Anda di halaman 1dari 32

Buku Pegangan Guru

Sejarah Indonesia
)Mata Pelajaran Wajib(
Untuk SMA/MA Kelas X Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi)

S
enantiasa kami menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yang Mahabesar atas kemudahan dan kenikmatan
yang dilimpahkan kepada kami. Berkat rahmat-Nya, kami masih berkesempatan menyusun dan menerbitkan buku
pendukung belajar-mengajar siswa ini. Berkat anugerah-Nya pula kami tetap bersemangat dan bertekad untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas buku ini.
Dunia pendidikan Indonesia terus berkembang mengikuti dinamika kehidupan dan zaman. Pemberlakuan Kurikulum
2013 Edisi Revisi merupakan bagian dari upaya untuk mengikuti dan menyelaraskan aktivitas pendidikan dengan tuntutan
kehidupan nyata yang dihadapi siswa dan masyarakat. Sejalan dengan hal itu, buku pegangan guru ini ditulis dan diterbitkan
sebagai ikhtiar memenuhi amanat Kurikulum 2013 Edisi Revisi sekaligus tuntutan kehidupan yang terus berkembang dan
berubah.
Isi dan format buku pegangan guru ini telah diupayakan mengikuti rambu-rambu pembelajaran dan pendidikan yang
disyaratkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi. Salah satu poin pentingnya adalah penyampaian materi dan aktivitas pembelajaran
dilakukan dengan menekankan pendekatan saintifik, yang terdiri atas kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Pendekatan saintifik digunakan untuk mengoptimalkan tercapainya tujuan
pembelajaran seperti yang diamanatkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi, yakni siswa memiliki kompetensi pengetahuan,
kompetensi keterampilan, kompetensi sikap spiritual, dan kompetensi sikap sosial. Dengan demikian, penulisan dan
penerbitan buku pegangan guru ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kegiatan pembelajaran dan
pendidikan Indonesia. Secara khusus, diarahkan untuk turut memberikan dukungan dalam upaya memperbaiki kualitas
pendidikan kita yang sering kali menjadi bahan keluhan dan kritikan. Mudah-mudahan harapan tersebut dapat terwujud
menjadi kenyataan. ngps2-21

Kata Pengantar ............................................................................................................................................................. 1


Daftar Isi ........................................................................................................................................................................ 1
Program Tahunan ......................................................................................................................................................... 2
Program Semester ....................................................................................................................................................... 4
Silabus dan Sistem Penilaian ...................................................................................................................................... 5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................................................................................................... 7
Kunci Jawaban dan Pembahasan ............................................................................................................................... 11

Dilarang keras mengutip, mencetak ulang, menyimpan dalam sistem retrival, atau memindahkan dalam bentuk
apa pun dengan cara begaimanapun, fotocopy, scanning, elektronik, dan sebagainya, serta memperjualbelikan
tanpa seizin tertulis dari penerbit.
Hak cipta dilindungi undang-undang pada Tim Penyusun dan Penerbit.

Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi) 1
PROGRAM TAHUNAN
Sekolah : SMA/MA
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia (Mata Pelajaran Wajib)
Kelas :X

Alokasi
Semester Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Keterangan
Waktu
1 3. M e m a h a m i , m e n e r a p k a n , 3.1 Memahami konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, ... × 45
menganalisis pengetahuan faktual, dan waktu dalam sejarah. Menit
konseptual, prosedural berdasarkan 4.1 Menyajikan hasil penerapan konsep berpikir kronologis, diakronik,
rasa ingin tahunya tentang ilmu sinkronik, ruang, dan waktu dalam peristiwa sejarah dalam bentuk
pengetahuan, teknologi, seni, tulisan atau bentuk lain.
budaya, dan humaniora dengan 3.2 Memahami konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah.
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, 4.2 Menerapkan konsep perubahan dan keberlanjutan dalam mengkaji
kenegaraan, dan peradaban terkait peristiwa sejarah.
penyebab fenomena dan kejadian, 3.3 Menganalisis kehidupan manusia purba dan asal-usul nenek
serta menerapkan pengetahuan moyang bangsa Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutero
prosedural pada bidang kajian Melayu).
yang spesifik sesuai dengan bakat 4.3 Menyajikan informasi mengenai kehidupan manusia purba dan
dan minatnya untuk memecahkan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia (Melanesoid, Proto,
masalah dan Deutero Melayu) dalam bentuk tulisan.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 3.4 Memahami hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara
dalam ranah konkret dan ranah abstrak Indonesia dan pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan terdekat.
terkait dengan pengembangan dari 4.4 Menyajikan hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara
yang dipelajarinya di sekolah secara Indonesia dan pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan terdekat
mandiri, dan mampu menggunakan dalam bentuk tulisan.
metode sesuai kaidah keilmuan
3.5 Menganalisis berbagai teori tentang proses masuknya agama dan ... × 45
kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia. Menit
4.5 Mengolah informasi tentang proses masuknya agama dan
kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia serta pengaruhnya
pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini serta
mengemukakannya dalam bentuk tulisan.
3.6 Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat,
pemerintahan, dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Hindu
dan Buddha di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti
yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa
kini.
4.6 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai
dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Hindu
dan Buddha yang masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa
Indonesia pada masa kini.
2 3. Memahami, menerapkan, meng- 3.5 Menganalisis berbagai teori tentang proses masuknya agama dan ... × 45
analisis dan mengevaluasi kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia. Menit
pengetahuan faktual, konseptual, 3.6 Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat,
prosedural, dan metakognitif pemerintahan, dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Hindu
berdasarkan rasa ingin tahunya dan Buddha di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa
seni, budaya, dan humaniora dengan kini.
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
4.5 Mengolah informasi tentang proses masuknya agama dan
kenegaraan, dan peradaban terkait
kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia serta pengaruhnya
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini serta
prosedural pada bidang kajian mengemukakannya dalam bentuk tulisan.
yang spesifik sesuai dengan bakat 4.6 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai
dan minatnya untuk memecahkan dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Hindu
masalah. dan Buddha yang masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa
4. Mengolah, menalar, menyaji, Indonesia pada masa kini.
dan mencipta dalam ranah
3.7 Menganalisis berbagai teori tentang proses masuknya agama dan ... × 45
konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang kebudayaan Islam ke Indonesia. Menit
dipelajarinya di sekolah secara 3.8 Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat,
mandiri serta bertindak secara pemerintahan, dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Islam
efektif dan kreatif, dan mampu di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih
menggunakan metode sesuai kaidah berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.
keilmuan.

2 Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi)
Alokasi
Semester Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Keterangan
Waktu
4.7 Mengolah informasi teori tentang proses masuknya agama dan
kebudayaan Islam ke Indonesia dengan menerapkan cara berpikir
sejarah, serta mengemukakannya dalam bentuk tulisan.
4.8 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai
dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Islam
dan masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada
masa kini.

..................., ..................................
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

________________________ ________________________
NIP. ........................................ NIP. ........................................

Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi) 3
PROGRAM SEMESTER

4
Sekolah : SMA/MA
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia (Mata Pelajaran Wajib)
Kelas/Semester : X/2

Bulan
Jumlah
No. Materi Pokok Januari Februari Maret April Mei Juni Ket.
Jam
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. BAB 1 Pedagang, Penguasa, dan
Pujangga pada Masa Klasik (Hindu-
Buddha)
A. Terbentuknya Jaringan Nusantara
Melalui Perdagangan
B. Akulturasi Kebudayaan Nusantara dan
Hindu-Buddha
C. Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha di
Indonesia
2. Ulangan Harian 1
3. Latihan Ulangan Tengah Semester
4. BAB 2 Islamisasi dan Silang Budaya
di Nusantara
A. Kedatangan Islam di Nusantara
B. Islam dan Jaringan Perdagangan
Antarpulau
C. Islam Masuk Istana Raja
D. Jaringan Keilmuan di Nusantara
E. Akulturasi dan Perkembangan Budaya
Islam
F. Proses Integrasi Nusantara
5. Ulangan Harian 3
6. Latihan Ulangan Umum Semester 2

Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi)
..................., ..................................
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

________________________ ________________________
NIP. ........................................ NIP. ........................................
SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN
Sekolah : SMA/MA
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia (Mata Pelajaran Wajib)
Kelas/Semester : X/2
Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan.
Penilaian
Indikator Pencapaian Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Bentuk Contoh Sumber/Bahan/Alat
Kompetensi Teknik Waktu
Instrumen Instrumen
BAB 1 1. Terbentuknya Jaringan 1. Menjelaskan tentang 1. Kegiatan Pembuka Kuis dan Pe r t a n y a a n 1. Tes pilihan ... x JP. 1. Buku Sejarah
3.5 Menganalisis berbagai teori Nusantara Melalui terbentuknya jaringan a. Guru mempersiapkan kelas dan mempersiapkan t u g a s lisan dan tes ganda Indonesia SMA/
tentang proses masuknya agama Perdagangan. Nusantara melalui siswa untuk berdoa. individu tertulis 2. Tes uraian MA Kelas X.
dan kebudayaan Hindu dan 2. Akulturasi Kebudayaan perdagangan. b. Guru mengingatkan kembali tentang materi 3. Penugasan 2. Buku Kerja Se-
Buddha ke Indonesia. Nusantara dan Hindu- 2. Menyebutkan beberapa pelajaran pada pertemuan sebelumnya. jarah Indonesia
4.5 Mengolah informasi tentang Buddha. w u j u d a k u l t u r a s i 2. Kegiatan Inti SMA/MA Kelas
proses masuknya agama dan a n t a r a ke bu d aya a n Mengamati X Semester 2.
kebudayaan Hindu dan Buddha a s l i I n d o n e s i a d a n Amatilah peta jaringan perdagangan pada masa 3. Buku referensi
ke Indonesia serta pengaruhnya ke bu d aya a n H i n d u - Sriwijaya dan masa Majapahit! lain yang relevan.
pada kehidupan masyarakat Buddha. Menanya 4. Informasi dari
Indonesia masa kini ser ta Tanyakan pada guru Anda, apa peranan Sriwijaya media massa
mengemukakannya dalam bentuk dan Majapahit dalam proses integrasi antarpulau dan internet.
tulisan. pada masa Hindu-Buddha!
3.6 Menganalisis perkembangan Mengeksplorasi
kehidupan masyarakat, Carilah informasi mengenai peninggalan Hindu-
pemerintahan, dan budaya pada Buddha yang menyatakan bahwa kerajaan di
masa kerajaan-kerajaan Hindu Nusantara pernah menguasai jalur perdagangan
dan Buddha di Indonesia serta Nusantara!
menunjukkan contoh bukti- Mengasosiasi
bukti yang masih berlaku pada Diskusikan dengan beberapa teman Anda perihal
kehidupan masyarakat Indonesia peninggalan-peninggalan kerajaan Hindu-Buddha
masa kini. di Nusantara! Tulislah hasilnya di buku tugas!
4.6 Menyajikan hasil penalaran Mengomunikasikan
dalam bentuk tulisan tentang Presentasikan hasil kegiatan Anda di depan guru!
nilai-nilai dan unsur budaya yang 3. Kegiatan Penutup
berkembang pada masa kerajaan a. Guru mengadakan sesi tanya jawab.
Hindu dan Buddha yang masih b. Guru memberikan latihan soal kepada siswa.
berkelanjutan dalam kehidupan
bangsa Indonesia pada masa kini.

Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi)
5
Penilaian
Indikator Pencapaian Alokasi

6
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Bentuk Contoh Sumber/Bahan/Alat
Kompetensi Teknik Waktu
Instrumen Instrumen
BAB 2 1. Kedatangan Islam di 1. M e n y e b u t k a n t i g a 1. Kegiatan Pembuka Kuis dan Pe r t a n y a a n 1. Tes pilihan ... x JP. 1. Buku Sejarah
3.7 Menganalisis berbagai teori Indonesia. teori mengenai proses a. Guru mempersiapkan kelas. tugas indi- lisan dan tes ganda Indonesia SMA/
t e n t a n g p r o s e s m a s u k n ya 2. I s l a m d a n Ja r i n g a n masuknya agama Islam b. Guru meminta siswa untuk berdoa dan vidu. tertulis. 2. Tes uraian MA Kelas X.
agama dan kebudayaan Islam ke Perdagangan di Indonesia. menyiapkan alat tulis dan buku. 3. Penugasan 2. Buku Kerja Se-
Indonesia. Antarpulau. 2. Menjelaskan tentang 2. Kegiatan Inti jarah Indonesia
4.7 Mengolah informasi teori tentang 3. Islam Masuk Istana Raja. jalur masuknya Islam ke Mengamati SMA/MA Kelas
proses masuknya agama dan 4. Jaringan Keilmuan di Indonesia. Amatilah peta jalur/jejak masuknya Islam ke X Semester 2.
kebudayaan Islam ke Indonesia Nusantara. 3. Mendeskripsikan tentang Nusantara! 3. Buku referensi
dengan menerapkan cara berpikir 5. A k u l t u r a s i d a n Islam Masuk Istana Raja. Menanya lain yang relevan.
sejarah, serta mengemukakannya Perkembangan Budaya 4. Menjelaskan tentang Tanyakan kepada guru Anda mengenai penyebab 4. Informasi dari
dalam bentuk tulisan Islam. jaringan keilmuan di adanya perbedaan pandangan mengenai awal media massa
3.8 Menganalisis perkembangan 6. P r o s e s I n t e g r a s i Nusantara. masuknya agama Islam di Nusantara! dan internet.
kehidupan masyarakat, Nusantara. 5. Menjelaskan tentang Mengeksplorasi
pemerintahan, dan budaya pada unsur kebudayaan Kumpulkan informasi terkait perkembangan keraja-
masa kerajaan-kerajaan Islam Hinduu-Buddha. an-kerajaan Islam di Indonesia melalui bacaan,
di Indonesia serta menunjukkan 6. Menjelaskan tentang internet, dan pengamatan terhadap sumber-sumber
contoh bukti-bukti yang masih peranan ulama dalam sejarah serta sistem kebudayaan masing-masing
berlaku pada kehidupan proses integrasi. kerajaan! Catat hal-hal baru dan penting yang Anda
masyarakat Indonesia masa kini. jumpai!
4.8 Menyajikan hasil penalaran Mengasosiasi
dalam bentuk tulisan tentang Diskusikan dengan beberapa teman tentang jaringan
nilai-nilai dan unsur budaya yang keilmuan Nusantara!
berkembang pada masa kerajaan Mengomunikasikan
Islam dan masih berkelanjutan Presentasikan hasil diskusi Anda di depan kelas
dalam kehidupan bangsa secara bergantian!
Indonesia pada masa kini. 3. Kegiatan Penutup
a. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
bertanya.
b. Guru mengadakan sesi tanya jawab.
c. Guru memberikan latihan soal.

Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi)
..................., ..................................
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

________________________ ________________________
NIP. ........................................ NIP. ........................................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
BAB 1

Sekolah : SMA/MA
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia (Mata Pelajaran Wajib)
Kelas/Semester : X/2
Alokasi Waktu : ... × 45 menit.

A. KOMPETENSI INTI
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR
3.5 Menganalisis berbagai teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia.
4.5 Mengolah informasi tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia serta
pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini serta mengemukakannya dalam bentuk tulisan.
3.6 Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Hindu
dan Buddha di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat
Indonesia masa kini.
4.6 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa
kerajaan Hindu dan Buddha yang masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:
1. menjelaskan tentang terbentuknya jaringan Nusantara melalui perdagangan, dan
2. menyebutkan beberapa wujud akulturasi antara kebudayaan asli Indonesia dengan kebudayaan Hindu-Buddha.
3. Menyimpulkan pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha terhadap kehidupan masyarakat Indonesia.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Terbentuknya Jaringan Nusantara Melalui Perdagangan.
2. Akulturasi Kebudayaan Nusantara dan Hindu-Buddha.
3. Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, diskusi, praktik, dan penugasan.

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. Kegiatan Pembuka
a. Guru mempersiapkan kelas dan mempersiapkan siswa untuk berdoa.
b. Guru mengingatkan kembali tentang materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya.
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Amatilah peta jaringan perdagangan pada masa Sriwijaya dan masa Majapahit!
Menanya
Tanyakan pada guru Anda, apa peranan Sriwijaya dan Majapahit dalam proses integrasi antarpulau pada masa Hindu-
Buddha!
Mengeksplorasi
Carilah informasi mengenai peninggalan Hindu-Buddha yang menyatakan bahwa kerajaan di Nusantara pernah
menguasai jalur perdagangan Nusantara!
Mengasosiasi
Diskusikan dengan beberapa teman Anda perihal peninggalan-peninggalan kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara!
Tulislah hasilnya di buku tugas!
Mengomunikasikan
Presentasikan hasil kegiatan Anda di depan guru!
3. Kegiatan Penutup
a. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya.
b. Guru mengadakan sesi tanya jawab.
c. Guru memberikan latihan soal.

Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi) 7
G. SUMBER BELAJAR
1. Buku Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas X.
2. Buku Kerja Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2.
3. Buku referensi lain yang relevan.
4. Informasi dari media massa dan internet.

H. PENILAIAN
1. Teknik/ jenis : kuis dan tugas individu.
2. Bentuk instrumen: pertanyaan lisan dan tes tertulis.
3. Instrumen/ soal:
a. Tes pilihan ganda;
b. Tes uraian;
c. Penugasan.

..................., ..................................
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

________________________ ________________________
NIP. ........................................ NIP. ........................................

8 Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
BAB 2
Sekolah : SMA/MA
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia (Mata Pelajaran Wajib)
Kelas/Semester : X/2
Alokasi Waktu : ... × 45 menit.

A. KOMPETENSI INTI
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR
3.7 Menganalisis berbagai teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia.
4.7 Mengolah informasi teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia dengan menerapkan
cara berpikir sejarah, serta mengemukakannya dalam bentuk tulisan.
3.8 Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Islam
di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa
kini.
4.8 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa
kerajaan Islam dan masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:
1. menjelaskan terbentuknya jaringan Nusantara melalui perdagangan,
2. menyebutkan bentuk-bentuk akulturasi kebudayaan Nusantara dan Hindu-Buddha, dan
3. menyimpulkan pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha terhadap kehidupan masyarakat Indonesia.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Kedatangan Islam di Indonesia.
2. Islam dan Jaringan Perdagangan Antarpulau.
3. Islam Masuk Istana Raja.
4. Jaringan Keilmuan di Nusantara.
5. Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam.
6. Proses Integrasi Nusantara.

E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, diskusi, praktik, dan penugasan.

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. Kegiatan Pembuka
a. Guru mempersiapkan kelas.
b. Guru meminta siswa untuk berdoa dan menyiapkan alat tulis dan buku.
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Amatilah peta jalur/jejak masuknya Islam ke Nusantara!
Menanya
Tanyakan kepada guru Anda mengenai penyebab adanya perbedaan pandangan mengenai awal masuknya agama
Islam di Nusantara!
Mengeksplorasi
Kumpulkan informasi terkait perkembangan keraja-an-kerajaan Islam di Indonesia melalui bacaan, internet, dan
pengamatan terhadap sumber-sumber sejarah serta sistem kebudayaan masing-masing kerajaan! Catat hal-hal baru
dan penting yang Anda jumpai!
Mengasosiasi
Diskusikan dengan beberapa teman tentang jaringan keilmuan Nusantara!
Mengomunikasikan
Presentasikan hasil diskusi Anda di depan kelas secara bergantian!
3. Kegiatan Penutup
a. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya.
b. Guru mengadakan sesi tanya jawab.
c. Guru memberikan latihan soal.

Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi) 9
G. SUMBER BELAJAR
1. Buku Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas X.
2. Buku Kerja Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2.
3. Informasi dari media massa dan internet.

H. PENILAIAN
1. Teknik/ jenis : kuis dan tugas individu.
2. Bentuk instrumen: pertanyaan lisan dan tes tertulis.
3. Instrumen/ soal:
a. Tes pilihan ganda;
b. Tes uraian;
c. Penugasan.

..................., ..................................
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

________________________ ________________________
NIP. ........................................ NIP. ........................................

10 Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi)
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN
BAB 1 c. Bagian ketiga, yaitu atap candi, pada puncaknya
Pedagang, Penguasa, dan Pujangga pada terdapat lingga atau stupa (tempat pemujaan).
5. Berkembangnya karya sastra terutama yang bersumber dari
Masa Klasik (Hindu-Buddha)
Mahabarata dan Ramayana, melahirkan seni pertunjukan
A. Terbentuknya Jaringan Nusantara Melalui Perdagangan wayang kulit (wayang purwa). Pertunjukan wayang kulit
Belajar Mandiri di Indonesia, khususnya di Jawa sudah begitu mendarah
Kebijaksanaan guru. daging. Isi dan cerita pertunjukan wayang banyak
mengandung nilai-nilai yang bersifat edukatif (pendidikan).
Kegiatan Kelompok Cerita dalam pertunjukan wayang berasal dari India, tetapi
Kebijaksanaan guru. wayangnya asli dari Indonesia. Seni pahat dan ragam
Latihan luas yang ada pada wayang disesuaikan dengan seni di
1. Selat Malaka menjadi penting sebagai pintu gerbang yang Indonesia.
menghubungkan antara pedagang-pedagang Tiongkok C. Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
dan pedagang-pedagang India. Selat Malaka menjadi jalur Belajar Mandiri
penting dalam pelayaran dan perdagangan. Selat Malaka Kebijaksanaan guru.
membantu para pedagang dapat melintasi bandar-bandar
penting yang ada di sekitar Samudra Hindia dan Teluk Kegiatan Kelompok
Persia. Kebijaksanaan guru.
2. Penamaan ini digunakan sejak abad ke-1 M hingga abad
Latihan
ke-16 M, dengan komoditas kain sutera yang dibawa dari
1. Prasasti Tugu berisi tentang raja-raja Kutai dan kehidupan
Tiongkok untuk diperdagangkan di wilayah lain. Ramainya
rakyat di kerajaan tersebut.
rute pelayaran ini mendorong timbulnya bandar-bandar
2. Kitab Negarakertagama berisi tentang menguraikan kisah
penting di sekitar jalur, antara lain Samudera Pasai, Malaka,
keagungan Prabu Hayam Wuruk dan puncak kejayaan
dan Kota Cina (Sumatra Utara sekarang).
Kerajaan Majapahit. Selain itu, kitab ini juga menceritakan
3. Proses terbentuknya jaringan perdagangan Nusantara
banyak hal tentang Kerajaan Majapahit. Mulai dari asal-usul,
melalui perdagangan laut. Perdagangan yang melewati
hubungan keluarga raja, para pembesar negara, jalannya
laut juga memengaruhi masuknya peradaban kebudayaan
pemerintahan, serta kondisi sosial, politik, keagamaan, dan
Hindu-Buddha. Tiongkok dan India merupakan dua kekuatan
kebudayaan Kerajaan Majapahit.
peradaban besar pada perkembangan kebudayaan Hindu-
3. Raden Wijaya, Sri Jayanagara, Hayam Wuruk, Tribuwana
Buddha.
Tunggadewi, dan lain-lain.
4. Kerajaan Majapahit menjadi kerajaan besar karena mampu
4. Kehidupan ekonomi masyarakat Kerajaan Tarumanegara
menguasai laut Nusantara sehingga kegiatan perdagangan
mengandalkan pertanian dan perdagangan. Hal ini
Nusantara dapat dikendalikan oleh kerajaan ini.
dibuktikan dari isi Prasasti Tugu mengenai penggalian
5. Pada abad ke-15 sampai awal abad ke-16, jalur perdagangan
sungai Candrabaga dan Gomati. Penggalian kedua sungai
di Asia Tenggara diwarnai oleh dua jalur besar, yaitu
ini merupakan bukti bahwasanya selain untuk menghindari
jalur Tiongkok-Malaka dan jalur Maluku-Malaka. Jalur
banjir, tujuannya juga digunakan untuk kegiatan irigasi-irigasi
perdagangan antara Maluku-Malaka mendorong terjadinya
pertanian. Maka dapat dianalisis bahwa kehidupan ekonomi
perdagangan dan pelayaran antarpulau di Indonesia.
Kerajaan Tarumanegara mengandalkan pertanian.
B. Akulturasi Kebudayaan Nusantara dan Hindu-Buddha 5. Kemunduran Kerajaan Sriwijaya terjadi karena beberapa
Belajar Mandiri hal seperti keadaan geografis Kerajaan Sriwijaya
Kebijaksanaan guru. berubah karena adanya perubahan lingkungan, daerah
kekuasaan Kerajaan Sriwijaya banyak yang melepaskan
Kegiatan Kelompok diri, melemahnya angkatan laut Kerajaan Sriwijaya,
Kebijaksanaan guru. mengakibatkan pengawasan terhadap daerah kekuasaan
Latihan semakin sulit, dan banyaknya serangan dari kerajaan-
1. Sebelum pengaruh Hindu-Buddha masuk ke Indonesia, kerajaan lainnya.
struktur sosial asli masyarakat Indonesia berbentuk suku- Uji Kompetensi
suku dengan pimpinannya ditunjuk atas prinsip primus inter A. Pilihan Ganda
pares. Setelah pengaruh Hindu-Buddha masuk, sistem 1. a. sutra
pemerintahan ini berubah menjadi kerajaan. Kepemimpinan Pembahasan:
lalu diturunkan kepada keturunan raja. Raja dan keluarganya Jalur sutra merupakan sebutan karena komoditi utama
kemudian membentuk kalangan yang disebut bangsawan. perdagangan yang dibawa adalah kain sutra.
2. Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai hasil jika 2. a. Kudungga
kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan Pembahasan:
yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak Pada masa pemerintahan Kudungga belum menganut
secara langsung dan terus-menerus, yang kemudian Hindu barulah pada masa putranya (atau kemungkinan
menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang asli menantunya) yang bernama Aswawarman menjadi seorang
dari salah satu kelompok atau kedua-duanya. Hindu setelah melalui upacara vratyastoma, Di tanah
3. Candi yang ada di India digunakan sebagai tempat untuk Hindustan, upacara ini bertujuan memupus hukuman
beribadah memuja para dewa dewi karena memang kepada seseorang yang membuatnya dikeluarkan dari kasta.
mayoritas di India masyarakat beragama Hindu. Sedangkan Namun, dalam konteks Kerajaan Kutai, para ahli menduga
di Indonesia, candi berfungsi sebagai makam para raja. tujuan vratyastoma sedikit berbeda. Yaitu sebagai daerah
4. Pada umumnya, bangunan candi memiliki tiga bagian, yang baru menerima pengaruh Hindu, upacara tersebut
sebagai berikut. ditujukan sebagai penanda seseorang memeluk Hindu
a. Kaki candi berbentuk persegi. sekaligus masuk kasta.
b. Tubuh candi terdiri atas bilik-bilik yang berisi arca, tiap
sisi memiliki arca yang berbeda bentuk.

Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi) 11
3. d. pertumbuhan jalur perdagangan yang melewati lokasi- 14. b. Sriwijaya berhasil menguasai Selat Malaka yang
lokasi strategis di pinggir pantai merupakan urat nadi perdagangan di Asia Tenggara
Pembahasan: Pembahasan:
Perkembangan baru ini setidaknya berdampak pada dua Faktor-faktor yang mendorong Sriwijaya memiliki kedudukan
hal, yaitu pertumbuhan jalur perdagangan yang melewati yang sangat baik dalam perdagangan internasional
lokasi-lokasi strategis di pinggir pantai, kemampuan antara lain Kerajaan Sriwijaya mempunyai letak yang
mengendalikan (kontrol) politik dan militer para penguasa sangat strategis, yaitu di tengahtengah jalur pelayaran
tradisional (raja-raja) dalam menguasai jalur utama dan perdagangan antara India dan Tiongkok sehingga aktivitas
pusat-pusat perdagangan di Nusantara. perekonomian masyarakatnya tergantung pada pelayaran
4. a. toleransi yang kuat antarumat beragama dan perdagangan dan Kerajaan Sriwijaya dekat dengan
Pembahasan: Selat Malaka yang merupakan urat nadi perhubungan bagi
Agama resmi Kerajaan Medang pada masa pemerintahan daerah-daerah di Asia Tenggara.
Sanjaya adalah Hindu aliran Siwa. Ketika wangsa Syailendra 15. c. adanya unsur pemujaan roh nenek moyang di upacara
berkuasa, agama resmi kerajaan berganti menjadi Buddha keagamaan atau pemujaan terhadap para dewa di candi
aliran Mahayana. Pemerintahan kedua dinasti yang Pembahasan:
berbeda agama, dapat berjalan dengan rukun. Di bawah Dalam proses akulturasi, tidak menghilangkan budaya
pemerintahan Dinasti Syailendra toleransi agama masih aslinya. Sehingga dalam akulturasi budaya Hindu-Buddha
terjaga. Terbukti dengan candi-candi yang berada di Jawa dan budaya Nusantara di bidang kepercayaan yaitu adanya
Tengah bagian utara bercorak Hindu, sedangkan bagian unsur pemujaan roh nenek moyang di upacara keagamaan
selatan bercorak Buddha. Hal ini menjadi bukti bahwa atau pemujaan para dewa di candi.
kerukunan hidup umat beragama di Indonesia sudah ada 16. a. 2 M
sejak dulu. Pembahasan:
5. a. Tarumanegara adalah kerajaan Hindu pertama di Agama Buddha diduga masuk melalui misi penyiaran agama
Indonesia Buddha yang disebut Dharmaduta. Diperkirakan pada
Pembahasan: abad ke-2 Masehi agama Buddha masuk ke Indonesia.
Kerajaan Hindu pertama di Indonesia adalah Kerajaan Kutai Berdasarkan ciri-cirinya, area tersebut berasal dari langgam
bukan Tarumanegara. Amarawati (India Selatan) yang berkembang di India pada
6. d. perpaduan antara kebudayaan yang berbeda yang abad ke-2 Masehi.
berlangsung dengan damai dan serasi 17. e. Candi Songgoriti
Pembahasan: Pembahasan:
Pengertian akulturasi adalah perpaduan antara kebudayaan Cukup jelas.
yang berbeda yang berlangsung dengan damai dan serasi. 18. c. punden berundak
7. b. punden berundak Pembahasan:
Pembahasan: Punden berundak merupakan peninggalan zaman
Candi Borobudur dan Prambanan bentuk hasil akulturasi Megalithikum berupa batu yang ditumpuk-tumpuk dan
budaya peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia berfungsi sebagai tempat pemujaan.
yang merupakan prototipe dari punden berundak. Punden 19. d. daerah kekuasaannya luas
berundak adalah bangunan asli Indonesia peninggalan Pembahasan:
zaman Megalithikum. Cukup jelas.
8. a. Pallawa 20. d. monarki
Pembahasan: Pembahasan:
Huruf Pallawa, yaitu sejenis tulisan yang juga ditemukan Akibat masuknya pengaruh Hindu, muncul konsep dewa
di wilayah India bagian selatan. Dalam perkembangannya, raja, yaitu pemimpin tertinggi dalam sebuah kelompok
huruf Pallawa menjadi dasar dari huruf-huruf lain di Indonesia masyarakat adalah seorang raja, yang dipercaya sebagai
seperti huruf Kawi, Jawa Kuno, Bali Kuno, Lampung, Batak, titisan atau reinkarnasi dewa (Dewa Syiwa atau Dewa
dan Bugis-Makassar. Wisnu). Konsep ini melegitimasi (mengesahkan) pemusatan
9. c. pemujaan terhadap dewa kekuasaan pada raja. Hal ini terjadi pada masyarakat
Pembahasan: Indonesia lama, jauh sebelum masa kemerdekaan.
Candi bagi umat Hindu digunakan sebagai makam, 21. d. dikenalnya sistem kasta pada masyarakat Buddha
sedangkan candi dalam ajaran Buddha berfungsi sebagai Pembahasan:
tempat pemujaan terhadap dewa. Wujud pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Buddha
10. e. kapal layar bagi masyarakat Indonesia, antara lain, berkembangnya
Pembahasan: teknologi pembuatan candi, dikenalnya sistem kasta pada
Lukisan kapal layar yang menunjukkan suasana alam masyarakat Hindu, mulai dikenalnya konsep raja dan
Indonesia terlihat di relief Candi Borobudur. kerajaan, mulai dikenalnya aksara dan kesusastraan, dan
11. a. kayu manis, cengkih, dan pala mulai dikenalnya kepercayaan atau agama Hindu-Buddha.
Pembahasan: 22. b. seni bangunan
Komoditi utama dalam perdagangan internasional adalah Pembahasan:
kayu manis, cengkih, dan pala. Cukup jelas.
12. a. toleransi 23. a. relief pada candi
Pembahasan: Pembahasan:
Toleransi adalah pengaruh kehidupan Hindu-Buddha yang Cukup jelas.
bisa dihubungkan dengan kehidupan masyarakat pada masa 24. c. kondisi alam Sriwijaya tidak mendukung atau tidak
sekarang ini. memungkinkan berdirinya candi
13. c. Malaka Pembahasan:
Pembahasan: Sebagian besar candi di Sumatra dibangun dengan
Selat Malaka merupakan jalur penting dalam pelayaran dan menggunakan bata. Oleh karena kondisi alam, candi
perdagangan bagi pedagang yang melintasi bandar-bandar tersebut tidak tahan lama dan runtuh ditelan zaman.
penting di sekitar Samudra Hindia dan Teluk Persia.

12 Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi)
25. b. Ksatria Jawa Timur mewakili aliran Tantrayana (baik Syiwa maupun
Pembahasan: Buddha).
Teori Ksatria mengatakan bahwa proses kedatangan agama 35. a. upacara selamatan diadakan diatas sebidang tanah
Hindu ke Indonesia dibawa oleh para ksatria India, yakni Wavrakesywara
golongan bangsawan dan prajurit perang. Pembahasan:
26. c. 1), 3), dan 4) Berdasarkan salah satu Yupa dalam Prasasti Kutai
Pembahasan: terdapat keterangan diantaranya Raja Mulawarman kerap
Cukup jelas. mengadakan upacara diatas sebidang tanah Wavrakesywara
27. d. kebudayaan Indonesia tidak kehilangan kepribadiannya yaitu tanah suci yang dipersembahkan untuk Dewa Syiwa,
Pembahasan: salah satu dewa dalam agama Hindu.
Masuknya agama Hindu ke Indonesia menyebabkan
terjadinya akulturasi kebudayaan, tetapi tidak menghilangkan B. Isian
kebudayaan asli Indonesia. 1. svarloka
28. e. Kitab Negarakertagama 2. Waisya
Pembahasan: 3. India
Kitab Negarakertagama merupakan karya sastra zaman 4. Punakawan
Majapahit yang dikarang oleh Empu Prapanca pada tahun 5. Prambanan
1365. 6. dagang
29. c. Mahapatih Gajah Mada gagal mewujudkan Sumpah 7. kakawin (ka-kawi-an)
Palapa 8. Empu Darmaja
Pembahasan: 9. akultutasi
Faktor faktor yang mendorong kemunduran Majapahit 10. tahun Saka
sebagai berikut. C. Menjodohkan
a. Sepeninggal Hayam wuruk dan Gajah Mada tidak ada 1. f. dekat Selat Malaka
raja raja Majapahit yang cakap dalam memerintah 2. b. Candi Borobudur
b. Adanya perang saudara yang dikenal dengan Perang 3. g. kapal laut
Paregrek yang mengakibatkan melemahnya Kerajaan 4. h. Teori Waisya
Majapahit. 5. d. mirip budaya Indonesia
c. Dibaginya kekuasaan didalam sistem pemerintahan 6. i. zaman Majapahit
yang disdasarkan pada kekeluargaan atau lebih dikenal 7. a. Empu Prapanca
dengan tahun 1405-1406 nepotisme. 8. j. Ramayana
d. Kemunduran bidang perdagangan disebabkan karena 9. c. Gatotkaca
Majapahit tidak mampu lagi melindungi pusat-pusat 10. e. Sang Buddha Gautama
perdagangan yang sangat luas itu.
e. Pemberontakan yang dilakukan oleh seorang bangsawan D. Uraian
Majapahit (Bhre Kertabumi) tahun 1468 1. Jalur perniagaan dan pelayaran tersebut melalui laut, yang
f. Ekspansi Kesultanan Demak ke wilayah-wilayah dimulai dari Tiongkok melalui Laut Cina Selatan kemudian
Majapahit baik di pesisir maupun pedalaman Pulau Selat Malaka, Calicut (sekarang Kalkuta (India), lalu ke
Jawa. Teluk Persia melalui Syam (Syuria) sampai ke Laut Tengah
30. e. local genius atau melalui Laut Merah sampai ke Mesir lalu menuju Laut
Pembahasan: Tengah.
Selain memiliki kecakapan, bangsa Indonesia juga memiliki 2. Sistem kepercayaan yang berkembang di Indonesia
dasar-dasar kebudayaan yang relatif tinggi. Masyarakat sebelum agama Hindu-Buddha masuk ke Indonesia
Indonesia juga bersifat terbuka sehingga mampu mengenal adalah kepercayaan yang berdasarkan pada animisme dan
beragam bentuk budaya luar. dinamisme. Dengan masuknya agama Hindu-Buddha ke
31. a. Empu Tantular Indonesia, maka masyarakat Indonesia mulai menganut/
Pembahasan: mempercayai agama-agama tersebut. Setelah masuknya
Kitab Bharatayudha adalah karya Empu Sedah dan pengaruh India kepercayaan terhadap roh halus tidak punah.
Empu Panuluh, Smaradahana karya Empu Dharmaja, Misalnya dapat dilihat pada fungsi candi. Fungsi candi atau
Negarakertagama karya Empu Prapanca, dan Sutasoma kuil di India adalah sebagai tempat pemujaan.
karya Empu Tantular. 3. Berikut merupakan beberapa bukti yang dirangkum adanya
32. a. 1), 3), 5), dan 8) pengaruh india di Indonesia, sebagai berikut.
Pembahasan: a. Arca Buddha dari perunggu di Sempaga, Sulawesi
Candi Hindu yang ada di Indonesia, antara lain, Prambanan, Selatan.
Mendut, Kalasan, Cetho, Sukuh, dan Sewu. b. Berlanggam Seni Ammarawati, India Selatan.
33. c. penulisan prasasti peninggalan kerajaan Hindu-Buddha c. Juga ditemukan di Jember, Jawa Timur dan di Bukit
yang menggunakan bahasa Sanskerta Siguntang, dan Sumatra Selatan
Pembahasan: 4. Merupakan pintu gerbang pelayaran yang dikenal dengan
Bukti penggunaan bahasa Sanskerta di Indonesia dapat nama jalur sutra. Penamaan ini digunakan sejak abad ke-1
dilihat dari penulisan prasasti peninggalan kerajaan Hindu- Masehi hingga abad ke-16 Masehi, dengan komoditas kain
Buddha yang menggunakan bahasa Sanskerta. sutra yang dibawa dari Tiongkok untuk diperdagangkan di
34. c. pembangunan candi Buddha dan Hindu dengan lokasi wilayah lain.
yang berdekatan 5. Rute jalur laut yang dilalui dalam jalur dagang Tiongkok
Pembahasan: dan Romawi telah mendorong munculnya hubungan
Dilihat dari sudut pengelompokan langgam atau jenis dagang pada daerah-daerah yang dilalui, termasuk wilayah
serta agama yang mewakili keberadaan candi, menurut Indonesia oleh karena posisi Indonesia yang strategis di
Soekmono, terbagi tiga jenis candi, yaitu jenis Jawa Tengah tengah-tengah jalur hubungan dagang Tiongkok dengan
utara mewakili agama Hindu (Syiwa), jenis Jawa Tengah Romawi, terjadilah hubungan dagang antara kerajaan-
selatan mewakili agama Buddha (Mahayana), dan jenis kerajaan di Indonesia dan Tiongkok beserta India.

Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi) 13
6. Di India, paham Trimurti dikembangkan berpasangan 4. Teori Van Leur Dalam tradisi Di Indonesia,
dengan Trisakti yang meliputi tiga hal berikut. Brahmana Hindu-Buddha banyak prasasti
a. Saraswati, permaisuri Brahma, melambangkan dewi kaum Brahmana Hindu-Buddha
kebijaksanaan dan pengetahuan. pantang menye- yang menggu-
b. Laksmi, permaisuri Wisnu, melambangkan dewi berang lautan. nakan bahasa
kecantikan dan kebahagiaan. Sanskerta dan
huruf Pallawa.
c. Parwati, permaisuri Syiwa, melambangkan dewi
Bahasa terse-
keberanian dan kegarangan (durga). but pada saat
7. Selat Malaka menjadi jalur laut yang menghubungkan itu hanya dikuasi
Arab dan India di sebelah barat laut Nusantara dan dengan oleh kaum Brah-
Tiongkok di sebelah timur laut Nusantara. Selat Malaka mana.
menjadi pintu gerbang pelayaran jalur sutra. Selat Malaka 5. Teori Arus F.D.K Kemungkinan Ada kemung-
berguna bagi pedagang yang melintasi bandar-bandar Balik Bosch orang Indonesia kinaan para
penting di sekitar Samudra Hindia dan Teluk Persia. untuk belajar bangsawan di
8. Upacara Labuhan adalah upacara mengirimkan (melabuh) agama Hindu- Indonesia pergi
Buddha ke India ke India untuk
barang-barang dan sesaji ke tempat-tempat yang dianggap
sulit, karena belajar agama
keramat dengan maksud sebagai penolak balak dan pada masa itu Hindu-Buddha
untuk keselamatan masyarakat. Tradisi upacara Labuhan orang Indonesia dan budaya,
dilaksanakan setiap tahun oleh kerabat Keraton Yogyakarta masih bersifat tujuannya agar
yang biasanya digelar pada hari penobatan dan pada waktu pasif. dengan ilmu
ulang tahun penobatan raja (tingalan dalem). Upacara yang mereka
Labuhan diadakan di empat tempat, yakni di Parangkusumo, dapat dari India,
para bangsawan
Gunung Lawu, Gunung Merapi, dan Dlepih. Upacara ini
bisa membuat
merupakan tradisi turun-temurun sejak zaman Mataram kekuasaan di In-
di bawah pemerintahan Panembahan Senopati sampai donesi dengan
sekarang. mencotoh ke-
9. Kitab Ramayana berisi perjuangan Rama dalam merebut budayan Hindu-
kembali istrinya, Dewi Sinta (Sita), yang diculik Rahwana. Buddha.
Dalam perjuangannya, Rama yang selalu ditemani Laksmana 2. Wayang adalah salah satu unsur budaya asli Indonesia.
(adiknya) itu mendapat bantuan dari pasukan kera yang Ceritanya adalah cerita asli Indonesia dengan tokoh-tokoh
dipimpin Sugriwa. Selain itu, Rama juga dibantu oleh pewayangan yang sudah sangat dikenal masyarakat seperti
Gunawan Wibhisana, adik Rahwana yang diusir oleh kakaknya Semar, Petruk, Gareng dan lain lain, Tokoh-tokoh tersebut
karena bermaksud membela kebenaran (Rama). Perjuangan adalah hasil kreasi dari local genius masyarakat Indonesia
tersebut menimbulkan peperangan besar dan banyak korban dan dibuat untuk menambah rasa lokal dalam cerita
berjatuhan. Pada akhir cerita, Rahwana beserta anak buahnya pewayangan. Terutama di dalam pewayangan Jawa banyak
gugur dan Dewi Sinta kembali kepada Rama. sekali lakon yang sudah cukup akrab di telinga masyarakat
10. Fungsi pembangunan candi dalam agama Hindu adalah Jawa. Sedangkan setelah masuknya budaya dari India
untuk memuliakan raja yang telah meninggal dunia. Saat raja ceritanya mengambil cerita India seperti Ramayana dan
meninggal, semua azimatnya disimpan di dalam peti, kemudian Mahabrata dengan tokoh Rama, Shinta, Gatotkaca, Bima,
peti diletakkan di dasar tempat candi tersebut dibangun. Basudewa, dan lain lain.
3. Terjadinya akulturasi antara kebudayaan Indonesia dengan
E. Soal Sebab-Akibat
kebudayaan India adalah karena kebudayaan Hindu-Buddha
1. B 4. B
yang masuk ke Indonesia tidak diterima begitu saja oleh
2. E 5. C
bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan sebagai berikut.
3. A
a. Masyarakat Indonesia telah memiliki dasar dasar
Aplikasi Asesmen Literasi kebudayaan yang cukup tinggi, sehingga masuknya
1. No. kebudayaan asing menambah perbendaharaan
Teori Tokoh Kelemahan Kelebihan
kebudayaan Indonesia.
1. Teori R.C. Para Ksatria ti- Kaum Ksatria b. Masyarakat Indonesia memiliki kecakapan istimewa
Ksatria Majundar dak memahami menunjukkan
bahasa San- rasa semangat
yang disebut local genius, yaitu kecakapan suatu
skerta dan huruf dalam berpetua- bangsa untuk menerima unsur unsur tersebut sesuai
Pallawa. lang ke seluruh kepribadiannya.
dunia. 4. Memiliki kepandaian menulis.
2. Teori N.J Krom Para pedagang Banyak sumber Sebelum masuknya budaya dari India, bangsa Indonesia
Waisya tidak mengerti daya alam (SDA) belum mengenal tulisan (sistem huruf) maka dikatakan
bahasa San- di Indonesia dan masih berada pada zaman Praaksara, masuknya budaya
skerta dan huruf para pedagang India membawa kepandaian menulis dan membawa bangsa
Pallawa. yang berasal Indonesia masuk ke dalam zaman Sejarah. Maka dalam
dari India dan
unsur budaya menulis tidak terjadi proses akulturasi, karena
menyebarkan
agama Hindu- bangsa Indonesia sebelumnya memang belum mengenal
Buddha ketika tulisan (sistem huruf). Sistem huruf yang diadopsi ini
berdagang. kemudian dikembangkan oleh bangsa Indonesia hingga
3. Teori Van Budak dan ta- Para budak melahirkan huruf Jawa Kuno, huruf Melayu Kuno, dan lain-
Sudra Faber wanan tidak me- atau tawanan lain.
mahami bahasa lebih cepat 5. Prasasti Jambu seperti umumnya prasasti-prasasti
Sanskerta dan akrab dengan peninggalan Kerajaan Tarumanegara umumnya berisi puji-
huruf Pallawa. masyarakat pujian yang mengagungkan Raja Purnawarman “Gagah,
sekitar sehingga
mengagumkan, dan jujur terhadap tugasnya adalah
lebih mudah
komunikasi.
pemimpin manusia yang tiada taranya, yang termasyhur Sri

14 Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi)
Purnawarman, yang sekali waktu (memerintah) di Taruma b. Chordophones adalah instrumen yang terbuat dari kawat
dan baju zirahnya yang terkenal (warman). Tidak dapat dan cara memainkannya dengan digesek.
ditembus senjata musuh. Ini adalah sepasang tapak kakinya c. Aerophones adalah instrumen yang cara memainkannya
yang senantiasa berhasil menggempur kota-kota musuh, ditiup.
hormat kepada pangeran, tetapi merupakan duri dalam d. Membranophones adalah instrumen yang terbuat dari
daging bagi musuh musuhnya. kulit binatang dan cara memainkannya dengan cara
ditabuh.
Portofolio 6. Ekspedisi Pemalayu adalah ekspedisi yang dilakukan oleh
Kebijaksanaan guru. raja Singasari, Kertanegara, sebagai upaya untuk melawan
Remedi atau antisipasi serangan Genghis Khan ke Singasari.
1. Jaringan kerja sama dalam bentuk jalur perdagangan laut Ekspedisi tersebut dilakukan dengan cara menaklukkan
yang memiliki peran penting dalam jalur perdagangan Sriwijaya dan menikahkan putri raja dengan Kerajaan
internasional. Melayu.
2. Satu-satunya bukti yang dapat digunakan untuk menguak 7. Hal itu karena adanya persamaan antara peradaban Hindu
sejarah Kerajaan Kutai sebagai kerajaan Hindu tertua di dengan peradaban asli Indonesia.
Indonesia, adalah ditemukannya 7 buah Prasasti Yupa yang 8. Hukum sattie adalah hukum yang mewajibkan istri untuk ikut
diperkirakan berasal dari sekitar tahun 400 Masehi atau abad mati bersama suami dengan cara menceburkan diri ke dalam
5 Masehi. api pembakaran mayat suaminya. Hukum ini diciptakan oleh
3. Bangsa Indonesia bersifat aktif memberi penjelasan bahwa bangsa Arya.
masyarakat Indonesia sendiri ikut aktif dalam membawa 9. Proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha
dan menyebarkan agama dan budaya Hindu-Buddha di di Indonesia dipengaruhi aktivitas perdagangan dunia,
Nusantara. Salah satu cara adalah mengundang para khususnya yang dilakukan bangsa Asia. Letak Nusantara
Brahmana dari India untuk memperkenalkan agama dan (Indonesia) sangat strategis, yaitu di antara jalur perlintasan
budayanya di Indonesia. perdagangan dunia antara dua kebudayaan termasyur
4. Bangsa Indonesia bersifat pasif dapat dijelaskan bahwa di kawasan Asia, yaitu India dan Tiongkok. Aktivitas
masyarakat Indonesia hanya sekadar menerima budaya interaksi perdagangan antara dua wilayah yang memiliki
dari India. Hal tersebut menimbulkan kesan telah terjadi kebudayaan maju inilah yang memicu terjadinya interksi
penjajahan atau kolonisasi yang dilakukan bangsa India antara kebudayaan Hindu-Buddha dengan kebudayaan
baik secara langsung maupun tidak langsung. Nusantara.
5. Tokoh Punakawan, yang terdiri Semar, Gareng, Petruk, dan 10. Melalui hubungan perdagangan, kebudayaan Hindu dan
Bagong. Buddha masuk ke Indonesia. Local genius: karena budaya
6. Tujuan pembuatan arca/patung adalah mengabadikan Indonesia yang mudah menerima budaya baru.
tokoh tertentu. Patung/arca merupakan batu yang dipahat
sedemikian rupa sehingga membentuk makhluk atau benda LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER
tertentu (biasanya berupa manusia, binatang, atau barang).
7. Kerajaan-kerajaan di Indonesia yang hidup atau berdiri pada A. Pilhan Ganda
masa Hindu-Buddha adalah Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, 1. e. keyakinan dan kepercayaan asli tetap ada
Singasari, Mataram Kuno, Majapahit, Kediri, Kahuripan, Pembahasan:
Kalingga, Jenggala, dan sebagainya. (Kebijaksanaan guru.) Masuknya Hindu-Buddha, kepercayaan asli Indonesia tidak
8. a. Tutur (pitutur kitab keagamaan). punah dan masih tetap ada.
b. Kitab hukum. 2. b. persilangan
c. Wiracarita (cerita kepahlawanan). Pembahasan:
9. Umumnya bangunan candi terdiri atas tiga tingkat (Triloka) Proses masuknya pengaruh budaya India ke Indonesia,
yang artinya tiga dunia yang kesatuannya merupakan alam sering disebut pengHinduan. Proses ini terjadi didahului
semesta. Tiga bagian tersebut adalah bhurloka, bhuvarloka, adanya hubungan Indonesia dengan India, sebagai akibat
dan svarloka. perubahan jalur perdagangan dari jalur tengah (sutra)
10. Terbentuknya candi serta dibuatnya karya sastra yang berganti ke jalur pelayaran (rempah-rempah). Hal ini
banyak mengambil cerita dari India dan filsafat. didasarkan bukti peninggalan arca dan prasasti di Indonesia.
3. c. punden berundak
Pengayaan Pembahasan:
1. Teori Ksatria juga disebut teori Prajurit atau kolonisasi yang Punden berundak adalah hasil kebudayaan Megalithikum
dikemukakan CC. Berg dan FDK. Bosch. Menurut Teori yang berakulturasi dengan budaya Hindu-Buddha
Ksatria ini, masuknya budaya India ke Indonesia dibawa membentuk sebuah candi.
para Ksatria. 4. d. Tiongkok dan India
2. Kerajaan-kerajaan kecil memperoleh perlindungan dan rasa Pembahasan:
aman, sekaligus kebanggaan atas hubungan tersebut. India dan Tiongkok termasuk pusat peradaban dunia yang
3. Saat raja meninggal, semua azimatnya disimpan di dalam telah lama berdiri. Setelah usainya perdagangan jalur
peti, kemudian peti tersebut diletakkan di dasar tempat candi sutra, perdagangan dilakukan melalui taut. Di situlah peran
tersebut dibangun. pedagang Nusantara mulai tampak.
4. Candi Prambanan, Candi Ratu Boko, Candi Dieng, Candi 5. d. Arus Balik
Jago, Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Kalasan, dan Pembahasan:
Candi Sewu. Teori Arus Balik mengatakan bahwa yang telah berperan
5. Ditinjau dari cara memainkannya, gamelan dapat dibagi ke dalam menyebarkan Hindu di Indonesia adalah orang
dalam empat kelompok, yaitu sebagai berikut. Indonesia sendiri yang pernah berkunjung ke India untuk
a. Idiophones adalah instrumen yang cara memainkannya mempelajari agama Hindu dan Buddha.
dengan ditabuh atau dipukul dengan alat pukul. 6. b. diperkenalkannya sistem kerajaan
Gamelan yang cara memainkannya dengan ditabuh Pembahasan:
adalah semua gamelan yang berbentuk pencon (pencu) Hasil akulturasi budaya Hindu-Buddha di bidang pemerin-
dan bilahan. tahan adalah adanya sistem kerajaan.

Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi) 15
7. c. penulisan prasasti peninggalan kerajaan-kerajaan 18. c. monarki
Hindu-Buddha yang memakai bahasa Sanskerta Pembahasan:
Pembahasan: Dengan masuknya pengaruh Hindu muncul konsep dewa
Bukti penerapan bahasa Sanskerta di Nusantara adalah raja, yaitu pimpinan tertinggi dalam sebuah kelompok adalah
banyaknya prasasti peninggalan kerajaan-kerajaan Hindu- seorang raja, yang diyakini sebagai titisan ataureinkarnasi
Buddha yang menggunakan bahasa Sanskerta. dewa (Dewa Syiwa ataupun Dewa Wisnu). Konsep ini
8. b. kondisi alam Sriwijaya tidak mendukung berdirinya candi melegitimasi (mengesahkan) pemusatan kekuasaan pada
Pembahasan: raja.
Sebagian besar candi di Sumatra dibangun dengan 19. b. Negarakertagama
menggunakan bata. Oleh karena kondisi alam candi tersebut Pembahasan:
tidak tahan lama dan runtuh ditelan zaman. Kakawin yang ditulis tahun 1350–1389 ini menggambarkan
9. e. Dravida dan Arya kehidupan masyarakat di Majapahit di bawah pemerintahan
Pembahasan: Raja Rajasanegara, tentang wilayah dan pedesaan yang
Kebudayaan Hindu yang berkembang di India merupakan biasa dikunjungi raja. Oleh karena itu, kakawin ini berjudul
perpaduan dua kebudayaan, yaitu Dravida dan Arya. Desawamana (Gambaran desa). Negarakertagama diakui
10. c. relief sebagai Memori Dunia UNESCO. Kitab yang ditulis di atas
Pembahasan: daun lontar tersebut terdaftar dalam The Memory of the
Relief biasanya berisi cerita kehidupan seseorang atau World Regional Register for Asia/Pacific.
menceritakan kisah dalam kitab Hindu-Buddha misalnya 20. e. kemanusiaan
pada relief Candi Borobudur. Pembahasan:
11. e. pembangunan candi Buddha dan Hindu dengan lokasi Unsur-unsur Hindu-Buddha memengaruhi berbagai
yang berdekatan bidang kehidupan bangsa Indonesia. Di antaranya bidang
Pembahasan: pemerintahan, bidang agama, bidang politik, dan bidang
Jika dilihat dari sudut pengelompokan langgam atau jenis ekonomi. Pada bidang politik dan pemerintahan misalnya
serta agama yang mewakili keberadaan candi tersebut, munculnya kerajaan-kerajaan yang sebelumnya bercorak
Soekmono membagi menjadi tiga jenis, yaitu jenis Jawa kesukuan. Bidang agama misalnya dari kepercayaan
Tengah utara mewakili agama Hindu (Syiwa), jenis Jawa dinamisme dan animisme menjadi menganut agama Hindu
Tengah selatan mewakili agama Buddha (Mahayana), dan dan Buddha di masyarakat.
jenis Jawa Timur mewakili aliran Tantrayana (baik Syiwa 21. a. badan candi
maupun Buddha). Pembahasan:
12. e. Muara Takus Cukup jelas.
Pembahasan: 22. e. menyatukan seluruh wilayah Nusantara
Candi Muara Takus merupakan salah satu candi bercorak Pembahasan:
agama Buddha. Cukup jelas.
13. c. seni arca atau patung 23. b. munculnya pemerintahan yang berbentuk kerajaan
Pembahasan: Pembahasan:
Kepercayaan asli bangsa Indonesia dalam hal pemujaan Salah satu contoh masuknya pengaruh India (Hindu-
arwah nenek moyang berakulturasi dengan budaya Hindu- Buddha) dalam bidang pemerintahan adalah mulai
Buddha dalam bentuk seni arca atau patung. munculnya (negara) kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha
14. c. bentuk penyucian diri untuk masuk dalam agama Hindu di Nusantara, seperti Kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit,
Pembahasan: Tarumanegara, Mataram Kuno, Kediri, dan Singasari.
Upacara vratyastoma adalah upacara penyucian diri dalam 24. a. sentralisasi sumber daya menyebabkan pembangunan
agama hindu, sebelum seseorang masuk dalam agama hanya berlangsung di pulau-pulau besar yang tidak saling
hindu dan menjadi anggota suatu kasta. terkoneksi dengan baik dan pusat-pusat pertumbuhan
15. e. adanya persamaan antara peradaban Hindu dengan ekonomi tetap berbasis pada pengembangan potensi
peradaban asli Indonesia daratan
Pembahasan: Pembahasan:
Peradaban Hindu dan peradaban asli Indonesia memiliki Sejak merdeka tahun 1945, pemerintah Indonesia kurang
persamaan, sehingga peradaban Hindu India mudah mengoptimalkan pemberdayaan lautan sebagai sumber
diterima oleh masyarakat Indonesia. daya yang potensial untuk meningkatkan pendapatan dan
16. c. arca Buddha di Bukit Siguntang pembangunan nasional.
Pembahasan: 25. a. Jago, Kidal, dan Badut
Agama Buddha masuk ke Indonesia diperkirakan pada Pembahasan:
abad ke- 2. Buktinya adalah ditemukannya arca Buddha di Jawa Timur memiliki banyak candi peninggalan Hindu-
beberapa wilayah di tanah air, seperti ditemukannya arca Buddha, sebagai berikut.
Buddha yang terbuat dari perunggu di Sempaga,Sulawesi a. Candi Badut.
Selatan, dan arca Buddha di Bukit Siguntang dekat b. Candi Kidal.
Palembang. Para ahli memperkirakan, arca Buddha tersebut c. Candi Jago.
merupakan barang dagangan atau barang persembahan d. Candi Jawi.
untuk bangunan suci agama Buddha. e. Candi Singasari.
17. a. candi f. Candi Panataran.
Pembahasan: g. Candi Rimbi.
Arsitektur beberapa candi di Indonesia menggabungkan h. Candi Bajang ratu.
unsur prasejarah dan Hindu-Buddha. Hal ini terlihat dari 26. c. rumah panggung
digunakannya model punden berundak, seperti pada Candi Pembahasan:
Borobudur dan Jago. Relief pada Candi Borobudur umumnya lebih menunjukkan
suasana alam Indonesia; terlihat dari adanya lukisan rumah
panggung dan hiasan burung merpati.

16 Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi)
27. e. relief candi yang menggambarkan kisah Sang Buddha 37. c. susunan kalimat atau gambar dalam prasasti dapat
dengan suasana Indonesia diartikan dalam sebuah angka
Pembahasan: Pembahasan:
Cukup jelas. Prasasti-prasasti yang ada di Pulau Jawa dapat dilihat
28. b. tempat tinggal manusia pembuatannya dengan candra-sengkala karena susunan
Pembahasan: kalimat atau gambar dalam prasasti dapat diartikan dalam
Pembangunan candi, kaki candi yang berbentuk bujur sebuah angka.
sangkar menjadi simbol “alam bawah” yang menunjukkan 38. a. 1), 2), dan 3)
dunia tempat manusia hidup. Pembahasan:
29. e. kebudayaan yang tinggi Fungsi candi antara lain:
Pembahasan: a. tempat pemujaan terhadap dewa,
Cukup jelas. b. tempat menyimpan abu jenazah, dan
30. c. Ramayana c. penuntut para biksu menurut ajaran Mahayana.
Pembahasan: 39. e. Samaratungga
Pada Candi Prambanan terdapat berbagai relief yang Pembahasan:
mengetengahkan kisah Ramayana, yang menceritakan Raja Candi Borobudur diyakini merupakan peninggalan Dinasti
Rama menyelamatkan Sinta dari tawanan dan penyekapan Syailendra masa pemerintahan Raja Samaratungga dari
Rahwana. Kerajaan Mataram Kuno yang selesai dibangun pada abad
31. c. letaknya strategis di tepi Selat Malaka ke-8.
Pembahasan: 40. c. ambang pintu candi
Kerajaan Sriwijaya terletak di daerah yang sangat strategis, Pembahasan:
yaitu di tepi Selat Malaka. Hal itu sangat mendukung Hiasan yang terdapat pada ambang pintu atau relung adalah
perkembangan perdagangan di Kerajaan Sriwijaya. kepala kala yang disebut banaspati (raja hutan). Kala yang
32. d. makam dan pemujaan terdapat pada candi di Jawa Tengah selalu dirangkai dengan
Pembahasan: makara, yaitu sejenis buaya yang menghiasi bagian bawah
Candi agama Hindu ada yang sebagian digunakan untuk kanan kiri pintu atau relung.
pemakaman raja dan ada juga yang digunakan sebagai
tempat pemujaan terhadap dewa-dewa, terutama Dewa B. Uraian
Trimurti. 1. Jalur-jalur perdagangan berkembang pada saat itu di wilayah
33. b. menara pada Masjid Kudus Nusantara akibat adanya faktor kepentingan ekonomi pada
Pembahasan: saat itu. Terutama kegiatan ekonomi kerajaan-kerajaan yang
Contoh hasil akulturasi budaya Hindu-Buddha dan tradisi bercorak Hindu-Buddha di Nusantara.
praaksara dalam bidang arsitektur adalah menara pada 2. Karena kebudayaan Indonesia dan India memiliki persamaan
Masjid Kudus. Arsitektur candi mempengaruhi bangunan- dan ajaran agama Hindu-Buddha mempunyai daya tarik
bangunan lain yang lebih modern, seperti yang dapat untuk meyakinkan masyarakat Indonesia.
dilihat pada menara Masjid Kudus yang menggunakan 3. Akulturasi kebudayaan yaitu suatu percampuran antara
(mempertahankan) pola arsitektur bangunan bergaya Hindu. unsur-unsur kebudayaan yang satu dengan kebudayaan
34. e. ditemukan jalur baru Romawi–Tiongkok yang lain sehingga membentuk kebudayaan baru. Salah
Pembahasan: satu hasil akulturasi antara kebudayaan nusantara dengan
Jalur pelayaran dan perdagangan di wilayah Asia menjadi kebudayaan Hindu-Buddha adalah pada bidang seni sastra
makin ramai sejak ditemukan jalur baru Romawi–Tiongkok. dan aksara. Pengaruh seni sastra dan aksara tersebut
Rute jalur laut yang dilalui dalam jalur dagang Tiongkok dan berasal dari India yang masuk ke nusantara dalam bentuk
Romawi telah mendorong munculnya hubungan dagang di prosa dan ada yang berbentuk tembang (puisi). Pengaruh
wilayah-wilayah yang dilalui, termasuk wilayah Indonesia. yang ditimbulkan dapat dibedakan dalam tiga hal, yaitu
Oleh karena posisi Indonesia yang strategis di antara jalur berdasarkan tutur(pitutur kitab keagamaan), kitab hukum,
dagang Tiongkok-Romawi, terjadilah hubungan dagang dan wiracarita (kepahlawanan).
antara kerajaan-kerajaan di Indonesia dan Tiongkok beserta 4. Seni rupa Nusantara yang banyak dipengaruhi oleh
India. kebudayaan Hindu-Buddha dari India adalah seni pahat
35. d. pemerintahan yang dipimpin oleh raja atau ukir dan seni patung.
Pembahasan: 5. Akulturasi di bidang sastra dapat dilihat pada adanya
Masuknya kebudayaan Hindu-Buddha mengakibatkan modifikasi cerita-cerita asli India dengan unsur tokoh-
berubahnya tatanan pemerintahan di Indonesia. Hal itu tokoh Indonesia serta peristiwa-peristiwa yang seolah-
dapat dilihat dari pemerintahan yang dipimpin oleh raja. olah terjadi di Indonesia. Contohnya adalah penambahan
Pemerintahan awal di Indonesia yang berkembang adalah tokoh Punakawan (Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong)
sistem pemerintahan yang dipimpin oleh kepala suku yang dalam kisah Mahabharata. Bahkan, dalam literatur-literatur
dipilih menurut prinsip primus interpares. Akan tetapi, setelah keagamaan Hindu-Buddha di Indonesia sulit kita temukan
Hindu-Buddha masuk, kemudian berkembang sistem cerita asli seperti yang ada di negeri asalnya.
pemerintah kerajaan yang bersifat turun-temurun. 6. Akibat kekalahan Singasari dari serangan Jayakatwang,
36. c. bentuk penyucian diri untuk masuk dalam agama Hindu Raden Wijaya mencari perlindungan ke sebuah desa
Pembahasan: bernama Kudadu. Raden Wijaya dapat menyeberang ke
Upacara vratyastoma sering dilakukan orang Indonesia Madura berkat pertolongan kepala Desa Kudadu dan di
sebagai upacara yang dimaksudkan untuk penyucian diri Madura ia memperoleh perindungan dari Arya Wiraraja,
guna masuk dalam agama Hindu. Upacara vratyastoma Bupati Sumenep.
adalah upacara penyucian diri dalam agama Hindu, sebelum 7. Hal ini disebabkan faktor berikut.
seseorang masuk dalam agama Hindu dan menjadi anggota a. Masyarakat Indonesia telah memiliki dasar-dasar
suatu kasta. Upacara vratyastoma juga dilakukan ketika ada kebudayaan yang cukup tinggi sehingga masuknya
seseorang yang dikeluarkan dari kasta. Melalui upacara kebudayaan asing ke Indonesia menambah
yang cukup berat ini, segala macam kesalahan dan dosa perbendaharaan kebudayaan Indonesia.
yang pernah dilakukan oleh seorang anggota kasta dapat b. Kecakapan istimewa yang dimiliki bangsa Indonesia atau
dihapus. local genius merupakan kecakapan suatu bangsa untuk

Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi) 17
menerima unsur-unsur budaya asing dan mengolah 3. Jalur-jalur yang digunakan untuk proses perdagangan
unsur-unsur tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa antarpulau adalah jalur laut, seperti jalur-jalur pelayaran dan
Indonesia jaringan perdagangan Kerajaan Sriwijaya dengan negeri-
8. Tempat para dewa atau jiwa yang telah disucikan. negeri di Asia Tenggara, India, dan Tiongkok.
9. Berikut beberapa pengaruh agama dan kebudayaan Hindu- 4. Kerja sama antara kepulauan Indonesia dengan Tiongkok
Buddha terhadap masyarakat Indonesia. sudah berlangsung sejak abad-abad pertama Masehi
a. Berkembangnya teknologi pembuatan candi. sampai dengan abad ke-16.
b. Dikenalnya sistem kasta pada masyarakat Hindu. 5. Dampak adanya jalur pelayaran di kawasan kepulauan
c. Mulai dikenalnya konsep raja dan kerajaan. Indonesia menyebabkan munculnya jaringan perdagangan,
d. Mulai dikenalnya aksara dan kesusastraan. pertumbuhan, dan perkembangan kotakota pusat kesultanan
10. Munculnya karya-karya sastra yang berupa kitab, tutur, dan dengan kota-kota bandarnya sekitar pada abad ke-13
lain-lain. sampai abad ke-18.
C. Islam Masuk Istana Raja
BAB 2 Belajar Mandiri
Islamisasi dan Silang Budaya Kebijaksanaan guru.
di Nusantara
Kegiatan Kelompok
A. Kedatangan Islam di Nusantara Kebijaksanaan guru.
Belajar Mandiri
Latihan
Kebijaksanaan guru.
1. Agama Islam diyakini telah hadir di Jambi sekitar abad
Kegiatan Kelompok ke-7 Masehi dan berkembang menjadi agama kerajaan
Kebijaksanaan guru. setelah abad ke-13 Masehi. Orang Parsi (Iran), Turki, dan
bangsa Arab lainnya telah hadir di Pantai Timur Jambi
Latihan (Bandar Muara sabak) sekitar abad ke-1 Hijriah (abad ke-7
1. Mereka yang berpendapat bahwa masuknya Islam ke Masehi). Dalam catatan I-Tsing disebutkan bahwa sewaktu
Indonesia pada abad ke-7 berpegang pada berita dari ia mengunjungi Melayu (Mo-lo-yeu), ia menumpang kapal
Tiongkok dari zaman Dinasti Tang, yaitu tentang rencana Persia (Iran). Pada masa itu di Iran, agama Islam telah
serangan orang Ta Shih terhadap Kerajaan Holing yang menyebar dalam masyarakatnya.
diperintah Ratu Sima (674). Sebutan Ta Shih itu ditafsirkan 2. Kerajaan Demak, Mataram, dan Kesultanan Banten
sebagai orang Arab. Hal ini diperkuat oleh berita dari Jepang 3. Kerajaan Samudera Pasai terletak di pantai utara Aceh,
(784 M) yang merencanakan perjalanan pendeta Kanshin. pada muara Sungai Pasangan (Pasai). Pada muara sungai
2. Para pedagang Islam (muslim) mempunyai peran yang itu terletak dua kota, yaitu Samudra (agak jauh dari laut) dan
besar dalam penyebaran agama Islam di Indonesia. Bahkan, Pasai (kota pesisir).
diduga para pedagang Islam ini pula yang memperkenalkan 4. Isi Perjanjian Saragosa adalah Spanyol harus meninggalkan
agama Islam pertama kali kepada bangsa Indonesia. Maluku, sedangkan Portugis tetap diperbolehkan melakukan
3. Para wali bertindak sebagai juru dakwah, penyebar, dan kegiatannya di Maluku.
perintis agama Islam. Dengan bekal pengetahuan agama 5. Faktor-faktor yang menyebabkan Samudera Pasai
dan keahlian tersebut, para wali mendapatkan banyak mengalami kemunduran sebagai berikut.
pengikut dan sangat dihormati. a. Kerajaan Majapahit berambisi menyatukan Nusantara.
4. Ajaran Islam tasawuf juga masuk dan berkembang di b. Berdirinya Bandar Malaka yang letaknya lebih strategis.
Indonesia. Ajaran tasawuf mulai berkembang pada abad c. Setelah Sultan Malik at-Thahir meninggal, tidak ada
ke-13. Ajaran tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang telah yang menggantikan sehingga penyebaran agama Islam
bercampur dengan mistis atau unsur-unsur magis. Tokoh- diambil Kerajaan Aceh.
tokoh ahli tasawuf terkenal dari Aceh adalah Hamzah
Fansuri, Syamsuddin as Samatrani, dan Nuruddin ar Raniri. D. Jaringan Keilmuan di Nusantara
Di Pulau Jawa ada dua wali yang terkenal dengan ilmu Belajar Mandiri
tasawufnya yaitu Sunan Bonang dan Sunan Kudus. Kebijaksanaan guru.
5. Menurut teori Gujarat, Islam masuk ke Indonesia melalui
Kegiatan Kelompok
wilayah-wilayah di anak Benua India seperti Gujarat, Bengali,
Kebijaksanaan guru.
dan Malabar. Pendapat ini didasarkan pada temuan nisan-
nisan kuburan di beberapa wilayah di Indonesia yang dibuat Latihan
dan dibawa langsung dari Kota Gujarat. 1. Jaringan keilmuan di Nusantara dipengaruhi dengan adanya
hubungan antara istana sebagai kekuasaan pusat dan dunia
B. Islam dan Jaringan Perdagangan Antarpulau
pendidikan.
Belajar Mandiri
2. Samudera Pasai berfungsi sebagai pusat studi Islam di
Kebijaksanaan guru.
Nusantara.
Kegiatan Kelompok 3. Ada dua hal yang memengaruhi berkembangnya proses
Kebijaksanaan guru. pendidikan di Nusantara, sebagai berikut.
a. Penggunaan aksara Arab dan bahasa Melayu sebagai
Latihan bahasa pemersatu (lingua franca).
1. Berikut merupakan jalur masuknya Islam ke Indonesia. b. Semua ilmu yang diberikan di lembaga pendidikan Islam
a. Jalur Utara bermula dari daerah Mesopotamia yang di Nusantara ditulis dalam aksara Arab. Baik dalam
waktu itu terkenal sebagai Persia. bahasa Arab maupun dalam bahasa Melayu atau Jawa.
b. Jalur Tengah. 4. Fungsinya adalah sebagai tempat untuk menyalin berbagai
c. Jalur Selatan yang berpangkal di wilayah Mesir kitab tafsir dari Al-Quran dan Hadist serta menerjemah-
2. Kota-kota kesultanan yang berkembang pesat, antara lain kannya dari bahasa Arab ke bahasa Melayu.
Kerajaan Samudera Pasai, Malaka, Banda Aceh, Jambi, 5. Kerajaan Samudera Pasai.
Palembang, dan Siak Indrapura.

18 Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi)
E. Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam c. Percepatan proses integrasi bangsa.
Belajar Mandiri 5. Masuknya bangsa Barat (Eropa) di kawasan Nusantara yang
Kebijaksanaan guru. memaksakan monopoli perdagangan berpengaruh terhadap
proses integrasi bangsa sejak abad ke-16.
Kegiatan Kelompok
Kebijaksanaan guru. Uji Kompetensi
A. Pilihan Ganda
Latihan 1. b. Husein Djajadiningrat
1. Beberapa masjid kuno yang memiliki atap bertingkat, Pembahasan:
sebagai berikut. Teori Persia menerangkan bahwa Islam masuk Indonesia
a. Masjid yang beratap dua tingkat, seperti Masjid Agung pada abad ke-13 dan pembawanya berasal dari Persia
Cirebon yang dibangun pada abad ke- 16, Masjid (Iran). Pendukung teori ini, yaitu Umar Amir Husen dan P.A.
Katangka di Sulawesi Selatan yang dibangun pada abad Hussein Jayadiningrat.
ke-17, Masjid Angke, Tambora, dan Marunda di Jakarta 2. c. dari pusat perdagangan, agama Islam tersebar ke
yang dibangun sekitar abad ke-18. daerah sekitarnya
b. Masjid yang beratap tiga tingkat, seperti Masjid Agung Pembahasan:
Demak di Jawa Tengah dan Masjid Baiturrahman di Melalui pusat-pusat perdagangan di Nusantara maka
Aceh. berkembang agama Islam di daerah-daerah pesisir,
c. Masjid yang beratap lima tingkat, seperti Masjid Agung sehingga Islam cepat berkembang di Nusantara.
Banten. 3. a. Sunan Ampel
2. Bentuk akulturasi dalam penempatan makam ketika Pembahasan:
kebudayaan Islam mulai masuk Indonesia: Proses islamisasi melalui perkawinan, misalnya Nyai Gede
a. Di tempat yang lebih tinggi, misalnya kompleks makam Manila dengan Raden Rahmat (Sunan Ampel).
raja-raja di Mataram di Bukit Imogiri. 4. d. menyambut datangnya Maulud Nabi
b. Dekat dengan masjid (halaman masjid) atau kompleks Pembahasan:
masjid makam. Sekaten adalah rangkaian kegiatan tahunan sebagai
3. Babad adalah suatu cerita di mana tokoh, tempat, dan peringatan ulang tahun Nabi Muhammad yang diadakan oleh
peristiwa hampir semua ada dalam sejarah. Isinya biasanya keraton Surakarta dan Yogyakarta. Rangkaian perayaan
menceritakan tentang sejarah kerajaan, pahlawan, atau secara resmi berlangsung dari tanggal 5 dan berakhir pada
kejadian-kejadian penting. Contoh babad, antara lain Babad tanggal 12 Mulud penanggalan Jawa (dapat disetarakan
Tanah Jawi, Babad Giyanti, dan Babad Kartasura. dengan Rabiul Awal penanggalan Hijriah).
4. Perkembangan akulturasi agama Islam menjelang tahun 5. c. tidak mengenal kasta
ketiga pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab. Khalifah Pembahasan:
Umar membenahi kalender Islam. Pembenahan kalender Ajaran Islam lebih mudah diterima di hati rakyat Indonesia
Islam didasari perhitungan tahun yang dipakai atas dasar karena tidak mengenal sistem kasta.
peredaran bulan (komariyah). Dalam kalender Islam, Umar 6. b. menguasai jalur pelayaran dan perdagangan di Selat
bin Khattab menetapkan tahun 1 Hijriyah bertepatan dengan Malaka
tanggal 14 September 622 Masehi, sehingga sekarang Pembahasan:
kita mengenal tahun Hijriyah. Bukti perkembangan sistem Untuk memajukan perekonomian, Muhammad Iskandar
penanggalan (kalender) yang memengaruhi dan yang Syah berupaya menjadikan Kerajaan Malaka sebagai
paling nyata adalah sistem kalender yang diciptakan oleh penguasa tunggal jalur pelayaran perdagangan di Kerajaan
Sultan Agung. Sultan Agung melakukan sedikit perubahan, Malaka. Untuk mencapai usahanya itu, ia harus dapat
mengenai nama-nama bulan pada tahun Saka. Misalnya menguasai Kerajaan Samudera Pasai. Namun demikian,
bulan Muharam diganti dengan Sura dan Ramadan diganti menyerang Kerajaan Samudera Pasai merupakan hal
dengan Pasa. Kalender tersebut dimulai tanggal 1 Muharam yang tidak mungkin dilakukan, mengingat pasukan perang
tahun 1043 Hijriyah. Kalender Sultan Agung dimulai tepat Kerajaan Samudera Pasai jauh lebih kuat dibandingkan
dengan tanggal 1 Sura tahun 1555 Jawa (8 Agustus 1633). Kerajaan Malaka. Oleh karena itu, Muhammad Iskandar
5. Hikayat Iskandar Zulkarnain dan Hikayat Raja-Raja Pasai. Syah memilih jalan melalui perkawinan politik dan
F. Proses Integrasi Nusantara menikah dengan putri Kerajaan Samudera Pasai. Melalui
Belajar Mandiri perkawinannya dengan putri Kerajaan Samudera Pasai ini,
Kebijaksanaan guru. Muhammad Iskandar Syah berhasil mencapai cita-citanya
menguasai Selat Malaka. Di bawah pemerintahannya,
Kegiatan Kelompok pelayaran perdagangan di Selat Malaka semakin ramai dan
Kebijaksanaan guru. hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan
Latihan Kerajaan Malaka dalam aktivitas perdagangan.
1. Supaya mempermudah komunikasi antarsuku bangsa, 7. a. ulama, guru agama, dan kiai
diperlukan satu bahasa yang menjadi bahasa perantara dan Pembahasan:
dapat dimengerti oleh semua suku bangsa. Penyebaran agama Islam melalui pendidikan dilakukan oleh
2. Sebagai bahasa sehari-hari, bahasa dagang, dan bahasa para ulama, guru agama, dan kiai.
pendidikan 8. c. R.M. Said
3. Peran para ulama dalam proses integrasi adalah untuk Pembahasan:
menyiarkan ajaran agama Islam di seluruh Nusantara. Julukan Pangeran Sambernyawa diberikan oleh Nicolaas
4. Perdagangan antarpulau di kawasan Nusantara memiliki Hartingh, perwakilan VOC karena di dalam peperangan R.M.
peran penting dalam proses integrasi bangsa Indonesia, Said selalu membawa kematian bagi musuh-musuhnya.
sebagai berikut. 9. a. atap masjid yang berbentuk meru
a. Menghubungkan penduduk satu pulau dengan lainnya. Pembahasan:
b. Proses percampuran dan penyebaran budaya satu Pengaruh kebudayaan Hindu dalam Islam di Indonesia dapat
daerah terhadap daerah lainnya. dilihat dari atap masjid yang berbentuk meru.

Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi) 19
10. b. Sultan Malik az-Zahir 19. d. kaligrafi
Pembahasan: Pembahasan:
Pada Masa Pemerintahan Sultan Malik az-Zahir kerajaan Pengaruh Islam dalam seni arsitektur di Indonesia banyak
mengalami masa keemasan. Sultan Malik az-Zahir I mem- ditemui pada seni kaligrafi.
perkenalkan pertama kali penggunaan emas di lingkungan 20. d. Sultan Iskandar Muda
kerajaan. Hal inilah yang mengakibatkan Kerajaan Pembahasan:
Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan terbesar di Pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda, Kerajaan
Sumatera pada saat itu. Kerajaan juga menjadi terkenal Aceh mengalami masa kejayaan. Perdagangan di sekitar
sebagai tempat penyebaran agama Islam. Malaka dapat dikusai oleh Aceh. Banyak terjadi penaklukan
11. a. tempat pembangunannya di atas bukit di wilayah yang berdekatan dengan Aceh, seperti Deli
Pembahasan: (1612), Bintan (1614), Kampar, Pariaman, Minangkabau,
Bentuk akulturasi penempatan makam sebagai berikut. Perak, Pahang, dan Kedah (1615–1619).
a. Penempatan makam di tempat yang lebih tinggi 21. b. Sultan Mansyur Syah
(gunung), contohnya adalah kompleks makam raja-raja Pembahasan:
Mataram di Bukit Imogiri. Malaka berkembang menjadi pusat perkembangan agama
b. Penempatan makam dekat dengan masjid halaman Islam di Asia Tenggara hingga mencapai puncak kejayaan
masjid) atau kompleks masjid makam, seperti halnya pada masa pemeritahan Sultan Mansyur Syah (1459–1477).
makam para wali yang berdekatan dengan masjid. Kebesaran Malaka berjalan seiring dengan perkembangan
12. a. Syair Perahu agama Islam.
Pembahasan: 22. b. Siak
Dua karya sastra Hamzah Fansuri yang terkenal adalah Pembahasan:
Syair Perahu dan Syair si Burung Pingai. Syair Perahu Cukup jelas.
menggambarkan manusia yang diibaratkan perahu yang 23. e. jawaban a, b, dan c benar
mengarungi lautan dengan menghadapi segala rintangan. Pembahasan:
Segala rintangan tersebut dalam pandangan tulisan tersebut Islam masuk ke Nusa Tenggara diperkirakan sekitar abad
harus dihadapi oleh tauhid dan makrifat kepada Tuhan (Allah ke-16. Penyebaran Islam di Lombok diperkirakan dilakukan
Swt.). oleh Sunan Perapen, putra dari Sunan Giri. Adapun Islam di
13. b. perdagangan para saudagar dari Jawa Timur Sumbawa dibawa oleh para mubalig dari Makassar antara
Pembahasan: tahun 1540–1550. Islam berkembang di Nusa Tenggara dan
Masuknya agama Islam di Maluku tidak terlepas adanya berdiri menjadi kerajaan Islam.
hubungan perdagangan antara para saudagar dari Jawa 24. b. Sultan Ageng Tirtayasa
Timur dengan para pedagang setempat. Pembahasan:
14. e. mempertahankan seluruh tanah Jawa dan melawan Kesultanan Banten mencapai puncak kejayaannya pada
orang-orang Belanda di Batavia masa pemerintahan Abu Fath Abdul Fatah atau lebih dikenal
Pembahasan: dengan nama Sultan Ageng Tirtayasa. Saat itu pelabuhan
Tujuan pemerintahan Sultan Agung di Mataram yaitu untuk Banten telah menjadi pelabuhan internasional sehingga
mempertahankan seluruh tanah Jawa dan melawan orang- perekonomian kesultanan mengalami kemajuan pesat.
orang Belanda di Batavia. 25. b. Sultan Agung
15. d. terdapat kegiatan perdagangan di Sriwijaya, termasuk Pembahasan:
selat Malaka pada abad 8 M. dibuktikan dengan sebutan Cukup jelas.
Sribuza, Zabag, Zabay bagi Sriwijaya 26. b. Pegon
Pembahasan: Pembahasan:
Berita dari Arab tentang adanya penyebaran dan Cukup jelas.
perkembangan Islam di Indonesia diketahui dari para 27. a. kepentingan penguasaan perdagangan rempah-rempah
pedagang muslim dari Arab yang menjalin hubungan Pembahasan:
perdagangan dengan penduduk Indonesia. Para pedagang Hal itu dipicu persaingan perdagangan rempah-rempah
muslim dari Arab itu telah menjalin perdagangan dengan antara Kerajaan Tidore dan Kerajaan Ternate. Keduanya
penduduk Indonesia pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya saling memperebutkan pengaruh di Maluku sehingga
pada abad ke-7 Masehi. Hal itu dibuktikan dengan adanya akhirnya terbentuk persekutuan Uli Lima dan Uli Siwa.
sebutan Zabag, Zabay, atau Sribuza untuk Sriwijaya oleh 28. c. sama dengan ajaran agama lain
orang-orang Arab. Pembahasan:
16. e. Afghanistan Ajaran setiap agama berbeda karena dasar atau kitab
Pembahasan: sucinya juga berbeda. Selain faktor-faktor tersebut, Islam
Afghanistan tidak termasuk jalur yang dilewati dalam proses dapat masuk ke Indonesia dengan mudah karena para wali
masuk dan tersebarnya agama dan budaya Islam masuk ke dan pendakwah menggunakan media yang tepat dalam
Indonesia. memperkenalkan Islam kepada masyarakat Indonesia.
17. a. Hikayat Jaya Pandawa 29. b. Surakarta dan Yogyakarta
Pembahasan: Pembahasan:
Kecuali Hikayat Jaya Pandawa, semua hikayat tersebut Perjanjian Giyanti menandai sebuah peristiwa besar atas
merupakan karya sastra Islam yang mendapat pengaruh Kerajaam Mataram Islam. Melalui perjanjian tersebut,
Hindu. wilayah Mataram dibagi menjadi dua, yakni Pakubuwana
18.  c. bangunan masjid (Surakarta) dan Hamengkubuwana (Yogyakarta). Dalam
Pembahasan: perjanjian tersebut, VOC yang menjadi penengah.
Contohnya adalah Masjid Demak. Ranggon atau atap yang 30. d. melakukan dakwah dengan menggunakan kesenian
berlapis pada masa itu diambil dari konsep ‘Meru’ dari masa Pembahasan:
pra-Islam (Hindu-Buddha) yang terdiri atas sembilan susun. Cukup jelas.
Sunan Kalijaga memotongnya menjadi tiga susun saja; hal
ini melambangkan tiga tahap keberagamaan seorang Muslim
yaitu iman, Islam, dan ihsan.

20 Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi)
31. d. jatuhnya Malaka ke tangan Portugis D. Uraian
Pembahasan: 1. Teori Persia menerangkan bahwa Islam masuk ke Indonesia
Jatuhnya Malaka ke tangan imperialis Portugis pada tahun abad ke-3 dan pembawanya berasal dari Persia (Iran).
1511 menyebabkan para pedagang Nusantara serta Paham syiah berkembang sangat luas dalam masyarakat
pedagang asing (Arab, India, dan Tiongkok) mengalihkan Persia. Hal tersebut tidak lepas dari hadirnya salah satu
aktivitas perdagangannya ke sentra-sentra perdagangan istri Ali bin Abi Talib yang berasal dari Persia. Keadaan
yang lain, seperti Aceh, Banten, Makassar, Sunda Kelapa ini membuat masyarakat Persia merasa senasib dengan
(Batavia), dan Demak. saudara mereka, yaitu keluarga Ali yang diburu oleh
32. a. (1), (2), dan (3) pemerintahan Muawiyah.
Pembahasan: 2. Agama Islam masuk ke Indonesia selain dibawa oleh para
Kerajaan Demak berturut-turut dipimpin oleh raja-raja pedagang muslim, ternyata ada juga yang memang sengaja
berikut. disebarkan oleh para ulama atau mubalig. Mereka berusaha
a. Raden Patah (1500–1518). memberi penerangan atau dakwah tentang Islam. Wali
b. Pati Unus (1518–1521). Sanga adalah contoh ulama yang sengaja menjadi penyebar
c. Sultan Trenggono (1521–1546). agama Islam terutama di Pulau Jawa.
33. c. penghasil beras dan terletak di jalur pedagangan 3. Pada awalnya, Kerajaan Gowa-Tallo lebih dikenal sebagai
Pembahasan: Kerajaan Makassar terdiri dari beberapa kerajaan yang
Faktor penyebab Kerajaan Demak berkembang menjadi bercorak Hindu, antara lain, Gowa, Tallo, Wajo, Bone,
kerajaan maritim dan agraris adalah karena letak Kerajaan Soppeng, dan Luwu. Dengan adanya dakwah dari Dato’ri
Demak yang strategis. Hal ini didukung dengan lokasi Bandang dan Dato’ Sulaiman, Sultan Alauddin (Raja Gowa)
Kerajaan Demak yang terletak di muara sungai serta masuk Islam. Setelah raja memeluk Islam, rakyat pun segera
aliran sungai tersebut melewati pelabuhan Bergota dan ikut memeluk Islam. Kerajaan Gowa dan Tallo kemudian
Jepara sehingga aktivitas perdagangan Kerajaan Demak menjadi satu dan lebih dikenal dengan nama Kerajaan
cepat berkembang. Oleh karena terletak di muara sungai, Makassar dengan pemerintahannya yang terkenal adalah
kehidupan ekonomi Kerajaan Demak juga didukung lewat Sultan Hasanuddin (1653 – 1669).
sektor agraris dengan produksi andalannya berupa beras, 4. Jalur tengah bermula dari bagian barat Lembah Yordania
garam, dan kayu jati. dan di bagian timur melalui Semenanjung Arabia, khususnya
34. b. Sultan Ahmad Najamuddin I Hadramaut yang menghadap langsung ke Indonesia. Dari
Pembahasan: daerah Semenanjung Arabia, penyebaran agama Islam ke
Banyak Sultan Palembang yang mendorong perkembangan Indonesia lebih murni. Aliran Islam yang berasal dari jalur
intelektual keagamaan, seperti Sultan Ahmad Najamuddin tengah adalah aliran Wahabi (dari nama Abdul Wahab) yang
I (1757-1774) dan Sultan Muhammad Baha’uddin (1774- terkenal keras dalam penyiaran agamanya. Daerah yang
1804). Pada masa pemerintahan mereka, telah muncul merasakan pengaruhnya adalah daerah Sumatra Barat.
banyak ilmuwan asal Palembang yang produktif melahirkan 5. Tradisi merayakan 10 Muharram yang ada di Pariaman
karya ilmiah keagamaan dalam bidang ilmu tauhid, ilmu berupa tradisi Tabot atau Tabuik dan belajar membaca
kalam, tasawuf, tarekat, tarikh, dan Al-Qur’an. bahasa Arab dengan jeer, pees, dan jabar.
35. c. mewujudkan cita-cita untuk menyatukan tanah Jawa di 6. Berdasarkan teori Arab, Islam di Nusantara bukan berasal
bawah Kerajaan Mataram dari Gujarat, India atau Persia, melainkan langsung dari
Pembahasan: Arab, yaitu Makkah dan Madinah pada abad VII Masehi.
Sultan Agung memerintah Mataram Islam tahun 1613–1646. Seperti diketahui bahwa jalur perdagangan dunia telah ada
Pada masa kepemimpinannya Kerajaan Mataram Islam jauh sebelum masa kelahiran agama Islam. Pada masa itu,
mencapai puncak kejayaan. Saat memerintah Mataram perdagangan antara bangsa Arab dan orang-orang dari Asia
Islam, ia mempunyai dua cita-cita sebagai berikut. Timur, seperti Tiongkok dan Nusantara telah lama berjalan.
a. menyatukan Pulau Jawa di bawah kekuasaan Kerajaan 7.  Penyebab kemunduran Kerajaan Aceh sebagai berikut.
Mataram Islam. a. Setelah Sultan Iskandar Muda wafat tahun 1636, tidak
b. mengusir VOC dari tanah Jawa. ada raja-raja besar yang mampu mengendalikan daerah
Aceh yang demikian luas.
B. Isian b. Timbulnya pertikaian yang terus-menerus di Aceh antara
1. kesenian golongan bangsawan (teuku) dengan golongan ulama
2. candi di Jawa Timur (teungku) yang menga-kibatkan melemahnya Kerajaan
3. Sultan Agung Aceh.
4. Samudera Pasai c. Daerah-daerah kekuasaannya banyak yang melepaskan
5. melalui wayang diri, seperti Johor, Pahang, Perak, Minangkabau, dan
6. Wali Sanga Siak.
7. Ternate 8. Dilihat dari segi arsitekturnya, masjid-masjid kuno di
8. Sultan Hasanuddin Indonesia menampakkan gaya arsitektur asli Indonesia
9. Raden Patah dengan ciri-ciri sebagai berikut: atapnya bertingkat/tumpang
10. khalifatullah atau wakil Allah di dunia dan ada puncaknya (mustaka/kubah), fondasinya kuat dan
C. Menjodohkan agak tinggi, ada serambi di depan atau di samping, serta
1. e. perang saudara memperebutkan takhta kerajaan ada kolam/parit di bagian depan atau samping.
2. d. Sultan Syarif Abdurrahman 9. Kerajaan Samudera Pasai terletak di pantai utara Aceh, di
3. a. Samudera Pasai muara Sungai Pasangan (Pasai). Di muara sungai tersebut
4. f. Kerajaan Tanah Hitu terdapat dua kota, yaitu Samudra (agak jauh dari laut) dan
5. j. Teori Persia Pasai (kota pesisir).
6. h. Sunan Gunung Jati 10. Faktor-faktor penyebab Kerajaan Makassar menjadi besar
7. b. Sutawijaya sebagai berikut.
8. i. Sultan Ageng Tirtayasa a. Letaknya strategis, baik sekali untuk pelabuhan.
9. g. Sunan Kalijaga b. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis yang menyebabkan
10. c. Demak pedagang Islam pindah ke Makassar.

Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi) 21
E. Soal Sebab-Akibat dan jaringan perdagangan Kerajaan Sriwijaya dengan
1. B negeri-negeri di Asia Tenggara, India, dan Tiongkok. Dapat
2. D dilihat dari catatan-catatan sejarah Indonesia dan Malaya
3. A yang dihimpun dari sumber-sumber Tiongkok oleh W.P
4. C Groeneveldt, yang membuktikan adanya jaringan-jaringan
5. A perdagangan antarpulau, yaitu antara kerajaan-kerajaan di
Kepulauan Indonesia dengan negara lain terutama Negara
Aplikasi Asesmen Literasi Tiongkok.
1. 3. Dalam proses Islamisasi di Jambi, peran raja cukup dominan
Tidak
Nama Peninggalan Sesuai bahkan memegang tampuk penggerak. Sejak peralihan
Sesuai
Masjid Demak, Demak  Kerajaan Melayu Kuno ke Melayu Islam, raja-raja atau
penguasa di Jambi adalah keturunan langsung Akhmad
Makam Sendang Duwur, Tuban  Barus II. Achmad Barus II dipanggil oleh masyarakat Jambi
Keraton Yogyakarta, Yogyakarta  dengan sebutan Datuk Paduko Berhalo. Ia adalah putra
Sultan Turki bernama Sultan Saidina Zainal Abidin, dari
2. Demak berhasil menaklukkan Majapahit dengan peperangan. keturunan ke-7 silsilah keturunan Nabi Muhammad saw
Demak semula merupakan kadipaten bawahan Majapahit. (keturunan dari Husin bin Fatimah binti Rasulullah saw).
Demak dan Majapahit merupakan dua kerajaan satu zaman. 4. Dari wilayah Persia, Islam menyebar ke timur melalui
Demak pada masa sebelumnya sebagai suatu daerah jalan darat Afganistan, Pakistan, dan Gujarat. Kemudian
yang dikenal dengan nama Bintoro atau Glagahwangi melalui laut menuju Indonesia. Dari jalur tersebut Islam
yang merupakan daerah kadipaten di bawah kekuasaan memperoleh unsur baru yang disebut tasawuf, yaitu
Majapahit. Kadipaten Demak tersebut dikuasai Raden Patah cara untuk lebih mengenal dan mendekatkan diri kepada
salah seorang keturunan Raja Brawijaya V (Bhre Kertabumi), Allah swt. Dengan melalui jalur tersebut, pengaruh Islam
yaitu Raja Majapahit. dengan cepat berkembang di wilayah Indonesia. Hal ini
3. juga disebabkan adanya unsur-unsur yang sama dengan
Tidak
Fakta Sesuai
Sesuai kehidupan masyarakat Indonesia. Daerah yang mendapat
pengaruh adalah Aceh.
Adipati Unus menyerang Malaka
 5. Salah satu bukti yang menujukkan bahwa Demak adalah
tahun 1513.
kerajaan besar adalah adanya peninggalan Masjid Agung
Sultan Trenggono wafat tahun Demak yang masih dapat kita jumpai sampai dengan

1546. sekarang. Salah satu keistimewaan Masjid Agung Demak
Demak menyerang Sunda Kelapa adalah salah satu tiang penyangganya merupakan kumpulan
 dari bekas pecahan kayu yang sudah tidak terpakai dari hasil
tahun 1527
pengerjaan masjid itu sendiri. Tiang penyangga itu sering
Perang antara Sunan Prawoto, disebut soko tatal.
Pangeran Hadiwijaya, dan  6. Hal itu karena Mas Jolang wafat pada tahun 1613 akibat
Pangeran Seolepen kecelakaan saat berburu kijang di hutan Krapyak. Oleh
karena itu, ia pun terkenal dengan gelar anumerta
4. Masjid Agung Banten adalah salah satu contoh dari wujud Panembahan Seda ing Krapyak.
akulturasi antara kebudayaan Indonesia Hindu, Islam, 7. Kesultanan Bacan adalah kerajaan yang berpusat di Pulau
dan Eropa. Arsitek masjid Agung Banten tersebut adalah Bacan, Kepulauan Maluku. Raja Bacan pertama yang
Jan Lucas Cardeel, seorang pelarian Balanda yang memeluk Islam adalah Raja Zainul Abidin yang bersyahadat
beragama Islam. Kepandaiannya dalam bidang bangunan pada tahun 1521. Meski berada di Maluku, wilayahnya
dimanfaatkan oleh Sultan Ageng Tirtayasa. cukup luas hingga ke Papua. Banyak kepala suku di wilayah
5. Perpaduan Hindu-Buddha dan Islam. Waigeo, Misool, dan beberapa daerah lain yang berada di
Atap bertingkat merupakan perkembangan gaya dari bawah administrasi pemerintahan Kerajaan Bacan.
bangunan meru (Hindu). Mimbar berbentuk teratai 8. Teori Gujarat berpendapat bahwa agama Islam masuk ke
menandakan masuknya pengaruh Buddha. Kedua berpadu Indonesia pada abad ke-13 dan pembawanya berasal dari
dalam arsitektur masjid (Islam). Gujarat (Cambay), India. Dasar dari teori ini sebagai berikut.
Portofolio a. Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa
Kebijaksanaan guru. Arab dalam penyebaran Islam di Indonesia.
b. Hubungan dagang Indonesia dan India sejak lama dijalin
Remedi melalui jalur Indonesia-Cambay-Timur Tengah-Eropa.
1. Untuk memperkuat kedudukan Aceh sebagai pelabuhan c. Adanya batu nisan Sultan Samudera Pasai, yaitu Malik
perdagangan, Sultan Iskandar Muda melakukan hal-hal al-Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat.
berikut. 9. Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Banjar adalah
a. Merebut sejumlah pelabuhan penting di pesisir barat Sultan Suryanullah (Raden Samudera), Sultan Rahmatullah,
dan timur Sumatra, serta pesisir barat Semenanjung Sultan Hidayatullah, Sultan Marhum Panambahan (Sultan
Melayu. Mustain Billah), dan sebagainya.
b. Menyerang Portugis dan Kerajaan Johor di Semenanjung 10. Julukan “Ayam Jantan dari Timur” atau De haantjes van het
Malaya dengan tujuan menguasai jalur perdagangan di Oosten diberikan kepada Sultan Hasanuddin dari Kerajaan
Selat Malaka dan menguasai daerah penghasil lada. Gowa atau Kesultanan Makasar karena keberanian dan
c. Bekerja sama dengan EIC dan VOC untuk melemahkan semangat pantang menyerah Hasanuddin dalam mengusir
pengaruh Portugis. VOC dari Somba Opu, pusat pemerintahan Kerajaan Gowa.
2. Masuknya Islam melalui jaringan perdagangan antarpulau Serangan Belanda yang berusaha mengendalikan monopoli
dipengaruhi oleh kegiatan perdagangan di Kepulauan perdagangan Somba Opu membuat Belanda harus me-
Indonesia yang sudah dimulai sejak abad pertama Masehi. ngerahkan banyak biaya dan prajurit dalam mengalahkan
Jalur-jalur yang digunakan untuk proses perdagangan Sultan Hasanuddin.
antarpulau adalah jalur laut. Seperti jalur-jalur pelayaran

