Anda di halaman 1dari 12

TRANSPORTASI FLUIDA

DISUSUN OLEH:

NAMA : ANJALIVA ZAHRA


INDA N.
KELAS : 3 EGD
DOSEN PEMBIMBING : Dr,AIDA SYARIF, M.T

JURUSAN TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI


TEKNIK ENERGI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2018/2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Shalawat
serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, juga para
pengikutnya.
Alhamdulillah berkat pertolongan dan rahmat Allah SWT, penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Hidrostatika” dalam memenuhi tugas pada mata
kuliah Transportasi Fluida.
Dalam penyusunan makalah ini penulis dapat menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik agar dapat dijadikan pegangan di dalam menyusun makalah
di waktu atau kesempatan yang akan datang.
Penyusunan makalah ini tidak dapat penulis selesaikan tanpa bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak, baik bersifat material maupun spiritual. Untuk itu dengan segala
kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang
membantu dalam penulisan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
1.3 Tujuan...........................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................... 2
2.1 Tekanan........................................................................................................................ 2
2.2 Tekanan Hidrostatis...................................................................................................... 2
BAB III PEMBAHASAN................................................................................................. 3
3.1 Tekanan......................................................................................................................... 3
3.2 Tekanan Hidrostatika.................................................................................................... 3
3.3 Tekanan Pada Satu Titik............................................................................................... 4
3.4 Pengukur Tekanan.........................................................................................................4
3.5 Tekanan Hidrostatis Pada Tangki Tertutup.................................................................. 4
3.6 Tekanan Hidrostatika Pada Tangki Terbuka.................................................................5
3.7 Pengapungan, Pengambangan.......................................................................................6
BAB IV PENUTUP........................................................................................................... 8
4.1 Kesimpulan................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ada tiga macam keadaan atau fase zat,yaitu: padat,cair, dan gas. Pada fase zat padat,zat
akan mempertahankan bentuk dan ukurannya yang tetap. Pada fase zat cair, zat memiliki
volume tertentu tetapi memiliki bentuk yang berubah-ubah sesuai wadahnya.

Pada fase gas,zat tidak memiliki bentuk dan volume yang tetap. Gas memiliki
kecenderungan umtuk menyebar dan memenuhi ruang atau wadahnya. Zat cair dan gas
memiliki kemampuan untuk mengalir. Oleh karena itu,keduanya sering disebut sebagai fluida
atau zat alir. Fluida dapat dibedakan menjadi dua,yaitu hidrostatika yang membahas fluida
yang diam dan hidrodinamika yang membahas fluida yang bergerak.

Statika fluida, kadang disebut juga hidrostatika, adalah cabang ilmu yang mempelajari
fluida dalam keadaan diam dan merupakan sub bidang kajian mekanika fluida. Fluida
dikatakan statis, jika fluida tersebut diam ( v = 0 ) atau bergerak dengan kecepatan tetap ( 0 a
= ). Pada fluida yang diam, tidak terjadi tegangan geser (τ) di antara partikel-partikelnya, dan
untuk zat cair akan mempunyai permukaan horisontal dan tekanan yang tetap. Apabila suatu
benda berada di dalam zat cair yang diam, maka akan mengalami gaya yang diakibatkan oleh
tekanan zat cair. Tekanan tersebut bekerja tegak lurus terhadap permukaan benda.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan tekanan ?
2. Apa yang dimaksud dengan tekanan hidrostatika ?
3. Apa yang dimaksud dengan tekanan pada satu titik ?
4. Apa saja pengukuran tekanan ?
5. Bagaimana tekanan hidrostatika pada tangki tertutup?
6. Bagaimana tekanan hidrostatika pada tangki terbuka ?
7. Apa yang dimaksud dengan pengapungan dan pengambangan ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi tekanan
2. Untuk mengetahui tekanan hidrostatika
3. Untuk mengetahui tekanan pada satu titik
4. Untuk mengetahui berbagai macam pengukuran tekanan
5. Untuk mengetahui tekanan hidrostatika pada tangki tertutup
6. Untuk mengetahui tekanan hidrostatika pada tangki terbuka
7. Untuk mengetahui definisi pengapungan dan pengambangan

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tekanan

Tekanan didefinisikan sebagai jumlah gaya ( F ) tiap satuan luas ( A). Apabila gaya
terdistribusi secara merata pada suatu luasan, maka tekanan ( p ).

Menurut Sapta Hari (2008), secara umum tekanan adalah gaya tegak lurus per satuan
luas. Tekanan dari kaki terhadap tanah adalah gaya gravitasi tubuh per satuan luas
permukaan kaki yang bersentuhan dengan tanah.

Menurut Welty (2000),tekanan adalah gaya yang bekerja pada zat padat,cair atau gas
dalam arah tegak lurus per satuan luas zat.

Makin besar gaya yang bekerja pada suatu luasan,makin besar tekanannya. Di bagian
atas wadah, contohnya sedikit molekul air yang menekan ke bawah sehingga beratnya kecil
dan karena itu tekanannya kecil. Akan tetapi, makin ke bawah molekul air makin banyak
sehingga beratnya (gayanya) makin besar dan karena itu, makin besar tekanannya.

Makin besar luasan yang dikenai oleh gaya, makin kecil tekanannya. Contohnya, kaki
karibou yang luas berfungsi seperti sepatu salju,yang menyebar berat sehingga mengurangi
tekanan pada salju. Makin kecil luasan yang dikenai oleh gaya maka makin besar tekanannya.
Pisau tajam memotong lebih baik daripada pisau tumpul karena gaya dikenakan pada luasan
yang lebih kecil.

2.2 Tekanan Hidrostatika

Tekanan hidrostatika adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada pada zat
cair terhadap suatu luas bidang tekan pada luas bidang tertentu.

Menurut Sears (1998), tekanan hidrostatika adalah tekanan perihal zat alir atau fluida
yang diam tidak bergerak.

Menurut Zemansky(1998), pada tekanan hidrostatika,berat fluida diabaikan dan


tekanan dianggap sama pada semua titik. Makin tinggi dari permukaan bumi makin
berkurang tekanan udara, dan di dalam telaga atau laut tekanan juga makin berkurang jika
makin jauh dari dasar.

2
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tekanan

Tekanan didefinisikan sebagai jumlah gaya ( F ) tiap satuan luas ( A). Apabila
gaya terdistribusi secara merata pada suatu luasan, maka tekanan ( p ) didefinisikan sebagai
berikut:

dengan :
p = tekanan (N/m2)
F = gaya (N)
A = luas (m 2 )
jika tekanan pada suatu luasan diketahui, maka gaya tekanan yang bekerja pada luasan
tersebut adalah:
F=p×A
Tekanan pada dasarnya adalah gaya per sataun luas yang dikeluarkan oleh suatu
fluida ke sekelilingnya. Jika fluida ini merupakan gas, maka tekanan gas adalah gaya
persatuan luas dimana gas menekan dinding-dinding bejana yang ditempatinya. Jika
fluidanya berupa cairan, maka tekanan gaya per satuan luas dimana cairan, maka tekanan
adalah gaya per satuan luas dimana cairan menekan pada bejan yang ditempatinya. Jelas
bahwa tekanan suatu gas akan sama pada semua dinding bejana namun pada cairan, tekanan
akan bervariasi, paling besar ada di dasar bejana dan nol pada permukaan atas.

3.2 Tekanan Hidrostatika

Tekanan hidrostatika adalah tekanan zat cair9fluida) yang hanya disebabkan oleh
beratnya. Gaya gravitasi menyebabkan zat cair dalam suatu wadah selalu tertarik ke bawah.
Makin tinggi zat cair dalam suatu wadah,maka makin berat zat cair itu, sehingga makin besar
tekanan yang dikerjakan zat cair pada dasr wadah. Dengan katalain pada posisi yang semakin
dalam dari permukaan, maka tekanan hidrostatis yang dirasakan semakin besar.
Tekanan hidrostatis pada titik kedalaman berapapun tidak dipengaruhi oleh berat air,
luasan permukaan air, ataupun bentuk bejana air. Tekanan hidrostatis menekan ke segala
arah. Satuan tekanan adalah Newton per meter kuadrat (N/m2) atau Pascal (Pa)
Adapun rumus dari tekanan hidrostatis ialah :

P=ρxgxh=ρ.g.h
Dimana:

 P = Tekanan Hidrostatik (N/m2).


 ρ = Massa Jenis Zat Cair (kg/m3).
 g = Percepatan Gravitasi (m/s2).
 h = Kedalaman Dari Permukaan Zat Cair (m).

