Anda di halaman 1dari 15

carBerikut zat gizi yang wajib ada di dalam tubuh ibu menyusui.

* Tiga Porsi Protein Setiap Hari.


Seporsinya sama dengan 3 gelas susu rendah lemak, 120-140 gram ikan, daging atau unggas, dan
200-240 gram tahu.

* Dua Porsi Makanan Bervitamin C Setiap Hari.


Satu porsi setara dengan 1/4 semangka kecil, 1 buah jeruk kecil, 2/3 brokoli atau kembang kol, 2
tomat kecil atau 1 cangkir sari tomat.

* Lima Porsi Kalsium Setiap Hari.


Seporsi sama dengan satu cangkir susu rendah lemak, 120 gram sarden kaleng berikut tulangnya,
50-60 gram keju keras.

* Tiga Porsi Sayuran Hijau dan Kuning dan Buah-buahan Kuning.


Satu porsi setara dengan 1/8 semangka, 1/4 mangga besar, 1/2 wortel kecil, 1 tomat besar, 1/4
sampai 1/2 sayuran hijau yang telah masak.

* Dua Porsi Atau Lebih Sayuran dan Buah Lain.


Satu porsi setara dengan 1 buah apel, pear atau pisang, 1 iris nanas, 5 buah kurma, 1 cangkir
tauge, terong atau bawang, 1 kentang kecil.

* Enam Porsi Karbohidrat.


Seporsinya sama dengan 1/2 cangkir nasi merah matang atau sejenisnya, 1/4 cangkir jangung, 1
iris roti dari bijian utuh, 1/2 kue muffin.

* Sedikit Makanan Berlemak Tinggi.


Seperti: 1/2 cangkir es krim, 1/4 alpukat kecil, 140 gram daging merah, 9 kentang goreng, 1
kuning telur, 2 biskuit kecil.

* Makanan Kaya Zat Besi.


Bisa ditemui di sarden, kedelai atau produk kedelai, bayam atau hati.

* Makanan Asin Dalam Jumlah Terbatas.


Karena bayi harus sebisa mungkin dihindari dari garam maka ibu menyusui pun harus
menghindari makanan yang mengandung garam. Seperti kacang yang diberi banyak garam,
kripik kentang atau acar. Gantilah dengan keju atau makanan yang hanya bergaram sedikit.

* Minimal 8 cangkir Cairan Setiap Hari.


Cairan ini bisa juga didapat dari sari buah, sayuran, susu atau sup.

* Satu Tablet Vitamin Setiap Hari.


Untuk berjaga-jaga karena tak ada diet seseorang yang sempurna.
http://www.tribunnews.com/2010/08/15/inilah-kandungan-gizi-untuk-ibu-menyusui
Mungkin bagi seorang wanita yang pernah punya anak tidak akan asing lagi dengan tanaman
yang satu ini, yaitu sebagai pelancar ASI dengan daun katuk. Ya, itulah dia daun katuk yang
banyak manfaatnya. Daun katuk ini sekarang sudah banyak di jual di pasar-pasar sehingga tidak
sulit untuk mendapatkannya. Dan ini merupakan salah satu kelebihan kita hidup di daerah yang
kaya akan kekayaan alam ini.

Disamping untuk melancarkan air susu ibu (ASI), serta sebagai obat borok, bisul, demam, dan
darah kotor, daun katuk yang populer sebagai sayur ini bisa juga membangkitkan vitalitas seks,
mencegah osteoporosis, dan mengobati macam-macam penyakit.

