Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
menerapkan penjaminan mutu pendidikan di satuan pendidikan dasar dan
menengah. Tujuan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah adalah untuk
memastikan penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah oleh satuan
pendidikan di Indonesia berjalan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.11. Format Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Sekolah Binaan ......... 27
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Pentahapan Target Capaian 8 SNP pada Sekolah Binaan ............ 8
Gambar 3.1. Kerangka Acuan Pelatihan SPMI Bagi Sekolah Binaan ................. 10
Gambar 3.5. Contoh Capaian Indikator 8 SNP Berdasarkan Rapor Mutu ....... 17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
memanfaatkan berbagai sumberdaya untuk mencapai SNP. Sistem penjaminan
mutu ini dievaluasi dan dikembangkan secara berkelanjutan oleh satuan
pendidikan dan juga ditetapkan oleh satuan pendidikan untuk dituangkan
dalam pedoman pengelolaan satuan pendidikan serta disosialisasikan kepada
pemangku kepentingan satuan pendidikan. Agar pelaksanaan Sistem
Penjaminan Mutu dapat dilakukan oleh seluruh satuan pendidikan dengan
optimal, perlu dikembangkan satuan pendidikan yang akan menjadi model
penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, yang selanjutnya
disebut sekolah binaan, sebagai gambaran langsung kepada satuan pendidikan
lain yang akan menerapkan penjaminan mutu pendidikan sehingga terjadi pola
pengimbasan pelaksanaan penjaminan mutu hingga ke seluruh satuan
pendidikan di Indonesia.
B. Dasar Hukum
2
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 71,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4941);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelola dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian
Negara/ Lembaga;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 Tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 Tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 Tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan;
3
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Standar Sarana dan Prasarana Sekolah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 Tentang
Standar Tenaga Administrasi Sekolah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 Tentang
Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016
Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
Standar;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016
Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016
Tentang Standar Penilaian Pendidikan;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018
tentang KI dan KD Pendidikan Dasar dan Menengah;
4
2. Satuan pendidikan memiliki pola penerapan penjaminan mutu pendidikan
yang sama;
3. Satuan pendidikan mampu menerapkan penjaminan mutu pendidikan
secara mandiri.
5
BAB II
SEKOLAH BINAAN
A. Definisi
Sekolah Binaan adalah sekolah yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah (Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi/Kabupaten/Kota) dan pembinaannya
dilaksanakan secara bersama dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
(LPMP) Kalimantan Barat. Sekolah Binaan merupakan acuan bagi sekolah lain di
sekitarnya dalam upaya pemenuhan mutu 8 (delapan) SNP melalui penerapan
penjaminan mutu pendidikan. Sekolah Binaan menerapkan seluruh siklus
penjaminan mutu pendidikan secara sistemik, holistik, dan berkelanjutan,
sehingga budaya mutu tumbuh dan berkembang secara mandiri pada sekolah
tersebut.
B. Kriteria
2. Komitmen sekolah.
Seluruh warga sekolah bersedia dan berkomitmen untuk mengikuti seluruh
rangkaian pelaksanaan SPMI di satuan pendidikan.
6
Dalam penerapan SPMI terdapat proses pembinaan yang dilakukan oleh
LPMP Kalimantan Barat bersama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi/Kabupaten/Kota melalui pendekatan partisipatif yang melibatkan
seluruh komponen pemangku kepentingan sekolah yaitu pengawas sekolah,
kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, komite sekolah, orangtua dan
siswa. Sekolah akan dibina untuk melibatkan pemangku kepentingan di luar
sekolah seperti lurah/kepala desa, perusahaan, lembaga swadaya masyarakat
dan lainnya.
C. Sasaran
1. Sekolah binaan
2. Sekolah imbas
Adapun jumlah Sekolah Binaan yang akan dikelola oleh LPMP Kalimantan Barat
bersama Pemerintah Daerah adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1.
Jumlah Sekolah Binaan Per Kabupaten/Kota
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2019
7
4. SMK 1
Jumlah 16
Gambar 2.1.
8
Pentahapan Target Capaian 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan
Pada Sekolah Binaan
BAB III
PELAKSANAAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
DI SEKOLAH BINAAN
A. Persiapan
9
d. Pembentukan tim penjaminan mutu sekolah sebagai penanggungjawab
aktivitas penjaminan mutu di sekolah.
e. Pendalaman bagaimana melakukan pengimbasan praktik penjaminan
mutu internal kepada sekolah lain.
f. Pengisian instrumen pendataan awal capaian 8 (delapan) SNP.
Gambar 3.1.
Kerangka Acuan Pelatihan SPMI Bagi Sekolah Binaan
10
Sebagai langkah awal Sekolah Binaan dalam menerapkan SPMI, maka
sekolah membentuk tim penjaminan mutu pendidikan sekolah (TPMPS).
Sebagai penanggungjawab aktivitas penjaminan mutu di sekolah, TPMPS
ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah (contoh SK terlampir).
Adapun struktur organisasi dari TPMPS dapat dilihat pada gambar berikut
ini :
Struktur Organisasi TPMPS
Gambar 3.2.
Struktur Organisasi Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah
11
- Bertanggungjawab atas pelaksanaan tahapan penjaminan mutu pada
standar pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pembiayaan dan pengelolaan;
- Mengkoordinir penyusuan dokumen/prosedur/petunjuk kerja
keterlaksanaan standar dalam lingkup manajerial;
- Mengkoordinir program-program sekolah dalam peningkatan
prestasi dalam lingkup manajerial.
12
- Pengembangan ruang media pembelajaran
- Dokumen kemitraan
- Tata tertib siswa
- Program pengawasan
13
- Mempersiapkan data dan dokumen pendukung keterpenuhan isi
dalam pelaksanaan Evaluasi Diri Sekolah maupun evaluasi
ekternal.
b. Penanggung Jawab Standar SKL
Memiliki tugas :
- Menyusun dan mendokumentasikan hasil penilaian sikap,
pengetahuan, dan keterampilan siswa tingkat sekolah.
- Menyusun dan mendokumentasikan rekapitulasi kehadiran siswa
pada kegiatan kurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.
- Menyusun dan mendokumentasikan kegiatan-kegiatan siswa
- Menyusun program dan mendokumentasikan keikutsertaan
siswa pada lomba bidang akademik dan non akademik
- Mendokumentasikan prestasi dan piagam penghargaan yang
diterima siswa, guru, dan sekolah.
- Mengkoodinir pengelolaan Surat Keterangan Hasil Ujian, Ijazah,
dan sertifikat
- Mempersiapkan data dan dokumen pendukung keterpenuhan
standar kompetensi lulusan dalam pelaksanaan Evaluasi Diri
Sekolah maupun evaluasi ekternal.
c. Penanggung Jawab Standar Proses
Memiliki tugas :
- Menyusun rencana dan mendokumentasikan proses
pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
sesuai acuan.
- Menyiapkan dan mendokumentasikan program, pelaksanaan,
dan tindak lanjut supervisi perangkat dan proses pembelajaran
- Menyiapkan dokumen kontrol terkait keterlaksanaan perangkat
pembelajaran dan evaluasi pelaksanaan pembelajaran
- Mempersiapkan data dan dokumen pendukung keterpenuhan
proses dalam pelaksanaan Evaluasi Diri Sekolah maupun evaluasi
ekternal
d. Penanggung Jawab Standar Penilaian
14
Memiliki tugas :
- Menyusun pedoman penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan
- Merumuskan pedoman penetapan Kriteria Ketuntasan Belajar
- Merumuskan kriteria kenaikan kelas dan kriteria kelulusan
- Merumuskan prosedur pengujian validitas instrumen penilaian
- Merumuskan dan mendokumentasikan prosedur tindak lanjut
hasil penilaian
- Mempersiapkan data dan dokumen pendukung keterpenuhan
penilaian dalam pelaksanaan Evaluasi Diri Sekolah maupun
evaluasi ekternal
4. Auditor Mutu Internal
Memiliki tugas :
- Melakukan audit mutu serta membuat usulan tindakan korektif
yang seharusnya dilakukan oleh sekolah.
- Menilai kesesuaian terhadap kriteria-kriteria standar Mutu yang
telah ditetapkan Sistim Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
- Menilai kesesuaian terhadap persyaratan dan peraturan yang
berlaku
- Menilai efektivitas penerapan, pemeliharaan dan penyempuranaan
SPMI
- Menilai pencapaian sasaran-sasaran mutu
- Masukan untuk penyempurnaan SPMI
15
a. Capaian 8 SNP
b. Capaian indikator/sub indikator
Gambar 3.3.
Contoh Capaian 8 SNP Berdasarkan Rapor Mutu
16
Gambar 3.4.
Contoh Capaian 8 SNP Berdasarkan Rapor Mutu
Gambar 3.5.
Contoh Capaian Indikator 8 SNP Berdasarkan Rapor Mutu
Tabel 3.1.
Format Pemetaan Mutu 8 SNP
SD/SMP/SMA ......................
Kabupaten/Kota .................................. Tahun 2019
17
No. Standar Indikator Sub Indikator Nilai
Tabel 3.2.
Format Rencana Tindak Lanjut/Rekomendasi
SD/SMP/SMA/SMK ......................
Kabupaten/Kota .................................. Tahun 2019
Rencana Tindak
No. Standar Indikator Nilai
Lanjut/Rekomendasi
Kekuatan :
Kelemahan :
Tabel 3.3.
Format Program Pemenuhan Mutu
SD/SMP/SMA/SMK ......................
Kabupaten/Kota .................................. Tahun 2019
18
Rencana tindak lanjut yang telah disusun oleh TPMPS selanjutnya
dituangkan dalam RKS dan RKAS dengan langkah sebagai berikut :
a. Sekolah membuat format rencana peningkatan mutu yang lebih detail
sesuai dengan format berikut :
Tabel 3.4.
Format Rencana Peningkatan Mutu
SD/SMP/SMA/SMK ......................
Kabupaten/Kota .................................. Tahun 2019
Pendanaan Sumber
No. Program Kegiatan Volume Biaya
Ya Tidak Dana
Tabel 3.5.
Format Implementasi Peningkatan Mutu
SD/SMP/SMA/SMK ......................
Kabupaten/Kota .................................. Tahun 2019
Unsur
Penanggung Waktu Bukti
No. Program Kegiatan yang
Jawab Pelaksanaan fisik
terlibat
19
1. Definisi Pendampingan
Pendampingan adalah suatu proses pemberian kemudahan (fasilitas) yang
diberikan pendamping kepada klien dalam mengidentifikasi kebutuhan dan
memecahkan masalah serta mendorong tumbuhnya inisiatif dalam proses
pengambilan keputusan, sehingga kemandirian klien secara berkelanjutan
dapat diwujudkan. (Direktorat Bantuan Sosial, 2007:4).
20
Orang tua/Komite Sekolah
Perwakilan sekolah imbas (jika dana bantuan pemerintah memadai)
5. Petugas Pendampingan
Pendampingan Sekolah Binaan dilakukan oleh fasilitator daerah yang telah
dilatih oleh LPMP Kalimantan Barat, yang terdiri dari unsur Widyaiswara
LPMP Kalimantan Barat, Pengawas Sekolah dari 14
Kabupaten/Kota/Provinsi Kalimantan Barat.
6. Peserta Pendampingan
Peserta kegiatan Pendampingan Sekolah Binaan ini adalah kepala sekolah,
guru, pengawas sekolah binaan, tenaga kependidikan dan orang tua/komite
sekolah sebagaimana tertuang dalam proposal bantuan pemerintah dalam
pengembangan Sekolah Binaan yang telah diusulkan oleh sekolah binaan.
21
b. Pendampingan 2 dan 3 : ± 2 hari dengan pola dengan pola 12 (dua
belas) Jam Pelajaran (JP) @1 Jp : 60 Menit.
Pendampingan 3
Pendampingan 2
Pendampingan 1/
Bimtek SPMI
Gambar 3.6.
Waktu Pelaksanaan Pendampingan Sekolah Binaan Tahun 2019
8. Alur Pendampingan
22
Pendampingan III : difokuskan pada pemberian penguatan kepada
Sekolah Binaan dalam hal pengembangan program
kekhasan atau kekhususan yang dilaksanakan oleh
sekolah
• Program Unggulan Sekolah (Ekstra Kurikuler, Adiwiyata, Pengembangan PPK, Sekolah Sehat)
• Instrumen pengukuran 8 SNP (kondisi akhir sekolah setelah implementasi)
• Pengembangan Penilaian Capaian/Penerapan Program Kekhasan yang dilakukan oleh sekolah Binaan
Pendampingan
Kekhasan Sekolah
(3)
Gambar 3.7.
Alur Pelaksanaan Pendampingan
23
dimana di setiap pendampingan materi yang akan disampaikan oleh
fasilitator daerah adalah berbeda–beda;
2. Di setiap pendampingan, Sekolah Binaan diberikan sejumlah tagihan
oleh fasilitator daerah dan Sekolah Binaan wajib menyerahkan tagihan
tersebut pada pendampingan berikutnya;
3. Fasilitator daerah akan mereview tagihan tersebut dan akan dituangkan
dalam format penilaian setiap Sekolah Binaan per setiap
pendampingan;
4. Tagihan setiap pendampingan sesuai dengan tema/materi masing-
masing tahapan pendampingan (format terlampir).
C. Pendampingan SPMI
Pada tahapan ini Sekolah Binaan akan melaksanakan siklus SPMI dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
Tabel 3.6.
Format Roadmap Pemenuhan Mutu 8 SNP
SD/SMP/SMA/SMK ......................
Kabupaten/Kota .................................. Tahun 2019
Kondisi Target
No. Standar Indikator Program
Awal 2019 2020 2021 2022
24
7. Sekolah Binaan mengumpulkan dokumen-dokumen rencana pemenuhan
mutu yang telah dilaksanakan.
8. Adapun Struktur Program Pendampingan SPMI sebagai berikut :
Tabel 3.7.
Struktur Program Pendampingan SPMI
Alokasi Waktu
No. Materi Pendampingan
(Jam)
1 Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Bidang Pendidikan 2
2 Kebijakan Penjaminan Mutu Pendidikan 2
3 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) 2
Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah : Organisasi,
4 2
Uraian Tugas dan Mekanisme Kerja
5 Penjelasan Indikator Mutu Pendidikan 6
6 Sistem Penjaminan Mutu Internal 16
7 Pengisian Instrumen 8 SNP (Kondisi Awal Sekolah) 4
Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Sekolah dalam
8 2
melaksanakan sekolah binaan/Penjelasan Tagihan
Jumlah 32
25
setiap tahunnya. Adapun langkah-langkah pelaksanaan pendampingannya
sebagai berikut :
Tabel 3.8.
Format Pelaksanaan Pendampingan Pemenuhan Mutu 8 SNP
SD/SMP/SMA/SMK ......................
Kabupaten/Kota .................................. Tahun 2019
Tabel 3.9.
Format Evaluasi Pemenuhan Mutu 8 SNP
SD/SMP/SMA/SMK ......................
Kabupaten/Kota .................................. Tahun 2019
Kondisi Capaian
No. Standar Indikator Program Kegiatan Rekomendasi
Awal Akhir
Tabel 3.10.
Struktur Program Pendampingan Pemenuhan Mutu 8 SNP
26
Alokasi Waktu
No. Materi Pendampingan
(Jam)
1 Penguatan Standar Kompetensi Lulusan 2
2 Penguatan Standar Isi 2
3 Penguatan Standar Proses 3
4 Penguatan Standar Sarpras 2
5 Penguatan Standar Penilaian 2
Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Sekolah dalam
6 1
melaksanakan sekolah binaan/Penjelasan Tagihan
Jumlah 12
Tabel 3.11.
Format Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Sekolah Binaan
SD/SMP/SMA/SMK ......................
Kabupaten/Kota .................................. Tahun 2019
Tabel 3.12.
Struktur Program Pendampingan Kekhasan Sekolah Binaan
27
(Jam)
Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang,
1 2
Hambatan Sekolah
Program pengembangan ekstrakurikuler, Penerapan
2 4
PPK, Program Adiwiyata, Sekolah Sehat
2 Pengisian Instrumen 8 SNP (Kondisi Akhir Sekolah) 2
Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Sekolah dalam
3 melaksanakan sekolah binaan/ Penjelasan Tagihan 2
3
4 Penjelasan Desiminasi Hasil 2
Jumlah 12
5. Sekolah Binaan dapat bekerja sama dengan pihak lain berkaitan dengan
kekhasan yang telah dipilihnya.
Tabel 3.13.
Program Kekhasan …………………………
SD/SMP/SMA/SMK ......................
Kabupaten/Kota .................................. Tahun 2019
28
1. Terpenuhinya tagihan masing-masing Sekolah Binaan yang harus
diselesaikan dan selanjutnya dilakukan penilaian berdasarkan instrumen
yang telah disiapkan.
H. Pengimbasan
1. Pola Pengimbasan
c. Waktu
29
Pengimbasan dilakukan selama satu semester (tahun ajaran
2019/2020).
Gambar 3.8.
Jadwal Waktu Pengimbasan Program Sekolah Binaan
d. Sasaran
Sasaran sekolah imbas adalah :
- Setiap Sekolah Binaan memiliki 5 sekolah imbas;
- Sekolah imbas diupayakan berada pada zonasi yang sama dengan
sekolah binaan.
e. Alur Pengimbasan
Semua sekolah imbas mengikuti seluruh rangkaian implementasi SPMI
di sekolah binaan, akan tetapi disesuaikan dengan anggaran bantuan
pemerintah di Sekolah Binaan untuk pendampingan. Pada tahapan
akhir proses implementasi SPMI di sekolah binaan, sekolah imbas akan
mengikuti program diseminasi hasil impelementasi SPMI yang
dilaksanakan oleh sekolah binaan.
Sekolah
Imbas
Sekolah Sekolah
Model Sekolah
Imbas
Imbas
Implementasi
SPMI
30
Sekolah
Sekolah
Gambar 3.9.
Alur Pengimbasan Program Sekolah Binaan
I. Pembiayaan
31
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI
Dalam pelaksanaan Sekolah Binaan Tahun 2019, terdapat salah satu tahapan yang
akan dilalui oleh Sekolah Binaan yaitu Monitoring dan Evaluasi. Gambaran
Pelaksanaan Evaluasi sebagai berikut :
A. Tujuan
32
E. Alur Monitoring dan Evaluasi
33
BAB V
PENUTUP
34