Disamping untuk melancarkan air susu ibu (ASI), serta sebagai obat borok, bisul, demam, dan
darah kotor, daun katuk yang populer sebagai sayur ini bisa juga membangkitkan vitalitas seks,
mencegah osteoporosis, dan mengobati macam-macam penyakit.
Khasiat Herbal Daun Katuk yang lain dapat anda lihat seperti di bawah ini :
1. Melancarkan air susu ibu (ASI)
2. Menyembuhkan bisul, demam, dan darah kotor
3. Membangkitkan vitalitas seks
4. Mencegah osteoporosis
5. kandungan Vitamin C
6. Senyawa utama tubuh untuk pembuatan kolagen (protein berserat pembentuk jaringan ikat
pada tulang), pengangkut lemak, pengangkut elektron, pemacu gusi yang sehat, pengatur tingkat
kolesterol, serta pemacu imunitas. Juga untuk penyembuhan luka dan meningkatkan fungsi otak
agar dapat bekerja maksimal
7. Mengandung efedrin yang sangat baik bagi penderita influenza
8. Sumber vitamin A yang cukup baik. Vitamin A sangat diperlukan tubuh untuk mencegah
penyakit mata, pertumbuhan sel, sistem kekebalan tubuh, reproduksi, serta menjaga kesehatan
kulit
9. Memiliki kadar kalsium yang tinggi
10. Kaya senyawa yang dapat meningkatkan mutu dan jumlah sperma, serta membangkitkan
vitalitas seksual. Terdapat tujuh senyawa aktif yang merangsang produksi hormon-hormon
steroid dan senyawa eikosanoid
11. Daun katuk kaya akan klorofil, paling banyak diantara jenis tanaman lain. Klorofil
membersihkan jaringan tubuh dan tempat pembuangan sisa limbah metabotisme, sekaligus
mengatasi parasit, bakteri, dan virus yang ada dalam tubuh manusia. Turunan klorofil feoditin
berfungsi sebagai antioksidan. Turunan lainnya chlorophyllide menggali ke dalam sel atau
jaringan dan mengangkat senyawa hidrokarbon, seperti pestisida, timbunan obat, parasit, bakteri,
bahkan virus dari dinding sel serta mengeluarkannya dari dalam tubuh.
http://arlivawidji.wordpress.com/tag/pelancar-asi/
Pelancar ASI Tidak Harus Katuk
Natural Healing Tue, 16 Oct 2007 15:00:00 WIB
Bukan hal aneh jika daun katuk dikonsumsi oleh ibu menyusui.
Begitu juga dengan Maudy Koesnaedi (32 tahun), artis dan
presenter yang 3 bulan lalu melahirkan putra pertamanya, Eddy
Maliq Meijer. "Sudah tiga bulan ini saya akrab dengan daun
katuk. Sebelum mengandung Eddy saya Sudah banyak
mendengar bahwa daun katuk sangat baik untuk melancarkan
ASI. Ketika saya coba, ternyata khasiatnya cukup terasa.
Sekarang daun katuk menjadi menu rutin yang harus ada dalam
makanan sehari-hari", tutur Maudy.
Sebetulnya, bukan hanya daun katuk yang berkhasiat sebagai pelancar ASI. Menurut Endah
Lasmadiwati, herbalis, pada prinsipnya semua sayuran yang berwarna hijau tua bisa
melancarkan ASI, misalnya daun pepaya, daun singkong, daun kacang panjang (lembayung), dan
bayam.
Menurut Sisilia Indradjaja, B.Med, MHM, dokter ahli herba, sebenarnya tidak makan daun
katuk juga tidak apa-apa. Fungsi daun katuk bisa digantikan oleh sayuran atau herba yang lain.
Di Eropa, ibu-ibu yang baru melahirkan biasanya banyak mengonsumsi alfalfa dan fenugreek.
Namun semua herba termasuk katuk dan dua herba itu hanya bersifat merangsang produksi ASI.
