Acara 1
Acara 1
Oleh : Oleh :
Golongan
Golongan E/Kelompok
E/ Kelompok 3C 4B
1. Adella
1. Moh. Walid Novita Putri (181510601068)
(181510501081)
2. ‘Aidatul Fitriyah
2. Wahyu Sanjaya (171510501052)
(181510601078)
3. Khaya
3. Khusnul Bastanta P.A.S.K(181510601076)
Khotimah (171510601033)
Seluruh makhluk hidup baik itu manusia, hewan maupun tanaman akan
mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Untuk melakukan proses ini,
makhluk hidup diatas memerlukan makanan dan nutrisi contohnya adalah
tanaman. Tanaman merupakan mahluk hidup yang bisa memproduksi makananya
sendiri (Nurwardani, 2008). Saat proses kehidupan, tanaman mengalami dua fase,
yaitu fase pertumbuhan (vegetatif) dan perkembangan (generatif). Pertumbuhan
merupakan suatu prosespertambahan ukuran baik dalam bentuk, volume, bobot,
maupun jumlah sel akibat penggandaan protoplasma (A Taufik et. al, 2014).
Sedangkan perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan
fungsi tertetu yang mana tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dapat
dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal yaitu kemampuan genetis yang dimiliki oleh suatu tanaman.
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar tanaman, seperti faktor
lingkungan. Apabila salah satu atau semua faktor tidak mendukung maka
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak dapat berjalan dengan baik
sehingga menurunkan produksi tanaman (B, Bagus Hari et al., 2014)
Fase pertumbuhan diawali dengan proses perkecambahan. Perkecambahan
diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji sehingga menyebabkan
kulit biji melunak dan ukuran biji membesar (Salisburry dan Ross, 1995 : 2).
Struktur pertama yang muncul adalah radikula yang merupakan calon akar primer
dan kemudian diikuti dengan munculnya epikotil atau calon batang.
Berdasarkan letak kotiledon, perkecambahan dibagi menjadi dua tipe. Tipe
yang pertama adalah hipogeal. Hipogeal merupakan perkecambahan yang terjadi
secara memanjang dari epikotil yang menyebabkan keluarnya plumula sehingga
menembus kulit biji dan muncul diatas tanah sementara kotiledon tetap tinggal di
dalam tanah. Contoh tanaman hipogeal ialah jagung. Tipe kedua perkecambahan
ialah epigeal. Epigeal adalah proses perkecambahan yang terjadi saat hipokotil
tumbuh memanjang akibatnya plumula dan kotiledon terdorong naik
kepermukaan tanah, contohnya adalah tanaman kacang hijau. Adapun faktor yang
memengaruhi perkecambahan ada dua, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor
internal meliputi tingkat kemasakan biji, ukuran biji, serta daya serap biji terhadap
air. Sementara faktor eksternal diantaranya yaitu intentitas cahaya, suhu, dan air.
BAB 3. METODE PRAKTIKUM
Jagung
Hipogeal 11 cm - 6 cm
2 Kacang Hijau
Hipogeal 4,5 cm - 5 cm
3 Kacang Hijau
Epigeal 12 cm 11 cm 3 cm
Jagung
Hipogeal - - -
4 Kangkung
Epigeal 1 cm 5 cm 3,5 cm
KacangKapri
Hipogeal - - -
5 Kakung
KacangKapri
Hipogeal - - -
4.1.2 Grafik Pengamatan
Grafik 1. Panjang Tanaman
14
12
10
8 Epikotil
6 Hipokotil
4 Radikula
2
0
Kacang Jagung 1 Kacang Jagung 2 Kacang Kangkung
Hijau 1 Hijau 2 Hijau 3
4.2 Pembahasan
Hasil pengamatan dari acara 1 jenis-jenis pertumbuhan tanaman
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan struktur panjang tanaman monokotil dan
dikotil. Struktur panjang tanaman ini terdiri dari epikotil (calon batang).
Hipokotil, dan radikula (calon akar primer). Tanaman monokotil yang digunakan
pada praktikum ini antara lain kangkong dan jagung sedangkan tanaman
dikotilnya adalah kacang hijau dan kacang kapri,
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran atau volume dan bersifat
irreversible (tidak dapat kembali ke wujud asal). Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman ada dua yaitu faktor lingkungan biotik
(tumbuhan, manusia, hama, dan penyakit) dan lingkungan abiotic (cahaya,
matahari, kelembaban, suhu, tanah, dan curah hujan). Pertumbuhan pada tanaman
diawali dengan proses perkecambahan. Perkecambahan dapat terjadi karena
adanya imbibisi. Imbibisi adalah peristiwa penyerapan air ke dalam biji dimana
terdapat zat hidrofilik (suka air) yang menyebabkan zat tersebut mengembang.
Pertumbuhan tanaman terdiri dari dua jenis yaituhipogeal dan epigeal.
Tipe pertumbuhan tanaman hipogeal adalah epikotil memanjang sehingga
plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan, sedang
kankotiledon tertinggal dalam tanah, sedangkan tipe pertumbuhan epigeal adalah
memanjangnya hipokotil sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan
kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk.
Hasil pengamatan pada praktikum ini menunjukkan sebagian besar
tanaman monokotil merupakan tipe perkecambahan hipogeal sedangkan tanaman
dikotil merupakan tipe perkecambahan epigeal. Tanaman hipogeal adalah
kangkung sedangkan monokotil hipogeal adalah jagung. Tanaman dikotil epigeal
adalah kacang hijau dan kacang kapri. Jagung dan kacang kapri dikatakan
hipogeal karena kotiledonnya berada di dalam tanah dan epikotil memanjang ke
atas permukaan tanah. Kangkung dan kacang hijau termasuk epigeal karena
hipokotil memanjang ke atas permukaan dan kotiledon berada di atas tanah
sehingga dapat melakukan fotosintesis.
Kacang kapri pada praktikum ini tidak tumbuh. Hal ini dikarenakan
terdapat faktor-faktor penghambat pertumbuhan tanaman. Beberapa diantaranya
adalah hormon giberelin yang berperan dalam perkecambahan tidak bekerja
dengan optimal, kelembaban tanah yang kurang,cahaya matahari yang masuk ke
dalam tanaman juga minim, dan perubahan suhu yang tidak teratur juga dapat
mempengararuhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pertumbuhan panjang
epikotil tertinggi dimiliki oleh tanaman kacang hijau yakni 12 cm. Hal ini
membuktikan bahwa nutrisi yang baik mendukung pertumbuhan tanaman untuk
menghasilkan produk yang berkualitas.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada
makhluk hidup berupa ukuran (volume, masa, dan tinggi). Pertumbuhan pada
tanaman sendiri dimulai dari perkecambahan. Perkecambahan sendiri dapat terjadi
melalui proses imbibisi yaitu penyerapan air ke dalam biji. Berdasarkan letak
kotiledonnya, Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada praktikum ini,
perkecambahan tidak tergantung pada jenis tanaman monokotil maupun dikotil.
Melainkan berdasarkan letak kotiledonnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal sendiri yaitu gen
dan hormon, sedangkan faktor eksternal yaitu cahaya matahari, suhu, kelembaban,
keadaan tanah, dan curah hujan.
5.2 SARAN
Saran untuk praktikum kedepannya yaitu agar praktikan melakukan
praktikum dengan sebaik-baiknya agar tanaman yang diamati tumbuh dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA