Irwina Syafitri (144301132)
Irwina Syafitri (144301132)
SKRIPSI
OLEH
IRWINA SYAFITRI
144301132
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS TJUT NYAK DHIEN
MEDAN
2018
EVALUASI KESESUAIAN ANTARA RESEP OBAT TERHADAP
PROTOKOL TERAPI DI APOTEK RAWAT JALAN RSUP
H. ADAM MALIK
SKRIPSI
OLEH
IRWINA SYAFITRI
144301132
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS TJUT NYAK DHIEN
MEDAN
2018
KATA PENGANTAR
Resep Obat Terhadap Protokol Terapi Di Apotek Rawat Jalan RSUP H. Adam
Malik”. Skripsi ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak
Dhien Medan.
2. Bapak Dr. Kurniawan Sinaga, S.Pt., M.Si., selaku Rektor Universitas Tjut
3. Ibu Yessi Febriani, S.Si., M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Tjut Nyak Dhien Medan dan Ibu Desy Natalia Siahaan, S.Farm.,
Apt., M.Farm., selaku Ketua Prodi Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak
Dhien Medan.
4. Ibu Desy Natalia Siahaan, S.Farm., Apt., M.Farm., selaku Pembimbing I, dan
Bapak Drs. M. Gunawan, M.Si., Apt., selaku Dosen Penguji yang telah
Adam Malik.
iv
6. Ibu DR.Dr. Fajrinur Syarani, M.Ked (P), Sp.P (K)., selaku Direktur Sumber
7. Bapak dan ibu staf pengajar Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien
8. Ucapan terima kasih yang tulus penulis persembahkan kepada orang tua saya
yaitu ayahanda Ahmad Syafawi dan ibunda Alisna, kakak dan adik- adik
Zulfadlika, S.E.,Sy., Rudi Irawan, S.T., Hasnul Hadi dan Zamzami yang telah
memberikan doa, cinta dan dukungan kepada penulis secara moril maupun
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna sehingga penulis
terima kasih dan berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi ilmu
Irwina Syafitri
v
EVALUASI KESESUAIAN ANTARA RESEP OBAT TERHADAP
PROTOKOL TERAPI DI APOTEK RAWAT JALAN RSUP
H. ADAM MALIK.
ABSTRAK
Kata Kunci: Evaluasi, Resep Obat, Protokol Terapi, Kesesuaian, RSUP H. Adam
Malik.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................. i
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
1.3 Hipotesis................................................................................. 4
vii
2.3 Apotek .................................................................................... 16
viii
3.6 Analisis Data Penelitian ......................................................... 34
ix
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 50
LAMPIRAN ..................................................................................................... 54
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1.1 Jumlah dan jenis kelamin pasien yang menggunakan protokol
terapi ..................................................................................................... 35
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halama
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik, dan
pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil
2016). Peresepan yang baik akan meningkatkan penggunaan obat secara rasional
sehingga pasien menerima obat yang sesuai dengan kebutuhan klinisnya, dalam
dosis yang tepat untuk jangka waktu yang cukup dengan biaya yang rendah
(WHO, 2004).
yang ditujukan untuk keperluan rumah sakit itu sendiri. Salah satu bagian dari
instalasi farmasi rumah sakit adalah apotek rumah sakit, yaitu tempat tertentu,
(Siregar, 2003).
memberikan jaminan pengobatan yang rasional (efektif, aman, tersedia, dan biaya
1
2
terjangkau). Selain itu juga diperlukan pelayanan yang berkualitas agar dapat
memeriksa dan memastikan apakah resep yang diberikan telah sesuai dan layak
untuk diracik. Hal ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan keefektifan yang
yang tidak lengkap tentang obat, baik yang diberikan dokter maupun apoteker,
serta cara penggunaan obat yang tidak benar dapat mengakibatkan pasien
Kerugian yang dialami pasien akibat dari kesalahan dalam penulisan resep
yaitu kemungkinan timbulnya efek yang tidak diinginkan sehingga pasien perlu
perawatan lebih lama, biaya yang semakin besar dan bahkan kematian (Nadeem,
2001).
Menurut indikator Indonesia sehat pada tahun 2010 yang dirancang oleh
terjadinya kesalahan dalam penulisan resep obat (Hartayu dan Widayati, 2005).
dapat diidentifikasi salah satunya diawali dengan peresepan obat. Peresepan obat
yang baik dibutuhkan ketepatan diagnosis dan ketepatan dalam pemilihan obat.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengacu pada Standar Pelayanan Medis
3
pelaksaan yang tegas dan merupakan suatu rencana yang didasarkan pada kriteria
masalah kesehatan yang spesifik. Protokol terapi yang biasanya digunakan untuk
(Pohan, 2007).
2012). Diperoleh data kesesuaian resep pasien dengan SPM (Standar Pelayanan
Medis) pada penyakit TBC 71,7% dan ISK 54,7 % serta kesesuaian resep dengan
formularium rumah sakit pada penyakit TBC 100% dan ISK 92,27%. hasil
tersebut menunjukkan bahwa resep belum sepenuhnya sesuai dengan SPM dan
kesesuaian resep dengan SPM, dimana dalam hal ini peneliti menggunakan
protokol terapi pada pasien rawat jalan di RSUP H. Adam Malik sebagai
indikator.
4
1.3 Hipotesis
a) Manfaat teoritis
Apotek rawat jalan RSUP H. Adam Malik. Dan dapat menambah wawasan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Depkes RI, 2016). Setiap kegiatan
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat dan tempat yang
berfungsi melakukan upaya kesehatan dasar, kesehatan rujukan dan atau upaya
2004).
“Hospital Should Not Harm The Patient”, rumah sakit adalah suatu organisasi
melalui tenaga medis profesional yang berorganisasi serta sarana kedokteran yang
lainnya.
6
7
pusat yang secara teknis berada di bawah Direktorat Jendral Pelayanaan kesehatan
Kementerian Kesehatan RI. RSUP H. Adam Malik berlokasi dijalan Bunga Lau
NO.17 Medan Tuntungan, dan sebagai rumah sakit pendidikan sesuai dengan SK
RSUP H. Adam Malik pada tanggal 11 januari 1991 secara resmi menjadi
Pada bulan Juni 2007, RSUP H. Adam Malik telah berubah status menjadi
Keuangan untuk perubahan status menjadi Badan Layanan Umum (BLU) penuh.
Pada tanggal 10 Juni 2009, status RSUP H. Adam Malik telah resmi
tahun 2010, RSUP H. Adam Malik telah kembali terakreditasi untuk 16 pelayanan
periode Juni 2010 sampai dengan 20 Juli 2013 sesuai dengan SK Menkes RI
peresmian soft opening gedung baru IGD RSUP H. Adam Malik dan pada tanggal
1. Tugas pokok
tanggal 11 Maret 2008, tentang organisasi dan tata kerja RSUP H. Adam Malik
2. Fungsi
fungsi:
a. pelayaan medis.
