Anda di halaman 1dari 12

RESUME

POLITIK DAN STRATEGI

Disusun Oleh :
I Dewa Ayu Padma Yunita (31)
Ni Made Ari Julianita Dewi (32)
Putu Ayu Sutarini Dewi (33)
I Gede Andre Krisnandha (34)
Ketut Elfirasani (35)
Gde Aryya Astawa Putra Yana (36)
Ni Luh Komang Mega Ratna Sari (37)
Ida Ayu Putu Apsari Dewi (38)
I Gusti Ayu Ari Purnamawati (39)
Ni Made Rai Widiastuti (40)
I Dewa Ayu Dwi Apriani (41)

SEMESTER I / 1.B

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PRODI D IV JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2016/2017
A. Pengertian Politik Dan Strategi

Pengertian Politik Dan Strategi Perkataan politik berasal dari bahasa Yunani,
yaitu Polistaia, Polis berarti kesatuan masyarakat yang mengurus diri sendiri/berdiri
sendiri (negara), sedangkan taia berarti urusan. Dari segi kepentingan penggunaan, kata
politik mempunyai arti yang berbeda-beda. Politik nasional diartikan sebagai kebijakan
umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional.
Dengan demikian definisi politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta kebijaksanaan
negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan
pengendalian) serta penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
Sedangkan strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai
sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional.

Untuk lebih memberikan pengertian arti politik disampaikan beberapa arti politik dari
segi kepentingan penggunaan, yaitu :

1. Dalam arti kepentingan umum (politics)

Politik dalam arti kepentingan umum atau segala usaha untuk kepentingan umum,
baik yang berada dibawah kekuasaan negara di Pusat maupun di Daerah, lazim
disebut Politik (Politics) yang artinya adalah suatu rangkaian azas/prinsip keadaan
serta jalan, cara dan alat yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau
suatu keadaan yang kita kehendaki disertai dengan jalan, cara dan alat yang akan
kita gunakan untuk mencapai keadaan yang kita inginkan.

2. Dalam arti kebijaksanaan (Policy)

Politik adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang yang


dianggap lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita/keinginan atau
keadaan yang kita kehendaki. Dalam arti kebijaksanaan, titik beratnya adalah
adanya :

 proses pertimbangan
 menjamin terlaksananya suatu usaha
 pencapaian cita-cita/keinginan

Jadi politik adalah tindakan dari suatu kelompok individu mengenai suatu masalah dari
masyarakat atau negara. Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan
dengan :

a. Negara
Adalah suatu organisasi dalam satu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi
yang ditaati oleh rakyatnya. Dapat dikatakan negara merupakan bentuk
masyarakat dan organisasi politik yang paling utama dalam suatu wilayah yang
berdaulat.
b. Kekuasaan
Adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku
orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya. Yang perlu diperhatikan
dalam kekuasaan adalah bagaimana cara memperoleh kekuasaan, bagaimana cara
mempertahankan kekuasaan, dan bagaimana kekuasaan itu dijalankan.
c. Pengambilan keputusan
Politik adalah pengambilan keputusan melaui sarana umum, keputusan yang
diambil menyangkut sektor publik dari suatu negara. Yang perlu diperhatikan
dalam pengambilan keputusan politik adalah siapa pengambil keputusan itu dan
untuk siapa keputusan itu dibuat.
d. Kebijakan umum
Adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang atau kelompok
politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu.
e. Distribusi
Adalah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai (values) dalam masyarakat. Nilai
adalah sesuatu yang diinginkan dan penting, nilai harus dibagi secara adil. Politik
membicarakan bagaimana pembagian dan pengalokasian nilai-nilai secara
mengikat.
B. Dasar Pemikiran Penyusun Politik Dan Strategi
Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok--pokok pikiran yang
terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berdasarkan ideologi Pancasila, UUD
1945, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Landasan pemikiran dalam
manajemen nasional sangat penting sebagai kerangka acuan dalam penyususan politik
strategi nasional.

1. Dalam perkembangannya istilah strategi condong ke militer sehingga ada tiga


pengertian strategi :

a. Strategi militer yang sering disebut sebagai strategi murni yaitu penggunaan
kekauatan militer untuk tujuan perang militer

b. Strategi besar (grand strategy) yaitu suatu strategi yang mencakup strategi
militer dan strategi nonmiliter sebagai usaha dalam pencapaian tujuan perang

c. Strategi nasional yaitu strategi yang mencakup strategi besar dan di


orientasikan pada upaya optimlaisasi pelaksanaan pembangunan dan
kesejahteraan bangsa

2. Indonesia menuangkan politik nasionalnya dalam bentuk GBHN karena GBHN yang
merupakan kepanjangan dari Garis-garis Besar Haluan Negara adalah haluan negara
tentang penyelenggaraan negara dalam garis-garis besar sebagai pernyataan kehendak
rakyat secara menyeluruh dan terpadu di tetapkan oleh MPR untuk lima tahun guna
mewujudkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan.