"Yang paling menentukan proses menyusui adalah sucking reflect atau reflek menghisap pada
bayi. Semakin sering dihisap, produksi ASI akan semakin banyak karena hormon oksitosin dan
prolaktin yang ada ikut terpacu untuk terus memproduksi ASI," tutur dokter Sisilia.
Kalaupun dikonsumsi, herba pelancar ASI justru efektif jika dikonsumsi pada awal masa
menyusui. "Selanjutnya, kelancarannya tetap bergantung pada hisapan bayi, kondisi psikologis
ibu dan nutrisi yang cukup," tambahnya lagi.
Jadi, apakah selama ini khasiat daun katuk hanya efek plasebo saja? Tidak juga. Penelitian yang
menyatakan bahwa katuk efektif meningkatkan ASI pernah dimuat dalam jurnal Media Litbang
Kesehatan volume XIV No. 3 tahun 2004. Disebutkan, ibu menyusui yang sejak hari kedua
setelah melahirkan diberi ekstrak daun katuk sebanyak 3 x 300 mg setiap hari selama 15 hari
berturut-turut, produksi ASI meningkat sebanyak 50,7%.
Selain itu daun katuk mengandung protein, lemak, kalium, fosfor, besi, vitamin A, B1, dan C
yang lengkap. Kandungan nutrisi inilah yang membuat daun katuk melancarkan ASI dengan
berperan mencukupi asupan nutrisi. Tanaman yang daunnya bersifat dingin dan manis ini juga
mengandung flavonoid, saponin, dan tanin. Kandungan tersebut menyebabkan daun katuk juga
berperan sebagai antidemam, melancarkan air seni (diuretic), dan membersihkan darah, sehingga
baik untuk ibu yang baru melahirkan.
Sebaiknya, konsumsi daun katukyang telah dimasak. Perebusan daun katuk dapat menghilangkan
sifat racun (anti protozoa) yang terkandung di dalamnya.
Alfalfa dapat dikonsumsi mentah sebagai salad atau ditumis sebagai teman makan nasi. Jika
ingin praktis, Anda bisa memilih alfalfa yang telah dikemas
dalam bentuk tablet atau kapsul yang terstandarisasi atau
berbentuk cairan klorofil. Alfalfa bisa Anda dapatkan di
supermarket atau toko sayuran impor.
Kelabet bisa diperoleh dengan mudah pada penjual bumbu di pasar maupun di supermarket, juga
di toko obat TCM (Traditional Chinese Medicine) dalam bentuk ekstrak kering atau apotek
terkemuka dalam bentuk suplemen.
Jangan lupa, teguhkan niat sebelum mengkonsumsinya. Ketulusan dan niat yang kuat untuk
menyusui akan mempengaruhi pikiran Anda agar lancar memproduksi ASI. Mengutip ucapan
Maudy, "Menyusui adalah memberikan salah satu yang terbaik pada anak. Untuk itu, kita harus
mengusahakannya sekuat tenaga".
Sumber: Majalah Nirmala
Makanan Pelancar ASI
6 jenis makanan berikut ini, jika dikonsumsi dengan benardapat melancarkan ASI Anda yang
sedang menyusui.
Pare.
Kaya vitamin C, anti oksidan yang berguna untuk melindungi sel
dari kerusakan, meningkatkan kesehatan tulang, gigi, gusi dan
pembuluh darah, serta meningkatkan penyerapan zat besi.
Kandungan senyawa fitokimia lutein dan likopennya juga
berkhasita untuk merangsang produksi insulin.
Baik untuk ibu menyusui yang emnderita diabetes mellitus
karena dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Pare juga
dikenal sebagai antikanker, antibiotik antivirus, dan pembasmi
cacing usus.
Enaknya ditumis, karena bisa menyamarkan rasa pahitnya.
Pepaya.
