Anda di halaman 1dari 10

PEMAKAIAN AROMATERAPI

1. Pengertian Aromaterapi
Kata aromaterapi merupakan gabungan dari kata aroma, yang berarti
harum, bau wangi, sesuatu yang lembut dan terapi yang berimplikasi pada
penanganan dokter atau orang-orang yang mempelajari ilmu kesehatan. Tetapi,
banyak aromaterapis yang menyangkal hubungan antara aroma dengan senyawa
volatile walaupun senyawa volatile itulah yang membedakan minyak atsiri satu
dengan yang lainnya.
Aromaterapi merupakan tindakan terapeutik, menggunakan minyak
essensial yang bermanfaat untuk meningkatkan keadaan fisik dan psikologis
sehingga menjadi lebih baik.
Meskipun aroma memegang peranan penting dalam mempengaruhi alam
perasaan klien, sebenarnya zat kimia yang terkandung dalam berbagai jenis
minyaklah yang bekerja secara farmakologis, dan kerjanya dapat ditingkatkan
dengan jenis metode pemberiannya, terutama masase (Andrews, 2009). Terapi
yang menggunakan minyak essensial yang dinilai dapat membantu mengurangi
bahkan mengatasi gangguan psikologis dan gangguan rasa nyaman seperti cemas,
depresi, nyeri, dan sebagainya (Watt & Janca, 2008).

2. Sifat Aromaterapi
Adapun beberapa sifat-sifat dari minyak essensial diantaranya :
a. Bersifat analgesik
Sifat analgesik ini diperkirakan terjadi sebagian akibat efek anti inflamasi,
sirkulasi serta detoksifikasi yang ditimbulkan oleh beberapa jenis minyak esensial
lainnya. Senyawa fenol eugenol yang ditemukan dalam minyak cengkeh sudah
kita kenal dengan baik sebagai obat sakit gigi, minyak wintergreen (yang
mengandung metil salisilat, yaitu suatu senyawa ester) secara tradisional sudah
dipakai sebagai obat gosok untuk menghilangkan pegal-pegal pada otot, dan
mentol secara khusus sudah digunakan untuk nyeri kepala.
Menurut Roulier (1990) minyak esensial yang bersifat analgesik dan
antalgik adalah minyak white birch, chamomile, frankincense, wintergreen,
cengkih, lavender, mint.
b. Bersifat sedatif
Beberapa jenis minyak esensial mempunyai sifat sedatif universal atau
kerja soporifik sehingga meredakan rasa nyeri, misalnya minyak Chamaemelum
nobile, Canaga odorata, Citrus reticulata (Rossi et al., 1988), Citrus bergamia
(per.) (Franchomme & peonel 1990, dalam Price 1997).

