E. METODE
Presentasi Lembar balik dan tanya jawab
F. MEDIA
Leaflet, dan lembar balik
G. PROSES KEGIATAN
No. Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audien Waktu
1. Pendahuluan : 1. Membalas salam 5 menit
1. Menyampaikan salam2. Mendengarkan dengan
2. Memperkenalkan diri aktif
3. kontrak waktu 3. Mendengarkan dan
4. Menjelaskan tujuan memberi respon
5. Apersepsi
2. Penjelasan materi : 1. Mendengarkan, 10 menit
1. Pengertian penyakit memperhatikan
cacingan 2. Menanyakan hal-hal
2. Penyebab terjadinya yang belum jelas
penyakit cacingan
3. Akibat penyakit
cacingan
4. Perjalanan cacing
5. Gejala penyakit
cacingan
6. Pengobatan penyakit
cacingan
7. Pencegahan penyakit
cacingan
3. Evaluasi Menjawab pertanyaan 5 menit
Memberikan pertanyaan
lisan
4. Penutup 5 menit
1. Menyimpulkan hasil
penyuluhan
2. Memberikan salam
3. Aktif bersama dalam
menyimpulkan
4. Membalas salam
25 menit
H. PENGORGANISASIAN
Setting tempat : Posyandu
Penyaji : Posyandu Sawi 1 : Hilda Wisudawati Dan Petra K.P
Posyandu Sawi 2 : Elena Anisa R Dan Dyah Resti
Posyandu Sawi 3 : TresnaWati Dan Oktaviani Wulandari
I. RENCANA EVALUASI
Bentuk lisan :
1. Sebutkan penyebab terjadinya penyakit cacingan
2. Sebutkan akibat penyakit cacingan
3. Sebutkan gejala penyakit cacingan
4. Jelaskan mengenai pengobatan penyakit cacingan
5. Jelaskan mengenai pencegahan penyakit cacingan
J. MATERI
PENYAKIT CACINGAN
1. Pengertian Penyakit Cacingan
Cacingan merupakan penyakit khas daerah tropis dan sub-tropis, dan biasanya
meningkat ketika musim hujan. Pada saat tersebut, sungai dan kakus meluap, dan
larva (masa hidup setelah telur) cacing menyebar ke berbagai sudut yang sangat
mungkin bersentuhan dan masuk ke dalam tubuh manusia. Larva (masa hidup
setelah telur) cacing yang masuk ke dalam tubuh perlu waktu 1-3 minggu untuk
berkembang. Cacing yang sering menyerang tubuh manusia adalah cacing
tambang, cacing gelang dan cacing kremi.
Penyebab dan Cara Penularan Penyakit Cacingan
a. Kebersihan lingkungan
Di Indonesia seharusnya tidak lagi menggunakan septictankuntuk keperluan
buang air besar. Ketika seorang anak yang cacingan buang air besar di lantai, maka
telur atau sporanya bisa tahan berhari-hari, meskipun sudah dipel. Sebelum dapat
rumah, larva tidak akan keluar (menetas). Begitu masuk ke usus, baru ia akan keluar.
Telur cacing keluar dari perut manusia bersama feses. Jika limbah manusia itu
dialirkan ke sungai atau got, maka setiap tetes air akan terkontaminasi telur cacing.
Meskipun seseorang buang air besar di WC, ia tetap saja bisa menyebarkan telur ini
bila kakusnya meluber saat musim banjir.
b. Kebiasaan yang buruk
Telur lainnya terbang ke tempat-tempat yang sering dipegang tangan manusia.
Lewat interaksi sehari-hari, mereka bisa berpindah dari satu tangan ke tangan lain.
Mereka akan masuk ke dalam perut jika biasa makan tanpa cuci tangan. Jika orang –
orang selalu menggaruk-garuk lubang pantatnya saat sedang tidur, bisa jadi ia
terserang cacing kremi. Saat digaruk, telur-telur ini bersembunyi di jari dan kukunya.
Sebagian lagi menempel di seprei, bantal, guling, dan pakaiannya. Lewat kontak
langsung, telur menular ke orang-orang yang tinggal serumah dengannya. Lalu, siklus
cacingan pun dimulai lagi