3. Agar perencanaan pelaksanaan politik dan strategi dapat berjalan dengan baik maka
harus dirumuskan dan dilakukan pemikiran-pemikiran strategis yang akan digunakan.
Pemikiran strategis adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengantisipasi
perkembangan keadaan lingkungan yang dapat mempengaruhi bahkan mengganggu
pelaksanaan strategi nasional, umumnya dilakukan Telaah Strategi atau suatu kajian
terhadap pelaksanaan strategi yang akan dilaksanakan dengan selalu memperhatikan
berbagai kecenderungan. Juga dilakukan Perkiraan Strategi yaitu suatu analisis terhadap
berbagai kemungkinan perkembangan keadaan dan lingkungan, pengembangan sasaran
alternatif, cara bertindak yang ditempuh, analisis kemampuanh yang dimiliki dan
pengaruhnya, serta batas waktu berlakunya penilaian terhadap pelaksanaan strategi.

4. Wawasan strategi harus mengacu pada tiga hal penting, di antaranya adalah :

Melihat jauh ke depan; pencapaian kondisi yang lebih baik di masa mendatang. Itulah
alasan mengapa kita harus mampu mendahului dan mengestimasi permasalahan yang
akan timbul, mampu membuat desain yang tepat, dan menggunakan teknologi masa
depan. Terpadu komprehensif integral; strategi dijadikan kajian dari konsep ylewat
encakup permasalahan yang memerlukan pemecahan secara utuh menyeluruh. Gran
strategy dilaksanakan melalui bidang ilmu politik, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan, baik lintas sektor maupun lintas disiplin. Memperhatikan dimensi ruang dan
waktu; pendekatan ruang dilakukan karena strategi akan berhasil bila didukung oleh
lingkungan sosial budaya dimana strategi dan manajemen tersebut di operasionalkan,
sedangkan pendekatan waktu sangat fluktuatif terhadap perubahan dan ketidakpastian
kondisi yang berkembang sehingga strategi tersebut dapat bersifat temporer dan
kontemporer

5. Dalam ketatanegaraan Indonesia, unsur-unsur uatama sistem keamanan nasional


adalah sebagai berikut :

 Negara sebagai organisasi kekuasaan yang mempunyai hak dan peranan


terhadap pemilikan, pengaturan, dan pelayanan yang diperlukan dalam rangka
mewujudkan cita-cita bangsa
 Bangsa Indonesia sebagai pemilik negara berperan untuk menentukan sistem
nilai dan arah/ kebijaksanaan negara yang digunakan sebagai landasan dan
pedoman bagi penyelenggaraan fungsi-fungsi Negara
 Pemerintah sebagai unsur manajer atau penguasa berperan dalam
penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan umum dan pembangunan ke
arah cita-cita bangsa dan kelangsungan serta pertumbuhan Negara
 Masyarakat sebagai unsur penunjang dan pemakai berperan sebagai
kontributor, penerima, dan konsumen bagi berbagai hasil kegiatan
penyelenggaraan fungsi pemerintahan

Dilihat secara strukutural, unsur-unsur utama sistem keamanan nasional tersusun atas
empat tatanan yaitu : tata kehidupan masyarakat (TKM), tata politik nasional (TPN), tata
administrasi negara (TAN), dan tata laksana pemerintahan (TLP). TKM dan TPN
merupakan tatanan luar (outer setting), sedangkan TAN dan TLP merupakan tatanan
dalam (inner setting) dari sistem keamanan nasional.

Secara proses, sistem keamanan nasional berpusat pada suatu rangkaian tata pengambilan
keputusan berwenang (TPKB) yang terjadi pada tatanan dalam (TAN dan TLP). Untuk
penyelenggaraan TPKB diperlukan proses arus masuk yang dimulai dari TKM lewat
TPN. Aspirasi dari TKM yang berintikan kepentingan rakyat dapat berasal dari rakyat
(individu/ormas), parpol, kelompok penekan, organisasi kepentingan, dan pers.
Rangkaian kegiatan dalam TPKB menghasilkan berbagai keputusan yang tehimpun
dalam proses arus keluar masuk yang dimulai dari TKM lewat TPN. Aspirasi dari TKM
yang berintikan kepentingan rakyat dapat berasal dari rakyat (individu/ormas), parpol,
kelompok penekan, organisasi kepentingan, dan pers. Rangkaian kegiatan dalam TPKB
menghasilkan berbagai keputusan yang tehimpun dalam proses arus keluar berupa
berbagai kebijakan yang dituangkan ke dalam berbagai bentuk peraturan perundngan
sesuai dengan sifat permasalahan dan klasifikasi kebijakan serta instansi atau pejabat
yang mengeluarkan, selanjutnya di salurkan ke TPN dan TKM.

