Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Pendidikan Teman Sebaya Terhadap Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Akademi Keperawatan 17 Karanganyar 1

Dalam Menanggulangi HIV/AIDS (Nugroho Priyo Handoko)

PENELITIAN

PENGARUH PENDIDIKAN TEMAN SEBAYA TERHADAP


PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA
AKADEMI KEPERAWATAN 17 KARANGANYAR
DALAM MENANGGULANGI HIV/AIDS

Nugroho Priyo Handoko.

ABSTRAK

Latar Belakang. Pendidikan sebaya (peer education) adalah salah satu yang
secara luas digunakan untuk mengatasi pandemi HIV/AIDS. Pendidikan sebaya
diidentifikasi sebagai sarana penting menyebarkan informasi tentang HIV/AIDS
dan kesehatan reproduksi karena dapat mengatasi beberapa kesulitan, dapat
mentransfer pengetahuan dan komunikasi dilakukan lebih bebas dan secara
terbuka dalam kelompok sebaya. Pendidikan sebaya sering digunakan untuk
mengubah tingkat perilaku pada individu dengan cara memodifikasi pengetahuan,
sikap, keyakinan, atau perilaku seseorang. Pendidikan sebaya juga dapat
mempengaruhi perubahan di tingkat kelompok atau masyarakat dengan
memodifikasi norma-norma dan merangsang tindakan kolektif yang mengarah
pada perubahan program dan kebijakan yang ada dalam masyarakat (Maritz J,
2001).
Tujuan Penelitian, Untuk mengetahui pengaruh pendidikan teman sebaya
terhadap pengetahuan dan sikap mahasiswa Akademi Keperawatan 17
Karanganyar dalam menanggulangi HIV/AIDS.
Metode, Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment,
dengan rancangan penelitian Pre-test and Post-test control Group Design.
Populasi target dalam penelitian ini adalah mahasiswa Akademi Keperawatan 17
Karanganyar. Sampel penelitian sebanyak 60 mahasiswa Akademi Keperawatan
17 Karanganyar. Analisa data menggunakan tehnik t-test.
Kesimpulan, Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pendidikan kesehatan teman
sebaya efektif meningkatan pengetahuan mahasiswa di Akademi Keperawatan 17
Karanganyar tentang penanggulangan HIV/AIDS, dan (2) Pendidikan teman
sebaya efektif meningkatan sikap mahasiswa di Akademi Keperawatan 17
Karanganyar tentang penanggulangan HIV/AIDS.
Saran, Adanya pengaruh pendidikan teman sebaya terhadap peningkatan
pengetahuan dan sikap tentang penanggulangan HIV/AIDS diharapkan dapat
dijadikan sebagai tambahan pengetahuan dalam bidang keperawatan, sehingga
akan lebih mudah dalam melakukan pencegahan.

Kata kunci: pendidikan teman sebaya, pengetahuan, sikap


Pengaruh Pendidikan Teman Sebaya Terhadap Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Akademi Keperawatan 17 Karanganyar 2
Dalam Menanggulangi HIV/AIDS (Nugroho Priyo Handoko)

PENDAHULUAN Sedangkan menurut Bappenas dan


UNDP jumlah orang di Indonesia
yang telah terinfeksi virus HIV tahun
HIV/AIDS mungkin sudah terdengar
2007/2008 diperkirakan mencapai
akrab di telinga kita. HIV/AIDS
172.000-219.000 jiwa. Jumlah ini
merupakan salah satu masalah diperkirakan akan terus meningkat
kesehatan di negara kita. Jumlah (Purwaningsih & Widayatun, 2008).
kasus HIV/AIDS terus meningkat
dari tahun ke tahun. Ini menimbulkan Pada bulan maret 2012, Ditjen PPM
kekhawatiran bukan saja bagi dan PPL Depkes RI melaporkan
negara kita tapi bagi seluruh bangsa bahwa selama bulan Januari 2011-
di dunia. HIV/AIDS telah Maret 2011 terdapat 24.482 kasus
menimbulkan dampak dalam bidang HIV/AIDS dengan 351 kasus AIDS
sosio ekonomi, seperti dampak baru di Indonesia. Golongan umur
terhadap demografi, dampak yang paling banyak terinfeksi
terhadap sistem pelayanan HIV/AIDS adalah dari golongan
kesehatan dan dampak terhadap umur 20-29 tahun dengan 11.555
ekonomi nasional (Komisi kasus. Karanganyar menempati
Penanggulangan AIDS, 2007). urutan kedua prevalensi AIDS di
Indonesia dengan angka 49,16 per
Pada tahun 2006, secara global
100.000 penduduk. (Solopos, 2012)
dilaporkan lebih dari 39,5 juta jiwa
terinfeksi HIV/AIDS. Dimana 94,2 % Penelitian yang dilaksanakan oleh
diantaranya berusia 15-49 tahun dan Universitas Indonesia menunjukkan
5,8% diantaranya berusia dibawah bahwa 93% remaja tidak paham
15 tahun. Dilaporkan telah terjadi 4,3 HIV/AIDS, dan semakin tinggi umur
juta infeksi baru dengan 65 remaja maka perilakunya akan
persennya terjadi di sub sahara semakin beresiko terinfeksi
afrika (Depkes RI, 2006) HIV/AIDS. Studi ini juga
menunjukkan bahwa remaja laki-laki
Di Indonesia kasus HIV/AIDS
mempunyai perilaku yang lebih
pertama kali dilaporkan di beresiko terinfeksi HIV/AIDS dan
Karanganyar pada tahun 1987. semakin tinggi pendidikan semakin
Sejak saat itu HIV/AIDS terus
tinggi pula perilaku terinfeksi
menyebar ke seluruh wilayah di
HIV/AIDS (Sabon, 2007).
Indonesia. Peningkatan kasus
terutama terjadi pada kalangan yang Sebuah studi yang dilaksanakan di
beresiko tinggi, seperti pekerja seks SMK Pancasila menunjukkan bahwa
komersial dan pengguna Napza pengetahuan tentang seks dan
dengan jarum suntik (Purwaningsih HIV/AIDS, 63% didapat dari teman
& Hidayatun, 2008). sebaya. Sedangkan 72% para guru
tidak setuju untuk memberikan
Untuk kasus HIV/AIDS di Indonesia,
pendidikan seks karena para guru
jumlah kasus yang dilaporkan
menganggap pendidikan seks masih
diperkirakan sangat jauh dengan tabu (Riza & Piliang, 1994).
yang sesungguhnya. Seringkali
dikemukakan bahwa kasus Berbagai hal telah dilakukan untuk
HIV/AIDS yang dilaporkan hanyalah mencegah meluasnya HIV/AIDS.
puncak dari sebuah gunung es. Berbagai bentuk pendidikan juga
Menurut laporan Ditjen PPM dan telah dilaksanakan, antara lain
PPL Depkes RI bahwa pada tahun melalui media cetak dan elektronik
2008 terdapat 22.664 kasus maupun melalui metode ceramah
HIV/AIDS (Depkes RI, 2008). dan diskusi. Untuk itulah pendidikan
Pengaruh Pendidikan Teman Sebaya Terhadap Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Akademi Keperawatan 17 Karanganyar 3
Dalam Menanggulangi HIV/AIDS (Nugroho Priyo Handoko)

HIV/AIDS dengan metode pada individu dengan cara


Pendidikan Teman Sebaya (Peer memodifikasi pengetahuan, sikap,
Education) diharapkan akan mampu keyakinan, atau perilaku seseorang.
menambah pengetahuan dan Pendidikan sebaya juga dapat
mengubah sikap tentang perilaku mempengaruhi perubahan di tingkat
beresiko HIV/AIDS dikalangan kelompok atau masyarakat dengan
generasi muda khususnya di memodifikasi norma-norma dan
kalangan mahasiswa. merangsang tindakan kolektif yang
mengarah pada perubahan program
Pendidikan sebaya (peer education)
dan kebijakan yang ada dalam
adalah sebuah konsep populer yang
masyarakat (Maritz J, 2001).
mengacu pada berbagai pendekatan
seperti saluran komunikasi, Tujuan penelitian ini adalah untuk
metodologi, filosofi, dan strategi. mengetahui pengaruh pendidikan
Istilah ‘peer education’ merujuk pada teman sebaya terhadap
suatu pengertian sesuatu yang pengetahuan dan sikap mahasiswa
berdiri sama dengan yang lain, Akademi Keperawatan 17
sesuatu milik yang sama atau Karanganyar dalam menanggulangi
dengan kata yang sederhana HIV/AIDS.
sebagai pendidikan sebaya.
Kelompok yang dimaksudkan
LANDASAN TEORI
terutama kelompok masyarakat yang
dikategorikan berdasarkan umur,
Pengetahuan
kelas atau status (UNAIDS, 1999)
Pendidikan sebaya mulai Pengetahuan didefinisikan sebagai
dilaksanakan di Inggris sekitar abad pengenalan terhadap kenyataan,
ke-18 dan 19 oleh Andrew Bell. kebenaran, prinsip dan kaidah suatu
Pendidikan sebaya pada waktu objek. Pengetahuan merupakan
dilaksanakan untuk membantu para hasil stimulasi informasi yang
pelajar untuk belajar membaca dan diperhatikan, dan diingat. Informasi
menulis. Siswa yang lebih tinggi dapat berasal dari berbagai bentuk
tingkatannya membantu adik termasuk pendidikan formal maupun
kelasnya untuk belajar membaca non formal, percakapan harian,
dan menulis (PRESTO Project, membaca, mendengar radio,
2006). menonton televisi dan dari
Di seluruh dunia, pendidikan sebaya pengalaman hidup lainnya (Simon-
(peer education) adalah salah satu Morton, 1995). Pengetahuan
yang secara luas digunakan untuk merupakan proses kegiatan mental
mengatasi pandemi HIV/AIDS. yang dikembangkan melalui proses
Pendidikan sebaya diidentifikasi belajar dan disimpan dalam ingatan,
sebagai sarana penting akan digali pada saat dibutuhkan.
menyebarkan informasi tentang Pengetahuan ibu tentang sakit dan
HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi penyakit yang meliputi penyebab
karena dapat mengatasi beberapa penyakit, gejala atau tanda-tanda
kesulitan, dapat mentransfer penyakit, bagaimana cara
pengetahuan dan komunikasi pengobatan atau kemana mencari
dilakukan lebih bebas dan secara pengobatan, bagaimana cara
terbuka dalam kelompok sebaya. penularannya dan bagaimana cara
Pendidikan sebaya sering digunakan pencegahannya. Pengetahuan
untuk mengubah tingkat perilaku merupakan domain yang sangat
Pengaruh Pendidikan Teman Sebaya Terhadap Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Akademi Keperawatan 17 Karanganyar 4
Dalam Menanggulangi HIV/AIDS (Nugroho Priyo Handoko)