3. Struktur organisasi
c. Direktorat keuangan.
a. Visi
Menjadi rumah sakit pendidikan dan pusat rujukan nasional yang terbaik
b. Misi
berkesinambungan.
Sumatera Utara.
c. Tujuan
pendidikan.
d. Motto
P = Pelayanan cepat
A = Akurat
T = Terjangkau
E = Efisien
N = Nyaman
e. Nilai-nilai
f. Budaya organisasi
1. Professional
2. Integrasi
3. Kerjasama
Instalasi farmasi rumah sakit adalah dapartemen atau unit atau bagian di
suatu rumah sakit dibawah pemimpinan apoteker dan dibantu oleh beberapa orang
langsung pada penderita dan pelayanan klinik yang merupakan program rumah
farmasi dapat menjamin mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
resep, 1 (satu) set meja dan kursi, serta 1 (satu) set komputer. Ruang
peneriamaan resep di tempatkan pada bagian yang paling depan dan mudah
Ruang pelayanan resep dan peracikan atau produksi sediaan secara terbatas
meliputi rak obat sesuai kebutuhan dan meja peracikan. Di ruang peracikan
minum (mineral) untuk pengencer, sendok obat, bahan pengemas obat, lemari
13
pendingin, termometer ruangan, blanko salinan resep, etiket dan label obat.
Ruang ini diatur agar mendapatkan cahaya dan sirkulasi udara yang cukup,
4. Ruang konseling.
5. Ruang penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis
suhu.
6. Ruang arsip
pelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai serta
pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai,
pelayanan farmasi klinik dan manajemen mutu yang bersifat dinamis dapat
direvisi sesuai kebutuhan dengan tetap menjaga mutu. Tugas instalasi farmasi
dan bahan medis habis pakai, guna memaksimalkan efek terapi dan keamaan
kefarmasian.
1. Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai.
a. Memilih sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
dengan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai.
dengan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai.
sakit.
2.3 Apotek
2.3.1 Definisi apotek
apotek, yang dimaksud dengan apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat
masyarakat.
1. Pengelolaan apotek
farmasi yang terdiri atas obat, bahan obat, obat asli Indonesia (obat
kosmetik.
mendapatkan izin apotek (SIA) dan diberikan oleh Mentri kepada apoteker
2. Pelayanan apotek
2000).
18
Apotek wajib melayan resep dokter, dokter gigi, dan dokter hewan.
obat keras tanpa resep yang dinyatakan sebagai daftar obat wajib apotek
2000).
kefarmasian yang harus ada di apotek diantaranya skrining resep, penyiapan obat,
1. kelengkapan administratif.
2. kesesuian farmasetik.
a. bentuk sediaan.
b. dosis.
c. potensi.
d. stabilitas.
e. inkompabilitas.
3. pertimbangan klinis.
a. adanya alergi.
dokter penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan alternatif jika ada
2.4 Resep
tertulis dari dokter, dokter gigi, dan dokter hewan kepada apoteker pengelola
dokter dalam memberikan obat kepada pasien melalui kertas resep menurut
kaidah dan peraturan yang berlaku, diajukan secara tertulis kepada apoteker di
resep harus di tulis dengan jelas dan lengkap. Aturan dasar mengenai penulisan
1. Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi atau dokter
hewan.
5. Tanda tangan atau paraf dokter penulisan resep, sesuai dengan peraturan
6. Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang
8. Jenis hewan dan nama serta alamat pemilik resep dokter hewan.
penulisan resep. Untuk obat narkotika hanya berlaku untuk satu kota
21
resep dari rumah sakit berbeda dengan resep pada praktik pribadi.
diinginkan.
4. Signature: yaitu tanda cara pakai, regimen dosis pemberian, rute dan
salah satu penyebab terjadinya kesalahan dalam penulisan resep adalah ketidak
dengan tidak adanya informasi mengenai bentuk sediaan, dosis dan cara
penggunaan.
dengan klinis seperti kesalahan dosis obat, interaksi obat, dan kesalahan
syarat. Manakala kesalahan tersering terjadi adalah tidak adanya paraf 41,0 % ,
tidak adanya tanda R/ 65,1%, tidak adanya alamat dokter penulis resep 54,2% dan
tidakadanya surat izin praktek atau SIP 49,4% dan tidak adanya tanggal penulisan
fonomena yang sama, kebanyakan resep tidak mencantumkan umur dari pasien,
pencegahan berbagai penyakit tidak dapat dilepaskan dari tindakan terapi dengan
obat atau farmakoterapi. Berbagai pilihan obat saat ini tersedia, sehingga
suatu penyakit. Tidak kalah penting, obat harus selalu digunakan secara benar
agar memberikan manfaat klinik yang optimal. Terlalu banyaknya jenis obat yang
dan aman. Para pemberi pelayanan (provider) atau khususnya para dokter
(prescriber) harus selalu mengetahui secara rinci obat yang dipakai dalam
dokter seringkali lebih banyak berasal dari produsen obat. Informasi ini seringkali
informasi obat yang netral, agar para dokter dapat memperoleh informasi yang
objektif setiap saat memerlukannya. Salah satu bentuk informasi obat yang
formatorium obat adalah kumpulan informasi dari produk-produk obat yang telah
diizinkan untuk digunakan dalam suatu sistem pelayanan kesehatan (BPOM RI,
2008).
sesuai ketentuan yang berlaku, sebelum disetujui beredar di Indonesia, obat harus
melalui penilaian khasiat, keamanan dan mutu, sehingga obat yang beredar telah
informasi yang dicantumkan adalah yang paling banyak didukung oleh bukti-
24
bukti ilmiah yang berkaitan dengan kemanfaatan dan keamanan penggunaan obat.
informasi yang telah ditelaah secara cermat berdasarkan data penelitian (BPOM
RI, 2008).
sebagai berikut:
(approved).