Khasiat Herbal Daun Katuk yang lain dapat anda lihat seperti di bawah ini :
1. Melancarkan air susu ibu (ASI)
2. Menyembuhkan bisul, demam, dan darah kotor
3. Membangkitkan vitalitas seks
4. Mencegah osteoporosis
5. kandungan Vitamin C
6. Senyawa utama tubuh untuk pembuatan kolagen (protein berserat pembentuk jaringan ikat
pada tulang), pengangkut lemak, pengangkut elektron, pemacu gusi yang sehat, pengatur tingkat
kolesterol, serta pemacu imunitas. Juga untuk penyembuhan luka dan meningkatkan fungsi otak
agar dapat bekerja maksimal
7. Mengandung efedrin yang sangat baik bagi penderita influenza
8. Sumber vitamin A yang cukup baik. Vitamin A sangat diperlukan tubuh untuk mencegah
penyakit mata, pertumbuhan sel, sistem kekebalan tubuh, reproduksi, serta menjaga kesehatan
kulit
9. Memiliki kadar kalsium yang tinggi
10. Kaya senyawa yang dapat meningkatkan mutu dan jumlah sperma, serta membangkitkan
vitalitas seksual. Terdapat tujuh senyawa aktif yang merangsang produksi hormon-hormon
steroid dan senyawa eikosanoid
11. Daun katuk kaya akan klorofil, paling banyak diantara jenis tanaman lain. Klorofil
membersihkan jaringan tubuh dan tempat pembuangan sisa limbah metabotisme, sekaligus
mengatasi parasit, bakteri, dan virus yang ada dalam tubuh manusia. Turunan klorofil feoditin
berfungsi sebagai antioksidan. Turunan lainnya chlorophyllide menggali ke dalam sel atau
jaringan dan mengangkat senyawa hidrokarbon, seperti pestisida, timbunan obat, parasit, bakteri,
bahkan virus dari dinding sel serta mengeluarkannya dari dalam tubuh.

http://arlivawidji.wordpress.com/tag/pelancar-asi/
Pelancar ASI Tidak Harus Katuk
Natural Healing Tue, 16 Oct 2007 15:00:00 WIB

Bukan hal aneh jika daun katuk dikonsumsi oleh ibu menyusui.
Begitu juga dengan Maudy Koesnaedi (32 tahun), artis dan
presenter yang 3 bulan lalu melahirkan putra pertamanya, Eddy
Maliq Meijer. "Sudah tiga bulan ini saya akrab dengan daun
katuk. Sebelum mengandung Eddy saya Sudah banyak
mendengar bahwa daun katuk sangat baik untuk melancarkan
ASI. Ketika saya coba, ternyata khasiatnya cukup terasa.
Sekarang daun katuk menjadi menu rutin yang harus ada dalam
makanan sehari-hari", tutur Maudy.

Daun katuk yang juga dikenal dengan nama katu, simani,


karekur, atau cekop manis sudah populer sebagai pelancar ASI
sejak zaman nenek moyang. Akibatnya, daun yang banyak
dijual sebagai sayuran di pasar sampai supermarket ini sering
diborong ibu-ibu yang baru melahirkan.

Sebetulnya, bukan hanya daun katuk yang berkhasiat sebagai pelancar ASI. Menurut Endah
Lasmadiwati, herbalis, pada prinsipnya semua sayuran yang berwarna hijau tua bisa
melancarkan ASI, misalnya daun pepaya, daun singkong, daun kacang panjang (lembayung), dan
bayam.

Menurut Sisilia Indradjaja, B.Med, MHM, dokter ahli herba, sebenarnya tidak makan daun
katuk juga tidak apa-apa. Fungsi daun katuk bisa digantikan oleh sayuran atau herba yang lain.
Di Eropa, ibu-ibu yang baru melahirkan biasanya banyak mengonsumsi alfalfa dan fenugreek.
Namun semua herba termasuk katuk dan dua herba itu hanya bersifat merangsang produksi ASI.
"Yang paling menentukan proses menyusui adalah sucking reflect atau reflek menghisap pada
bayi. Semakin sering dihisap, produksi ASI akan semakin banyak karena hormon oksitosin dan
prolaktin yang ada ikut terpacu untuk terus memproduksi ASI," tutur dokter Sisilia.

Kalaupun dikonsumsi, herba pelancar ASI justru efektif jika dikonsumsi pada awal masa
menyusui. "Selanjutnya, kelancarannya tetap bergantung pada hisapan bayi, kondisi psikologis
ibu dan nutrisi yang cukup," tambahnya lagi.

Dimana Kehebatan Katuk

Jadi, apakah selama ini khasiat daun katuk hanya efek plasebo saja? Tidak juga. Penelitian yang
menyatakan bahwa katuk efektif meningkatkan ASI pernah dimuat dalam jurnal Media Litbang
Kesehatan volume XIV No. 3 tahun 2004. Disebutkan, ibu menyusui yang sejak hari kedua
setelah melahirkan diberi ekstrak daun katuk sebanyak 3 x 300 mg setiap hari selama 15 hari
berturut-turut, produksi ASI meningkat sebanyak 50,7%.

Selain itu daun katuk mengandung protein, lemak, kalium, fosfor, besi, vitamin A, B1, dan C
yang lengkap. Kandungan nutrisi inilah yang membuat daun katuk melancarkan ASI dengan
berperan mencukupi asupan nutrisi. Tanaman yang daunnya bersifat dingin dan manis ini juga
mengandung flavonoid, saponin, dan tanin. Kandungan tersebut menyebabkan daun katuk juga
berperan sebagai antidemam, melancarkan air seni (diuretic), dan membersihkan darah, sehingga
baik untuk ibu yang baru melahirkan.

Sebaiknya, konsumsi daun katukyang telah dimasak. Perebusan daun katuk dapat menghilangkan
sifat racun (anti protozoa) yang terkandung di dalamnya.

Alfalfa, Gudangnya Nutrisi

Seperti daun katuk, kecambah yang aslinya bernama


Medicago saliva ini juga dikenal sebagai gudang nutrisi.
Alfalfa berasal dari Asia Barat dan bagian timur kawasan
Mediterania.

Perannya sebagai pelancar ASI tidak lepas dari kandungan


gizinya yang sangat lengkap seperti kalsium, potasium, zat
besi, seng, vitamin A, B, B6, C, E, dan K. Kandungan
saponinnya menjaga sel darah merah ibu yang baru
melahirkan sehingga terhindar dari anemia. Sedangkan
fitoestrogen yang terkandung di dalamnya berfungsi
menyeimbangkan hormon estrogen, oksitosin, dan prolaktin
selama masa menyusui.

Alfalfa dapat dikonsumsi mentah sebagai salad atau ditumis sebagai teman makan nasi. Jika
ingin praktis, Anda bisa memilih alfalfa yang telah dikemas
dalam bentuk tablet atau kapsul yang terstandarisasi atau
berbentuk cairan klorofil. Alfalfa bisa Anda dapatkan di
supermarket atau toko sayuran impor.

Biji Fenugreek Menyeimbangkan Hormon

Herba yang sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur ini


aslinya dari tenggara Eropa dan Asia barat. Kini fenugreek
(Trigonella foenum-graecum) tumbuh di beberapa belahan dunia,
seperti India, Afrika Barat, Argentina, Perancis dan Amerika. Di
Indonesia, biji fenugreek sering disebut kelabat, kelabet atau
klabet dan antara lain digunakan sebagai bumbu gulai.

Fenugreek sangat kaya fitoestrogen. Inilah yang


menyebabkannya populer sebagai pelancar ASI di Eropa. Kandungan serat dan saponinnya yang
tinggi juga dapat mengatasi sembelit yang sering dialami oleh ibu-ibu pasca melahirkan.

Untuk mengonsumsinya, European Society Comission of Publication (ESCOP), lembaga riset


dan publikasi di Eropa menyarankan penggunaan biji fenugreek maksimal 6 gram per hari.
Kandungan seratnya yang tinggi bisa menimbulkan diare, namun dapat diatasi dengan
mengurangi dosisnya. Secara umum biji fenugreek aman untuk dikonsumsi.

Kelabet bisa diperoleh dengan mudah pada penjual bumbu di pasar maupun di supermarket, juga
di toko obat TCM (Traditional Chinese Medicine) dalam bentuk ekstrak kering atau apotek
terkemuka dalam bentuk suplemen.

Ibu Menyusui Harus Ekstra Hati-Hati

Segala sesuatu yang dikonsumsi ibu menyusui bisa mempengaruhi


bayinya. Hal ini mengharuskan Anda untuk ekstra waspada saat akan
mengkonsumsi herba.

Menurut dokter Sisilia, sebaiknya hindari herba yang dapat


mengurangi produksi ASI seperti saga (Salvia officinalis) dan peterseli
(Pertoselinum crispum); herba yang sifat kerjanya mempengaruhi
hormon seperti adas (Foeniculum vulgare); bersifat pencahar seperti
lidah buaya (Aloe vera); dan yang dapat terakumulasi di ginjal seperti
comfrey (Symphytum officinale).

Jika mengkonsumsi herba dalam bentuk ekstrak atau kemasan, Anda


harus memperhatikan kandungan bahan, tanggal kadaluarsa, aturan pakai, dan identitas
produsennya.

Jangan lupa, teguhkan niat sebelum mengkonsumsinya. Ketulusan dan niat yang kuat untuk
menyusui akan mempengaruhi pikiran Anda agar lancar memproduksi ASI. Mengutip ucapan
Maudy, "Menyusui adalah memberikan salah satu yang terbaik pada anak. Untuk itu, kita harus
mengusahakannya sekuat tenaga".
Sumber: Majalah Nirmala
Makanan Pelancar ASI
6 jenis makanan berikut ini, jika dikonsumsi dengan benardapat melancarkan ASI Anda yang
sedang menyusui.

Pare.
Kaya vitamin C, anti oksidan yang berguna untuk melindungi sel
dari kerusakan, meningkatkan kesehatan tulang, gigi, gusi dan
pembuluh darah, serta meningkatkan penyerapan zat besi.
Kandungan senyawa fitokimia lutein dan likopennya juga
berkhasita untuk merangsang produksi insulin.
Baik untuk ibu menyusui yang emnderita diabetes mellitus
karena dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Pare juga
dikenal sebagai antikanker, antibiotik antivirus, dan pembasmi
cacing usus.
Enaknya ditumis, karena bisa menyamarkan rasa pahitnya.

Pepaya.
Kaya vitamin A, vitamin C, asam folat, dan kalium. Papaya juga
rendah kandungan kolesterol, lemak jenuh dan natrium. Pepaya
punya kandungan lebih banyak 33% vitamin dan 50% kalium
dibanding jeruk.
Baik untuk memenuhi kebutuhan kalium di masa menyusui.
Merawat balita cukup menguras tenaga, sehingga bila Anda
kekurangan kalium maka akan merasa sangat lelah. Kekurangan
kalium juga menyebabkan
perubahan suasana hati menjadi
seperti depresi, sementara saat
menyusui Anda perlu berpikiran positif dan bahagia.
Enaknya dimakan langsung, atau dibuat mix juice dengan buah
lain.
Semangka. Kaya vitamin A dan C, kalium
serta asam folat, namun rendah kandungan lemak jenuh,
kolesterol dan natrium. Baik untuk memenuhi
kebutuhan vitamin A ibu menyusui yang satu setengah kali lipat lebih banyak daripada
perempuan yang tidak menyusui. Kadar air yang tinggi pada semangka jga baik untuk asupan
cairan tubuh. Dalam sehari, ibu menyusui setidaknya minum 8 gelas cairan setiap hari, baik
dalam bentuk air putih, jus, the, kopi tanpa kafein, dan susu.
Enaknya dibuat jus, tak perlu belepotan terkena tetesan air semangka saat digigit.

Kacang hijau.
Kaya protein, tiamin (vitamin B1), zat besi, magnesium, fosfor, kalium dan mangan. Kacang
hijau juga sumber asam folat tapi rendah kandungan natrium,
lemak jenuh dan sama sekali tidak mengandung kolesterol.
Baik untuk sumber protein nabati. Tiamin atau vitamin B1
mengubah karbohidarat menjadi energi karena ibu menyusui
butuh energi lebih besar dibanding saat hamil. Bila
kekurangan tiamin Anda jadi mudah tersinggung, sulit
konsentrasi dan kurang bersemangat. Mood yang baik akan
memicu hormon oksitosin untuk mengeluarkan ASI.
Enaknya dibuat jus, minum
bersama kacangnya untuk
mendapat nutrisi yang lebih
banyak.

Jambu Air. Kaya vitamin A, C, kalsium,


fosfor, dan zat besi. baik untuk emmenuhi kebutuhan
kalsium yang meningkatkan fungsi otot dan saraf,
serta vitamin A yang berguna untuk melindungi
sistem kekebalan tubuh bayi dan meningkatkan
ketahanannya terhadap infeksi. Buah yang kadar
airnya cukup tinggi ini bersifat mendinginkan
sehingga memberikan rasa memenangkan saat
dimakan, bisa menetralisir rasa tertekan pada ibu
pasca melahirkan.
Enaknya dimakan langsung, apalagi dengan
bumbu rujak.

Labu siam.
Kaya asam folat, vitamin C dan K, seng (zinc)
dan mangan. Labu siam juga sumber vitamin B6,
magnesium dan kalium.
Baik untuk memenuhi kebutuhan asam folat.
Meski ibu menyusui tidak memerlukan asam folat
sebanyak saat hamil, namun kebutuhan asam folat tetap dua kali lipat daripada perempuan yang
tidak menyusui. Mengonsumsi 100 gram labu siam cukup untuk memenuhi sekitar 23%
kebutuhan asam fotal tubuh. Asam folat itu penting untuk pembentukan sel, hemoglobin dalam
darah, serta perkembangan jaringan tubuh bayi.
Enaknya direbus dan langsung dimakan, apalagi labu siam berukuran kecil, rasanya manis.
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/gizi+dan+kesehatan/Kelahiran/6.makanan.pelancar.asi/001/001/1
249/20/3

ASI Lancar, Si Kecil Tumbuh Besar dan Pintar


Melahirkan merupakan pengalaman paling
berharga bagi setiap wanita, apalagi jika bayi yang dilahirkan dalam kondisi fisik dan psikis yang
sehat. Seusai melahirkan, Bunda harus tetap menjaga si kecil agar bisa tumbuh dan berkembang
secara sehat dan sempurna dengan memberikan nutrisi penting sesuai usianya. Awal pemenuhan
nutrisi pada bayi adalah dengan memberikan ASI yang langsung dihisap dari puting Bunda. Hal
ini bertujuan agar terdapat kontak mata dan batin, sehingga menciptakan kedekatan (bonding)
yang luar biasa antara Bunda dan si kecil.

Lalu, kapan ASI mulai bisa diberikan kepada si kecil? Menurut spesialis anak RSCM, Dr.
Damayanti Rusli Sjarief, SpA(K) yang dikutip dari ASI harus diberikan sedini mungkin, yakni
ketika si kecil baru dilahirkan. “Cukup letakkan si kecil di atas dada ibunya, segera setelah
dilahirkan, dan biarkan si kecil mencari puting ibunya selama kurang dari satu jam.” ungkap Dr.
Damayanti. Teknik yang dikemukakan Dr. Damayanti tersebut adalah apa yang disebut sebagai
Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Dengan IMD, diharapkan tercipta bonding awal antara Bunda dan
si kecil, serta hisapan pertama si kecil akan merangsang kerja hormon penghasil ASI untuk
mengeluarkan ASI sebanyak mungkin. Saat si kecil sudah berhasil menemukan putting dan
memasukkannya ke dalam mulutnya, refleks menghisapnya pun akan mulai timbul sehingga ia
akan langsung menghisap air susu yang keluar dari payudara Bunda. Pastikan bahwa mulut si
kecil sudah menutupi putting hingga aerola (bagian/area ujung payudara yang berwarna gelap),
sehingga ia bisa menghisap ASI dengan maksimal dan nyaman.

Pada bulan pertama, berdasarkan American Academy of Pediatrics (AAP) yang dikutip dari
www.babycenter.com, si kecil akan meminum ASI selama 8-12 kali sehari. Namun sebaiknya,
Bunda bisa berikan ASI setiap kali si kecil menujukkan tanda-tanda bahwa ia lapar, seperti
menangis kencang ketika melihat Bunda, gelisah saat sedang tidur, atau mulutnya yang terlihat
seperti mengecap-ecap. Untuk setiap kali minum ASI, bayi memerlukan waktu selama 40 menit.
Upayakan bergantian pada kedua payudara dengan waktu yang sama.

Pentingnya asupan ASI bagi bayi pada 6 bulan pertama juga berangkat dari kandungan gizinya
yang tidak bisa disamakan dengan cairan atau makanan lainnya. Salah satu kandungan yang
terpenting dari ASI adalah kolostrum yang berfungsi sebagai zat immunoglobulin yang
bermanfaat untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit. Dalam kolostrum terdapat protein,
vitamin A, karbohidrat, dan lemak rendah yang berguna bagi bayi di hari-hari pertamanya. Selain
kolostrum, ASI juga mengandung taurin, decosahexanoic acid (DHA), dan arachidonic acid
(AA). Ketiga kandungan tersebut sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak bayi.
Khusus untuk DHA dan AA, sebenarnya kedua zat ini juga terkandung di dalam susu formula,
tetapi DHA dan AA dalam ASI lebih stabil karena tidak terpengaruh oleh perubahan suhu.
Manfaat lainnya dari ASI antara lain:

 membantu perkembangan fungsi retina mata


 merangsang perkembangan jaringan saraf
 mempertajam memori, serta manfaat lainnya yang tidak kalah penting
 Untuk jangka panjang, ASI pun bisa mengurangi risiko obesitas, penyakit jantung dan
menstabilkan tekanan darah.

Menyusui Kembali (Relaktasi)

Sejuta manfaat yang bisa dirasakan oleh si kecil dari ASI membuat para ibu harus mengusahakan
pemberian ASI untuk bayi mereka. Namun, ada beberapa keadaan yang memang tidak
memungkinkan bagi Bunda untuk memberikan asupan ASI untuk si kecil, yaitu dalam kondisi
sakit parah atau penugasan pekerjaan di luar kota/mancanegara yang mengharuskan Bunda
berpisah dalam waktu tertentu dengan si kecil, atau karena Bunda harus menjalankan
pemeriksaan radioaktif karena penyakit tertentu. Kondisi-kondisi tersebut memaksa Bunda untuk
berhenti menyusui si kecil.
Namun, setelah melewati masa-masa 'perpisahan' tersebut dan usia si kecil pun masih
memungkinkan untuk diberikan ASI, maka Bunda bisa kembali menyusui si kecil. Kondisi inilah
yang disebut dengan relaktasi, yaitu usaha Bunda yang sebelumnya sempat menyusui, namun
sempat berhenti karena keadaan tertentu, lalu ingin kembali menyusui si kecil. Perpisahan
tersebut bisa menyebabkan hormon penghasil ASI mulai mengurangi kinerjanya karena tidak
distimulasi melalui hisapan si kecil, sehingga membuat produksi ASI Bunda lama-kelamaan
berhenti.

Untuk kembali menyusui si kecil, Bunda bisa melakukan beberapa langkah-langkah jitu seperti
berikut ini:

 Lakukan pemijatan pada payudara Bunda untuk membantu merangsang produksi ASI Bunda
kembali.
 Jika Bunda berhenti menyusui karena bertugas (pekerjaan) dalam jangka waktu tertentu, maka
Bunda bisa tetap memerah ASI dan menyimpannya di dalam lemari es. Namun jika penugasan
pekerjaan Bunda dilakukan dalam jangka waktu cukup lama, Bunda bisa tetap memerah ASI
selama bertugas dan membuangnya. Sebab, ASI juga memiliki batas waktu kelayakan konsumsi.
Jadi, meskipun sedang bertugas atau terpisah jauh dari si kecil, produksi ASI Bunda pun masih
tetap lancar karena distimulasi melalui pemompaan atau pemerahan.
 Gunakan cangkir dan sendok untuk memberikan ASI perah pada si kecil agar ia tidak bingung
puting. Jika si kecil tidak mengalami bingung putting, maka upaya relaktasi pun bisa semakin
lancar.
 Konsumsi makanan bergizi, seperti sayuran, buah-buahan, atau mengkonsumsi suplemen
pelancar ASI bila perlu.
 Upayakan untuk menjauhi stress selama melakukan relaktasi agar ASI bisa tetap lancar.
 Dan langkah yang paling tepat adalah menyusui kembali secara langsung. Bila si kecil masih
belum mau menghisap puting Bunda, lakukan upaya bonding lainnya terlebih dahulu dengan
meningkatkan intensitas kebersamaan lebih lama lagi, sehingga bisa membangkitkan memori si
kecil terhadap Bunda. Dengan begitu, peluang untuk menyusui si kecil kembali bisa terbuka
lebar.

Memberikan ASI kepada si kecil secara lancar merupakan impian semua orangtua, terutama bagi
ibu. Sebab ASI tidak hanya memberikan manfaat sementara saja pada si kecil dan Bunda, tetapi
juga manfaat jangka panjang, yakni ketika anak Bunda sudah tumbuh besar. Karena itulah, poin
lain yang tidak kalah pentingnya adalah motivasi untuk melancarkan pemberian ASI tidak hanya
berasal dari diri sendiri yang bisa menunjang kelancaran pemberian ASI, baik yang pertama kali
maupun menyusui kembali (relaktasi), namun juga dukungan moril dari pasangan dan orang-
orang terdekat lainnya.

Untuk mendapatkan tips-tips seputar pemberian makan bayi, anda bisa follow @ProminaID atau
bergabung di prominaid. Promina hadir dengan konsep Complete Stimulation hadir dengan
tahapan rangkaian makanan bayi bergizi dan variasi rasa yang cocok dengan selera makan bayi,
juga tekstur atau konsistensi yang tepat, agar selain menstimulasi kemampuan oromotor bayi,
juga seluruh kebutuhan nutrisi terpenuhi untuk mendukung tumbuh kembang bayi secara
optimal.

Sumber: www.health.okezone.com; www.babycenter.com; www.healthychildren.org;


www.ayahbunda.co.id; www.health.kompas.com

IBU menyusui kerap mendapatkan masalah dalam produksi air susunya. Selama ini, cara tradisional
dengan mengonsumsi daun katuk, tapi banyak herbal lain yang dapat digunakan.

Pemenuhan kebutuhan bayi akan ASI merupakan sebuah hak bayi yang harus dipenuhi oleh seorang ibu.
Pasalnya, ASI merupakan makanan terbaik bayi terkhusus di enam bulan pertama kehidupan mereka.

Banyak faktor yang memengaruhi kurangnya produksi ASI seorang ibu, salah satunya stres. Kekurangan
produksi ASI banyak menyebabkan ibu menyerah pada penggunaan susu formula.
“Pada prinsipnya, sebaik apapun susu formula, air susu alami dari tubuh ibu tetaplah yang terbaik bagi
buah hati. Oleh karenanya, ibu dapat terus memperjuangkan kelancaran ASI demi buah hati dengan
mengonsumsi beberapa makanan pelancar produksi ASI,” tutur Tjok Gde Kerthyasa, ahli homepathy
(ahli herbal) asal Bali, saat dihubungi Okezone, Kamis, 13 Juli 2012.

Tjok menjelaskan makanan-makanan berikut ini beberapa pilihan termudah yang dapat dipilih ibu.

Biji adas

Biji adas merupakan salah satu langkah cara herbal yang termudah untuk memperlancar dan
memperbanyak produksi ASI. Ibu biasanya menggunakan daun atau biji adas untuk keperluan memasak.
Namun, biji adas dapat membantu memperlancar dan memperbanyak ASI.

Caranya, seduh dua sendok makan biji adas dalam satu gelas air panas.

Daun katuk

Sudah menjadi tradisi yang turun-temurun bahwa ibu menyusui yang banyak mengonsumsi daun katuk,
ASI-nya akan berlimpah dan kental.

Daun katuk memiliki kandungan vitamin A, C, B1, zat besi, kalium, protein, fosfor, sterol, alkaloid, dan
asam seskuiterna.

Ambil daun katuk segenggam, boleh direbus, lalu diminum air rebusannya. Bisa juga dimakan mentah
dijadikan lalapan.

Daun mangkok

Salah satu penyebab tidak lancarnya ASI adalah terjadinya penyumbatan di saluran ASI. Daun mangkok
dimemarkan, bisa ditambah parutan kunyit dan minyak kelapa, lalu ditempelkan secara menyeluruh di
atas payudara. Lakukan sehari dua kali, sampai sembuh.

Kacang kedelai

Kacang kedelai merupakan sumber protein yang baik tubuh. Konsumsi kacang kedelai yang mengandung
phytoestrogen secara rutin pun dapat membantu ibu menyusui memiliki kelancaran dan berlimpah ASI
yang diproduksi. Ibu dapat mengonsumsinya dengan cara direbus lalu dimakan atau juga diblender dan
ditambahkan air dijadikan susu kedelai.

Pare

Sayuran ini memang sangat pahit rasanya. Tapi, ternyata pare memiliki khasiat yang sangat manjur
untuk mengentalkan dan memperbanyak produksi ASI, sehingga bayi akan mudah kenyang.

Pare mengandung vitamin K, likopen, fitokimia lutein, dan antioksidan. Selain untuk kelancaran ASI, pare
juga bagus untuk merangsang produksi insulin, menurunkan kadar gula di dalam darah, dan antikanker.
http://health.okezone.com/read/2012/07/13/484/663106/makanan-alami-ampuh-perbany

J. Tips Agar ASI Lancar


Berikut ini sembilan tips dari Tabloid Mingguan Nakita (15-21 Juni 2009) yang perlu dilakukan ibu demi
mendukung produksi ASI:
1. Carilah informasi tentang keunggulan ASI eksklusif saat ibu sedang hamil untuk menimbulkan motivasi
menyusui.
2. Saat persalinan tiba, pilihlah rumah sakit yang melaksanakan kebijakan rawat gabung sehingga ibu
dapat memberi ASI on demand (saat dibutuhkan).
3. Siapkanlah diri secara fisik dan mental untuk menyusui. Hal ini akan membuat hormon oksitosin
bekerja memproduksi ASI.
4. Dukungan suami sangat diperlukan. Jangan takut ditinggal suami karena payudara menjadi jelek.
Menyusui tidak mengubah bentuk payudara Anda.
5. Belajarlah cara dan posisi menyusui yang benar.
6. Janganlah memberi makanan/minuman apapun selain ASI pada bayi yang baru lahir.
7. Carilah suasana yang tenang dan bersikaplah rileks saat menyusui.
8. Hindarilah stres.
9. Konsumsilah makanan bergizi, buah-buahan, dan rajinlah minum air putih setidaknya 8-10 gelas per
hari.

Indonesia adalah negeri yang kaya akan sumber daya alamnya,hal itu pula merupakan
salah satu factor penyebab para penjajah tempo dulu tertarik untuk menduduki
Indonesia.tanahnya yang subur membuat segala jenis tanaman dapat tumbuh dengan
mudah di atasnya.tanpa di beri pupukpun tanaman bisa tumbuh di tanah negeri
tercinta ini.

Tanaman merupakan penghasil protein nabati.di dalam tanaman terdapat senyawa-


senyawa kimia yang sangat berguna bagi tubuh kita.salah satu contoh jenis tanaman
yang mengandung banyak manfaatnya adalah “ katuk “. Katuk yang nama latinnya
sauropus androgynus adalah salah satu tumbuhan yang banyak terdapat di Asia
tenggara. Daun katuk merupakan sayuran minor yang dikenal memiliki khasiat
memperlancar aliran air susu ibu (ASI).oleh karena itu tanaman ini sangat di favoritkan
oleh ibu – ibu hamil dan menyusui.
Ini dibuktikan setidaknya ada sepuluh produk pelancar ASI yang mengandung daun
katuk telah beredar di Indonesia sejak tahun 2000. Selain itu, konsumsi sayur katuk
oleh ibu menyusui dapat memperlama waktu menyusui bayi perempuan secara nyata
dan untuk bayi pria hanya meningkatkan frekuensi dan lama menyusui.

Selama ini penelitian terhadap efek samping penggunaan daun katuk sebagai pelancar
ASI ini masih belum pernah dilakukan di Indonesia, sehingga belum teruji 100 persen
keamanannya.

Di Amerika, daun katuk goreng, salad dan katuk, dan minuman banyak dikonsumsi oleh
masyarakat sebagai obat antiobesitas (pelangsing tubuh).

Daun katuk bermanfaat bukan hanya untuk memperlancar asi saja.namun daun katuk
juga bermanfaat sebagai obat borok,demam,bisul,darah kotor,mencegah
osteoporosis,pembentuk jaringan ikat pada tulang,pengangkut lemak,pengangkut
electron,pemacu gusi yang sehat,pengatur tingkat kolesterol,membersihkan jaringan
tubuh,mengatasi ( parasit,bakteri,dan virus ) di dalam tubuh manusia,dan anti oksidan.

Ada penemuan baru mengenai daun katuk.ternyata eh ternyata,daun katuk bermanfaat


untuk membangkitkan vitalitas sex serta meningkatkan kualitas dan jumlah sperma
pada pria.hal itu dikarenakan di dalam daun katuk mengandung kaya senyawa
fitokimia,yaitu
;progesteron,estradiol,terstosteron,glukokortikoid,eikosanoid,prostasiklin,tromboksan,l
ipoksin,dan leukotrien.

Pria merasa kurang percaya diri bila dirinya terdapat kekurangan terutama di bagian
yang sangat vital.oleh karena itu tak sedikit dari mereka yang mengkonsumsi obat –
obatan untuk meningkatkan vitalitas sexnya tanpa melihat efek samping dari obat
tersebut.pedahal banyak sekali yang kita dapatkan dari alam untuk mengatasi hal itu
baik berupa jamu – jamuan,obat herbal ataupun obat tradisional seperti yang
terkandung dalam daun katuk.

Namun di balik kelebihannya daun katuk juga memiliki sejumlah kekurangan/efek


samping yaitu sulit tidur.selain itu efek yang di sebabkan jika kita mengkonsumsi daun
katuk adalah terganggunya penyerapan kalsium dan fosfor yang di sebabkan oleh
glukokortikoid dari hasil metabolism senyawa aktif daun katuk.jadi daun katuk baik di
konsumsi dengan jumlah yang tidak banyak. (

http://www.pantonanews.com/2663-daun-katuk-disukai-ibu-menyusui

Anda mungkin juga menyukai