Kaya vitamin A, vitamin C, asam folat, dan kalium. Papaya juga
rendah kandungan kolesterol, lemak jenuh dan natrium. Pepaya
punya kandungan lebih banyak 33% vitamin dan 50% kalium
dibanding jeruk.
Baik untuk memenuhi kebutuhan kalium di masa menyusui.
Merawat balita cukup menguras tenaga, sehingga bila Anda
kekurangan kalium maka akan merasa sangat lelah. Kekurangan
kalium juga menyebabkan
perubahan suasana hati menjadi
seperti depresi, sementara saat
menyusui Anda perlu berpikiran positif dan bahagia.
Enaknya dimakan langsung, atau dibuat mix juice dengan buah
lain.
Semangka. Kaya vitamin A dan C, kalium
serta asam folat, namun rendah kandungan lemak jenuh,
kolesterol dan natrium. Baik untuk memenuhi
kebutuhan vitamin A ibu menyusui yang satu setengah kali lipat lebih banyak daripada
perempuan yang tidak menyusui. Kadar air yang tinggi pada semangka jga baik untuk asupan
cairan tubuh. Dalam sehari, ibu menyusui setidaknya minum 8 gelas cairan setiap hari, baik
dalam bentuk air putih, jus, the, kopi tanpa kafein, dan susu.
Enaknya dibuat jus, tak perlu belepotan terkena tetesan air semangka saat digigit.
Kacang hijau.
Kaya protein, tiamin (vitamin B1), zat besi, magnesium, fosfor, kalium dan mangan. Kacang
hijau juga sumber asam folat tapi rendah kandungan natrium,
lemak jenuh dan sama sekali tidak mengandung kolesterol.
Baik untuk sumber protein nabati. Tiamin atau vitamin B1
mengubah karbohidarat menjadi energi karena ibu menyusui
butuh energi lebih besar dibanding saat hamil. Bila
kekurangan tiamin Anda jadi mudah tersinggung, sulit
konsentrasi dan kurang bersemangat. Mood yang baik akan
memicu hormon oksitosin untuk mengeluarkan ASI.
Enaknya dibuat jus, minum
bersama kacangnya untuk
mendapat nutrisi yang lebih
banyak.
Labu siam.
Kaya asam folat, vitamin C dan K, seng (zinc)
dan mangan. Labu siam juga sumber vitamin B6,
magnesium dan kalium.
Baik untuk memenuhi kebutuhan asam folat.
Meski ibu menyusui tidak memerlukan asam folat
sebanyak saat hamil, namun kebutuhan asam folat tetap dua kali lipat daripada perempuan yang
tidak menyusui. Mengonsumsi 100 gram labu siam cukup untuk memenuhi sekitar 23%
kebutuhan asam fotal tubuh. Asam folat itu penting untuk pembentukan sel, hemoglobin dalam
darah, serta perkembangan jaringan tubuh bayi.
Enaknya direbus dan langsung dimakan, apalagi labu siam berukuran kecil, rasanya manis.
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/gizi+dan+kesehatan/Kelahiran/6.makanan.pelancar.asi/001/001/1
249/20/3
Lalu, kapan ASI mulai bisa diberikan kepada si kecil? Menurut spesialis anak RSCM, Dr.
Damayanti Rusli Sjarief, SpA(K) yang dikutip dari ASI harus diberikan sedini mungkin, yakni
ketika si kecil baru dilahirkan. “Cukup letakkan si kecil di atas dada ibunya, segera setelah
dilahirkan, dan biarkan si kecil mencari puting ibunya selama kurang dari satu jam.” ungkap Dr.
Damayanti. Teknik yang dikemukakan Dr. Damayanti tersebut adalah apa yang disebut sebagai
Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Dengan IMD, diharapkan tercipta bonding awal antara Bunda dan
si kecil, serta hisapan pertama si kecil akan merangsang kerja hormon penghasil ASI untuk
mengeluarkan ASI sebanyak mungkin. Saat si kecil sudah berhasil menemukan putting dan
memasukkannya ke dalam mulutnya, refleks menghisapnya pun akan mulai timbul sehingga ia
akan langsung menghisap air susu yang keluar dari payudara Bunda. Pastikan bahwa mulut si
kecil sudah menutupi putting hingga aerola (bagian/area ujung payudara yang berwarna gelap),
sehingga ia bisa menghisap ASI dengan maksimal dan nyaman.
