Anda di halaman 1dari 6

SYAHRIR MUKAFAH

hidup itu untuk berbagi, berbagi apa saja yang positif dalam hidupmu untuk orang lain

Rabu, 22 Mei 2013

percobaan minyak milikan

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Robert A. Milikan (1869 – 1953) melakukan percobaan dengan meneteskan minyak
melalui dua plat logam dengan beda potensial yang dapat diatur sehingga gaya elektrolistrik
mampu membuat tetes minyak berhenti. Pada eksperimen tersebut, jatuhan minyak akan
mengalami percepatan kebawah yang disebabkan oleh gaya gravitasi dan pada saat yang
sama gerak tetes minyak tersebut dihambat oleh gaya stokes. Sehingga akan terjadi
keseimbangan gaya – gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik diantara dua plat
konduktor tersebut.
 Seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman yaitu William Conrad Rontgen pada tahun
1895, berhasil menemukan sinar-x atau sinar rontgen. Penemuan sinar-x ini diilhami oleh
percobaanpercobaan sebelumnya oleh J.J. Thompson dan Heinrich Hertz. Percobaan
Thompson mengenai tabung katoda dan percobaan Hertz mengenai fotolistrik. Sinar x
adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang listrik, radio,
inframerah panas, cahaya, sinar gamma , sinar kosmik dan sinar ultraviolet tetapi dengan
panjang gelombang yang sangat pendek
B.       Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1.      Bagaimana percobaan milikan?
2.      Apa yang dimaksud sinar x?
C.        Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1.         Mengetahui percobaan milikan.
2.         Mengetahui maksud sinar x.
BAB II
PEMBAHASAN
A.  PENEMUAN ELEKTRON
Percobaan tabung sinar katoda pertama kali dilakukan William Crookes (1875). Hasil
eksperimennya adalah ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari arah katoda menuju
ke anoda yang disebut sinar katoda.
George Johnstone Stoney (1891) yang memberikan nama sinar katoda disebut
“elektron”. Kelemahan dari Stoney tidak dapat menjelaskan pengertian atom dalam suatu
unsur memiliki sifat yang sama sedangkan unsur yang berbeda akan memiliki sifat
berbeda, padahal keduanya sama-sama memiliki elektron.
Antoine Henri Becquerel (1896) menentukan sinar yang dipancarkan dari unsur-
unsur Radioaktif yang sifatnya mirip dengan elektron.
Joseph John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen William Crookes yaitu
pengaruh medan listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katoda.

Gambar 1 Eksperimen J.J Thomson


Hasil percobaannya membuktikan bahwa ada partikel bermuatan negatif dalam
suatu atom karena sinar tersebut dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik.
berdasarkan besarnya simpangan sinar katode dalam medan listrik, Thomson dapat
menentukan nisbah muatan terhadap massa (nilai e/m) dari partikel sinar katode sebesar
1.76 x 108 Coulomb/gram

B.      PERCOBAAN MILIKAN


Gambar 2 : Robert Andrews Millikan (1909)
Setelah harga e/m untuk elektron diketahui dari eksperimen tabung sinar katoda,
selanjutnya diperlukan percobaan lain untuk menentukannilai e dan m. Jika salah satu nilai
tersebut diketahui maka nilai yang lain dapat ditentukan. Pada tahun 1909, Robert Andrews
Millikan dapat memecahkan dilema tersebut melalui eksperimennya yaitu Eksperimen Tetes
Millikan.
Percobaan tetes minyak milikan dilakukan sebagai berikut :

Gambar 3:  Eksperimen Milikan


1.      Dengan menggunakan alat penyemprot, minyak disemprotkan sehingga membentuk
tetesan-tetesan kecil. Sebagian tetes minyak akan melewati lubang pada pelat atas dan
jatuh karena tarikan grafitasi.
2.          Dengan menggunakan teropong, diameter tetes minyak dapat ditentukan, sehingga
massa minyak dapat diketahui
3.          Radiasi sinar X akan mengionkan gas di dalam silinder. Ionisasi akan menghasilkan
elektron. Elektron tersebut akan  melekat pada tetes minyak, sehingga tetes minyak
menjadi bermuatan listrik negatif. Ada yang menyerap satu,dua, atau lebih elektron. Jika
pelat logam tidak diberi beda potansia, tetes-tetes minyak tetap jatuh karena pengaruh
grafitasi
4.      Jika pelat logam diberi beda potensial dengan pelat bawah sebagai kutub negatif, maka
tetes minyak yang bermuatan negatif akan mengalami gaya tolak listrik. Sesuai dengan
hukum coloumb, tetes minyak yang mengikat lebih banyak elektron akan tertolak lebih
kuat. Pergerakan tetes minyak dapat menggunakan teropong. Dengan mengatur beda
potensial, tetes minyak dibuat mengambang. dalam keadaan seperti itu berarti gaya tarik
grafitasi sama dengan gaya tolak listrik
5.      Melalui percobaan tersebut, Milikan menemukan bahwa muatan tetes-tetes minyak selalu
merupakan kelipatan bulat dari suatu muatan tertentu, yaitu 1,602 x 10-19 coloumb.
Millikan menyimpulkan bahwa muatan tersebut adalah muatan dari satu elektron.
Perbedaan muatan antar tetesan terjadi karena satu tetesan dapat mengikat 1,2,3 atau
lebih elektron.
Dengan telah diketahuinya muatan elektron, maka dapat ditentukan massa elektron (m)
yaitu dengan membagi nisbah muatan terhadap massa (nilai e/m dari percobaan tabung
sinar katoda) dengan muatan elektron.
Hasil percobaan Milikan dan Thomson diperoleh muatan elektron –1 dan massa elektron 0,
sehingga elektron dapat dilambangkan (e)
Data Fisis Elektron :
e/m = 1.76 x 108 Coulomb/gram
e = 1.602 x 10-19 coulomb
maka massa elektron = 9.11 x 10-28 gram
                            Setelah penemuan elektron, maka teori Dalton yang mengatakan bahwa atom
adalah partikel yang tak terbagi, tidak dapat diterima lagi. Pada tahun 1900, J.J Thomson
mengajukan model atom yang menyerupai roti kismis. Menurut Thomson, atom terdiri dari
materi bermuatan positif dan didalamnya tersebar elektron bagaikan kismis dalam roti
kismis.

Gambar 4: Model Atom J.J Thomson

C.      SINAR X
Seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman yaitu William Conrad Rontgen pada tahun 1895,
berhasil menemukan sinar-x atau sinar rontgen. Penemuan sinar-x ini diilhami oleh
percobaanpercobaan sebelumnya oleh J.J. Thompson dan Heinrich Hertz. Percobaan
Thompson mengenai tabung katoda dan percobaan Hertz mengenai fotolistrik. Sinar x
adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang listrik, radio,
inframerah panas, cahaya, sinar gamma , sinar kosmik dan sinar ultraviolet tetapi dengan
panjang gelombang yang sangat pendek .
SInar x memiliki sifat antara lain :
1.          Tidak dapat dilihat oleh mata, bergerak dalam lintasan lurus dan dapat mempengaruhi
film topografi.
2.      Daya tembusnya sangat tinggi
3.      Dapat digunakan untuk membuat gambar bayangan sebuah objek pada film fotografi.
4.      sinar-x merupakan gelombang elektromagnetik dengan energi E = hf.
5.      Orde panjang gelombang sinar-x berada diantara panjang gelombang sinar gamma dan
sinar ultraviolet.
  Spektrum sinar-x dapat dibagi menjadi dua yang pertama adalah spectrum diskrit
sedangkan yang kedua adalah spektrum kontinu. Spektrum diskrit diahasilkan oleh breaking
radiation atau bremmstrahlung. Breaking radiation ini terjadi karena elektron yang
berkecepatan tinggi dipengaruhi oleh gaya tarik inti atom, sehingga mengalami perlambatan.
Perlambatan ini bias berlangsung secara tiba-tiba atau perlahan-lahan. Oleh karena itu
energy sinar x yang dihasilkan akan mempunyai rentang yang sangat lebar. Spektrum
kontinu ini sering juga disebut spektrum polikromatik. Sedangkan spektrum diskrit atau
sering juga disebut sebagai spektrum monokromatik terjadi karena proses transisi eksitasi
elektron. Misalnya saat elektron tereksitasi dari kulit K ke kulit L maka sinar x akan
melepaskan energy yang berupa foton gelombang elektromagnetik yang biasa disebut
sebagai sinar x karakteristik.
Gambar 5. Spektrum Sinar x
Ketika sinar x menumbuk suatu bahan, maka akan terjadi pengurangan intensitas dari
sinar x yang disebut sebagai atenuasi. Ketika foton sinar x mengenai suatu bahan maka hal
yang kemungkinan terjadi adalah foton diloloskan tanpa berinteraksi dengan bahan atau
bias juga foton mengalami beberapa interaksi seperti :
1.      Foton bias saja seluruhnya diserap oleh bahan (absorpsi fotoelektrik ) atau
2.      Foton bias saja dihamburkan tanpa diserap (classical scatter) atau
3.          Foton bias saja sebagian diserap dan sebagian lagi dihamburkan (hamburan
Compton) atau
4.      Foton dihamburkan dan sebagian atau seluruhnya diserap (pair production).
Lambert merumuskan beberapa parameter yang mempengaruhi atenuasi. Bila laju
deteksi radiaso sebelum dan sesudah menumbuk bahan dapat dihitung maka, transmitansi
didapatkan dengan membagi laju deteksi radiasi setelah menumbuk bahan dengan laju
deteksi radiasi awal.
T = Rn/Ro..............................1
Penambahan ketebalan x sebesar dx akan mempengaruhi transmitansi T, yaitu T akan
mengalami penurunan sebesar dT. Penurunan transmitansi akan mempunyai hubungan
dengan penambahan ketebalan seperti pada persamaan di bawah
dT/T = -u dx.....................2
 Dengan melakukan integrasi, dengan syarat batas T=1 untuk transmitansi, dan x=0 untuk
ketebalan maka akan didapat hubungan
        -ux
T = e.....................3
Atau
lnT = -ux.................4
Sehingga pada praktikum ini akan diamati pengaruh atenuasi terhadap ketebalan bahan,
pengaruh atenuasi terhadap jenis absorber (bahan penyerap), dan pengaruh arus terhadap
besarnya intensitas yang diamati oleh detektor.

