Variabel juga diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek
pengamatan penelitian (Suryabrata, 2010). Apa yang merupakan variabel
dalam suatu penelitian ditentukan oleh landasan teoritisnya, dan
ditegaskan oleh hipotesis penelitiannya (Suryabrata, 2010).
Jenis Variabel
1. Variabel Kategorik
Nominal
Ordinal
2. Variabel Kontinum
Interval
Rasio
Variabel Kategorik
Bervariasi menurut jenisnya/kategorinya
Data diperoleh dengan cara menghitung/accounting
Hasil : bilangan integer
Variabel Kontinum
Bervariasi menurut besarannya
Kontinum: mewakili satu dimensi yang linear atau kontinum dari
besar
Data diperoleh dengan cara : measurement
Hasil: bilangan real
Jenis Jenis Variabel dalam
Penelitian
Variabel independen atau bebas adalah variabel yang variasinya
mempengaruhi variabel lainnya atau variabel yang pengaruhnya terhadap
variabel lain ingin diketahui (Azwar, 2011).
Variabel kontrol, konkomitan, kovariabel, atau kendali variabel ini berfungsi untuk
memurnikan hasil hubungan atau berpengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat
dari variabel-variabel lain (Winarsunu, 2006).
Variabel kendali sebenarnya merupakan variabel bebas yang efeknya terhadap variabel
tergantung dikendalikan oleh peneliti dengan cara menjadikan pengaruhnya netral (Azwar,
2011).
Variabel antara atau intervening variable adalah suatu faktor yang secara teoritik berpengaruh
terhadap fenomena yang diamati akan tetapi variabel itu sendiri tidak dapat dilihat, diukur,
maupun dimanipulasikan sehingga efeknya terhadap fenomena yang bersangkutan harus
disimpulkan dari efek variabel bebas dan variabel moderator (Tuckman dalam Azwar, 2011).
Hipotesis
Berdasarkan etimologinya hipotesis berasal dari dua suku kata, yaitu:
hipo yang berarti lemah dan tesis yang artinya pernyataan (Winarsunu,
2006).
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian
(Azwar, 2011).
Hipotesis ini menunggu bukti yang mendukung atau yang akan
menyangkalnya.
Sebagai catatan penting, apabila hasil penelitian mendukung prediksi
peneliti, maka hipotesis tersebut hanya dinyatakan sebagai diterima,
bukan dinyatakan terbukti (Cozby & Bates, 2012).
Hipotesis
Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan deklaratif,
bukan kalimat pertanyaan (Azwar, 2011; Suryabrata, 2010).
Hipotesis harus dapat di uji. Hipotesis yang dapat di uji akan secara spesifik
menunjukkan bagaimana variabel-variabel penelitian itu diukur dan
bagaimana prediksi hubungan antar variabel-variabel termaksud (Azwar,
2011; Suryabrata, 2010).
Data dapat digolongkan menjadi dua klasifikasi besar, yaitu: data kuantitatif dan
kualitatif.
Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka atau data yang dapat
diwakili oleh angka. Data kualitatif biasanya dianalisis menggunakan metode-
metode analisis kualitatif, sementara data kuantitatif menjadi bagian statistik
(Santoso, 2010).
Data
Apabila ditinjau dari tingkat pengukurannya variabel atau data terdiri
dari empat macam, yaitu :
data nominal
data ordinal
data Interval
data rasio
Nominal
Merupakan bentuk pengukuran yang paling sederhana. Kata nominal
berarti nama. Jadi, jika peneliti menggunakan skala nominal, mereka
akan menempatkan partisipan pada kategori yang berdasarkan pada
nama dari kualitas fisik atau psikologis atau karakteristik.
Dengan menggunakan skala nominal, maka peneliti tidak dapat
merekam apapun selain perbandingan kualitatif. Perbandingan antara
partisipan hanya dapat dilakukan secara sederhana (Vernoy & Kyle,
2002).
Ordinal
Sebagai bentuk bentuk skala kuantitatif yang paling sederhana.
Skala ini mengharuskan adanya perangkingan (Vernoy & Kyle,
2002). Data ordinal merupakan data numerik yang memiliki
makna tingkatan tetapi jarak atau interval antartingkatannya tidak
sama (Santoso, 2010).
Interval
Interval merupakan data numerik yang memiliki
makna tingkatan dan jarak antar tingkatannya sama
tetapi tidak memiliki nol mutlak (Santoso, 2010).
Rasio
Merupakan data yang dianggap memiliki karakteristik
paling baik karena memiliki makna tingkatan, jarak
antar intervalnya sama, dan memiliki nol mutlak
(Santoso, 2010).
Mengapa perlu mengidentifikasi jenis data?
Jenis data yang berbeda akan dianalisis menggunakan cara berbeda
sesuai dengan asumsi yang melatar belakangi analisis tertentu (Santoso,
2010).
Data dapat ditransformasi dari satu jenis ke jenis yang lebih rendah
tingkatannya. Data rasio merupakan data yang memilki tingkatan paling
tinggi, sementara nominal merupakan data dengan tingkatan terendah.
Data rasio atau interval dapat ditransformasi ke jenis data ordinal dengan
cara melakukan klasifikasi atau pembuatan kelas-kelas (Santoso, 2010).
Tugas Individu
1. Berikan contoh jenis-jenis data, masing-masing 10.
2. Tuliskan 10 hipotesis yang menyatakan hubungan dan 10 hipotesis
yang menyatakan perbedaan. Tiap hipotesis yang dibuat terdiri atas H0
dan Ha, dan bermuatan variabel-variabel psikologis.
3. Identifikasilah mana variabel bebas dan mana variabel terikat dari tiap-
tiap hipotesis yg telah anda tuliskan.
Paper di ketik pada kertas A4 menggunakan huruf Times New Roman 12,
dengan margin kanan 3, kiri 4, atas 4, bawah 3.
No Copy Paste