3
3.3 Tekanan Pada Satu Titik

Tekanan rata-rata dihitung dengan membagi gaya normal ( gaya tegak-Iurus )


yang mendorong suatu bidang datar dengan luas bidang tersebut. Tckanan di suatu titik
adalah limit perbandingan gaya normal terhadap luas bidang bila bidang tersebut
mendekati ukuran nol pada titik itu.

Di suatu titik, fluida yang tidak hergerak mempunyai tekanan yang sama dalam semua
arah. Hal ini berarti bahwa suatu bidang clemen ()A yang sangat kecil luasnya,yang
bebas berputar terhadap pusatnya bila terendam dalam fluida yang tidak bergerak akan
mendapat gaya yang besarnya konstan yang bekerja pada kedua sisinya, bagaimanapun
orientasinya.

Guna menunjukkan hal ini , kita mempcrhatikan suatu benda bebas kecil yang
berbentuk baji dengan lebar satuan di titik (x, Y ) dalam fIuida yang tidak
bergerak. Karena tidak dapat terjadi gaya geser. maka gaya-gaya yang ada
hanyalah gaya-gaya permukaan normal dan gaya berat; maka persamaan-persamaan gerakan
gerakan dalam arah X dan Y masing-masing

𝛿sin θ = δy δcos θ= δx

Jika fluida bergerak sedemikian hingga satu lapisan bergerak relatif terhadap lapisan
yang berdekatan, terjadilah tegangan-tegangan besar, dan tegangan-tegangan normal di suatu
titik rata-rata scmbarang tiga tegangan tekan yang saling tegak lurus disuatu titik.

Dalam fluida yang viskositasnya nol, yakni fluida tanpa gesekan, tidak dapat terjadi
tegangan geser untuk gerakan fluida yang bagaimanapun, dan demikian tekanan di sutu titik
sama dalam semua arah.

3.4 Pengukur Tekanan

Tekanan dapat dinyatakan dengan mengacu kepada sembarang datum. Datum


yang lazim ialah nol absolut (nol mutlak) dan tekanan atmosfer lokal.Bila suatu tekanan
dinyatakan sebagai beda antara nilainya dan hampa sempurna, maka tekanan tersebut
dinamakan tekanan absolut. Bila tekananitu dinyatakan sebagai beda antara nilainya dan
tekanan atmoster lokal maka tekanan tersebut dinamakan tekanan relatif.

Tekanan atmosfer standar adaIah takanan rata-rata pada permukaan laut,


29,92 inch Hg.Tekanan yang dinyatakan dalam panjang kolom suatu cairan adalah setara
dengan gaya pcrluas satuan di dasar kolom itu. Hubungan untuk perubahan tekanan
terhadap ketinggian dalam suatu cairan p = γh. menunjukkan hubungan antara tinggi tekan
h.dalam panjang kolom fluida dengan berat jenis γ dan tekanan p.

3.5 Tekanan Hidrostatika dalam Tangki Tertutup

Bila ditinjau dari zat cair yang berada dalam suatu wadah, tekanan zat cair pada dasar
wadah tentu saja lebih besar dari tekanan zat cair pada bagian di atasnya. Semakin ke bawah,
maka tekanan zat cair tersebut akan semakin besar. Sebaliknya, semakin mendekati
permukaan atas wadah, semakin kecil tekanan zat cair tersebut. Setiap titik pada kedalaman

4
yang sama memiliki besar tekanan yang sama. Hal ini berlaku untuk semua zat cair dalam
wadah apapun dan tidak bergantung pada bentuk wadah tersebut. Apabila ditambahkan
tekanan luar misalnya dengan menekan permukaan zat cair tersebut, pertambahan tekanan
dalam zat cair adalah sama di segala arah. Jadi, jika diberikan tekanan luar, setiap bagian zat
cair mendapat jatah tekanan yang sama.
Sesuai dengan hukum Pascal bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang
tertutup akan diteruskan sama besar ke segala arah. Kata hidraulika berasal dari bahasa
Yunani yang berarti air. Dalam teknik, hidraulika berarti pergerakan- pergerakan,
pengaturan-pengaturan, dan pengendalian-pengendalian berbagai gaya dan gerakan dengan
bantuan tekanan suatu zat cair.
Hidraulika adalah ilmu yang mempelajari berbagai gerak dan keseimbangan zat cair.
Hidraulika merupakan sebuah ilmu yang mengkaji arus zat cair melalui pipa-pipa dan
pembuluh–pembuluh yang tertutup maupun yang terbuka. Semua instalasi hidraulika pada
sistem fluida statis (tertutup) bekerja dengan prinsip hidraustatis. Dua hukum terpenting yang
berhubungan dengan hidraustatistika adalah
1. Dalam sebuah ruang tertutup (sebuah bejana atau reservoir), tekanan yang dikenakan
terhadap zat cair akan merambat secara merata ke semua arah,
2. Besarnya tekanan dalam zat cair (air atau minyak) adalah sama dengan gaya (F) dibagi
oleh besarnya bidang tekan (A). Dari hukum Pascal diketahui bahwa dengan memberikan
gaya yang kecil pada penghisap dengan luas penampang kecil dapat menghasilkan gaya yang
besar pada penghisap dengan luas penampang yang besar. Prinsip inilah yang dimanfaatkan
pada peralatan teknik yang banyak dimanfaatkan manusia dalam kehidupan misalnya
dongkrak hidraulik, pompa hidraulik, dan rem hidraulik.
Jika suatu fluida yang dilengkapi dengan sebuah penghisap yang dapat bergerak maka
tekanan di suatu titik tertentu tidak hanya ditentukan oleh berat fluida di atas permukaan air
tetapi juga oleh gaya yang dikerahkan oleh penghisap. Berikut ini adalah gambar fluida yang
dilengkapi oleh dua penghisap dengan luas penampang berbeda. Penghisap pertama memiliki
luas penampang yang kecil (diameter kecil) dan penghisap yang kedua memiliki luas
penampang yang besar (diameter besar)

Tekanan dalam fluida dapat dirumuskan dengan persamaan di bawah ini.


P=F:A
sehingga persamaan hukum Pascal bisa ditulis sebagai berikut
. P1 = P2 F1 : A1 = F2 : A2…...............
Dimana :
P = tekanan (Pascal)
F = gaya (N)
A = luas permukaan penampang (m2 ).

3.6 Tekanan Hidrostatika pada Tangki Terbuka


Untuk memahami tekanan hidrostatis, anggap zat terdiri atas beberapa lapisan. Setiap
lapisan memberi tekanan pada lapisan di bawahnya, sehingga lapisan bawah akan
mendapatkan tekanan paling besar. Karena lapisan atas hanya mendapatkan tekanan dari
udara (atmosfer), maka tekanan pada permukaan zat cair sama dengan tekanan atmosfer.

5
ph = = =

Karena m = ρ x V , maka ph =
kita ketahui bahwa volume merupakan hasil perkalian luas alas (A) dengan tinggi (h). Oleh
karena itu, persamaan di atas dapat ditulis seperti berikut.

ph = =ρgh
kita tidak boleh mengukur tekanan udara pada ketinggian tertentu menggunakan rumus ini.
Hal ini disebabkan karena kerapatan udara tidak sama di semua tempat. Makin tinggi suatu
tempat, makin kecil kerapatan udaranya. Untuk tekanan total yang dialami dasar bejana pada
ketinggian tertentu dapat dicari dengan menjumlahkan tekanan udara luar dengan tekanan
hidrostastis.
ptotal = p0 + ph
Keterangan:
ph : tekanan yang dialami zat cair/tekanan hidrostastis (Pa)
p0 : tekanan udara luar
ρ : massa jenis zat cair (kg/m3)
g : percepatan gravitasi bumi (m/s2)
h : kedalaman/tinggi titik ukur dari permukaan (m)
Ketika sebuah permukaan tenggelam dalam sebuah fluida,gaya-gaya akan bekerja
pada permukaan karena fluidan tersebut. Penentuan gaya-gaya adalah hal yang sangat penting
dalam perancangan tangki-tangki penyimpanan. Pada sebuah permukaan datar, seperti dasar
dari sebuah tangkiyang terisi suatu cairan. Untuk tangki terbuka perlu diperhatikan bahwa
bila tekanan atmosfer bekerja pada kedua belah sisi permukaan dasar tangki.

