Anda di halaman 1dari 2

3.2 Mengembangkan Daya Cipta.

Daya cipta adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang


baru yang menjangkau – jangkauan luas yang berkaitan dengan kemampuan
kognitif, afektif, dan kemampuan psikomotor. Daya cipta disebut juga kreativitas.

Kreatif artinya mampu memunculkan hal-hal baru ( produk, ide, proses,,


teknologi, dan sebagainya) yang bernilai bagi masyarakat. Sedangkan, Inovatif
artinya memiliki kemampuan untuk berinovasi. Pengertian dari inovasi adalah
proses penciptaan produk-produk, jasa, teknologi, ide atau proses yang lebih baik
atau lebih efektif daripada sebelumnya.

Ada 3 kategori sikap paling utama yang harus dimiliki jika ingin menjadi
kreatif dan inovatif, yaitu :

1. Keterbukaan pikiran yang seluas-luasnya terhadap berbagai arus stimulus,


informasi, dan pengalaman
2. Keberanian berpikir diluar pakem
3. Kemampuan melihat hubungan atau kaitan antar hal-hal yang kelihatannya
berbeda.

Karlyn Adams (2005) menyatakan bahwa berdasarkan penelitian


historiometrik yang dilakukan oleh Dean Keith Simonton, seorang profesor
psikologi, terhadap pencipta-pencipta besar dunia, disimpulkan bahwa kreatif itu
berhubungan dengan jumlah waktu yang dicurahkan untuk aktivitas-aktivitas
kreatif tersebut.

Hildayani (Wiyani, 2014) mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang


mempengaruhi kreativitas anak usia dini diantaranya yaitu faktor internal dan
ekternal.
1. Faktor Internal

Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri anak yang dapat
mempengaruhi kreativitasnya yaitu:

a. Faktor biologis
Perkembangan kreativitas anak dipengaruhi oleh gen yang diwarisi oleh
kedua orang tuanya.
b. Faktor fisiologis
Sehat dan aktifnya indera pada anak-anak akan berpengaruh pada perilaku
dan suasana hatinya. Hal ini menunjukkan bahwa anak yang sehat akan
menunjukkan kreativitas yang lebih baik dan sebaliknya jika anak
mengalami kesehatan yang buruk dan kondisi tidak sehat disebabkan
karena penyakit atau kecelakaan dapat menghambatnya perkembangan
kreativitasnya.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari lingkungan anak yang
dapat mempengaruhi perkembangan kreativitasnya yaitu:
a. Lingkungan keluarga.
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama yang
mempunyai peran penting dalam mendidik anak.
b. Lingkungan sekolah.
Sekolah merupakan lingkungan pendidikan terpenting setelah di keluarga.
Di sinilah pertama kalinya anak mengenal dunia luar dengan ruang
lingkup yang lebih besar dari rumahnya.
c. Lingkungan masyarakat.
Faktor budaya, kebiasaan, agama, dan keadaan demografi yang ada pada
suatu masyarakat diakui atau tidak memiliki pengaruh dalam
perkembangan kreativitas anak.

Selain mengembangkan kreativitas sebagai kebiasaan hidup sehari-hari,


adalah penting juga untuk menghindarii lingkungan yang yang mengajarkan ras
takut salah atau takut keliru. Berikut adalah ciri-ciri dari lingkungan yang harus
anda jauhi ketika anda ingin menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif :

1. Yang berbeda dianggap identik dengan yang aneh


2. Yang dianut oleh kebanyakan orang dianggap identik sebagai yang benar
3. Kemungkinan baru dianggap sebagai hal yang tidak mungkin

Anda mungkin juga menyukai