penting untuk terbentuknya tindakan institusi atau lembaga tertentu


seseorang. Dari pengalaman dan serta faktor emosi dalam diri
penelitian ternyata perilaku yang individu yang bersangkutan (Azwar,
didasari oleh pengetahuan akan 2003). Sikap merupakan
lebih langgeng dari pada perilaku predisposisi dalam memberikan
yang tidak didasari oleh respon dalam bentuk suka atau tidak
pengetahuan. suka terhadap objek tertentu. Sikap
itu mempunyai tiga komponen pokok
Sikap yaitu komponen kognisi, yang
Menurut Fishbein (1975) pengertian berhubungan dengan biliefs, ide dan
sikap didefinisikan sebagai gaya, konsep. Afeksi yang menyangkut
perasaan dan kecenderungan reaksi kehidupan emosional seseorang,
yang bersifat evaluatif terhadap Kognisi yang merupakan
objek yang dihadapi (Simon-Morton, kecenderungan untuk bertingkah
1995). Pengetahuan merupakan laku,atau yang disebut niat atau
fungsi dari sikap. Menurut fungsi ini intensi. Selain itu sikap juga
manusia mempunyai dorongan merupakan intensitas perasaan yang
dasar untuk ingin tahu, untuk ada dalam diri seseorang (individu)
mencari penalaran dan untuk baik yang bersifat negatif maupun
mengorganisasikan pengalamannya. yang bersifat positif (Bringham,
Unsur-unsur pengalaman yang 1991). Sikap yang positif dapat
semula tidak konsisten dengan apa dipengarui oleh perasaan, seperti
yang diketahui individu akan dikemukakan oleh (Azwar, 2003)
disusun, ditata kembali atau diubah bahwa sikap adalah perasaan
sedemikian rupa sehingga tercapai memihak (favorable) ataupun
suatu konsisten. Menurut Azwar perasaan tidak memihak
(2003), pembentukan sikap juga (unfavorable) terhadap objek
dipengarui oleh pengalaman pribadi, psikologis. Dengan demikian sikap
kebudayaan, orang lain yang dapat dikatakan perasaan yang
dianggap penting, media massa, muncul karena stimulus.
institusi atau lembaga tertentu serta
faktor emosi dalam diri individu yang Pendidikan Sebaya (Peer
bersangkutan. Sikap berfungsi Education)
sebagai suatu skema. Sikap Shoemaker et al (1998) dan
digunakan untuk melakukan evaluasi Flanagan et al (1996 dikutip dari
terhadap fenomena luar yang ada UNAIDS, 1999) menyatakan bahwa
dan mengorganisasikannya. pendidikan sebaya (peer education)
Pengetahuan seperti halnya sikap biasanya melibatkan penggunaan
dapat diukur melalui metoda anggota kelompok tertentu untuk
wawancara, observasi dan uji tertulis menghasilkan perubahan di antara
(Green, 2000). anggota lain dalam kelompok yang
Sikap adalah suatu bentuk evaluasi sama. Pendidikan sebaya sering
atau reaksi perasaan, sikap digunakan untuk mengubah tingkat
seseorang terhadap objek adalah perilaku pada individu dengan cara
perasaan mendukung atau memihak memodifikasi pengetahuan, sikap,
maupun perasaan tidak mendukung keyakinan, atau perilaku seseorang.
atau tidak memihak. Pembentukan Namun, pendidikan sebaya juga
sikap juga dipengarui pengalaman dapat mempengaruhi perubahan di
pribadi, kebudayaan, orang lain yang tingkat kelompok atau masyarakat
dianggap penting, media massa, dengan memodifikasi norma-norma
Pengaruh Pendidikan Teman Sebaya Terhadap Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Akademi Keperawatan 17 Karanganyar 5
Dalam Menanggulangi HIV/AIDS (Nugroho Priyo Handoko)

dan merangsang tindakan kolektif penelitian Pre-test and Post-test


yang mengarah pada perubahan control Group Design, yaitu
program dan kebijakan yang ada percobaan yang belum secukupnya
dalam masyarakat. mempunyai sifat-sifat suatu
percobaan sebenarnya atau semu.
HIV/ AIDS Dalam rancangan ini observasi
AIDS atau sindrom kehilangan dilakukan sebanyak 2 kali yaitu
kekebalan tubuh adalah sekumpulan sebelum dan sesudah
gejala penyakit yang menyerang eksperimen.(Notoatmodjo, 2005)
tubuh manusia setelah sistem
kekebalannya dirusak oleh virus
Populasi dan Sampel
HIV. Akibat kehilangan kekebalan
tubuh, penderita AIDS mudah Populasi target dalam penelitian ini
terkena berbagai jenis infeksi adalah mahasiswa Akper 17
bakteri, jamur, parasit, dan virus Karanganyar yang berjumlah 60
tertentu yang bersifat oportunistik. mahasiswa.
Selain itu, penderita AIDS sering
sekali menderita keganasan Sampel penelitian sebanyak 60
khususnya sarkoma kaposi dan mahasiswa Akper 17 Karanganyar.
limfoma yang hanya menyerang otak
(Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Instrumen Penelitian
Kelamin FK UI, 2007).
Penelitian ini menggunakan angket
atau kuesioner.
Kerangka Konsep

Analisis Data

Analisa data pada penelitian ini


adalah bivariat. Dengan tehnik
statistik yaitu t-test.
Ho ditolak jika p-value < 0,05
Ha diterima jika p-value > 0,05
(Sugiyono, 2006).
Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah
pendidikan teman sebaya
memberikan peningkatan yang
signifikan terhadap pengetahuan
dan sikap mahasiswa Akper 17
Karanganyar dalam menanggulangi
HIV/AIDS.
HASIL PENELITIAN DAN
METODELOGI PENELITIAN
PEMBAHASAN
Rancangan Penelitian
Karakteristik Responden
Metode yang dipakai dalam 1. Jenis Kelamin
penelitian ini adalah Quasi
Eksperiment, dengan rancangan
Pengaruh Pendidikan Teman Sebaya Terhadap Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Akademi Keperawatan 17 Karanganyar 6
Dalam Menanggulangi HIV/AIDS (Nugroho Priyo Handoko)

berdistribusi normal; sedangkan


untuk kelompok kontrol pada
variabel pengetahuan adalah
0,308 > 0,05 dan variabel sikap
adalah 0,122 > 0,05 sehingga Ho
diterima, artinya data berdistribusi
normal

Responden dalam penelitian ini 2. Uji Homogenitas


didominasi oleh siswa perempuan Tabel 1
untuk kelompok perlakuan dan Hasil Pengujian Homogenitas
siswa laki-laki untuk kelompok
kontrol.

2. Umur
Hasil pengujian homogenitas
dengan levene statistice diatas
diketahui bahwa untuk hasil
pengujian homogenitas pada
variabel pengetahuan kelompok
perlakuan dan kontrol diperoleh
Fhitung sebesar 2,944 ( p= 0,092 >
0,05) dan untuk variabel sikap
kelompok perlakuan dan kontrol
Sebagian besar responden diperoleh Fhitung sebesar 0,829 (p=
penelitian merupakan siswa 0,366 > 0,05); sehingga Ho
dengan umur 21 tahun. diterima, artinya sampel
mempunyai varians yang sama.
Uji Prasyarat
1. Uji Normalitas
Tabel 1 Analisis Data
Hasil Pengujian Normalitas 1. Pengetahuan Kelompok
Perlakuan

Hasil perhitungan diperoleh nilai


thitung sebesar -6,855 (p = 0,000
< 0,05) sehingga H0 ditolak,
hasil pengujian normalitas dengan artinya pengetahuan responden
menggunakan metode penelitian antara sebelum dan
kolmogorov smirnov diatas sesudah pendidikan teman
diketahui bahwa nilai probabilitas sebaya terdapat perbedaan yang
(p) untuk kelompok perlakuan signifikan.
pada variabel pengetahuan
adalah 0,604 > 0,05 dan variabel 2. Pengetahuan Kelompok Kontrol
sikap adalah 0,056 > 0,05
sehingga Ho diterima, artinya data
Pengaruh Pendidikan Teman Sebaya Terhadap Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Akademi Keperawatan 17 Karanganyar 7
Dalam Menanggulangi HIV/AIDS (Nugroho Priyo Handoko)

Hasil perhitungan dengan


diperoleh nilai thitung sebesar 7,269
(p = 0,000 < 0,05) sehingga H0
ditolak, artinya pengetahuan
Hasil perhitungan diperoleh nilai responden penelitian antara
thitung sebesar -1,866 (p = 0,072 > kelompok perlakuan dan
0,05) sehingga H0 diterima, kelompok kontrol terdapat
artinya pengetahuan responden perbedaan yang signifikan.
penelitian kelompok kontrol antara
sebelum dan sesudah pendidikan 6. Sikap pada Kelompok Perlakuan
teman sebaya tidak terdapat dan Kontrol
perbedaan yang signifikan.

3. Sikap Kelompok Perlakuan

Hasil perhitungan diperoleh nilai


thitung sebesar 4,422 (p = 0,000 <
0,05) sehingga H0 ditolak, artinya
Hasil perhitungan diperoleh nilai sikap responden penelitian
thitung sebesar -7,634 (p = 0,000 < kelompok perlakuan dan
0,05) sehingga H0 tolak, artinya kelompok kontrol terdapat
sikap responden penelitian antara perbedaan yang signifikan.
sebelum dan sesudah pendidikan
teman sebaya terdapat perbedaan Pembahasan
yang signifikan. Berdasarkan hasil perhitungan
diketahui bahwa hasil uji beda rata-
4. Sikap Kelompok Kontrol rata pengetahuan untuk kelompok
perlakunan diperoleh nilai t hitung
sebesar -6,855 (p = 0,000 < 0,05)
sehingga H0 ditolak, artinya
pengetahuan responden penelitian
Hasil perhitungan diperoleh nilai antara sebelum dan sesudah
thitung sebesar -0,145 (p = 0,886 pendidikan teman sebaya terdapat
> 0,05) sehingga H0 diterima, perbedaan yang signifikan.
artinya sikap responden penelitian Sedangkan hasil uji beda
kelompok kontrol antara sebelum pengetahuan responden untuk
dan sesudah pendidikan teman kelompok kontrol antara sebelum
sebaya tidak terdapat perbedaan dan sesudah pendidikan teman
yang signifikan. sebaya diperoleh nilai thitung sebesar
-1,866 (p = 0,072 > 0,05) sehingga
H0 diterima, artinya pengetahuan
responden penelitian kelompok
kontrol antara sebelum dan sesudah
pendidikan teman sebaya tidak
5. Pengetahuan pada Kelompok terdapat perbedaan yang signifikan.
Perlakuan dan Kontrol Hasil di atas menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan
pengaruh yang signifikan antara
pendidikan teman sebaya terhadap
Pengaruh Pendidikan Teman Sebaya Terhadap Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Akademi Keperawatan 17 Karanganyar 8
Dalam Menanggulangi HIV/AIDS (Nugroho Priyo Handoko)

pengetahuan mahasiswa tentang Hasil di atas menunjukkan


penanggulangan HIV/AIDS pada, bahwa terdapat perbedaan
sehingga pendidikan teman sebaya pengaruh yang signifikan antara
efektif meningkatkan pengetahuan pendidikan temann sebaya terhadap
penanggulangan HIV/AIDS. sikap mahasiswa tentang
pendidikan sebaya (peer penanggulangan HIV/AIDS,
education) adalah salah satu yang sehingga pendidikan teman sebaya
secara luas digunakan untuk efektif meningkatkan sikap
mengatasi pandemi HIV/AIDS. mahasiswa tentang penanggulangan
Pendidikan sebaya diidentifikasi HIV/AIDS.
sebagai sarana penting Menurut Azwar (2003),
menyebarkan informasi tentang pembentukan sikap dipengarui oleh
HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi pengalaman pribadi, kebudayaan,
karena dapat mengatasi beberapa orang lain yang dianggap penting,
kesulitan, dapat mentransfer media massa, institusi atau lembaga
pengetahuan dan komunikasi tertentu serta faktor emosi dalam diri
dilakukan lebih bebas dan secara individu yang bersangkutan. Sikap
terbuka dalam kelompok sebaya. berfungsi sebagai suatu skema.
Pendidikan sebaya sering digunakan Sikap digunakan untuk melakukan
untuk mengubah tingkat perilaku evaluasi terhadap fenomena luar
pada individu dengan cara yang ada dan
memodifikasi pengetahuan, sikap, mengorganisasikannya.
keyakinan, atau perilaku seseorang. Pengetahuan seperti halnya sikap
Pendidikan sebaya juga dapat dapat diukur melalui metoda
mempengaruhi perubahan di tingkat wawancara, observasi dan uji tertulis
kelompok atau masyarakat dengan (Green, 2000).
memodifikasi norma-norma dan
merangsang tindakan kolektif yang
mengarah pada perubahan program KESIMPULAN DAN SARAN
dan kebijakan yang ada dalam
masyarakat (Maritz J, 2001). Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan 1. Responden dalam penelitian ini


untuk sikap responden kelompok didominasi oleh siswa
perlakuan diperoleh nilai thitung perempuan untuk kelompok
sebesar -7,634 (p = 0,000 < 0,05) perlakuan dan siswa laki-laki
sehingga H0 tolak, artinya sikap untuk kelompok kontrol.
responden penelitian antara 2. Sebagian besar responden
sebelum dan sesudah pendidikan penelitian merupakan siswa
teman sebaya terdapat perbedaan dengan umur 21 tahun.
yang signifikan. Sedangkan untuk 3. Pendidikan kesehatan teman
kelompok kontrol antara sebelum sebaya efektif meningkatan
dan sesudah pendidikan teman pengetahuan mahasiswa di
sebaya diperoleh nilai thitung sebesar Akademi Keperawatan 17
-0,145 (p = 0,886 > 0,05) sehingga Karanganyar tentang
H0 diterima, artinya sikap penanggulangan HIV/AIDS.
responden penelitian kelompok 4. Pendidikan teman sebaya efektif
kontrol antara sebelum dan sesudah meningkatan sikap mahasiswa di
pendidikan teman sebaya tidak Akademi Keperawatan 17
terdapat perbedaan yang signifikan.
Pengaruh Pendidikan Teman Sebaya Terhadap Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Akademi Keperawatan 17 Karanganyar 9
Dalam Menanggulangi HIV/AIDS (Nugroho Priyo Handoko)

Karanganyar tentang phil_cope.pdf, di akses : 7


penanggulangan HIV/AIDS. Juli 2012.
Depkes RI, 2011. Statistik Kasus
Saran HIV/AIDS di Indonesia.
http://spiritia.or.id/Stats/StatC
1. Bagi Ilmu Keperawatan urr.pdf,di akses tanggal 9 Juli
Adanya pengaruh pendidikan 2012.
teman sebaya terhadap
peningkatan pengetahuan dan International of Red Cross and Red
sikap tentang penanggulangan Crescent Societies, 2009.
HIV/AIDS diharapkan dapat Standard for HIV Peer
dijadikan sebagai tambahan Education Programmes,
pengetahuan dalam bidang http://www.ifrc.org/Global/Pu
keperawatan, sehingga akan blications/Health/hiv_peer_e
lebih mudah dalam melakukan ducation-en.pdf, di akses : 7
pencegahan HIV/AIDS. Juli 2012.
2. Bagi Dinas Kesehatan Komisi Penanggulangan HIV/AIDS
a. Hasil penelitian ini Provinsi Karanganyar, 2007.
diharapkan dijadikan Estimasi Orang Dengan
pertimbangan dalam HIV/AIDS (ODHA) di
pengambilan kebijakan dan Kabupaten/Kota Provinsi
menentukan kegiatan Karanganyar Tahun 2007.
operasional yang berkaitan http://aids-
dengan HIV/AIDS pada ina.org/files/publikasi/estima
mahasiswa. siKaranganyar2007.pdf, di
b. Lebih aktif dalam akses tanggal 8 Juli 2012
memberikan informasi
kepada masyarakat tentang Maritz J, 2001. Innovative
pentingnya pencegahan Approaches towards Peer
HIV/AIDS. Education. http://www.heart-
3. Bagi Masyarakat intl.net/HEART/HIV/Comp/In
a. Diharapkan untuk lebih pro novativeApproachesTEd.pd
aktif dalam mencari informasi f, di akses tanggal 7 Juli
yang berkaitan tentang 2012
HIV/AIDS.
b. Selalu terbuka terhadap Murti ES, 2006. Efektivitas Promosi
berbagai penyuluhan yang Kesehatan dengan Peer
dilakukan oleh dinas-dinas Education pada Kelompok
kesehatan atau pihak-pihak Dasawisma dalam Upaya
lain. Penemuan Tersangka TB
Paru, http://i-
lib.ugm.ac.id/jurnal/download
.php?dataId=7979, di akses :
7 Juli 2011.
Purwaningsih SS dan Widayatun,
DAFTAR PUSTAKA 2008. Perkembangan HIV
ASEP, 2003. Community Outreach dan AIDS di Indonesia :
and Peer Education for HIV Tinjauan Sosio Demografis.
and AIDS Prevention, http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/
http://www.path.org/files/CP_
Pengaruh Pendidikan Teman Sebaya Terhadap Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Akademi Keperawatan 17 Karanganyar10
Dalam Menanggulangi HIV/AIDS (Nugroho Priyo Handoko)

jurnal/32087595.pdf, di akses
tanggal 8 Juli 2012

Sabon SS, 2007. Determinan


Perilaku Berisiko HIV/AIDS di
Kalangan Remaja Tidak
Kawin Usia 15-24 Tahun:
Sebuah Analisis Data
Sekunder Hasil Survey
Kesehatan Reproduksi
Remaja Indonesia (SKRRI)
2002-2003.
http://eprints.lib.ui.ac.id/2854/
1/111943-
Determinan%20perilaku-
Full%20text%20%28T%2020
761%29.pdf, di akses tanggal
8 Juli 2012.

UNAIDS, 1999. Peer Education and


HIV/AIDS : Concept, Uses,
and Challenges.
http://data.unaids.org/publica
tions/IRC-pub01/jc291-
peereduc_en.pdf, di akses
tanggal 7 Juli 2012

Visser MJ, 2007. HIV/AIDS


Prevention Through Peer
Education and Support in
Secondary Schools in South
Africa.
http://www.up.ac.za/dspace/b
itstream/2263/5418/1/Visser
_HIV(2007).pdf, di akses
tanggal 8 Juli 2012.

Anda mungkin juga menyukai