DI SUSUN
OLEH:
1. LANY ANDRIANY
2. NUR ALAWIA
3. AGNES
4. LILIS ARISKA RUSLAN
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dan tidak
lupa juga kami mengucapkan terimasih banyak kepada dosen dan teman-teman
sekelas yang turut mendukung kami dalam terselesaikannya makalah ini dengan
baik.Makalah ini dibuat sebagai salah satu nilai tugas dari mata kuliah Hematoligi.
Selanjutnya demi kesempurnaan dari makalah ini kami mengharapkan
saran serta kritik yang membangun dari dosen serta teman-teman sekalian.
Terimakasih.
DAFTAR ISI
I. LATAR BELAKANG………………………...
II. RUMUSAN MASALAH……………………...
III. TUJUAN……………………………………….
IV. MANFAAT…………………………………….
BAB II PEMBAHASAN…………………………………..
A. SEJARA (LED)……………………………….
B. PENGERTIAN (LED)………………………..
C. TAHAP BERLANGSUNG (LED)…………..
D. STANDAR (LED)……………………………
E. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI (LED)…………………
F. KEGUNAAN (LED)………………………..
G. HASIL (LED)……………………………….
H. VARIASI HASIL LAJU (LED)
I. NILAI NORMAL……………………………
J. TERAPI UNTUK PENDERITA
(LED)………………………………………..
K. PRINSIP (LED)…………………………….
L. METODE (LED)……………………………
M. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN WINTROBE
BAB III PENUTUP……………………………………….
A. Kesimpulan ………………………………….
DAFTAR PUSTAKA …………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Laju Endap Darah (LED) adalah pengukuran kecepatan
pengendapan eritrosit dalam plasma (Burns, 2004). Pemeriksaan LED
merupakan pemeriksaan sederhana yang telah dilakukan sejak zaman
Yunani kuno (Norderson, 2004). Seldon (1998) menuliskan bahwa
pada awal tahun 1900, pemeriksaan ini digunakan sebagai tes
kehamilan walaupun kurang dapat diandalkan. Pemeriksaan LED saat
ini bermakna sebagai petanda non spesifik perjalanan penyakit,
khususnya proses inflamasi dan aktivitas penyakit akut (Seldon,1998;
Herdiman T. Pohan, 2004). Pemeriksaan LED hingga saat ini masih
rutin dilakukan karena ekonomis, praktis, dan cocok untuk
pemeriksaan point of care tanpa harus dirujuk ke laboratorium akan
tetapi sudah mempunyai arti klinis (Bridgen, 1999; Estridge, Reynolds,
Walters, 2000; Lewis, 2001).
II. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Laju endapan darah (LED)
2. Tahap laju (LED)
3. Standar (LED)
III. TUJUAN
Untuk mengetahui cara pemeriksaan laju endapan darah (LED) dan
mengetahui normalnya.
IV. Manfaat
Agar Lebih mengetahui tentang Laju Endapan Darah (LED) dan lebih
mengusai materi ini sebagai analis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah (LED)
Uji LED pertama kali ditemukan pada tahun 1897 oleh seorang
dokter asal Polandia, Edmund Faustyn Biernacki. Pada tahun 1918, Robert
Sanno Fahraeus, seorang patologis dan hematologis asal Swedia,
mengembangkan penemuan Biernacki dan menggunakan uji LED untuk
uji kehamilan. Selanjutnya pada tahun 1921, Westergren Alf Vilhelm
memperkenalkan metode Westergren untuk mengukur kecepatan
pengendapan sel darah merah dalam sebuah artikel mengenai darah dalam
tuberkulosis pada paru - paru
B. Pengertian (LED)
4. Kadar fibrinogen
Saat rasio sel darah merah terhadap plasma darah cukup tinggi,
maka dapat dikatakan bahwa jumlah komponen sel lebih banyak
dibandingkan dengan komponen cair atau plasma sehingga komponen sel
lebih berat dan lebih cepat mengendap.
Keadaan sel darah merah yang tidak normal seperti pada penderita
anemia sel sabit dapat menurunkan nilai LED secara signifikan. Hal ini
disebabkan oleh bentuk sel darah merah yang lebih kecil dan kurang
beraturan sehingga sel darah merah menjadi lebih lambat saat
mengendap.
7. Faktor teknis
G. Hasil Laju Endap Darah/LED/ ESR yang tinggi juga dapat terjadi karena :
• Anemia
• Kanker seperti lymphoma atau multiple myeloma
• Kehamilan
• Penyakit Thyroid
• Diabetes
• Penyakit jantung
Pada orang yang lebih tua nilai Laju Endap Darah juga lebih tinggi.
Dewasa (Metode Westergren):
• Pria < 50 tahun = kurang dari 15 mm/jam
• Pria > 50 tahun = kurang dari 20 mm/jam
• Wanita < 50 tahun = kurang dari 20 mm/jam
• Wanita > 50 tahun = kurang dari 30 mm/jam
K. PRINSIP
Laju endap darah (LED) mengukur kecepatan pengendapan sel
darah merah di dalam plasma . Satuannya adalah mm / jam . Cara
pemeriksaan yang dianjurkan International Committee for Standardization
in Hematology (ICSH) adalah cara Westergreen . Darah yang telah
ditambahkan antikoagulan, bila di diamkan pad asuhu kamar dalam waktu
tertentu, maka eritrosit akan turun ke dasar tabung berdasarkan perbedaan
berat jenis antara eritrositdan plasma. Tinggi lapisan plasma dilaporkan
sebagai laju endap darah dengan satuan mm.
L. Metode
Metode yang digunakan untuk pemeriksaan LED ada dua, yaitu
metode Wintrobe dan Westergreen. Hasil pemeriksaan LED dengan
menggunakan kedua metode tersebut sebenarnya tidak seberapa selisihnya
jika nilai LED masih dalam batas normal. Tetapi jika nilai LED
meningkat, maka hasil pemeriksaan dengan metode Wintrobe kurang
menyakinkan. Dengan metode Westergreen bisa didapat nilai yang lebih
tinggi, hal itu disebabkan panjang pipet Westergreen yang dua kali
panjang pipet Wintrobe.
a. Metode Wintrobe;
a. Sampel yang digunakan berupa darah EDTA atau darah
Amonium-kalium oksalat. Homogenisasi sampel sebelum
diperiksa.
b. Sampel dimasukkan ke dalam tabung Wintrobe menggunakan
pipet Pasteur sampai tanda 0. Jagalah sampai ada gelembung
atau busa.
c. Letakkan tabung dengan posisi tegak lurus. d. Biarkan tepat 1
jam dan catatlah berapa mm menurunnya eritrosit. HARGA
NORMAL : Metode Wintrobe :
1. Pria : 0 - 10 mm/jam
2. Wanita 0 - 15 mm/jam
b. Metode Westergreen
1. Untuk melakukan pemeriksaan LED cara Westergreen
diperlukan sampel darah citrat 4 : 1 (4 bagian darah vena + 1
bagian natrium sitrat 3,2 % ) atau darah EDTA yang
diencerkan dengan NaCl 0.85 % 4 : 1 (4 bagian darah EDTA +
1 bagian NaCl 0.85%). Homogenisasi sampel sebelum
diperiksa.
2. Sampel darah yang telah diencerkan tersebut kemudian
dimasukkan ke dalam tabung Westergreen sampai tanda/skala
0.
3. Tabung diletakkan pada rak dengan posisi tegak lurus, jauhkan
dari getaran maupun sinar matahari langsung.
4. Biarkan tepat 1 jam dan catatlah berapa mm penurunan
eritrosit.
Normal metode Westergren;
1. Pria : 0 - 15 mm/jam
2. Wanita : 0 - 20 mm/jam
Gambar alat
2. Kelebihan
Lapisan putih (buffy coat) jelas terlihat, intensitas warna plasma
terang. Sehingga pemeriksaan lebih mudah.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Laju Endapan Darah adalah pengukuran kecepatan pengendapan
eritrosit dalam plasma Pemeriksaan LED merupakan pemeriksaan
sederhana yang telah dilakukan sejak zaman Yunani kuno merupakan
salah satu pemriksaan rutin untuk darah. Proses pemeriksaan
sedimentasi (pengendapan) darah ini dengan memasukan darah kita ke
dalam tabung khusus selama satu jam. Normalnya itu kalau pada pria
<15 mm/jam, perempuan <20 mm/jam, pada anak-anak <10 mm/jam
dan pada bayi baru lahir 0-2 mm/jam.
DAFTAR PUSTAKA