komite nasional yang ditetapkan oleh Mentri Kesehatan, berdasarkan pada bukti
ilmiah, berkhasiat, aman, dan dengan harga yang terjangkau yang disediakan serta
dalam pelaksaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). JKN telah berjalan sejak 1
januari 2014, namun masih banyak yang harus diperbaiki, salah satunya dalam
bukti terkini dan biaya manfaat pengobatan dari usulan berbagai pengambil
indikasi medis secara rasional. Fornas bersifat dinamis sehingga perlu dilakukan
evaluasi atau revisi obat Fornas sesuai dengan kebutuhan medis dan
sehingga tercapai penggunaan obat yang rasional bagi tenaga kesehatan. Fornas
pelayanan kesehatan. Dengan adanya Fornas maka pasien akan mendapatkan obat
terpilih yang tepat, berkhasiat, bermutu, aman dan terjangkau, sehingga akan
obat dan kedokteran, pola penyakit maupun program kesehatan, tetapi juga untuk
Formularium rumah sakit adalah himpunan obat yang diterima oleh panitia
farmasi dan terapi (PFT) untuk digunakan di rumah sakit pada batas waktu
berisi sediaan obat terpilih dan infromasi tambahan penting lainnya yang
rumah sakit merupakan landasan kebijakan dalam manajemen obat di rumah sakit
dan menjadi prinsip penting yang harus diperhatikan oleh PFT (Madrid,
Bagi suatu rumah sakit, tidak mungkin untuk menyediakan semua jenis
obat yang ada di pasaran untuk pelayanan rumah sakit. Untuk itu dikembangkan
kebijakan formularium rumah sakit, yang pada dasarnya adalah merupakan upaya
pemilihan obat di rumah sakit. Setiap rumah sakit di negara maju dan juga
sakit. Formularium rumah sakit (FRS) pada hakekatnya merupakan daftar produk
obat yang telah disepakati untuk dipakai di rumah sakit yang bersangkutan,
beserta informasi yang relevan mengenai indikasi, cara penggunaan dan informasi
lain mengenai tiap produk. FRS yang telah disepakati di satu rumah sakit perlu
terkait, meliputi:
(PFT)/Komite Farmasi dan Terapi (KFT) Rumah Sakit berdasarkan DOEN dan
27
mutu pelayanan melalui penggunaan obat yang aman, efektif, rasional dan juga
melibatkan berbagai pihak yang terkait di rumah sakit, yakni pihak pengelola
obat, manajemen rumah sakit, dan keahlian- keahlian klinik yang ada. Keputusan
untuk memasukkan suatu obat dalam FRS harus didasarkan atas kesepakatan akan
kriteria tertentu yang mencakup bukti, manfaat klinis obat, keamanan obat,
kesesuaian obat dengan pelayanan yang ada di rumah sakit dan biaya. Faktor-
faktor ini harus dikaji secara ilmiah dari sumber-sumber informasi ilmiah yang
layak dipercaya. Kajian tidak cukup hanya berdasarkan informasi yang diberikan
Hasil pemantauan dipakai untuk pelaksanaan evaluasi dan revisi agar sesuai
2008).
suatu keterangan lebih lanjut terkait resep pasien. Di protokol terapi biasanya
dokter menuliskan biodata pasien, regimen terapi, dosis, cara pemakaian dan lama
28
pemberian obat yang digunakan oleh pasien. Obat-obat yang ada di protokol
tertentu seperti:
c. Obat sitostatika.
d. Obat narkotika.
yang berkaitan dengan kegiatan poliklinik. Proses pelayanan rawat jalan dimulai
dari pendaftaran, ruang tunggu, pemeriksaan dan pengobatan dari ruang periksa,
kasir, lalu pasien lalu pulang. Pelayanan yang baik bagi pasien berobat jalan tidak
bergantung pada jumlah orang yang selesai dilayani setiap hari atau dalam jam
dengan kepuasan pasien yaitu manusia dan alat. Karena itu untuk memuaskan
pasien diperlukan petugas yang bukan hanya dapat melaksana prosedur kerja yang
29
baik, tetapi ramah, simpatik, penuh pengertian, paramedik, petugas non medis
pelayanan rawat jalan adalah kontribusi bangunan dan desain ruang seperti ruang
tunggu dan ruangan periksa. Sarana dan prasarana lingkungan fisik tersebut
bersih, rapi, serta memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi pasien (Gultom,
2008).
-Osteoporosis
8. Bedah Anak -Cacat Bawaan Organ Dalam
-Tumor Anak
9. Nematologi -Cacingan
10. Neprologi - Neprologi Anak
11. Bedah Onkologi -Bedah Untuk Penyakit Kanker
12. Alergi -Alergi Makanan
-Alergi Akibat Kerja
-Alergi Obat
13. Bedah Syaraf -Bedah Otak
-Bedah Tulang Belakang
-Bedah Syaraf
14. Kulit Dan Kelamin -Alergi Kulit
-Infeksi Jamur
-Sifilis
-Gonore
15. Respirologi -Gangguan Sistem Pernafasan
16. PediatriK -Mengatur Imunisasi
-Memantau Tumbuh Kembang
Anak
-Neurologi Anak
17. TB-DOT -Tb Paru
-Tb Mdr
18. Paru -Pneumonia
-Asma
-Bronkitis Kronis
-Emfisema
19. Penyakit Dalam -Gastro/Hipertensi
-Hematologi
-Geriatri
-Kardiologi
-Ginjal Hipertensi
-Reumatologi
-Pulmunologi
-Alergi Imunologi
20. Psikiatri -Gangguan Bipolar
-Depresi
-Gangguan Kegelisahan
21. Thalassemia -Kelainanan Sel Darah Merah
22. Kardiologi -Gagal Jantung
23. Bedah Urologi - Gangguan Ureter
-Gangguan Kantong Kemih
-Gangguan Prostat
-Gangguan Sperma
24. Anak -Kesehatan Anak
-Alergi Anak
-Endokrinologi Anak
-Gizi/ Nutrisi Anak
31
-Hematologi Anak
-Kardiologi Anak
-Infeksi Anak
-Respirologi Anak
Data kuantitatif diperoleh dengan survei resep pasien rawat jalan dan protokol
terapi yang berperan sebagai SPM (Standar Pelayanan Medis). Penelitian ini
2018. Penelitian ini dilakukan di Apotek rawat jalan RSUP H. Adam Malik.
protokol terapi pasien yang masuk di Apotek rawat jalan RSUP H. Adam Malik
3.3.2 Sampel
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah keseluruhan resep obat yang
menggunakan protokol terapi yang masuk di Apotek rawat jalan tanggal 25 Juni-
32
33
1. Pasien rawat jalan yang menebus obat di Apotek RSUP H. Adam Malik
Kriteria ekslusi pada penelitian ini adalah resep obat yang masuk di
Apotek rawat jalan tanggal 25 Juni-26 Juli 2018 yang tidak menggunakan
protokol terapi.
Malik.
3) Setelah disetujui surat izin penelitian, tahap pelaksanaan yang dilakukan adalah :
kebutuhan obat.
terapi pasien.
34
program SPSS Versi 20, yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
Pengambilan data dari penelitian ini adalah seluruh resep dan protokol
terapi yang masuk selama 1 bulan tanggal 25 Juni-26 Juli 2018 di Apotek rawat
izin dari instansi-instansi yang berwenang atas resep pasien dan protokol terapi
pasien.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
H. Adam Malik yang dimulai pada tanggal 25 Juni-26 Juli 2018, didapatkan hasil
bahwa jumlah keseluruhan resep yang masuk pada periode tersebut adalah 5527
resep, sedangkan jumlah resep yang menggunakan protokol terapi pada periode
tersebut adalah 1360 resep atau sebesar 24,60% dari keseluruhan resep yang
masuk.
Data tersebut diambil untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini untuk
melihat kesesuaian antara resep obat terhadap protokol terapi di Apotek rawat
melihat kesesuaian antara resep obat terhadap protokol terapi di Apotek rawat
menggunakan protokol terapi di Apotek Rawat Jalan RSUP H. Adam Malik yang
diambil sebagai sampel dapat dilihat pada tabel 4.1.1 dibawah ini:
Tabel 4.1.1 Jumlah dan jenis kelamin pasien yang menggunakan protokol terapi
jenis kelamin pasien yang menggunakan protokol terapi di Apotek rawat jalan
RSUP H. Adam Malik yang diambil sebagai sampel didapatkan hasil populasi
35
36
sampel pasien dengan jenis kelamin perempuan adalah sebanyak 627 pasien atau
sebesar 46,10%, sedangkan pasien dengan jenis kelamin laki-laki adalah sebanyak
protokol terapi di Apotek rawat jalan RSUP H. Adam Malik yang diambil sebagai
sampel dalam penelitian ini adalah lebih banyak pasien yang dengan jenis kelamin
Data yang diperoleh mengenai poliklinik atau asal resep pasien rawat jalan
sebagai sampel pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.1.1 dibawah ini:
Penyakit Dalam
19% Neurologi
5% 45% Paru
7% Bedah Onkologi
Endokrinologi
10% 14% Poli Lainnya
yang menggunakan protokol terapi di Apotek rawat jalan RSUP H. Adam Malik
periode 25 Juni-26 Juni adalah pasien asal poliklinik penyakit dalam dengan
jumlah pasien sebanyak 608 pasien atau sebesar 45%, kemudian disusul dengan
pasien asal poliklinik neurologi dengan jumlah pasien sebanyak 188 pasien atau
sebesar 14%, kemudian diikuti pasien asal poliklinik paru dengan jumlah pasien
133 pasien atau sebanyak 10%, kemudian pasien asal poliklinik bedah onkologi
37
dengan jumlah pasien sebanyak 105 atau sebesar 7%, selanjutnya pasien asal
poliklinik endokrinologi dengan jumlah pasien 68 pasien atau sebanyak 5%, dan
sisanya sebanyak 19% adalah pasien asal poliklinik lainya seperti pasien
1 pasien.
pasien rawat jalan RSUP H. Adam Malik periode 25 Juni- 26 Juli yang
digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.1.2
dibawah ini:
benar salah
27.2
14.9 8.6 2.2 1.5
No.JKN pasien dengan hasil persentase kesalahan sebanyak 85,1%, hal ini terjadi
karena petugas medis sering tidak menuliskan No.JKN karena No.JKN sudah
terdapat di lembaran Surat Elegibilitas Peserta (SEP), tetapi pada beberapa kasus
pasien yang datang mengambil obat ke Apotek rawat jalan RSUP H. Adam Malik
datang hanya membawa protokol terapi dan hasil laboratorium sehingga jika
No.rekam medis dan melihat obat apa saja yang akan diberikan kepada pasien,
sehingga pasien akan kembali meminta Lembar SEP kepada tenaga medis yang
pasien maka dapat mempermudah tenaga medis yang bertugas di Apotek dalam
mengakses No.rekam medis dan dengan cepat dapat memberikan obat yang
tanggal lahir pasien dengan persentase kesalahan 27,2%, umumnya kesalahan ini
terjadi karena tanggal lahir pasien juga sudah tertera di lembar SEP pasien,
sehingga tenaga medis yang bertugas sering lalai dalam mengisi tanggal lahir
pasien.
terdapat pada tiga kategori lainnya seperti pengisian dosis obat, signa obat dan
jumlah kebutuhan obat yang pasien gunakan. Berdasarkan hasil penelitian yang
peniliti teliti tentang protokol terapi pasien rawat jalan di RSUP H. Adam Malik
pengisian signa obat didapatkan hasil sebesar 2,2% dan kategori pengisian dosis
banyak melakukan kesalahan dalam pengisian protokol terapi pasien rawat jalan
kategori yang digunakan sebagai sampel dapat dilihat pada gambar 4.1.3
dibawah ini:
Penyakit Dalam
17%
Neurologi
6% Paru
5% 51% Bedah Onkologi
9%
Endokrinologi
12% Poli Lainnya
Dilihat pada hasil gambar 4.1.3 diatas dapat diketahui bahwa poliklinik
selanjutnya diikuti dengan poliklinik paru dengan jumlah persentase sebesar 9%,
kemudian diikuti dengan poliklinik onkologi dengan persentase sebesar 5%, dan
sisanya sebanyak 17% adalah poliklinik lainya seperti pasien poliklinik bedah
40
pasien rawat jalan RSUP H. Adam Malik periode 25 Juni-26 Juli yang digunakan
Penyakit Dalam
21%
Neurologi
47% Paru
5%
5% Bedah Onkologi
9% Endokrinologi
Dilihat pada hasil gambar 4.1.4 diatas dapat diketahui bahwa kesalahan
tertinggi pada kategori pengisian No.JKN yang terdapat pada protokol terapi
dilakukan oleh poliklinik penyakit dalam dengan jumlah 565 pasien atau sebesar
47%, kemudian disusul dengan poliklinik neurologi dengan jumlah 147 Pasien
atau sebesar 13%, dan kemudian poliklinik paru dengan jumlah 110 pasien atau
sebesar 5%, sisanya sebanyak 19% adalah pasien asal poliklinik lainya seperti
alergi, poliklinik bedah syaraf, poliklinik kulit dan kelamin, poliklinik respirologi,
terapi pasien rawat jalan RSUP H. Adam Malik periode 25 Juni-26 Juli yang
digunakan sebagai sampel dapat dilihat pada gambar 4.1.5 dibawah ini:
Paru
8%
Bedah Onkologi
15% 61%
Kardiologi
Poli Lainnya
tertinggi dengan kategori pengisian tanggal lahir pasien yaitu terdapat pada pasien
asal poliklinik penyakit dalam dengan jumlah 209 pasien atau sebesar 62%,
42
sebesar 15%, dan kemudian poliklinik paru dengan jumlah 27 pasien atau sekitar
8%, selanjutnya diikuti oleh poliklinik bedah onkologi dengan jumlah 16 pasien
atau sekitar 5%, dan poliklinik kardiologi dengan jumlah 12 pasien atau sebesar
jumlah 8 pasien, poliklinik thalasemia dengan junlah 4 pasien, dan poliklinik anak
berdasarkan Poliklinik dengan kategori pengisian Dosis obat pada protokol terapi
pasien rawat jalan RSUP H. Adam Malik periode 25 Juni-26 Juli yang digunakan
Penyakit Dalam
30%
40% Neurologi
Bedah Onkologi
10% Poli Lainnya
20%
Pada hasil gambar 4.1.6 diatas dapat diketahui bahwa pengisian dosis obat
yang pasien gunakan pada protokol terapi pasien rawat jalan RSUP H. Adam
Malik periode 25 Juni-26 Juli sudah baik, tetapi ada beberapa pasien yang tidak
43
