Anda di halaman 1dari 27

Statistika…

 ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan


cara-cara pengumpulan dan
penyusunan data, pengolahan data, dan
analisis data, serta penyajian data
Statistika…
Statistika adalah analisis matematika

terhadap distribusi frekuensi dari satu


atau lebih variabel
Distribusi Frekuensi dan Variabel
Distribusi frekuensi berarti menyangkut banyak kasus. Kalau
hanya terdapat satu atau dua kejadian saja, tentu distribusi
frekuensi nya tak dapat dianalisis.

Variabel adalah sesuatu yang bervariasi dari satu


kasus ke kasus yang lain. Lawan nya adalah
konstan.
1. Variabel = jenis-jenis variabel
2. Hipotesis
3. Skala Pengukuran: Data nominal, ordinal, interval
dan rasio
Variabel atau bukan?

 Usia  Gol darah


 Bentuk wajah  Merk motor
 Jumlah jari kaki  IQ
 Corak kerudung  Motivasi
 Warna baju  Religiusitas
 Jumlah tangan  Tingkat stres
Variabel…
Variabel adalah semua kejadian, situasi, tingkah laku, atau karakteristik
individual yang memiliki variasi (Cozby & Bates, 2012), dengan kata lain
memiliki lebih dari satu nilai (Vernoy & Kyle, 2002). Jika sesuatu itu tidak
bervariasi maka ia disebut sebagai konstanta (Azwar , 2011).

Variabel juga diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek
pengamatan penelitian (Suryabrata, 2010). Apa yang merupakan variabel
dalam suatu penelitian ditentukan oleh landasan teoritisnya, dan
ditegaskan oleh hipotesis penelitiannya (Suryabrata, 2010).
Jenis Variabel
1. Variabel Kategorik
 Nominal
 Ordinal
2. Variabel Kontinum
 Interval
 Rasio
Variabel Kategorik
 Bervariasi menurut jenisnya/kategorinya
 Data diperoleh dengan cara menghitung/accounting
 Hasil : bilangan integer
Variabel Kontinum
Bervariasi menurut besarannya
Kontinum: mewakili satu dimensi yang linear atau kontinum dari
besar
Data diperoleh dengan cara : measurement
Hasil: bilangan real
Jenis Jenis Variabel dalam
Penelitian
Variabel independen atau bebas adalah variabel yang variasinya
mempengaruhi variabel lainnya atau variabel yang pengaruhnya terhadap
variabel lain ingin diketahui (Azwar, 2011).

Variabel dependen atau tergantung  adalah variabel penelitian yang di


ukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain (Azwar,
2011).
 Penggunaan istilah variabel bebas dan variabel tergantung tidaklah selalu
tepat dikarenakan hubungan yang terjadi antara variabel seringkali
merupakan hubungan timbal balik.

 Dengan demikian, dalam bentuk penelitian dimana peneliti tidak


sepenuhnya memiliki kendali terhadap variabel bebas

 Biasanya digunakan istilah lain, yaitu variabel prediktor bagi variabel yg


dianggap berperan sebagai variabel bebas dan digunakan istilah variabel kriteria
bagi variabel yang dianggap berperan sebagai variabel tergantung (Azwar, 2011).
Jenis Jenis Variabel dalam
Penelitian

 Variabel kontrol, konkomitan, kovariabel, atau kendali  variabel ini berfungsi untuk
memurnikan hasil hubungan atau berpengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat
dari variabel-variabel lain (Winarsunu, 2006).

 Variabel kendali sebenarnya merupakan variabel bebas yang efeknya terhadap variabel
tergantung dikendalikan oleh peneliti dengan cara menjadikan pengaruhnya netral (Azwar,
2011).

 Variabel antara atau intervening variable adalah suatu faktor yang secara teoritik berpengaruh
terhadap fenomena yang diamati akan tetapi variabel itu sendiri tidak dapat dilihat, diukur,
maupun dimanipulasikan sehingga efeknya terhadap fenomena yang bersangkutan harus
disimpulkan dari efek variabel bebas dan variabel moderator (Tuckman dalam Azwar, 2011).
Hipotesis
 Berdasarkan etimologinya hipotesis berasal dari dua suku kata, yaitu:
hipo yang berarti lemah dan tesis yang artinya pernyataan (Winarsunu,
2006).
 Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian
(Azwar, 2011).
 Hipotesis ini menunggu bukti yang mendukung atau yang akan
menyangkalnya.
 Sebagai catatan penting, apabila hasil penelitian mendukung prediksi
peneliti, maka hipotesis tersebut hanya dinyatakan sebagai diterima,
bukan dinyatakan terbukti (Cozby & Bates, 2012).
Hipotesis
 Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan deklaratif,
bukan kalimat pertanyaan (Azwar, 2011; Suryabrata, 2010).

 Hipotesis harus dapat di uji. Hipotesis yang dapat di uji akan secara spesifik
menunjukkan bagaimana variabel-variabel penelitian itu diukur dan
bagaimana prediksi hubungan antar variabel-variabel termaksud (Azwar,
2011; Suryabrata, 2010).

 Hipotesis berisi pernyataan mengenai hubungan antara paling sedikit dua


variabel (Azwar, 2011;Suryabrata, 2010).

 Hipotesis korelasi dan komparatif.


 Hipotesis penelitian dapat berupa hipotesis dua arah dan dapat
pula berupa hipotesis satu arah (Azwar, 2011).

 Hipotesis dua arah berisi semata-mata pernyataan mengenai


adanya perbedaan atau adanya hubungan.

 Pada formulasinya yang lebih spesifik, hipotesis dinyatakan dalam


bentuk satu arah (Azwar, 2011), dimana arah dari hipotesis telah
ditentukan.
Langkah-langkah Uji Hipotesis
1. Merumuskan Ho dan H1
2. Tentukan taraf nyata yang akan digunakan
3. Tentukan statistik uji yang akan digunakan
4. Membuat acuan pengambilan keputusan
5. Mengambil keputusan
Pengaruh religiusitas terhadap happiness pada mahasiswa

Ho : Tidak ada pengaruh religiusitas terhadap happiness pada


mahasiswa
H1 : Ada pengaruh religiusitas terhadap happiness pada mahasiswa

Mencari kebenaran hipotesis penelitian (Ha/H1) dengan cara menguji


hipotesis null (Ho)-nya, dengan harapan bahwa Ho di tolak
Judul : Pengaruh religiusitas terhadap happiness
pada mahasiswa
Ho : Tidak ada pengaruh religiusitas terhadap happiness pada
mahasiswa
H1 : Ada pengaruh religiusitas terhadap happiness pada mahasiswa
Taraf nyata
Nilai α yang biasa digunakan :
1. Tingkat signifikansi 1% , menggunakan taraf kepercayaan 99%.
Jika dikaitkan dengan populasi :
> 1% = mustahil/tidak signifikan (>0.01)
< 1% = bisa/signifikan (<0.01)
Umumnya digunakan dalam bidang medis
2. Tingkat signifiknsi 5%, menggunakan taraf kepercayaa 95%.
Umumnya digunakan dalam bidang sosial
3. Tingkat signifikansi 10%, menggunakan taraf kepercayaan 90%.
Umumnya digunakan dalam survey
Data
 Variabel dan data selalu berkaitan erat dan karena eratnya sering digunakan
silih berganti. Data dapat diartikan sebagai keterangan mengenai sesuatu
(Winarsunu, 2006).

 Data dapat digolongkan menjadi dua klasifikasi besar, yaitu: data kuantitatif dan
kualitatif.

 Data kualitatif merupakan data-data non angka.

 Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka atau data yang dapat
diwakili oleh angka. Data kualitatif biasanya dianalisis menggunakan metode-
metode analisis kualitatif, sementara data kuantitatif menjadi bagian statistik
(Santoso, 2010).
Data
Apabila ditinjau dari tingkat pengukurannya variabel atau data terdiri
dari empat macam, yaitu :

data nominal

data ordinal

data Interval

data rasio
Nominal
Merupakan bentuk pengukuran yang paling sederhana. Kata nominal
berarti nama. Jadi, jika peneliti menggunakan skala nominal, mereka
akan menempatkan partisipan pada kategori yang berdasarkan pada
nama dari kualitas fisik atau psikologis atau karakteristik.
Dengan menggunakan skala nominal, maka peneliti tidak dapat
merekam apapun selain perbandingan kualitatif. Perbandingan antara
partisipan hanya dapat dilakukan secara sederhana (Vernoy & Kyle,
2002).
Ordinal
Sebagai bentuk bentuk skala kuantitatif yang paling sederhana.
Skala ini mengharuskan adanya perangkingan (Vernoy & Kyle,
2002). Data ordinal merupakan data numerik yang memiliki
makna tingkatan tetapi jarak atau interval antartingkatannya tidak
sama (Santoso, 2010).
Interval
Interval merupakan data numerik yang memiliki
makna tingkatan dan jarak antar tingkatannya sama
tetapi tidak memiliki nol mutlak (Santoso, 2010).
Rasio
Merupakan data yang dianggap memiliki karakteristik
paling baik karena memiliki makna tingkatan, jarak
antar intervalnya sama, dan memiliki nol mutlak
(Santoso, 2010).
Mengapa perlu mengidentifikasi jenis data?
Jenis data yang berbeda akan dianalisis menggunakan cara berbeda
sesuai dengan asumsi yang melatar belakangi analisis tertentu (Santoso,
2010).
Data dapat ditransformasi dari satu jenis ke jenis yang lebih rendah
tingkatannya. Data rasio merupakan data yang memilki tingkatan paling
tinggi, sementara nominal merupakan data dengan tingkatan terendah.
Data rasio atau interval dapat ditransformasi ke jenis data ordinal dengan
cara melakukan klasifikasi atau pembuatan kelas-kelas (Santoso, 2010).
Tugas Individu
1. Berikan contoh jenis-jenis data, masing-masing 10.
2. Tuliskan 10 hipotesis yang menyatakan hubungan dan 10 hipotesis
yang menyatakan perbedaan. Tiap hipotesis yang dibuat terdiri atas H0
dan Ha, dan bermuatan variabel-variabel psikologis.
3. Identifikasilah mana variabel bebas dan mana variabel terikat dari tiap-
tiap hipotesis yg telah anda tuliskan.

Paper di ketik pada kertas A4 menggunakan huruf Times New Roman 12,
dengan margin kanan 3, kiri 4, atas 4, bawah 3.
No Copy Paste

Anda mungkin juga menyukai