Anda di halaman 1dari 6

MERESENSI BUKU

Nama :RATNA OKTA VIONANDA


Kelas:IX-G
No.abs:28
Tugas:Bhs.indonesia
Judul buku :165 wasiat rasul untuk perempuan

Pengarang :AMR ABDUL MUN’IM SALIM &SYEKH IBRAHIM


MUHAMMAD AL JAMAL
Penerbit :GEMA INSANI

Kota terbit : jakarta

Jumlah halaman :195 halaman

Kwalitas kertas :Baik

Kelebihan :Di dlm buku ini memuat dalil dalil yg berhubungan dengan
peristiwa peristiwanya.

Kekurangan :Bahasa yg dipakai sedikit sulit,jadi untuk membaca buku ini


dibutuhkan berulang kali agar dapat memahami isi bacaan dengan benar

Isi buku:

BAB I

WASIAT-WASIAT RASULULLAH SAW DALAM HUKUM FIQIH


Dalam sebab thaharah dijelaskan tentang ath-thaharah bermakna suci,yaitu mencakup
kesucian jasmani dan ruhani,serta menyucikan keduanya dari noda dan dosa.Diantaranya yaitu
hukum air sumur yang dijatuhi bekas kain pembalut haid dan beberapa najis lain jika dilihat dari
materinya air itu adalah suci dan menyucikan apabila materinya tetap tidak berubah, kecuali
kalau bau,warna, dan rasa air tersebut sudah berubah disebabkan olh najis yang bercampur
didalamnya.perlu diingat bahwa zat selain dari najis tidak dpat mengubah kesucian air
tersebut.kemudian hukum wajib mandi bagi perempuan perempuan diwajibkan mandi jika
setelah ia bermimpi perempuan tersebut keluar air mani.setelah itu hukum perempuan yang
mandi dari sisa air wudhu seseorang laki laki air tidak hilang kesuciannya karena terpakai mandi
orang junub. Ada pula hukum kencing bayi Dalam kitab husnul uswah disebutkan,kategori najis
adlh setiap kotoran manusia berikut air kencingnya,kecuali kotoran dan kencing bayi laki laki yg
maasih orok(belum makan,kecuali air susu ibunya) untuk mensucikannya cukup dgn percikan
air.

Selanjutnya cara menyucikan pakaian perempuan Dalam kitab husnul uswah


disebutkan,sesuatu yang terkena najis akan kembali suci dgn cara mencucinya,sampai najis itu
tidak meninggalkan bentuk,warna,bau,maupun rasa.tidak ada sifat benda yang hukumnya
najis.setelah itu ada juga materi tentang riwayat riwayat hadits tentang darah haid darah haid
hukumnya najis,begitu juga dengan darah nifas.sedangkan selain darah haid dan nifas,dalil yg
mengategorikannya najis masih diperselisihkan dan masih simpang siur. Ada pula hukum
menyamak kulit bagi perempuandan juga hukum wudhu setelah menyentuh kulit perempuan
hukumnya adalah najis.kemudian tata cara mandi bagi perempuan dengan cara mengambil air
dengan kedua telapak tangn dan menyiramkannya ke seluruh badan. lalu tata cara mandi bagi
peempuan setelah selesai haid dan nifas dgn cara sepotong kain atau kapas yg telah diberi
minyak wangi,lalu usap saja sebanyak tiga kali. setelah itu tata cara mandi bagi perempuan
setelah selesai haid dan menaikkan seorang perempuan diatas kendaraan, ada pula tata cara
memandikan mayat perempuan dengan cara organ tubuh bagian kanan dan organ organ tubuh
yang biasa dibasuh ketika berwudhu.Dalam kitab husnul uswah disebutkan,mayat wajib
dikafankan dengan kain yg menutupi tubuhnya.ada juga memandikan mayat dengan air
dingin,selanjutnya perempuan yang memandikan jenazah suaminya memandikan mayat
hukumnya wajib bagi orang orang yang masih hidup,dan seorang kerabat lebih berkewajiban jika
jenis kelamin nya sama dgn si mayat begitu juga dgn sepasang suami istri, mereka lebih
berkewajiban untuk memandikan jika salah satu dari mereka meninggal dunia.setelah itu ada
juga hukum hukum bagi perempuan ketika haid, dan ada pula perempuan yg mengalami
istihadhah(pendarahan)dan nifas.