BAB III
PENUTUP
A.    SIMPULAN
Eksperimen tetes minyak milikan merupakan percobaan untuk menunjukkan bahwa
muatan electron bersifat diskrit yaitu gaya ke bawah pada tetes milikan (percepatan ke
bawah) akan terhambat oleh suatu gaya stokes (gaya penghambat). Hal tersebut dapat
terjadi ketika minyak milikan jatuh ke udara yang selanjutnya akan mengalami percepatan
ke bawah yang disebabkan oleh gaya gravitasi, sedangkan pada saat yang sama gerak
tetes minyak tersebut dihambat oleh gaya stokes. Kecepatan tetes minyak milikan tersebut
akan meningkat sampai tercapai kecepatan stasioner ketika gaya berat ke bawah sama
dengan gaya stokes ke atas. Dengan demikian, dapat ditentukan sifat dasar dari muatan
elektron dengan hubungannya pada bilangan avogadro. Sehingga dengan eksperimen ini
dapat ditentukan nilai bilangan avogadro yang merupakan turunan lebih lanjut dari aplikasi
hukum faraday yang memadukan antara gaya stokes dengan gaya gravitasi pada tingkatan
elektron mikroskopis.
Sinar X ditemukan pertama kali oleh Rontgen pada tahun 1895 dan sampai saat ini
memiliki banyak manfaat terutama dalam bidang kedokteran. Sinar X merupakan
gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang yang berada diantara
panjang gelombang sinar gamma dan sinar ultraviolet. Spektrum sinar X dapat dibagi
dua yaitu spektrum kontinu yang dihasilkan karena ada peristiwa breaking radiation dan
spektrum diskrit yang disebabkan oleh eksitasi elektron dari satu tingkat energy ke
tingkat energy yang lain. Ketika sinar x menumbuk suatu bahan maka akan terjadi proses
atenuasi atau berkurangnya intensitas dari sinar laser.
B.      SARAN
Saya mengetahui bahawa makalah yang saya buat masih memiliki banyak kekurang
jadi saya berharap kepada pembaca saran untuk menyempurnakan makalah yang saya
buat. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Daftar Pustaka

http://www.scribd.com/doc/30100417/EKSPERIMEN-FISIKA-TETES-MINYAK MILIKAN
www.slideshare.net/detal92/struktur-atomx  
marisachintya.wordpress.com/kimia 
 jenny-fantasifisika.blogspot.com
Unknown di 11.51

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar
haraf komen

Link ke posting ini

Anda mungkin juga menyukai