Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah
diberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga penulisan laporan dengan
judul “Sistem Sirkulasi Vertikal dan Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran di Palu
Grand Mall” dapat terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini
sangat kami harapkan. Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
membantu kami dalam penyusunan laporan ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan yang setimpal atas bantuan dan
pengorbanan mereka kepada kami dan melimpah rahmat dan karunia –Nya kepada kita
semua. Amin ya Rabbal Al Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................
1
DAFTAR ISI ......................................................................................................................
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................
3
11
B. Perlengkapan ..............................................................................................
11
11
BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN ..................................................................................................................
.
14
1.3 Tujuan
Mengetahui Sistem Sirkulasi Vertikal di Palu Grand Mall?
Mengetahui sistem penanggulangan bahaya kebakaran di Palu Grand Mall
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sirkulasi horizontal merupakan jalan lalu lalang antar ruang dalam satu lantai.
Persentasi kemiringan pada jenis sirkulasi ini tidak lebih dari 10 %. Sedangkan alat
transformasi jenis sirkulasi horizontal ini adalah koridor dan konveyor.
1. Koridor.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam merancang sirkulasi horizontal
terutama koridor dan ruang peralihan diantaranya adalah :
Urutan yang logis baik dalam ukuran ruang, bentuk dan arah.
Pencapaian yang mudah dan langsung dengan jarak sependek mungkin.
Memberi gerak yang logis dan pengalaman yang indah bermakna.
Aman, persilangan arus sirkulasi sesedikit mungkin atau dihindari sama
sekali
Cukup terang.
2. Konveyor.
Konveyor merupakan suatu alat angkut untuk orang atau barang dalam
arah yang mendatar/horizontal. Dipasang dalam keadaan datar atau sudut
kemiringan kurang dari 10 derajat. Alat ini digunakan dalam jarak tertentu
(gunanya untuk menghemat tenaga). Alat ini dipasang di bandara, terminal,
pabrik.
Lift pasien, yaitu lift yang dirancang untuk dapat mengangkut tempat
tidur pasien rumah sakit.
Gambar 5 travelator
Sumber : www.google.com
Gambar 6 eskalator
Sumber : www.google.com
Gambar 7 tata letak bersilangan
Sumber : Juwana, 2005
Bersilangan
Sejajar (alur berputar)
sejajar (alur menerus)
Kebakaran adalah nyala api baik kecil maupun besar pada tempat, situasi dan
waktu yang tidak dikehendaki yang bersifat merugikan dan pada umumnya sulit
untuk dikendalikan. Kehilangan harta dan jiwa akibat tidak terkendalinya api sudah
diketahui banyak orang, dan sudah banyak upaya yang dilakukan selama bertahun –
tahun untuk mengetahui bagaimana kebakaran dapat terjadi dan pola penjalaran
apinya. Intensitas api tergantung dari jumlah bahan bakar yang ada dalam
bangunan. biasanya bahan bakar untuk api tersedia dalam bentuk kertas, kayu dan
plastik.
Kemudahan penjalaran api di dalam dan dari suatu bangunan tertentu,
tergantung dari banyaknya bahan-bahan yang mudah terbakar, kemampuan struktur
bangunan untuk dapat bertahan terhadap api dan lokasi gedung terhadap sumber
api. Adapun klasifikasi bangunan terhadap kemungkinan bahaya kebakaran dapat
dikelompokkan menjadi
a. Bahaya kebakaran ringan
Bangunan yang mempunyai nilai kemudahan terbakar dan apabila terjadi
kebakaran melepaskan panas rendah, dan kecepatan menjalarnya api
lambat.
b. Bahaya kebakaran rendah kelompok I
Bangunan yang mempunyai nilai kemudahan terbakar rendah, penimbunan
bahan yang mudah terbakar sedang dengan tinggi tidak lebih dari 2,50
meter dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas sedang, penjalaran
api sedang.
c. Bahaya kebakaran sedang kelompok II
Bangunan yang mempunyai nilai kemudahan terbakar sedang, penimbunan
bahan yang mudah terbakar dengan tinggi tidak lebih dari 4,00 meter dan
apabila terjadi kebakaran melepaskan panas sedang sehingga penjalaran api
sedang. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bangunan komersial dan
industri yang berisi bahan-bahan yang dapat terbakar.
d. Bahaya kebakaran kelompok III
Bangunan yang mempunyai sifat kemudahan terbakar tinggi dan apabila
terjadi kebakaran, melepaskan panas yang tinggi sehingga menjalarnya api
cepat.
e. Bahaya kebakaran berat
Bangunan yang mempunyai nilai kemudahan kebakaran tinggi, apabila
terjadi kebakaran akan melepaskan panas yang tinggi dan penjalaran api
yang cepat.
Gambar 11 Pintu darurat
Sumber : Juwana, 2005
Berdasarkan keputusan Menteri Pekerjaan Umum nomor 02/KPTS/1985,
ketentuan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran pada bangunan
gedung dibagi dalam beberapa klasifikasi, yaitu:
1. Pintu Keluar
Beberapa syarat yang perlu di penuhi oleh pintu keluar di antaranya
adalah:
a. Pintu harus tahan terhadap api sekurang-kurangnya dua jam.
b. Pintu harus dilengkapi dengan minimal tiga engsel
c. Pintu juga harus dilengkapi dengan alat penutup pintu otomatis
d. Pintu dilengkapi dengan tuas pembuka pintu yang berada di luar
ruang tangga (kecuali tangga yang berada di lantai dasar, berada di
dalam ruang tangga) dan sebaliknya menggunakan tuas pembuka
yang memudahkan, terutama dalam keadaan panik.
e. Pintu dilengkapi dengan tanda peringatan “tangga darurat – tutup
kembali”
f. Pintu dapat dilengkapi dengan kaca tahan api dengan luas maksimal 1
m2 dan diletakkan di setengah bagian atas dari daun pintu
g. pintu dicat dengan warna merah
3. Kompartmen
Kompartmen merupakan konsep yang penting dalam usaha
penyelamatan manusia dalam menghadapi bahaya kebakaran. Pada
bangunan tinggi, dimana mengevakuasi seluruh orang di dalam gedung
dengan cepat adalah hal yang mustahil, kompartmen dapat menyediakan
penampungan sementara bagi penghuni atau pengguna bangunan untuk
menunggu sampai api dipadamkan atau jalur menuju pintu keluar sudah
aman.
Gambar 12 kompartmen
Sumber : Juwana, 2005
3. Sprinkler
Penyembur air/gas (sprinkler) menyediakan suatu bentuk peringatan
dan terbukti merupakan alat pencegah/pemadam api yang baik, sebelum
api menjadi besar dan tak terkendali serta menimbulkan banyak kerugian
pada manusia, bangunan, dan isinya. Sprinkler ini memberikan reaksi
(respon) yang cepat pada saat terjadinya api dan memberikan waktu yang
cukup bagi penghuni/pengguna bangunan untuk mengatur proses
evakuasi.
Air dapat merusak isi bangunan seperti buku dan alat elektronik.
Oleh karena itu, pada museum atau tempat penyimpanan benda-benda
seni, penggunaan busa, zat kimia kering dan karbon dioksida (CO2)
mungkin lebih cocok untuk memadamkan api.
Sprinkler dipasang pada jarak tertentu dan dihubungkan dengan
jaringan pipa air bertekanan tinggi. Kepala sprinkler dirancang untuk
suhu 68º C dan air akan memancar pada radius sekitar 3,50 meter.
Gambar 15 Sprinkler
Sumber : Juwana, 2005
4. Alat Pemadam Api Ringan (PAR)
Alat pemadam api ringan (PAR) harus ditempatkan sedemikian rupa
sehingga mudah dilihat dan dicapai serta tidak terhalang. Bahan
pemadam api ringan dapat berupa serbuk kimia kering, karbon dioksida
(CO2), air dan halon.
ruang utama mall menuju ke area tangga darurat. Lebar koridor yaitu 1,50
meter dengan panjang yang berbeda-beda 5 meter sampai dengan 10 meter.
Lift pada bangunan ini fungsinya untuk mengangkut barang – barang para penjual yang ada di
Mall ini, akan tetapi, lift ini juga seringkali digunakan oleh para pengunjung. Pada ruang mesin
lift terdapat beberapa mesin antara lain
terdekat. Setelah lift sampai pada lantai otomatis lift akan mati. Lift akan
normal kembali setelah listrik PLN hidup kembali. (gambar 20)
2. Travelator
Sebagai penunjang aktivitas pengunjung di Palu Grand Mall ini,
terdapat travelator yang memudahkan pengunjung dengan barang
belanjaan di kereta dorong (troli) membawa belanjaannya dari lantai 2
kelantai di bawahnya. Jumlah travelator ini sepasang dengan kemiringan
sekitar 15º. Jarak antara lantai satu dengan lantai diatasnya adalah 5
meter, sehingga membuat ruangan yang dibutuhkan untuk memasang
travelator ini juga sangat besar, yaitu 24 meter x 4 meter.
3. Eskalator
Berdasarkan keterangan dari kepala teknisi Palu Grand Mall, jumlah
eskalator pada Mall ini adalah 10 buah. Eskalator dengan jenis jalur
ganda dengan lebar sekitar 1 meter. Kemiringan dari eskalator ini adalah
40º. Dengan waktu tempuh dari lantai bawah ke lantai berikutnya
maupun sebaliknya yaitu sekitar 2 menit. Ruang untuk eskalator ini
berukuran 4 meter x 8 meter untuk satu pasang eskalator (arah naik dan
arah turun).
Tata letak eskalator pada mall ini menggunakan dua jenis yaitu tata
letak bersilangan dan sejajar alur memutar. (lihat gambar 23).
4.
darurat, mulai dari kemiringan tangga, jarak pintu dengan anak tangga,
tinggi pegangan tangga dan lebar serta ketinggian anak tangga. Jumlah
anak tanga untuk setiap lantainya adalah 20 buah.
3.1.3 Sistem proteksi Kebakaran Pasif
1. Pintu Keluar
Pintu darurat pada palu grand mall ini menggunakan material tahan api
dengan pegangan pintu yang sepanjang lebar dari daun pintu memudahkan
orang untuk menggunakannya, namun, warna dari pintu ini tidak berwarna
merah melainkan warna krem.
Engsel pintu berjumlah buah dan pintu ini menggunakan penutup pintu
otomatis
Koridor pada palu grand mall ini, dapat dilihat dengan jelas
keberadaan tanda “exit” untuk memudahkan pengunjung menemukan
jalur evakuasi yaitu melalui tangga darurat.
Gambar 29 Heat Detector lama (kiri), Smoke detector dan Heat Detector baru (kanan)
Sumber : Dokumentasi 2019
Heat detector dan smoke detector ini dipasang dengan jarak sekitar 10
meter tiap buahnya. Detektor ini terhubung langsung dengan alarm
kebakaran, sehingga apabila alat ini mendeteksi asap atau pun panas, maka
alarm akan berbunyi dan lokasi detektor akan dapat diketahui melalui
panel alarm.
3. Sprinkler
Sprinkler yang terdapat di Palu Grand Mall, dipasang sesuai dengan
standar yaitu dengan jarak antar sprinkler 5 meter karena diameter
jangkauan air sprinkler adalah 2,5 meter. Sprinkler akan pecah dan
menyemprotkan air jika suhu mencapai 68º C.