Anda di halaman 1dari 4

Dosen Pengampu: Muh. Nurhidayat Nurdin, S. Psi., M. Si.

Irdianti, S. Psi., M. Si

TUGAS I

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

Disusun Oleh:

Siti Hajar Auliannisa (1971040053)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
MAKASSAR
2019
1. Identitas Film
 Judul film : Hichki
 Sutradara : Siddharth Malhotra
 Penulis naskah : Ankur Chaudhry
 Produser : Maneesh Sharma
 Pemeran : - Naina Mathur sebagai Rani Mukerji
- Harsh Mayar sebagai Aatish
- Neeraj Kabi sebagai Mr. Wadia
- Shivkumar Subramaniam sebagai Kepala sekolah St. Notker
- Sparsh Khanchandani sebagai Oru
- Supriya Pilgaonkar sebagai Sudha Mathur (Ibu Naina)
 Durasi : 116 menit
 Bahasa : Hindi, Inggris
 Negara asal : India
2. Ringkasan
Film ini bercerita tentang seorang wanita yang sangat menginspirasi bernama Naina
Mathur, ia adalah seorang wanita yang dapat mengubah kekurangannya menjadi
kekuatan terbesarnya. Naina merupakan seorang wanita lulusan magister sains yang
mendaftar sebagai seorang guru, namun selalu ditolak dengan alasan syndrome tourette
yang dideritanya sejak lahir.
Syndrome ini berhubungan dengan sistem saraf yang membuat penderitanya selalu
melakukan gerakan yang sama secara berulang, bahkan dapat mengeluarkan suara.
Sejak kecil Niana selalu diolok-olok oleh temannya, dan bahkan dikucilkan. Namun
berkat dorongan dan support dari ibu dan adiknya, Niana dapat menjalani hidupnya
dengan normal.
Setelah berjuang 5 tahun dengan beberapa kali penolakan oleh sekolah yang telah
mewawancarainya untuk menjadi guru, Niana akhirnya diterima di salah satu sekolah
terbaik di kotanya. Dimana sekolah itu merupakan sekolah terakhir Niana semasa
remaja.
Kepala sekolah St. Notker—yang menerima Niana sebagai guru sementara—
menempatkannya mengajar di kelas IX-F, yakni kelas yang berisi siswa tampungan
dari sekolah negeri yang pernah berdiri disamping St. Notker. Kelas yang beirisi 14
orang tersebut tenar dengan kenakalan-kenakalan mereka, sehingga membuat semua
guru yang pernah mengajar di kelas tersebut mengundurkan diri.
Pertemuan pertama Niana dengan anak-anak tersebut tentu saja tidak mudah, mereka
bertaruh bahwa sang guru tidak akan bertahan dalam waktu yang lama, bahkan Niana
diejek habis-habisan karena kegagapannya. Namun, Niana bukanlah seorang guru yang
biasa. Sampai akhirnya ketika siswanya melakukan keonaran dan dipanggil oleh
kepala sekolah, namun tak disangka Niana. Muridnya saat itu hanya bisa diam dan
merasa bersalah, Niana kemudian mengatakan kepada mereka bahwa semua dapat
dimulai dari awal jika mereka memang ingin bersungguh-sungguh belajar. Dan mereka
pun sedikit demi sedikit mulai serius mengikuti proses belajar, perlahan tapi pasti
Niana yakin bahwa siswanya sebenarnya adalah anak-anak yang berbakat.
Semuanya semakin seru ketika Niana mengajarkan siswanya dengan metode yang
tidak biasa, ia mengajarkan mereka konsep matematika dan IPA langsung dengan
contoh penerapannya dalam sehari-hari. Tidak berhenti sampai disitu, guru berbakat
itu juga mengajarkan siswanya tentang nilai-nilai moral dalam kehidupan, seperti
dimana mereka tidak boleh menyalahkan keadaan dan tidak menjadikan kekurangan
serta ketakutan mereka sebagai penghalang, melainkan sebagai kekuatan utama
mereka.
Walaupun banyak rintangan yang harus mereka lalui sebelumnya, mulai dari pertikaian
kecil bahkan beberapa orang ingin menjatuhkan mereka, namun mereka tetap dapat
melaluinya. Berkat kerjasama dan kegigihan siswa dan murid tersebut, mereka
akhirnya dapat membuktikan bahwa mereka dapat berprestasi dan patut untuk diakui
sebagai bagian dari St. Notker.
3. Kekurangan dan kelebihan
Kelebihan
 Film ini mengandung banyak nilai moral yang memberikan manfaat kepada
penonton
 Kualitas dari pemeran dari film ini tidak diragukan lagi, sangat menyentuh hati
 Tema yang diangkat sangat unik, sehingga dari menit pertama sudah dapat
mengikat perhatian
 Pemilihan latar tempat yang tidak monoton sehingga tidak terlihat membosankan
Kekurangan
 Alur dari cerita yang cukup mudah ditebak
 Beberapa plot yang terkesan lompat-lompat atau sengaja dipercepat

4. Kesimpulan
Film ini banyak memberikan energi positif kepada saya secara pribadi setelah
menontonnya. Mulai dari penerimaan diri, hingga kekuatan untuk mencapai cita-cita,
semua memang membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Dan paling penting tidak
peduli seberapa banyak orang yang tidak senang dengan kita, akan selalu ada orang-
orang yang senantiasa mendukung dan melindungi kita, entah itu keluarga ataupun
teman. Sehingga layak jika film ini mendapatkan penghargaan, karena maknanya yang
dalam serta sarat akan nilai moral.
Adapun tema penelitian yang dapat diangkat dari film ini menurut saya adalah
bagaimana tindakan serta penanganan yang tepat untuk orang tua atau keluarga bagi
anak-anak yang memiliki gejala gangguan kesehetan mental.

Anda mungkin juga menyukai