Anda di halaman 1dari 8

RESUME

JENIS-JENIS KEWIRAUSAHAAN DALAM BIDANG KESEHATAN

Dosen Pembimbing :

Sri Anik Rustini., S.H., S Kep., Ns., M Kes

Oleh :

1. MUHAMMAD SUTRISNO NIM 1721012

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA T.A 2019/2020


A. Pengertian Keperawatan

Perawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang di dasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-
sosio-spritual yang komprehensif serta di tujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik
sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia (Lokakarya keperawatan
Nasional 1986).

1. Ciri-ciri keperawatan ( Shortridge, ( 1985 )

a. Berorientasi pada pelayanan masyarakat


Hal ini berarti kepentingan masyarakat akan pelayanan keperawatan ada diatas
kepentingan pribadi agar kebutuhan klien ( individu, keluarga, dan masyarakat ) akan
asuhan keperawatan terpenuhi. Keperawatan merupakan suatu pelayanan sosial yang
esensial dank lien mempunyai hak menggunakan pelayanan keperawatan dari perawat
secara professional.

b. Pelayanan keperawatan yang diberikan didasarkan pada ilmu


Hal ini berarti perawat harus mempunyai ilmu pengetahuan yang kokoh sebagai
dasar pemberian asuhan keperawatan. sebagai suatu profesi, keperawatan mempunyai
badan ilmu body of knowledge yaitu ilmu terapan sebagai sintesa dari berbagai disiplin
ilmu.

Ciri utama pelayanan keperawatan didasari ilmu pengetahuan, bila asuhan keperawatan
dilakukan dengan menggunakan metode pemecahan masalah yaitu proses keperawatan.
meliputi pengkajian, diagnose keperawatan, pelaksanaan, evaluasi. Manfaatnya adalah
menjamin efektifitas dan efisiensi asuhan keperawatan serta menggambarkan tanggung
jawab dan tanggung gugat perawat.

c. Adanya otonomi
Artinya profesi keperawatan mempunyai kemandirian, wewenang, dan tanggung
jawab untuk mengatur kehidupan profesi, mencakup otonomi dalam menetapkan standar
baku penyelenggara pendidikan, pelayanan keperawatan serta praktik keperawatan dalam
2
bentuk legislasi keperawatan. hal ini penting artinya agar perkembangan profesi
keperawatan terarah dan terencana sehingga memudahkan proses evaluasi terhadap
kemajuan yang telah dicapai.
d. Memiliki kode etik
Kode etik adalah seperangkat norma dan peraturan yang diyakini oleh profesi dan
menjadi pedoman dan acuan perawat dalam melakukan aktifitas keperawatan sesuai
kewenangan dan tanggung jawab yang diembannya.

B. Landasan Prinsip-Prinsip Asuhan/Pelayanan dan Praktik Keperawatan


a. Berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan
Artinya, pelayanan keperawatan harus dilandasi dan menggunakan ilmu
keperawatan dan kiat keperawatan yang mempelajari bentuk dan sebab tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia serta upaya perawatan dan penyembuhan.
Kiat keperawatan (Nursing Arts) lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk
memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan sentuhan seni dalam
arti menggunakan kiat-kiaat tertentu dalam upaya memberikan kepuasan dan
kenyamanan pada klien.

b. Bersifat komprehensif
Pelayanan keperawatan dikatakan bersifat komprehensif jika asuhan
keperawatan yang diberikan berifat menyeluruh meliputi aspek biologi, psikologi,
sosial dan spiritual.

c. Ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat maupun sakit


Sesuai dengan ilmu keperawatan yang melandasi praktek keperawatan,
asuhan keperawatan dapat diberikan kepada individu pada institusi pelayanan
kesehatan seperti puskesmas, poliklinik, klinik keperawatan mandiri dan rumah
sakit.

d. Merupakan bagian integral pelayanan kesehatan


Pada hakekatnya pelayanan kesehatan meliputi pelayanan medis
(kedokteran), pelayanan keperawatan dan pelayanan penunjang kesehatan ( gizi,
farmasi, laboratorium, dsb). Sebagai bagian integral pelayanan kesehatan,
3
pelayanan keperawatan tidak dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan lain. Hal
ini bertujuan pemberian asuhan keperwatan sejalan dengan tujuan pemberian
pelayanan kesehatan.

e. Mencakup siklus hidup manusia


Artinya, asuhan keperawatan dapat diberikan kepada klien sejak dalam
kandungan sampai tutup usia. Yaitu sejak konsepsi (pertemuan sperma dan ovum),
setelah lahir (bayi), anak, remaja, dewasa, usia lanjut sampai menjelang kematian.