Pada bulan pertama, berdasarkan American Academy of Pediatrics (AAP) yang dikutip dari
www.babycenter.com, si kecil akan meminum ASI selama 8-12 kali sehari. Namun sebaiknya,
Bunda bisa berikan ASI setiap kali si kecil menujukkan tanda-tanda bahwa ia lapar, seperti
menangis kencang ketika melihat Bunda, gelisah saat sedang tidur, atau mulutnya yang terlihat
seperti mengecap-ecap. Untuk setiap kali minum ASI, bayi memerlukan waktu selama 40 menit.
Upayakan bergantian pada kedua payudara dengan waktu yang sama.
Pentingnya asupan ASI bagi bayi pada 6 bulan pertama juga berangkat dari kandungan gizinya
yang tidak bisa disamakan dengan cairan atau makanan lainnya. Salah satu kandungan yang
terpenting dari ASI adalah kolostrum yang berfungsi sebagai zat immunoglobulin yang
bermanfaat untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit. Dalam kolostrum terdapat protein,
vitamin A, karbohidrat, dan lemak rendah yang berguna bagi bayi di hari-hari pertamanya. Selain
kolostrum, ASI juga mengandung taurin, decosahexanoic acid (DHA), dan arachidonic acid
(AA). Ketiga kandungan tersebut sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak bayi.
Khusus untuk DHA dan AA, sebenarnya kedua zat ini juga terkandung di dalam susu formula,
tetapi DHA dan AA dalam ASI lebih stabil karena tidak terpengaruh oleh perubahan suhu.
Manfaat lainnya dari ASI antara lain:
Sejuta manfaat yang bisa dirasakan oleh si kecil dari ASI membuat para ibu harus mengusahakan
pemberian ASI untuk bayi mereka. Namun, ada beberapa keadaan yang memang tidak
memungkinkan bagi Bunda untuk memberikan asupan ASI untuk si kecil, yaitu dalam kondisi
sakit parah atau penugasan pekerjaan di luar kota/mancanegara yang mengharuskan Bunda
berpisah dalam waktu tertentu dengan si kecil, atau karena Bunda harus menjalankan
pemeriksaan radioaktif karena penyakit tertentu. Kondisi-kondisi tersebut memaksa Bunda untuk
berhenti menyusui si kecil.
Namun, setelah melewati masa-masa 'perpisahan' tersebut dan usia si kecil pun masih
memungkinkan untuk diberikan ASI, maka Bunda bisa kembali menyusui si kecil. Kondisi inilah
yang disebut dengan relaktasi, yaitu usaha Bunda yang sebelumnya sempat menyusui, namun
sempat berhenti karena keadaan tertentu, lalu ingin kembali menyusui si kecil. Perpisahan
tersebut bisa menyebabkan hormon penghasil ASI mulai mengurangi kinerjanya karena tidak
distimulasi melalui hisapan si kecil, sehingga membuat produksi ASI Bunda lama-kelamaan
berhenti.
Untuk kembali menyusui si kecil, Bunda bisa melakukan beberapa langkah-langkah jitu seperti
berikut ini:
Lakukan pemijatan pada payudara Bunda untuk membantu merangsang produksi ASI Bunda
kembali.
Jika Bunda berhenti menyusui karena bertugas (pekerjaan) dalam jangka waktu tertentu, maka
Bunda bisa tetap memerah ASI dan menyimpannya di dalam lemari es. Namun jika penugasan
pekerjaan Bunda dilakukan dalam jangka waktu cukup lama, Bunda bisa tetap memerah ASI
selama bertugas dan membuangnya. Sebab, ASI juga memiliki batas waktu kelayakan konsumsi.
