Anda di halaman 1dari 5

Senin, 11 Agu 2014 13:57 WIB

IBM Kembangkan Chip Tiruan Otak Manusia

- detikInet

Jakarta - Chip komputer dipastikan akan semakin cerdas. Pasalnya, saat ini IBM tengah
mengembangkan sebuah chip yang cara kerjanya terinspirasi dari otak manusia.

Chip yang bernama TrueNorth ini ditanamkan dengan 5.4 miliar transistor. Salah satu yang terbesar
dari chip semikonduktor oksida logam yang pernah dibuat oleh manusia. Sebagai perbandingan, chip
prosesor yang beredar di pasar baik untuk komputer pribadi maupun data center, rata-rata hanya
mempunyai 1,4 miliar transistor.

Bekerja dengan perangkat komputasi tradisional, chip dapat memberikan 'dosis kecerdasan' seperti
manusia. Nantinya chip ini berguna untuk sensor mobil pintar, aplikasi komputasi awan atau
smartphone.

Chip TrueNorth ini mempunyai kemampuan seperti informasi pengolahan dalam lingkungan dunia
nyata seperti mengenali suara atau wajah dalam kerumunan bergerak.

Bagaimana chip itu mengenali tersebut miri cara fungsi otak manusia dengan satu miliar neuron
terhubung dengan ribuan orang lain dan pengolahan informasi secara paralel. Chip IBM terdiri dari
satu juta neuron dan 256 juta sinapsis yang menyampaikan sinyal neuron digital.

"Tujuan akhir jangka panjang kami adalah untuk membangun sebuah 'otak dalam kotak' dengan 100
miliar sinapsis yang mengkonsumsi 1 kilowatt daya," ujar Dharmendra Modha, kepala ilmuwan
dalam tim yang mengembangkan chip ini, seperti detikINET kutip IB Times , Senin (11/8/2014).

"Dalam waktu dekat, kita akan melihat beberapa hal untuk memberdayakan smartphone, perangkat
mobile dan layanan awan dengan teknologi ini," harapnya.
Apa yang Terjadi Jika Microchip Ditanam dalam Tubuh Manusia?

Oleh Alexander Lumbantobing pada pada 08 Jan 2016, 01:20 WIB

Liputan6.com, Berlin - Pernah terbayang pergi ke pasar swalayan, mengambil semua keperluan kita
dan pergi begitu dengan semua barang itu tanpa berhenti dulu di kasir? Semua barang dibayar
melalui pembacaan data pribadi—termasuk data keuangan—yang disimpan dalam keping mikro
(microchip ) dalam tubuh.

Dikutip dari laporan lawas Daily Mail pada Kamis (07/01/2016), penggunaan microchip yang ditanam
dalam suatu bagian tertentu dalam tubuh manusia bukan lagi kisah fiksi ilmiah belaka.

Seorang sukarelawan pengunjung lapak perusahaan keamanan internet Kasperky memberikan


tubuhnya ditanami microchip dalam perhelatan teknologi IFA di Berlin pada September tahun lalu.
Microchip itu sendiri hanya seukuran sebutir beras dan ditanam di tangan sang sukarelawan, di
dalam kulit di antara jari jempol dan jari telunjuk.

Pada saat ini, chip yang menggunakan teknologi RFID tersebut masih dipakai untuk tugas-tugas
sederhana, seperti membuka pintu atau membuka kunci telepon genggam.

Marcus Preuss, direktur tim riset global Kasperky Eropa mengatakan, “Langkah logis berikutnya
adalah untuk tidak berhenti hanya pada smartwatch , tapi masuk ke bawah kulit untuk
memungkinkan sejumlah kegunaan.”

Ia melanjutkan, “Sekarang ini memang masih terbatas.” Tapi, di masa depan, para pengguna bisa
sekedar melambaikan tangan di depan alat pembayar untuk membeli barang di toko, atau
mengibaskan tangan di mesin pembaca untuk bisa naik kereta. Bisa juga untuk membuka kunci pintu
depan rumah atau menyalakan mobil!

Sejumlah hewan peliharaan yang hilang ditemukan kembali karena ada microchip ditanamkan dalam
tubuh. (Sumber BioNyfiken) Hannes Sjoblad, seorang ‘ biohacker’ pendiri komunitas BioNyfiken,
mengaku telah memasang sekitar 500 butir alat itu dalam sebulan terakhir sebelum perhelatan
tersebut. Menurutnya, hal ini telah menjadi trend.

Walaupun belum dipakai untuk hal-hal yang langsung mengubah hidup seseorang, ia melihatnya
sebagai andil komunitas kepada pengembangan teknologi—seperti tindakan amal.

Di lain pihak , Dr. Astid Carolus, seorang psikolog di Universitas Wurzburg, berpendapat bahwa para
pelopor pemakai alat itu sekedar penasaran dengan rasa atau perubahan hidup karena penanaman
microchip . Atau sekedar pamer.

Tapi sebagian orang merasa takut. Katanya, “Dari sudut pandang psikologi, kita tidak takut kepada
data, tapi kepada sesuatu di dalam tangan kita yang bukan berasal dari kita atau tidak alamiah."

Evgeny Chereshnev, yang dikenal sebagai ‘ bionic man ’ mendapatkan chip sekitar 6 bulan sebelum
perhelatan itu dan ia merasakan keanehan selama beberapa minggu pertama.

Katanya” Sejak awal saya memang skeptis, tapi sekarang malah sudah lupa rasanya membawa-bawa
badge pengenal di kantor atau bagaimana rasanya membuka pintu menggunakan kunci. Sekarang
lebih mudah.”
“Saya bisa pergi ke kantor atau tempat kebugaran tanpa membawa kartu anggota. Saya bisa
membuka apapun di (kantor) Kaskperky menggunakan tangan. Saya rasa ada potensi yang bagus.”

