oleh kedua orangtuanya dengan keluhan nyeri di area sekitar luka bakar yang dialaminya. Ibu
mengatakan kalau 2 jam yang lalu, anak D tersiram air panas. Kejadian ini bermula ketika
ibunya akan menuangkan air panas untuk memandikan anak D, tiba-tiba anak D yang sedang
bermain bersama temannya berlari kencang dan menubruk ibunya sampai menyebabkan air
di dalam panci yang sedang ibu bawa tumpah dan mengenai bagian tubuh anak D. Saat
dibawa ke RS anak D menangis, menjerit, dan merintih kesakitan serta tidak mau berpisah
dengan ibu dan ayahnya. Kedua orangtua pun tampak sangat cemas melihat kondisi anaknya
tersebut. Berat badan anak saat ini yaitu 20 Kg. Pemeriksaan tanda-tanda vital menunjukkan
tekanan darah 90/50 mmHg, frekuensi napas 45 x/menit, frekuensi nadi 145 x/menit dan
pulsasi lemah, serta suhu tubuh aksila 37,5
o C. Pada saat dilakukan pengkajian, air panas
mengenai bagian dada dan perut, lengan atas dan bawah dari bagian depan sampai ke
belakang pada sebelah kanan dan kiri, serta bagian paha depan sebelah kanan dan kiri. Pada
luka bakar ditemukan adanya eritema dan bula berisi cairan bening (beberapa bula sudah
pecah dan berair) serta beberapa bagian kulit mengelupas. Kerusakan kulit mengenai hampir
seluruh bagian dermis. Hasil pengkajian juga menunjukkan nilai CRT 5 detik, akral dingin,
dan anak berkeringat. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 10 gr/dL; hematokrit 30%;
leukosit 11.500/ mm3
; trombosit 400.000/ /mm3
; Na 125 mEq/L; K 6,3 mEq/L; Cl 88 mEq/L;
Ca 7,9 mg/dL, dan albumin 3 gr/dL. Anak D masuk ke ruang perawatan unit luka bakar untuk
menjalani perawatan luka bakar yang dialaminya. Anak D mendapatkan antibiotik topikal
perak-sulfadiazin dan terapi cairan intravena dengan ringer laktat dan dextrose 5%. Selain itu,
An D juga mendapatkan terapi morfin sulfat (0,05–0,1 mg/KgBB, IV setiap 2–4 jam). Saat
ini anak D tidak bebas bergerak, aktivitasnya terbatas hanya di tempat tidur. Ibu tampak
menyesal dengan kejadian ini dan berharap anak D dapat segera sembuh dan beraktivitas
seperti biasanya.
I. PENGAKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama : Anak D
No RM :-
Umur : 5 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama :-
Pendidikan :-
Suku :-
Bahasa : Indonesia
Alamat :-
Ruang :-
Tanggal MRS : -
Tanggal pengkajian : -
Dx. Medis : Combustio
B. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan nyeri di area sekitar luka bakar yang dialaminya.
C. RIWAYAT PENYAKIT (KELUHAN) SEKARANG
Ibu mengatakan kalau 2 jam yang lalu, anak D tersiram air panas. Kejadian ini bermula ketika
ibunya akan menuangkan air panas untuk memandikan anak D, tiba-tiba anak D yang sedang
bermain bersama temannya berlari kencang dan menubruk ibunya sampai menyebabkan air
di dalam panci yang sedang ibu bawa tumpah dan mengenai bagian tubuh anak D. Pada
luka bakar ditemukan adanya eritema dan bula berisi cairan bening (beberapa bula sudah
pecah dan berair) serta beberapa bagian kulit mengelupas.
F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Klien mnangis, menjerit, meringis kesakitan, dan berkeringat.
2. Kesadaran
Compos Mentis
3. Vital Sign
Tekanan darah 90/50 mmHg, frekuensi napas 45 x/menit, frekuensi nadi 145 x/menit dan
pulsasi lemah, serta suhu tubuh aksila 37,5
4. Kepala
a. Kepala : simetris, tidak ada lesi dan jaringan parut, rambut berwarna hitam
tidak mudah rontok, lembab, dan pendek.
b. Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, tidak ada peningkatan
tekanan intra okuler, ada reflek cahaya pada pupil
c. Hidung : tidak ada polip, tidak ada sekret dan pendarahan.
d. Mulut : mukosa bibir lembap, tidak ada sariawan , lidah berwarna merah
muda, tidak ada pembengkakan tonsil, tidak terdapat karies pada gigi.
e. Telinga : simetris kanan dan kiri , sedikit purulern , tidak terdapat lesi dan nyeri
tekan, ketajaman pendengaran normal.
5. Leher
Terdapat luka bakar di area leher, tidak terjadi pembesaran tiroid, tidak terdapat
distensi vena jugularis. Luas luka bakar wajah dan leher 9%.
7. Abdomen
a. Inspeksi : Terdapat luka bakar
8. Genitalia :
genitalia klien bersih , tidak terpasang kateter
9. Ekstermitas atas : Terdapat luka bakar berupa eritema dan bula berisi cairan bening
(beberapa bula sudah pecah dan berair) serta beberapa bagian kulit mengelupas di lengan
atas dan bawah dari bagian depan sampai ke belakang pada sebelah kanan dan kiri.
10. Ekstermitas bawah : Terdapat luka bakar di bagian paha depan sebelah kanan dan kiri.
G. PENGKAJIAN FUNGSIONAL
1. Pola oksigenasi
a. Sebelum sakit : Klien mengatakan tidak mengalami gangguan dalam bernapas.
b. Selama sakit : Klien tidak merasakan sesak nafas dan tidak membutuhkan alat
bantu.
3. Kebutuhan eliminasi
Sebelum sakit : Klien mengatakan BAB 1 kali/hari setiap pagi hari dengan
bentuk padat dan lembek, warna kuning dan baunya khas. Klien BAK 6 kali/hari,
warna urin jernih,dan pancaran urin kuat (800cc).
Saat sakit : Klien mengatakan selama di rumah sakit baru dapat BAB pada
hair ke 2 dengan konsistensi padat, warna kecoklatan. Klien BAK 8 kali/hari (900cc)
dengan warna jernih dan haluaran kuat. (900cc)
4. Kebutuhan termoregulasi :
a. sebelum sakit : klien mengatakan tidak ada keluhan mengenai suhu tubuh
b. selama sakit : klien mengatakan daerah wajah, leher, dan lengan atas terasa panas.
Ideal diri : Kesembuhan dan sehat semua diserahkan pada Tuhan YME
I. PROGRAM TERAPI
Burnazin Cream Indikasi : Luka bakar semua derajat Burnazin tidak boleh digun
10 mg/g :
x 35 g Cara kerja : Burnazin krim adalah sediaan
antimikroba topikal yang mengandung silver ● Penderita yang peka
sulphadiazine dalam dasar krim hidrofilik yang golongan sulphonam
lunak. Silver sulphadiazine mempunyai aktivitas ● Wanita hamil tua, b
antibakteri yang luas terhadap bakteri gram positif
lahir, karena dapat
dan gram negatif.
menimbulkan resik
kernicterus
Gentami 3mg Infeksi : Gram negatif (Pseudomonas, Proteus, Hipersensitif terhadap Gentam
sin Serratia) dan Gram Aminoglikosida lain
positif (Staphylococcus), infeksi tulang, infeksi
saluran nafas, infeksi kulit dan jaringan lunak,
infeksi saluran urin, abdomen, endokarditis dan
septikemia , penggunaan topical, dan profilaksis
untuk bakteri endokarditis dan tindakan bedah.
J. ANALISA DATA
No Data Fokus Masalah Etiologi D
1. DS :
Klien mengeluh terasa nyeri dan panas padaNyeri
area Kerusakan kulit, pembentukan
Nyeri be
luka bakarnya edema pe
Klien mengeluh nyeri pada luka bakar pada wajah,
leher dan lengan kanan bawah.
DO :
● Wajah klien terlihat menyeringai kesakitan
● Terdapat edema di lengan kanan atas
● Skala nyeri 7
K. DIAGNOSA KEPERWATAN
L. INTERVENSI KEPERAWATAN
M. IMPLEMENTASI
DS : klien menyatakan
Menjelaskan prosedur tindakan perawatan luka pada pasien DO : klien tampak pah
DS : klien menyatakan
DO: klien tampak
Mengajarkan klien teknik nafas dalam mengikuti anju
DS : klien menyatakan
- memberikan perawatan luka bakar (oles burnazin)
DO : klien tampak tena
DP3
- memeriksa luka dan mencatat perubahan penampilan, DS:
bau,klien menyatakan
atau kuantitas drainase. DO: luka di wajah ma
pada luka pasie
DS : klien menyatakan
Menjelaskan prosedur tindakan perawatan luka pada pasien DO : klien tampak pah
DS : klien menyatakan
Menjelaskan prosedur tindakan perawatan luka pada pasien
DO : klien tampak pah
DP3
- memeriksa luka tiap hari, perhatikan/catat - DS: klien meny
perubahan
penampilan, bau, atau kuantitas drainase. DO: luka di wajah ma
pada luka pasie
-mengawasi ttv
DS : klien men
DO : TD: 12
74x/menit RR
N. EVALUASI
Hari/tanggal Dx Evaluasi
No
Senin 8 1 S : klien mengatakan masih terasa nyeri di luka bakarnya
April 2013 O: skala nyeri 7. Klien tampak menyeringai kesakitan.
21.00 A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1
Selasa, 9 1 S : klien mengatakan masih terasa nyeri di luka bakarnya
April 2013 O: skala nyeri5. Klien tampak lebih tenang .
21.00 A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
2 S:
O: luas luka bakar 13.5 % luka bewarna kehitaman di area wajah dan leher, berwarna merah d
2 S: -
O: klien tampak tenang dan nyaman saat diberikan perawatan luka. Luka klien yang m
lengan atas itu sudah ada perbaikan
A: masalah teratasi
P : hentikan intervensi