Anda di halaman 1dari 19

2.

1 KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN FISIOLOGIS


TRIMESTER III
2.2.1 Pengkajian
Tanggal Pengkajian/Jam :
Tempat Pengkajian :
Nama Pengkaji :
A. Data Subyektif
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari-
hari agar tidak keliru dalam memberikan asuhan
(Ambarwati, 2010)
Umur /Tanggal lahir: Usia ideal untuk hamil adalah 20-35 tahun (Depkes RI,
2009). Ibu yang hamil diatas usia 35 tahun memiliki resiko
untuk memiliki anak dengan sindrom down. Serta memiliki
kemungkinan lebih besar mengalami hipertensi dan
keguguran (Cunningham,2005).
Agama : Memudahkan bidan melakukan pendekatan dalam
melakukan asuhan kebidanan (Sudarma, 2009)
Suku/Bangsa : Sekitar 90% perempuan Asia memiliki rhesus +. Masalah
dapat timbul apabila ibu memiliki rhesus + dan ayah
memiliki rhesus -. Janin RH + pada ibu RH - akan
menimbulkan inkompabilitas RH yang dapat
mengakibatkan kematian janin (Natalina, 2012).
Pendidikan : Tingkat pendidikan mempengaruhi pengetahuan dan
informasi yang di dapat oleh ibu hingga berdampak pada
perilaku sehari-hari (Ambarwati, 2010).
Pekerjaan : - Mempengaruhi kondisi ekonomi keluarga yang
berdampak pada status kesehatan ibu hamil (Ambarwati,
2010).
- Memberikan gambaran mengenai tuntutan
pekerjaannya. Seperti wanita yang harus bekerja
dengan berdiri lebih dari 5 jam sehari dapat
meningkatkan kelahiran premature. Sedangkan pajanan
terhadap bunyi keras meningkatkan kelahiran
premature,BBLR,dan aborsi spontan (Wheeler, 2003).
Alamat : Mempermudah kunjungan rumah bila diperlukan
(Ambarwati, 2010).
2. Alasan Kunjungan/Keluhan Utama
Keluhan Utama : mengetahui alasan yang mendasari klien datang ke pelayanan
kesehatan (Manuaba, 2012)
 Keluhan trimester I : mual muntah (menghilang pada kehamilan 12-14
minggu), kloasma gravidarum, peningkatan frekuensi berkemih, mudah lelah,
pusing, perubahan payudara dan rasa nyeri, kram tungkai, gatal-gatal,
perdarahan, stress, mengidam.
 Keluhan trimester II : selera makan yang meningkat dapat membuat gangguan
pada body image, sulit tidur, varises, edema tungkai, kram kaki, keputihan,
anemia, nyeri ulu hati dan gusi berdarah.
 Keluhan trimester III : Hemoroid, sering kencing, sakit punggung, sembelit,
keputiha, pusing, sulit bernapas, varises
(Molika, 2014).
3. Riwayat Menstruasi
HPHT : merupakan dasar untuk menentukan usia kehamilan dan taksiran kelahiran.
(Varney,2007)
Siklus : normalnya 28-30 hari, teratur
Lama : normalnya 5-7 hari
4. Riwayat Obstetri
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
No
Suami Ank UK Pny Jns Pnlg Tmpt Peny JK BB/PB H M Abnrmlts Laktasi Peny
1
2
Menguraikan tentang kehamilan yang lalu (dari suami ke berapa, berapa usia
kehamilannya, apa jenis kelaminnya) Persalinan yang lalu (jenis persalinan,
penolong dan penyulitnya). Nifas yang lalu (apa penyulitnya), jumlah anak hidup,
apa jenis kelaminnya, berat badan saat lahir, berapa usianya, dan lama meneteki
serta KB yang digunakan.
5. Riwayat Kehamilan Sekarang
Mendeteksi komplikasi,ketidaknyamanan dan setiap keluhan pada kehamilan ini.
a. Keluhan tiap trimester
- Trimester I : mual muntah (menghilang pada kehamilan 12-14
minggu), kloasma gravidarum, peningkatan frekuensi berkemih, mudah
lelah, pusing, perubahan payudara dan rasa nyeri, kram tungkai, gatal-gatal,
perdarahan, stress, mengidam.
- Trimester II : selera makan yang meningkat dapat membuat gangguan
pada body image, sulit tidur, varises, edema tungkai, kram kaki, keputihan,
anemia, nyeri ulu hati dan gusi berdarah.
- Trimester III : konstipasi, nyeri punggung, sesak napas, sering berkemih,
edema tungkai, dihantui kecemasan.
(Molika, 2014).
b. Pergerakan anak pertama kali
Gerak janin pertama kali mulai dirasakan pada minggu ke 20-22 minggu pada
primigravida dan pada minggu ke 18 pada multigravida. (NHCS Health, 2014)
c. Pemeriksaan kehamilan
Pemeriksaan kehamilan setidaknya dilakukan minimal 4 kali selama hamil
(Dewi, 2011).
d. Pendidikan kesehatan yang sudah di dapat
e. Imunisasi TT
(Varney, 2007)

6. Riwayat Penyakit Klien


a. Penyakit Kardiovaskuler :
- Hipertensi dapat berakibat pada preeklampsiaaa dan komplikasinya adalah
abrupsio plasenta, disseminated intravascular coagulation, perdarahan
otak, gagal ginjal, IUGR, prematur, dan IUFD.
- Penyakit jantung dapat memperberat kehamilan dan diperberat kehamilan
dan mengakibatkan emboli paru, preeklampsiaaa, kardiomiopati, dan
edema paru.
(Wiknjosastro, 2010)

b. Penyakit Darah :
- Konsentrasi hemoglobin yang tinggi selama kehamilan meningkatkan
risiko komplikasi seperti kelahiran kecil untuk masa kehamilan (KMK),
kelahiran prematur, dan mortalitas prenatal.
- Penyakit darah seperti anemia yang diderita sejak hamil dapat
menimbulkan komplikasi seperti partus prematurus, inersia uteri, atonia
uteri, dan dapat menyebabkan perdarahan.
(Wiknjosastro, 2010)
c. Penyakit Paru dan Pernapasan :
- Tidak ada dampak serius infeksi saluran pernapasan atas terhadap masa
kehamilan dan persalinan.
- Asma dapat mengakibatkan kematian perinatal, hiperemesis
gravidarum,premature, hipertensi kronik, pre-eklampsia, BBLR, dan
perdarahan.
- TBC dapat memperberat kehamilan dengan adanya risiko prematuritas,
IUGR, BBLR, dan still birth
(Wiknjosastro, 2010)
d. Penyakit Saluran Pencernaan
Hiperemesis tingkat III dapat menyebabkan diplopia, palsi nervus ke 6,
nistagmus, ataksia, kejang, dan kematian (Wiknjosastro,2010)
e. Penyakit Ginjal dan Saluran Kemih
Kehamilan dapat mengakibatkan gagal ginjal jika terjadi preeklampsiaaa,
eklampsiaa, sindrom HELLP dan plasenta previa/solusio plasenta.
(Wiknjosastro, 2010)
f. Penyakit Hati :
- Ibu dengan hepatitis B dapat menularkan virus pada bayinya saat
persalinan maupun melalui plasenta. Pada kehamilan tidak berpengaruh
banyak. Namun dapat menyebabkan gagal hati dan karsinoma
hepatoseluler primer pada bayinya (Varney, 2006).
g. Penyakit Endokrin :
- Hipertiroid dapat mengakibatkan preeklampsiaaa, gagal jantung dan
keadaan perinatal yang buruk.
- Hipotiroid subklinis dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan solusio
plasenta.
- Diabetes militus dapat mengakibatkan preeklampsiaa, persalinan dengan
SC, bmakrosomia, hiperbilirubinemia, hipoglikemia, hipokalasemia, RDS,
prematur, dan IUFD.
(Wiknjosastro, 2010)
h. Penyakit Infeksi :
- Demam dengue dalam kehamilan yang berkelanjutan dapat mengakibatkan
perdarahan saat persalinan karena adanya trombositopenia (Wiknjosastro,
2010)
- Demam tifoid dalam kehamilan yang berkelanjutan dapat meningkatkan
risiko terjadinya persalinan premature (Wiknjosastro, 2010)
- Infeksi herpes simplex yang baru terjadi pada kehamilan akan memiliki
risiko infeksi pada bayi sehingga dianjurkan untuk seksio caesarea
(Wiknjosastro, 2010)
- Infeksi menular seksual dapat mengakibatkan abortus, still birth, BBLR,
dan infeksi perinatal (Wiknjosastro,2010).
- Infeksi saluran kemih berisiko akan kelahiran prematur, BBLR, Hipertensi,
Pre-eklampsia, dan anemia (Varney,2006).