C. Fokus Praktek Keperawatan Profesional


a. Peningkatan kesehatan (Health Promotion).
Dalam kegiatan ini, perawat membantu masyarakat mengembangkan sumber–
sumber atau meningkatkan kesejahteraan/kesehatan. Tujuannya adalah mencapai
kesehatan yang optimal, dengan contoh menjelaskan manfaat program latihan bagi pasien.
b. Pemeliharaan kesehatan (Health Maintenance).
Perawat melakukan aktivitas untuk membantu masyarakat mempertahankan status
kesehatannya. Contoh kegiatan disini adalah mengajarkan atau menganjurkan seseorang
usia lanjut melakukan latihan untuk mempertahankan kekuatan dan mobilitas otot.
c. Pemulihan Kesehatan (Health restoration).
Perawat membantu pasien meningkatkan kesehatan setelah pasien memiliki
masalah kesehatan atau penyakit. Sebagai contoh adalah mengajarkan pasien merawat luka
atau membantu orang cacat mempertahankan kekuatan fisik seoptimal yang dapat
dilakukan.
d. Perawatan orang yang menjelang ajal.

Perawat memnerikan rasa nyaman dan merawat orang dalam keadaan menjelang
ajal. kegiatan dapat dilakukan dirumah sakit, rumah, dan fasilitas kesehatan yang lain

D. Tinjauan Enterpreneur
Kewirausahaan / Entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu
yang ada pada diri kita untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal, sehingga dapat
meningkatkan taraf hidup kita..

4
Kewirausahaan mengacu pada perilaku yang meliputi:

1. Pengambilan inisiatif
2. Mengorganisasi dan reorganisasi mekanisme sosial dan ekonomi untuk

mengubah sumber daya dan situasi pada perhitungan praktis.

3. Penerimaan terhadap resiko dan kegagalan.

a.Motivasi berwirausaha

Teori 3 kebutuhan David McClelland:

N’Ach, need for achievment, wirausaha yang memiliki motivasi ini selalu ingin berprestasi/
meraih yang terbaik, umumnya memiliki ciri-ciri:

a. Ingin mengatasi sendiri kesulitan-kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada


dirinya.
b. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk dapat mengukur keberhasilan atau
kegagalan.

c. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.


d. Berani menghadapi resiko dengan penuh tantangan.
e. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang.

5
E.Prinsip-Prinsip Kewirausahaan

1. Prinsip Wirausaha I

Kekuatan yang mendorong kesuksesan perusahaan strart up terdiri dari tiga macam: peluang,
tim dan sumber daya. Proses kewirausahaan diawali bukan dari ketersediaan uang, strategi,
network, tim ataupun rencana bisnis, melainkan dari adanya peluang. Peluang yang berpotensi
tinggi terkadang memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dari pada ketersediaan sumbe daya atau
tim pada saat itu.
Adanya keseimbangan akan membantu entrepreneur dalam mencapai keberlanjutan atau
sustanbility perusahaan tanpa harus merusak lingkungan, komunitas atau masyarakat. Rencana
bisnis berfungsi sebagai komunikator kualitas dan keseimbangan kekuatan pada saat tertentu.

2. Prinsip Wirausaha II
Dunia kewirausahaan bersifat dinamis, cair, ambigu, dan chaos. Perubahan yang konstan
terjadi menyebabkan dunia kewirausahaan berkaitan erat dengan paradoks.

1) Untuk bisa sukses, jangan takut untuk gagal.


