Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Ulkus kruris adalah luka terbuka disertai hilang epidermis dan sebagian atau
seluruh dermis pada tungkai yang disebabkan oleh infeksi, gangguan pembuluh darah
atau keganasan.1

2.2 Klasifikasi

1) Ulkus Venosum
a. Definisi
Ulkus vena kaki (Venous Leg Ulcers/VLU) didefinisikan
sebagai lesi terbuka antara lutut dan sendi pergelangan kaki yang
terjadi karena penyakit vena. Ulkus venosum adalah penyebab paling
umum dari borok kaki, terhitung 60-80% dari mereka.2
b. Epidemiologi
Prevalensi VLU adalah antara 0,18% dan 1%. Di atas usia 65,
prevalensi meningkat menjadi 4%. Rata-rata 33-60% dari ulkus ini
bertahan selama lebih dari 6 minggu dan karenanya disebut sebagai
VLU kronis. Ulkus ini mewakili bentuk paling lanjut dari gangguan
vena kronis seperti varises dan lipodermatosklerosis.2
c. Etiologi dan Patofisiologi

Gambar 1. Aliran Darah Vena3


Ulkus venosum terjadi karena peningkatan tekanan dalam
pembuluh darah ekstremitas bawah yang disebabkan oleh insufisiensi
vena kronis (IVK) . Ini paling sering terjadi sebagai akibat dari
kerusakan pada katup di pembuluh darah di kaki seperti pada varises
atau sebagai hasil trombosis vena dan atau disfungsi pompa otot betis.
Katup vena mencegah aliran balik pembuluh darah dari kaki ke
jantung. Darah mengalir ke jantung dibantu oleh otot-otot kaki bagian
bawah (pompa otot betis). Katup yang rusak memungkinkan darah
mengalir ke arah pergelangan kaki dan dapat meningkatkan tekanan
vena distal selama berdiri dan berjalan (ambulatory hipertensi vena).
Peningkatan tekanan vena dapat menyebabkan pembengkakan pada
kaki dan meningkatkan kerapuhan kapiler darah serta peningkatan
risiko ulkus vena

Hipertensi vena
Trombosis vena dalam, insufisiensi perforator, insufisiensi
superfisial dan vena profunda, fistula arteriovenosa, dan insufisiensi
pompa otot betis menyebabkan peningkatan tekanan pada vena distal
tungkai dan akhirnya hipertensi vena.

Teori manset fibrin


Fibrin terdeposisi berlebihan di sekitar kapiler yang mengarah
ke peningkatan tekanan intravaskular. Hal ini menyebabkan
pembesaran pori endotel yang mengakibatkan peningkatan deposisi
fibrinogen di interstitium. "Manset fibrin" yang mengelilingi kapiler di
dermis mengurangi permeabilitas oksigen 20 kali lipat. Rintangan
permeabilitas ini menghambat difusi oksigen dan nutrisi lain, yang
menyebabkan hipoksia jaringan yang menyebabkan penyembuhan luka
yang terganggu.

Teori Inflammatory Trap


Berbagai faktor pertumbuhan dan sel-sel inflamasi, yang
terperangkap dalam manset fibrin meningkatkan peradangan parah di
jaringan sekitarnya yang mencegah regenerasi luka yang tepat.
Leukosit terperangkap dalam kapiler, melepaskan enzim proteolitik
dan metabolit oksigen reaktif, yang menyebabkan kerusakan endotel.
Kapiler yang terluka ini menjadi semakin permeabel terhadap berbagai
makromolekul, menonjolkan deposisi fibrin. Oklusi oleh leukosit juga
menyebabkan iskemia lokal sehingga meningkatkan hipoksia jaringan
dan kerusakan reperfusi.

Disregulasi berbagai sitokin


Disregulasi berbagai sitokin proinflamasi dan faktor
pertumbuhan seperti tumor necrosis factor-α (TNF-α), TGF-β, dan
matrix metalloproteinases menyebabkan kronisitas ulkus.