Di bab ini juga menjelaskan tentang shalat di dlm bab shalat dijelaskan pula tentang
tidak melarang perempuan pergi ke masjid hukumnya perempuan pergi ke masjid boleh boleh
saja selanjutnya hukum keluar rumah bagi perempuan pada hari raya keluar rumah bagi seorang
perempuan itu hukumnya mubah namun jika perempuan tidak keluar rumah itu lebih afdhal,pada
dasarnya,bila seseorang perempuan keluar rumah, ia tidak diperbolehkan memberi ucapan salam
kpada seorang laki laki. Kemudian hukum shalat jamaah bagi perempuan ada pula hukum tutup
kepala bagi perempuan ketika shalat setelah itu ada juga shaf shalat perempuan yg bermakmum
kepada imam laki laki dan ada hukum menggendong anak perempuan dalam shalat tidak ada yg
melarang atau bias disebut boleh boleh salain itu ada juga usai shalat jamaah perempuan
hendaknya segera meninggalkan tempat tujuannya adalah untuk member kesempatan kepada
perempuan agar segera pulang sebelum jamaah laki laki mendahului mereka . Bahasan
selanjutnya adalah mengenai shaf shaf perempuan ketika shalat dan selanjutnya adalah mengenai
bagi perempuan ,shalat jum’at hukumnya tidak wajib.

Di bab ini juga membahas tentang Puasa didlm puasa kita menjelaskan tentang hukum
mencium dan mencumbu istri ketika puasa perbuatan itu dilarang dilakukan saat kita berpuasa
kemudian kita juga membahas tentang keutamaan perempuan yg menyuguhkan makanan selain
itu ada juga hukum perempuan yg menggantikan puasa ibunnya hukumnya boleh selanjutnya
membahas tentang mengqadha(mengganti) puasa bagi perempuan

Selain itu di bab ini juga membahas tentang zakat disini kita membahas tentang yang
pertama perintah bersedekah perintah bersedekah adalah bertujuan untuk agar kelak pada hari
kiamat,kalian adalah yg terbanyak dari penghuni neraka.yang kedua tentang zakat perhiasan
yang ketiga tentang kewajiban perempuan membayar zakat fitrah, zakat fitrah itu hukumnya
wajib atas setiap individu muslim,baik laki laki maupun perempuan,orang merdeka maupun
hamba sahaya, anak muda kecil maupun dewasa. Dan ukurannya dua mud gandum atau biji
bijian yg lainnya ataupunsatu sha’ makanan. Yang keempat tentang orang yg dibolehkan
menerima sedekah.

Selanjutnya dibab ini juga membahas mengenai haji di haji menjelaskan tentang hukum
melaksanakan haji bagi perempuan kemudian dijelaskan pula tentang kriteria pakaian ihrom bagi
perempuan, cara berihrom perempuan yang sedang nifas juga dijelakan pada bab ini.ada pula
umrah dari miqat bagi perempuan,selanjutnya membahas tentang cara perempuan melaksanakan
thawaf di ka’bah,setelah itu cara menentukan nafar haji bagi perempuan yg sedang haid,dan
hukum perempuan masuk ke dalam ka’bah,hukum thawaf ifadhah bagi perempuan, hukum
mencukur dan memotong rambut bagi perempuan, waktu tahallul, hukum perempuan yg
mewakili haji kerabatnya, hukum perempuan yg mewakili haji anak kecil, hukum perempuan yg
mensyaratkan hajinya.

BAB II

Muamalat antar perempuan


Di bab dua dijelaskan mengenai cacian terhadap perbuatan zina kemudian
perintah untuk menikahkan anak perempuan yg telah baligh setelah itu larangan bersolek bagi
perempuan yg ditinggal mati suaminya. Di bab ini dijelaskan pula mengenai tempat tinggal dan
nafkah perempuan, derajat adik perempuan ibu sama dengan ibu,pembagian warisan dua anak
perempuan,dan juga menjelaskan tentang syarat dan pengecualian.

BAB III

WASIAT DALAM ETIKA DAN TINGKAH LAKU

Di bab tiga dijelaskan mengenai yg pertama Riwayat riwayat seputar baiat(janji setia)
perempuan

Pokok ketentuan mengenai baiat kaum perempuan, yaitusebagai berikut:

a.Tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan allah ta’ala.

b.Tidak akan membunuh anak anak mereka.

c.Tidak akan mendurhakai Rasul dalam urusan yang baik.