3. Bentuk dan Jenis Aromaterapi


Bentuk sediaan aromaterapi dikemas dan dibuat dalam berbagai macam
jenis. Terdapat bentuk dupa, garam, sabun mandi, minyak esensial, minyak pijat,
dan lilin. Berbagai macam bentuk tersebut digunakan dengan fungsi yang
berbeda-beda dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa bentuk sediaan
aromaterapi :
a. Bentuk minyak essensial
Bentuk minyak esensial aromaterapi merupakan ekstrak tanaman yang
dibuat menjadi jenis minyak esensial yang dicampur dengan air, lalu dibakar.
Minyak esensial digunakan dengan cara mencampurkan 3-4 tetes minyak esensial
ke dalam air sekitar 20 ml. Air tersebut ditempatkan pada cawan yang siap untuk
dipanaskan. Pemanasan cawan tersebut menggunakan lilin dan juga bisa dengan
lampu.
b. Bentuk sediaan lilin
Bentuk sediaan lilin aromaterapi merupakan ekstrak tanaman yang dibuat
menjadi bentuk lilin dan kemudian dibakar. Tercium bau aromaterapi dari hasil
pembakaran api terhadap lilin tersebut. Lilin aromaterapi dibentuk dalam cetakan.
Pembuatan lilin aromaterapi hanya bisa beberapa jenis aromaterapi yang dibuat,
misalnya lavender dan sandalwood. Hal tersebut dikarenakan beberapa campuran
minyak esensial sulit membuat lilin membeku.
c. Bentuk dupa
Dupa aromaterapi merupakan bentuk sediaan yang dicetak. Ada dua jenis
bentuk dupa, yaitu bentuk stik dan kerucut. Dupa ini dibuat dari bubuk akar yang
dicampur dengan minyak esensial. Harganya murah dan menggunakan campuran
minyak esensial yang kualitasnya tidak terlalu bagus. Hal tersebut dikarenakan
penggunaan dupa yang hanya dibakar.
d. Sediaan dalam bentuk garam
Sediaan garam sebagai aromaterapi ternyata digunakan sebagai bahan
untuk berendam saat mandi. Garam ini dimasukkan pada air rendaman yang
kemudian dapat memberikan sensasi relaksasi dan menyenangkan saat berendam.
Bisa digunakan dengan merendam bagian tubuh tertentu, misalnya kaki, untuk
mengurangi rasa lelah
e. Minyak pijat
Minyak pijat aromaterapi dibuat dalam bentuk minyak, namun dengan
tambahan minyak zaitun. Tak jauh berbeda dengan minyak esensial aromaterapi.
Maka dari itu, minyak pijat lebih kental dibanding minyak esensisal.
Penggunaannya hanya dengan mengoleskan minyak pijat tersebut di tubuh.
Sensasi nyaman dan relaksasi pun terasa pada tubuh yang dioleskan minyak
tersebut. Umumnya tujuan pijat aromaterapi adalah merilekskan, menyegarkan,
dan membuat bertenaga.
Metode yang dipakai adalah menyesuaikan jenis pijat dan jenis
aromaterapi sesuai tujuannya dan mengkombinasikan kedua terapi tersebut.
Misalnya pijat biodinamik dengan aromaterapi citrus atau jahe dengan tujuan
meng-enenergize atau“therapeutic massage” dengan aromaterapi lavender atau
camomille dengan tujuan merilekskan. Contoh pijat aromaterapi dapat kita
temukan di Indonesia, pijat-pijat tradisional seperti Balinese massage atau
Javanesse massage dikenal dengan penggunaan essential oil yang berlimpah. Di
Indonesia juga digunakan essential oil yang mengandung capsaicin, menthol,
methyl salisilat, dan lain-lain untuk melancarkan aliran darah dan membawa efek
menyegarkan dan hangat.
f. Sabun mandi aromaterapi
Sabun mandi merupakan bentuk sediaan yang juga digemari dalam
pemakaian aromaterapi. Biasanya sabun aromaterapi dalam bentuk sabun batang
yang dicetak, bukan dalam bentuk sabun cair. Fungsi sabun mandi aromaterapi ini
menjadi ganda. Tidak hanya sebagai pembersih tubuh, tetapi juga untuk
memperhalus kulit dan menjauhkan dari serangga.
4. Tujuan dan Manfaat Aromaterapi
