Anda di halaman 1dari 8

1.

Pengertian Dan Pemahaman Tentang Bangsa Dan Negara

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Bangsa adalah orang–orang yang
memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa dan sejarah serta berpemerintahan sendiri. Atau
bisa diartikan sebagai kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan
wilayah tertentu dimuka bumi. Jadi Bangsa adalah sekelompok manusia yang mempunyai
kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam
satu wilayah.

Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang dianggap Nasional memiliki identitas
bersama, dan mempunyai kesamaan bahasa, ideologi, budaya, sejarah, dan tujuan yang sama.[1]
Mereka umumnya dianggap memiliki asal usul keturunan yang sama.

Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang
sama–sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengetahui adanya satu pemerintahan yang
mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.
Atau bisa diartikan sebagai satu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui
hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan untuk memaksa bagi ketertiban sosial.

a. Teori terbentuknya Negara :

1. Teori Hukum Alam (Plato dan Aristoteles).

Kondisi Alam => Berkembang Manusia => Tumbuh Negara.

2. Teori Ketuhanan

Segala sesuatu adalah ciptaan Tuhan, termasuk adanya negara.

3. Teori Perjanjian (Thomas Hobbes)

Manusia menghadapi kondisi alam dan timbullah kekerasan, manusia akan musnah bila ia
tidak mengubah cara–caranya. Manusia pun bersatu (membentuk negara) untuk mengatasi
tantangan dan menggunakan persatuan dalam gerak tunggal untuk kebutuhan bersama.

b. Unsur Negara :

1. Konstitutif.

Negara meliputi wilayah udara, darat, dan perairan (unsure perairan tidak mutlak), rakyat
atau masyarakat, dan pemerintahan yang berdaulat.

2. Deklaratif.

Negara mempunyai tujuan, undang–undang dasar, pengakuan dari negara lain baik secara
de jure dan de facto dan ikut dalam perhimpunan bangsa–bangsa, misalnya PBB.
c. Bentuk Negara :

1. Negara kesatuan

Negara Kesatuan dengan sistem sentralisasi

Negara Kesatuan dengan sistem desentralisasi

2. Negara serikat, di dalam negara ada negara yaitu Negara bagian.

Faktor-faktor pembentukan suatu bangsa sangat berkaitan dengan identitas yang


menyatukan masyarakat.Faktor tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Primordial yang termasuk dalam faktor ini yaitu ikatan kekerabatan, kesamaan suku
bangsa, daerah, bahasa dan adat istiadat.

2. Sakral dalam faktor ini yaitu adanya kesamaan agama yang dianut oleh masyarakat dan
dalam hal ini agama dapat membentuk suatu ideologi doktrin yang kuat dalam masyarakat,
sehingga keterkaitannya dapat menimbulkan bangsa.

3. Tokoh menjadi salah satu faktor pembentuk bangsa karena bagi masyarakat, tokoh
dijadikan sebagai panutan untuk mewujudkan misi-misi bangsa.

4. Sejarah merupakan salah satu faktor pembentukan bangsa karena sejarah dan pengalaman
masa lalu seperti penderitaan akan melahirkan solidaritas sehingga memungkinkan untuk
membentuk satu tekad dan satu tujuan antar kelompok masyarakat.

5. Perkembangan Ekonomi dikatakan sebagai faktor pembentukan bangsa karena semakin


meningkatnya perkembangan ekonomi semakin beragam pula kebutuhan masyarakat
sehingga membuat masyarakat semakin ketergantungan satu sama lain dan secara tidak
langsung akan membuat masyarakat ingin membentuk satu kesatuan yaitu bangsa sebagai
jalan untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain.

d. Faktor-Faktor Pembentukan Bangsa Indonesia

Berikut ini merupakan faktor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia.

1. Persamaan asal keturunan etnis.

2. Persamaan pola kebudayaan.

3. Persamaan tempat tinggal yang disebut dengan khas tanah air.

4. Persamaan sejarah.

5. Persamaan cita-cita.
e. Faktor-Faktor Pemersatu Bangsa Indonesia

Berikut ini merupakan faktor-faktor pemersatu bangsa Indonesia sebagai perekat persatuan.

1. Pancasila.

2. UUD 1945.

3. Bendera kebangsaan merah putih.

4. Lagu kebangsaan Indonesia Raya.

5. Bahasa Indonesia.

6. Satu wilayah Indonesia.

7. Satu pemerintahan Negara.

2. Negara Dan Warga Negara Dalam Sistem Kewarganegaraan

hubungan antara warga negara dengan negara pada umumnya berupa peranan. Peranan
pada dasarnya adalah tugas apa yang dilakukan sesuai dengan status yang dimiliki, dalam hal ini
sebagai warga negara. Secara teori, status warga negara meliputi status pasif, aktif, negatif dan
positif. Peranan warga negara juga meliputi peranan yang pasif, aktif, negatif dan positif.
Peranan pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Peranan akif merupakan aktifitas warga negara untuk terlibat (berprtisipasi) serta ambil
bagian dalam kehidupan bernegara, terutama dalam mempengaruhi keputusan publik. Peranan
positif merupakan aktifitas warga negara untuk meminta pelayanan dari negara untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Peranan negatif merupakan aktifitas warga negara untuk menolak campur
tangan negara dalam mempersoalan pribadi.

Di indonesia, hubungan antara warga negara dengan negara telah di atur dalam UUD
1945. Hubungan antara warga negara dengan negara indonesia tersebut digambarkan dengan
baik dalam pengaturan mengenai hak dan kewajiban. Baik itu hak dan kewajiban warga negara
terhadap negara maupun hak dan kewajiban negara terhadap warganya. Ketentuan selanjutnya
mengenai hak dan kewajiban warga negara diberbagai bidang terdapat dalam peraturan
perundang-undangan dibawah undang-undang dasar

Sistem Kewarganegaraan

Pada asasnya ada beberapa sistem (kriteria umum) yang digunakan untuk menentukan siapa yang
menjadi warga negara suatu negara. Kriteria tersebut yaitu :

1) Sistem Kewarganegaraan berdasarkan Kelahiran


a. Asas Ius Soli (Law of The Soli)

Asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan Negara tempat kelahiran.

b. Asas Ius Sanguinis (Law of The Blood)

Penentuan Kewarganegaraan berdasarkan keturunan/kewarganegaraan orang tuanya.

c. Masalah Kewarganegaraan :

1) Apatride

Apatride terjadi apabila seorang anak yang Negara orang tuanya menganut asas Ius Soli lahir di
Negara yang menganut Ius Sanguinis.[3] Contoh : Seorang keturunan bangsa A (Ius Soli) lahir di
negara B (Ius Sanguinis) Maka orang tersebut bukan warga negara A maupun warga negara B.

2) Bipatride

Bipatride terjadi apabila seorang anak yang Negara orang tuanya menganut Ius Sanguinis lahir di
Negara lain ynag menganut Ius Soli, maka kedua Negara tersebut menganggap bahwa anak
tersebut warga Negaranya.[4] Contoh : Seorang keturunan bangsa C (Ius Sanguinis) lahir di
negara D (Ius Soli). Sehingga karena ia keturunan negara C, maka dianggap warga negara C,
tetapi negara D juga menganggapnya sebagai warga negara,karena ia lahir di negara D.

3) Multipatride

Seseorang yang memiliki 2 atau lebih kewarganegaraan Contoh : Seorang yang bipatride juga
menerima pemberian status kewarganegaraan lain ketika dia telah dewasa, dimana saat
menerima kewarganegaraan yang baru ia tidak melepaskan status bipatride-nya.

2) Sistem Kewarganegaraan berdasarkan Perkawinan

a. Asas Kesatuan Hukum

Asas kesatuan hukum berangkat dari paradigma bahwa suami istri ataupun ikatan keluarga
merupakan inti masyarakat yang meniscayakan suasana sejahtera, sehat, dan tidak terpecah.
Dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakatnya,suami istri ataupun keluarga yang baik
perlu mencerminkan adanya suatu kesatuan yang bulat.

Supaya terdapat keadaan harmonis dalam keluarga diperlukan kesatuan secara yuridis maupun
dalam jiwa perkawinan, yaitu kesatuan lahir dan batín. Dan kesatuan hukum dalam keluarga ini
tidak bertentangan dengan filsuf persamaan antara suami istri sehingga sekedar mencari
manfaatnya bagi sang suami saja.

b. Asas Persamaan Derajat

Menurut asas persamarataan bahwa perkawinan sama sekali tidak mempengaruhi


kewarganegaraan seseorang, dalam arti masing-masing istri atau suami bebas menentukan sikap
dalam menen tukan kewarganegaraanya.
Asas ini menghindari terjadinya penyelundupan hukum, misalnya seseorang yang
berkewarganegaraan asing ingin memperoleh status kewarganegaraan suatu Negara dengan cara
atau berpura-pura melakukan pernikahan dengan pasangan di Negara tersebut.

3) Sistem Kewarganegaraan berdasarkan Naturalisasi

Adalah suatu perbuatan hukum yang dapat menyebabkan seseorang memperoleh status
kewarganegaraan, Misal : seseorang memperoleh status kewarganegaraan akibat dari pernikahan,
mengajukan permohonan, memilih/menolak status kewarganegaraan.

a. Naturalisasi Biasa

Yaitu suatu naturalisasi yang dilakukan oleh orang asing melalui permohonan dan prosedur yang
telah ditentukan.

b. Naturalisasi Istimewa

Yaitu kewarganegaraan yang diberikan oleh pemerintah (presiden) dengan persetujuan DPR
dengan alasan kepentingan negara atau yang bersangkutan telah berjasa terhadap negara.

Dalam menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan naturalisasi digunakan 2 stelsel,


yaitu :

1. Stelsel Aktif, yakni untuk menjadi warga negara pada suatu negara seseorang harus
melakukan tindakan-tindakan hukum secara aktif.

2. Stelsel Pasif, yakni seseorang dengan sendirinya dianggap sebagai warga negara tanpa
melakukan sesuatu tindakan hukum.

4. Pemahaman Hak Dan Kewajiban Warga Negara

a. Pengertian Hak

Hak adalah Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada
kita sendiri. Contohnya: hak mendapatkan pengajaran, hak mendapatkan nilai dari guru dan
sebagainya. “Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima
atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang
pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.

Hak warga negara adalah hak yang diterima setiap manusia yang berada pada suatu negara
tertentu dan dibatasi dengan adanya aturan yang berlaku.

Contoh Hak Warga Negara Indonesia

1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum

2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam
pemerintahan
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan
kepercayaan masing-masing yang dipercayai

5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran

6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri
dari serangan musuh

7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku

b. Pengertian Kewajiban

Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan
melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan (Prof. Dr. Notonagoro). Sedangkan Kewajiban
adalah Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Kewajiban warga negara adalah segala sesuatu yang harus dilaksanakan oleh warga negara yang
telah diatur dalam ketentuan perundang-undangan.

Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia

1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh

2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda)

3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya

4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang
berlaku di wilayah negara Indonesia

5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar
bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik

c. Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan UUD 1945 :

1. Hak warga Negara

 Pasal 28 A

(1) Hak untuk hidup dan mempertahankan hidup dan kehidupannya

 Pasal 28 B

(1) Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah
(2) Hak anak untuk hidup, tumbuh, dan berkembang serta hak atas perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi

 Pasal 28 C

(1) Hak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, hak untuk
mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi,
seni, dan budaya

(2) Hak untuk mengajukan diri dalam memperjuangkan haknya secara kolektif

 Pasal 28 D

(1) Hak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan kepastian hukum yang adil dan persamaan
di depan hukum

(2) Hak untuk pekerjaan yang layak dan mendapat imbalan serta perlakuan yang adil dan layak
dalam hubungan kerja

(3) Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan

(4) Hak atas status kewarganegaraan

 Pasal 28 E

(1) Hak kebebasan untuk memeluk agama dan beribadah menurut kepercayaannya , memilih
pekerjaan, kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya, serta berhak untuk kembali

(2) Hak kebebasan untuk meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai hati
nuraninya

(3) Hak kebebasan untuk berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat

2. Kewajiban warga negara yang diatur dalam UUD 1945

 Kewajiban warga negara wajib membayar pajak pada pasal 23 ayat 2 Undang-Undang
Dasar 1945 dan pasal Pasal 27 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945.

 Menghormati Hak Asasi Manusia Pasal 28 J ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945. Pasal 28 J
ayat 1 ini yang berbunyi: “Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.”
Maksudnya adalah setiap warga negara wajib menghormati ham karena setiap individu
mempunyai hak yang wajib dijunjung tinggi dan dihormati oleh semua orang.
 Pasal 30 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945: Tentang Usaha Pertahanan dan Keamanan
Negara. Pasal ini yang berbunyi: “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”

Hak dan kewajiban warga negara, terutama kesadaran bela negara akan terwujud dalam sikap
dan perilakunya bila ia dapat merasakan bahwa konsepsi demokrasi dan hak asasi manusia
sungguh–sungguh merupakan sesuatu yang paling sesuai dengan kehidupannya sehari–hari.

Pembelaan negara adalah tekad, sikap dan tindakan warganegara yang teratur, menyeluruh,
terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan terhadap tanah air, serta kesadaran hidup
berbangsa dan bernegara. Bagi warganegara Indonesia, upaya pembelaan dilandasi oleh
kecintaan pada tanah tumpah darah yakni wilayah Nusantara yang terbentang dari Sabang
sampai Merauke. Disamping itu pula pembelaan negara juga didasari oleh kesadaran berbangsa
dan bernegara, dengan meyakini Pancasila sebagai dasar negara serta UUD 1945 sebagai pijakan
konstitusi negara.

Wujud dari upaya bela negara adalah kesiapan dan kerelaan warganegara untuk berkorban demi
mempertahankan kedaulatan negara, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah
Nusantara dan yuridiksi nasional, serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945

Sumber :

https://dvinugspt.wordpress.com/2014/04/20/pemahaman-tentang-bangsa-dan-negara/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bangsa

https://www.romadecade.org/pengertian-hak-dan-kewajiban/#!

https://milalanasution.wordpress.com/2013/04/22/pengertian-hak-kewajiban-dan-warga-
negara/amp/#referrer=https://www.google.com

https://milalanasution.wordpress.com/2013/04/22/pengertian-hak-kewajiban-dan-warga-negara/

Anda mungkin juga menyukai