Dimensi batuan yang diproduksi pada sistem penambangan quarry, pada umumnya
adalah mineral yang berbentuk prismatik pendek atau balok-balok yang memiliki ukuran dan
bentuk yang kasar. Quarry pada dasarnya sama dengan open pits, namun yang membedakannya
adalah material yang ditambang. Open pit pada dasarnya merupakan tambang terbuka yang
menambang mineral logam. Sedangkan quarry pada dasarnya merupakan sistem penambangan
terbuka yang menambang mineral non logam atau batuan, contoh material yang biasanya
ditambang pada quarry yaitu : marmer, batu granit, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Produk yang dihasilkan pada system quarry pada umumnya merupakan dimensi batuan
nonlogam (Barton, 1968). Pada umumnya, dimensi batuan granit, marmer, batu gamping, batu
pasir, batu ubin besar, dan slate yang diperkirakan semakin lama semakin turun atau semakin
susah untuk dipotong. Karena kesulitan atau kendala dan biaya yang berasosiasi dengan proses
pemotongan batuan, quarry pada umumnya lebih mahal dibandingkan dengan metode lain di
tambang terbuka, dengan square set stoping, merupakan biaya terbesar dalam penambangan.
Quarry juga memiliki selektifitas yang tinggi, metode dalam skala kecil, dengan produktifitas
yang rendah.
Apabila dilihat dari geologi batuan yang akan ditambang dengan metoda quarry ini
adalah :
a. Endapan sekunder : batu gamping
b. Batuan methamorphic : marmer
c. Batuan beku : andesit
Ada dua istilah yang dipakai pada cara penambangan secara kuari ini, berdasarkan bentuk
yang dihasilkan, yaitu :
Dimension stone, biasa pada penambangan batu mamer, dimana dipergunakan gergaji
atau dengan peledakan khusus, sehingga dihasilkan bongkah-bongkah yang baik dan teratur.
Produksinya sangat selektif dengan jumlah yang terbatas. Pada metode penambangan ini muka
dari jenjang (bench face) adalah hampir vertical.
Broken stone adalah cara penambangan guna menghasilkan batu pecah dan pada umunya
dilakukan dengan cara peledakan. Pada metoda penambangan ini, muka dari jenjang (face bench)
tidak pasti harus vertical, tetap diusahakan.
Quarry adalah system tambang terbuka yang diterapkan untuk menambang endapan-
endapan bahan galian industri atau mineral industri, antara lain: penambangan batu gamping,
marmer, granit, andesit dan sebagainya. Quarry dapat menghasilkan material atau hasil tambang
dalam bentuk loose/broken materials ataupun dalam bentuk dimensional stones.Berdasarkan
letak endapan yang digali atau arah penambangan atau penggalian, secara garis besar quarry
dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
1. Side hill type
2. Pit type
Cara ini diterapkan apabila seluruh lereng/bukit akan digali atau ditambang.Penggalian
dilakukan mulai dari bagian atas ke arah bawah. diterapkan jika seluruh lereng bukit akan
digali, yang arah penggaliannya dilakukan mulai dari bagian atas ke arah bawah
b. Jalan masuk langsung
Cara ini digunakan apabila hanya sebagian lereng saja yang akan digali. Front kerjanya
dibuat memanjang sepanjang lereng yang akan digali dan jalan masuk dari salah satu sisinya atau
dari depan (Straight Ramp)
dan adapun dampak positif yang dihasilkan dari pertambangan quarry mining ini, diantaranya :
Adanya kesempatan berusaha, contoh kasus pada kawasan pertambangan dolomit di
kecamatan paciran,membawa dampak timbulnya warung-warung makan yang
menyediakan makanan dan minuman terutama bagi pekerja tambang, hal ini terlihat
adanya 5 warung makan di sekitar lokasi penambangan
Penyerapan tenaga kerja, adanya kegiatan penambangan dolomit di kecamatan paciran
terbukti dapat menyerap tenaga kerja dari putra daerah, terlihat sekitar 90 orang yang
bekerja sebagai penambang pada 1 kecamatan.
Peningkatan pendapatan masyarakat daerah, adanya penambangan dolomit pada
kecamatan paciran dapat meningkatan pendapatan masyarakat daerah kecamatan paciran,
yang sebelumnya 15000-20000/hari sekarang mencapai 35000-40000/hari untuk rata-rata
pendapatan pekerja tambang dolomit
Sumber pendapatan daerah, perusahaan tambang yang menambang diwajibkan
membayar pajak baik ke pemerintah daerah, maupun ke Negara, hal ini merupakan
pemasukan dana dari sector pajak