Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BIJI NANGKA
Desa Biji Nangka Kecamatan Sinjai Borong Kab. Sinjai Kode Pos 92862

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS BIJI NANGKA
NOMOR : /PKM.BN/SB/SK-UKP/I/2019

TENTANG
TATA NILAI BUDAYA MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPTD PUSKESMAS BIJI NANGKA,
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan klinis
tidak hanya ditentukan oleh system pelayanan yang ada,
tetapi juga perilaku pemberi pelayanan yang
mencerminkan budaya mutu dan keselamatan pasien;
b. Bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas
ditetapkan budaya mutu keselamatan pasien;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien;
4. Peratutan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017
tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BIJI NANGKA
TENTANG TATA NILAI BUDAYA MUTU DAN KESELAMATAN
PASIEN

Kesatu : Budaya mutu keselamatan pasien seperti yang tertera dalam


lampiran surat keputusan ini;
Kedua : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan catatan apabila dikemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam Surat Keputusan ini, akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya;
Ditetapkan di : Biji Nangka
Pada Tanggal : Januari 2019
KEPALA,

ANDI SYAMSINAR
LAMPIRAN : Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Biji Nangka Tentang
Tata Nilai Dan Budaya Mutu dan Keselamatan Pasien.
NOMOR : /PKM.BN/SB/SK-UKP/I/2019
TANGGAL : Januari 2019

BUDAYA MUTU KESELAMATAN PASIEN

1. Kesadaran ( Awareness)
Seluruh staf Puskesmas harus sadar untuk bekerja dengan berhati-hati. Seluruh staf
Puskesmas mampu mengenali kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut, serta
mengambil tindakan untuk memperbaikinya.
2. Terbuka dan Adil
Bagian yang fundamental dari organisasi dengan budaya keselamatan adalah menjamin
adanya keterbukaan dan adil, berbagi informasi secara “terbuka dan bebas”, perlakuan yang
adil terhadap staf waktu terjadi insiden.
Adapun konsekuensi menjadi “terbuka dan adil” adalah :
a. Staf harus terbuka tentang insiden yang melibatkan mereka
b. Staf dan Puskesmas harus akuntabel terhadap tindakan mereka
c. Staf merasa mampu berbicara kepada kolega dan atasannya tentang insiden yang terjadi
d. Puskesmas terbuka dg pasien,masyarakat dan staf
e. Staf diperlakukan adil dan didukung bila terjadi insiden
3. Pendekatan Sistem
Memiliki budaya keselamatan akan mendorong terciptanya lingkungan yang
mempertimbangkan semua komponen sebagai faktor yang ikut berkontribusi terhadap
insiden yang terjadi. Hal ini menghindari kecenderungan untuk menyalahkan individu dan
lebih melihat kepada sistem dimana individu tersebut bekerja. Inilah yang disebut
pendekatan system (systems approach).

Ditetapkan di : Biji Nangka


Pada Tanggal : Januari 2019
Kepala,

Andi Syamsinar

Anda mungkin juga menyukai