Anda di halaman 1dari 5

PENGERTIAN APARTEMEN

Menurut buku Site Planning (1984 : 252), apartemen didefinisikan sebagai “....several dwelling units
share a common (usually an indoor) access and are enclosed by a common structural envelope...”,
yang berarti beberapa unit hunian yang saling berbagi akses yang sama dan dilingkupi oleh struktur
kulit bangunan yang sama.

Menurut sumber buku Joseph De Chiara & John Hancock Callender Time Server Standart Mc Grow
Hill, 1968, For Building Type NY Sebuah unit tempat tinggal yang terdiri dari Kamar Tidur, Kamar
Mandi, Ruang Tamu, Dapur, Ruang Santai yang berada pada satu lantai bangunan vertikal yang
terbagi dalam beberapa unit tempat tinggal. Apartemen harus memberikan keindahan,
kenyamanan, keamanan dan privasi bagi keluarga yang tinggal di dalamnya.

Klasifikasi Apartemen

A. Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Tipe Pengelolaan

Ada dua jenis apartemen berdasarkan jenis pembiayaannya yaitu:

Apartemen yang dibiayai oleh pemerintah

Apartemen yang dibiayai oleh swasta/investor

Perbedaan antara kedua jenis apartemen ini umumnya berpengaruh pada status kepemilikan unit-
unit dalam apartemen tersebut. Apartemen yang dibiayai oleh pemerintah umumnya berharga
murah dan memiliki sistem sewa atau sistem beli dengan tipe kepemilikan bersama (cooperative),
dan seringkali dibangun untuk menampung masyarakat kalangan bawah yang tidak memiliki tempat
tinggal, disebut pula dengan istilah rumah susun. Sementara apartemen yang dibiayai oleh investor
swasta umumnya diperuntukkan bagi kalangan menengah dan kalangan atas, dengan sistem sewa
atau sistem beli dalam bentuk condominium.

B. Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Sistem Kepemilikan

Ada dua jenis apartemen berdasarkan kepemilikan antara lain

(Apartments:Their Design and Development, 1967 : 39-42) : Apartemen dengan sistem sewa

Pada apartemen ini, penghuni hanya membayar biaya sewa unit yang ditempatinya kepada pemilik
apartemen dan biasanya biaya itu dibayarkan per bulan ataupun per tahun. Biaya utilitas seperti
listrik, air, gas, telepon ditanggung sendiri oleh penghuni. Sementara biaya maintenance dan gaji
pegawai pengelola apartemen ditanggung oleh pemilik. Penghuni yang tidak ingin tinggal lagi di
apartemen tersebut harus mengembalikan apartemen tersebut kepada pemiliknya, kemudian
pemilik akan mencari lagi orang baru untuk mengisi unit-unitnya yang kosong.

Apartemen dengan sistem beli

Apartemen dengan sistem beli dapat terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu:

Apartemen dengan sistem kepemilikan bersama (cooperative ownership). Pada apartemen ini,
setiap penghuni memiliki saham dalam perusahaan pemilik apartemen serta menempati satu unit
tertentu sesuai dengan ketentuan perusahaan. Penghuni hanya bisa menjual unitnya kepada orang
yang telah dianggap cocok oleh penghuni apartemen lainnya. Bila terdapat unit apartemen yang
kosong, maka sahamnya akan dibagi rata diantara penghuni dan mereka harus menanggung semua
biaya maintenance unit yang kosong tersebut, sampai unit tersebut ditempati oleh penghuni baru.

Condominium. Pada apartemen ini, setiap penghuni menjadi pemilik dari unitnya sendiri dan
memiliki kepemilikan yang sama dengan penghuni lainnya terhadap fasilitas dan ruang publik.
Penghuni bebas untuk menjual, menyewakan ataupun memberikan kepemilikannya kepada orang
lain. Jika terdapat unit apartemen yang kosong, maka biaya maintenance unit itu ditanggung oleh
badan pengelola apartemen itu.

C. Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Tinggi dan Besar bangunan

Berdasarkan kategori jenis dan besar bangunan (Akmal, 2007) Apartemen terdiri atas :

High-rise Apartemen. Bangunan apartemen yang terdiri atas lebih dari sepuluh lantai. Dilengkapi
area parkir bawah tanah, sistem keamanan dan servis penuh. Struktur apartemen lebih
komplekssehingga desain unit apartemen cenderung standar. Jenis ini banyak dibangun di
pusatkota.

Mid-Rise Apartemen. Bangunan apartemen yang terdiri dari tujuh sampai dengan sepuluh lantai.
Jenisapartemen ini lebih sering dibangun dikota satelit. Low-Rise Apartemen. Apartemen dengan
ketinggian kurang dari tujuh lantai dan menggunakan tangga sebagaialat transportasi vertikal.
Biasanya untuk golongan menengah ke bawah.

Walked-Up Apartemen. Bangunan apartemen yang terdiri atas tiga lantai sampai dengan enam
lantai. Apartemenini kadang-kadang memiliki lift, tetapi bisa juga tidak. Jenis apartemen ini disukai
olehkeluarga yang besar (keluarga inti ditambaha dengan orang tua). Gedung apartemen hanya
terdiri dari dua atau tiga unit apartemen

Garden Apartemen. Bangunan apartemen dua sampai empat lantai. Apartemen ini memiliki
halaman dan taman disekitar bangunan. Apartemen ini sangat cocok untuk keluarga inti yang
memiliki anak kecil karena anak- anak dapat mudah mencapai ke taman. Biasanya untuk golongan
menengah ke atas.

D. Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Sirkulasi Horizontal

Sirkulasi horizontal pada apartemen adalah berupa koridor. Berdasarkan macam bentuk koridor,
apartemen dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :

Single-loaded corridor apartment

Apartemen dengan tipe koridor ini dapat terbagi lagi menjadi dua yaitu :

Open corridor apartment. Koridor pada tipe ini bersifat terbuka dengan pembatas terhadap ruang
luar berupa tembok atau railing yang ketinggiannya tidak lebih dari 1 – 1,5 meter.

Closed corridor apartment. Koridor bersifat tertutup oleh dinding, kadang memiliki bukaan berupa
jendela ataupun jalusi atau bahkan tidak ada bukaan sama sekali.
Double-loaded corridor apartment

Tipe koridor pada apartemen ini dikelilingi oleh unit-unit hunian sehingga seringkali terletak
ditengah-tengah bangunan (central corridor).

E. Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Sirkulasi Vertikal

Berdasarkan sirkulasi vertikal, apartemen dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu (Site Planning,
1984 : 280 – 281) :

Walk-up Apartment Pad

PENGERTIAN MIX-USE

Mixed-use building adalah bangunan multi fungsi yang terdiri dari satu atau beberapa massa
bangunan yang terpadu dan saling berhubungan secara langsung dengan fungsi yang berbeda.
Mixed use building menggabungkan antara fasilitas hunian, fasilitas bisnis, dan fasilitas rekreasi yang
biasanya dimiliki oleh suati pengembang. (Indonesiaapartment, Esti Savitri 2007)

Mixed-use building adalah salah satu upaya pendekatan perancangan yang berusaha menyatukan
berbagai aktivitas dan fungsi yang berada di bagian area suatu kota yang memiliki luas area yang
terbatas, harga beli tanah yang relatif mahal, lokasi tanah yang strategis, serta nilai ekonomi tinggi
menjadu sebuah struktur yang kompleks dimana semua kegunaan dan fasilitas yang memiliki
keterkaitan dalam kerangka integrasi yang kuat. (Panduan Perancangan Bangunan Komersial, Endy
Marlina 2008)

Defisini Mixed Use Building

Berdasarkan beberapa sumber yang dikumpulkan arsitur.com. Berikut adalah beberapa definisi
mengenai mix use building menurut beberapa sumber sebagai berikut :

Dalam konteks urban, bangunan tinggi multi fungsi, dikenal dengan istilah "mixed-use building"
adalah suatu bangunan yang meng-akomodasi beberapa fungsi sekaligus.