- Varisela dapat mengakibatkan cacat bawaan pada janin
(Wiknjosastro,2010).
- Toksoplasmosis dapat mengakibatkan malformasi kongenital berat. Rubela
dapat berakibat pada abortus, still birth dan kelainan janin.
Sitomegalovirus dapat mengakibatkan kerusakan pada janin. Herpes dapat
mengakibatkan still birth (Varney, 2006).
i. Penyakit Sistem Imun
Lupus eritematosus sitemik (LES) dapat mengakibatkan kematiann janin
meningkat, IUGR dan preeklampsiaaa (Wiknjosastro, 2010).
j. Adanya riwayat kehamilan seperti abortus,kehamilan ektopik, molahidatidosa,
dan hiperemesis gravidarum dapat terulang pada kehamilan ini. (Varney,2006)
k. Adanya kelahiran preterm memungkinkan akan terjadi lagi pada kehamilan
ini.(Wheeler,2003)
7. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Penyakit genetik yang menurun dan meningkat kecenderungannya pada ras atau
etnis tertentu dapat mempengaruhi hasil akhir kehamilan. (Wheeler,2003)
b. Pengkajian penyakit menurun (diabetes militus, hipertensi, leukimia, dll),
menular (TBC, hepatitis, varisela, HIV/AIDS, IMS) dan menahun (jantung,
asma).
c. Riwayat kehamilan kembar pada keluarga juga dapat terjadi pada kahamilan
sekarang.
d. Ada tidaknya riwayat alergi pada ibu atau keluarga.
8. Data Fungsional Kesehatan
Kebutuhan Dasar Keterangan
- Asam folat penting bagi pertumbuhan janin usia
muda. Defisiensi asam folat dapat menyebabkan
anemia megaloblastik, Fetal Neural Tube Defect,
Nutrisi
peningkatan insiden abortus dan abruption plasenta.
- AA + DHA dibutuhkan utama pada masa awal
kehamilan untuk perkembangan janin terutama otak
janin. Konsumsi AA + DHA dapat mencegah
persalinan preterm.
- Jumlah tambahan kalori yang dibutuhkan ibu hamil
adalah 300 kalori dengan komposisi menu seimbang
(cukup mengandung karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, dan air).

- Frekuensi BAK pada trimester I meningkat karena


peningkatan hormon progesteron.
- Frekuensi BAK pada trimester III meningkat karena
kepala janin yang mulai memasuki rongga panggul.
- Pada ibu trimester II biasanya mengalami konstipasi,
Eliminasi
karena waktu transit yang lama pada usus besar
sehingga semakin banyak air yang diabsorbsi.
- Umumnya terjadi konstipasi pada trimester III karena
penurunan peristaltis usus.
(Varney 2007)
- Pada trimester I pola istirahat sedikit terganggu
dikarenakan adanya mual dan muntah yang
disebabkan karena adanya peningkatan hormon HCG.
- Pada trimester II dan III ibu hamil sudah dapat
Istirahat
beristirahat yang nyaman walaupun perutnya mulai
membesar. Istirahat cukup dapat meningkatkan
perkembangan dan pertumbuhan janin.
(Manuaba, 2012).
Adanya pengeluaran sekret vagina dapat mengakibatkan
Personal Hygiene vaginitis,sehingga ibu harus sering membersihkan
genetalia (Varney, 2007).
- Aktivitas boleh dilakukan seperti biasa namun tidak
boleh berlebihan
Aktivitas
- Pada kehamilan trimester III aktivitas sedikit
terganggu karena rasa sakit pinggang yang umumnya
terjadi pada trimester III
(Varney, 2007)

