PENDAHULUAN
Varisela berasal dari bahasa latin, varicella. Di Indonesia peyakit ini
dikenal dengan istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama
varicella-zoster (VVZ) yang dapat muncul kembali kelak sebgai ruam saraf
setelah sekian lama sembuh. Varisela merupakan penyakit yang tersebar luas
orang dewasa. Epidemik varisela terjadi pada musim dingin dan musim semi,
tercatat lebih dari 4 juta kasus, 11.000 rawat inap, dan 100 kematian tiap
tahunnya.1
komplikasi dan angka kematian tinggi pada dewasa, serta orang imun yang
terkompromi. Pada rumah tangga, presentasi penularan dari virus ini berkisar
65%-86%. VVZ merupakan infeksi yang sangat menular dan menyebar biasanya
dari oral, udara atau sekresi respirasi dan terkadang melalui transfer langsung dari
merupakan penyakit yang sangat umum. Vaksin dianjurkan untuk semua bayi
dan orang dewasa yang tidak mempunyai imunisasi. Kejadian varisela mungkin
sekali menurun dengan makin banyak orang yang menerima vaksin. Jika
seseorang pernah menderita varisela, maka dia akan memilki kekebalan dan
1
tidak akan menderita varisela lagi. Tetapi virusnya bias menetap di dalam sel
dan tidak aktif, dan suatu saat menjadi aktif kembali (reactivation of latent
2
BAB 2
LAPORAN KASUS
Nama : By. A
Utara
Suku : Aceh
Agama : Islam
2.2 ANAMNESIS
berkurang.
7 Agustus 2019 dengan keluhan muncul ruam kecil di seluruh tubuh sudah 3
hari yang lalu. Awalnya timbul bentol-bentol kemerahan pada daerah ketiak
yang kemudian menyebar ke leher, wajah, punggung, perut dan lengan. Ruam
merah kemudian berubah menjadi lepuh dan beirisi cairan. Ibu pasien juga
mengantakan ada rasa gatal pada daerah yang terdapat lepuh. Pasien mengalami
demam naik turun menggigil sejak 2 hari sebelum muncul nya bentol
3
kemerahan pada tubuh. Nafsu makan pasien juga menurun sejak sakit. Ibu
pasien mengatakan sebelum keluhan ini dialami oleh pasien terlebih dahulu di
Riwayat Penyakit Dahulu :Pasien belum pernah mengalami hal seperti ini.
apapun.
melakukan imunisasi
tidak ada.
merupakan anak kelima dari 5 bersaudara. Pasien tinggal bersama kedua orang
Pasien A merupakan anak Tn.R dan Ny.R yang sekarang berusia 1 tahun, 4 bulan.
Pasien merupakan anak kelima dari 5 bersaudara. Pasien tinggal bersama kedua
4
Tabel 1.1 Anggota keluarga yang tinggal serumah
No Nama Kedudukan Gender Umur Pendidikan Pekerjaan
dalam keluarga
1. Tn. R Kepala keluarga L 30 th SMA Bertani
2. Tn. R Istri P 28 th SMP Bertani
3. An. S Anak P 18 th Tamat SMA Siswa
4. An. F Anak P 17 th SMA Siswa
5. An. Z Anak P 11 th SD Siswa
6. An. Z Anak L 9 th SD Siswa
5
Jamban keluarga : ada
Penerangan listik : 2 Ampere
Sumber air bersih : Sumur pribadi
Tempat pembuangan sampah : Ada
Kualitas Menurut
pelayanan keluarga
kesehatan kualitas
pelayanan
kesehatan yang
didapat
memuaskan.
6
Status sosial dan kesejahteraan hidup
hari keluarganya. Pasien ini tinggal di rumah pribadi yang terdiri dari 2 kamar dan
1 kamar mandi yang berada diluar rumah, dan memiliki jamban. Rumah berada di
a. Status Present
Tekanan darah :-
Temperatur : 37°C
BB : 11 kg
TB : 79 cm
o Kepala
Bentuk : Normal
7
Rambut : Hitam dan sukar dicabut
/-)
o Leher
o Thorax
Paru
o Abdomen
8
Palpasi : tidak dilakukakan
o Ekstremitas
2.7 PENATALAKSANAAN
pencegahannya
lingkungan
9
Terapi yang didapat di puskesmas:
3. Salicyl 2x1 .
Pukesmas Lhoksukon
terjadinya penularan
2.8 PROGNOSIS
2.9 ANJURAN
10
- Menganjurkan ibu pasien untuk tidak membiarkan anaknya bermain di
- Menganjurkan ibu pasien untuk selalu mencuci tangan dengan sabun anti
septik.
sekitar.
11
Rendahnya tingkat pengetahuan keluarga mengenai perilaku
hidup bersih dan sehat dalam rumah tangga dan pencegahan penyakit
Riwayat Kontak
varisela sebelumnya.
12
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Varisela berasal dari bahasa latin, Varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal
dengan istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama
chickenpox. Cacar (varisela) adalah infeksi yang sangat menular oleh virus
varicella zoster yang menghasilkan ruam gatal yang khas, timbul dan melepuh.
(Robert, 2007).
2. Epidemiologi
dewasa berusia 20-29 tahun, 98,9% orang dewasa berusia 30-39 tahun, dan lebih
dari 99,6% orang dewasa yang lebih tua dari 40 tahun yang kebal terhadap
varicella. Penyakit ini mencatat kasus 11.000 rawat inap setiap tahun dan sekitar
yang tidak memiliki kekebalan. Kejadian tahunan diperkirakan pada 80-90 juta
karena biaya yang dibutuhkan, dan penyakit varicella adalah risiko bagi wisatawan
ke negara-negara tersebut.
pada anak usia 1-6 tahun. Anak berusia lebih 14 tahun berjumlah 10% dari kasus
varicella. Di Amerika Serikat, usia puncak sekarang 9-11 tahun. Dalam iklim
tropis, varicella lebih sering terjadi pada anak-anak. Sebagian besar kasus di
13
Jepang adalah pada anak muda dari 6 tahun. Sekitar 9,6% dari kasus melibatkan
anak-anak muda dari 1 tahun, dan hampir sepertiga dari mereka bayi kurang dari
3. Etiologi
kelompok Herpes Virus dengan diameter kira-kira 150-200 nm. Inti virus disebut
capsid, terdiri dari protein dan DNA dengan rantai ganda, yaitu rantai pendek (S)
dan rantai panjang (L) dan membentuk suatu garis dengan berat molekul 100 juta
Varicella Zoster Virus (VZV) dapat ditemukan dalan cairan vesikel dan
dalam darah penderita varisela sehingga mudah dibiakkan dalam media yang
terdiri dari fibroblas paru embrio manusia. VZV adalah virus herpes manusia
neurotropik dengan kemiripan dengan virus herpes simpleks, yang juga α-virus
herpes. Virus ini terbungkus dengan genom DNA beruntai ganda yang
kembali. Infeksi primer dimanifestasikan sebagai varicella (cacar air) dan berakibat
pada pembentukan infeksi laten seumur hidup pada neuron ganglion sensorik.
sakit ringan pada masa kanak-kanak, cacar air dapat menyebabkan morbiditas dan
14
4. Patofisiologi
Virus Varicella Zoster masuk dalam mukosa nafas atau orofaring, kemudian
replikasi virus menyebar melalui pembuluh darah dan limfe (viremia pertama)
Permulaan bentuk lesi pada kulit mungkin adalah infeksi dari kapiler
endotelial pada lapisan papila dermis menyebar ke sel epitel pada epidermis,
folikel kulit dan glandula sebasea dan terjadi pembengkakan. Lesi pertama ditandai
dengan adanya makula yang berkembang cepat menjadi papula, vesikel dan
akhirnya menjadi krusta. Jarang lesi yang menetap dalam bentuk makula dan
papula saja. Vesikel ini akan berada pada lapisan sel dibawah kulit. Dan
membentuk atap pada stratum korneum dan lusidum, sedangkan dasarnya adalah
lapisan yang lebih dalam. Degenarasi sel akan diikuti dengan terbentuknya sel
raksasa berinti banyak, dimana kebanyakan dari sel tersebut mengandung inclusion
body intranuclear Virus dapat menetap dan laten pada sel saraf. Lalu dapat terjadi
5. Gejala klinis
dengan perantaraan percikan liur. Pada umumnya tertular dalam keluarga atau
sekolah.
15
1.Stadium Prodromal: 24 jam sebelum kelainan kulit timbul, terdapat gejala
panas yang tidak terlalu tinggi, perasaan lemah (malaise), sakit kepala,
2. Stadium erupsi: dimulai saat eritema berkembang dengan cepat (dalam beberapa
jam) berubah menjadi macula kecil, kemudian papula yang kemerahan lalu
menjadi vesikel. Vesikel ini biasannya kecil, berisi cairan jernih, tidak umbilicated
bentuk ini sangat khas dan lebih dikenal sebagai “tetesan embun”/”air mata”.
perjalanan penyakit ini akan didapatkan tanda yang khas yaitu terlihat adanya
bentuk papula, vesikel, krusta dalam waktu yang bersamaan, dimana keadaan ini
disebut polimorf. Jumlah lesi pada kulit dapat 250-500, namun kadang-kadang
dapat hanya 10 bahkan lebih sampai 1500. Lesi baru tetap timbul selama 3-5
hari, lesi sering menjadi bentuk krusta pada hari ke-6 (hari ke-2 sampai ke-12)
dan sembuh lengkap pada hari ke-16 (hari ke-7 sampai ke-34)
seluler. Bila terjadi infeksi sekunder, sekitar lesi akan tampak kemerahan dan
bengkak serta cairan vesikel yang jernih berubah menjadi pus disertai
16
limfadenopati umum. Vesikel tidak hanya terdapat pada kulit, melainkan juga
bersifat progresif dan menyebar menjadi infeksi sistemik. Demikian pula pada
terjadinya limfopenia.
masalah pada bayi yang akan dilahirkan dan bergantung pada masa kehamilan
varisela pada umur kehamilan trimester I atau II dengan insidens 2%. Manisfestasi
parut pada kulit. Beratnya gejala pada bayi tidak berhubungan dengan beratnya
penyakit pada ibu. Ibu hamil dengan zoster tidak berhubungan dengan kelainan
pada bayi.
Zoster infantil
Penyakit ini sering muncul dalam umur bayi satu tahun pertama, hal ini
disebabkan karena infeksi varisela maternal setelah nasa gestasi ke-20. Penyakit ini
17
6. Penegakan Diagnosis
Diagnosis penyakit vesikubulosa biasanya berdasarkan pada riwayat
dalam menentukan diagnosis antara lain adalah onset lesi (akut atau kronis),
lamanya waktu kemunculan lesi, kejadian berdasarkan siklus, daerah lain yang
terkena lesi seperti kulit, mata dan organ genital, daerah asal pasien serta riwayat
a) Gambaran Histologis
menggunakan metode Tzank (mengerok dasar lesi) yang diwarnai giemsa akan
b) Laboratorium
Isolasi virus melalui tes kultur yang diambil dari darah, cairan vesikel, atau cairan
serebrospinal.
c) Gambaran Klinis
vesikuler dengan adanya area eritematous yang muncul setelah adanya gejala
18
demam dan malaise. Gambaran klinis ditandai dengan terjadinya erupsi kulit
berupa perubahan yang cepat dari bentuk makula ke bentuk papula, vesikel (bentuk
khas berupa tetes embun/tear drops), pustula dan krusta yang waktu peralihannya
vesikel-vesikel baru.
7. Tatalaksana
berat sebaiknya digunakan obat antivirus. Obat antivirus yang bisa digunakan
adalah :
1.Asiklovir 800 mg 3 kali sehari untuk 5-7 hari. Asiklovir oral yang digunakan
dengan dosis tinggi untuk 800 mg, 5 kali sehari untuk 7-10 hari dapat
memperpendek waktu penyakit dan mengurangi sedikit nyeri bagi orang dewasa.
Bagi anak, dosis yang sering digunakan adalah 20 mg/kgBB 4 kali sehari untuk
mulai muncul.
dengan air panas yang diberi baking soda, lotion kalamin secara topikal dan
19
lesi digunakan Acyclovir sistemik dalam 24 jam pertama. Perawatan penderita
varisela meliputi:
1) pasien diisolasi
3) pemberian acetaminophen
6)Pasien disarankan untuk makan makanan yang bergizi dan banyak minum.
8. Pencegahan
1. Vaksin varicella
yang dilemahkan, yang berasal dari strain Oka VZV. Virus vaksin diisolasi
oleh Takahashi pada awal tahun 1970 dari cairan vesikular yang berasal dari
anak sehat dengan penyakit varicella. Vaksin varicella ini dilisensikan untuk
penggunaan umum di Jepang dan Korea pada tahun 1988. Vaksin ini diijinkan
di Amerika Serikat pada tahun 1995 untuk orang-orang usia 12 bulan dan yang
lebih tua.
2. Keefektifan vaksin
Setelah pemberian satu dosis tunggal vaksin varicella antigen, 97% dari
anak yang berusia 12 bulan sampai 12 tahun mengembangkan titer antibodi yang
20
dapat terdeteksi. Sedangkan lebih dari 90% dari responden vaksin
vaksin diperkirakan memiliki ketahanan 70% sampai 90% terhadap infeksi, dan
berusia 12 sampai 15 bulan. Vaksin ini dapat diberikan kepada semua anak pada
usia ini terlepas dari riwayat varicella. Dosis kedua vaksin varicella harus
diberikan pada 4 sampai 6 tahun kemudian . Dosis kedua dapat diberikan lebih
awal dari 4 sampai 6 tahun jika setidaknya 3 bulan telah berlalu setelah dosis
pertama (yaitu, interval minimum antara dosis vaksin varicella untuk anak-anak
berusia di bawah 13 tahun adalah 3 bulan). Namun, jika dosis kedua diberikan
setidaknya 28 hari setelah dosis pertama, dosis kedua tidak perlu diulang. Dosis
kedua vaksin varicella ini juga dianjurkan bagi orang yang lebih tua, dimana
vaksin varicella diberikan kepada orang-orang 13 tahun atau lebih pada 4 sampai 8
minggu kemudian.
varicella telah terbukti aman dan efektif pada anak-anak yang sehat bila diberikan
pada saat yang sama sebagai vaksin MMR di lokasi terpisah dan dengan jarum
suntik yang terpisah. Jika vaksin varicella dan MMR tidak diberikan pada
21
Vaksin varicella juga dapat diberikan simultan (tapi di lokasi terpisah dengan
jarum suntik yang terpisah) dengan semua vaksin anak lainnya (Anonim,2014)
22
BAB 4
PEMBAHASAN
timbul bintik-bintik merah, bercak kemerahanan pada badan dan batuk. Pasien ini
Terdapat beberapa masalah pada kasus ini yang masih perlu dikaji untuk
mencari akar penyebab masalah, pada kasus ini metode yang digunakan adalah
diagram sebab akibat dari Ishikawa (diagram fish bone / tulang ikan).
Keturunan Perilaku
Cacar air
23
MATRIKS URUTAN PRIORITAS MASALAH
No Masalah U S G Total
2 Adanya anggota 4 5 5 14
keluarga yang
menderita penyakit
yang sama
5 Kurangnya 3 4 4 11
penyuluhan mengenai
varisela,
pencegahannya dan
penularannya
24
imunisasi;
c. pemberian brosur tentang imunisasi
agar informasi kelengkapan pemberian
imunisasi dasar pada bayi dapat
dilakukan dengan maksimal dalam
meningkatkan pengetahuan dan
wawasan ibu tentang imunisasi dasar
lengkap pada bayinya.
d. pemberian konseling
imunisasi pada ibu yang
mengimunisasikan bayinya tidak dapat
maksimal.
e. Melakukan pendekatan kepada tokoh
masyarakat;
f. Masyarakat yang menolak
diminta membuat surat pernyataan
penolakan beserta alasannya.
Upaya preventif
varisela:
1. Tindakan dari orang yang sehat dengan menjaga kebersihan diri dan
lingkungan. Orang sehat di sekitar pasien menjaga daya tahan tubuh dengan
25
4. Pasien diusahakan tidak batuk di dekat orang yang sehat atau menutup
Upaya Kuratif
1. Terapi farmakologis :
2. Terapi non-farmakologis :
sehari-hari.
penyakit campak
26
DAFTAR PUSTAKA
27
Lampiran
28
Kondisi kamar mandi
Kondisi jamban
29
Kondisi ruang keluarga Kondisi kamar 2
30