Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMK MADANI TUREN


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Komp. Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Kerajaan Bercorak Hindu-Budha di Indonesia
AlokasiWaktu : 9 jp

A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajianSejarah
Indonesia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional,
dan internasional.
4.Menunjukkan keterampilan menalar,mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri,kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah konkret dan abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.3 Menganalisis berbagai teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha
serta pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat Indonesia.
4.3 Mengolah informasi tentang berbagai teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha
serta pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat Indonesia.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


IPK Pengetahuan:
3.3.1 Menganalisis teori tentang teori masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia sesuai dengan
fakta-fakta pendukungnya
3.3.2 Menguraikan kerajaan-kerajaan Hindu-Budha yang memiliki pengaruh penting dalam
pembentukan integrasi bangsa
3.3.3 Menyimpulkan bentuk-bentuk pengaruh Hindu-Buddha terhadap kehidupan masyarakat
Indonesia
3.3.4 Menguraikan bentuk-bentuk akulturasi budaya pada zaman perkembangan kerajaan
bercorak Hindu-Buddha.

IPK Keterampilan:
4.3.1 Mengolahinformasi tentang teori masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia sesuai degan
fakta-fakta pendukungnya
4.3.2 Mengolah informasi tentang kerajaan-kerajaan Hindu-Buddhayang memiliki pengaruh
penting dalam pembentukan integrasi bangsa
4.3.3 Menyimpulkan bentuk-bentuk pengaruh Hindu-Buddha terhadap kehidupan masyarakat
Indonesia
4.3.4Mengolah informasi tentang bentuk-bentuk akulturasi budaya pada zaman Hindu-Buddha.

D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran dari IPK Pengetahuan:
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
1. Menganalisisteori tentang teori masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia sesuai dengan
fakta-fakta pendukungnyadengan karakter rasa ingin tahu dan toleransi berdasarkan
keterampilan berpikir krisis (critical thinking skills)
2. Menguraikan kerajaan-kerajaan Hindu-Budha yang memiliki pengaruh penting dalam
pembentukan integrasi bangsadengan karakter rasa ingin tahu dan toleransi berdasarkan
keterampilan berpikir krisis (critical thinking skills)
3. Menyimpulkan bentuk-bentuk pengaruh Hindu-Buddha terhadap kehidupan masyarakat
Indonesiadengan karakter rasa ingin tahu dan toleransi berdasarkan keterampilan
berpikir krisis (critical thinking skills)
4. Menguraikan bentuk-bentuk akulturasi budaya pada zaman perkembangan kerajaan
bercorak Hindu-Buddhadengan karakter rasa ingin tahu dan toleransi berdasarkan
keterampilan berpikir krisis (critical thinking skills).

Tujuan Pembelajaran dari IPK Keterampilan:


Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
1. Mengolah informasi tentang teori masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia sesuai degan
fakta-fakta pendukungnyasecara demokratis berdasarkan kemampuan Abad 21
bekerjasama dan komunikasi/Collaboration Skills & Communication Skills
2. Mengolah informasi tentang kerajaan-kerajaan Hindu-Buddhayang memiliki pengaruh
penting dalam pembentukan integrasi bangsasecara demokratis berdasarkan
kemampuan Abad 21 bekerjasama dan komunikasi/Collaboration Skills &
Communication Skills
3. Menyimpulkan bentuk-bentuk pengaruh Hindu-Buddha terhadap kehidupan masyarakat
Indonesiasecara demokratis berdasarkan kemampuan Abad 21 bekerjasama dan
komunikasi/Collaboration Skills & Communication Skills
4. Mengolah informasi tentang bentuk-bentuk akulturasi budaya pada zaman Hindu-
Buddhasecara demokratis berdasarkan kemampuan Abad 21 bekerjasama dan
komunikasi/Collaboration Skills & Communication Skills.

E.Materi Pembelajaran
Faktual :
 Sebuah informasi tentang peninggalan kerajaan yang bercorak Hindu Budha di Indonesia
Konseptual:
 1. Teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia
 2. Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat
Indonesia:
a) Kutai
b) Sriwijaya
c) Mataram Kuno
d) Kediri
e) Singhasari
f) Majapahit
 Akulturasi budaya pada zaman perkembangan kerajaan bercorak Hindu-Buddha di
Indonesia

Prosedural:
 Mengolah informasi tentang teori masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia sesuai degan
fakta-fakta pendukungnya
 Mengolah informasi tentang kerajaan-kerajaan Hindu-Buddhayang memiliki pengaruh
penting dalam pembentukan integrasi
 Menyimpulkan bentuk-bentuk pengaruh Hindu-Buddha terhadap kehidupan masyarakat
Indonesia
 Mengolah informasi tentang bentuk-bentuk akulturasi budaya pada zaman Hindu-Buddha

E. Pendekatan, Model, dan Metode


Pendekatan : saintifik
Model Pembelajaran :DIscovery Learning
Metode : diskusi dan penugasan
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media
- Gambar Candi Borobudur
- Gambar Prasasti Turyyan/Mpu Sindok
- Gambar Candi Jago

2. Alat/Bahan
- LCD
- Laptop

3. Sumber Belajar
a. Abimanyu, S. 2014. Babad Tanah Jawi. Yogyakarta: Laksana.
b. Iskandar, M. 2005. “Nusantara dalam Era Niaga sebelum Abad ke-19”. WACANA
Vol.7(2), Oktober 2005:175-190.
c. Kemendikbud RI. 2016. Sejarah Indonesia Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
d. Respati, Djenar. 2014. Sejarah Agama-Agama di Indonesia Mengungkap Proses
Masuk dan Perkembangannya. Yogyakarta: Araska.
e. Sulistiyono, S.T. 2015. Aspek Maritim dalam Pembangunan Nasional. Makalah
disampaikan pada Pekan Nasional Cinta Sejarah (PENTAS) yang diselenggarakan
oleh Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya di Semarang pada 5-6 Agustus 2015.
f. Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II
Zaman Kuno. Jakarta: Balai Pustaka.
g. Wardaya. 2009. Cakrawala Sejarah 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Dpdiknas.

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama (3jp)


Kegiatan DiskripsiKegiatan Alokasiwak
tu
Pendahuluan  Guru meminta salah seorang peserta didik untuk 15 menit
memimpin berdoa(menumbuhkan karakter religius)
 Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar (kerapian dan kebersihan ruang kelas,
presensi absensi, kebersihan kelas, menyiapkan media dan
alat serta buku yang diperlukan)(menumbuhan karakter
disiplin)
 Peserta didik diperlihatkan Gambar Candi Borobudur dan
Candi Jago, serta diberi stimulus pertanyaan oleh guru
tentang “Masuknya Agama Hindu dan Budha ke
Indonesia dan Pengaruhnya pada Masyarakat”
(menumbuhkan karakter rasa ingin tahu dan komunikatif).
 Peserta didik dibagi dalam 5 kelompok diskusi
(menumbuhkan karakterdemokratis dan kemampuan Abad
21 bekerjasama dan komunikasi/Collaboration Skills &
Communication Skills).

KegiatanInti Pemberian Ransangan(Mengamati) 90 menit


 Guru menugaskansiswamencari informasi yang
berkaitandenganmateri“Masuknya Agama Hindu
dan Budha ke Indonesia dan Pengaruhnya pada
Masyarakat” (menumbuhkan karakter rasa ingin
tahu dan budaya literasi)
 Peserta didik bersama kelompoknya mencari
informasi atau bacaan tentang “Masuknya Agama
Hindu dan Budha ke Indonesia dan Pengaruhnya
pada Masyarakat”(menumbuhkan karakter gemar
membaca)

Identifikasi Masalah (Menanya)


 Peserta didik bersama kelompok dipersilakan
menanggapi pertanyaan dari guru tentang
“Masuknya Agama Hindu dan Budha ke
Indonesia dan Pengaruhnya pada Masyarakat”
yang dijadikan bahan diskusi (menumbuhkan
karakter komunikatif)

Pengumpulan Data (Mengumpulkaninformasi)


 Bersama kelompoknya peserta didik mulai
mengumpulkan informasi dari bacaan tentang
“Masuknya Agama Hindu dan Budha ke
Indonesia dan Pengaruhnya pada Masyarakat”,
(menumbuhkan karakter rasa ingin tahu dan kemampuan
Abad 21 bekerjasama /Collaboration Skills).

Pembuktian (Menalar)
 Peserta didik berdiskusi, menganalisis, dan saling
menanggapi teman sekelompoknya tentang informasi
yang diperoleh tentang“Masuknya Agama Hindu
dan Budha ke Indonesia dan Pengaruhnya pada
Masyarakat”(menumbuhkan karakter komunikatif)
 Setiap kelompok mulai menuliskan hasil diskusinya
di lembaran untuk dipresentasikan(menumbuhkan
karakter tanggung jawab dan kemampuan Abad 21
bekerjasama /Collaboration Skills).
 Setiap kelompok mengerjakan tugas kelompok yang
diberikan (menumbuhkan karakter tanggung jawab
dan kemampuan Abad 21
bekerjasama /Collaboration Skills).

Menarik Kesimpulan (Mengomunikasikan)


 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas (menumbuhkan karakter
demokratis dan kemampuan Abad 21
berkomunikasi/Communication Skills).
 Peserta didik salingmemberi dan menerima
tanggapanterhadaphasil kerja
kelompok(menumbuhkan karakter demokratis dan
komunikatif).

Penutup  Peserta didik dengan penguatan materi dari guru 15 menit


menarik kesimpulan secara lisan dan tulisan tentang
“Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia
dan Pengaruhnya pada Masyarakat”(menumbuhkan
karakter rasa ingin tahu).
 Hasil kerja kelompok dikumpulkan untuk bahan
penilaian (menumbuhkan karakter tanggung jawab).
 Peserta didik melakukan refleksi tentang “Masuknya
Agama Hindu dan Budha ke Indonesia dan
Pengaruhnya pada Masyarakat” yang dihubungkan
dengan kehidupan masa kini (menumbuhkan karakter
kreatif).
 Pertemuan ditutup dengan salam (menumbuhkan
karakter religius).
Pertemuan Kedua (3jp)
Kegiatan DiskripsiKegiatan Alokasiwak
tu
Pendahuluan  Guru meminta salah seorang peserta didik untuk 15 menit
memimpin berdoa(menumbuhkan karakter religius)
 Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar (kerapian dan kebersihan ruang kelas,
presensi absensi, kebersihan kelas, menyiapkan media dan
alat serta buku yang diperlukan)(menumbuhan karakter
disiplin)
 Peserta didik diperlihatkan Gambar Candi Borobudur dan
Candi Jago, serta diberi stimulus pertanyaan oleh guru
tentang “Perkembangan Kerajaan Bercorak Hindu dan
Budha di Indonesia” (menumbuhkan karakter rasa ingin
tahu dan komunikatif).
 Peserta didik dibagidalam 6kelompokdiskusi, dengan
bahasan:
a) Kutai
b) Sriwijaya
c) Mataram Kuno
d) Kediri
e) Singhasari
f) Majapahit
(menumbuhkan karakter demokratis dan kemampuan Abad
21 bekerjasama dan komunikasi/Collaboration Skills &
Communication Skills).
KegiatanInti Pemberian Ransangan(Mengamati) 90 menit
 Guru menugaskan siswa mencari informasi yang
berkaitan dengan materi“Perkembangan Kerajaan
Bercorak Hindu dan Budha di Indonesia”
(menumbuhkan karakter rasa ingin tahu dan budaya
literasi)
 Peserta didik bersama kelompoknya mencari
informasi atau bacaan tentang “Perkembangan
Kerajaan Bercorak Hindu dan Budha di
Indonesia” (menumbuhkan karakter gemar
membaca)

Identifikasi Masalah (Menanya)


 Peserta didik bersama kelompok dipersilakan
menanggapi pertanyaan dari guru tentang
“Perkembangan Kerajaan Bercorak Hindu dan
Budha di Indonesia” yang dijadikan bahan diskusi
(menumbuhkan karakter komunikatif)

Pengumpulan Data (Mengumpulkaninformasi)


 Bersama kelompoknya peserta didik mulai
mengumpulkan informasi dari bacaan tentang
“Perkembangan Kerajaan Bercorak Hindu dan
Budha di Indonesia”(menumbuhkan karakter rasa
ingin tahu dan kemampuan Abad 21
bekerjasama /Collaboration Skills).

Pembuktian (Menalar)
 Peserta didik berdiskusi, menganalisis, dan saling
menanggapi teman sekelompoknya tentang informasi
yang diperolehtentang“Perkembangan Kerajaan
Bercorak Hindu dan Budha di Indonesia”
(menumbuhkan karakter komunikatif)
 Setiap kelompok mulai menuliskan hasil diskusinya
di lembaran untuk dipresentasikan(menumbuhkan
karakter tanggung jawab dan kemampuan Abad 21
bekerjasama /Collaboration Skills).
 Setiap kelompok mengerjakan tugas kelompok yang
diberikan (menumbuhkan karakter tanggung jawab
dan kemampuan Abad 21
bekerjasama /Collaboration Skills).

Menarik Kesimpulan (Mengomunikasikan)


 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas (menumbuhkan karakter
demokratis dan kemampuan Abad 21
berkomunikasi/Communication Skills).
 Peserta didik saling memberi dan menerima tanggapan
terhadap hasil kerja kelompok(menumbuhkan karakter
demokratis dan komunikatif).

Penutup  Peserta didik dengan penguatan materi dari guru 15 menit


menarik kesimpulan secara lisan dan tulisan tentang
“Perkembangan Kerajaan Bercorak Hindu dan
Budha di Indonesia” (menumbuhkan karakter rasa
ingin tahu).
 Hasil kerja kelompok dikumpulkan untuk bahan
penilaian (menumbuhkan karakter tanggung jawab).
 Peserta didik melakukan refleksi tentang
“Perkembangan Kerajaan Bercorak Hindu dan
Budha di Indonesia” yang dihubungkan dengan
kehidupan masa kini (menumbuhkan karakter kreatif).
 Pertemuan ditutup dengan salam (menumbuhkan
karakter religius).

Pertemuan Ketiga (3jp)


Kegiatan DiskripsiKegiatan Alokasiwak
tu
Pendahuluan  Guru meminta salah seorang peserta didik untuk 15 menit
memimpin berdoa(menumbuhkan karakter religius)
 Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar (kerapian dan kebersihan ruang kelas,
presensi absensi, kebersihan kelas, menyiapkan media dan
alat serta buku yang diperlukan)(menumbuhan karakter
disiplin)
 Peserta didik diperlihatkan Gambar Candi Borobudur dan
Candi Jago, serta diberi stimulus pertanyaan oleh guru
tentang “Akulturasi Budaya Hindu dan Budha dengan
Budaya Lokal” (menumbuhkan karakter rasa ingin tahu
dan komunikatif).
 Peserta didik dibagidalam 5kelompokdiskusi, dengan
bahasan:
a) Akulturasi dalam Seni Bangunan
b) Akulturasi dalam Seni Pertunjukan
c) Akulturasi dalam Seni Rupa dan Ukir
d) Akulturasi dalam Seni Sastra dan Aksara
e) Akulturasi dalam Sistem Kepercayaan
(menumbuhkan karakter demokratis dan kemampuan Abad
21 bekerjasama dan komunikasi/Collaboration Skills &
Communication Skills).

KegiatanInti Pemberian Ransangan(Mengamati) 90 menit


 Guru menugaskan siswa mencari informasi yang
berkaitan dengan materi“Akulturasi Budaya Hindu
dan Budha dengan Budaya Lokal” (menumbuhkan
karakter rasa ingin tahu dan budaya literasi)
 Peserta didik bersama kelompoknya mencari
informasi atau bacaan tentang “Akulturasi Budaya
Hindu dan Budha dengan Budaya Lokal”
(menumbuhkan karakter gemar membaca)

Identifikasi Masalah (Menanya)


 Peserta didik bersama kelompok dipersilakan
menanggapi pertanyaan dari guru tentang
“Akulturasi Budaya Hindu dan Budha dengan
Budaya Lokal” yang dijadikan bahan diskusi, yaitu:
a) Akulturasi dalam Seni Bangunan
b) Akulturasi dalam Seni Pertunjukan
c) Akulturasi dalam Seni Rupa dan Ukir
d) Akulturasi dalam Seni Sastra dan Aksara
e) Akulturasi dalam Sistem Kepercayaan
(menumbuhkan karakter komunikatif dan
kemampuan berpikir kritis/critical thinking skills)
Pengumpulan Data (Mengumpulkaninformasi)
 Bersama kelompoknya peserta didik mulai
mengumpulkan informasi dari bacaan tentang
“Akulturasi Budaya Hindu dan Budha dengan
Budaya Lokal” (menumbuhkan karakter rasa ingin
tahu dan kemampuan Abad 21
bekerjasama /Collaboration Skills).

Pembuktian (Menalar)
 Peserta didik berdiskusi, menganalisis, dan saling
menanggapi teman sekelompoknya tentang informasi
yang diperolehtentang“Akulturasi Budaya Hindu
dan Budha dengan Budaya Lokal”
(menumbuhkan karakter komunikatif)
 Setiap kelompok mulai menuliskan hasil diskusinya
di lembaran untuk dipresentasikan(menumbuhkan
karakter tanggung jawab dan kemampuan Abad 21
bekerjasama /Collaboration Skills).
 Setiap kelompok mengerjakan tugas kelompok yang
diberikan (menumbuhkan karakter tanggung jawab
dan kemampuan Abad 21
bekerjasama /Collaboration Skills).

Menarik Kesimpulan (Mengomunikasikan)


 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas (menumbuhkan karakter
demokratis dan kemampuan Abad 21
berkomunikasi/Communication Skills).
 Peserta didik salingmemberi dan menerima
tanggapanterhadaphasil kerja
kelompok(menumbuhkan karakter demokratis dan
komunikatif).

Penutup  Peserta didik dengan penguatan materi dari guru 15 menit


menarik kesimpulan secara lisan dan tulisan tentang
“Akulturasi Budaya Hindu dan Budha dengan
Budaya Lokal” (menumbuhkan karakter rasa ingin
tahu).
 Hasil kerja kelompok dikumpulkan untuk bahan
penilaian (menumbuhkan karakter tanggung jawab).
 Peserta didik melakukan refleksi tentang “Akulturasi
Budaya Hindu dan Budha dengan Budaya Lokal”
yang dihubungkan dengan kehidupan masa kini
(menumbuhkan karakter kreatif).
 Pertemuan ditutup dengan salam (menumbuhkan
karakter religius).

H. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran


a. Teknik Penilaian
 Sikap : Instrumen Pengamatan,Observasi dan Jurnal
 Pengetahuan : Tes Tulis,
 Keterampilan : Unjuk Kerja
b. Bentuk Instrumen
 Pengetahuan : Uraian
 Keterampilan : unjuk kerja
 Sikap pada mata pelajaran ini sebagai dampak setelah mempelajari materi tentang konsep
dasar sejarah
c. Pembelajaran Remediasi dan Pengayaan
 Pembelajaran remediasi dilakukan segera setelah kegiatan penilaian
 Pembelajaran remidiasi diberikan kepada siswa yang belum mencapai KKM (besaran
angka hasil remediasidisepakati dengan adanya “penanda” yaitu angka sama dengan
KKM sekolah).
 Pengayaan diberikan kepada siswa yang telah mencapai nilai KKM dalam bentuk
pemberian tugas ke KD berikutnya

Mengetahui, Kediri, 8 Agustus 2019


Kepala SMK KERTANEGARA Guru Sejarah Indonesia

Drs. Agung Wicaksono Wisnu Prabandaru, S.Pd

Lampiran 1 – Instrumen Penilaian


1. Instrumen Penilaian Sikap
JURNAL GURU
Nama Siswa : ……………................................
Kelas : …................................................
Aspek yang diamati : …………....................................

No Hari/Tgl Nama Kejadian Keterangan/Tindak


Lanjut
1. Senin Abdul Latif dan Mengajak temannya Mencatat tindakan
20-8- Muhammad Fauzi untuk berdoa sebelum positif pada buku
2018 praktiktikum dikelas pedoman peserta didik
diruang ketrampilan
… Senin Zainal arifin Mengganngu teman Pembinaan
27-8- yang sedang berdoa berkolaborasi dengan
2018 sebelum pelajaran BK

a. Tes Tertulis (dikerjakan secara berkelompok)


Petunjuk Pengerjaan:
- Tulislah Identitas Anggota Setiap Kelompok
- Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban yang sesuai dan ringkas!

1. Sebutkan 4 teori masuknya Hindu Budha di Indonesia!


Jawab:.....................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
2. Mengapa kebudayaan Hindu-Budha masuk ke Indonesia tidak diterima begitu saja?
Jawab:.....................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................

3. Jelaskan secara singkat sistem pajak dan penguasaan tanah pada masa Hindu Budha!
Jawab:.....................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................

4. Sebutkan 6 prasasti dari Kerajaan Sriwijaya!


Jawab:.....................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................

5. Sebutkan paling sedikit 3 bukti pengaruh budaya dan agama Hindu yang hingga kini masih terus
berlanjut!
Jawab:.....................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................

Kunci Jawaban
No Jawaban Skor
.
1 Teori Waisya, Teori Kstaria, Teori Brahmana dan Teori Sudra 10
2 Karena Bangsa Indonesia masih sangat kental dengan budaya yang telah 20
dimiliki sebelum akhirnya bisa menerima masuknya kebudayaan Hindu-
Budha
3 Pemerintah kerajaan memperoleh pemasukan berupa pajak atau upeti dari 20
derah-daerah yang dikuasai dan dari kapal asing yang masuk ke pelabuhan

4 1. Prasasti Kedukan Bukit 25


2. Prasasti Talang Tuo
3. Prasasti Telaga Batu
4. Prasasti Kota Kapur
5. Prasasti Karang Berahi
6. Prasasti Palas Pasemah
5 1. Sistem Pembagian Kasta di Bali 25
2. Tradisi Ngaben
3. Sistem Kalender
4. Upacara Keagamaan
5. Seni bangunan atau arsitektur
Skor Maksimal 100

Penilaian Performa
Penilaian Diskusi Kelompok
No NamaSiswa Berkomunikasi Kerjasama dan Berargumentasi Jumlah
. 1-4 Kekompakan 1-4 Skor
1-4
1. Doni Jaya
2. Sundari Eka
3. Dst....
4.
5.

Pedoman Penskoran Kegiatan Diskusi Kelompok


No. Kriteria Penilaian Jumlah
Skor
1. Ketrampilan berkomunikasi
a. Sangat Baik (mengungkapkan ide atau gagasan dengan bahasalisan yang 4
efektif) 3
b. Baik (mengungkapkan ide atau gagasan dengan bahasalisan yang cukup 2
efektif)
c. Cukup(mengungkapkan ide atau gagasan dengan bahasalisan yang kurang 1
efektif)
d. Kurang (mengungkapkan ide atau gagasan dengan bahasalisan yang tidak
efektif)

2. Keterampilan berkolaborasi (kerjasama dan kekompakan)


a. Sangat Baik (sangat kompak, semua berkontribusi aktif) 4
b. Baik (kompak, sebagian besar berkontribusi aktif) 3
c. Cukup (cukup kompak, setengah anggota berkontribusi aktif) 2
d. Kurang (tidak kompak, sedikit anggota berkontribusi aktif) 1

3. Kemampuan berargumentasi
a. Sangat Baik (memberi gagasan yang mendukung kesimpulan) 4
b. Baik (memberi gagasan yang cukup mendukung kesimpulan) 3
c. Cukup (memberi gagasan yang kurang mendukung kesimpulan) 2
d. Kurang(memberi gagasan yang tidak mendukung kesimpulan) 1

c. Remedial danPengayaan
Remidial:
1. Sebutkan dan Jelaskan 4 teori masuknya Hindu Budha ke Indonesia!
2. Tuliskan 10 peninggalan masa Hindu-Budha di Indosia yang masih ada sampai sekarang!
Dikerjakan di buku tulis.

Tujuan:
(Mempelajari kembali serta menerapkan teori masuk Hindu-Budha ke Indonesia dan mengetahui
masih banyak peninggalan sejarah masa Hindu Budha di Indonesia sampai sekarang)

Pengayaan:

Carilah peninggalan sejarah Hindu Budha di daerahmu dan jelaskan sejarahnya dikerjakan di
buku tulis!

Tujuan:
(Untuk mengetahui peninggalan sejaraha Hindu Budha yang dekat dengan tempat tinggal siswa
supaya siswa bisa menghargai dan menjaganya).
Lampiran 2 – Materi Pembelajaran

PERKEMBANGAN KERAJAAN
BERCORAK HINDU-BUDHA DI INDONESIA
A. Pengantar: Nusantara dalam Jalur Perdagangan Dunia Zaman Kuno
Kepulauan Indonesia yang secara geografis terletak di antara dua samudera yaitu Hindia dan
Pasifik, serta dua benua yaitu Asia dan Australia, tepatnya di Asia Tenggara. Kepulauan Indonesia
merupakan jembatan antara daratan Asia dengan Australia serta berada pada jalur perdagangan
antara dua pusat perdagangan kuno, yaitu India dan Cina. Terletak pada jalur kuno perdagangan
internasional mempengaruhi perkembangan sejarah kuno nusantara.
Faktor geografis dan klimatologis mentakdirkan kepulauan Indonesia menjadi bagian dari
sistem jaringan pelayaran dan perdagangan maritim antarbangsa. Iklim tropis basah mendominasi
Kepulauan Indonesia. Perubahan iklim terutama bergantung pada angin muson dimana perubahan-
perubahan arah angin yang secara periodik berganti arah biasa dimanfaatkan dalam kegiatan
pelayaran dan perdagangan tradisional. Kegiatan maritim tersebut menjadi hubungan antarpulau di
Nusantara serta hubungan antara Nusantara dengan sekitarnya.
Salah satu anugerah bagi bangsa yang hidup di Kepulauan Indonesia adalah tanahnya yang
subur sehingga banyak tanaman dapat hidup dan dibudidayakan. Sejak zaman kuno, komoditas
pertanian dan perkebunan dari wilayah geo-politik nusantara dibutuhkan, bahkan dimintai oleh
bangsa lain. Perdagangan antarbangsa di dunia pada zaman kuno melibatkan Kepulauan Nusantara
menjadi bagian di dalamnya. Berbagai komoditas nusantara laku di pasar internasional. Komoditas
perdagangan antarbangsa tersebut berasal dari berbagai pulau di nusantara. Sejak zaman kuno, Jawa
merupakan eksportir utama beras. Sumatera (terutama Aceh dan Sumatera bagian Selatan)
menghasilkan lada. Kepulauan Maluku terkenal sebagai penghasil rempah-rempah yang diminati
bangsa Barat.
Nusantara merupakan bagian dari lingkup wilayah Asia Tenggara yang sudah dilalui jalur
perdagangan antar wilayah sejak zaman praaksara. Sejarawan maritim internasional terkemuka, J.C.
van Leur menjelaskan bahwa teknologi pelayaran Asia Kuno telah mumpuni untuk melakukan
perdagangan antar wilayah, terutama India dengan Asia Tenggara. Pelaut kuno tidak kesulitan
untuk mengarungi samudera dari India ke Sumatera dengan memanfaatkan angin musim. Perahu
yang digunakan bukan hanya yang berukuran kecil, melainkan juga kapal kayu besar yang
berukuran beberapa ratus ton dan dapat memuat penumpang sampai dua ratus orang.
Perkembangan perdagangan maritim internasional sejak permulaan abad masehi
menempatkan nusantara terlibat di dalamnya. Sejak abad ke-2 M terlah terjadi hubungan dagang
antara Nusantara dengan India. Kemudian pada abad ke-5 M berbagai kerajaan di Nusantara telah
mengirimkan utusan dagang ke Kekaisaran Cina. Pada masa itu India dan Cina adalah dua negara
adidaya yang kaya dan maju. Antara dua negara tersebut terjalin hubungan dagang yang erat yang
juga melibatkan berbagai negara di sekitarnya termasuk di nusantara, seperti Sriwijaya di Sumatera
(abad ke-7 hingga 13) serta Kediri – Singhasari – Majapahit di Jawa (abad ke-12 hingga 15
Masehi).

B. Teori Masuknya Agama Hindu ke Nusantara


Beberapa teori tentang masuknya agama Hindu ke Nusantara:
1. Teori Waisya
Agama Hindu masuk ke Nusantara dibawa oleh para pedagang dari India. Teori ini
dikemukakan oleh N.J. Krom. Fakta pendukung teori ini yaitu Nusantara telah tergabung jalur
perdagangan dunia zaman kuno yang menghubungkan India dengan Cina. Para pedagangan (Kasta
Waisya) singgah ke Nusantara sambil menyebarkan agama Hindu ketika melakukan perjalanan
dagang.

2. Teori Brahmana
Para pendeta Hindu (Kasta Brahmana) menyebarkan agama Hindu ke Nusantara. Teori ini
dikemukakan oleh van Leur. Pendukung teori ini adalah para brahmana yang memahami Kitab
Weda memiliki tanggung jawab untuk menyiarkan Hindu ke penjuru dunia, termasuk ke Nusantara.
Namun kelemahan teori ini yaitu terdapat aturan di India bahwa brahmana tidak boleh keluar dari
negerinya.

3. Teori Ksatria
Agama Hindu masuk ke Nusantara dibawa oleh para prajurit (Kasta Ksatria) India yang
mengadakan penaklukan atau ekspansi ke Nusantara. Teori ini dikemukakan oleh Majumdar,
Moekrji, dan Nehru. Kelemahan teori ini yaitu tidak adanya bukti sejarah yang menunjukkan bahwa
daerah Nusantara pernah ditaklukkan India karena memiliki hubungan yang cukup baik. Namun
juga memiliki fakta pendukung yaitu sekalipun tidak ada satu daerah yang ditaklukkan India, tetapi
banyak penduduk Nusantara yang menganut agama Hindu pada zaman kuno.

4. Teori Sudra
Teori ini menyebutkan bahwa agama Hindu masuk ke Nusantara dibawa oleh para budak
(Kasta Sudra) dari India. Kaum sudra datang ke Nusantara untuk merubah nasib kemudian sambil
menyebarkan agama Hindu. Kelemahan teori ini yaitu kaum sudra kurang memiliki pengaruh besar
dalam penyebaran agama Hindu ke Nusantara.

5. Teori Arus Balik


Teori ini menyatakan bahwa agama Hindu dibawa masuk Nusantara karena peran
masyarakat Nusantara sendiri. Mengingat kemahiran kemampuan berlayar (navigasi) masyarakat
Nusantara dan telah tergabungnya dalam jalur perdagangan kuno dunia, terdapat masyarakat
Nusantara yang pergi ke India untuk mempelajari agama Hindu yang kemudian pulang kembali
untuk menyiarkannya.

C. Pengaruh Hindu-Budha terhadap Sistem Pemerintahan


Sebelum kedatangan kebudayaan Hindu-Budha, struktur sosial masyarakat Nusantara
aslinya berbentuk suku-suku dengan pemimpin yang ditunjuk atas prinsip Primus inter Pares.
Maksudnya seorang yang paling kuat dan berwibawa akan menjadi kepala suku. Prinsip tersebut
berubah ketika datangnya pengaruh Hindu-Budha menjadi sistem kerajaan. Struktur sosial suatu
kerajaan memiliki pemimpin tertinggi yang disebut raja/ratu. Kepemimpinan akan diwariskan
kepada keturunannya apabila raja wafat atau tidak lagi memerintah. Raja dan keluarganya tersebut
kemudian membentuk kalangan ningrat yang disebut sebagai bangsawan.
Periode Sejarah Indonesia Kuno (awal masehi hingga abad ke-15 Masehi) terdapat beberapa
kerajaan bercorak Hindu-Budha di Nusantara. Kerajaan pertama berdasarkan bukti sejarah tertua
yaitu Kerajaan Kutai di Kalimantan dengan Sumber Sejarah Prasasti Yupa tahun 400 Masehi (abad
ke-5). Banyak kerajaan lainnya yang diantaranya tercatat dalam sejarah nasional serta internasional
yaitu kemaharajaan Sriwijaya dan Majapahit yang termashur.

D. Perkembangan Kerajaan Bercorak Hindu-Budha di Nusantara


Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya di Sumatera pernah merajai perdagangan dan pelayaran laut yang
kekuatan maritimnya diperhitungkan dalam perdagangan internasional. Sriwijaya merupakan tipe
kerajaan pantai yang kekuatan ekonominya bertumpu pada perdagangan internasional. Sriwijya
berhubungan dengan jalur perdagangan internasional dari Cina ke Eropa melalui Selat Malaka.
Sriwijaya memiliki kapal-kapal sendiri yang berlayar memasarkan komoditas ekspor nusantara,
dengan wilayah niaga Asia Tenggara sampai ke India, Cina, hingga Madagaskar (Afrika). Sriwijaya
memiliki armada maritim yang mampu mengharuskan setiap kapal dagang yang melewati Selat
Malaka untuk mampir ke pelabuhan Sriwijaya. Kontak dengan berbagai bangsa lain melalui dunia
perdagangan menyebabkan Nusantara bersentuhan dengan peradaban Hindu-Budha (India),
Konfusionisme (Cina), serta Islam (Asia Barat Daya/Timur Tengah).

Majapahit
Kerajaan Majapahit di Jawa dengan masa keemasannya dipimpin oleh Raja Hayam Wuruk
dan Mahapatih Gajah Mada memiliki karakteristik ekonomi agro-maritim. Majapahit merupakan
kerajaan agraris sekaligus pada perdagangan. Kemakmuran Majapahit karena dua faktor utama,
yaitu terdapatnya sungai besar yaitu Brantas dan Bengawan Solo yang menjadikan lahannya cocok
dijadikan pertanian serta tumbuhnya pelabuhan-pelabuhan di pantai utara Jawa sebagai basis
perdagangan laut.

E. Akulturasi Budaya Hindu-Budha dengan Nusantara


Masuknya budaya baru ke dalam masyarakat yang sudah memiliki budaya menimbulkan
beberapa kemungkinan. Pertama kedua kebudayaan tersebut akan berjauhan, kedua salah satu
kebudayaan hancur, dan ketiga kedua kebudayaan akan berakulturasi.
Akulturasi budaya adalah pencampuran unsur dua kebudayaan atau lebih yang melahirkan
kebudayaan baru. Masuknya agama Hindu-Budha ke Nusantara menyebabkan terjadinya akulturasi
budaya Hindua-Budha dengan Nusantara. Masyarakat Nusantara pada mulanya bersikap pasif yaitu
menerima berbagai ajaran baru yang masuk. Kemudian bersikap aktif dengan memperdalam ilmu
hingga mengirim pelajar ke luar negeri atau mendatangkan Brahmana dari luar negeri untuk
memberi pelajaran di Nusantara.
Daftar Pustaka
Abimanyu, S. 2014. Babad Tanah Jawi. Yogyakarta: Laksana.
Iskandar, M. 2005. “Nusantara dalam Era Niaga sebelum Abad ke-19”. WACANA Vol.7(2),
Oktober 2005:175-190.
Kemendikbud RI. 2016. Sejarah Indonesia Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Respati, Djenar. 2014. Sejarah Agama-Agama di Indonesia Mengungkap Proses Masuk dan
Perkembangannya. Yogyakarta: Araska.
Sulistiyono, S.T. 2015. Aspek Maritim dalam Pembangunan Nasional. Makalah disampaikan pada
Pekan Nasional Cinta Sejarah (PENTAS) yang diselenggarakan oleh Direktorat Sejarah dan
Nilai Budaya di Semarang pada 5-6 Agustus 2015.
Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II Zaman Kuno.
Jakarta: Balai Pustaka.
Wardaya. 2009. Cakrawala Sejarah 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Dpdiknas.

Anda mungkin juga menyukai