3.7 Pengapungan dan Pengambangan


Gaya gravitasi benda memiliki nilai yang tetap. Akan tetapi, zat cair memberikan
gaya yang arahnya ke atas. Gaya yang berarah keatas yang di kerjakan zat cair pada benda
yang menyebabkan berat benda seakan-akan berkurang. Gaya ini tergantung pada kerapatan
fluida dan volum benda, tetapi tidak pada komposisi atau bentuk benda, dan besarnya sama
dengan besar zat cair yang dipindahkan oleh benda. Prinsip ini pertama kali di kemukakan
oleh Archimedes yang kemudian di kenal dengan Hukum Archimedes. Prinsip hukum
Archimedes ini dapat diturunkan dari hukum Newton dengan memperhatikan gaya-gaya yang
bekerja pada suatu bagian zat cair dan mencatat bahwa dalam keseimbangan statik gaya netto
harus nol.
Apabila sebuah Batu ditimbang beratnya di dalam air, berat batu yang terukur pada
timbangan pegas menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ketika sebuah batu ditimbang di
udara (tidak di dalam air). Massa batu yang terukur pada timbangan lebih kecil karena ada
gaya apung yang menekan batu ke atas. Efek yang sama akan dirasakan apabila mengangkat
benda apapun dalam air. Batu atau benda apapun akan terasa lebih ringan jika diangkat dalam
air. Hal ini bukan berarti bahwa sebagian batu atau benda yang diangkat hilang sehingga
berat batu menjadi lebih kecil, tetapi karena adanya gaya apung. Arah gaya apung ke atas,
atau searah dengan gaya angkat yang kita berikan pada batu tersebut sehingga batu atau
benda apapun yang diangkat di dalam air terasa lebih ringan.

6
Apabila sebuah benda dimasukan
ke dalam fluida seperti air misalnya,memiliki berat yang lebih kecil daripada ketika benda
tidak berada di dalam fluida tersebut. Pasti sulit mengangkat sebuah batu dari atas permukaan
tanah tetapi batu yang sama dengan mudah diangkat dari dasar kolam. Hal ini disebabkan
karena adanya gaya apung sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya.

Contoh soal :

Tekanan di dalam tangki tertutup adalah 100 KN/m2 . berilah bentuk tekanan tersebut
dalam tinggi rapat relatif terhadap air dan air raksa dengan S= 13,6

Penyelesaian:

P = T.h = ρ.g.H = 100 KN/m2


Tinggi tekanan air : h = 100

1000.9,81 = 0,0102 m (air)


Tinggi tekanan air raksa : h = 100
13,6.1000.9,81 = 0,0007 m (air raksa)

7
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :


1. Tekanan merupakan jumlah gaya ( F ) tiap satuan luas ( A). Apabila gaya terdistribusi
secara merata pada suatu luasan, maka tekanan ( p )
2. Tekanan hidrostatika adalah tekanan zat cair (fluida) yang hanya disebabkan oleh
beratnya.
3. Dalam fluida yang viskositasnya nol, yakni fluida tanpa gesekan, tidak dapat terjadi
tegangan geser untuk gerakan fluida yang bagaimanapun, dan demikian tekanan di
suatu titik sama dalam semua arah.
4. Terdapat berbagai macam tekanan yakni; tekanan atmosfer,tekanan absolut,tekanan
relatif
5. Pada tangki / ruang tertutup tekanan hidrostatika memakai prinsip Pascal.
6. Pada tangki / ruang terbuka tekanan hidrostatika dipengaruhi oleh tekanan dari udara
7. Gaya apung memakai prinsip Archimedes yakni Gaya tergantung pada kerapatan
fluida dan volum benda, tetapi tidak pada komposisi atau bentuk benda,dan besarnya
sama dengan besar zat cair

8
DAFTAR PUSTAKA

Purwoko, Fendi.2010.Fisika 2 SMA Kelas XI. Yudhistira

Bruce R.Munson, Donald F.Young,Theodore H.Okiishi.2003.Mekanika Fluida


Edisi Keempat Jilid 1.Erlangga

Halliday,Resnick,Walker.2010.Fisika Dasar Edisi 7 Jilid 1.Erlangga

Kurniati Abidin, Sri Wagiani.2013. Studi Analisis Perbandingan Kecepatan


Aliran Air Pipa Venturi. Universitas Cokroaminoto Palopo

Sears,Zemansky.1998.Fisika untuk Universitas 1


Mekanika,Panas,Bunyi.Binacipta

Bayu SaptaHari.2009.Ensiklopedia Fisika.Erlangga

James R.Welty,dkk. 2000. Dasar-Dasar Transportasi Fluida Volume 1 Transfer


Momentum.Erlangga

Anda mungkin juga menyukai