Anda di halaman 1dari 2

Sekarang, bacalah cerita di bawah ini, kemudian jawablah pertanyaan di bawahnya.

Mengambil Obat di Apotek

Hari itu Apotek Sehat Farma terlihat sangat ramai. Banyak


orang yang sedang antri menunggu panggilan untuk berobat ke
dokter anak yang letaknya di samping apotek. Sebagian yang lain
juga antri di depan apotek menunggu obat disiapkan oleh petugas
apotek sesuai resep dokter yang masuk.
Diantara pasien anak tersebut, terlihat tiga orang anak
yang sedang duduk bersama ibunya masing-masing. Mereka
semuanya seumuran yaitu sekitar 10-11 tahun dan sama-sama
duduk di kelas V SD Harapan ibu. Namanya Wawa, Rara dan Naya.
Ketiganya sedang menunggu obat.
Wawa sudah lebih 3 hari ini panasnya tidak turun-turun.
Menurut dokter Wawa terkena penyakit infeksi bakteri yang
disebut dengan demam thypoid. Rara badannya juga panas tapi
kata dokter dia hanya demam biasa saja akibat habis kehujanan
saat pulang sekolah. Sedangkan Naya malah terlihat sehat tidak
seperti orang sakit. Rupanya Naya habis diimunisasi dengan
suntikan vaksin campak Rubella.
“Wawa..!” tiba-tiba seseorang memanggi nama Wawa.
Orang itu ternyata adalah seorang apoteker. Namanya apoteker
Najla.
Mama Wawa lantas beranjak menuju loket.
“Wawa mendapat beberapa obat. Yang ini sirop amoksisilin
yang berkhasiat sebagai antibiotik. Cara pakainya dikocok dulu ya
bu, baru dituang ke sendok takar ini sampai 10 mL. Pemakaiannya
tiap 6 jam atau 4 kali sehari dan harus diminum sampai habis ya
bu....” begitu apoteker Najra menjelaskannya kepada mama
Wawa.
“Apakah ada efek sampingnya bu?” tanya mama Wawa
“Efek sampingnya jarang terjadi, biasanya hanya berupa
mual, muntah dan diare. Tapi kalau sampai terjadi ruam kulit atau
gatal-gatal di kulit, hentikan menggunakannya karena itu pertanda
anak ibu alergi dengan obat ini dan ibu segera lapor ke saya atau
dokter ya,” jawab apoteker Najla sambil melanjutkan menjelaskan
obat Wawa yang lain.
Berikutnya apoteker Najla memanggil nama Rara.
“Rara..!”
“Saya bu...” sahut mama Rara.
“Ibu, Rara hanya demam biasa. Tidak perlu antibiotik. Ini
tablet Parasetamol untuk menurunkan demamnya. Dosisnya tiga kali
setengah tablet ya bu. Kalau panasnya sudah hilang, obatnya boleh
dihentikan.....” ucap Apoteker Najla menjelaskan obat-obat yang
diterima Rara.
Akhirnya tiba pada giliran Naya. Meski Naya tidak terasa
sakit, Naya diberi juga obat oleh dokter. Obatnya berupa sirop yang
isinya vitamin. Kata bu apoteker agar daya tahan tubuh Naya tetap
terjaga. Dipakainya cukup 2 kali sehari, satu sendok makan saja .

Dari cerita di atas, temukanlah 12 kata-kata yang bergaris di atas, pada kotak di bawah ini.
Kata-kata tersebut berhubungan dengan obat. Bisa dibaca mendatar dari kiri ke kanan atau
kanan ke kiri, atau menurun/diagonal dari atas ke bawah atau bawah ke atas.

E F E K S A M P I N G
T E L B A T I A D T K
N S I D E A D P I A O
I I A L L R O O N K D
M R B E T N S T S A N
A O T M I I I E D R E
T P E S E R S K U K S
I U K A P O T E K A S
V A S E G P N R T H I
V A N T I B I O T I K
I A K A P A R A C I K

Anda mungkin juga menyukai