terjadi ketidakseimbangan elektrolit. Gula
darah, bikarbonas natrikus dan pH normal. Pada pre-eklampsi berat dan pada eklampsi : kadar
gula darah naik sementara asam laktat dan asam organik lainnya naik sehingga cadangan alkali
akan turun. Keadaan ini biasanya disebabkan oleh kejang-kejang. Setelah konvulsi selesai zat-
zat organik dioksidasi sehingga natrium dilepas lalu bereaksi dengan karbonik sehingga
terbentuk bikarbonas natrikus. Dengan begitu cadangan alkali dapat kembali pulih normal.
Preeklampsia umumnya terjadi pada kehamilan yang pertama kali, kehamilan di usia remaja dan
kehamilan pada wanita diatas 40 tahun. Faktor resiko yang lain adalah :
Kegemukan/obesitas.
F. Apa akibat lanjut/komplikasi yang terjadi bila Pre Eklampsia tidak segera ditangani ?
Preeklamsia akan mempengaruhi pembuluh arteri yang membawa darah menuju plasenta. Jika
plasenta tidak mendapat cukup darah, maka janin akan mengalami kekurangan oksigen dan
nutrisi sehingga pertumbuhan janin melambat atau lahir dengan berat kurang.
3. Lepasnya plasenta.
Preeklamsia meningkatkan risiko lepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum lahir, sehingga
terjadi pendarahan dan dapat mengancam bayi maupun ibunya.
4. Sindrom HELLP
HELLP adalah singkatan dari Hemolysis (perusakan sel darah merah), Elevated liver enzym dan
low platelet count (meningkatnya kadar enzim dalam hati dan rendahnya jumlah sel darah dalam
keseluruhan darah). Gejalanya, pening dan muntah, sakit kepala serta nyeri perut atas.
5. Eklampsia
Jika preklamsia tidak terkontrol, maka akan terjadi eklamsia. Eklamsia dapat mengakibatkan
kerusakan permanen organ tubuh ibu, seperti otak, hati atau ginjal. Eklamsia berat menyebabkan
ibu mengalami koma, kerusakan otak bahkan berujung pada kematian janin maupun ibunya.
G. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan dan penanggulangan Pre Eklampsia
?
Ø PENCEGAHAN
Karena penyebab pastinya belum diketahui, maka pencegahan utama yang baik adalah meminta
ibu hamil untuk mengurangi konsumsi garam, meski dianggap tidak efektif menurunkan risiko
preeklamsia. Diet yang dianjurkan cukup protein, rendah karbohidraat, lemak dan garam.
2. Periksalah kehamilan secara teratur, untuk mengetahui kondisi ibu dan janin. Preklamsia
yang terdiagnosa lebih awal, akan memudahkan dokter menyarankan terapi yang tepat untuk ibu
dan janinnya.
Sebuah penelitian di tahun 2006, lebih dari 70 persen wanita yang mengkonsumsi multivitamin
dan menjaga berat tubuh sebelum hamil terbukti risiko terkena preeklamsianya lebih rendah.
Suplemen nutrisi ditengarai mampu menurunkan risiko terkena preeklamsia, tapi Anda harus
sangat selektif. Konsultasikan pada dokter, sebelum mengkonsumsi suplemen di saat hamil.
3. Perbanyak minum
Sangat dianjurkan ibu hamil untuk minum dalam jumlah yang banyak tiap hari. Minuman yang
baik adalah air putih, karna air akan mendorong garam ke luar tubuh. Dengan banyak minum
akan membuat lebih sering ke toilet sehingga dapat membawa kelebihan garam bias terbawa
keluar, selain itu juga mengurangi aktivitas. Minimal minum 2 liter per hari.
Ø PENANGGULANGAN
Satu-satunya cara yang pling tepat untuk menangulangi Pre Eklampsia pada akhir kehamilan
adalah dengan mempercepat persalinan, tapi pada preeklamsia di awal kehamilan, yang bisa
dilakukan adalah antara lain :
1. Bed rest
Mengulur waktu kelahiran bayi dengan istirahat total agar tekanan darah turun dan
meningkatkan aliran darah menuju plasenta, agar bayi dapat bertahan. Dianjurkan untuk
berbaring total dan hanya diperbolehkan duduk atau berdiri jika memang benar-benar
diperlukan. Istirahat total berarti berbaring di tempat tidur. Sebaiknya berbaring ke sisi sebelah
kiri untuk meningkatkan aliran darah pada janin.
Obat yang biasa direkomendasikan yaitu pemakaian obat penurun tekanan darah. Pada
preklamsia parah dan sindroma HELLP, obat corticosteroid dapat memperbaiki fungsi hati dan
sel darah. Obat ini juga dapat membantu paru-paru bayi tumbuh bila harus terjadi kelahiran
prematur.
3. Melahirkan
Ini adalah cara terakhir mengatasi preeklamsia. Pada preklamsia akut/parah, dokter akan
menganjurkan kelahiran prematur untuk mencegah yang terburuk. Kelahiran ini juga diperlukan
kondisi minimal, seperti kesiapan tubuh ibu dan kondisi janin.