6. Mekanisme penyususunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politik


diatur oleh Presiden/ Mandatris MPR. Dalam melaksanakan tugasnya Presiden dibantu
oleh lembaga-lembaga tinggi negara lainnya serta dewan-dewan yang merupakan badan
koordinatif, seperti Dewan Stabilitas Ekonomi, Dewan Pertahanan Keamanan
Nasional,dll. Selanjutnya proses penyusunan politik dan strategi nasional ditingkat ini
dilakukan setelah presiden menerima GBHN, kemudian menyusun program kabinet dan
memilih para menteri yang akan melaksanakan program kabinet tersebut. Program
kabinet dapat dipandang sebagai dokumen resmi yang memuat politik nasional yang
digariskan oleh presiden. Jika politik nasional ditetapkan oleh Presiden/Mandataris MPR,
maka strategi nasional dilaksanakan oleh para menteri dan pimpinan lembaga pemerintah
nondepartemen sesuai dengan bidangnya atas petunjuk presiden.

Di tingkat infrastruktur, penyusunan politik dan strategi nasional merupakan sasaran yang
hendak dicapai oleh rakyat Indonesia dalam rangka pelaksanaan strategi nasional yang
meliputi bidang hukum, politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Sesuai dengan
kebijakan politik nasional, maka penyelenggaraan negara harus mengambil langkah-
langkah untuk melakukan pembinaan terhadap semua lapisan masyarakat dengan
mencantumkan apa yang menjadi keinginan rakyat Indonesia sebagai sasaran
sektoralnya. Peranan masyarakat dalam turut mengontrol jalannya politik dan strategi
nasional yang telah ditetapkan oleh MPR maupun yang dilaksanakan oleh
Presiden/Mandataris sangat besar.

7. Lahirnya UU Nomor 22 Tahun 1999 sebagai salah satu wujud politik dan strategi
nasional, telah memberikan dua bentuk otonomi kepada dua daerah, yaitu otonomi luas
kepada daerah kabupaten/kota, dan otonomi terbatas kepada daerah provinsi. Sebagai
konsekuensinya, maka kewenangan pemerintah pusat dibatasi. Lahirnya UU Nomor 22
Tahun 1999 secara legal formal menggantikan dua UU sebelumnya, yaitu UU Nomor 5
Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Di Daerah dan UU Nomor 5 tahun 1979
tentang Pemerintahan Desa.

8. Sesuai dengan UU Nomor 25 Tahun 1999 bahwa perimbangan keuangan pusat dan
daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi fiskal mengandung pengertian bahwa
kepada daerah diberikan kewenangan untuk memanfaatkan sumber keuangan sendiri dan
didukung dengan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah. Kebijakan
perimbangan keuangan antara pusat dan daerah dilakukan dengan mengikuti pembagian
kewenangan atau money follows function. Hal ini berarti bahwa hubungan keuangan
antara pusat dan daerah perlu diberikan pengaturan sedemikian rupa sehingga kebutuhan
pengeluaran yang akan menjadi tanggung jawab daerah dapat dibiayai dari sumber-
sumber penerimaan yang ada.

Sejalan dengan kebijakan tersebut, maka pengaturan pembiayaan daerah dilakukan


berdasarkan asas penyelenggaraan pemerintahan. Pembiayaan penyelenggaraan
pemerintahan berdasarkan asas desentralisasi dilakukan atas beban APBD; pembiayaan
penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelaksanaan asas dekonsentrasi dilakukan
atas beban APBN; pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka tugas
pembantuan dilakukan atas beban anggaran tingkat pemerintahan yang menugaskan.

C. Penyusunan Politik Dan Strategi Nasional

Politik strategi nasional disusun berdasarkan sistem kenegaraan menurut UUD 1945.
Sejak tahun 1985 pemerintah dan lembaga-lembaga negara yang diatur dalam UUD 1945
merupakan suprastruktur politik. Lembaga-lembaga tersebut adalah MPR, DPR,
Presiden, BPK, dan MA. Mekanisme penyusunan politik strategi nasional di tingkat
suprastruktur politik diatur oleh Presiden, dalam hal ini Presiden bukan lagi sebagai
mandataris MPR sejak pemilihan Presiden secara Iangsung oleh rakyat pada tahun 2004.

D. Stratifikasi Politik Nasional

Stratifikasi politik nasional dalam negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Tingkat penentu kebijakan puncak (kebijakan tertinggi yang menyeluruh,


mencakup penentuan undang-undang dasar, dan kewenangan Presiden sebagai
kepala negara)

2. Tingkat kebijakan umum (menyeluruh nasional dan berisi mengenai masalah-


masalah makro strategi guna mencapai idaman nasional dalam situasi dan kondisi
tertentu)

3. Tingkat penentu kebijakan khusus (merumuskan strategi, administrasi, sistem


dan prosedur. Wewenang berada di tangan menteri)

4. Tingkat penentu kebijakan teknis (kebijakan dalam satu sektor dari bidang
utama dalam bentuk prosedur serta teknik untuk mengimplementasikan rencana,
program dan kegiatan)
5. Tingkat penentu kebijakan di daerah (wewenang terletak pada Gubernur
dengan persetujuan DPRD. Berbentuk Peraturan Daerah (Perda) tingkat I atau II)

E. Politik Pembangunan Nasional dan majanemen Sosial

Pembangunan nasional merupakan usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas


manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan
iptek serta memperhatikan tantangan perkembangan global.

Manajemen nasional merupakan suatu sistem yang pembahasannya bersifat


komprehensif, strategis dan integral. Orientasinya adalah pada penemuan dan pengenalan
(identifikasi) faktor-faktor strateg is secara menyeluruh dan terpadu.

 Otonomi Daerah
Dalam UU No. 32 Tahun 2004, digunakan prinsip otonomi seluas-luasnya, di mana
daerah diberi kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan
kecuali urusan pemerintah pusat yakni politik luar negeri, pertahanan dan
keamanan, Moneter/fiskal, dan peradilan (yustisi).
 Kedudukan dan Peranan Perempuan

1. Meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan oleh lembaga yang mampu


memperjuangkan terwujudnya kesetaraan keadilan gender.

2. Meningkatkan kualitas peran dan kemandirian organisasi perempuan dengan


tetap mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan serta nilai historis perjuangan
kaum.

 Pemuda Dan Olahraga

1. Menumbuhkan budaya olahraga guna meningkatkan kualitas manusia


Indonesia.

2. Meningkatkan usaha pembibitan dan pembinaan olahraga prestasi melalui


lembaga- lembaga pendidikan sebagai pusat pembinaan
3. Mengembangkan iklim yang kondusif bagi generasi muda dala Meningkatkan
usaha pembibitan dan pembinaan olahraga prestasi melalui lembaga- lembaga
pendidikan sebagai pusat pembinaan

4. Mengembangkan minat dan semangat kewirausahaan di kalangan generasi


yang berdaya saing, unggul dan mandiri.

5. Melindungi segenap generasi muda dari bahaya destruktif terutama bahaya


penyalahgunaan narkotika, obat-obat terlarang dan zat adiktif Iainnya (narkoba).

 Pembangunan Daerah
1. Secara umum dengan mengembangkan otonomi daerah secara luas, nyata, dan
bertanggung jawab.

2. Secara khusus dengan pengembangan otonomi daerah di dalam wadah NKRI


untuk menyesuaikan secara adil dan menyeluruh permasalahan di daerah yang
memerlukan penanganan secara khusus dan bersungguh-sungguh.

 Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup

1. Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya.

2. Meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan Lingkungan hidup.

3. Mendelegasikan secara bertahap wewenang pemerintah pusat kepada


pemerintah daerah dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara
selektif.

4. Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran


rakyat.

5. Menerapkan indikator yang memungkinkan pelestarian kemampuan


pembaharuan.

 Implementasi Di Bidang Pertahanan dan Keamanan

1. Menata Tentara Nasional Indonesia sesuai paradigma baru secara konsisten.


2. Mengembangkan kemampuan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta.

3. Meningkatkan kualitas keprofesionalan Tentara Nasional Indonesia.

4. Memperluas dan meningkatkan kualitas kerja sama bilateral bidang pertahanan


dan keamanan dalam rangka memelihara stabilitas keamanan regional.

5. Menuntaskan upaya memandirikan Kepolisian Negara RI.


DAFTAR PUSTAKA

https://triananur.wordpress.com/2010/03/20/resume-politik-dan-strategi-nasional/

http://monkyki.blogspot.co.id/2014/03/rangkuman-ketahanan-politik-dan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai