Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional yang

bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pemberian

makanan tambahan dengan peningkatan berat badan bayi. Observasional

yaitu pengukuran penelitian yang dilaksanakan dengan cara pengamatan

terhadap suatu obyek yang dipandu dengan kuesioner. Sifat penelitian yang

digunakan adalah study cross sectional yaitu suatu penelitian untuk

mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek,

dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada

suatu saat (poin timea approach). Artinya, tiap subyek penelitian hanya

diobsevasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter

atau variabel subyek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa

semua subyek penelitian diamati pada waktu yang sama (Notoatmodjo,

2010)

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Pemberian

Makanan Tambahan ( PMT ) dengan Peningkatan Status Gizi Balita Kurus

berdasarkan BB/TB di Puskesmas Pataruman II Kota Banjar

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah suatu ukuran atau ciri yang dimiliki oleh

anggota-anggota dari suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki


kelompok lain. Variabel penelitian dapat juga diartikan sebagai sesuatu

yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau

didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian

tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan,

pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan sebagainya. Variabel

juga dapat diartikan sebagai konsep yang memiliki bermacam-macam

nilai (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel,

variabel terikat (dependen variabel) adalah peningkatan status gizi balita

kurus (independen variabel) adalah Pemberian .


Variabel dapat diukur dengan menggunakan instrumen atau alat

ukur, maka variabel harus diberi batasan atau definisi yang operasional.

Definisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan informasi

kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur variabel. Definisi

operasional adalah semacam petunjuk kepada kita tentang bagimana

caranya mengukur suatu variabel.


Definisi operasional variabel ini penting dan diperlukan agar

pengukuran variabel atau pengumpulan data (variabel) itu konsisten

antara sumber data (responden) yang satu dengan responden yang lain.

Disamping variabel harus didefinisi operasionalkan juga perlu dijelaskan

cara pengukuran dengan metode atau cara apa yang digunakan peneliti

untuk mengukur atau memperoleh informasi (data) untuk variabel yang

bersangkutan, juga harus ada hasil ukur atau kategorinya, serta skala

pengukuran yang digunakan, yakni skala nominal, skala ordinal, skala

interval dan skala rasio (Notoatmodjo, 2010).

Tabel 3. 1 Definisi Operasional


Definisi Cara Alat
No Variabel Kategori Skala
Operasional Ukur Ukur
1. Variabel Dependen
Balita Balita usia 6 Melakuk Alat ukur BB/TB Ordinal
Kurus – 59 bulan an berat 1 = Sangat

(Kurang dengan penguk badan kurus


Dan 2 = Kurus
Gizi) status kurus uran BB 3 = Normal
yang dihitung Dan TB alatan 4 = Gemuk
menggunaka ukur

n indikator panjang

BB/TB sesuai badan/tin

dengan Z ggi bada

score. (microtoi
c)
2. Variabel Independen
Pemberia Pemberian Quisone LembarO 0 Habis Ordinal
n makanan r bservasi 1 tidak

Makanan tambahan habs

Tambahan berupa
biskuit dari
kemenkes
dengan
penyajian 8
keping/hari
untuk usia 6-
11 bulan dan
12
keping/hari
unutk usia
12-59 bulan
Keterangan :

BB/TB = berat badan yang ditimbang dibagi dengan tingi badan yang diukur

saat balita datang ke puskesmas dalam mengambil makanan tambahan.


C. Populasi dan Sampel

1. Populasi penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian dan merupakan

wilayah generalis yang terdiri atas subjek/objek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapakan oleh peneliti untuk di

pelajari kemudian ditarik kesimpulan (Arikunto, 2012).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita kurus pada

usia 6 – 59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pataruman II periode Mei

– Juni 2018 . Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 32 responden.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari populasi merupakan perwakilan dari

populasi (Sugiyono, 2013). Adapun cara pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah Sampling purposive, yaitu teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013) jumlah sampel yang

100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi

sendri. Makin besar jumlah sample mendekati populasi maka peluang

kesalahan generanalis semakin kecil dan sebaliknya makain kecil

jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan

generalis (Sugiyono, 2013).

Menurut Rosceoe (dalam Sugiyono, 2013) mengatakan bahwa

ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah minimal 30 dan

maksimal 500 orang.

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dalam penelitian ini

penulis menetukan jumlah sampel sebanyak 32 sampel balita kurus


pada usia 6 – 59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pataruman II II

periode Mei – Juni 2018.

Adapun ciri kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Kriteria inklusi
1. Orangtua atau wali balita yang mengambil PMT di puskesmas
2. Balita kurus pada usia 6 – 59 bulan yang tinggal dan menetap

di Wilayah Kerja Puskesmas Pataruman II yang akan menjadi

tempat penelitian
b. Kriteria eksklusi
1. Balita yang sakit
2. Orang tua atau wali yang tidak bersedia mengikuti penelitian

(menolak menandatangani Informed Consent).

D. Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk

mendapatkan data tentang hubungan antara pemberian makanan

tambahan terhadap Peningkatan Status Gizi Balita Kurus berdasarkan

BB/TB mengunakan lembar observasi dan wawancara langsung dengan

Ibu atau wali dengan menggunakan kuesioner dengan jenis data primer.

Peneliti memberikan lembar observasi dengan tanda check list terhadap

soal pernyataan, hal ini bisa dilakukan oleh peneliti ataupun dibantu oleh

tenaga kesehatan yang lain.

2. Instrumen Penelitian

Intrumen dapat didefinisikan sebagai alat pengumpulan data

yang telah baku atau alat pengumpulan data yang memiliki standar
validasi dan rehabilitasi. Intrumen yang valid dan reliabel, akan sangat

menentukan kualitas data yang di kumpulkan. Selain itu suatu intrumen

harus memiliki norma validasi dan rehabilitasi, juga harus memiliki nilai

objektifitas dan prosedur baku dalam pengunaanya (Arikunto, 2012).

Penelitian ini menggunakan intrumen penelitian berupa lembar

observasi untuk variabel dan sub variabel tentang hubungan antara

pemberian makanan tambahan terhadap peningkatan status Gizi Balita

Kurus berdasarkan BB/TB, jika terdapat salah satu atau dua orang

maupun lebih memberikan pernyataan tidak dilaksanakan, maka di

kategorikan tidak baik.

E. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

Peneliti memilih tempat penelitian yaitu di Puskesmas pataruman

II Kota banjar setelah itu peneliti melakukan studi pendahuluan tentang

upaya pemberian PMT dengan Peningkatan Status Gizi Balita Kurus

berdasarkan BB/TB. Studi pustaka juga di lakukan oleh peneliti untuk

membandingkan permasalahan yang di temukan dengan teori. Setelah

disimpulkan maka peneliti mengangkat masalah tersebut menjadi

sebuah masalah yang akan di teliti dan di ajukanlah terlebih dahulu topik

penelitian kepada Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat

(LPPM) STIkes Muhammadiyah Ciamis, setelah pengajuan topik

penelitian di setujui kemudian di susunlah proposal penelitian, kemudian

proposal itu melalui tahap-tahap perbaikan tentang beberapa hal yang


belum tepat dan yang di perlukan dalam pelaksanaan penelitian hingga

di sahkan oleh pembimbing.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap pelaksanaan penelitian ini antara lain: mendapatkan

izin untuk melakukan penelitian, menentukan dan membuat kerjasama

dengan petugas kesehatan ditempat penelitian yang akan membantu

pelaksanaan penelitian, menjelaskan maksud penelitian kepada

responden, melakukan pengumpulan data, setelah data terkumpul

kemudian melakukan pengolahan dan analisa data menggunakan teknik

komputerisasi.

3. Tahap Penyelesaian Penelitian

Tahap akhir penelitian ini adalah menuyusun laporan dan

pembahasan hasil penelitian untuk dipertanggung jawabkan dalam

sidang skripsi. Sebelum hasilnya di dokumentasikan dalam bentuk

skripsi, peneliti melakukan revisi apabila ada hasil yang kurang tepat

dengan di konsultasikan pada pembimbing atau penguji sidang.

F. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Editing Data

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

2. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) dengan

data yang terdiri atas beberapa kategorik. Pemberian kode ini sangat

penting bila pengolahan dan analisa data menggunakan computer

3. Entry Data

Entry data adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan

kedalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat

distribusi frekuensi sederhana.

4. Tabulasi

Tabulasi data merupakan kegiatan memeriksa kembali data yang

sudah dientri, apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan mungkin

terjadi pada saat meng-entry data ke computer.

5. Analisis Data

Pada penelitian ini yang akan dilakukan analisis univariat adalah balita

kurus setelah program Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dengan

menggunakan uji frequence.

G. Etika Penelitian

Menurut Komisi Nasional Etik (2010) bahwa etika penelitian

kesehatan meliputi

1. Informed Consent

Setiap responden penelitian diberi lembar persetujuan (informed

consent) agar responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian.

Responden bersedia ikut penelitian maka harus mendatangani, lembar

persetujuan, jika responden menolak atau tidak bersedia, peneliti tidak

berhak memaksa atau menghormati hak calon responden. Dalam


proses penelitian, peneliti terlebih dahulu menjelaskan maksud dan

tujuan penelitian.

2. Confidentiality

Kerahasian informasi (confidentiality) atas jawaban responden

dijamin oleh peneliti data yang dilaporkan hanya data sesuai kebutuhan

penelitian Untuk menjaga kerahasiaan responden, maka dalam lembar

pengumpulan data penelitian tidak dicantumkan nama responden tapi

mengggunakan kode responden.

3. Respect for person

Menghormati orang adalah salah satu prinsip dasar dalam

penelitian: Ini adalah pengakuan seseorang sebagai individu yang

otonom, unik, dan gratis. Ini juga berarti bahwa kita mengakui bahwa

setiap orang memiliki hak dan kemampuan untuk membuat dia atau

keputusan sendiri. Menghormati seseorang menjamin martabat yang

dihargai.

4. Beneficience & non maleficience

Untuk membantu mencegah atau menghilangkan bahaya dan

tidak membahayakan bagi responden.

5. Justice

Dalam hal ini responden akan mendapatkan keadilan selama

proses penelitian dilaksanakan.

H. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi
Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas

Pataruman II pada bulan Juli 2018.


2. Time Schedule Penelitian

GAMBARAN UPAYA PENCEGAHAN RESIKO JATUH OLEH PERAWAT DI RUANG MAWAR


RSUD KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2018
Bulan
No Kegiatan Februari 2018 Maret 2018 April 2018 Mei 2018 Juni 2018
Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 Pengajuan Topik dan Judul Penelitian
Penyusunan Proposal
a. Topik/Judul Penelitian
b. Bab I Pendahuluan
c. Bab II Tinjauan
2
Pustaka
d. Bab III Metode
Penelitian
e. Proposal
3 Seminar Proposal
4 Revisi Proposal
5 Pelaksanaan Penelitian
Penyusunan Laporan Penelitian
a. Bab IV (Hasil dan
Pembahasan)
6
b. Bab V (Penutup)
c. Laporan Penelitian
(BAB I-V)
7 Ujian Hasil Skripsi
8 Revisi dan Penjilidan Skripsi
9 Pengumpulan Skripsi yang telah
disyahkan Dewan Penguji
(4 eksemplar) dan intisari
(4 lembar)

Anda mungkin juga menyukai