Kasus yang biasanya terjadi adalah jika perusahaan pertama gagal, entrepreneur belajar
dari pengalaman dan kemudian membentuk perusahaan lagi yang ternyata sangat sukses di
masa depan.
2) Rencana bisnis akan cepat menjadi uang.
Kondisi persaingan, teknologi, dan pasar yang sangat dinamis menyebabkan kita kesulitan
untuk mengetahui semua kondisi kompetisi. Hasilnya adalah rencana bisnis cepat menjadi
uang begitu ia selesai dicetak. Entrepreuneur harus melatih kebiasaan berencana dan
bereaksi secara cepat, logika,dan intuisi.
3) Agar kreativitas dan inovasi berhasil, harus ada disiplin ilmu yang mengimbangi.
Penemuan- penemuan produk harus dibarengi dengan ilmu mengenai komersialiasi
teknologi atau produk, jika tidak, maka penemuan ini tidak akan mampu memberikan nilai
tambah bagi perusahaan dan masyarakat.

4) Entrepreneur harus bisa bertindak cepat, tetapi juga harus sabar.

6
Sementara kompetitor bergerak cepat, entrepreneur harus belajar menentukan kapan ia
harus bertindak dan kapan ia harus bertahan.
5) Semakin besar ukuran dan kontrol terhadap perusahaan, semakin rendah kinerja.
Kewirausahaan memerlukan fleksibilitas tingggi dalam strategi dan taktik. Kontrol dan
Sketeraturan yang berlebih dapat menghambat kemajuan perusahaan
3. Prinsip Wirausaha III
Setiap manusia akan menghadapi resiko dalam hidupnya. Begitupun dengan entrepreneur,
berikut adalah beberapa resiko yang umum di hadapi entrepreneur yaitu:
1) Resiko Finansia
2) Resiko karir
3) Resiko keluarga dan social
4) Resiko kesehatanJam kerja yang panjang menyebabkan terancamnya kesehatan entrepreneur.

KESIMPULAN
Isu kesejahteraan perawat saat ini masih gencar dihembuskan selain isu profesionalisme.
Kesejahteraan perawat yang berbanding lurus dengan gaji perawat konon berbanding terbalik
dengan beban kerja perawat. Mengharapkan pemerintah untuk melihat hal itu, rasanya tidak
mungkin tampak pada ketidakjelasan RUU Keperawatan karena saat ini perawat di Indonesia
masih belum memiliki bargaining position di mata pemerintah. Salah satu solusi yang bisa diambil
untuk mem-backup kesejahteraan perawat tanpa perlu menggantungkan pada gaji dari pemerintah
bagi perawat yang bekerja sebagai PNS adalah dengan menjadi nurpreseneur (Perawat
Pengusaha). Konsep nurpreseneur sudah lama muncul dalam dunia keperawatan. Namun, di
Indonesia konsep ini belum begitu familiar.nurpreseneur (Perawat Pengusaha) berasal dari kata
Nurse dan Entrepreneur yang jika diartikan secara harfiah adalah perawat pengusaha atau perawat
pebisnis.
Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari peran dan
fungsi perawat. pengembngan karir tersebut dapat menjadi pengelola klinik atau sarana kesehatan
lainnya. Misalnya manager spa, manager fisioterapi, manager Nursing Center, manager Balai
kesehatan swasta, pemilik massage dan refleksi, meskipun dalam pelaksanaan teknisnya banyak
melibatkan profesi lain sebagai pelaksana, dalam hal ini perawat dapat bertindak sebagai pemilik
modal, penggagas ide, pemilik saham, atau owner yang akan menggaji karyawannya.Selain peran
7
tersebut perawat juga dapat melakukan penelitian-penelitian, sebagai contoh adanya tim riset yang
meneliti perawatan luka, cara ganti balutan efektif, kompres modern, terapi modalitas, tehnik
relaksasi dsb. Masalah penelitian direkomendasikan dari Rumah sakit atau intistusi kesehatan yang
membutuhkan solusi. Misalnya kenapa kunjungan ke RS tertentu sangat rendah, maka perawat
manajemen akan melakukan riset yang didanai rumah sakit yang bersangkutan, termasuk riset
kepuasan klien.
Disamping peran-peran di atas perawat dapat juga bergerak dalam bidang pendidikan atau
menyediakan pelatihan-pelatihan atau sebagai konsultan. Misalnya pelatihan baby siter, pelatihan
perawat lansia, perawat anak di rumah atau perawat yang akan mendampingi klien saat ibadah
haji.

Anda mungkin juga menyukai