Jadi, meskipun sedang bertugas atau terpisah jauh dari si kecil, produksi ASI Bunda pun masih
tetap lancar karena distimulasi melalui pemompaan atau pemerahan.
Gunakan cangkir dan sendok untuk memberikan ASI perah pada si kecil agar ia tidak bingung
puting. Jika si kecil tidak mengalami bingung putting, maka upaya relaktasi pun bisa semakin
lancar.
Konsumsi makanan bergizi, seperti sayuran, buah-buahan, atau mengkonsumsi suplemen
pelancar ASI bila perlu.
Upayakan untuk menjauhi stress selama melakukan relaktasi agar ASI bisa tetap lancar.
Dan langkah yang paling tepat adalah menyusui kembali secara langsung. Bila si kecil masih
belum mau menghisap puting Bunda, lakukan upaya bonding lainnya terlebih dahulu dengan
meningkatkan intensitas kebersamaan lebih lama lagi, sehingga bisa membangkitkan memori si
kecil terhadap Bunda. Dengan begitu, peluang untuk menyusui si kecil kembali bisa terbuka
lebar.
Memberikan ASI kepada si kecil secara lancar merupakan impian semua orangtua, terutama bagi
ibu. Sebab ASI tidak hanya memberikan manfaat sementara saja pada si kecil dan Bunda, tetapi
juga manfaat jangka panjang, yakni ketika anak Bunda sudah tumbuh besar. Karena itulah, poin
lain yang tidak kalah pentingnya adalah motivasi untuk melancarkan pemberian ASI tidak hanya
berasal dari diri sendiri yang bisa menunjang kelancaran pemberian ASI, baik yang pertama kali
maupun menyusui kembali (relaktasi), namun juga dukungan moril dari pasangan dan orang-
orang terdekat lainnya.
Untuk mendapatkan tips-tips seputar pemberian makan bayi, anda bisa follow @ProminaID atau
bergabung di prominaid. Promina hadir dengan konsep Complete Stimulation hadir dengan
tahapan rangkaian makanan bayi bergizi dan variasi rasa yang cocok dengan selera makan bayi,
juga tekstur atau konsistensi yang tepat, agar selain menstimulasi kemampuan oromotor bayi,
juga seluruh kebutuhan nutrisi terpenuhi untuk mendukung tumbuh kembang bayi secara
optimal.
IBU menyusui kerap mendapatkan masalah dalam produksi air susunya. Selama ini, cara tradisional
dengan mengonsumsi daun katuk, tapi banyak herbal lain yang dapat digunakan.
Pemenuhan kebutuhan bayi akan ASI merupakan sebuah hak bayi yang harus dipenuhi oleh seorang ibu.
Pasalnya, ASI merupakan makanan terbaik bayi terkhusus di enam bulan pertama kehidupan mereka.
Banyak faktor yang memengaruhi kurangnya produksi ASI seorang ibu, salah satunya stres. Kekurangan
produksi ASI banyak menyebabkan ibu menyerah pada penggunaan susu formula.
“Pada prinsipnya, sebaik apapun susu formula, air susu alami dari tubuh ibu tetaplah yang terbaik bagi
buah hati. Oleh karenanya, ibu dapat terus memperjuangkan kelancaran ASI demi buah hati dengan
mengonsumsi beberapa makanan pelancar produksi ASI,” tutur Tjok Gde Kerthyasa, ahli homepathy
(ahli herbal) asal Bali, saat dihubungi Okezone, Kamis, 13 Juli 2012.
Tjok menjelaskan makanan-makanan berikut ini beberapa pilihan termudah yang dapat dipilih ibu.
Biji adas
Biji adas merupakan salah satu langkah cara herbal yang termudah untuk memperlancar dan
memperbanyak produksi ASI. Ibu biasanya menggunakan daun atau biji adas untuk keperluan memasak.