Lain-lain
Kondisi trombofilik seperti mutasi faktor V Leiden, mutasi
protrombin, defisiensi antitrombin, adanya antibodi antifosfolipid,
defisiensi protein C dan S dan hiperhomosisteinemia juga terlibat.2

Gambar 2. Patofisiologi Ulkus Venosum4

d. Manifestasi Klinis
Spektrum klinis penakit vena kronis mulai dari edema,
perubahan warna kulit akibat penumpukan hemodiserin venous
eczema, ambaran pelebaran vena di sekitar maleolus medialis
lipodermatosklerosis arinan ibrosis di dermis atau subkutan sehingga
terbentuk indurasi dan penuranan edema dan gambaran area fibrosis
dengan aliran darah yang rendah disebut atrophie blanche disertai
ulkus. Keluhan pasien di antaranya kaki bengkak, nyeri memberat
sepanjang hari dan membaik dengan elevasi tungkai. Ulkus vena
sering ditemukan di area mulai dari pertengahan betis hingga 1 cm di
bawah maleolus lateralis, bentuk irreguler dan dangkal. Dapat terlihat
jaringan granulasi kemerahan atau fibrotik kekuningan, jaringan
nekrotik jarang ditemukan.3

Gambar 3. Ulkus Venosum5

2) Ulkus Arteriosum
a. Definisi
Ulkus arteriosum adalah luka yang tidak sembuh karena aliran
darah arteri yang tidak adekuat atau tekanan perfusi rendah ke
jaringan ekstremitas bawah.
b. Epidemiologi
Diperkirakan bahwa insiden ulserasi meningkat sebagai akibat
dari populasi yang menua dan meningkatnya faktor risiko untuk
oklusi aterosklerotik seperti merokok, obesitas, dan diabetes.
Sejumlah studi epidemiologis telah dilakukan dan telah
menemukan prevalensi yang sama dari ulserasi kaki mulai dari
0,11 hingga 0,18% dari populasi umum. Pada populasi diabetes,
sekitar 15% akan terkena ulkus kaki selama hidup mereka dan
sekitar 85% dari semua amputasi didahului oleh ulkus.
c. Etiologi dan Patofisiologi
Penyebab yang paling sering adalah arteriosclerosis pembuluh
darah yang mensuplai tungkai bawah, di samping penyebab lain
yang belum dapat ditentukan pasti. Gangguan aliran darah arteri,
misalnya terjadi penyempitan atau penyumbatan lumen,
menyebabkan jaringan akan mengalami hipoksia (iskemi)
sehingga terjadi perubahan di kulit. Perubahan tersebut berupa
kulit menjadi tipis, kering dan bersisik, sianotik, bulu tungkai
berkurang, kuku jari kaki menebal dan distrofik. Akhibatnya daya
tahan terhadap trauma dan infeksi menurun. Perubahan
selanjutnya dapat terjadi gangrene pada jari kaki, kaki dan tungkai
hingga akhirnya timbul ulkus.1
d. Manifestasi Klinis
Ulkus karena hipertensi paling sering tumbul di sebelah lateral
pergelangan kaki atau tungkai, lebih jarang pada sebelah posterior,
medial, atau anterior, sedangkan yang disebabkan oleh
arteriosclerosis obliterans terjadi pada tonjolan tulang. Pada
mulanya lesi eritematosa yang nyeri, kemudian bagian tengah
berwarna kebiruan dan menjadi bula hemoragik, akhirnya
mengalami nekrosis. Ulkus yang timbul biasanya dalam,
berbentuk plong (punched out), kotor, tepi ulkus jelas. Rasa nyeri
merupakan gejala penting gangguan arteri; rasa nyeri lebih hebat
di malam hari, dapat timbul mendadak atau perlahan, terus
menerus atau hilang timbul. Bila tungkai diangkat atau pada suhu
dingin, rasa nyeri semakin hebat sehingga bila tidur penderita
lebih suka menggantung kakinya. Bila berjalan terasa nyeri dan
kelelahan pada otot distal dari luka (caludicatio intermitten).1

Gambar 4. Ulkus Arteriosum

3) Ulkus Dekubitus
a. Definisi
b. Epidemiologi
c. Etiologi dan Patofisiologi
d. Manifestasi Klinis
4) Ulkus Diabetikum

Anda mungkin juga menyukai