Anda di halaman 1dari 2

1.

MENENTUKAN pH LARUTAN DENGAN INDIKATOR

Dasar Teori
Indikator adalah alat untuk mengetahui apakah larutan bersifat asam atau basa. Indikator merupakan
larutan yang dapat berubah warna dalam rentang pH tertentu. Indikator yang baik mempunyai intensitas
warna hanya memerlukan beberapa tetes menyebabkan terjadi perubahan warna yang jelas dan konsentrasi
indikator tidak berpengaruh terhadap pH larutan.
Ada berbagai macam indikator, mulai dari yang sintetis sampai zat pewarna alami yang ditemukan
pada buah-buahan, sayur-sayuran, dan bunga. Beberapa indikator sintetis dan jangkauan warnanya dapat
dilihat pada tabel berikut :
Indikator Rentang pH Perubahan Warna
Metil Jingga 2,9 – 4,0 Merah - Kuning
Metil Merah 4,2 – 6,3 Merah - Kuning
Fenolftalein (PP) 8,3 – 10 Tidak berwarna – Merah
Bromtomol Biru (BTB) 6,0 – 7,6 Kuning – Biru
Indikator merupakan asam lemah atau basa lemah yang dapat memperlihatkan perbedaan warna pada
larutan asam atau basa. Rentang pH atau perubahan warna adalah daerah batas pH merupakan daerah
transisi perubahan warna. Tiap indikator mempunyai trayek perubahan warna yang berbeda, sebagai
gambaran larutan lakmus berubah warna merah pada pH < 5,5 dan larutan lakmus berubah berwarna biru
pada pH > 8,0 sehingga larutan lakmus akan mengalami perubahan warna merah ke warna biru pada pH
5,5 – 8,0.
Sebuah indikator hanya menunjukan rentang pH tertentu dan tidak menunjukan nilai pH yang pasti
sehingga diperlukan indikator yang lain untuk mempersempit perkiraan rentang pH sampel yang di amati.
Tujuan Percobaan
 Memperkirakan pH suatu larutan menggunakan beberapa indikator.
Alat dan Bahan Percobaan
1. Alat Percobaan
Alat Pecobaan Jumlah
Tabung Reaksi 24 buah
Rak Tabung Reaksi 3 buah
Pipet Tetes 6 buah
2. Bahan Percobaan
Bahan Pecobaan Jumlah
Larutan Uji Coba ( Larutan A, B, C, D, E, F ) 6 jenis larutan
Indikator Lakmus merah (s) secukupnya
Indikator Lakmus Biru (s) secukupnya
Indikator Metil Jingga (aq) secukupnya
Indikator Penolftalien (aq) secukupnya
Indikator Bromtomol Biru (aq) secukupnya

Cara Kerja
1. Masukan larutan A kedalam 4 tabung reaksi kira-kira setinggi 4 cm.
2. Celupkan kertas indkator lakmus merah dan biru kedalam tabung reaksi pertama, amati
perubahan warna indikator lakmus merah,
3. Tambahkan 3 tetes indikator metil jingga pada tabung reaksi yang kedua, amati perubahan warna
pada lautan, mencatat pH sesuai dengan trayek peruban warna indikator metil jingga.
4. Tambahkan 3 tetes indikato bromtimol biru pada tabung reaksi yang ketiga, amati perubahan
warna pada lautan, mencatat pH sesuai dengan trayek perubahan warna indikator bromtimol
biru.
5. Tambahkan 3 tetes indikator fenolftalein pada tabung reaksi yang keempat, amati perubahan
warna pada lautan, mencatat pH sesuai dengan trayek perubahan warna indikator fenolftalien.
6. Perkirakan harga pH berdasarkan perubahan warna dan trayek pH berdasarkan masing-masing
indikator.
7. Lakukan tahapan diatas dengan larutan B, C, D, E dan F. Catatlah warna hasil pengamatan dan
perkirakan harga pH pada tiap-tiap larutan uji coba.

1
Hasil Pangamatan
pH dan Warna Perkiraan pH
Larutan Larutan
L. Merah L. Biru Metil Jingga BTB PP
Larutan A
1.
Rentang pH
Larutan B
2.
Rentang pH
Larutan C
3.
Rentang pH
Larutan D
4.
Rentang pH
Larutan E
5.
Rentang pH
Larutan F
6.
Rentang pH

Pertanyaan
1. Kelompokan larutan yang telah diuji kedalam larutan asam, basa dan netral !
2. Kelompokan larutan yang telah diuji berdasarkan perubahan warna berdasarkan penggunaan
indikator !
3. Jelaskan cara memilih indikator yang tepat untuk menentukan pH suatu larutan !

Anda mungkin juga menyukai