DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PUDI
Alamat : Jl. Burung Lepas RT 03 Desa Pudi Kec. Kelumpang Utara
email : puskesmaspudi@gmail.com Kode Pos 72165
A. Pendahuluan
B. Latar belakang
Kesehatan dan Gizi merupakan faktor penting , yang secara langsung
berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM).Sumber daya manuasia
yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama atau investasi dalam
pembangunan kesehatan.
Program perbaikan Gizi merupakan bagian integral dari program kesehatan
yang mempunyai peranan penting dalam menciptakan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya.Untuk mencapai tujuan tersebut, program perbaikan gizi
harus dilakukan secara sitematis dan berkesinambungan. Hal ini dilakukan melalui
suatu rangkaian upaya terus menerus mulai dari perumusan masalah, penetapan
tujuan yang jelas, penentuan strategi intervensi yang tepat sasaran, identifikasi yang
tepat serta kejelasan tugas pokok dan fungsi institusi yang berperan di berbagai
tingkat administrasi.
Kurang gizi masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, hal ini
ditandai dengan masih tingginya prevalensi balita gizi kurang yaitu sebesar 28 %
(Susenas, 2005). Dibanyak negara 15-20% dari jumlah bayi secara keseluruhan
merupakan BBLR, sedangkan di Indonesia diperkirakan sekitar 14-17% (Depkes,
2007). Bayi dengan BBLR akan berpotensi mengalami gizi buruk. Setiap anak
dengan status gizi buruk mempunyai resiko kehilangan IQ point 10-13 point. Potensi
kehilangan IQ sebesar 50 point per orang juga terdapat pada penduduk yang tinggal
di daerah rawan gangguan akibat kurang yodium (GAKY). Berdasarkan Survey
Nasional tahun 2003 angka TGR (Total Goiter Rate) pada anak sekolah dasar
sebesar 11,1 %, dan persentase konsumsi garam dengan kandungan yodium cukup
ditingkat rumah tangga hanya sebesar 72.81%. Masalah kurang Vitamin A juga perlu
diwaspadai, 50 % balita masih menunjukan kadar vitamin dalam serum <20 mcg/dl.
Masalah kurang vitamin A selain berdampak pada resiko kebutaan juga berdampak
pada resiko kematian karena infeksi ( Gizi Dalam Angka,2006).
Beberapa dekade hingga saat ini telah dilakukan upaya perbaikan gizi
melalui intervensi yang mencakup penyuluhan gizi di posyandu, pemantauan
pertumbuhan, pemberian suplemen gizi (melalui pemberian kapsul vitamin A dosis
tinggi dan tablet besi), fortifikasi garam beryodium, pemberian makanan tambahan
termasuk MP-ASI, pemantauan dan penanganan gizi buruk. Intervensi terhadap
masalah gizi dapat dilakukan dengan tepat oleh para pengelola/pelaksana program,
bila tersedia data/informasi yang akurat dan berkesinambungan. Data tersebut
dipantau secara terus menerus melalui Instrumen Pemantauan Wilayah Setempat-
Gizi (PWS-Gizi).
Berdasarkan dari informasi data hasil PWS-Gizi, para pengelola program dan
penentu kebijakan di setiap tingkat administrasi pemerintahan khususnya di
Kabupaten/Kota dapat mengetahui besaran masalah gizi dan menentukan tindakan
yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut di wilayahnya. Disamping itu data
hasil PWS-Gizi merupakan salah satu sumber data rutin untuk kajian epidemiologi
SKD-KLB Gizi Buruk. Indikator kegiatan gizi yang dilakukan meliputi : prevalensi ibu
hamil Kurang Energi Kronis (Bumil KEK), prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR),
cakupan Asi Ekslusif, cakupan desa dengan garam beryodium baik, pemantauan
pertumbuhan, cakupan tablet tambah darah ibu hamil, cakupan kapsul vitamin A
dosis tinggi untuk balita dan ibu nifas.
2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan prevalensi bumil KEK
b. Menurunkan prevalensi BBLR
c. Meningkatkan cakupan Asi Ekslusif
d. Meningkatkan cakupan desa dengan garam beryodium baik
e. Meningkatkan cakupan kunjungan posyandu
f. Meningkatkan cakupan pemberian vitamin A sehingga tidak terjadi
resiko kekurangan vitamin A
g. Meningkatkan cakupan pemberian Fe pada ibu hamil.
h. Menurunkan cakupan anak BGM
D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Tahun 2019
N Kegiatan Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ag Sep Okt Nov De
o s
1 Penyuluhan
x
Vitamin A
1 Kelas Ayah
x
Maternal
2 Posyandu Balita x x x x x x x x x x x x
3 Pemberian
x x
Vitamin A
4 Penjaringan
Kesehatan SD,
x
SLTP, SLTA
Kelas 1, VII, X
5 Pemantauan
x
Garam
Beryodium
6 Penyuluhan dan x
Pemberian Tablet
Tambah Darah di
SLTP dan SLTA
Pudi,
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kotabaru
Ahmadan, AMK
NIP 19730815 199303 1 007