Kemudian di bab ini juga menjelaskan tentang nama panggilan perempuan,berbuat baik terhadap
anak keturunan dan kerabat. Selain itu di bab ini juga membahas mengenai hukum perempuan yg
meminta kepada seorang laki laki untuk menceraikan istrinya di dlm islam perbuatan seperti itu
daharamkan atau biasa disebut di laran. Ada pula di bab ini juga membahas tentang Meminta
cerai kepada suami tanpa sebab yang jelas,memukul perempuan, memberi nafkah kepada
perempuan,etika perempuan masuk ke masjidil haram,tobat perempuan yg
berzina,kepemimpinan perempuan,tanggung jawab perempuan,do’a sebelum tidur untuk
perempuan,do’a untuk perempuan ketika dalam kesulitan dan kegundahan,do’a lailatul
qadar,tasbih dan tahlil untuk perempuan ,kasih sayang perempuan terhadap hewan ,menambal
pakaian ,mayoritas penghuni neraka adalah perempuan ,parfum perempuan di dlm hadist yg
sudah dijelaskan sebenarnya perempuan yg keluar rumah dilarang memakai wangi
wangian(parfum) dikarenakanbisa menyebabkan zina mata,berdosa. Kemudian di bab ini juga
menjelaskan tentang berdandan dan memakai parfum atas meninggalnya seseorang,tirai jendela
rumah perempuan,Hukum berpergian bagi perempuan,,keluar rumah tanpa ada keperluan,Tepuk
tangan perempuan untuk koreksi sholat,istri yg membangunkan suaminya sholat,perempuan yg
menangis karena kematian anaknya,mencakar cakat tubuh dan merobek robek baji ketika
mendapat musibah , ganjaran surga atas kesabaran menderita penyakit ayan,ta’ziah perempuan
Perempuan yg membelanjakan harta suaminya,Hak seorang suami atas istrinya,menolak ajakan
suami untuk tidur bersama materi itu menjelaskan bahwa jika seseorang istri yg diajak suaminya
untuk berhubunga tetapi ia menolak maka sang istri akan mendapat laknat dari malaikat.
Selanjutnya di bab ini juga dijelaskan materi tentang Minimnya akal perempuan ,perempuan
adalah penghuni surga yg paling sedikit,hukum menatap perempuan,perempuan yg makan
makanan sisa seekor kucing ,hukum perempuan masuk ke pemandian umum,pengobatan bagi
perempuan, ghibah seorang perempuan,kalian seperti perempuan perempuan zaman yusuf
a.s,kegundahan kaum laki laki terhadap perkara perempuan,Rasulullah saw memberi nama bagi
bayi asma r.a.,larangan mencela penyakit demam,pahala meninggalnya anak,penyembahan
perempuan kepada berhala pertanda dekatnya kiamat,Nafkah perempuan,Dusta
perempuan,pakaian perempuan ,kerudung perempuan,larangan menyerupai lai laki,aturan
memakai sandal bagi perempuan,warna pakaian perempuan,tangisan perempuan pada
mayat,ziarah kubur,mengunjungi ibu yg masih kafir,kisah seorang perempuan yahudi yg
bercerita tentang azab kubur,kisah seorang perempuan yg menampung keringat rasulullah
saw,perempuan yg paling panjang tangannya,perwalian nikah,pemberian hadiah dri perempuan
untuk sesamanya,perempuan yg suka telanjang,pahala perempuan yg menjawab adzan,nasihat
untuk perempuan agar shalat dirumah,mengajari perempuan berdzikir,peringatan keras terhadap
perbuatan zina,perempuan lesbian,hukum menerima hadiah bagi perempuan,ganjaran sesuap
makanan yg dihadiahkan perempuan,berpuas sunnah tanpa seizin suami,jihad bagi seseorang
perempuan,setelah menunaikan haji kaum perempuan harus berdiam diri di rumah,kemarahan
suami terhadap istri,memperlihatkan perhiasan (bersolek) di depan laki laki lain,bersepi sepian
dgn laki laki lain yg bukan mahram,memandang laki laki bukan mahram,bersalam dgn laki laki
bukan mahram,memberitahukan ciri ciri perempuan lain kepada suami,memandang aurat
perempuan lain atau bersentuhan badan dalam satu baju,mengganti nama
perempuan,menyebarluaskan rahasia hubungan suami istri,hukum menyambung rambut atau
bersanggul,bertato mencabut bulu wajah dan pangur gigi,larangan makan dua kali dlm
sehari,larangan mengutuk pencuri,larangan melakukan dosa dosa ringan dan sikap bersikeras
mereka untuk tetap melakukannya,sifat sifat sombong,perempuan dunia bisa lebih baikdaripada
bidadari surga,hadia hendaknya diberikan kepada tetangga terdekat,dosa menyakiti
tetangga,hukum menangisi mayat,menutup kemaluan dari pandangan suani,pahala pekerjaan
rumah tangga bagi perempuan,larangan meratapi kematian,penghasilan perempuan peratap
mayat,larangan mengantarkan jenazah,mendatangi dukun dan peramal,larangan menyimpah anak
sendiri,larangan tidak bertegur sapa dgn sesama muslim lebih dari tiga hari,larangan menganiaya
pembantu,larangan umum,
Bab IV

WASIAT WASIAT DALAM AL QURAN YANG DITAFSIRKAN DENGAN AS SUNNAH

Di bab IV dijelaskan tentang yg pertama hukum menikahi perempuan musyrik materi


ini menjelaskan tentang larangan menikahi perempuan musyrik atan perempuan
penyembah berhala. Di bab ini juga membahas tentang hukum melamar perempuan
dengan sindiran setelah itu di bab ini juga dijelaskan mengenai mut’ah bagi perempuan
yang dicerai

Anda mungkin juga menyukai