Anda di halaman 1dari 5

Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas

Ada beberapa prinsip-prinsip manajemen kelas yang harus diketahui dan dipahami dengan
baik oleh setiap guru atau alon guru. Karena jika hanya dengan memahami konsep dasar
manajemen kelas, hal itu tidak akan menjamin seorang guru dapat mengelola kelas dengan baik
dan efektif. Ada 6 prinsip-prinsip yang mendasar di dalam manajemen kelas yang harus dipahami
oleh setiap guru dalam pelaksanan kegiatan belajar mengajar yang efektif, yaitu sebagai berikut:

1. Hangat dan Antusias


Sikap hangat dan antusia diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru sebagai
manajer kelas pada saaat melaksanaan kegiatan belajar mengajar, setidaknya guru harus
bisa memunculkan sikap hangat terhadap semua peserta didik juga bersikap mudah akrab
pada peserta didik dan bersikap menunjukkan sikap antusias. Karena dengan bersikap
begitu peserta didik akan nyaman dan bahkan disenangi oleh setiap peserta didik.
Sikap hangat sangat memungkinkan untuk keberhasilan guru dalam
mengimplementasikan pengelolahan kelas. Apabila seorang guru mampu menjalin ikatan
dalam emosinal dengan peserta didik maka peserta didik pun tidak segan untuk menjalin
keakraban kepada guru tersebut. Sedangkan dalam bersikap antusiasme guru pada tugsnya
atau aktivitas saat belajar mengajar akan membantu dalam pengolaan kelas jugas. Karena
menjadi seorang guru juga harus dpat memberi motivasi terhadap peserta didiknya, dalam
artian bahwa seorang guru harus membantu menggerakkan peserta didik untuk melakukan
serangkaian kegiatan proses belajar guna menapai tujuan yang telah ditentukan.
Ada beberapa cara untuk membangun ikatan emosional guru dengan peserta didik,
antara lain:
a) Membuka komunikasi dengan peserta didik
b) Tidak segan untuk menyapa peserta didik terlebih dahulu
c) Membiasakan diri untuk berjabat tangan dengan peserta didik
d) Mmeperlakukan Peserta didik sebagai manusia yang sederajat

Ada beberapa hal yang dapt dilakukan untuk memotivasi peserta didik di dalam kelas,
antara lain:

a) Menghindari penggunaan ancaman


b) Meniptakan suasana yang kondusif
c) Menjadikan peserta didik sebagai peserta yang aktif
d) Mmeberikan penghargaan kepada peserta didik
e) Melibatkan diri untu membantu peserta didik mencapai hasil belajar
f) Menciptakan aktivitas yang melibatkan seluruh peserta didik di dalam kelas
g) Menggunakan metode pengajaran dan kegiatan belajar yang beragam
h) Memberikan tugas yang proporsional, realitas dan sesuai dengan materi belajar
2. Tantangan
Guru jug harus memliki kemampuan untuk memberikan tantangan kepada peserta
didik pada saat berbiara dengan menggunakan kata-kata atau tindakan, cara kerja bahkan
dalam bahan-bahan yang menntang lainnya untuk meningkatkan gairah seemangat belajar
peserta didik sehingga hal itu secara tidak langsung dapat mengurangi kemungkinan
munculnya tingkah laku yang menyimpang. Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan
oleh guru dlam meberikan tantangan kepada peserta didik, yaitu sebagai berikut:
a) Mengajarkan keterampilan hidup dalam kegiatan belajar keada peserta didik.
b) Selalu mengaitkan materi yang diajarkan dengan berbagai fakta di lapangan
c) Melakukan evaluasi sederhana secara berkal setiap minggu
3. Bervariasi
Variasi pada prinsip-prinsip mnajemen kelas ini dalam artian bervariasi dal mgaya
belajar mengajar, penggunaan alat atau media bahkan pola interaksi antara guru dan peserta
didik akan mengurangi gangguan dalam proses belajar di kelas karena mengurangi
kejenuhan dan dapat meningkatkan perhatian peserta didik. Kevarian ini merupakan kuni
untuk terapainya pengelolaan kelas yang efektif dn menghindari kebosanan di dalam kelas
entar suasana atau yang lainnya. Apabila sudah ada rasa jenuh pada pesera didik dapat
dipastikan proses dalam belajar mengajar tidak akan lancar bahkan jalannya transformasi
pengetahuan tidak akan maksimal. Tujuan dari bervariasinya gaya belajar, antara lain:
a) Untuk menarik dn meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi pelajaran
b) Mmeberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan bakat dan
minatnya terhadap mata pelajaran
c) Menanamkan perilaku yang positif pada peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar
d) Mmeberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan ingkat
perkembangan dan kemampuannya.
4. Keluwesan
Keluwesan dalam konteks manajeen kelas merupakan keluwesan sikap dan
perilaku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat menegah kemungkinan
timbulnya gangguan peserta didik seperti keributan peserta didik, tidak ada peratian, tidak
mengerjakn tugas setiap diberikan tugas dan gangguan pada peserta didik lainnya. Dalam
mngubah metode belajar mengajar yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan
juga disesuaikan dengan kondisi suasana kelas seperti apa, kemungkinan dpat mencegah
munulnya gangguan pross belajar serta untuk menciptakan iklim belajar mengajar yang
lebih kondusif dan efektif.
5. Penekanan Hal Positif
Guru sebagai pemimpin di kelas pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus
menekankan pada hal-hal yang positif, seperti memberikan penguatan yang positif
terhadap peserta didik yang mulai goyah dan mulai jenuh akan sekolah dan belajar. Karena
banyak pesserta didik yang peraya diri akan performa dan komentar atau motivasi
penguatan yang telah dilakukan oleh guru. Guru harus selektif dan dapat memilah
menggunakan kata-kata dalam berbiara dengan peserta didik di dalam kelas. Kesadaran
guru untuk menghindari kesalahan seperti menghindari pemusatan perthatian pada hal-hal
yang negatif, kesalahan ini yang dapat mengganggu jalannya kegiatan belajar.
6. Penanaman Kedisiplinan
Tujuan akhir dari pengolaan kelas adalah peserta didik dapat mengembangkan kedisiplinan
diri sendiri dan guru sendiri agar dpat menciptakan iklim belajar yang kondusif di dalam
kelas. Dengan itu guru hendaknya dapat menjadikan dirinya sebagai teladan yang
mngendalikan diri dan pelaksanaan tanggung jawab untukmembantu memotivasi peserta
didiknyauntuk melaksanakan kedisiplinan diri. Mendidik peserta didik untk disiplin
sangatlah idak mudah untuk dilakukan bahkan dalam waktu yang singkat. Semua ini
membutuhkan waktu yang bertahap Maka dari itu, mendidik kedisiplinan kepada orang
lain membutuhkan waktu yang ukup lama dan harus dilakukan sepanang waktu hingga
menjadi kebiasaan peserta didik. Jadi, guru harus disiplin dalam segala ha apabila ingi
peserta didiknya ikut disiplin dalam segala hal dan salah satu ara yang efektif adalah
dengan menggunakan metode keteladanan. Sebagai contoh, guru dating tepat waktu ke
dalam kelas.
Ruang Lingkup Manajemen Kelas

Manajemen kelas diperlukan untuk mengelola suasana dan mengatur peserta didik
di dalam kelas, karena dari hari ke hari bahkan dari waktu ke waktu perilaku siswa selalu berubah.
Maka dari itu, diperlukan untuk mengetahui semua ruang lingkup pada pengolahan kelas. Hari ini
siswa dapat belajar dengan baik dan tenang proses belajar berlangsung lancar, akan tetapi
kemungkinan besar besok atau hari-hari berikutnya belum tentu seperti itu. Ruang lingkup
pengolahan kelas dapat diklasifikasikan menajdi dua, yaitu:

1. Pengolahan kelas yang memfokuskan pada hal-hal yang bersifat fisik


Pengolahan kelas yang bersifat fisik ini berkaitan dengan ketatalaksanaan atau pengaturan
kelas yang merupakan suatu ruangan yang dibatasi oleh dinding tempat siswa yang
beerkumpul bersama dalam mempelajari suatu materi yang diberikan oleh pengajar. Hal
ini bertujuan untuk mengaharapkan suatu proses belajar mengajar berlangsung secara
efektifr dn efisien. Misal dalam pengolahan tata lingkungan fisik kelas
Seorang guru harus meniptakan lingkungan kelas yang perkembangan peserta didik
pada saat belajar. Lingkngan fisik kelas harus bersih dan sehat, karena kelas merupakan
tempat belajar mengajar yang sangat mempengaruhi suasana di dalam kelas. Kelas sebisa
mungkin harus menjadi tempat yang indah, tidak membosankan dan menyenangkan,
pengaturan suatu tepat duduk juga dapat mempengaruhi kondisi kelas agar kelas menjadi
tempat yang nyaman dan menyenangkan untuk melakukan proses belajar .
2. Pengolahan kelas yang memfokuskan pada hal-hal yang bersifat non fisik
Pengolahan kelas yag memfokuskan pada hal-hal yang bersifat non fisik yaitu berkaitan
dengan pemberian stimulus agar mendapat respon peserta didik dengan tujuan untuk
membangkitkan mempertahankan motivasi siswa untuk berperan aktif dan selalu terlibat
dalamm proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah secara sadar. Bersifat non fisik
berarti dapat berbentuk kegiatan, tingkah laku, suasana yang iatur atau diciptakan. Guru
bisa memberikan stimulus siswa agar ikut serta berperan aktif dalam proses pendidikan
dan pembelajaran secara penuh. Pengelolaan kelas yang baik dapat memungkinkan guru
untuk mengembangkan apa aja yang diinginkannya. Hal ini guru juga bisa membina
hubungan yang baik dengan muriddan kemungkinan besar akan berdampak sangat positif
terhadap perkembangan potensi-potensi dasar yang ada pada kemampuan setiap peserta
didik.
a) Pengolahan dan penegakan disiplin kelas
Pengolahan kedisiplinan ini maksudnya untuk mengatur atau mengontrol
prilaku siswa untu mencapai tujuan pendidikan karena ada perilaku yang harus
dicegah atau dilarang atau sebaliknya harus dilakukan.
b) Pengolahan perilaku di dalam kelas
Perilaku siswa merupakan salah satu utama masalah karena terkait erat
dengan efektif belajar dari kedua siswa dan persfektif guru. . Ketika ruang kelas
yang bebas dari gangguan, siswa dapat menggunakan waktu untuk kegiatan belajar
di kelas, karena perilaku satu siswa yang mengganggu dapat mengalihkan sswa
lainnya dari pembelajaran. Hal ini dapat memberikan dampak buruk baik peserta
didik itu sendiri atau suasana kelas yang tidak kondusif dan tidak efektif.
c) Pengolahan konflik di dalam kelas
Kelas adalah tempat untuk terjadnya proses belajar mengajar antara guru
dengan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kelas yang baik adalah
kelas yang selalu memiliki interaksi yang baik antara guru dengan siswa
mamupun siswa dengan siswa. Apabila suatu interaksi berjalan dengan baik
maka proses pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar akan lebih
kondusif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai