Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PEMBAHASAN
Glaukoma adalah istilah yang menggambarkan sekelompok gangguan
okular dengan etiologi yang multifaktor yang memiliki karakteristik neuropati optik
dengan perubahan yang progresif pada serabut saraf optik terdiri dari penipisan
fokal atau umum dari rim neuroretina dengan pembesaran optic cup,
memperlihatakan neurodegenerasi dari ganglion sel akson retina dan deformasi dari
lamina kribrosa.7

Glaukoma ditandai dengan peningkatan tekanan bola mata, atrofi papil saraf
ptik, dan menciutnya lapang pandang. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
peningkatan tekanan bola mata :1) Laju produksi aqueous humor oleh badan siliar;
2) Resitensi aliran aqueous melewati trabekular meshwork- sistem kanal Schlem;
bagian yang spesifik sering mengalami resitensi adalah juxtacanalicular meshwok;
3) Level tekanan vena episcleral. Pada pasien ini didapatkan peningkatan tekanan
bola mata yaitu 31,8 mmHg.8

Pada katarak yang dibiarkan, lama kelamaan korteks lensa bisa mencair
kemudian keluar dari kapsul. Produk protein lensa yang keluar dari kapsul dapat
berperan sebagai antigen yang mengakibatkan reaksi radang dalam mata. Debris
protein dan sel-sel radang yang tersangkut dalam celah tuberkulum mengakibatkan
terhambatnya aliran keluar humor aqueous.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan oftalmologi.
Pada anamnesis pasien mengeluhkan penglihatan kabur disertai konjungtiva
hiperemis, terasa perih, sekret (+) dan lakrimasi. Pada saat keluhan dirasakan
memberat, pasien merasakan pusing yang disertai migrain pada kepala sebelah
kanan. Pemeriksaan visus pada VOD : 1/~, VOS : 6/12,5. Status oftalmologi, pada
inspeksi ditemukan OD sekret palpebra (+), konjungtiva hiperemis, kornea keruh
berwarna abu-abu, pupil bulat anisokor, RCL/RCTL (-), kripte iris (-), ukuran pupil
±4 mm, edema kornea (+). Pada OS ditemukan lensa keruh (+), pupil bulat anisokor
(+), RCL (+), RCTL (-). Hal ini telah sesuai dengan teori diatas.10

37
Pada kasus ini, dapat diberikan terapi untuk menurunkan produksi humor
aqueous : Pemberian obat golongan β-bloker : timolol 0,25%, 1-2kali/ hari. Untuk
mengatasi ekskresi K+, edukasi pasien untuk diet tinggi kalium atau dapat diberikan
tablet KSR. Dimana hal ini telah sesuai dengan teori bahwa pengobatan glaukoma
dimulai dengan monoterapi dan dianjurkan diet tinggi kalium untuk mengatasi efek
samping dari obatnya.10

38

Anda mungkin juga menyukai