Kebiasaan Kebiasaan minum alkohol, jamu-jamuan, obat-obatan,


kafein, perokok aktif maupun pasif, narkoba, dan
kepemilikan binatang peliharaan dapat mengakibatkan
gangguan dalam kehamilan (Cunningham, 2005).
Seksual - Hubungan seksual trimester I boleh dilakukan apabila
ibu tidak memiliki riwayat abostus dan gangguan
reproduksi lainnya seperti IMS, riwayat penyumbatan
tuba.
- Hubungan seksual pada trimester II tetap
diperbolehkan kecuali pada ibu yang pernah
mengalami keguguran namun beberapa wanita
mengalami kehilangan gairah seksualnya ketika hamil
- Secara umum terjadi penurunan libido pada
9
kehamilan trimester III
.
(Varney,2006)

9. Riwayat Psikososiokultural Spiritual


a. Psikologis
Trimester Pertama
 Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya
 Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya
 Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya sedang hamil
 Kehamilan masih dirahasiakan
 Penurunan kemauan seksual
 Membutuhkan penerimaan kehamilan oleh keluarga
 Ketidakstabilan emosi dan suasana hati
 Perasaan was-was, takut, cemas, gembira, dll.
Trimester Kedua
 Ibu merasa sehat dan mulai bisa menerima kehamilannya
 Ibu mulai merasakan gerakan bayinya dan merasakan kehadiran bayinya
sebagai seseorang diluar dirinya
 Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa bebannya
 Ibu mulai berfikir tentang bayinya
Trimester Ketiga
 Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya
 Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam keadaan tidak
normal
 Rasa tidak nyaman kembali terjadi, merasa dirinya aneh dan jelek
 Semakin ingin menyudahi kehamilannya
 Tidak sabaran dan resah
 Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya
 Mulai menebak-nebak jenis kelamin bayinya dan mempersiapkan nama
 Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya.\
 Ibu merasa sedih akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian
khusus yang akan diterimanya selama hamil
b. Sosial
Pernikahan keberapa, lama menikah, status pernikahan sah/tidak. Respon klien
dan keluarga bayi yang dilahirkan, diterima/tidak.
Kalau orang hamil sudah lama kawin,nilai anak tentu besar sekali dan ini harus
diperhitungkan dalam pimpinan persalinan.
c. Kultural
Adatistiadat yang merugikan dan masih dilakukan oleh ibu dan keluarga yang
dapat merugikan kesehatan ibu dan janinnya.
d. Spiritual
Tradisi keagamaan yang merugikan dan masih dilakukan oleh ibu dan keluarga
yang dapat merugikan kesehatan ibu dan janinnya.
B. Data obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis/apatis/somnolen/sopor/koma/delirium
Tanda vital :
- Tekanan Darah : Volume darah total ibu meningkat sekitar 30-50% dan
tekanan darah menurun sejak minggu ke-8. Kondisi ini menetap sepanjang
trimester II dan mulai kembali ke tekanan darah sebelum hamil (Frase, 2009).
- Nadi : 60-100x per menit
- Pernafasan : 16-20x/menit
- Suhu : normalnya 36,5 – 37,50C untuk mengetahui adanya tanda
-tanda infeksi.  380C dianggap tidak normal dan ada tanda infeksi.
Antropometri :
Tinggi badan: dilakukan sekali pada kunjungan pertama. Normalnya > 145 cm
Berat badan sebelum hamil :
Berat badan saat ini : dilakukan setiap kali kunjungan untuk mengetahui
pertambahan berat badan ibu. Kenaikan berat badan yang direkomendasikan
Institute of Medicine berdasarkan IMT sebelum hamil.
Kenaikan BB selama Kenaikan BB per minggu pada
IMT (kg/m2)
hamil (kg) trimester 2 dan 3 (kg)
18,5 12,5 – 18 0,51 (0,44 – 0,58)
18,5 – 24,9 11,5 – 16 0,42 (0,35 – 0,50)
25,0 – 29,9 7,0 – 11,5 0,28 (0,23 – 0,3)
≥ 30 5,0 – 9,0 0,22 (0,17 – 0,27)
LILA : ≥23,5 cm
