A. Pengkajian
Adapun yang terkaji pada anak dengan leptopirosis adalah data dasar, meliputi :
Data biografi
Riwayat kesehatan sekarang, meliputi keluhan utama yaitu sakit kepala, nyeri otot berat,
mual, muntah, dehidrasi, mialgia, kausalgia demam.
1. Aktifitas istirahat
4. Eliminasi
Diare
5. Sirkulasi
6. Pemriksaan fisik
Inspeksi
Palpasi
- Splenomegali
- hepatomegali
Perkusi
Auskultasi
7. Tes Diagnostik
Periksaan Laboratorium
- Pemeriksaan darah
- Pemeriksaan umum
. Diagnosa Keperawatan
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake nutrisi tidak adekuat (mual,
muntah dan anoreksia)
3. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d nyeri otot berat, sakit kepala dibagian frontal,
bitemporal atau oksipital.
C. Rencana Keperawatan
Intervensi :
cairan.
dengan konsekuensi tertentu pada fungsi sistemik, mungkin sebagai akibat dari
perpindahan cairan hipovolemia, hipoksemia, toksin dalam sirkulasi dengan
produk jaringan nekrotik.
an dalam fase segera pasca operasi dan /atau pasien mampu untuk memenuhi
cairan per oral
2. Dx. 2 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual, muntah, anoreksia.
Tujuan : Kebutuhan nutrisi klien kembali adekuat.
KH : - BB normal / bertambah
- Konjungtiva emis
Intervensi :
1) Ijinkan anak untuk makan makanan yang dapar ditoleransi anak, rencana untuk
memperbaiki kualitas gizi pada saat selera makan anak meningkat.
3) Anjrkan kepada orang tua untuk memberikan makanan dengan porsi kecil tapi
sering
6) Timbang BB klien
tingkat kesanggupan.
N : 80 – 140 x/mnt
S : 36,1 – 37,5 oC
Intervensi :
han.
meningkatkan koping.
4) Gunkanan pelembab yang agak hangat pada nyeri otot paha dan daerah lumbal
jika tidak ada demam.
tidak nyaman.
tambah.
Intervensi :
intervensi.
pilihan intervensi.
posisi duduk yang tegak diyakini menurunkan aliran darah ke kaki, yang
mencegah sirkulasi optimal ke sel hati.
4) Monitor TTV (TD, N, RR) selama dan sesudah aktivitas
aktivitas.
6) Ubah posisi anak dengan perlahan dan pantau terhadap sakit kepala.
Intervensi :
biotik yang cocok yang diberikan untuk menurunkan resiko penyebaran pada
orang lain
2) Pertahankan tehnik aseptik dan tehnik cuci tangan yang tepat baik pasien,
pengunjung maupun staf. Pantau dan batasi pengunjung / staf sesuai kebutuhan.
3) Pantau suhu secara teratur, catat munculnya tanda-tandaklinis dan proses infeksi
R/ timbulnya tanda klinis yang terus-menerus merupakan indikasi per-
R/ obat yang dipilih tergantung pada tipe infeksi dan sensitivitas individu
Intervensi :
1) Berikan informasi dalam bentuk-bentuk dan segmen yang singkat dan sederhana
tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala dan pencegahan dari penyakit
leptopirosis.
D. Implementasi
E. Evaluasi