Mixed Use Merupakan penggunaan campuran berbagai tata guna lahan atau fungsi dalam
bangunan. (Dimitri Procos.1976)

Mixed Use Center adalah suatu kompleks dimana terdapat berbagai fungsi kegiatan termasuk hotel,
pusat konveksi, apartemen dan perumahan, perkantoran, pusat perbelanjaan dan pusat kebudayaan
lainnya. (Dudley H. William, Encyclopedia of American Architecture)

Jadi dapat disimpulkan Mixed Use Building adalah bangunan yang memiliki fungsi dasar yang
berbeda jenisnya sehingga memerlukan organisasi ruang yang baik.

Ciri Mixed Use Building


Ciri-ciri bangunan Mix Use adalah sebagai berikut :

Mewadahi 3 fungsi urban atau lebih, misalnya terdiri dari retail, perkantoran, hunian hotel dan
entertaintment.

Terjadinya integrasi dan sinergi fungsional

Terdapat ketergantungan kebutuhan masing-masing fungsi di dalamnya.

Kelengkapan fasilitas yang tinggi, memberikan kemudahan bagi pengunjungnya

Peningkatan kualitas fisik lingkungan

Efisienfi pergerakan karena adanya pengelompokan berbagai fungsi.

Manfaat Adanya Mixed Use Building :

Kehadiran mixed use building dalam konsep bangunan memiliki dampak yang positif bagi berbagai
pihak. Menurut Danisworo (1996) terdapat 5 (lima) buah keuntungan dari konsep mixed use
building, yaitu:

Mendorong tumbunhnya kegiatan yang beragam secara terpadu dalam suatu wadahsecara
memadai.

Menghasilkan sisteam sarana dan prasarana yang lebih efisien dan ekonomis

Memperbaiki sistem sirkulasi

Mendorong pemisahan yanh jelas antara sistem transportasi

Memberikan kerangka yang luas bagi inovasi perancangan bangunan dan lingkungan

Tata Letak Mixed Use Building

Tata letak dalam sebuah kawasan atau bangunan mixed use sangat mempengaruhi bentuk dan
koneksi antar fungsinya. Sebuah kawasan atau bangunan mixed use dapat dikatakan sukses apabila
mampu menghubungkan beberapa fungsi dengan baik. Terdapat 4 (empat) konfigurasi tata letak
bangunan dalam sebuah kawasan mixed use, yaitu: (Sumargo, 2003; 58).

Mixed-use Tower

Mixed-use Tower terdapat struktur tunggal dari segi massa atau ketinggian bangunan dengan fungsi-
fungsi yang ditempatkan pada lapisan-lapisan tersebut. Pada umumnya, mixed use tower
merupakan high rise building.

Multitowered Megastructure
Multitowered Megastructure adalah bangunan mixed use yang memiliki tower-tower yang menyatu
secara arsitekturan dengan atrium yang berada dibawahnya. Pada umumnya atrium berfngsi sebagai
pusat perbelanjaan. Pada multitiwerde megastructure, komponen yang terdapat pada podium
menjadi hal yang utama karena merupakan tempat bertemunya antar pengguna bangunan.

Freesatnding Structure with Pedestrian Connection

Freesatnding Structure with Pedestrian Connection adalah konsep penataan pada kawasan mixed
use dengan kumpulan dari beberapa masa tunggak yang saling terintegrasi oleh jalur pedestrian.
Dampaknya, fungsi dari setiap bangunan tidak akan bercampur menjadi satu.

Combination

Combination Mixed-use adalah penggabungan dari ketiga bentuk Mixed-use building sebelumnya
dalam sebuah kawasan.

Anda mungkin juga menyukai