Anda di halaman 1dari 5

ARSITEKTUR

MASJID DI CINA
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Sumber gambar : Wikipedia


KELOMPOK 8
FANI PUTRI PHONNA (1704104010065)

KHAIRUNNISAK (1704104010070)

SHINTA HARUN (1704104010101)


1. Apa perbedaan paling menonjol pada masjid-masjid di China? Dan mengapa masjid di China tidak terbawa arsitektur Romawi yang memakai kubah
seperti halnya pada negara lain?
Oleh : Syifa Nabilah Azhar (NIM. 1704104010091) dari Kelompok 2

Arsitektur masjid di China banyak menerapkan tradisi setempat yang lebih kuat jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Hal itulah yang
menjadikannya berbeda dengan masjid-masjid lain. Penggunaan konsep siheyuan dan fengshui banyak diterapkan.

Diantaranya masjid yang dibangun adalah berupa komplek dengan unit-unit


didalamnya yang dibuat mengelilingi sebuah halaman/taman (courtyard),
unit-unit tersebut diatur tata letaknya berdasarkan konsep fengshui seperti
bangunan sembahyang diletakkan di bagian paling belakang dengan elevasi
tertinggi yang menunjukkan kesucian bangunan tersebut.
Unit-unit di dalam komplek Masjid Agung Xi’an

Lalu konstruksinya yang berupa kayu


kadang ditonjolkan sehingga berfungsi
ganda sebagai ornamen. Ornamen dari
masjid-masjid di China juga tidak
lekat dari tradisi, seperti kaligrafi-
kaligrafi yang penulisannya mirip
aksara China, hingga warna
Konstruksi dari Masjid Xining Dongguan yang
bangunan yang mencolok seperti menggunakan kayu dengan ornament penyangga atap Dekorasi masjid berupa kaligrafi
jingga, merah, kuning dan hijau. (dougong)
Satu hal yang paling menonjol dari masjid di Untuk penggunaan kubah, ada beberapa masjid yang menerapkannya bukannya tidak ada sama
negara lain adalah terdapatnya menara dengan sekali. Namun sebagian lainnya yang masih kental akan adat tetap memakai bangunan dengan atap
sebutan moon pavilion yang merupakan menara tradisional China. Jadi bukan karena arsitektur Arab atau negara lain tidak terbawa ke China,
untuk menyaksikan bulan atau hilal ketika namun mereka sendiri lah yang memilih untuk tetap menggunakan identitas mereka..
bulan Ramadhan akan tiba. Hal tersebut
awalnya diadopsi dari bangunan tradisional
China seperti kuil-kuil dan istana.

Masjid Lanzhou Xinguan yang


Jenis atap tradisional China menggunakan kubah pada atapnya

Jenis atap tradisional China pada Masjid


Moon Pavilion pada Masjid Xining Dongguan Xining Dongguan
5. Dalam masjid Sheng-You ada dua ruang sembahyang, besar dan kecil, apa perbedaannya dan mengapa dibedakan?
Oleh : Hazdrian Rizki Farizly (NIM. 1704104010057) dari Kelompok 7

Bangunan dari masjid Sheng-You yang tersisa saat ini adalah hasil renovasi pada tahun 1310. namun, akibat terjadi bencana gempa bumi, bangunan
utama berupa ruang sembahyang yang dinamakan aula Fengtian mengalami kerusakan, yaitu runtuhnya atap yang menutupi bangunan tersebut
sehingga yang tersisa hanyalah dinding dan kolom-kolomnya saja. Oleh karena itu, dibangunlah ruang sembahyang baru dengan ukuran yang lebih kecil
dan lebih bergaya China yang dinamakan aula Mingshan. Kini Sheng-You Si tidak digunakan sebagai masjid lagi, namun lebih sebagai tempat wisata,
namun pengunjung muslim yang datang tetap bisa melakukan shalat di aula shalat kecil.

Ruang sembahyang utama (aula Fengtian) yang


Denah Sheng-You Si sudah runtuh
Ruang sembahyang kecil
(aula)

Anda mungkin juga menyukai