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan secara head to toe mulai dari inspeksi, palpasi,
auskultasi, dan perkusi.
 Inspeksi
Kepala : Bersih, tidak nampak lesi, tidak nampak edema
Wajah : Tidak pucat,tidak/ada chloasma gravidarum
Mata : Simetris, lengkap, tampak sclera warna putih, konjungtiva warna
merah muda, tidak nampak gangguan pada mata,penglihatan jelas
Hidung : Bersih dan tidak ada pernafasan cuping hidung
Mulut : Simetris, bersih, mukosa bibir lembab,tidak nampak
stomatitis,tidak nampak karies dan karang gigi, tidak nampak
peradangan pada tosil dan uvula,lidah bersih,berwarna merah dan
tremor
Telinga : Simetris, bersih
Leher : Tidak/nampak chloasma gravidarum
Dada : Bentuk normal, simetris, tidak nampak retraksi dinding dada
Payudara : Simetris, ada hyperpigmentasi pada areola, putting susu
menonjol, tidak ada dimpling, kolostrum sudah keluar atau belum.
Abdomen : Striae livida pada primigravida dan striae albikan pada
multigravida, hiperpigmentasi pada linea alba menjadi linea nigra,
bekas luka SC .
Ekstremitas: ektstremitas atas dan bawah simetris, tidak edema, CRT kembali
sebelum 2 detik, tidak ada lesi
 Palpasi
Kepala : Tidak teraba massa
Wajah : Tidak ada edema
Mata : Tidak ada edemapada palpebra
Telinga : Tidak tegang
Hidung : Tidak ada fraktur
Leher :
- Vena Jugularis :Tidak ada pembesaran
- Kel. Limfa : Tidak ada pembesaran
- Kel. Tiroid : Tidak ada pembesaran
Dada : Tidak ada tumor atau massa
Payudara : Tidak teraba massa dan pembesaran kelenjar limfe, pengeluaran
kolostrum
Abdomen : Leopold I – VI (Mochtar, 2011)
Leopold I : mengukur TFU sesuai dengan usia kehamilan dan bagian
apa yang terdapat pada fundus.
Leopold II : bagian kiri/kanan perut ibu teraba keras, rata. Bagian
kiri/kanan perut ibu teraba bagian kecil janin.
Leopold III : bagian terendah janin teraba melenting keras, menentukan
bagian mana yang terdapat pada bagian bawah uterus dan apakah
masih dapat digerakkan.
Leopold IV : bagian terendah janin sudah masuk PAP, menentukan
bagian terendah janin yang telah masuk PAP. Apabila ibu jari dan
ujung-ujung jari tangan kanan dan kiri dapat bertemu disebut
konvergen, sedangkan ibu jari dan ujung-ujung jari tangan kanan
dan kiri tidak dapat bertemu makan disebut divergen
(Mandriawati, 2008).
TFU menurut Spiegelberg
Usia kehamilan Tinggi Fundus Uteri
22-28 minggu minggu 24-25 cm diatas simfisis
28 minggu 26,5 cm di atas simfisis
30 minggu 29,5-30 cm di atas simfisis
32 minggu 29,5-30 cm di atas simfisis
34 minggu 31 cm di atas simfisis
36 minggu 32 cm di atas simfisis
38 minggu 33 cm di atas simfisis
40 minggu 37,7 cm di atas simfisis
dengan rumus Johnson Toshack
- Jika kepala belum masuk PAP = (TFU-13) x 155 gram
- Jika kepala di atas spina isciadika = (TFU-12) x 155 gram
- Jika kepala sudah masuk PAP = (TFU-11) x 155 gram
Anus : tidak ada hemoroid
Ekstremitas : tidak ada edema
 Auskultasi :
Dada : adanya ronkhi atau wheeing perlu dicurigai adanya asma atau
TBC yang dapat memperberat kehamilan.
Abdomen : DJJ terdengar 120-160 kali per menit
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan labolatorium
- Pemeriksaan Hb
Ibu hamil dikatakan anemia apabila kadar Hb pada trimester I dan III < 11 gr/dl
dan pada trimester II < 10,5 gr/dl (Bobak et al, 2004).
- Pemeriksaan Protein Urine
Untuk mengetahui adanya protein dalam urine ibu hamil. Protein urine ini untuk
mendeteksi ibu hamil kearah preeklamsi. Hasil positif 1 pada ibu hamil
dikatakan normal. Jika positif 2-3 menunjukkan gejala preeklampsiaa ringan-
sedang dan jika positif 4 menunjukkan gejala preeklampsiaaa berat
(Winkjosastro, 2007).
Hasil:

(-) Tetap jernih


(+) Kekeruhan minimal, huruf cetak terbaca
(++) Kekeruhan nyata, ada butir-butis halus, garis tebal terbaca
(+++) Gumpalan-gumpalan yang nyata
(++++) Gumpalan-gumpalan besar atau telah membeku

- Pengambilan Darah untuk pemeriksaan VDRL


Pemeriksaan Veneral Desease Research Laboratoty (VDRL) untuk mengetahui
adanya treponema palladium/penyakit menular seksual, antara lain syphilish.
- Tes golongan darah
Dilakukan hanya jika ibu belum pernah tes gologan arah sebelumnya atau ibu
belum mengetahui golongan darahnya. Pemeriksaan golongan darah pada ibu
hamil sebagai perencanaan pencegahan penyakit, apabila suatu saat ibu
membutuhkan tranfusi darah sudah diketahui golongan darah ibu dan sudah
mendapatkan darah salah satu anggota keluarga yang sama dengan darah ibu
untuk menggantikan darah yang sudah ditranfusikan (Winkjosastro, 2007).
- Pemeriksaan Urine Reduksi
Pemeriksaan urine reduksi dilakukan untuk mengetahui gejala diabetes mellitus.
Resiko lebih besar pada ibu dengan indikasi penyakit gula/DM atau riwayat
penyakit gula pada keluarga ibu dan suami (Winkjosastro, 2007).Hasil:

(-) Tetap biru atau hijau jernih


(+) Keruh, warna hijau agak kuning
(++) Kuning kehijauan dengan endapan kuning
(+++) Kuning kemerahan dengan endapan kuning
(++++) Merah jingga sampai merah bata

2.2.2 Interpretasi data dasar


Diagnosis : GPapah usia kehamilan …. minggu + …….hari
Janin tunggal/ganda,hidup/mati, keadaan ibu dan janin.
Masalah : Hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman/hal yang sedang dialami
klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis.

2.2.3 Identifikasi diagnosa/ masalah potensial


Diagnosis potensial berdasarkan diagnosis yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan
dapat waspada dan bersiap-siap mencegah diganosis ini menjadi benar-benar terjadi.

2.2.4 Identifikasi kebutuhan tindak segera


Langkah ini mencakup rumusan tindakan darurat yang harus dilakukan. Rumusan ini
mencakup tindakan segera yang bisa dilakukan secara mandiri, kolaborasi, atau bersifat
rujukan.

