Anda di halaman 1dari 16

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Sekolah : SMA N 1 Sumpiuh


MataPelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/Semester : X/ 1
Materi Pokok : Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan
berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.
Alokasi Waktu : 4 x 45 (2 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
1. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, responsive, dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, procedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
3. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator

3.5 Menganalisis berbagai teori tentang 3.5.1 Memahami proses lahir dan
proses masuk dan berkembangnya berkembangannya agama dan
agama dan kebudayaan Hindu-Budha kebudayaan Hindu– Budha di Indonesia
di Indonesia. 3.5.2 Menganalisis proses masuknya dan

1
berkembangnya agama dan kebudayaan
Hindu-Budha ke Indonesia
3.5.3 Menganalisis bentuk- bentuk
kebudayaan hindu – budha di Indonesia.
3.5.4 Mendeskripsikanwujud akulturasi
kebudayaan Indonesia dengan
kebudayaan Hindu-Buddha.
3.5.5 Menganalisiswujud akulturasi
kebudayaan asli Indonesia dengan
kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia
berupabahasa, ekonomi, politik,
religi/kepercayaan, organisasi sosial
kemasyarakatan, sistem pengetahuan
peralatan hidup/teknologi, kesenian.
4.5 Mengolah informasi mengenai proses 4.5.1 Menalar proses masuknya agama Hindu-
masuk dan perkembangan kerajaan Budha di Indonesia, serta bentuk pengaruh
Hindu-Budha dengan menerapakan peninggalan agama hindu- budha di
cara berfikir kronologis dan Indonesia.
pengaruhnya pada kehidupan
masyarakat Indonesia masa kini serta
mengemukakannya dalam bentuk
tulisan.

C. Tujuan pembelajaran
Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial

1 Siswa mampu mengamalkan nilai-nilai keteladanan pemimpin pada zaman Hindu-


Budha dengan mengambil toleransi dan saling menghargai
2 Siswa mampu mengamalkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap peninggalan
hasil budaya Hindu-Buddha di Indonesia
Kompetensi pengetahuan dan keterampilan

1 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan konsep akulturasi kebudayaan


Hindu – Budha di Indonesia.
2 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan wujud akulturasi Hindu –
Budha berupa bahasa dan tulisan di Indonesia
3 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan wujud akulturasi Hindu –
Budha berupa ekonomi
4 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan wujud akulturasi Hindu –
Budha berupa politik dan sistem pemerintahan di Indonesia

2
5 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan wujud akulturasi hindu –
budha berupa religi/kepercayaan
6 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan wujud akulturasi Hindu –
Budha berupa organisasi sosial kemasyarakatan
7 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan wujud akulturasi Hindu –
Budha berupa sistem pengetahuan peralatan hidup/teknologi
8 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan wujud akulturasi Hindu –
Budha berupa kesenian.
9 Siswa mampu menyajikan hasil – hasil akulturasi agama dan kebudayaan Hindu-
Budha dengan kebudayaan lokal di Indonesia.

D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
Materi fakta
a Lahir dan Berkembangnya Agama Hindu - Budha di indonesia
Ada beberapa teori terkait proses masuk dan berkembangnya agama dan
kebudayaan Hindu- Budha ke Indonesia, diantaranya: Teori Waisya, ksatria,
Brahmana, dan teori arus balik. Namun banyak orang lebih meyakini agama hindu
masuk ke Indonesia karena dibawa oleh oranng Indonesia, yang mempelajarinya
ketika mereka berada di India untuk berbagai keperluan.
Pertemuan 2

a) Proses masuknya dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-budha di


Indonesia
Sebelum masuknya pengaruh hindu-budha ke Indonesia, sistem pemerintahan yang
dianut bangsa Indonesia adalah sistem pemerintahan desa, yang dipimpin oleh
seorang kepala suku, dengan masuknya pengaruh hindu, muncul konsep tentang
dewa raja:bahwa pemimpin tertinggidalam sebuah kelompok adalah seorang raja,
raja tersebut diyakini titisan dewa.
b) Bentuk- bentuk kebudayaan hindu budha yang masuk ke Indonesia
Seperti masa-masa sebelum masuknya pengaruh hindu-budha, sistem mata
pencaharian masyarakat Indonesia adalah bertumpu pada tradisi pertanian atau
agraris. Pemahaman tentang pertanian bertambah maju ketika orang-orang india
mengenalkan sistem irigasi dan sistem pelayaran.
Pertemuan 3
a) Perwujudan akulturasikebudayaan Indonesia dengan kebudayaan Hindu-Buddha.

Materi Konsep
Akulturasi adalah bertemunya dua kebudayaan yang berbeda melebur menjadi satu
menghasilkan kebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan kepribadian/sifat kebudayaan
aslinya.

3
Hal ini berarti kebudayaan Hindu-Buddha yang masuk ke Indonesia tidak ditema
seperti apa adanya, tetapi diolah, ditelaah dandisesuaikan dengan budaya yang dimiliki
penduduk Indonesia, sehingga budaya tersebut berpadu dengan kebudayaan asli Indonesia
menjadi bentuk akulturasi kebudayaan Indonesia Hindu- Buddha.

Wujud akulturasi tersebut dapat Anda simak pada uraian materi unsur-unsur budaya
berikut ini:

 Bahasa
Wujud akulturasi dalam bidang bahasa, dapat dilihat dari adanya penggunaan
bahasa Sansekerta yang dapat ditemukan sampai sekarang.
Penggunaan bahasa Sansekerta pada awalnya banyak ditemukan pada prasasti (batu
bertulis) peninggalan kerajaan Hindu – Buddha pada abad 5 – 7 M, contohnya prasasti
Yupa dari Kutai dan prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Tetapi untuk
perkembangan selanjutnya bahasa Sansekerta di gantikan oleh bahasa Melayu Kuno seperti
yang ditemukan pada prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya 7 – 13 M. Untuk aksara,
dapat dibuktikan adanya penggunaan huruf Pallawa, kemudian berkembang menjadi huruf
Jawa Kuno (kawi) dan huruf (aksara) Bali dan Bugis. Hal ini dapat dibuktikan melalui
Prasasti Dinoyo (Malang) yang menggunakan huruf Jawa Kuno

 Kepercayaan
Sistem kepercayaan yang berkembang di Indonesia sebelum agama Hindu-Budha
masuk ke Indonesia adalah kepercayaan yang berdasarkan pada Animisme dan
Dinamisme.Anda masih ingat pengertian Animisme dan Dinamisme? Bila Anda lupa, baca
kembali modul ke-2 Anda!
Dengan masuknya agama Hindu – Budha ke Indonesia, masyarakat Indonesia mulai
menganut/mempercayai agama-agama tersebut.Agama Hindu dan Budha yang berkembang
di Indonesia sudah mengalami perpaduan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme,
atau dengan kata lain mengalami Sinkritisme. Tentu Anda bertanya apa yang dimaksud
dengan Sinkritisme? Sinkritisme adalah bagian dari proses akulturasi, yang berarti
perpaduan dua kepercayaan yang berbeda menjadi satu. Untuk itu agama Hindu dan Budha
yang berkembang di Indonesia, berbeda dengan agama Hindu – Budha yang dianut oleh
masyarakat India.Perbedaaan-perbedaan tersebut dapat Anda lihat dalam upacara ritual
yang diadakan oleh umat Hindu atau Budha yang ada di Indonesia.Contohnya, upacara
Nyepi yang dilaksanakan oleh umat Hindu Bali, upacara tersebut tidak dilaksanakan oleh
umat Hindu di India.
Demikianlah penjelasan tentang contoh wujud akulturasi dalam bidang
religi/kepercayaan.Selanjutnya simak uraian materi berikutnya.

 Organisasi Sosial Kemasyarakatan


Wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan dapat Anda lihat
dalam organisasi politik yaitu sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia setelah
masuknya pengaruh India.
Dengan adanya pengaruh kebudayaan India tersebut, maka sistem pemerintahan
yang berkembang di Indonesia adalah bentuk kerajaan yang diperintah oleh seorang raja
secara turun temurun.
4
Raja di Indonesia ada yang dipuja sebagai dewa atau dianggap keturunan dewa
yang keramat, sehingga rakyat sangat memuja Raja tersebut, hal ini dapat dibuktikan
dengan adanya raja-raja yang memerintah di Singosari seperti Kertanegara diwujudkan
sebagai Bairawa dan R Wijaya Raja Majapahit diwujudkan sebagai Harhari (dewa Syiwa
dan Wisnu jadi satu).
Pemerintahan Raja di Indonesia ada yang bersifat mutlak dan turun-temurun seperti
di India dan ada juga yang menerapkan prinsip musyawarah. Prinsip musyawarah
diterapkan terutama apabila raja tidak mempunyai putra mahkota yaitu seperti yang terjadi
di kerajaan Majapahit, pada waktu pengangkatan Wikramawardana.Wujud akulturasi di
samping terlihat dalam sistem pemerintahan juga terlihat dalam sistem kemasyarakatan,
yaitu pembagian lapisan masyarakat berdasarkan sistem kasta.
Sistem kasta menurut kepercayaan Hindu terdiri dari kasta Brahmana (golongan
Pendeta), kasta Ksatria (golongan Prajurit, Bangsawan), kasta Waisya (golongan pedagang)
dan kasta Sudra (golongan rakyat jelata). Kasta-kasta tersebut juga berlaku atau dipercayai
oleh umat Hindu Indonesia tetapi tidak sama persis dengan kasta-kasta yang ada di India
karena kasta India benar-benar diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan, sedangkan di
Indonesia tidak demikian, karena di Indonesia kasta hanya diterapkan untuk upacara
keagamaan.
Demikianlah contoh wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial
kemasyarakatan untuk selanjutnya kalau Anda sudah memahaminya, Anda dapat
melanjutkan pada uraian materi wujud akulturasi berikutnya.

 Sistem Pengetahuan
Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan
waktu berdasarkan kalender tahun saka, tahun dalam kepercayaan Hindu. Menurut
perhitungan satu tahun Saka sama dengan 365 hari dan perbedaan tahun saka dengan tahun
masehi adalah 78 tahun sebagai contoh misalnya tahun saka 654, maka tahun masehinya
654 + 78 = 732 M
Di samping adanya pengetahuan tentang kalender Saka, juga ditemukan
perhitungan tahun Saka dengan menggunakan Candrasangkala.Apakah Anda sebelumnya
pernah mendengar istilah Candrasangkala?Candrasangkala adalah susunan kalimat atau
gambar yang dapat dibaca sebagai angka. Candrasangkala banyak ditemukan dalam prasasti
yang ditemukan di pulau Jawa, dan menggunakan kalimat bahasa Jawa salah satu
contohnya yaitu kalimat Sirna ilang kertaning bhumi apabila diartikan sirna = 0, ilang = 0,
kertaning = 4 dan bhumi = 1, maka kalimat tersebut diartikan dan belakang sama dengan
tahun 1400 saka atau sama dengan 1478 M yang merupakan tahun runtuhnya Majapahit .
Dari uraian di atas, apakah Anda sudah paham?Kalau sudah paham simak kembali
wujud akulturasi berikutnya.

 Peralatan Hidup dan Teknologi


Salah satu wujud akulturasi dari peralatan hidup dan teknologi terlihat dalam seni
bangunan Candi. Seni bangunan Candi tersebut memang mengandung unsur budaya India
tetapi keberadaan candi-candi di Indonesia tidak sama dengan candi-candi yang ada di
India, karena candi di Indonesia hanya mengambil unsur teknologi perbuatannya melalui
dasar-dasar teoritis yang tercantum dalam kitab Silpasastra yaitu sebuah kitab pegangan
yang memuat berbagai petunjuk untuk melaksanakan pembuatan arca dan bangunan.

5
Untuk itu dilihat dari bentuk dasar maupun fungsi candi tersebut terdapat
perbedaan.Bentuk dasar bangunan candi di Indonesia adalah punden berundak-undak, yang
merupakan salah satu peninggalan kebudayaan Megalithikum yang berfungsi sebagai
tempat pemujaan.Sedangkan fungsi bangunan candi itu sendiri di Indonesia sesuai dengan
asal kata candi tersebut. Perkataan candi berasal dari kata Candika yang merupakan salah
satu nama dewi Durga atau dewi maut, sehingga candi merupakan bangunan untuk
memuliakan orang yang telah wafat khususnya raja-raja dan orang-orang terkemuka.

 Candi budha
Di samping itu, dalam bahasa kawi candi berasal dari kata Cinandi artinya yang
dikuburkan.Untuk itu yang dikuburkan didalam candi bukanlah mayat atau abu jenazah
melainkan berbagai macam benda yang menyangkut lambang jasmaniah raja yang disimpan
dalam Pripih.
Dengan demikian fungsi candi Hindu di Indonesia adalah untuk pemujaan terhadap
roh nenek moyang atau dihubungkan dengan raja yang sudah meninggal. Hal ini terlihat
dari adanya lambang jasmaniah raja sedangkan fungsi candi di India adalah untuk tempat
pemujaan terhadap dewa, contohnya seperti candi-candi yang terdapat di kota Benares
merupakan tempat pemujaan terhadap dewa Syiwa.

 Kesenian
Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra dan seni
pertunjukan .
Dalam seni rupa contoh wujud akulturasinya dapat dilihat dari relief dinding candi
(gambar timbul), gambar timbul pada candi tersebut banyak menggambarkan suatu
kisah/cerita yang berhubungan dengan ajaran agama Hindu ataupun Budha.
Relief Candi Borobudur
relief dari candi Borobudur yang menggambarkan Budha sedang digoda oleh Mara
yang menari-nari diiringi gendang, hal ini menunjukkan bahwa relief tersebut mengambil
kisah dalam riwayat hidup Sang Budha seperti yang terdapat dalam kitab Lalitawistara.
Demikian pula di candi-candi Hindu, relief yang juga mengambil kisah yang
terdapat dalam kepercayaan Hindu seperti kisah Ramayana.Yang digambarkan melalui
relief candi Prambanan ataupun candi Panataran.
Dari relief-relief tersebut apabila diamati lebih lanjut, ternyata Indonesia juga
mengambil kisah asli ceritera tersebut, tetapi suasana kehidupan yang digambarkan oleh
relief tersebut adalah suasana kehidupan asli keadaan alam ataupun masyarakat Indonesia.
Dengan demikian terbukti bahwa Indonesia tidak menerima begitu saja budaya
India, tetapi selalu berusaha menyesuaikan dengan keadaan dan suasana di Indonesia.
Untuk wujud akulturasi dalam seni sastra dapat dibuktikan dengan adanya suatu
ceritera/kisah yang berkembang di Indonesia yang bersumber dari
 kitab Ramayana yang ditulis oleh Walmiki dan
 kitab Mahabarata yang ditulis oleh Wiyasa.

Kedua kitab tersebut merupakan kitab kepercayaan umat Hindu. Tetapi setelah
berkembang di Indonesia tidak sama proses seperti aslinya dari India karena sudah
6
disadur kembali oleh pujangga-pujangga Indonesia, ke dalam bahasa Jawa kuno.
Dan,tokoh-tokoh cerita dalam kisah tersebut ditambah dengan hadirnya tokoh
punokawan seperti Semar, Bagong, Petruk dan Gareng. Bahkan dalam kisah
Bharatayuda yang disadur dari kitab Mahabarata tidak menceritakan perang antar
Pendawa dan Kurawa,melainkan menceritakan kemenangan Jayabaya dari Kediri
melawan Jenggala.
Di samping itu juga, kisah Ramayana maupun Mahabarata diambil sebagai
suatu ceritera dalam seni pertunjukan di Indonesia yaitu salah satunya pertunjukan
Wayang.
Seni pertunjukan wayang merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia sejak zaman
prasejarah dan pertunjukan wayang tersebut sangat digemari terutama oleh masyarakat Jawa.
Untuk itu wujud akulturasi dalam pertunjukan wayang tersebut terlihat dari
pengambilan lakon ceritera dari kisah Ramayana maupun Mahabarata yang berasal dari budaya
India, tetapi tidak sama persis dengan aslinya karena sudah mengalami perubahan.
Perubahan tersebut antara lain terletak dari karakter atau perilaku tokoh-tokoh ceritera
misalnya dalam kisah Mahabarata keberadaan tokoh Durna, dalam cerita aslinya Dorna adalah
seorang maha guru bagi Pendawa dan Kurawa dan berperilaku baik, tetapi dalam lakon di
Indonesia Dorna adalah tokoh yang berperangai buruk suka menghasut.

E. Metode Pembelajaran
 Model Pembelajaran : Discovery Learning
 Metode Pembelajaran : Diskusi Kelas dan Diskusi Kelompok, Ceramah, Tanya Jawab

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


 Media : Slide peninggalan agama dan kebudayaan bercorak Hindu –Budha di Indonesia
 Alat/Bahan : Laptop, LCD.
 Sumber Belajar :
o Kementrian Pendidikandan Kebudayaan Republik Indonesaia. 2014. Sejarah
Indonesia:Kelas X. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
o RatnaHapsari. 2013. Sejarah Indonesia untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga
 Media :
o PPT
o Video

7
G. Kegiatan pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan

Langkah-langkah kegiatan AW
15/25
Penguatan
Pendidikan Karakter
Karakter

a. Mempersilahkan salah seorang peserta didik untuk memimpin berdoa


b. Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya
c. Memeriksa kebersihan ruangan, kesiapan alat dan bahan yang akan digunakan
saat pembelajaran agar tercipta suasana yang kondusif.
d. Melakukan apersepsi tentang materi sebelumnya dan memberikan motivasi
dengan mengajukan pertanyaan seputar masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia.

Literasi

a. Memberi kesempatan kepada siswa untuk membaca bahan bacaan


terutama seputar masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia yang sudah di
tugaskan pada minggu sebelumnya (khusus untuk jam pertama)
b. Memberikan kesempatan kepada siswa utk mereview hasil bacaannya

Creatifitas

a. Meminta siswa untuk mendeskripsikan gambar- gambar peninggalan


kebudayaan hindu budha di Indonesia melalui power point serta
melakukan tanya jawab singkat.
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti
a. Memberi stimulus 65/55

Menayangkan gambar- gambar peninggalan kebudayaan hindu budha di Indonesia


melalui power point serta melakukan tanya jawab singkat
Critical
Thingking

8
b. Merumuskan Masalah
a. Siswa diminta untuk menanya permasalahan dari hasil pengamatan
gambar- gambar peninggalan kebudayaan hindu budha di Indonesia
melalui power point

Colaborasi

b. Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok


Kelompok 1 : Bagaimana latar belakang masuknya Hindu-Budda ke
Indonesia.
Kelompok 2 :
Proses masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha di Indonesia
Kelompok 3:
Membandingkan teori-teori yang mendukung masuknya Hindu-Buddha
ke Indonesia.
Kelompok 4:
Bagimana hasil akulturasi budaya Hindu-Buddha dengan kebudayaan asli
di Indonesia.
c. Mengumpulkan data
Peserta didik mengumpulkan informasi dengan membaca buku sumber
atau browsing internet, untuk mencari jawaban yang menjadi tugasnya
d. Mengolah data
Setiap peserta didik dalam kelompok mendiskusikan hasil temuan untuk
merumuskan kesimpulan dari permasalahan yang dibahasnya
e. Memverifikasi data
Mengecek kebenaran hasil pengolahan data
- Setiap kelompok menuliskan kesimpulan jawaban dan
mempresentasikannya dalam diskusi kelas
- Kelompok lain menyimak dan memberi tanggapan atau masukan

Communication
f. Generalisasi / Menarik kesimpulan
Menarik kesimpulan dan menghubungkan dengan Teori masuknya
Hindu-Budha ke Indonesia

3. Kegiatan Penutup
 Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari 10
 Guru bersama peserta didik melakukan refleksi dengan menanyakan
- Apakah yang telah dipelajari oleh peserta didik dari materi ini , adakah

9
bagian materi yang sulit, dan pada bagian yang mana hal sulit tersebut ?
- Apakah peserta didik menemukan hal hal menarik ketika belajar materi
ini, pada bagian mana dan apa alasannya ?
 Memberikan tindak lanjut berupa tugas tiap siswa membuat laporan
tertulis/essai tentang teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan
Islam ke Indonesia

B. Penilaian

1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan dengan kegiatan observasi dan dicatat di dalam jurnal.

No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

1
2
3

2. Penilaian Pengetahuan
1. Jelaskan latar belakang Masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia
2. Sebutkan teori proses masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia
3. Bandingkan teori-teori masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia
4. Bagimana hasil akulturasi budaya Hindu-Buddha dengan kebudayaan asli di Indonesia.

3. Penilaian Ketrampilan
a. Penilaian untuk kegiatan diskusi kelompok

Nama Komunikasi Mendengar Argumentasi Kontribusi


No Skor
1-4 1–4 1–4 1-4
1
2          
3          
4          
5          
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Skor Perolehan
X 100
Skor maksimal
Keterangan ;
1) Mengkomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau
menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif
10
2) Mendengarkan dipahamin sebagai kemampuan pesertadidik untuk tidak menyela,
memotong, menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan
gagasanya
3) Berargumentasi menunjukan kemampuan peserta didik dalam melakukan argumentasi
logis ketika ada pihak yang bertanya atau memtantakan gagasannya
4) Berkontribusi kemampuan peserta didik memberi masukan gagasa-gagasan yang
mendukung atau mengarah pada penarikan kesimpulan termasuk didalamnya menghargai
perbedaan pendapat.

b. Penilaian Presentasi

No Nama Siswa Menjelaskan Memvisualisasikan Merespon Jumlah


1-3 1-3 1-3 Skor

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :


Skor Perolehan
X 100
Skor maksimal

Keterangan ketrampilan
1. Menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi
secara menyeluruh
2. Memvisualisasikan adalah kemampuann mengemas informasi seunik dan
semenarik mungkin
3. Merespon adalah kemampuan peserta didi menyampaiakn tanggapan atas
pertanyaan, bantahan dan sanggahan dari pihak lain secara empatik

C. Rencana Remidi dan Pengayaan

1. Bagi Siswa remidi diberikan perlakuan antara lain sebagai berikut:


a. Memberikan materi penguatan yang belum dapat dituntaskan oleh siswa
b. Tugas membuat resume dengan indikator yang tidak mampu dicapai
c. Tugas berupa tugas mandiri untuk mempelajari Materi dengan Indikator yang
belum dicapai
d. Tugas belajar bersama tutor sebaya menganai indikator yang belum dicapai

2. Bagi siswa yang melaksanakan pengayaan


a. Meresume Indikator yang dicapai dalam bentuk laporan tertulis
b. Menjadi Tutor Sebaya kepada teman yang belum tuntas IPK nya
c. Menjelaskan keterkaitan antara perkembangan Islam dan jaringan perdagangan
antar pulau.
11
LAMPIRAN-LAMPIRAN RPP

1. Istrumen Penilaian Sikap


a. Penilaian Kompetensi Sikap
1) Sikap yang menjadi fokus penilaian adalah sikap jujur, disiplin, tanggungjawab,
kerjasama, dan proaktif
2) Untuk sikap akan dilihat peserta didik yang memiliki sikap yang sangat positif
terhadap kelima sikap di atas, dan hasilnya akan dicatat dalam jurnal sebagai
berikut;

CATATAN
NO PENTING
TANGGAL NAMA KET.
. (Bisa positif
atau negatif)
1.
2.
3.
4.
Dst

3) Hasil penilaian sikap dalam jurnal akan direkap dalam satu semester dan
diserahkan ke wali kelas, untuk dipertimbangkan dalam penilaian sikap dalam
rapor (menunjang penilaian sikap dari guru PAI dan guru PPKN).

2. Istrumen Penilaian Pengetahuan

No Pertanyaan Kunci Jawaban Skor


1 Sebutkan 4 macam teori yang Teori yang mengungkap proses masuknya 2
mengungkap tentang proses budaya dan agama Hindu-Buddha ke
masuknya budaya dan agama Indonesia yaitu :
Hindu ke Indonesia ! a. Teori Waisya, menyatakan bahwa
penyebaran agama Hindu ke Indonesia
dibawa oleh orang-orang India
berkasta Waisya, karena mereka
terdiri atas para pedagang yang
datang dan kemudian menetap di
Indonesia. Bahkan, banyak di antara
pedagang itu yang menikah dengan
wanita Indonesia. (NJ. Krom dan
Mookerjee )

12
b. Teori Ksatria, menyatakan bahwa
penyebaran agama Hindu ke Indonesia
dibawa oleh orang-orang India
berkasta Ksatria. Hal ini disebabkan
terjadi kekacauan politik di India,
sehingga para ksatria yang kalah
melarikan diri ke Indonesia. Mereka
lalu mendirikan kerajaan-kerajaan dan
menyebarkan agama Hindu. (CC. Berg
dan FDK. Bosch)
c. Teori Brahmana, menyatakan bahwa
penyebaran agama Hindu dilakukan
oleh kaum Brahmana. Kedatangan
mereka ke Indonesia untuk memenuhi
undangan kepala suku yang tertarik
dengan agama Hindu. Kaum
Brahmana yang datang ke Indonesia
inilah yang mengajarkan agama Hindu
kepada masyarakat Indonesia. (JC.
Van Leur)
d. Teori nasional, berusaha menekankan
peranan orang Indonesia dalam proses
masuknya pengaruh India. Bahwa
orang-orang Indonesia datang ke India,
pulangnya membawa pengaruh budaya
India. Mereka menyebarkan pengaruh
budaya India di kalangan masyarakat
sekitarnya dengan menggunakan
bahasa sendiri sehingga mudah
diterima. (JC. Van Leur)

2 Dari 3 macam teori yang Dari ketiga teori tersebut, hanya teori 2
mengungkap tentang proses Brahmana yang dianggap sesuai dengan bukti-
masuknya budaya dan agama bukti yang ada. Bukti-bukti tersebut di
Hindu ke Indonesia yakni antaranya:
Waisya, Ksatria dan Brahmana, • Agama Hindu bukan agama yang
teori-teori tersebut manakah demokratis, karena urusan keagamaan
menurut kalian yang paling menjadi monopoli kaum Brahmana,
sehingga hanya golongan Brahmana
benar/rasional, jelaskan
yang berhak dan mampu nienyiarkan
pendapatmu !
agama Hindu.
• Prasasti Indonesia yang pertama
13
berbahasa Sansekerta, sedangkan di
India sendiri bahasa itu hanya
digunakan dalam kitab suci dan
upacara keagamaan. Jadi, hanya kaum
Brahmana-lah yang mengerti dan
menguasai penggunaan bahasa
tersebut.

3 Bagaimana teori yang Bersamaan dengan masuk dan 1,5


mengungkap tentang proses berkembangnya agama Hindu, masuk
masuknya budaya dan agama dan berkembang pula agama Budha di
Buddha ke Indonesia ? Indonesia. Dalam penyebaran agama
Budha, dikenal misi penyiaran agama
yang disebut Dharmadhuta. Masuknya
agama Budha diperkirakan pada abad 2
Masehi. Hal ini didukung adanya bukti
penemuan arca Budha dari perunggu di
daerah Sempaga (Sulsel) yang
menggunakan langgam seni arca
Amarawati (India selatan). Patung
sejenis juga ditemukan di daerah Bukit
Siguntang (Sumsel) yang
memperlihatkan langgam seni arca
Gandhara (India utara). Agama Budha
yang berkembang di Indonesia
sebagian besar beraliran Budha
Mahayana. Perkembangan agama
Budha mencapai masa puncak jaman
kerajaan Sriwijaya.

4 Apa yang dimaksud dengan Akulturasi adalah Proses mempertemukan dan 3


akulturasi dan mengapa bangsa memadukan dua unsur budaya yakni India
Indonesia mudah menyesuiakan dengan unsur budaya Indonesia, sehingga
dengan kebudayaan asing muncul budaya baru yang mengandung unsur-
sehingga menjadi hasil budaya unsur pembentuknya. Dua kebudayaan yang
baru di Indonesia? bertemu dapat menimbulkan akulturasi apabila
tingkat perkembangan keduanya sejajar atau
seimbang.
Unsur budaya lokal yang berkualitas mampu
memberikan corak terhadap kebudayaan baru
hasil akulturasi. Orang Indonesia memiliki
kemampuan menyeleksi budaya asing dan
meramunya sedemikian rupa sehingga
terbentuk kebudayaan baru yang sesuai dengan

14
kondisi setempat. Fenomena budaya seperti ini
oleh H.G. Quaritch Wales (arkeolog Inggris)
dinamakan local genius. Menurut F.D.K.
Bosch, local genius adalah kemampuan
budaya lokal untuk menyerap kebudayaan
asing sesuai dengan hakikatnya.

5 Sebutkan contoh hasil akulturasi Contoh akulturasi budaya Indonesia dengan 1,5
budaya Hindu-Buddha dengan budaya India :
kebudayaan asli Indonesia. 1. Bangunan Candi berbentuk punden
berundak.
2. Patung perwujudan nenek moyang
(raja) yang telah meninggal.
3. Adanya tokoh punakawan sebagai abdi
para satria pandawa.

JUMLAH SKOR KESELURUHAN 10

Skor Penilaian :
Skor Perolehan
X 100
Skor Maksimal

4. Penilaian Ketrampilan
Rubrik Penilaian ketrampilan (Presentasi Kelompok)
a. Penilaian untuk kegiatan diskusi kelompok

Nama Komunikasi Mendengar Argumentasi Kontribusi


No Skor
1-4 1–4 1–4 1-4
1
2          
3          
4          
5          

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Skor Perolehan
X 100
Skor maksimal

Keterangan ;

15
1) Menkomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau
menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif
2) Mendengarkan dipahamin sebagai kemampuan pesertadidik untuk tidak menyela,
memotong, menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan
gagasanya
3) Berargumentasi menunjukan kemampuan peserta didik dalam melakukan argumentasi logis
ketika ada pihak yang bertanya atau memtantakan gagasannya
4) Berkontribusi kemampuan peserta didik memberi masukan gagasa-gagasan yang
mendukung atau mengarah pada penarikan kesimpulan termasuk didalamnya menghargai
perbedaan pendapat

b. Penilaian Presentasi

No Nama Menjelaskan Memvisualisasikan Merespon Jumlah


Siswa 1-3 1-3 1-3 Skor

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Skor Perolehan
X 100
Skor maksimal

Keterangan ketrampilan
1. Menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara
menyeluruh
2. Memvisualisasikan adalah kemampuann mengemas informasi seunik dan semenarik
mngkin
3. Merespon adalah kemampuan peserta didi menyampaiakn tanggapan atas pertanyaan,
bantahan dan sanggahan dari pihak lain secara empatik

Sumpiuh, Januari 2018

Mengetahui Penyusun,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Sejarah

Dra. SUCIPTO, M.Pd Sigit Bayu K, S.Pd


NIP. 19601031 198603 1 005 NIP.-

16

Anda mungkin juga menyukai