Adapun beberapa tujuan dan manfaat dari penggunaan aromaterapi ini
diantaranya:
1. Perawatan rambut:
a. Rambut berketombe: minyak atsiri yang digunakan adalah
Eucalyptus, Cedarwood, Rosemary, Lemon, Geranium, Lavender
Minyak karier yang digunakan adalah minyak kacang kedelai,
jojoba, evening primrose.
b. Rambut berminyak: minyak atsiri yang digunakan adalah
Bergamot,Cypress, Lavender, Serai, Nilam, Thyme
Minyak karier yang digunakan adalah minyak kacang kedelai dan
wijen.
2. Digunakan untuk persalinan
Beberapa cara dapat dilakukan untuk membantu mengurangi rasa
sakit pada saat persalinan, seperti epidural, inhalasi oksigen, memberikan
getaran pada pinggang bagian bawah dengan alat khusus yang tersedia di
rumah sakit (mesin TENS: Transcutaneous nerve stimulation) (Poerwadi,
2006). Cara lainnya yang dapat dipakai adalah dengan minyak esensial.
Minyak esensial yang biasa dipakai di ruang persalinan di rumah sakit di
luar negeri adalah Lavender, Clary Sage, Peppermint, Eucalyptus,
Chamomile, Frankincense, Jasmine, Rose, Lemon dan Mandarin
(Poerwadi, 2006). Penggunaan minyak esensial yang benar dalam
persalinan dapat mengurangi kebutuhan seorang ibu akan obat-obatan
seperti pethidin. Minyak esensial yang mengandung senyawa keton dan
fenol berkhasiat bila digunakan pada saat ini karena sifat-sifat
analgesiknya (Price, 1997).
Pada sebuah rumah sakit di New South Wales, Australia, misalnya
minyak cengkeh dan lavender digunakan untuk memperkuat kontraksi
rahim. Umpan balik menunjukkan bahwa kedua jenis minyak ini
(campuran minyak cengkeh dengan lavender) terutama berkhasiat untuk
memperkuat serta meningkatkan kontraksi dan sekaligus meredakan nyeri
serta gangguan kenyamanan pada persalinan (Cutter, 1992 dalam Price
1997).
3. Memberikan efek terapi relaksasi bagi tubuh
Sebagai contoh :
a. Aromaterapi lavender memiliki efek sedatif yang dapat
menurunkan stres dan menurunkan kegelisahan. Namun itu
hanya pada efek awalnya saja, pada efek selanjutnya akan
meningkatkan kelangsungan kerja secara lebih optimal.
b. Aromaterapi jasmine memiliki efek stimulasi yang
meningkatkan efek pada awal penggunannya. Efeknya
meningkatkan kelangsungan kerja. Namun memiliki efek yang
sebaliknya pada jangka waktu selanjutnya. Maka dari itu,
aromaterapi jasmine menimbulkan efek lembut dan tenang.
c. Aromaterapi sandalwood digunakan untuk meditasi dan
membuat tidur lebih nyenyak sehingga dapat menurunkan stres
dalam melakukan suatu kerja. Selain itu, aromaterapi
sandalwood juga bisa sebagai peningkat respon imun yang
mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Aromaterapi
sandalwood merupakan aromaterapi yang cenderung memiliki
efek bukan sebagai sedatif dan relaksasi.
4. Industri Farmasi, sebagai obat anti nyeri, anti infeksi, obat gosok, dan
pembunuh bakteri
Contoh : Sebagai desinfektan, rosemary oil juga mendukung
kesehatan mulut dan gigi. Tambahkan beberapa tetes minyak esensial ini
ke segelas air hangat dan gunakan sebagai obat kumur untuk melawan bau
nafas tak sedap, mencegah karang gigi, penumpukan plak, dan masalah
gigi yang lain.
5. Industri Kosmetik, sebagai bahan pembuat sabun, pasta gigi, lotion, dan
parfum.
Contoh : minyak zaitun, minyak mawar, minyak melati, Ylang-ylang oil
digunakan industri kosmetik untuk pembuatan sabun dan parfum.
6. Industri Makanan, sebagai penyedap dan penambah cita rasa.
Contoh : Black pepper oil, Ginger oil, Nutmeg oil (minyak biji pala),
Cinnamon Bark (minyak kulit manis), Cinnamon leaf oil (minyak daun
kayu manis), Cubeb oil (minyak kemukus).

5. Cara Penggunaan Aromaterapi


Agar mendapatkan manfaatnya secara maksimal, ada beberapa cara yang
bisa Anda lakukan, yaitu:
a. Menghirup uap aromaterapi
Minyak aromaterapi yang digunakan dengan cara menghirup uapnya dapat
membantu meringankan penyakit pernapasan, seperti flu dan pilek. Pilih minyak
aromaterapi mint, eucalyptus, dan pinus. Cara menggunakannya, siapkan air
panas di baskom. Tambahkan 10 tetes minyak aromaterapi pilihan. Selanjutnya
tundukkan kepala di atas baskom sembari menutup kepala dengan handuk. Hirup
uap tersebut selama beberapa menit.
b. Memanaskan minyak aromaterapi
Minyak aromaterapi bisa digunakan dengan cara dipanaskan. Gunakan
kompor kecil dan tungku yang sudah dilengkapi dengan wadah untuk
menempatkan minyak aromaterapi. Bubuhi enam tetes minyak aromaterapi, lalu
panaskan menggunakan api kecil. Aromanya akan menyebar dengan cepat ke
seluruh ruangan. Sayangnya, minyak aromaterapi yang dipanaskan akan merusak
manfaat pengobatannya. Jadi, cara ini hanya disarankan apabila Anda ingin
menikmati aromanya, bukan manfaatnya bagi kesehatan.
c. Menyemprotkan minyak aromaterapi
Masukkan 180 ml air ke dalam botol semprot. Tambahkan 5-10 tetes
minyak aromaterapi pada tiap sekitar 30 ml. Kocok dahulu, lalu semprotkan ke
ruangan untuk mendapatkan wangi serta manfaatnya.
d. Menggunakan diffuser
Alat ini menggunakan listrik. Alat ini lebih memungkinkan minyak
aromaterapi untuk bisa lebih menyebar ke seluruh ruangan yang lebih luas.
Kelebihan lain dari penggunaan alat ini adalah mampu memecah minyak menjadi
molekul yang terpisah sehingga aroma akan lebih mudah dihirup. Oleh karena itu,
metode ini dianggap paling efektif dalam mengobati. Metode ini pas untuk
menstabilkan kesehatan mental dan emosional. Cara ini juga ampuh untuk
mengobati penyakit yang berhubungan dengan darah, paru-paru, dan otak. Akan
tetapi pastikan bahwa alat diffuser menggunakan udara dingin dan bukannya
menggunakan hangat atau getaran. Karena hal itu akan menghancurkan zat
aktifnya.
e. Untuk mengompres
Mungkin Anda baru tahu bahwa minyak aromaterapi dapat digunakan
untuk mengompres bagian tubuh yang sakit. Caranya, siapkan satu liter air hangat
dengan ditambahkan 3-6 tetes minyak aromaterapi. Aduk hingga merata. Rendam
handuk ke dalam campuran, peras, lalu tempelkan pada bagian tubuh yang sakit
selama paling lama 20 menit. Ulangi hingga sakit terasa mereda.
Otot yang terasa sakit karena cedera olahraga, memar, sakit gigi, sakit
kepala, dan luka akibat gigitan serangga adalah beberapa penyakit yang dapat
diringankan dengan cara dikompres menggunakan minyak aromaterapi.
f. Untuk mandi
Minyak aromaterapi yang digunakan untuk mandi dapat meningkatkan
manfaatnya hingga sepuluh kali lipat. Tambahkan enam tetes minyak aromaterapi
atau campurkan lebih banyak minyak aromaterapi ke dalam air mandi. Ada dua
keuntungan ketika Anda mandi menggunakan campuran minyak aromaterapi.
Pertama, Anda dapat menghirup aromanya. Kedua, minyak aromaterapi akan
meresap ke dalam tubuh melalui pori-pori, dan melemaskan otot-otot yang lelah.
g. Untuk pijat
Campurkan minyak aromaterapi dengan minyak pijat, lalu gunakan untuk
memijat. Minyak yang terserap oleh tubuh akan memberikan manfaat bagi
kesehatan. Sementara, wangi yang menyentuh otot akan membuat otot lebih rileks
dan menenangkan.
Meskipun minyak aromaterapi memiliki banyak manfaat, pastikan Anda
sudah mengerti penggunaannya. Hindari menggunakan minyak aromaterapi pada
anak di bawah lima tahun karena kulitnya yang masih terlalu sensitif terhadap
berbagai macam minyak. Pastikan juga minyak tidak tertelan karena pada
dasarnya minyak aromaterapi hanya untuk pemakaian luar. Perlu diketahui bahwa
belum ada bukti medis yang menunjukkan aromaterapi dapat menyembuhkan
suatu penyakit sepenuhnya, maka dari itu pahami dulu manfaat khusus dan
prosedur penggunaannya secara tepat.

6. Aplikasi Minyak Esensial Agar Diserap Oleh Tubuh


Menurut Poerwadi (2006) aroma dan kelembutan minyak esensial dapat
mengatasi keluhan fisik dan psikis. Minyak esensial diserap oleh tubuh melalui 2
cara yaitu :
a. Melalui indra penciuman
Yang paling sederhana adalah melalui indra penciuman, dengan mencium
aroma dari minyak esensial. Oleh sebab itu terapi ini disebut aroma-terapi. Indra
penciuman yang merangsang daya ingat kita yang bersifat emosional dengan
memberikan reaksi fisik berupa tingkah laku. Aroma yang sangat lembut dan
menyenangkan dapat membangkitkan semangat maupun perasaan tenang dan
santai.
Menurut Price Shirley dan Price Len (1997) akses lewat jalur nasal jelas
merupakan cara yang paling cepat dan efektif untuk pengobatan permasalan
emosional seperti stres serta depresi (dan juga beberapa tipe nyeri kepala). Hal ini
terjadi karena hidung mempunyai hubungan langsung dengan otak yang
bertanggung jawab dalam memicu efek minyak esensial tanpa mempedulikan
jalur yang dipakai untuk mencapai otak.
Hidung sendiri bukan organ pembau tetapi mengubah suhu serta
kelembaban udara yang dihirup dan mengumpulkan setiap benda asing yang
terhirup masuk bersama udara pernapasan. Kalau minyak esensial dihirup,
molekul-molekul atsiri dalam minyak tersebut akan terbawa oleh arus turbulen ke
langit-langit hidung. Pada langit-langit hidung terdapat bulu-bulu halus (silia)
yang menjulur dari sel-sel reseptor ke dalam saluran hidung.
Kalau molekul minyak terkunci pada bulu-buli ini, suatu pesan
elektromagnetik (implus) akan ditransmisikan lewat bulbus olfaktorius dan traktus
olfaktorius ke dalam sistem limbik. Proses ini akan memicu respons memori dan
emosional yang lewat hipotalamus yang bekerja sebagai pemancar serta regulator
menyebabkan pesan tersebut dikirim ke bagian otak yang lain badan bagian tubuh
lainnya. Pesan yang diterima akan diubah menjadi kerja sehingga terjadi
pelepasan zat-zat neurokimia yang bersifat euforik, relaksan, sedatif atau stimulan
menurut keperluannya.
b. Penyerapan melalui kulit
Pada saat kita membalurkan minyak esensial yang telah dicampur dengan
minyak dasar pada kulit kita, minyak tersebut akan diserap oleh pori-pori dan
diedarkan oleh pembuluh darah ke seluruh tubuh. Proses penyerapan ini terjadi
sekitar 20 menit (Poerwadi, 2006).
DAFTAR PUSTAKA

Andrews, P. W., & Thomson, Jr., J. A. 2009. The bright side of being
blue:Depression as an adaptation for analyzing complex problems.
Psychological Review. 116(3): 620-654.

Muchtariadi dan Moelyono. 2015. “Aromaterapi; Tinjauan Aspek Kimia


Medisinal”. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Poerwadi, R. 2006. Aromaterapi Sahabat Calon Ibu. Jakarta: Dian Rakyat.

Watt & Janca. 2008. Aromatherapy in Nursing and Mental Health Care. Journal
of Contemporary Nurse. 30 (1):69-75

Anda mungkin juga menyukai