Namun, biji adas dapat membantu memperlancar dan memperbanyak ASI.
Caranya, seduh dua sendok makan biji adas dalam satu gelas air panas.
Daun katuk
Sudah menjadi tradisi yang turun-temurun bahwa ibu menyusui yang banyak mengonsumsi daun katuk,
ASI-nya akan berlimpah dan kental.
Daun katuk memiliki kandungan vitamin A, C, B1, zat besi, kalium, protein, fosfor, sterol, alkaloid, dan
asam seskuiterna.
Ambil daun katuk segenggam, boleh direbus, lalu diminum air rebusannya. Bisa juga dimakan mentah
dijadikan lalapan.
Daun mangkok
Salah satu penyebab tidak lancarnya ASI adalah terjadinya penyumbatan di saluran ASI. Daun mangkok
dimemarkan, bisa ditambah parutan kunyit dan minyak kelapa, lalu ditempelkan secara menyeluruh di
atas payudara. Lakukan sehari dua kali, sampai sembuh.
Kacang kedelai
Kacang kedelai merupakan sumber protein yang baik tubuh. Konsumsi kacang kedelai yang mengandung
phytoestrogen secara rutin pun dapat membantu ibu menyusui memiliki kelancaran dan berlimpah ASI
yang diproduksi. Ibu dapat mengonsumsinya dengan cara direbus lalu dimakan atau juga diblender dan
ditambahkan air dijadikan susu kedelai.
Pare
Sayuran ini memang sangat pahit rasanya. Tapi, ternyata pare memiliki khasiat yang sangat manjur
untuk mengentalkan dan memperbanyak produksi ASI, sehingga bayi akan mudah kenyang.
Pare mengandung vitamin K, likopen, fitokimia lutein, dan antioksidan. Selain untuk kelancaran ASI, pare
juga bagus untuk merangsang produksi insulin, menurunkan kadar gula di dalam darah, dan antikanker.
http://health.okezone.com/read/2012/07/13/484/663106/makanan-alami-ampuh-perbany
Indonesia adalah negeri yang kaya akan sumber daya alamnya,hal itu pula merupakan
salah satu factor penyebab para penjajah tempo dulu tertarik untuk menduduki
Indonesia.tanahnya yang subur membuat segala jenis tanaman dapat tumbuh dengan
mudah di atasnya.tanpa di beri pupukpun tanaman bisa tumbuh di tanah negeri
tercinta ini.
Selama ini penelitian terhadap efek samping penggunaan daun katuk sebagai pelancar
ASI ini masih belum pernah dilakukan di Indonesia, sehingga belum teruji 100 persen
keamanannya.
Di Amerika, daun katuk goreng, salad dan katuk, dan minuman banyak dikonsumsi oleh
masyarakat sebagai obat antiobesitas (pelangsing tubuh).
Daun katuk bermanfaat bukan hanya untuk memperlancar asi saja.namun daun katuk
juga bermanfaat sebagai obat borok,demam,bisul,darah kotor,mencegah
osteoporosis,pembentuk jaringan ikat pada tulang,pengangkut lemak,pengangkut
electron,pemacu gusi yang sehat,pengatur tingkat kolesterol,membersihkan jaringan
tubuh,mengatasi ( parasit,bakteri,dan virus ) di dalam tubuh manusia,dan anti oksidan.
Pria merasa kurang percaya diri bila dirinya terdapat kekurangan terutama di bagian
yang sangat vital.oleh karena itu tak sedikit dari mereka yang mengkonsumsi obat –
obatan untuk meningkatkan vitalitas sexnya tanpa melihat efek samping dari obat
tersebut.pedahal banyak sekali yang kita dapatkan dari alam untuk mengatasi hal itu
baik berupa jamu – jamuan,obat herbal ataupun obat tradisional seperti yang
terkandung dalam daun katuk.
http://www.pantonanews.com/2663-daun-katuk-disukai-ibu-menyusui