Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Keperawatan, Volume X, No.

1, April 2014 ISSN 1907 - 0357

PENELITIAN
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN PRE EKLAMPSIA DAN EKLAMSIA PADA IBU
BERSALIN
Riyanti Imron*, Nora IsaTri Novadela*

Provinsi Lampung merupakan provinsi yang jumlah kasus kematian ibu masih cukup tinggi, pada tahun 2010
dilaporkan jumlah kasus kematian sebanyak 144 kasus dengan penyebab kematian ibu yaitu perdarahan
sebanyak 54 kasus dan eklampsi 89 kasus (Dinkes Provinsi Lampung, 2011). Pada tahun 2013 di dapatkan data
persalinan dari bulan Januari sampai dengan Mei 1098 persalinan dan tercatat kasus preeklamsi dan eklamsi
sebanyak 154 (14,03%). Masalah dalam penelitian ini adalah masih tingginya persalinan dengan pre-eklampsia
dan eklampsia yang mengancam kematian pada ibu melahirkan maupun fetus dan belum diketahuinya faktor –
faktor terjadinya preeklampsia dan eklamsia pada ibu bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hi. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2013. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor - faktor yang
berhubungan dengan kejadian Pre Eklampsia dan Eklamsia pada ibu bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan
Casse Control, dilakukan pada bulan September - Oktober 2013, jumlah populasi 1098 ibu bersalin, sedangkan yang
diambil menjadi sampel sebanyak 210 ibu bersalin dengan kasus berjumlah 105 dan kontrol 105. Data yang diambil
adalah data skunder (medical record), alat pengumpulan data ceklist. Analisis data yang digunakan univariat dengan
persentase, bivariat dengan menggunakan Chi square.. Hasil penelitian menyimpulkan dengan 210 responden dari
enam variabel yang di teliti di dapatkan hasil: umur (p value=0,000), paritas( p value=0,000), distensia rahim (p
value=0,013), penyakit penyerta (p value=0,159), riwayat pre eklampsia/eklamsia pada keluarga (p
value=0,013), riwayat hipertensi (p value=0,000). Peneliti menyarankan bagi petugas kesehatan agar terus
menerus memberikan penyuluhan, melakukan deteksi dini dengan melakukan penjaringan resiko tinggi di
lapangan dengan bekerjasama dengan dukun, kader dan BPM serta meningkatkan kualitas pelayanan kegawat
daruratan terutama pada ibu hamil dan bersalin dengan Pre Eklampsi dan Eklamsi sehingga angka kematian ibu
dan bayi dapat di cegah sedini mungkin.

Kata Kunci: Faktor – faktor , Pre Eklampsia dan Eklamsia

LATAR BELAKANG tersebut di dapatkan data ibu dengan


primigravida sebanyak 50,1%, multigravida
Provinsi Lampung merupakan 21,38%, dan grandemulti 28,5%. Umur ibu
provinsi yang jumlah kasus kematian ibu bersalin yang mengalami preeklamsi dan
masih cukup tinggi, data terakhir SDKI eklamsi < 20 th sebanyak 4%, umur 20 –
pada tahun 2007 menunjukkan AKI 30 tahun sebanyak 60% sedangkan yang
sebesar 228/100.000 kelahiran hidup, berusia >35 sebanyak 36 %, faktor riwayat
masih jauh dari target MDGs, dan pada penyakit 40%.
tahun 2010 dilaporkan jumlah kasus Pada tahun 2013 di dapatkan data
kematian sebanyak 144 kasus dengan persalinan dari bulan Januari sampai
penyebab kematian ibu yaitu perdarahan dengan Mei 1098 persalinan dan tercatat
sebanyak 54 kasus dan eklampsi sebanyak kasus preeklamsi dan eklamsi sebanyak
89 kasus (Dinkes Provinsi Lampung, 154 (14,03%). Berdasarkan uraian latar
2008, 2011). belakang diatas maka penulis tertarik untuk
Hasil Pre Survey yang dilakukan oleh meneliti “Faktor - faktor yang Berhubungan
peneliti di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek dengan kejadian Pre Eklampsia dan
Provinsi Lampung pada tahun 2012 di Eklamsia pada ibu bersalin di Rumah Sakit
dapatkan data persalinan sebanyak 3430 Umum Daerah Dr. Hi. Abdul Moeloek
persalinan dan tercatat 421 (12,7%), kasus Provinsi Lampung Tahun 2013.”
preeklamsi dan eklamsi. Pada Kasus
[154]
Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN 1907 - 0357

METODE Berisiko (Primipara) 131 62,4


Tidak Berisiko (Multi/grande ) 79 37,6
Penelitian ini merupakan penelitian
Total 210 100
analitik Casse Control. dengan
Distensia Rahim
menggunakan pendekatan “retrospektif”
yaitu untuk mengetahui faktor –faktor Ada distensi 140 66,7
terjadinya preeklampsia dan eklamsia pada Tidak Ada Distensi 70 33,3
ibu bersalin yaitu umur, paritas, distensia Total 210 100
rahim, penyakit yang menyertai kehamilan, Penyakit yang menyertai kehamilan
riwayat preeklampsi dan eklamsi pada Ada Penyakit 127 60,5
keluarga, riwayat hipertensi sebelumnya.
Tidak Ada Penyakit 83 39,5
Populasi adalah seluruh ibu bersalin
ibu bersalin dengan pre-eklampsi dan Total 210 100
eklamsi maupun yang tidak mengalami Pre Riwayat pre eklampsi dan eklamsia
pada keluarga
Eklampsi dan Eklamsi di RSUD Dr. H.
Abdul Moeloek Bandar Lampung pada Ada Riwayat 115 54,8
perode bulan Januari-Juni 2013, sebanyak Tidak Ada Riwayat 95 45,2
1098 persalinan. Besar sampel yang Total 210 100
digunakan pada penelitian ini 1 : 1, dengan Penyakit vascular hipertensi pada ibu bersalin
jumlah sampel sebanyak 210 responden, Ada Riwayat 122 58,1
terdiri dari sampel kasus 105 ibu bersalin
Tidak Ada Riwayat 88 41,9
yang mengalami preeklamsi dan eklamsi
dan sampel kasus 105 ibu bersalin yang Total 210 100
tidak mengalami preeklamsi dan eklamsi
Pelaksanaan penelitian dilakukan
Analisis Bivariat
pada bulan September - Oktober 2013.
Data yang dikumpulkan data sekunder yang Tabel 2: Hubungan Umur dengan Kejadian
di ambil dari catatan medical record pasien. Pre Eklampsia dan eklampsia
Pengumpulan data dilakukan menggunakan
lembar Checklist. Pengolahan data Pre eklampsia & eklampsia
dilakukan dengan analisis univariat dengan Umur Kasus Kontrol
menggunakan frekuensi dan prosentase dan f % f %
bivariat dengan Chi-Square. Berisiko
49 46,7 23 21,9
(<20->35th )
HASIL Tidak Berisiko
56 53,3 82 82
(20 – 35 th)
Analisis Univariat Total 105 100 105 100
P Value 0,000
Tabel 1: Distribusi Responden menurut OR (95% Cl) 3,12 (1,71-5,69)
Umur, paritas, distensi rahim,
penyakit, riwayat pre eklampsi dan
eklamsia, riwayat penyakit Tabel 3: Hubungan Paritas dengan Kejadian
vascular hipertensi pada ibu Pre Eklampsia dan eklampsia
bersalin Pre eklampsi dan eklamsia
Pre eklampsia & eklampsia
Variabel f % Paritas Kasus Kontrol
Umur f % f %
Berisiko (<20->35th ) Berisiko (Primipara) 88 83,8 43 41
72 34,3
Tidak Berisiko (Multi) 17 1 6,2 62 59
Tidak Berisiko (20 – 35 th) 138 65,7
Total 105 100 105 100
Total 210 100
P Value 0,000
Paritas
OR (95% Cl) 7,46 (3,901-14,280)
[155]
Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN 1907 - 0357

Tabel 4: Hubungan antara Distensi Rahim PEMBAHASAN


dengan kejadian Pre Eklampsia
dan Eklampsi Hubungan Usia Ibu dengan Kejadian
Pre Eklampsia dan eklampsia
Pre Eklampsia & eklampsia
Distensia Rahim Kasus Kontrol Hasil analisis hubungan antara umur
f % f % ibu dengan kejadian Pre Eklampsia dan
Ada Distensi 79 75,2 61 58,1 eklampsia, diperoleh bahwa dari mereka
Tidak Ada Distensi 26 24,8 44 41,9 yang menderita Pre Eklampsia dan
Total 105 100 105 100 eklampsia, ada sebanyak 49 (46,7%)
P Value 0,013 responden berusia berisiko (<20 tahun atau
OR (95% Cl) 2,192 (1,216-3,949)
> 35 tahun). Sedangkan pada kelompok
yang tidak menderita Pre Eklampsia dan
Tabel 5: Hubungan antara Penyakit Penyerta
eklampsia, ada sebanyak 23 (21,9%)
Kehamilan dengan kejadian Pre
responden dengan usia berisiko.
Eklampsia dan Eklampsi
Hasil uji statistik diperoleh nilai p
value=0,000 yang berarti p>=0,05, maka
Penyakit Pre Eklampsia & eklampsia
Penyerta Kasus Kontrol
dapat disimpulkan ada hubungan yang
Kehamilan f % f % signifikan antara umur ibu dengan kejadian
Ada 69 65,7 58 55,2 Pre Eklampsia dan eklampsia di Rumah
Tidak Ada 36 34,3 47 44,8 Sakit Umum Daerah Dr. Hi. Abdul
Total 105 100 105 100 Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013.
P Value 0,158 Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR=
3,120, artinya ibu dengan usia berisiko
Tabel.6: Hubungan antara Riwayat Pre mempunyai peluang 3,120 kali untuk
Eklamsi dan Eklamsi keluarga mengalami Pre Eklampsia dan eklampsia
dengan kejadian Pre eklampsi dan dibandingkan ibu dengan umur tidak
eklampsi berisiko.
Hal ini sesuai teori bahwa Faktor
Riwayat pre Pre eklampsia & eklampsia usia berpengaruh terhadap terjadinya pre-
eklampsi & Kasus kontrol eklamsi/eklamsi. Insiden tinggi pada
eklamsia n % n % primigravida muda dan meningkat pada
Ada 67 63,8 48 45,7 primigravida tua. Pada wanita hamil usia
Tidak Ada 38 36,2 57 54,3 kurang dari 20 tahun insiden > 3 kali lipat.
Total 105 100 105 100 Pada wanita hamil berusia > 35 tahun dapat
P Value 0,013 terjadi hipertensi laten. Hipertensi karena
OR (95% Cl) 2,094 (1,204-3,64) kehamilan paling sering mengenai wanita
nulipara. Wanita yang lebih tua, yang
Tabel.7: Hubungan antara Riwayat dengan bertambahnya usia akan
Hipertensi dengan kejadian Pre menunjukkan peningkatan insiden
Eklampsia dan Eklampsi hipertensi kronis, menghadapi risiko yang
lebih besar untuk menderita hipertensi
Riwayat Pre Eklampsia & eklampsia karena kehamilan atau superimposed pre-
Hipertensi Kasus Kontrol eclampsia. Jadi wanita yang berada pada
n % n % awal atau akhir usia reproduksi, dahulu
Ada 81 77,1 41 39 dianggap rentan. Misalnya, Duenhoelter
Tidak Ada 24 22,9 64 61 dkk. (1975) mengamati bahwa setiap
Total 105 100 105 100 remaja nuligravida yang masih sangat
P Value 0,000 muda, mempunyai risiko yang lebih besar
OR (95% Cl) 5,268 (2,888-9,609) untuk mengalami preeklampsia.

[156]
Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN 1907 - 0357

Hasil ini sejalan dengan hasil trimester ke dua. Catatan statistik


penelitian Apriliani Asmara puspitasari di menunjukkan dari seluruh insiden dunia
RSUP Dokter Kariadi Semarang tahun dari 5%-8% pre-eklamsi kehamilan terdapat
2007, bahwa hubungan antara umur ibu saat 12% lebih dikarenakan oleh primigravida.
hamil dengan kejadian preeklamsia Akan tetapi primigravida tua berisiko lebih
mempunyai hubungan yang signifikan tinggi untuk terjadi pre-eklamsi berat.
dengan nilai p value=0,002. Persalinan yang berulang-ulang akan
Berdasarkan hasil penelitian dan teori mempunyai banyak risiko terhadap
di atas maka peneliti dapat menyimpulkan kehamilan.
bahwa usia pada saat ibu hamil dapat Hasil ini juga sesuai dengan hasil
mempengaruhi kejadiaan Pre Eklampsia penelitian Puspitadani dkk, tahun 2012
dan eklampsia. Oleh karena itu di sarankan judul Hubungan antara usia dan paritas
bagi fasilitas kesehatan terutama bagi bidan dengan kejadian preeklamsi di RSUD kota
desa atau bidan praktek mandiri untuk Semarang tahun 2012, metode yang
memberikan konseling tentang usia digunakan adalah penelitian analitik dengan
reproduksi sehat kepada seluruh pasien, rancangan penelitian case control dengan
yaitu merencanakan kehamilan di usia 20- pendekatan retrospective. Sampel dibagi
35 tahun. dalam 2 kelompok yaitu kelompok kasus 60
dan kelompok kontrol 60, di dapatkan hasil
Hubungan Paritas dengan Kejadian Pre ada hubungan signifikan antara paritas
Eklampsia dan eklampsia dengan kejadian preeklamsi dan eklampsia
(ρ value = 0,00, OR = 4,762).
Hasil analisis hubungan antara paritas Berdasarkan hasil penelitian dan teori
ibu dengan kejadian Pre Eklampsia dan di atas maka peneliti dapat menyimpulkan
eklampsia, diperoleh bahwa dari mereka bahwa paritas dapat mempengaruhi
yang menderita Pre Eklampsia dan kejadiaan Pre Eklampsia/eklamsi. Oleh
eklampsia, ada sebanyak 88 (83,8%) karena itu di sarankan bagi fasilitas
responden memiliki paritas berisiko kesehatan terutama bagi bidan desa atau
(primipara). Sedangkan pada kelompok bidan praktek mandiri untuk memberikan
yang tidak menderita Pre Eklampsia dan konseling tentang Keluarga Berencana
eklampsia, ada sebanyak 43 (41%) (KB) kepada seluruh pasien, yaitu dengan
responden dengan paritas berisiko. program 2 anak lebih baik. Kepada RSUD
Hasil uji statistik diperoleh nilai p Abdoel Moeloek untuk menerapkan
value=0,000 yang berarti p<=0,05, maka kewajiban KB Post partum kepada seluruh
dapat disimpulkan ada hubungan yang ibu bersalin dengan metode kontrasepsi
signifikan antara paritas ibu dengan Jangka Panjang (MKJP, seperti Implant dan
kejadian Pre Eklampsia dan eklampsia di IUD) se suai dengan program jampersal.
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hi. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013. Hubungan Distensi Rahim dengan
Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR Kejadian Pre eklampsia dan eklampsia
7,464, artinya ibu dengan paritas berisiko
mempunyai peluang 7,464 kali untuk Hasil analisis hubungan antara
mengalami Pre Eklampsia dan eklampsia distensi rahim dengan kejadian pre-
dibandingkan ibu dengan paritas tidak eklampsia dan eklampsia, diperoleh bahwa
berisiko. dari mereka yang menderita pre-eklampsia
Hal ini sesuai teori bahwa Pre- dan eklampsia, ada sebanyak 79 (75,2%)
eklampsia dan eklampsia hampir secara responden mengalami distensi rahim.
ekslusif merupakan penyakit pada nullipara. Sedangkan pada kelompok yang tidak
Dari kejadiaan 80% semua kasus hipertensi menderita pre-eklampsia dan eklampsia,
pada kehamilan, 3-8 % pasien terutama ada sebanyak 61 (58,1%) responden dengan
pada primigravida, pada kehamilan distensi rahim.

[157]
Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN 1907 - 0357

Hasil uji statistik diperoleh nilai p dapat menyebabkan peningkatan insiden


value=0,013 yang berarti p<=0,05, maka hipertensi pada kehamilan dengan diabetes
dapat disimpulkan ada hubungan yang dan menjelaskan mengapa pengendalian
signifikan antara distensi rahim dengan yang baik mengarah pada insidens yang
kejadian pre-eklampsia dan eklampsia di lebih rendah (Diabetes pada Kehamilan :
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hi. Abdul 66).
Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013. Hasil penelitian yang tidak
Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR menemukan hubungan antara penyakit
2,192, artinya ibu dengan distensi rahim penyerta kehamilan ini kemungkinan
mempunyai peluang 2,192 kali untuk disebabkan oleh data penelitian yang
mengalami pre-eklampsia dan eklampsia kurang akurat mengenai penyakit penyerta
dibandingkan ibu tanpa distensi rahim. kehamilan. Untuk itu, kepada Rumah Sakit
Hal ini sesuai dengan teori bahwa untuk dapat mengkaji dengan lengkap
frekuensi pre-eklampsia dan eklampsia status atau medical record seluruh pasien.
dilaporkan lebih sering terjadi pada distensi
uterus yang berlebihan yaitu pada Hubungan Riwayat pre-eklampsia dan
kehamilan kembar, hidramnion, eklampsia pada keluarga dengan
makrosomia. Hal ini di terangkan dengan Kejadaian pre-eklampsia dan eklampsia
penjelasan bahwa keregangan uterus yang
berlebihan menyebabkan iskemia uteri Hasil analisis hubungan antara
(Prawiro hardjo, 2006:393) Riwayat Pre Eklamsi/Eklamsi keluarga
dengan kejadian pre-eklampsia dan
Hubungan antara Penyakit Penyerta eklampsia, diperoleh bahwa dari mereka
Kehamilan dengan kejadian Pre yang menderita pre-eklampsia dan
Eklampsia dan eklampsi eklampsia, ada sebanyak 67 (63,8%)
responden memiliki Riwayat Pre
Hasil analisis hubungan antara Eklamsi/Eklamsi. Sedangkan pada
penyakit penyerta kehamilan dengan kelompok yang tidak menderita pre-
kejadian pre-eklampsia dan eklampsia, eklampsia dan eklampsia, ada sebanyak 48
diperoleh bahwa dari mereka yang (45,7%) responden memiliki riwayat Pre
menderita pre-eklampsia dan eklampsia , Eklamsi/Eklamsi.
ada sebanyak 69 (65,7%) responden Hasil uji statistik diperoleh nilai p
mengalami penyakit penyerta kehamilan. value=0,013 yang berarti p<=0,05, maka
Sedangkan pada kelompok yang tidak dapat disimpulkan ada hubungan yang
menderita pre-eklampsia dan eklampsia, signifikan antara Riwayat Pre
ada sebanyak 58 (55,2%) responden dengan Eklamsi/Eklamsi keluarga dengan kejadian
penyakit penyerta kehamilan. pre-eklampsia dan eklampsia di Rumah
Hasil uji statistik diperoleh nilai p Sakit Umum Daerah Dr. Hi. Abdul
value=0,158 yang berarti p>=0,05, maka Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013.
dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR
signifikan antara penyakit penyerta 2,094, artinya ibu dengan Riwayat Pre
kehamilan dengan kejadian pre-eklampsia Eklamsi/Eklamsi mempunyai peluang
dan eklampsia di Rumah Sakit Umum 2,094 kali untuk mengalami pre-eklampsia
Daerah Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi dan eklampsia dibandingkan ibu tanpa
Lampung tahun 2013. Riwayat Pre Eklamsi/Eklamsi.
Hal ini bertentangan dengan teori Hasil ini sesuai dengan teori bahwa
yang mengatakan bahwa pada keadaan terdapat kecendrungan meningkatnya
Diabetes dalam kehamilan, terjadi frekuensi pre-eklampsi atau eklampsi pada
perbedaan dari keadaan glukosa dalam anak-anak dan cucu dari ibu yang menderita
darah, khususnya kecendrungan konsentrasi pre-eklampsi atau eklampsi dan bukan pada
yang lebih tinggi dari angiotensin II plasma, ipar mereka. Peneliti dari universitas

[158]
Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN 1907 - 0357

Bergen di Norwegia mendapatkan anak Hasil ini sesuai dengan teori bahwa
perempuan yang lahir dari wanita yang salah satu pada hipertensi dalam kehamilan
menderita kelainan pre-eklampsi telah terbukti bahwa kadar oksidan,
mengalami lebih dari dua kali beresiko khususnya peroksida lemak meningkat,
menderita kelainan dibandingkan dengan sedangkan antioksidan, misal vitamin E
yang lainnya (www.Medicastore.com). pada hipertensi dalam kehamilan menurun
Berdasarkan hasil penelitian dan teori sehingga terjadi dominasi kadar oksidan
di atas maka peneliti dapat menyimpulkan peroksida lemak yang relatif tinggi. Pada
bahwa riwayat pre-eklampsia dan plasenta hipertensi dalam kehamilan, terjadi
eklampsia keluarga dapat mempengaruhi penurunan ekspresi HLA-G. Berkurangnya
kejadiaan pre-eklampsia dan eklampsia. HLA-G di desidua daerah plasenta,
Oleh karena itu di sarankan bagi fasilitas menghambat invasi trofoblas ke dalam
kesehatan terutama bagi bidan desa atau desidua. Invasi trofoblas sangat penting
bidan praktek mandiri untuk dapat agar jaringan agar jaringan desidua menjadi
mengantisipasi kejadian pre-eklampsia dan lunak, dan gembur sehingga memudahkan
eklampsia dengan menggali riwayat pre- terjadinya dilatasi arteri spiralis. HLA-G
eklampsia dan eklampsia pada ibu saja , juga merangsang produksi sitikon sehingga
tetapi perlu menggali pada keluarga, memudahkan terjadinya rekasi inflamasi.
sehingga kejadian pre-eklampsia dan Kemungkinan terjadi immune-
eklampsia dapat di ketahui sedini mungkin maladaptation pada preeklampsia.
dan pelayanan dapat di berikan secara Hipertensi berdasarkan teori iskemia
komprehensif. plasenta, peningkatan deportasi sel
tropoblast yang menyebabkan kegagalan
Hubungan antara Riwayat Hipertensi invasi ke arteri spiralis dan akan
dengan kejadian Pre Eklampsi dan mengakibatkan iskemia pada plasenta
Eklampsia (www.authorstream.com/.../dodo.w-
239099-hipertensi-dalam-kehamilan-2006-
Hasil analisis hubungan antara penyakit-education-ppt-powerpoint/).
Riwayat Hipertensi dengan kejadian pre- Terjadi gangguan invasi trofoblas ke
eklampsia dan eklampsia, diperoleh bahwa arteri spiralis sehingga terjadi penurunan
dari mereka yang menderita pre-eklampsia aliran darah utero-plasenta. Hal ini
dan eklampsia, ada sebanyak 81 (77,1%) menyebabkan hipoksia plasenta yang
responden memiliki Riwayat Hipertensi. kemudian meningkatkan produksi radikal
Sedangkan pada kelompok yang tidak bebas (lipid peroksida) dan akhirnya
menderita pre-eklampsia dan eklampsia, menimbulkan gangguan fungsi endotel.
ada sebanyak 41 (39%) responden memiliki Disfungsi endotel pembuluh darah plasenta
riwayat hipertensi. akan menyebabkan peningkatan produksi
Hasil uji statistik diperoleh nilai p trombokson dan penurunan prosteksiklin,
value=0,000 yang berarti p<=0,05, maka nitrit oksida dan peningkatan VEGF
dapat disimpulkan ada hubungan yang (vascular endothelial growth factor). Zat-zat
signifikan antara Riwayat hipertensi dengan humoral yang dihasilkan plasenta
kejadian pre-eklampsia dan eklampsia di dilepaskan ke sirkulasi ibu sehingga timbul
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hi. Abdul disfungsi endotel pada sirkulasi ibu dan
Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013. menimbulkan gejala hipertensi dan
Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR proteinuria dimana hal ini merupakan gejala
5,268, artinya ibu dengan Riwayat Pre awal terjadinya PEB
Eklamsi/Eklamsi mempunyai peluang (www.scribd.com/.../Perbandingan-Indeks-
5,268 kali untuk mengalami pre-eklampsia pulsasi-Arteri-Umbilikalis-pada-
dan eklampsia dibandingkan ibu tanpa Preeklamsia-dan-kehamilan-normal -).
riwayat hipertensi. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian Rozikhan Universitas

[159]
Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN 1907 - 0357

Diponegoro Semarang dengan judul Faktor- pre eklampsi dan eklamsia (p value=0,000),
faktor risiko terjadinya preeklampsia berat ada hubungan antara distensi rahim dengan
di rumah sakit dr. H. Soewondo kendal kejadian pre eklampsi dan eklamsia (p
2007. Di dapatkan hasil yang signifikan value=0,0 13), ada hubungan antara Riwayat
antara ibu yang mempunyai riwayat Pre Eklamsi/Eklamsi dengan kejadian pre
Hipertensi dengan terjadinya preeklampsia eklampsi dan eklamsia ( p value=0,013),
berat (p=0,042). Bila dilihat dari nilai OR dan ada hubungan antara Riwayat Hipertensi
nya dapat disimpulkan bahwa ibu hamil dengan dengan kejadian pre eklampsi dan
yang mengalami hipertensi mempunyai eklamsia (p value=0, 000). Namun tidak ada
risiko 2,98 kali untuk terjadi terjadi hubungan antara penyakit penyerta
preeklampsia berat dibandingkan dengan kehamilan dengan kejadian pre eklampsi
seorang ibu hamil yang tidak ada riwayat dan eklamsia ( p value=0,1580.
hipertensi. Dengan demikian, maka dapat
peneliti simpulkan bahwa responden
dengan riwayat hipertensi lebih cenderung * Dosen Prodi Kebidanan Poltekes
mengalami kejadian pre-eklampsia dan Kemenkes Tanjungkarang
eklampsia dibandingkan dengan yang tidak
mempunyai riwayat hipertensi.
Untuk itu di sarankan bagi fasilitas DAFTAR PUSTAKA
kesehatan terutama bagi bidan desa atau
bidan praktek mandiri untuk selalu
melakukan deteksi dini pada ibu hamil dan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2008.
bersalin baik dengan hipertensi pre- Profil Kesehatan Lampung Tahun
eklampsia dan eklampsia maupun yang 2007, Dinkes Provinsi Lampung,
tidak memiliki riwayat hipertensi agar Lampung.
meningkatkan pelayanan sehingga dapat Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2011.
menurunkan kematian dan segera Profil Kesehatan Lampung Tahun
melakukan rujukan pada fasilitas kesehatan 2010, Dinkes Provinsi Lampung,
yang lebih lengkap bila mengetahui ibu Lampung.
tersebut resiko tinggi. Puspitasari, Apriliani, 2007. Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Kejadian
KESIMPULAN Preeklamsia Pada Ibu Hamil Di Rsup
Dr Kariadi Semarang Tahun 2007.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa Skripsi. Jurusan Ilmu Kesehatan
dari 210 responden, umur yang terbanyak Masyarakat, Fakultas Ilmu
adalah yang berumur tidak beresiko (20 - Keolahragaan, Universitas Negeri
35 tahun) sebanyak 138 (65,7%), paritas Semarang
terbanyak yang beresiko (primipara) Rozikhan, 2007. Faktor-Faktor Risiko
sebanyak 131 (62,4%), responden Terjadinya Pre Eklamsia Berat Di Rs
terbanyak memiliki distensia rahim 140 Dr H. Soewondo Kendal. Thesis
(66,7%), mempunyai penyakit penyerta Program Magister Epidemiologi
sebanyak 127 (60,5%), mempunyai riwayat Universitas Diponegoro Semarang
Pre Eklampsi dan eklampsi pada keluarga Tahun 2007
sebanyak 115 (54,8%), mempunyai riwayat RSUDAM, 2011 Laporan Kegiatan Unit
hipertensi sebanyak 122 (58,1%). Kebidanan .
Selanjutnya disimpulkan juga bahwa RSUDAM, 2012 Laporan Kegiatan Unit
ada hubungan antara umur dengan kejadian Kebidanan.
pre eklampsi dan eklamsia (p value=0,000),
ada hubungan antara paritas dengan kejadian

[160]
Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN 1907 - 0357

[155]

Anda mungkin juga menyukai