dituliskan dosis obat yang digunakan oleh pasien seperti terdapat pada poliklinik
penyakit dalam dengan jumlah pasien 8 orang atau sebesar 40%, selanjutnya
diikuti oleh pasien asal poliklinik neurologi dengan jumlah 4 pasien atau sebesar
20%, kemudiian diikuti oleh pasien poliklinik bedah onkologi 2 pasien atau
berdasarkan poliklinik dengan kategori pengisian signa atau aturan pakai obat
pada protokol terapi pasien rawat jalan RSUP H. Adam Malik periode 25 Juni-26
Juli yang digunakan sebagai sampel dapat dilihat pada gambar 4.1.7 dibawah ini:
Pada hasil gambar 4.1.7 diatas dapat diketahui bahwa pengisian signa atau
aturan pakai obat yang pasien gunakan pada protokol terapi pasien rawat jalan
RSUP H. Adam Malik periode 25 Juni-26 Juli sudah baik, tetapi ada beberapa
44
pasien tidak dituliskan signa atau aturan pakai obat yang digunakan oleh pasien
seperti terdapat pada poliklinik penyakit dalam dengan jumlah pasien 12 orang
dengan persentase sebanyak 40%, kemudian diikuti oleh pasien bedah urologi 5
persentase 10%, dan sisanya dengan persentase 33% diisi oleh poliklinik lainnya
seperti poliklinik Neurologi, bedah onkologi dan poliklinik paru dengan jumlah 2
protokol terapi pasien rawat jalan RSUP H. Adam Malik periode 25 Juni-26 Juli
yang digunakan sebagai sampel dapat dilihat pada gambar 4.1.8 dibawah ini:
protokol terapi pada kategori pengisian jumlah kebutuhan obat yang pasien
gunakan pada protokol terapi pasien rawat jalan RSUP H. Adam Malik periode
45
kebutuhan obat yang pasien gunakan terdapat pasien asal poliklinik penyakit
dalam dengan jumlah 62 pasien dengan persentase sebesar 53%, kemudian diikuti
persentase sebesar 13%, selanjutnya diikuti oleh pasien asal poliklinik paru
oleh pasien asal poliklinik psikiatri degan jumlah 9 pasien dengan persentase 8%,
dan sisanya sebanyak 14% diikuti oleh pasien asal poliklinik lainnya seperti
poliklinik kardiologi, poliklinik anak dan poliklinik bedah urologi dengan masing-
yang dijadikan sampel pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.1.9
dibawah ini:
4%
Kesesuaian
ketidaksesuaian
96%
resep obat terhadap protokol terapi didapatkan hasil kesesuaian sebanyak 96%,
semua ketegori yaitu kategori dosis obat, kategori signa atau aturan pemakaian
dosis obat pada pasien rawat jalan RSUP H. Adam Malik periode 25 Juni-26 Juli
yang digunakan sebagai sampel dapat dilihat pada gambar 4.1.10 dibawah ini:
2%
kesesuaian
ketidaksesuaian
98%
kesesuaian dan ketidaksesuaian antara resep obat terhadap protokol terapi pada
47
pada beberapa kasus di protokol terapi pasien tenaga medis tidak menuliskan
dosis obat yang digunakan oleh pasien, sebagai contoh pada kasus pasien dengan
inisial pasien no 178, di protokol terapi petugas medis hanya menuliskan nama
obat yang akan diberikan misalnya Harnal dan Avodart, tetapi petugas medis tidak
menuliskan dosis Harnal dan Avodart yang akan diberikan kepada pasien tersebut.
signa atau aturan pemakaian obat pada pasien rawat jalan RSUP H. Adam Malik
periode 25 Juni-26 Juli yang digunakan sebagai sampel dapat dilihat pada gambar
2%
kesesuaian
ketidaksesuaian
98%
kesesuaian dan ketidaksesuaian antara resep obat terhadap protokol terapi pada
kategori signa atau aturan pemakaian obat didapatkan hasil kesesuaian 98%, dan
48
oleh pada beberapa kasus di protokol terapi pasien tenaga medis tidak menuliskan
signa obat atau aturan pemakaian obat yang digunakan oleh pasien. Sebagai
contoh pada pasien dengan insial pasien no 377, pasien menerima obat Euthyrox
100 mg, tetapi petugas medis tidak menuliskan signa atau aturan pemakaian obat
tersebut.
jumlah kebutuhan obat pada pasien rawat jalan RSUP H. Adam Malik periode 25
Juni-26 Juli yang digunakan sebagai sampel dapat dilihat pada gambar 4.1.12
dibawah ini:
8%
kesesuaian
ketidaksesuaian
92%
kesesuaian dan ketidaksesuaian antara resep obat terhadap protokol terapi pada
kategori jumlah kebutuhan obat pasien didapatkan hasil kesesuaian 92%, dan
disebabkan oleh pada beberapa kasus di protokol terapi pasien tenaga medis tidak
menuliskan jumlah kebutuhan obat yang dikonsumsi oleh pasien. Sebagai contoh
pada pasien dengan inisial pasien no 173, pasien menerima obat Metformin 500
5.1 Kesimpulan
kesesuaian antara resep obat terhadap protokol terapi di Apotek rawat jalan RSUP
H. Adam Malik pada Periode 25 Juni-26 Juli 2018 adalah sebagai berikut:
persentase kesalahan sebesar 8,6%, selain itu kesalahan pada protokol terapi
kesalahan sebesar 2,2% dan kategori pengisian dosis obat pasien dengan
berdasarkan semua ketegori yaitu kategori dosis obat, kategori signa atau
aturan pemakaian obat, dan kategori jumlah kebutuhan obat yang pasien
gunakan.
5.2 Saran
tenaga medis yang berada di Poli untuk dapat mengisi protokol terapi pasien
dengan teliti dan benar untuk menghindari ketidaksesuaian antara resep obat
50
51
Aditama. 2002. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Edisi Kedua. Jakarta: UI-
Press. Hal. 178
Anief, M. 1997. Apa Yang Perlu Diketahui Tentang Obat. Edisi ke 3. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press. Hal. 148
Bobb, A., Gleason, K., Husch, M., Feinglass, J., Yarnold, P.r., Noskin, G.A. 2004
The Epidemiology of Prescribing Errors. The Potential Impact of
Computerized Prescriber Order Entry. Arch Intern Med. Hal. 789-792.
Fita Rahmawati dan R.A. Oetari. 2002. Tinjauan Aspek Legalitas dan
Kelengkapan Resep di Apotek-apotek Kota Madya Yogyakarta: Majalah
Farmasi Indonesia. Hal. 88
Gultom, J.R. 2008. Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Rawat Jalan di
Poliklinik Rumah Sakit Azra Tahun 2008. Skripsi Ilmiah. Depok: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Hal. 9-11
52
53
Jas, A. 2009. Perihal Resep & Dosis Serta Latihan Menulis Resep. Edisi 2.
