Anda di halaman 1dari 29

Laporan Kasus

VARISELLA
Trisi Aldilla Revania
140611031

Preseptor
dr. Fury Maulina, MPH
Pendahuluan
O Varisela berasal dari bahasa latin, varicella. Di
Indonesia peyakit ini dikenal dengan istilah
cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal
dengan nama chicken-pox.
O Varisela merupakan infeksi virus umum yang
disebabkan virus varicella-zoster (VVZ)
O Insidensi varisela di Indonesia cukup tinggi dan
terjadi secara sproradis sepanjang tahun.
Varisela merupakan penyakit serius dengan
persentasi komplikasi dan angka kematian
tinggi pada dewasa, serta orang imun yang
terkompromi.
O Pada rumah tangga, presentasi penularan dari
virus ini berkisar 65%-86%. Sebelum vaksinasi
rutin mulai tahun 2006 di Indonesia, varisela
merupakan penyakit yang sangat umum.
O Vaksin dianjurkan untuk semua bayi dan orang
dewasa yang tidak mempunyai imunisasi.
O Kejadian varisela mungkin sekali menurun
dengan makin banyak orang yang menerima
vaksin.
Status Pasien
IDENTITAS PASIEN
Nama : By. A
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 17 Bulan
Alamat : Gampong Meunasah
Rayeuk, Lhoksukon, Aceh Utara
Suku : Aceh
Agama : Islam
Waktu Pemeriksaan : 8 Agustus 2019
O Riwayat Penyakit Dahulu :Pasien sebelumnya pernah
sakit seperti ini 5 bulan yang lalu.
O Riwayat Penyakit Keluarga : Abang pasien pernah
mengalami keluhan yang 2 minggu yang lalu sama.
O Riwayat Pemakaian Obat : pasien belum pernah
mengkonsumsi jenis obat apapun.
O Riwayat imunisasi : Ibu pasien mengaku pasien
hanya sekali melakukan imunisasi
O Riwayat alergi : Alergi makanan tidak ada, alergi
obat-obatan tidak ada.
Profil keluarga
No
Nama Kedudukan Gender Umur Pendidikan Pekerjaan
dalam keluarga
1.
Tn. R Kepala L 30 th SMA Bertani
keluarga
2.
Tn. R Istri P 28 th SMP Bertani

3.
An. S Anak P 18 th Tamat SMA Siswa
4.
An. F Anak P 17 th SMA Siswa
5.
An. Z Anak P 11 th SD Siswa
6.
An. Z Anak L 9 th SD Siswa
7.
By. A Anak L 17
bln
Status kepemilikan rumah : Milik sendiri
Daerah perumahan : Jarang
Karakteristik Rumah dan lingkungan Kesimpulan
Rumah panggung dengan luas : 5 x 6 m² Keluarga pasien tinggal di rumah
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 7 orang dengan kepemilikan milik sendiri
yang dihuni oleh 7 orang. Pasien
Luas halaman rumah : 3 m² tinggal di perumahan yang jarang.
Atap rumah dari : Seng Rumah yang dihuni pasien masih
Lantai rumah : kayu (ruang tamu, ruang keluarga dan belum memenuhi kriteria rumah
kamar), (dapur) sehat dan rumah layak huni.
Dinding rumah dari : kayu
Jumlah kamar : 2
Jumlah kamar mandi : 1
Jendela dan ventilasi : tidak ada ventilasi
Jamban keluarga : ada
Penerangan listik : 2 Ampere
Sumber air bersih : Sumur pribadi
Tempat pembuangan sampah : Ada
O Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
O Jenis tempat berobat : Puskesmas
O Asuransi / Jaminan kesehatan : BPJS

 Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


 Pendapatan orang tua pasien setiap bulannya tidak cukup
untuk membiayai kebutuhan sehari-hari keluarga

 Pola komsumsi makanan keluarga


 Keluarga pasien memiliki kebiasaan makan 3 kali
dalam sehari dengan lauk pauk seadanya.

9
Pemeriksaan Fisik

Status Present Status generalis


O Keadaan umum: Baik O Kulit
O Kesadaran : Compos O Inspeksi : ditemukan
Mentis lepuh-lepuh kemerahan di
daerah wajah, leher, dada,
O Tekanan darah : - punggung, lengan serta
O Frekuensi nadi : kaki.
90x/menit, reguler O Kepala
O Frekuensi nafas : 22 O Leher
x/menit O Thorax
O Temperatur : 37°C O Paru Normal
O BB : 11 kg O Abdomen
O TB : 79 cm O Ekstremitas
2.5 Diagnosis kerja
O Varisela
Penatalaksanaan
Non farmakologis : Terapi farmakologis :
O Membersihkan tubuh
sesering mungkin O 1. Paracetamol sirup
dengan menggunakan 3X1 0.6 CC
sabun anti septik
O 2. Ctm, vitamin C,
O Mengurangi rasa gatal
dan mencegah vitamin B.kompleks
penggarukan dengan (pulvis, 3x1)
kompres dingin
O Menerapkan dengan O 3. Salicyl 2x1 .
baik perilaku bersih
dan sehat
2.7 Prognosis
O Quo ad vitam : bonam
O Quo ad sanationam : bonam
O Quo ad functionam : bonam
Faktor risiko lingkungan fisik dari
penyakit
Ventilasi • Tidak ada ventilasi sebagai tempat
pertukaran udara yang baik di dalam
ruangan rumah

Pencahayaan
• Kurang baik karena jendela ditutupi dan
sinar dipaku pakek triplek
matahari
•Anggota keluarga 7 orang, tidur dikamar 1
Kepadatan berjumlah 4 orang kemudian kamar kedua
penghuni tidur berjumlah 3 orang dalam satu kamar
sehingga dapat memudahkan terjadinya
rumah penularan atau infeksi pada setiap anggota
keluarga
14
Faktor risiko lingkungan biologis dari
penyakit

9/1/2019
O Mikroorganisme yang mendukung terjadinya varicella adalah
adalah Virus Varicella Zoster (VVZ).

15
Faktor risiko lingkungan sosial dari
penyakit

9/1/2019
• kesadaran dan pengetahuan tentang
kesehatan rendah.
Pendidikan dan • Ada nya pendapat dari sang ayah pasien
pengetahuan untuk tidak imunisasi karena menurut
beliau imunisasi tidak mencegah dari
penyakit

Riwayat • Ada nya riwayat kontak dari abangnya


yang mengalami gejala yang sama 2
kontak minggu yang lalu
16
Lingkungan tempat tinggal
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Varisela berasal dari bahasa latin,
Varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal dengan
istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal
dengan nama chickenpox. Cacar (varisela) adalah
infeksi yang sangat menular oleh virus varicella
zoster yang menghasilkan ruam gatal yang khas,
timbul dan melepuh. Varisela menyerang kulit
serta mukosa, ditandai oleh adanya vesikel-vesikel
(Robert, 2007).
Etiologi
Varicella disebabkan oleh Varicella
Zoster Virus (VZV), termasuk kelompok Herpes
Virus dengan diameter kira-kira 150-200 nm.
Inti virus disebut capsid, terdiri dari protein
dan DNA dengan rantai ganda, yaitu rantai
pendek (S) dan rantai panjang (L) dan
membentuk suatu garis dengan berat molekul
100 juta yang disusun dari 162 kapsomir dan
sangat infeksius.
Patofisiologi
Virus Varicella Zoster masuk dalam
mukosa nafas atau orofaring, kemudian
replikasi virus menyebar melalui pembuluh
darah dan limfe (viremia pertama) kemudian
berkembang biak di sel retikuloendotelial
setelah itu menyebar melalui pembuluh darah
(viremia kedua) maka timbul demam dan
malaise.
Gejala Klinis
O 1.Stadium Prodromal: 24 jam sebelum kelainan kulit timbul, terdapat
gejala panas yang tidak terlalu tinggi, perasaan lemah (malaise), sakit
kepala, anoreksia, rasa berat pada punggung dan kadang-kadang
disertai batuk Panas biasanya menghilang dalam 4 hari, bilamana
panas tubuh menetap perlu dicurigai adanya komplikasi atau gangguan
imunitas.
O 2. Stadium erupsi: dimulai saat eritema berkembang dengan cepat
(dalam beberapa jam) berubah menjadi macula kecil, kemudian papula
yang kemerahan lalu menjadi vesikel. Vesikel ini biasannya kecil, berisi
cairan jernih, tidak umbilicated dengan dasar eritematous, mudah
pecah serta mongering membentuk krusta, bentuk ini sangat khas dan
lebih dikenal sebagai “tetesan embun”/”air mata”.
O Lesi kulit mulai nampak di daerah badan dan kemudian menyebar
secara sentrifugal ke bagian perifer seperti muka dan ekstremitas.
Dalam perjalanan penyakit ini akan didapatkan tanda yang khas yaitu
terlihat adanya bentuk papula, vesikel, krusta dalam waktu yang
bersamaan.
PENATALAKSANAAN
ANTIBIOTIK
OBAT ANTIVIRUS BEDAK SIMPTOMATIS
ORAL

Dicloxacillin
Asiklovir Eritromicin
stearat Metampiron
Valasiklovir
Salep Paracetamol
Famasiklovir
sodium
fusidat
Pencegahan
O Imunisasi
-imunisasi aktif
-imunisasi pasif
PEMBAHASAN
O Diagnosis campak pada pasien ini ditegakkan
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Berdasarkan teori pasien tersebut memiliki gejala
demam, timbul bintik-bintik merah, bercak
kemerahanan pada badan dan batuk. Pasien ini
tidak mempunyai riwayat penyakit yang sama
sebelumnya. Pasien memiliki riwayat imunisasi yang
tidak lengkap.
O Ada beberapa metode yang dapat dipergunakan
dalam mencari akar penyebab masalah, pada kasus
ini metode yang digunakan adalah diagram sebab
akibat dari Ishikawa (diagram fish bone / tulang
ikan).
MATRIKS URUTAN
No
PRIORITAS
Masalah U
MASALAH
S G Total

1 Perilaku buruk 4 5 5 14

2 Pengetahuan pasien 4 4 5 13
dan keluarga yang
kurang mengenai
kesehatan

3 Kondisi rumah 4 4 4 12

4 Hygine buruk 3 4 4 11
MATRIKS CARA PEMECAHAN
MASALAH
No. Masalah Pemecahan masalah
1. Perilaku buruk Memberikan informasi kepada keluarga pasien
tentang manfaat imunisasi, imunsasi wajib,
jadwal imunisasi serta efek samping dari
imunisasi
2. Rendahnya tingkat pengetahuan orang Memberikan informasi kepada keluarga pasien
tua tentang kesehatan, dalam hal ini mengenai
varisela, penyebab, dan pencegahannya.
Edukasi pasien unuk mengikuti penyuluhan
kesehatan
3. Pasien tidur di kamar dan tempat tidur Edukasi ke pasien dan keluarganya agar tidak
yang sama dengan anggota keluarga tidur bersama dalam 1 kamar, karena penyakit
lainnya campak dapat menular ke orang lain melalui
kontak langsung dengan kulit pasien ataupun
melalui percikan ludah pasien yang menderita
campak

4. Pasien jarang mencuci tangan sebelum Edukasi ke pasien agar selalu mencuci tangan
makan dan sering batuk sembarangan sebelum makan serta jika batuk tutup mulut dan
mencuci tangan setelah batuk

Anda mungkin juga menyukai