Anda di halaman 1dari 5

Iklim, Energi dan Arsitektur

Oleh :
Khairunnisak
1704104010070

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2017

Iklim

Bumi memiliki keadaan geografis dan astronomis yang berbeda-


beda, sehingga karakteristik dari masing-masing daerah berbeda-beda
pula. Salah satunya dalam hal iklim. Desy Fatma (2017) menerangkan
bahwa iklim adalah keadaan cuaca pada suatu wilayah yang luas dalam
jangka waktu yang panjang.

Ia juga mengemukakan bahwa iklim terbagi menjadi 4 jenis, yakni


sebagai berikut :
1. Iklim tropis
 Iklim yang mendapat cahaya matahari paling banyak, sehingga
iklim tropis merupakan iklim yang paling panas.
 Wilayah yang mempunyai iklim tropis terletak antara 0°-23,5° LU/LS
 Suhu udara rata-rata antara 20°-23°C. tapi di beberapa tempat bisa
mencapai 30°C.
 Tekanan udara rendah dan terjadi perubahan secara perlahan
namun beraturan.
 Iklim dengan curah hujan tertinggi di dunia.
2. Iklim sub tropis
 Iklim peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang.
 Iklim ini dimiliki oleh daerah yang berada di 23,5°-40° LU/LS.
 Memiliki 4 musim, yaitu musim dingin, musim panas, musim semi,
dan musim gugur.
 Suhu sepanjang tahun tidak terlalu panas maupun dingin.
 Daerah yang musim hujannya jatuh pada musim dingin disebut
dengan daerah iklim Mediterania, sedangkan yang musim hujannya
jatuh pada musim panas disebut daerah iklim tiongkok.
3. Iklim moderat (sedang)
 Iklim yang dimiliki oleh daerah di 40°-66,5° LU/LS.
 Suhu harian yang lebih kecil disbanding iklim tropis
 Tekanan udara dan arah angin yang sering berubah-ubah.
 Sering terjadi badai dengan tiba-tiba.
4. Iklim dingin (kutub)
 Iklim yang terdapat di daerah kutub.
 Suhu udara di iklim ini benar-benar rendah.
 Iklim ini terbagi kedalam iklim tundra dan iklim es.
Dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa setiap Negara
mempunyai iklimnya masing-masing. Begitu pula dengan Indonesia yang
memiliki iklim tropis karna terletak di sekitar garis khatulistiwa. Iklim ini
menjadikan Negara Indonesia kaya akan cahaya matahari dan memiliki
curah hujan yang tinggi pula.

Energi
Menurut Abdul Hadi (2015) energi merupakan suatu kemampuan
untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Setiap kegiatan
memerlukan energi dalam jumlah dan bentuk yang berbeda-beda. Energi
merupakan hal yang tidak dapat dilihat namun dapat dirasakan. Energi
tidak apat diciptakan maupun dimusnahkan, namun dapat diubah dari
satu bentuk ke bentuk yang lainnya. Energi terbagi kedalam beberapa
bentuk, yaitu :
1. Energi mekanik, yaitu energi yang dimiliki oleh suatu benda karna
gaya geraknya, contohnya energi kinetik dan energi potensial.
2. Energi bunyi, yaitu energi yang dihasilkan oleh getaran-getaran dari
sumber-sumber bunyi.
3. Energi panas, yaitu energi yang terjadi karna berpindahnya energi
dari suhu yang tinggi ke suhu yang rendah.
4. Energi cahaya, yaitu energi yang tercipta dari gelombang
elektromagnetik.
5. Energi kimia, yaitu energi yang terjadi karna adanya reaksi kimia.
6. Energi nuklir, yaitu energi yang dihasilkan dari reaksi inti oleh bahan
radioaktif.

Arsitektur

Bangunan adalah hasil karya manusia yang paling nyata , dan


merupakan kebutuhan pokok seluruh manusia. Dalam membangun
sebuah bangunan diperlukan ilmu dan seni agar bangunan beriri
sebagaimana mestinya. Arsitektur menurut kamus Oxford adalah seni dan
ilmu yang dilakukan seseorang dalam merancang atau mendesain suatu
bangunan.
Vitrivius dalam bukunya De Architectura mengatakan bahwa
bangunan yang baik haruslah memenuhi tiga aspek, yaitu aspek
keindahan (venustas), aspek kekuatan (firmitas), dan aspek kegunaan
(utilitas). Sehingga dalam arsitektur harus ada pertimbangan dalam hal
fungsi, estetika dan juga psikologis. Ketiga aspek tersebut harus imbang
keberadaannya dalam suatu bangunan.
Vitrivius juga menyatakan ilmu arsitektur adalah ilmu yang timbul
dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar, dibantu
dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni. Arsitektur
haruslah mempertimbangkan kebutuhan manusia sehari-hari untuk dapat
mewujudkan suatu lingkungan yang dapat dihuni.

Hubungan antara Iklim, Energi dan Arsitektur

Menurut Irfandi (2009) bangunan sebagai suatu hasil perancangan


arsitektur harus memberikan kenyamanan serta mendukung berbagai
kegiatan penggunanya. Keadaan ruangan yang baik membuat pengguna
bangunan dapat melakukan kegiatannya dengan baik pula. Kenyamanan
tersebut dinilai dasi aspek suara, pencahayaan, dan termal. oleh karena
itu dalam perancangan arsitektur harus memperhatikan faktor iklim agar
dapat terciptanya lingkungan yang memberikan kenyamanan serta
keselamatan bagi penggunanya.

Faktor-faktor iklim yang mempengaruhi perancangan arsitektur antara lain :


1. Orientasi bangunan terhadap lintasan matahari, angin, dan sistem jalur jalan.
2. Karakteristik material bangunan terhadap iklim.
3. Penerangan sekeliling bangunan.
4. Letak, luas permukaan pada sisi bangunan.
5. Tinggi bangunan.
6. Prosentasi luasan penghijauan.
7. Kepadatan bangunan.

Oleh karena itu, iklim merupakan suatu keadaan alam yang sangat besar pengaruhnya
dalam perancangan arsitektur. Iklim membentuk gaya, corak, dan sifat arsitektur tersendiri
sesuai dengan kondisi iklim masing-masing daerah. Kenikmatan, kenyamanan, serta
keamanan pengguna bangunan dapat diciptakan dengan melakukan pencegahan,
perlindungan dan penyesuaian terhadap bangunan dari pengaruh-pengaruh iklim, seperti sinar
matahari, curah hujan dan angin.
Energi juga sama berkaitannya bagi perancangan arsitektur. Bangunan memiliki
dampak yang signifikan terhadap konsumsi energi dan perubahan iklim. Konsumsi energi
global paling besar berasal dari sektor bangunan dan dominan bersumber dari energi fosil
yang memberikan kontribusi sekitar sepertiga dari total emisi gas rumah kaca global sebagai
penyebab utama perubahan iklim. Perubahan iklim inilah yang nantinya mempengaruhi
karakteristik suatu rancangan arsitektur.

Jadi, hubungan antara bangunan dengan iklim, dan energi sangat penting dalam
arsitektur karena menyangkut kenyamanan hidup manusia, penghematan energi, dan
perbaikan lingkungan. Arsitek memiliki peran penting dalam mengurangi perubahan iklim
dan konsumsi energi melalui desain bangunan hemat energi, ramah lingkungan serta
pemanfaatan energi sebagai sumber energi listrik dalam bangunan.
Daftar Pustaka

Fatma, Desy. “Iklim di Indonesia : Jenis dan Penjelasannya”. 11 September


2017. http://www.google.co.id/amp/ilmugeografi.com/astronomi/iklim-indonesia/amp.
Hadi, Abdul. “Pengertian, Satuan dan Macam-macam Energi”. 12 September 2017.
http://www.softilmu.com/2015/01/Pengertian-Bentuk-Macam-Satuan-Energi-Adalah.html.
Irfandi. “Pengaruh Iklim dalam Perancangan Arsitektur”. 12 September 2017.
https://arsumj.files.wordpress.com/2012/07/irfandi.pdf.
Oxford Advanced Leaner’s Dictionary, De Architectura, Vitruvius ; Concept Source Book by
Robert T.White

Anda mungkin juga menyukai