Sejumlah hewan peliharaan yang hilang ditemukan kembali karena ada microchip ditanamkan dalam
tubuh. (Sumber BioNyfiken)

Tim Kasperky sedang mencari cara agar implan ini menjadi lebih aman, karena sekarang ini masih
dilindungi dengan PIN empat angka, yang dapat diretas secara cepat.

Evgeny Chereshnev mengatakan kepada Daily Mail bahwa ada kemungkinan di masa depan di mana
alat ini dihubungkan dengan sistem syaraf manusia, sehingga muncul kekhawatiran kita bisa
dikendalikan oleh orang lain.

Tapi, dalam beberapa puluh tahun ke depan, persandian (encryption) kuantum dapat menghentikan
pembobolan data. Serangan peretasan memang secara teknis masih mungkin terjadi, tapi peretas
tidak bisa membaca pikiran manusia.

Ia melanjutkan penjelasannya dan mengatakan bahwa implan bisa juga diberi sentuhan pribadi dan
disandikan berdasarkan DNA seseorang sehingga seorang penguna bisa membuat alat ini
meleburkan diri hanya dengan kekuatan pikiran!

Di masa depan, ketika implan menjadi semakin kecil dan semakin cerdas, mungkin tidak perlu
baterai lagi. Penelitian yang sekarang sedang mencari cara agar suhu tubuh manusia bisa dipakai
untuk memberi daya pada alat tersebut.

Semua pakar yakin bahwa penanaman microchip akan meluas. Kata Chereshnev, “Sekarang memang
bukan teknologi yang sudah meluas, tapi sedang cepat mengarah ke sana.
Efek Dahsyat Jika Tubuh Penduduk AS Ditanami Microchip 2017

Muhaimin

Selasa 2 Agustus 2016 - 08:30 WIB

Amerika Serikat berencana tanam microchip di tubuh penduduknya pada 2017.

WASHINGTON - Rencana Pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk menanam microchip ke tubuh
penduduknya pada 2017 kembali mengemuka. Jika rencana itu direalisasikan, akan terjadi efek
dahsyat pada penduduk AS yang ditanami microchip karena akan menjadi "makhluk" gabungan
manusia dan mesin.

Rencana yang disebut-sebut bagian dari program Obamacare ini terus dibahas Angkatan Laut AS.
Tokoh transhumanis , Zoltan Istvan, yang pernah menyatakan diri sebagai kandidat calon presiden
AS 2016 sudah diajak berkonsultasi dengan para pejabat Angkatan Laut AS soal rencana penanaman
microchip pada tubuh penduduk AS.

Tujuan penanaman microchip itu salah satunya adalah agar penduduk AS mudah dilacak.

Efek dahsyat lain dari rencana itu bisa dirasakan personel militer AS. Rencananya, microchip juga
akan ditanam di otak tentara AS, yang diklaim bisa membuat tentara AS akan lebih tahan terhadap
perang. Hal itu sudah dipelajari pihak Defense Advanced Research Projects Agency AS.

Menurut Zoltan Istvan, penduduk AS yang kaya tidak harus menunggu realisasi rencana Pemerintah
AS ini. Mereka bisa mencari “implan otak” di pasar gelap yang akan memungkinkan mereka untuk
berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan kekuatan pikiran.

Dia percaya bahwa teknologi seperti ini bisa menyebabkan orang menjadi saling berhubungan
dengan mengandalkan kekuatan pikiran.

Teknologi ini bekerja dengan menggunakan dasar-dasar electroencephalogram (EEG), yang dapat
membaca sinyal-sinyal listrik yang dihasilkan oleh otak.

”Tapi itu juga akan memiliki teknologi yang dapat merangsang otak Anda kembali, kemungkinan
melalui sinyal listrik kecil yang dapat dikelola, yang memungkinkan seseorang untuk ‘merasakan’ apa
yang disebut ‘ input device ’,” ujar Istvan, seperti dikutip Daily Mail.

Namun menurut Istvan, militer AS juga khawatir tentang teknologi yang tidak sah, bahwa personel
mereka mungkin menanamkan microchip sendiri.

“Angkatan Laut sedang berjuang untuk membuat kebijakan di lingkung tentara atau pelaut yang
masuk dinas militer dengan chip tak resmi yang tertanam di dalamnya,” katanya.

”Ini masuk akal karena teknologi telah berkembang begitu kecil, bahwa implan chip yang sekarang
dapat melakukan berbagai macam hal—pelacakan, melakukan pembayaran, pemantauan aliran
darah dan kesehatan tubuh—dan akan benar-benar tersembunyi di manusia,” lanjut dia.

”Anda bisa membayangkan bagaimana menantangnya jika seseorang memiliki implan

chip non-resmi pada basis nuklir, sehingga kebijakan harus dibuat dan diciptakan segera,” imbuh dia.

Pembahasan ini pernah diadakan antara Istvan dan anggota senior dari Kepala Naval Operations
Strategic Studies Group, yang menyelidiki konsep-konsep peperangan baru.
Sebuah surat dari Wakil Admiral James Wisecup, yang merupakan direktur dari kelompok itu,
mengatakan kepada Istvan; ”Komentar Anda memperluas pemahaman kita tentang transhumanism
dan penggabungan manusia dan mesin.”

”Perspektif pribadi Anda yang menarik dan tepat waktu seperti yang kita mulai dari proses penelitian
kami. Anda telah memiliki dampak langsung pada sudut pandang kami untuk konsep masa depan,”
ujarnya.

Anda mungkin juga menyukai