2.2.5 Intervensi
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh sebagai kelanjutan manajemen
terhadap diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi.
a. Jelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan
R/ dengan mengetahui kondisi dirinya, Ibu akan lebih mudah untuk diajak bekerja
sama dalam menyusun rencana kehamilan secara terarah dan terencana
b. Jelaskan penyebab keluhan/masalah utama dan cara mengatasinya
R/ agar ibu mengetahui hal yang terjadi pada dirinya dan solusi untuk mengatasinya
dan suami/keluarga dapat membantu mengatasi keluhan/masalah pada ibu
c. KIE yang dibutuhkan pada Trimester I
1) KIE nutrisi
- Nutrisi sangat dibutuhkan pada kehamilan trimester I sebagai sumber tenaga
ibu dan perkembangan janin, jadi meskipun keluhan mual muntah harus tetap
makan dengan porsi sedikit tetapi sering
- Menghindari makanan yang memicu mual dan muntah
- Jika akan mengonsumsi asam folat dan Fe anjurkan saat sebelum tidur agar
tidak terasa mual muntah
- Anjurkan memperbanyak makanan mengandung vitamin C untuk mempercepat
absorbsi dari Fe
2) KIE seksual
Pada kehamilan trimester I boleh untuk berhubungan seksual jika ibu tidak
memiliki riwayat keguguran sebelumnya
3) KIE aktivitas/olahraga
Pada kehamilan trimester I dianjurkan untuk melakukan aktifitas seperti biasa
namun jangan melakukan hal-hal yang terlalu berat sebab ibu hamil memerlukan
istirahat yang lebih banyak dari biasanya dan mengurangi aktivitas berat agar ibu
tidak mengalami kelelahan yang dapat menghambat perkembangan dan
pertumbuhan janin
4) KIE personal hygiene
Anjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri/personal hygiene (mandi
minimal 2 kali sehari) terutama genitalia (cara cebok yang benar dengan
mengguyur alat genitalia Ibu dari arah depan ke belakang)
R/ kebersihan diri selain dapat mencegah infeksi tubuh terutama genitalia juga
dapat memberikan perasaan tenang dan senang pada ibu hamil
5) KIE istirahat
Ingatkan ibu tentang pentingnya istirahat selama hamil
R/ Istirahat dapat memaksimalkan kinerja dari sel butuh untuk bekerja sehingga
istirahat dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin.

d. KIE yang dibutuhkan selama trimester II


1) KIE nutrisi
Menganjurkan memperbanyak makanan bergizi, sayur-sayuran dan buah-buahan
karena saat trimester II ini ibu jarang mengalami keluhan terkait konsumsi
makanan
2) KIE seksual
Sebaiknya ibu hamil tidak berhubungan seks jika mengalami perdarahan, nyeri
perut atau kram, cairan ketuban rusak atau pecah, riwayat kelemahan serviks atau
serviks Anda mulai membuka secara prematur, plasenta letak rendah (plasenta
previa), memiliki riwayat persalinan prematur, dan hamil kembar atau lebih.
3) KIE aktivitas/olahraga
Pada kehamilan trimester II dianjurkan untuk melakukan aktifitas seperti biasa
namun jangan melakukan hal-hal yang terlalu berat sebab ibu hamil memerlukan
istirahat yang lebih banyak dari biasanya dan mengurangi aktivitas berat agar ibu
tidak mengalami kelelahan yang dapat menghambat perkembangan dan
pertumbuhan janin
4) KIE personal hygiene
Anjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri/personal hygiene (mandi
minimal 2 kali sehari) terutama genitalia (cara cebok yang benar dengan
mengguyur alat genitalia Ibu dari arah depan ke belakang)
R/ kebersihan diri selain dapat mencegah infeksi tubuh terutama genitalia juga
dapat memberikan perasaan tenang dan senang pada ibu hamil

5) KIE istirahat
Ingatkan ibu tentang pentingnya istirahat selama hamil
R/ Istirahat dapat memaksimalkan kinerja dari sel butuh untuk bekerja sehingga
istirahat dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin.
e. Berikan KIE trimester III
1) Kebutuhan nutrisi selama hamil (makan sedikit tetapi sering, tidak makan terlalu
banyak)
R/ Nutrisi sangat penting untuk persiapan tenaga ibu untuk persalinan tetapi
tidak berlebihan untuk mencegah komplikasi diabetes gestasional dan bayi
makrosomia
2) Aktivitas, ibu boleh melakukan aktifitas seperti biasa namun jangan melakukan hal-
hal yang terlalu berat
R/ Ibu hamil memerlukan istirahat yang lebih banyak dari biasanya dan
mengurangi aktivitas berat agar ibu tidak mengalami kelelahan yang dapat
menghambat perkembangan dan pertumbuhan janin
3) Pentingnya ASI : berikan penjelasan pada ibu bahwa setelah melahirkan harus
memberikan ASI eksklusif minimal 6 bulan karena dalam ASI terdapat kolostrum
(hari 1-3), yang berfungsi sebagai zat antibodi pada bayi, kandungan nutrisi pada
ASI cukup bagi bayi, dan juga dapat meningkatkan kedekatan antara ibu dan bayi.
R/ ibu harus mengetahui pentingnya ASI sejak dini agar ibu mau memberikan ASI
pada bayinya.
4) KB, kontrasepsi yang bisa digunakan oleh ibu untuk menunda kehamilan, misalnya
KB Suntik 1 bulan, KB suntik 3 bulan, KB Pil, implant, IUD
R/ diberikan pengertian tentang KB untuk mengatur jarak kehamilan..
5) Beritahu ulang ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan (perdarahan, bengkak di
kaki tangan wajah disertai sakit kepala/pusing dan kejang, demam atau panas
tinggi, muntah terus/tidak mau makan, air ketuban keluar sebelum waktunya)
R/ Mencegah secara dini terjadinya kegawatdaruratan pada ibu dan janin,
perdarahan bisa disebabkan KET abortus dan lain-lain, bengkak dan pusing dapat
mengindikasikan preeklampsi, demam bisa mengindikasikan infeksi, dan muntah
terus menerus dapat menyebabkan ibu dan bayi kekurangan nutrisi, air ketuban
keluar sebelum waktunya dapat mengindikasikan persalinan dini.
6) Anjurkan Ibu untuk melakukan hubungan sexual tanpa kondom dengan posisi yang
aman selama kehamilan
R/ Sperma mengandung prostaglandin yang dapat merangsang pematangan serviks
dan kontraksi uterus sehingga mempermudah terjadinya persalinan
f. Berikan terapi Fe pada kehamilan trimester I untuk mencegah terjadinya anemia, Kalk
untuk memenuhi kebutuhan kalsium pada ibu hamil, B1 untuk mengatasi muntah dan
melancarkan pencernaan, vitamin (sesuai dengan keluhan ibu)
R/ pemberian terapi diberikan pada ibu sesuai dengan kebutuhannya dan usia
kehamilannya.
g. Berikan KIE tentang tanda bahaya kehamilan
R: Mengetahui tanda bahaya kehamilan membuat ibu mampu mendetaksi dini tanda
yang dapat membahayakan kehamilannya
h. Anjurkan ibu untuk melakukan senam hamil
R :senam hamil akan membantu wanita mempersiapkan persalinannya
i. Jadwalkan kunjungan ulang atau jika klien merasakan ada keluhan
R : kunjungan ulang yang teratur akan memudahkan tenaga kesehatan untuk
memantau perkembangan kehamilan.

2.2.6 Implementasi
Pelaksanaan dilakukan dengan efisiensi dan aman sesuai dengan rencana asuhan yang
telah disusun. Pelaksaaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian
dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.

2.2.7 Evaluasi
Evaluasi merupakan penilaian tentang kebersihan dan kefektifan asuhan kebidanan yang telah
dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam bentuk SOAP.
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Irene. M., Lowdermilk., and Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan. Maternitas. Edisi 4.
Jakarta : EGC.
Dewi, Sunarsih. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

MHCS: Gerak gerik bayi dalam kandungan: Apakah normal? (Baby’s movements during
pregnancy: What is normal?). 2014. Indonesia. South Eastern Sydney Local Health District
Multicultural Health Service. http://www.mhcs.health.nsw.gov.au/publicationsandresources/pdf/
publication-pdfs/ahs-10105/AHS-10105-IND.pdf

Molika, Ewa. 2014. 275 Tanya Jawab Seputar Kehamilan dan Melahirkan. Vicosta
Publisher, Jakarta.

Varney, H., Kriens, J.M., and Gegor, C.L. (2006) Buku Ajar Asuhan Kebidanan. 4th ed Vol 1.
Diterjemahkan oleh: Ana. Jakarta: EGC
Wiknjosastro, H. (2010). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Wheeler, Linda, 2003. Perawatan Pranatal dan Pascanatal. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai