Anda di halaman 1dari 12

Nama : Adam Irwansyah

NIM : 23112002
Prodi : Teknik Geomatika

❖ Baku Mutu Lingkungan


Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di lingkungan
dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya. Menurut pengertian
secara pokok, baku mutu adalah peraturan pemerintah yang harus dilaksanakan yang berisi spesifikasi dari jumlah
bahan pencemar yang boleh dibuang atau jumlah kandungan yang boleh berada dalam media ambien. Secara
objektif, baku mutu merupakan sasaran ke arah mana suatu pengelolaan lingkungan ditujukan. Kriteria baku mutu
adalah kompilasi atau hasil dari suatu pengolahan data ilmiah yang akan digunakan untuk menentukan apakah suatu
kualitas air atau udara yang ada dapat digunakan sesuai objektif penggunaan tertentu. Beberapa jenis baku mutu
lingkungan diantaranya :

A. Baku Mutu Air pada Badan Air

Keterangan : Badan air masuk kategori kelas I


Sumber : PP Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran AIr
B. Baku Mutu Udara Ambien

Keterangan : Nomor 11 s/d 13 hanya diberlakukan untuk daerah/kawasan Industri Kimia Dasar.
Sumber : PP Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Lingkungan

Lingkungan dan Sumberdaya Alam


C. Baku Mutu Air Laut

Ketarangan : 1.Nihil adalah tidak terdeteksi dengan batas deteksi alat yang digunakan (sesuai dengan
metode yang digunakan)
2.Metode analisa mengacu pada metode analisa untuk air laut yang telah ada, baik
internasional maupun nasional.
3.Alami adalah kondisi normal suatu lingkungan, bervariasi setiap saat (siang, malam dan
musim)
4.Pengamatan oleh manusia (visual)
5.Pengamatan oleh manusia (visual). Lapisan minyak yang diacu adalah lapisan tipis (thin layer)
dengan ketebalan 0.01 mm
6. TBT adalah zat antifouling yang biasanya terdapat ada cat kapal
a. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <10% kedalaman euphotic
b. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <10% konsentrasi rata-rata musiman
c. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <2oC dari suhu alami
d. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <0,2 satuan pH
e. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <5% salinitas rata-rata musiman
f. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <10% konsentrasi rata-rata musiman
Sumber : Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut

Lingkungan dan Sumberdaya Alam


D. Baku Mutu Tingkat Kebisingan

Keterangan : *) Disesuaikan dengan ketentuan Menteri Perhubungan


Sumber : Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Tentang Baku Tingkat Kebisingan

E. Baku Mutu Tanah


• Kriteria Baku Kerusakan Tanah di Lahan Kering Akibat Erosi

• Kriteria Baku Kerusakan Tanah di Lahan Kering

Lingkungan dan Sumberdaya Alam


• Kriteria Baku Kerusakan Tanah di Lahan Basah

Keterangan :
- Untuk lahan basah yang tidak bergambut dan kedalaman pirit > 100 cm, ketentuan
kedalaman air tanah dan nilai redoks tidak berlaku.
- Ketentuan-ketentuan subsidensi gambut dan kedalaman lapisan berpirit tidak berlaku
jika lahan belum terusik/masih dalam kondisi asli/alami/hutan alam. Baku Mutu Limbah Cair

Sumber : PP Nomor 150 Tahun 2000 Tentang Pengendalian Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa

F. Baku Mutu Limbah Cair


• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Pelapisan Logam dan Galvanis

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Penyamakan Kulit

Lingkungan dan Sumberdaya Alam


• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Minyak Sawit

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Karet

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Tapioka

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Kayu Lapis

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Pengolahan Susu

Lingkungan dan Sumberdaya Alam


• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Minuman Ringan

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Sabun, Deterjen dan Produk-Produk
Minyak Nabati

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Bir

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengolahan Rumput Laut

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengolahan Kelapa

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengolahan Daging

Lingkungan dan Sumberdaya Alam


• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengolahan Kedelai

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengolahan Obat Tradisional atau Jamu

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Peternakan Sapi dan Babi

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Elektronika

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Pengolahan Kopi

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Gula Rafinasi

Lingkungan dan Sumberdaya Alam


• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Petrokimia Hulu

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Keramik

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Ethanol

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Baterai Kering

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Cat

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Farmasi

Lingkungan dan Sumberdaya Alam


• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Pestisida

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Pupuk

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Tekstil

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Perhotelan

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Rumah Pemotongan Hewan

• Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Domestik

Sumber : Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Lingkungan dan Sumberdaya Alam


❖ Sumber Daya Alam

A. Definisi Sumberdaya Alam dan Kaitannya dengan Lingkungan


Sumberdaya alam adalah potensi sumber daya yang terkandung dalam bumi (tanah), air, dan dirgantara yang
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia. Sumberdaya alam berkaitan
dengan lingkungan hidup, karena Lingkungan Hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

B. Macam-Macam Sumberdaya Alam


• Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
✓ Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), misalnya : Hewan, tumbuhan,
mikroba, air dan tanah. Disebut terbarukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki
daya regenerasi (pulih kembali).
✓ Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable), misalnya: minyak bumi,
gas bumi, batu bara, dan bahan tambang lainnya.
✓ Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya udara, matahari, energi pasang surut, energi laut
dan air dalam siklus hidrologi.

• Berdasarkan Potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa
macam, antara lain sebagai berikut :
✓ Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk
fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, kaca, dan rosela.
✓ Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan sebagai sumber
energi. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang
surut air laut, dan kincir angin. Contoh SDA yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi
(air terjun ).
✓ Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat
hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.

Lingkungan dan Sumberdaya Alam


• Berdasarkan Jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
✓ Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya
alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya :bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
✓ Sumber daya alam hayati (biotik); disebut juga sumber daya alam yang berupa mahkluk hidup.
Misalnya : hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.

C. Pemanfaatan Sumberdaya Alam


• Sumber Makanan dan Obat-obatan
Banyak SDA yang sudah Anda ketahui yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, baik yang berasal dari
SDA hayati maupun nabati. Misalnya SDA hayati dan nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan
hewan, contoh untuk sumber makanan antara lain hewan – hewan ternak, berbagai umbi – umbian,
berbagai jenis biji – bijian dan sebagainya. Sedangkan untuk sumber obat – obatan antara lain jahe,
lempuyang, pasak bumi, laos, dan sebagainya

• Sumber Energi
Energi dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari misalnya untuk memasak, menjemur pakaian,
penerangan dan sebagainya. Energi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari berasal dari sumber
energi. Sumber energi merupakan SDA yang dapat dimanfaatkan energinya, antara lain:
✓ Yang berasal dari tanah contohnya minyak bumi, gas bumi, batu bara;
✓ Yang berasal dari udara contohnya matahari, angin;
✓ Air dapat dipakai sebagai pembangkit tenaga listrik;
✓ Yang berasal dari biomas misalnya kayu, ranting, zat-zat pati, gula dan getah-getahan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan;
✓ Dan lain-lain.

• Sumber Devisa Negara


Tidak sedikit devisa negara dapat diperoleh dari pemanfaatan sumber daya alam. Misalnya yang berasal
dari :
✓ Sumber daya alam biotik seperti hasil-hasil perkebunan (teh, karet dan lain-lain), kehutanan
(kayu, rotan, damar dan lain-lain);
✓ Sumber daya alam tanah seperti minyak bumi, gas bumi, batu bara, besi dan mineral lainnya,
dan
✓ Sumber daya alam laut (air) misanya udang, beraneka ragam ikan, rumput laut dan lain-lain

• Sumber Plasma Nutfah


Plasma nutfah adalah sifat - sifat unggul yang diwariskan secara turun temurun. Dahulu ada beberapa
tanaman yang masih belum memiliki peranan yang sangat penting, tapi pada saat ini diketahui memiliki
manfaat yang bisa digunakan oleh manusia, contohnya buah pace mengkudu) yang semula tidak
dimanfaatkan sekarang memiliki khasiat meningkatkan kebugaran tubuh, mencegah dan mengobati
penyakit tekanan darah tinggi, tanaman mamba (Azadirakhta indica) dahulu tanaman ini hanya
merupakan tanaman pagar tetapi saat ini diketahui mengandung zat azadirakhtin yang memiliki
peranan sebagai anti hama dan anti bakteri. Adapula jenis gangga yang memiliki kandungan protein
tinggi, yang digunakan sebagai sumber makanan masa depan misalnya Chlorella.

❖ Peraturan Perundangan Terbaru Mengenai Pengelolaan Lingkungan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG


PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Lingkungan dan Sumberdaya Alam

Anda mungkin juga menyukai