Medan: Universitas Sumatera Utara Press. Hal. 1-15
Siregar, C.J.P. 2003. Farmasi Rumah Sakit Teori & Penerapan. Jakarta:
Kedokteran EGC. Hal. 192-198
World Health Organization .WHO). 2004. The world medicine situation. Geneva:
WHO press. Hal. 15
54
Lampiran 1. (Lanjutan)
RESEP OBAT
No.Resep :
No.RM :
Tanggal :
Asal Resep :
Dokter :
Cara bayar :
PROTOKOL TERAPI
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H. ADAM MALIK
SURAT KETERANGAN
NO : ...............................
Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa :
Nama ................. ..............................
Tanggal Lahir ..... ..............................
Jenis Kelamin ..... ..............................
Nomor JKN ........ ..............................
Diagnosa ............ ..............................
1. Protokol Terapi
1. .......................................... Dosis/kali
2. .......................................... Dosis/kali
3. .......................................... Dosis/kali
4. .......................................... Dosis/kali
2. Regimen Pemberian .......................
3. Jadwal Pemberian...........................
4. Jumlah Kebutuhan .........................
Mengetahui,
Medan,
Tim Pengendali RS Dokter Ahli
Lampiran 6. (Lanjutan)
62
Lampiran 7. (Lanjutan)
64
Lampiran 8. (Lanjutan)
67
Pasien 1 P NEUROLOGI Salah Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar
BEDAH
Pasien 2 P ONKOLOGI Salah Benar Salah Benar Salah Benar Salah Benar
PENYAKIT
Pasien 3 L DALAM Salah Salah Benar Benar Salah Benar Salah Benar
BEDAH
Pasien 4 P ONKOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 5 L PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 6 L PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
PENYAKIT
Pasien 7 L DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 8 L NEUROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
PENYAKIT
Pasien 9 L DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
PENYAKIT
Pasien 10 l DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
PENYAKIT
Pasien 11 P DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
PENYAKIT
Pasien 12 L DALAM Salah Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar
PENYAKIT
Pasien 13 P DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
PENYAKIT
Pasien 14 L DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 15 P NEUROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 16 P PSIKIATRI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 17 P THALASEMIA Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
PENYAKIT
Pasien 18 L DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
66
68
Lampiran 9. (Lanjutan)
Pasien 19 L PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 20 L PARU Salah Benar Benar Benar Salah Benar Salah Benar
Pasien 21 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 22 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar
Pasien 23 P NEUROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 24 P KARDIOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 25 P KARDIOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 26 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Salah Benar Benar Benar
Pasien 27 L PENYAKIT DALAM Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 28 L PENYAKIT DALAM Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 29 L KARDIOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 30 P NEUROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar
Pasien 31 L KARDIOLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 32 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 33 L NEUROLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 34 P NEUROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 35 P PSIKIATRI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 36 P PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 37 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 38 P BEDAH ONKOLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 39 P PSIKIATRI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
67
69
Lampiran 9. (Lanjutan)
Pasien 40 L PSIKIATRI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 41 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 42 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 43 L BEDAH UROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 44 L PARU Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 45 L PARU Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 46 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 47 P NEUROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar
Pasien 48 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 49 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 50 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 51 L THALASEMIA Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 52 L PENYAKIT DALAM Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 53 L PARU Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 54 L BEDAH UROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 55 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 56 L PARU Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 57 P BEDAH ONKOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 58 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 59 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
68
70
Lampiran 9. (Lanjutan)
Pasien 60 P BEDAH ONKOLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 61 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 62 P ANAK Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 63 P BEDAH ONKOLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 64 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 65 L PARU Salah Salah Benar Benar Benar Benar Salah Benar
Pasien 66 L ANAK Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 67 L BEDAH UROLOGI Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 68 L PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 69 L PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar
Pasien 70 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 71 P KARDIOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 72 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 73 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 74 L BEDAH ONKOLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 75 P PSIKIATRI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 76 P THALASEMIA Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 77 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 78 L PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 79 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
69
71
Lampiran 9. (Lanjutan)
Pasien 80 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 81 P BEDAH ONKOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 82 L PSIKIATRI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 83 P BEDAH ONKOLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 84 P BEDAH ONKOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 85 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 86 L PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 87 L BEDAH UROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 88 L PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 89 L PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 90 L THALASEMIA Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 91 L PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 92 P ANAK Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 93 p BEDAH UROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 94 L BEDAH UROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 95 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 96 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 97 L BEDAH UROLOGI Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pasien 98 P PSIKIATRI Salah Salah Benar Benar Salah Benar Salah Benar
pasien 99 P NEUROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 100 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
70
72
Lampiran 9. (Lanjutan)
pasien 101 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 102 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 103 P PARU Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 104 P ONKOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 105 L KARDIOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 106 P NEUROLOGI Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 107 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 108 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 109 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 110 P NEUROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 111 P NEUROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 112 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Salah Benar Benar Benar
pasien 113 P BEDAH ONKOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 114 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 115 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 116 P BEDAH ONKOLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 117 P BEDAH ONKOLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 118 L PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 119 L PARU Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
71
73
Lampiran 9. (Lanjutan)
pasien 120 L KARDIOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 121 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 122 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 123 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 124 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 125 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 126 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 127 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 128 P BEDAH ONKOLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 129 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 130 P THALASEMIA Salah Salah Benar Benar Benar Benar Salah Benar
pasien 131 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 132 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 133 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 134 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 135 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 136 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 137 L BEDAH ONKOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 138 L KARDIOLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
72
74
Lampiran 9. (Lanjutan)
pasien 139 L BEDAH UROLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 140 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 141 P NEUROLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar
pasien 142 L NEUROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 143 L PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 144 P PARU Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 145 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 146 P KARDIOLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 147 P NEUROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 148 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 149 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 150 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 151 P NEUROLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 152 P BEDAH ONKOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 153 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 154 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 155 P THALASEMIA Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 156 P NEUROLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 157 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
73
75
Lampiran 9. (Lanjutan)
pasien 158 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 159 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 160 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 161 P PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 162 L PSIKIATRI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 163 L BEDAH UROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 164 L PSIKIATRI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 165 P ENDOKRINOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 166 L BEDAH DIGESTIVE Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 167 L KARDIOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 168 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 169 L NEUROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 170 L KARDIOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 171 P BEDAH ONKOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 172 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Salah Benar
pasien 173 P PENYAKIT DALAM Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 174 L KARDIOLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 175 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 176 L PENYAKIT DALAM Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
74
76
Lampiran 9. (Lanjutan)
pasien 177 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 178 L BEDAH UROLOGI Salah Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar
pasien 179 L PARU Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 180 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 181 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 182 L PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 183 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 184 P BEDAH UROLOGI Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 185 L BEDAH UROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 186 P ENDOKRINOLOGI Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 187 P ENDOKRINOLOGI Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 188 P BEDAH ONKOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 189 P BEDAH ONKOLOGI Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 190 L PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 191 P NEUROLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 192 P NEUROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 193 L NEUROLOGI Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 194 L NEUROLOGI Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 195 L NEUROLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
75
77
Lampiran 9. (Lanjutan)
pasien 196 L ENDOKRINOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 197 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 198 L PSIKIATRI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 199 L BEDAH DIGESTIVE Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 200 L NEUROLOGI Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 201 L NEUROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 202 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 203 L PSIKIATRI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 204 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 205 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 206 P BEDAH DIGESTIVE Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 207 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 208 P NEUROLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 209 L PSIKIATRI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 210 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 211 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 212 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 213 P BEDAH ONKOLOGI Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 214 L NEUROLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
76
78
Lampiran 9. (Lanjutan)
pasien 215 P NEUROLOGI Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 216 P BEDAH ONKOLOGI Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 217 L BEDAH ONKOLOGI Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 218 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 219 L NEUROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 220 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 221 P PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 222 P THALASEMIA Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 223 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 224 P PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 225 L BEDAH UROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 226 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 227 P BEDAH ONKOLOGI Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 228 L NEUROLOGI Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 229 P PSIKIATRI Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 230 P NEUROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 231 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 232 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 233 P PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
77
79
Lampiran 9. (Lanjutan)
pasien 234 P NEUROLOGI Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 235 L NEUROLOGI Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 236 L NEUROLOGI Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 237 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 238 P BEDAH ONKOLOGI Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 239 L BEDAH UROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 240 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 241 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Salah Benar Salah Benar
pasien 242 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 243 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 244 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 245 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 246 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 247 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 248 P PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 249 L NEUROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 250 P PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 251 L BEDAH DIGESTIVE Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 252 P PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
78
80
Lampiran 9. (Lanjutan)
pasien 253 L PARU Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 254 P BEDAH ONKOLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 255 L KARDIOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar
pasien 256 L BEDAH UROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 257 P BEDAH ONKOLOGI Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 258 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 259 P PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 260 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 261 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 262 P BEDAH ONKOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar
pasien 263 L NEUROLOGI Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 264 L NEUROLOGI Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 265 L NEUROLOGI Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 266 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 267 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar
pasien 268 P PENYAKIT DALAM Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 269 L NEUROLOGI Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 270 P BEDAH ONKOLOGI Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 271 L PSIKIATRI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
79
81
Lampiran 9. (Lanjutan)
pasien 272 L Penyakit Dalam Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar
pasien 273 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 274 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 275 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 276 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Salah Benar
pasien 277 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 278 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar
pasien 279 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 280 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Salah Benar
pasien 281 P BEDAH ONKOLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 282 L PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 283 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 284 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Salah Benar
pasien 285 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 286 L HEMATOLOGI Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 287 P PENYAKIT DALAM Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 288 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 289 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 290 P PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
80
82
Lampiran 9. (Lanjutan)
pasien 291 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 292 L PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 293 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Salah Benar
pasien 294 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 295 L PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 296 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 297 L PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 298 P BEDAH ONKOLOGI Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 299 P PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 300 P NEUROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 301 L GASTRO Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 302 P GASTRO Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 303 L PARU Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 304 L PSIKIATRI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar
pasien 305 L MATA Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 306 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 307 P NEUROLOGI Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 308 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 309 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
81
83
Lampiran 9. (Lanjutan)
pasien 310 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Salah Benar
pasien 311 L PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar
pasien 312 P THALASEMIA Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 313 P ANAK Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 314 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 315 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 316 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 317 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 318 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 319 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 320 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 321 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Salah Benar Benar Benar
pasien 322 P NEUROLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 323 L PSIKIATRI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar
pasien 324 P ENDOKRINOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar
pasien 325 L ENDOKRINOLOGI Salah Salah Benar Benar Benar Benar Salah Benar
pasien 326 P KARDIOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 327 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 328 L ENDOKRINOLOGI Salah Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar
82
84
Lampiran 9. (Lanjutan)
pasien 329 P ANAK Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 330 P ANAK Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 331 P NEUROLOGI Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 332 L PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Salah Benar
pasien 333 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Salah Benar
pasien 334 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Salah Benar
pasien 335 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Salah Benar
pasien 336 P PENYAKIT DALAM Salah Salah Benar Benar Benar Benar Salah Benar
pasien 337 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar
pasien 338 L NEUROLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 339 P PENYAKIT DALAM Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
pasien 340 p KARDIOLOGI Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
83
84
Jenis_kelamin
Frequey Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Poli_Asal_Resep
Frequeny Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Neurologi 188 13.8 13.8 13.8
Onkologi 1 .1 .1 13.9
Endokrinologi 68 5.0 5.0 18.9
Bedah Digestive 17 1.3 1.3 20.1
Hematologi 7 .5 .5 20.7
Gastro 3 .2 .2 20.9
Mata 1 .1 .1 21.0
Reumatologi 2 .1 .1 21.1
Bedah Anak 1 .1 .1 21.2
Nematologi 1 .1 .1 21.3
Neprologi 8 .6 .6 21.8
Bedah Onkologi 105 7.7 7.7 29.6
Alergi 2 .1 .1 29.7
Bedah Syaraf 2 .1 .1 29.9
Kulit Dan 1 .1 .1 29.9
Kelamin
Respirologi 1 .1 .1 30.0
Pediatric 1 .1 .1 30.1
Tb-Dot 2 .1 .1 30.1
Paru 133 9.8 9.8 39.9
Penyakit Dalam 608 44.7 44.7 84.6
Psikiatri 63 4.6 4.6 89.3
Thalasemia 15 1.1 1.1 90.4
Kardiologi 58 4.3 4.3 94.6
Bedah Urologi 57 4.2 4.2 98.8
Anak 14 1.0 1.0 99.9
Tht 1 .1 1 100.0
Total 1360 100.0 100.0
85
No_JKN
Frequency Percent Valid Cumulative Percent
Percent
Benar 203 14.9 14.9 14.9
Valid Salah 1157 85.1 85.1 100.0
Total 1360 100.0 100.0
Tanggal_Lahir
Frequency Percent Valid Cumulative Percent
Percent
Benar 990 72.8 72.8 72.8
Valid Salah 370 27.2 27.2 100.0
Total 1360 100.0 100.0
Dosis_Obat_Di_PT
Frequency Percent Valid Cumulative Percent
Percent
Benar 1340 98.5 98.5 98.5
Valid Salah 20 1.5 1.5 100.0
Total 1360 100.0 100.0
Dosis_Obat_Di_Resep
Frequency Percent Valid Cumulative Percent
Percent
Benar 1360 100 100 100.0
Valid Salah 0 0 0
Total 1360 100.0 100.0
Signa_Obat_Di_PT
Frequency Percent Valid Cumulative Percent
Percent
Valid Benar 1330 97.8 97.8 97.8
Salah 30 2.2 2.2 100.0
Total 1360 100.0 100.0
Signa_Obat_Di_Resep
Frequency Percent Valid Cumulative Percent
Percent
Valid Benar 1360 100 100 100.0
Salah 0 0 0
Total 1360 100.0 100.0
86
Jumlah_Kebutuhan_Di_PT
Frequency Percent Valid Cumulative Percent
Percent
Benar 1243 91.4 91.4 91.4
Valid Salah 117 8.6 8.6 100.0
Total 1360 100.0 100.0
Jumlah_Kebutuhan_Di_Resep
Frequency Percent Valid Cumulative Percent
Percent
Benar 1360 100 100 100,0
Valid Salah 0 0
Total 1360 100.0 100.0
No_Kp_Akses Total
Benar Salah
Neurologi 41 147 188
Onkologi 0 1 1
Endokrinologi 6 62 68
Bedah Digestive 7 10 17
Hematologi 2 5 7
Gastro 1 2 3
Mata 0 1 1
Reumatologi 0 2 2
Bedah Anak 1 0 1
Nematologi 0 1 1
Neprologi 3 5 8
Bedah Onkologi 42 63 105
Alergi 0 2 2
Poli_Asal_Rese Bedah Syaraf 0 2 2
p Kulit Dan Kelamin 0 1 1
Respirologi 0 1 1
Pediatric 0 1 1
Tb-Dot 0 1 1
Paru 23 110 133
Penyakit Dalam 43 565 608
Psikiatri 7 56 63
Thalasemia 1 14 15
Kardiologi 10 48 58
Bedah Urologi 11 46 57
Anak 5 9 14
Tb – Dot 0 1 1
Tht 0 1 1
Total 203 1157 1360
87
Dosis_Obat_Di_
PT
benar Salah Total
Neurologi 184 4 188
Onkologi 1 0 1
Endokrinologi 67 1 68
Bedah Digestive 17 0 17
Hematologi 7 0 7
Gastro 3 0 3
Mata 1 0 1
Reumatologi 2 0 2
Bedah Anak 1 0 1
Nematologi 1 0 1
Neprologi 8 0 8
Bedah Onkologi 103 2 105
Bedah Syaraf 1 1 2
Poli_Asal_Res Kulit Dan 1 0 1
ep Kelamin
Respirologi 1 0 1
Pediatri 1 0 1
Tb-Dot 1 0 1
Paru 133 0 133
Penyakit Dalam 600 8 608
Psikiatri 62 1 63
Thalasemia 14 1 15
Kardiologi 58 0 58
Bedah Urologi 56 1 57
Anak 13 1 14
Tht 1 0 1
Dosis_Obat_Di_Re Total
sep
benar salah
Neurologi 188 0 188
Onkologi 1 0 1
Poli_Asal_Res
Endokrinologi 68 0 68
ep
Bedah Digestive 17 0 17
Hematologi 7 0 7
88
Gastro 3 0 3
Mata 1 0 1
Reumatologi 2 0 2
Bedah Anak 1 0 1
Nematologi 1 0 1
Neprologi 8 0 8
Bedah Onkologi 105 0 105
Alergi 2 0 2
Bedah Syaraf 2 0 2
Kulit Dan 1 0 1
Kelamin
Respirologi 1 0 1
Pediatri 1 0 1
Tb-Dot 1 0 1
Paru 133 0 133
Penyakit Dalam 607 0 608
Psikiatri 63 0 63
Thalasemia 15 0 15
Kardiologi 58 0 58
Bedah Urologi 57 0 57
Anak 14 0 14
Tht 1 0 1
Signa_Obat_Di Total
_PT
benar salah
Neurologi 186 2 188
Onkologi 1 0 1
Endokrinologi 65 3 68
Bedah Digestive 17 0 17
Hematologi 7 0 7
Gastro 3 0 3
Mata 1 0 1
Reumatologi 2 0 2
Bedah Anak 1 0 1
Neprologi 7 1 8
Bedah Onkologi 103 2 105
Alergi 2 0 2
Bedah Syaraf 2 0 2
89
Kulit Dan 1 0 1
Kelamin
Respirologi 1 0 1
Pediatri 1 0 1
Tb-Dot 1 0 1
Paru 131 2 133
Penyakit Dalam 596 12 608
Psikiatri 62 1 63
Thalasemia 14 1 15
Kardiologi 58 0 58
Bedah Urologi 52 5 57
Anak 13 1 14
Tht 1 0 1
Signa_Obat_Di_R Total
esep
benar salah
Neurologi 188 0 188
Onkologi 1 0 1
Endokrinologi 68 0 68
Bedah Digestive 17 0 17
Hematologi 7 0 7
Gastro 3 0 3
Mata 1 0 1
Reumatologi 2 0 2
Bedah Anak 1 0 1
Nematologi 1 0 1
Neprologi 8 0 8
Bedah Onkologi 105 0 105
Alergi 2 0 2
Bedah Syaraf 2 0 2
Kulit Dan 1 0 1
Kelamin
Respirologi 1 0 1
Pediatri 1 0 1
Tb-Dot 1 0 1
Paru 133 0 133
Penyakit Dalam 607 0 608
Psikiatri 62 0 63
Kardiologi 58 0 58
90
Bedah Urologi 57 0 57
Anak 14 0 14
Tht 1 0 1
Jumlah_Kebutuhan_ Total
Di_PT
benar Salah
Neurologi 183 5 188
Onkologi 1 0 1
Endokrinologi 53 15 68
Bedah Digestive 17 0 17
Hematologi 7 0 7
Gastro 3 0 3
Mata 1 0 1
Reumatologi 2 0 2
Bedah Anak 1 0 1
Nematologi 1 0 1
Neprologi 7 1 8
Bedah Onkologi 101 4 105
Alergi 1 1 2
Poli_asal_rese Bedah Syaraf 1 1 2
p Kulit Dan 1 0 1
Kelamin
Respirologi 1 0 1
Pediatric 1 0 1
Tb-Dot 1 0 1
Paru 119 14 133
Penyakit Dalam 546 62 608
Psikiatri 54 9 63
Thalasemia 14 1 15
Kardiologi 56 2 58
Bedah Urologi 56 1 57
Anak 13 1 14
Tht 1 0 1
Total 1243 117 1360
91
Jumlah_Kebutuhan_Di_ Total
Resep
benar salah
Neurologi 188 0 188
Onkologi 1 0 1
Endokrinologi 67 0 68
Bedah Digestive 17 0 17
Hematologi 7 0 7
Gastro 3 0 3
Mata 1 0 1
Reumatologi 2 0 2
Bedah Anak 1 0 1
Nematologi 1 0 1
Neprologi 8 0 8
Bedah Onkologi 105 0 105
Alergi 2 0 2
Poli_asal_rese Bedah Syaraf 2 0 2
p Kulit Dan 1 0 1
Kelamin
Respirologi 1 0 1
Pediatric 1 0 1
Tb-Dot 1 0 1
Paru 131 0 133
Penyakit Dalam 604 0 608
Psikiatri 62 0 63
Thalasemia 15 0 15
Kardiologi 58 0 58
Bedah Urologi 57 0 57
Anak 14 0 14
Tht 1 0 1
(Irwina Syafitri)