22 Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi)
Pengayaan 10. Raden Patah, pendiri Kerajaan Demak, adalah putra Raja
1. Saluran islamisasi melalui perdagangan, perkawinan, Brawijaya, raja Majapahit yang terakhir. Raden Patah
pendidikan, tasawuf, dakwah, dan kesenian. beragama Islam, sementara ayahnya beragama Hindu.
2. Pekojan adalah perkampungan para pedagang muslim yang Raden Patah memimpin pemberontakan melawan Majapahit
ada di tepi pantai, bandar atau pelabuhan. Menurut KBBI, dan memisahkan diri dari Majapahit dengan mendirikan
Pekojan adalah kampung yang pada awalnya ditempati Kerajaan Demak yang bercorak Islam. Demak awalnya
atas orang Koja dari India Selatan, tetapi kemudian dikenal adalah wilayah bagian dari Kerajaan Majapahit.
sebagai kampung orang Arab.
3. Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Babad Mataram, dan LATIHAN ULANGAN umum SEMESTER 2
Babad Surakarta.
(Paket 1)
4. Terdapat beberapa kerajaan Islam di Papua seperti Kerajaan
Waigeo, Kerajaan Misool, Kerajaan Salawati, Kerajaan A. Pilhan Ganda
Sailolof, Kerajaan Fatagar, Kerajaan Rumbati (terdiri dari 1. d. dikenalnya sistem kasta pada masyarakat Buddha
Kerajaan Atiati, Sekar, Patipi, Arguni, dan Wertuar), Kerajaan Pembahasan:
Kowiai (Namatota), Kerajaan Aiduma, dan Kerajaan Masyarakat Buddha tidak mengenal sistem kasta, sehingga
Kaimana. bukan merupakan pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-
5. Karena Kerajaan Samudera Pasai dekat dengan jalur Buddha bagi masyarakat Indonesia.
perdagangan laut sehingga membuat Kerajaan ini dijuluki 2. c. Punawakan
pusat perdagangan internasional, sedangkan Kerajaan Pembahasan:
Malaka walaupun dekat dengan jalur perdagangan laut Punakawan adalah salah satu karya Indonesia yang tidak
tapi kurang berkembang sebagai pusat perdagangan mendapat pengaruh agama dan budaya HinduBuddha.
internasional. 3. d. perang saudara antara Kerajaan Jenggala dan Panjalu
6. Islam dalam peradaban Indonesia termasuk ke dalam tujuh Pembahasan:
peradaban dunia pasca terbentuknya Islam. Di Indonesia, Kisah Bharatayudha yang disadur dari Kitab Mahabharata
agama Islam sangat cepat menyebar. Adapun faktor-faktor tidak menceritakan perang antara Pendawa dan Kurawa,
yang menyebabkan agama Islam dapat berkembang dengan tetapi kemenangan Jayabaya dari Kediri melawan Jenggala.
cepat berkembang di Indonesia sebagai berikut. 4. d. punden berundak
a. Syarat masuk agama Islam tidak berat, yaitu hanya Pembahasan:
dengan mengucapkan kalimat syahadat. Sebelum datangnya pengaruh agama Hindu dan Buddha
b. Upacara-upacara dalam Islam sangat sederhana. dalam bidang kepercayaan, masyarakat Indonesia
c. Islam tidak mengenal sistem kasta. menggunakan bangunan punden berundak sebagai sarana
d. Islam tidak mengenang adat dan tradisi setempat. tempat pemujaan.
e. Penyebaran Islam dilakukan dengan jalan damai. 5. a. animisme
f. Runtuhnya Kerajaan Majapahit memperlancar Pembahasan:
penyebaran agama Islam. Animisme merupakan kepercayaan asli bangsa Indonesia
7. Berikut faktor-faktor yang menyebabkan Samudera Pasai sebelumdatangnya Hindu dan Buddha.
berkembang menjadi kerajaan besar. 6. c. integrasi
a. Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya menyebabkan Kerajaan Pembahasan:
Samudera Pasai makin bebasnya untuk menjalankan Integrasi adalah proses penyatuan, atau proses untuk
pemerintahan sendiri. membuat sesuatu menjadi utuh kembali. Integrasi suatu
b. Letaknya yang sangat strategis di tepi Selat Malaka, bangsa merupakan hal yang sangat penting dalam
yang merupakan jalur perdagangan internasional. kehidupan berbangsa dan bernegara.
c. Kerajaan Samudera Pasai rajin memperkuat hubungan 7. b. ulama
dengan India dan Tiongkok. Pembahasan:
d. Hasil lada yang sangat melimpah. Hasil bumi yang paling Ulama menduduki posisi penting dalam masyarakat Islam
dicari oleh pedagang-pedagang luar negeri adalah tidak hanya sebagai figur ilmuan yang menguasai dan
rempah-rempah yang salah satunya adalah lada. memahami ajaran-ajaran agama, tetapi juga sebagai
8. Dalam pemerintahan, sebelum Islam masuk Indonesia, penggerak, motivator, dan dinamisator masyarakat ke arah
sudah berkembang pemerintahan yang bercorak Hindu pengembangan dan pembangunan umat.
atau Buddha. Akan tetapi, setelah Islam masuk, kerajaan- 8. b. kaligrafi
kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha mengalami Pembahasan:
keruntuhannya dan digantikan peranannya oleh kerajaan- Kaligrafi adalah seni hias dengan huruf Arab. Kaligrafi
kerajaan yang bercorak Islam, seperti Samudera Pasai, merupakan pengaruh agama Islam di bidang seni.
Demak, dan Malaka. Sistem pemerintahan yang bercorak 9. d. melalui pertunjukan wayang
Islam, rajanya bergelar “Sultan” atau “Sunan” seperti Pembahasan:
halnya para wali dan apabila rajanya meninggal tidak lagi Saluran penyebaran agama Islam melalui kebudayaan
dimakamkan di candi/dicandikan, tetapi dimakamkan secara antara dengan pertunjukan wayang.
Islam. 10. c. pendidikan
9. Sultan Agung berhasil menaklukkan hampir seluruh Pulau Pembahasan:
Jawa dan Madura, kecuali Banten dan Batavia. Bahkan, Para ulama dan mubalig menyebarkan Islam melalui
pada tahun 1622, ia berhasil menaklukkan Sukadana pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok pesantren di
(Kalimantan) dan pada tahun 1636 Palembang mengakui berbagai daerah. Di pondok-pondok pesantren, kaum muda
kekuasaan Sultan Agung. Pada tahun 1637, Banjarmasin (santri) dari berbagai daerah dan kalangan menimba ilmu
juga mengakui kekuasaan Sultan Agung. Kekuatan laut dari pengetahuan tentang Islam. Mereka kemudian kembali ke
Kerajaan Mataram Islam bahkan dianggap sebagai kekuatan daerah asal dan menyebarkan ajaran-ajaran tentang agama
laut yang mematikan sesudah Majapahit dan sebelum VOC Islam. Saluran ini sangat efektif untuk mempercepat dan
berjaya. Bahkan tidak jarang, kapal VOC tetap harus me- memperluas penyebaran Islam hingga ke daerah-daerah
waspadai tindakan-tindakan kapal-kapal perang Mataram yang terpencil.
yang terkadang mampu menjadi ancaman bagi kapal-kapal
VOC.

Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi) 23
11. a. Sunan Giri, Sunan Bonang, dan Sunan Kalijaga keturunan Wangsa Syailendra dan ibunya bernama Dewi
Pembahasan: Tara, putri Sri Dharmasetu dari Wangsa Soma.
Wali Sanga aktif berdakwah melalui saluran kesenian 19. e. Demak dan Ternate
sebagai berikut. Pembahasan:
a. Sunan Giri: dia dikenal sebagai seniman yang a. Muhammad Yunus (Dipati Unus) pada tahun 1512
menciptakan gending Jawa, Asmaradhana, dan Pocung. menyerang benteng Portugis, di Malaka namun gagal.
b. Sunan Bonang: dia seorang seniman yang menggunakan Walaupun gagal, namun keberanian Dipati Unus
gamelan dan menciptakan gending Jawa, yaitu Sunan menyerang Portugis menyebabkan ia dijuluki Pangeran
Bonang dan Durma. Sabrang Lor yang berarti “Pangeran yang pernah
c. Sunan Kalijaga: dia memanfaatkan media wayang menyeberang ke Utara”.
yang sudah sangat dikenal masyarakat sejak zaman b. Sultan Khairun dan sultan Baabullah pada tahun 1565
praaksara hingga masuknya Hindu-Buddha. Cerita- dan 1575 menyerang benteng Portugis di Ternate
cerita dalam Mahabharata dan Ramayana disadur dan dapat direbut oleh pasukan Baabullah. Dua tahun
dengan memasukkan unsur Islami. kemudian Portugis bahkan benar-benar terusir dari
d. Sunan Muria: salah satu hasil dakwahnya melalui seni Maluku.
adalah lagu Sinom dan Kinanti. 20. d. Banten
e. Sunan Drajat: dia menciptakan gending Jawa, Pangkur. Pembahasan:
12. b. Perjanjian Giyanti Setelah jatuhnya Malaka ke tangan Portugis tahun 1511,
Pembahasan: sebagian kegiatan perdagangan Nusantara dialihkan ke
Setelah Amangkurat II berkuasa, Kerajaan Mataram Aceh, Banten, Makasar, Gresik, dan lain-lain.
bertambah suram dan tahun 1755 M melalui Perjanjian 21. b. Majapahit
Giyanti, Kerajaan Mataram dibagi dua wilayah: (1) Daerah Pembahasan:
Kesultanan Yogyakarta, daerah ini lebih dikenal dengan Pada tahun 1526, Majapahit diserang oleh tentara dari
Ngayogyakarta Hadiningrat dengan Mangkubumi sebagai Demak di bawah pimpinan Raden Patah. Serangan Demak
rajanya, bergelar Sultan Hamengkubuwono I (1755-1792 ini menandai berakhirnya kekuasaan Hindu di Jawa.
M); (2) Daerah Kesuhunan Surakarta, diperintah oleh 22. b. Ternate, Obi, Seram, Ambon, Bacan
Susuhunan Pakubuwono III (1749- 1788). Pembahasan:
13. a. tabuik Uli-Lima yang berarti persekutuan lima. Anggotanya lima
Pembahasan: pulau kecil di Kepulauan Maluku. Kelima pulau tersebut
Tabuik adalah peringatan Hari Asyura atau hari berkabung adalah Ternate sebagai ketuanya. Obi, Bacan, Seram dan
atas kematian Imam Hosein bin Ali, cucu Nabi Muhammad Ambon sebagai anggotanya
saw. yang tewas di Padang Karbala pada 10 Muharam 61 23. a. ada seseorang dari Jawa yang namanya Maulana
Hijriah atau 680 Masehi. Husayu yang menunjukkan kemahirannya dalam
14. a. Sultan Mansyur Syah menulis dan membaca huruf arab dalam Al-Qur’an
Pembahasan: sehingga raja Ternate tertarik untuk mempelajarinya
Ketiga kerajaan di pesisir Sumatra Timur ini dikuasai Pembahasan:
Kerajaan Malaka pada masa pemerintahan Sultan Mansyur Penyebab raja Ternate tertarik untuk mengikuti ajaran agama
Syah. Islam yaitu ada seseorang dari Jawa yang bernama Maulana
15. d. Makassar sebagai kerajaan yang berdaulat Husayu yang menunjukkan kemahirannya membaca dan
Pembahasan: menulis huruf Arab dalam Al-Quran sehingga raja Ternate
Perjanjian Bongaya adalah sebuah perjanjian antara Sultan tertarik untuk mempelajarinya.
Hassanudin dari Kerajaan Makassar dan VOC pada tahun 24. b. merupakan kerajaan-kerajaan Islam yang mendukung
1667. Adapun isi Perjanjian Bongaya sebagai berikut. imperialisme dan kolonialisme Barat
a. VOC menguasai monopoli perdagangan di Sulawesi Pembahasan:
Selatan dan Sulawesi Tenggara. Imperalisme merupakan bentuk penjajahan atau ingin
b. Makassar harus melepas seluruh daerah bawahannya, menguasai daerah lain untuk diambil kekayaan sumber
seperti Sopeng, Luwu, Wajo, dan Bone. daya.
c. Aru Palaka dikukuhkan sebagai Raja Bone. 25. a. pelayaran dan perdagangan
d. Makassar harus menyerahkan seluruh benteng- Pembahasan:
bentengnya. Selain pelayaran dan perdagangan, media penyebaran Islam
e. Makassar harus membayar biaya perang dalam bentuk di Indonesia adalah perkawinan, pendidikan, kesenian, dan
hasil bumi kepada VOC setiap tahun. dakwah.
16. b. Ibnu Battuta 26. d. phinisi
Pembahasan: Pembahasan:
Pada abad ke-14 (1345) Ibnu Battuta seorang utusan dari Jenis perahu phinisi merupakan perahu yang kuat digunakan
Kasultanan Delhi yang akan pergi ke Tiongkok singgah di untuk pelayaran antarpulau.
Samudera Pasai. 27. a. Sultan Haji bersekutu dengan VOC
17. e. Raden Patah Pembahasan:
Pembahasan: Sultan Haji merupakan salah seorang putera dari Sultan
Raja pertama Kerajaan Demak yang merupakan kerajaan Abulfath Abdulfattah atau Sultan Ageng Tirtayasa pewaris
Islam pertama di tanah Jawa. Raden Patah dikenal dengan Kesultanan Banten. Sejak Sultan Haji bertahta banyak
banyak nama dan gelar antara lain Jin Bun, Pate Rodim, peristiwa-peristiwa yang sangat merugikan Kesultanan
Tan Eng Hwa, dan Aryo Timur. Banten, baik masalah perekonomian negara maupun
18. c. Balaputeradewa perpolitikannya. Banyak sudah pemberontakan yang
Pembahasan: dilakukan rakyat termasuk para pendukung setia Sultan
Dalam prasasti Nalanda, disebutkan bahwa Balaputradewa Ageng. Tabiat Sultan Haji dalam menghadapi Belanda pun
adalah raja besar Kerajaan Sriwijaya yang merupakan sangat bertolak belakang dengan para pendahulunya. Sultan
cucu seorang raja Jawa bernama Dharanindra. Ayah Haji sangat mengandalkan bantuan militer dan bantuan
Balaputradewa bernama Samaragrawira yang merupakan ekonomi Belanda, berakibat Banten tidak lagi memiliki

24 Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi)
kedaulatan penuh, bahkan Belanda sangat mempengaruhi 40. e. membendung pengaruh Portugis di Jawa Barat
struktur pemerintahan Banten. Pembahasan:
28. a. seorang raja harus berwibawa dan dinilai memiliki Sultan Trenggono berusaha memperluas daerah
kekuatan gaib kekuasaannya hingga ke Jawa Barat. Pada tahun 1522,
Pembahasan: Kerajaan Demak mengirim pasukannya ke Jawa Barat di
Salah satu bukti akulturasi di bidang pemerintahan adalah bawah pimpinan Fatahillah. Daerah-daerah yang berhasil
seorang raja harus berwibawa dan dinilai memiliki kekuatan dikuasainya, antara lain, Banten, Sunda Kelapa, dan
gaib. Cirebon. Penguasaan daerah ini bertujuan menggagalkan
29. c. Sunan Bonang hubungan antara Portugis dan Kerajaan Pajajaran.
Pembahasan:
B. Uraian
Sunan Bonang dikenal sebagai guru tasawuf yang diyakini
1. Fungsi pembangunan candi untuk memuliakan raja yang
memiliki kekuatan keramat sebagaimana lazimnya seorang
telah meninggal dunia.
wali. 2. Peninggalan Kerajaan Demak yang sampai saat ini masih
30. b. Gujarat ada, yaitu Masjid Demak. Masjid Agung Demak didirikan
Pembahasan: tahun 1401 Saka (1479 Masehi) oleh Walisanga. Bentuk
Berdasarkan temuan nisan-nisan kuburan di beberapa bangunannya masih terdapat perpaduan Hindu-Buddha
wilayah di Indonesia yang dibuat dan dibawa langsung dari dengan Islam. Salah satu buktinya yaitu pertimbangan
Kota Gujarat dapat diperkirakan bahwa agama Islam dibawa perpaduan unsur-unsur budaya lama dengan budaya
masuk oleh para pedagang dari Gujarat. baru dalam arsitektur Islam, sudah menunjukkan adanya
31. e. jawaban a, b, c, dan d benar akulturasi dalam proses perwujudan arsitektur Islam,
Pembahasan: khususnya di Jawa. Wujud arsitekturnya menunjukkan
Keempat sultan tersebut sukses membawa kerajaannya akulturasi kebudayaan Islam dengan kebudayan Hindu yaitu
masing-masing pada kejayaan berkat kepemimpinan yang motif-motif hias tiang bangunannya tampak berhubungan
kuat, bersih, berwibawa, dan tak mengenal kompromi dengan kebudayaan Majapahit. Selain motifnya, atap
terhadap kaum penjajah asing bangsa Barat. bangunannya runcing ke atas dengan tiang-tiang penopang
32. e. masyarakat banyak bergaul dengan pedagang yang besar-besar dan tinggi, bentuk atapnya sarat akan latar
Pembahasan: belakang Hindu yang kemudian diartikan oleh masyarakat
Cukup jelas. Islam sekitar masjid Demak sebagai lambang keimanan
33. c. bentuk masjid yang dimulai dari mukmin, muslim, dan muhsin.
Pembahasan: 3. Karena proses islamisasi yang terjadi di Indonesia dilakukan
Cukup jelas. melalui sarana kesenian juga. Contohnya adalah permainan
34. d. Sriwijaya debus yang diawali dengan pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an.
Pembahasan: 4. Salah satu peninggalan sejarah Islan di Papua adalah Masjid
Cukup jelas. Patimburak yang didirikan di tepi Teluk Kokas, distrik Kokas,
35. b. (2) dan (4) Fakfak yang dibangun oleh Raja Wertuer I.
Pembahasan: 5. Kerajaan Demak mudah melakukan Islamisasi dengan
Islam datang ke Indonesia karena dibawa dan diperkenalkan mudah di Jawa karena Islamisasi dilakukan dengan cara
oleh para saudagar asing dari Arab, India (Gujarat), atau damai yang dapat mudah diterima masyarakat Jawa, seperti
Persia. Kedatangan dan penyebaran Islam di Nusantara masih meninggalkan unsur-unsur budaya yang sudah ada,
awalnya dimulai melalui aktivitas perdagangan di daerah yaitu dengan cara dakwah menggunakan wayang yang
pesisir. Untuk memperluas sekaligus memperdalam Islam di dilakukan oleh Sunan Kalijaga, perayaan Sekaten untuk
kalangan masyarakat pribumi didirikan pesantren-pesantren memperkenalkan makna dua kalimat syahadat.
sebagai pusat pendidikan dan pengajaran. 6. Demak disebut sebagai kerajaan agraris-maritim karena
36. d. Kutai Kertanegara Demak tumbuh menjadi kerajaan yang banyak menghasilkan
Pembahasan: produk pertanian berupa beras serta letaknya di jalur
Cukup jelas. perdagangan laut antara Malaka dan Maluku.
37. a. Pati Unus 7. Pesantren menjadi lembaga pendidikan yang penting dan
Pembahasan: berperan besar dalam penyebaran Islam di Indonesia karena
Berbekal kurang lebih seratus kapal dan beberapa ribu pesantren menjadi tempat pembinaan bagi calon guru-guru
tentara yang berasal dari Semarang, Jepara, Rembang, dan agama, kiai-kiai, atau ulama-ulama. Melalui pesantren para
Palembang, berangkatlah Adipati Unus menyerang Malaka guru, kiai, dan ulama memberikan pelajaran dan pendidikan
yang berada di bawah kekuasaan Portugis. agama Islam kepada para santri (siswa/murid) untuk menjadi
38. d. jawaban a, b, dan c benar guru-guru, kiai-kiai, dan ulama-ulama baru sebagai penerus
Pembahasan: para seniornya.
Amangkurat I berasal dari Mataram Islam, Arung Palaka 8. Pertunjukan wayang: Hindu (Ramayana dan Mahabarata)
(Aru Palaka) berasal dari Kesultanan Bone, dan Sultan bercampur dengan fragmen-fragmen yang didasarkan pada
Haji dari Kesultanan Banten. Untuk mendapatkan serta ajaran Islam. Tradisi lainnya adalah upacara penguburan,
mempertahankan kekuasaan, ketiganya menjalin kerja sama upacara labuhan, tradisi grebeg, dan sekaten.
dengan VOC (Belanda). 9. Bukti bahwa kebudayaan, khususnya sastra, di Kahuripan
39. c. Raden Patah dan Kediri berkembang pesat sebagai berikut.
Pembahasan: a. Pada masa Dharmawangsa, berhasil disadur Kitab
Raden Patah adalah pendiri Kerajaan Demak, yang Mahabarata ke dalam bahasa Jawa Kuno yang disebut
merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Menurut Kitab Wirataparwa. Selain itu, juga disusun kitab hukum
beberapa sumber sejarah, ia merupakan putra raja Majapahit yang berjudul Siwasasana.
terakhir, yakni Brawijaya, hasil perkawinannya dengan b. Pada zaman Airlangga, disusun Kitab Arjunawiwaha
seorang selir keturunan Tionghoa. karya Empu Kanwa.
c. Pada masa Jayabaya, berhasil digubah Kitab
Bharatayudha oleh Empu Sedah dan Empu Panuluh.
Empu Panuluh juga menulis Kitab Hariwangsa dan
Gatotkacasraya.

Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi) 25
d. Pada masa Kameswara, berhasil ditulis Kitab 9. e. letak kerajaan Islam banyak di tepi pantai
Smaradhahana oleh Empu Dharmaja serta Kitab Pembahasan:
Lubdaka dan Wertasancaya oleh Tan Akung. Banyak kerajaan Islam yang berdiri di pinggiran pantai,
10. Teori Makkah menjelaskan bahwa kedatangan Islam di seperti Samudera Pasai, Malaka, Demak, Cirebon,
Nusantara karena dibawa langsung oleh para musafir dari dan Banten. Sebelum menjadi kerajaan besar, terlebih
Arab yang memiliki semangat untuk menyebarkan Islam dahulu kerajaan-kerajaan tersebut berbentuk pekajon
ke seluruh dunia pada abad ke-7. Hal ini diperkuat oleh (perkampungan Islam) di pinggir pantai. Setelah hagemoni
keberadaan sebuah perkampungan Arab di Barus, Sumatra kerajaan Hindu-Buddha mengalami kemunduran, pekojan
Utara, yang dikenal dengan nama Bandar Khalifah. Selain berkembang menjadi kerajaan.
itu, di Samudera Pasai mahzab yang terkenal adalah 10. e. perdagangan
mahzab Syafi’i. Mahzab ini juga terkenal di Arab dan Mesir Pembahasan:
pada saat itu. Kemudian yang terakhir adalah digunakannya Melalui kawasan pesisir itulah para pedagang asing (dari
gelar “Al-Malik“ bagi raja-raja Kerajaan Samudera Pasai, Arab, India, atau Persia) yang membawa agama Islam
sebuah gelar yang banyak digunakan dalam budaya Islam mengawali kegiatan perdagangannya dengan penduduk
di Mesir. pribumi. Para saudagar asing itu datang ke Indonesia
melalui jalur laut (karena belum ada pesawat) sehingga
dengan sendirinya daerah pertama yang mereka singgahi
LATIHAN ULANGAN umum SEMESTER 2
adalah pesisir untuk memulai aktivitas bisnis sembari
(Paket 2) memperkenalkan dan menyebarkan Islam.
A. Pilhan Ganda 11. b. Sultan Trenggono
1. a. dapat menyatukan hampir seluruh pulau di Indonesia Pembahasan:
Pembahasan: Kerajaan Demak mampu memperluas kekuasaannya hingga
Wilayah Kerajaan Sriwijaya meliputi hampir seluruh Sumatra, ke Jayakarta pada masa pemerintahan Sultan Trenggono.
Jawa Barat, Kalimantan Barat, Semenanjung Melayu, Selat Saat itu Fatahillah diutus oleh Demak untuk menaklukkan
Malaka, Selat Karimata, dan Selat Sunda sehingga Sriwijaya Pelabuhan Sunda Kelapa dari Kerajaan Pajajaran. Setelah
disebut kerajaan nasional pertama. Sriwijaya memiliki berhasil dikuasai, pelabuhan tersebut kemudian diubah
angkatan laut yang kuat sehingga dapat menguasai Selat namanya menjadi Jayakarta (kemudian berubah lagi menjadi
Malaka, Selat Karimata, dan Selat Sunda sebagai jalur Batavia dan terakhir menjadi Jakarta).
12. d. penduduk Nusantara mulai mengenal tulisan pada saat
perdagangan India dan Tiongkok. Hal yang juga menjadikan
Hindu-Buddha masuk
Sriwijaya disebut kerajaan maritim.
Pembahasan:
2. e. sistem penggolongan masyarakatnya atau sistem kasta
Karya sastra mulai dikenal dan muncul di Indonesia pada
Pembahasan:
masa Hindu-Buddha karena penduduk Nusantara mulai
Hal yang membedakaan antara kedua agama tersebut
mengenal tulisan pada saat Hindu-Buddha masuk.
terletak pada sistem kasta. Di dalam agama Hindu, sistem
13. a. sinkretisme
kasta sangat terlihat, sedangkan agama Buddha tidak
Pembahasan:
terlihat, bahkan terkadang dianggap tidak ada.
Sinkretisme adalah perpaduan agama yang berbeda yang
3. d. Dieng
dibentuk dalam kepercayaan. Contohnya adalah agama
Pembahasan:
Hindu di Bali yang disebut Hindu Dharma. Hindu Dharma
Candi di kompleks Candi Dieng oleh penduduk lokal diberi
ialah kepercayaan Hindu yang memadukan kepercayaan
nama tokoh-tokoh wayang, yakni Arjuna, Bima, Gatotkaca,
Hindu aliran Siwa, Waisnawa, dan Brahma dengan local
Semar, Puntadewa, Sembadra, Srikandi, dan Dwarawati.
genius (kepercayaan asli) dari suku Bali. Contoh lainnya
4. b. berasal dari India
adalah Siwa-Buddha pada masa Dinasti Syailendra, yang
Pembahasan:
menggabungkan kepercayaan Hindu Siwa dengan Buddha.
Kalender Saka merupakan sebuah penanggalan syamsiah- 14. a. adanya perubahan pemimpin dari kepala suku menjadi
kamariah (candra-surya). Era Saka dimulai pada tahun 78 raja
Masehi. Pembahasan:
5. a. hikayat Cukup jelas.
Pembahasan: 15. b. kerajaan-kerajaan di Indonesia tidak pernah diperintah
Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa, terutama orang India
dalam bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah, cerita, Pembahasan:
dan dongeng. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan Hubungan antara pedagang India dan Indonesia sangat erat
maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan karena banyak pedagang India yang datang ke Indonesia
keanehan, kesaktian, serta mukjizat tokoh utama. untuk berdagang dan menyebarkan agama Hindu, bukan
6. b. ke-7 untuk melakukan penjajahan atau imperialisme.
Pembahasan: 16. c. adanya upacara bulan Asyura
Pendapat Islam masuk ke Indonesia pada abab ke-7 Pembahasan:
dikuatkan oleh pendapat Prof. Hamka, seorang sastrawan Bukti bahwa agama Islam yang ada di Nusantara dibawa
dan ulama Islam asli Indonesia. dari Gujarat adalah adanya upacara bulan Asyura.
7. e. masyarakat yang tinggal di pantai 17. d. pemujaan roh nenek moyang dalam upacara keagamaan
Pembahasan: atau pemujaan terhadap dewa di candi
Penyebaran agama Islam di Indonesia awalnya berlangsung Pembahasan:
di daerah pesisir atau pantai karena daerah ini menjadi Cukup jelas.
tempat pertemuan antara pedagang lokal dan pedagang 18. c. Sutasoma
mancanegara sehingga para penduduk dengan cepat Pembahasan:
menyerap kebudayaan dari pedagang (Islam) mancanegara. Kakawin Sutasoma digubah oleh Empu Tantular pada masa
8. d. bahasa Jawa Kuno puncak kejayaan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam
Pembahasan: Wuruk (1350–1389). Sutasoma berupa lembaran-lembaran
Cukup jelas. lontar dan pada pupuh 139 bait IV, terdapat istilah “Bhinneka
Tunggal Ika Tan Hanna Dharmawangrwa”.

26 Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi)
19. d. pengaruh Hindu-Buddha melebur menjadi satu dengan 32. a. peperangan
keyakinan yang telah ada sebelumnya Pembahasan:
Pembahasan: Cukup jelas.
Akulturasi kebudayaan adalah pencampuran dua 33. d. Kerajaan Mataram sudah menjalankan perdagangan
kebudayaan atau lebih yang melahirkan kebudayaan baru. internasional
Dalam kehidupan masyarakat Nusantara, saat terjalin Pembahasan:
hubungan dagang antara India, Tiongkok, dan Indonesia, Cukup jelas.
terjadilah akulturasi budaya. 34. c. Mulawarman
20. d. kemampuan yang unggul dari kedua kerajaan dalam Pembahasan:
menguasai laut Cukup jelas.
Pembahasan: 35. a. Sunan Giri, Sunan Bonang, dan Sunan Kalijaga
Majapahit dan Sriwijaya merupakan dua kerajaan di Pembahasan:
Nusantara yang memiliki kemampuan yang tinggi (unggul) Sunan Giri dikenal sebagai seniman yang menciptakan
dalam menguasai laut sehingga kekuasaannya meliputi gending Jawa, Asmaradhana, dan Pucung. Sunan Bonang
hampir seluruh Nusantara. Hal ini menyebabkan kedua merupakan seniman yang menggunakan gamelan dan
kerajaan tersebut mendapat sebutan sebagai kerajaan menciptakan gending Jawa, yaitu Sunan Bonang dan
Nusantara I dan II. Durma. Adapun Sunan Kalijaga memanfaatkan wayang yang
21. d. Faletehan melawan Portugis sudah sangat dikenal masyarakat sejak zaman Praaksara
Pembahasan: hingga masuknya Hindu-Buddha sebagai media dakwah
Pengubahan atau penggantian nama Sunda Kelapa men- (cerita-cerita dalam Mahabharata dan Ramayana disadur
jadi Jayakarta dilakukan untuk menandai dan mempe- dengan memasukkan unsur-unsur Islami).
ringati kemenangan Faletehan atas Portugis. Jayakarta 36. a. letaknya strategis, yaitu di Selat Sunda
mengandung arti ‘kemenangan berjaya’. Pembahasan:
22. d. mengakulturasi budaya asing Banten berubah menjadi syahbandar yang vital bagi
Pembahasan: pelayaran Nusantara karena letaknya yang strategis,
Cukup jelas. sementara di sisi lain situasi Selat Malaka sudah tidak aman
23. e. Tugu bagi pelayaran.
Pembahasan: 37. b. merupakan produsen rempah terbesar
Cukup jelas. Pembahasan:
24. d. Arus Balik Cukup jelas.
Pembahasan: 38. b. ajaran Islam mempunyai toleransi yang tinggi
Cukup jelas. Pembahasan:
25. b. pergantian Sultan Iskandar Muda oleh Sultan Iskandar Islam merupakan agama yang selain mudah untuk dipahami,
Thani juga mengajarkan toleransi atau tenggang rasa yang tinggi
Pembahasan: kepada penganutnya.
Cukup jelas. 39. c. Prambanan
26. a. Sanjaya Pembahasan:
Pembahasan: Cukup jelas.
Prasasti Canggal menyebutkan, Sanjaya mendirikan sebuah 40. e. jawaban a, b, dan c benar
lingga untuk keselamatan rakyatnya. Disebutkan pula, Pembahasan:
Sanjaya memerintah Jawa menggantikan Sanna. Menurut banyak sumber sejarah, Samudera Pasai adalah
27. d. Ternate, Bacan, dan Tanah Hitu kerajaan Islam pertama di Nusantara, sedangkan kerajaan
Pembahasan: Islam pertama di Jawa adalah Demak. Keruntuhan Demak
Munculnya kerajaan-kerajaan Islam di Maluku didukung oleh disusul dengan berdirinya kerajaan Islam yang baru, yakni
perdagangan yang dilakukan pedagang-pedagang Muslim Pajang, dan keruntuhan kerajaan yang terakhir ini disusul
dari Timur Tengah yang melakukan kerja sama dengan dibentuknya Kerajaan Mataram Islam oleh Panembahan
Tiongkok yang melewati perairan Nusantara. Senopati (Sutawijaya).
28. c. letaknya strategis hingga menjadi bandar transit
Pembahasan: B. Uraian
Cukup jelas. 1. Berkembangnya pendidikan Islam di istana-istana raja
29. a. letaknya strategis, yaitu di Selat Sunda menjadi pendorong munculnya pendidikan dan pengajaran di
Pembahasan: masyarakat karena setelah lahirnya para ulama hasil didikan
Cukup jelas. dari istana-istana, murid-muridnya menggalakkan kegiatan
30. c. pendidikan pendidikan ke cakupan yang lebih luas, dengan digalakkannya
Pembahasan: pendidikan di rumah-rumah ulama untuk masyarakat
Para ulama dan mubalig menyebarkan Islam melalui umum, khususnya sebagai tempat pendidikan dasar.
pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok pesantren di 2. Sebelum Hindu-Buddha masuk ke Indonesia, sistem
berbagai daerah. Di pondok-pondok pesantren, kaum muda pemerintahan dipimpin dan dikelola oleh kepala suku yang
(santri) dari berbagai daerah dan kalangan menimba ilmu dipilih karena memiliki kelebihan tertentu, tetapi setelah
pengetahuan tentang Islam. Mereka kemudian kembali ke Hindu-Buddha masuk ke Indonesia, pemerintahan berjalan
daerah asal dan menyebarkan ajaran-ajaran tentang agama dengan sistem kerajaan yang dipimpin oleh raja yang sangat
Islam. Saluran ini sangat efektif untuk mempercepat dan dihormati karena raja dianggap keturunan dewa.
memperluas penyebaran Islam hingga ke daerah-daerah 3. Dasar-dasar teori Arab tentang masuknya Islam sebagai
yang terpencil. berikut.
31. a. relief yang dilukiskan pada candi a. Pada abad ke-7, yaitu pada tahun 674, di pantai barat
Pembahasan: Sumatra sudah terdapat perkampungan Islam (Arab).
Cukup jelas. Pertimbangannya adalah pedagang Arab sudah
mendirikan perkampungan di Kanton sejak abad ke-4.
Hal ini juga sesuai dengan berita Tiongkok.

Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi) 27
b. Kerajaan Samudra Pasai menganut mazhab Syafi’i, hierarki pemerintahan Majapahit dari level tertinggi hingga
yang banyak terdapat di Mesir dan Makkah, sedangkan jabatan yang lebih rendah berturut-turut sebagai berikut:
Gujarat/India adalah penganut mazhab Hanafi. a. raja,
c. Raja-raja Samudera Pasai menggunakan gelar “Al- b. yuwaraja/kumaraja (raja muda),
Malik”, yang merupakan gelar yang berasal dari Mesir. c. rakryan mahamatri katrini,
4. Pengaruh Hindu-Buddha terhadap kebudayaan Indonesia d. rakryan mantri ri pakirakiran, dan
paling jelas tampak pada berbagai bentuk kesenian, seperti e. dharmadhyaksa.
seni rupa, sastra, dan bangunan yang merupakan unsur 8. Peristiwa yang menandai lepasnya Demak dari bagian
kebudayaan material. Hal yang sama juga dapat kita lihat Majapahit adalah kekalahan Girindrawardhana Dyah Rana
pada berbagai upacara tradisi di beberapa daerah, seperti Wijaya dalam perang antara Demak melawan Majapahit
ngaben (di Bali) dan kesada (di Bromo). untuk memperebutkan kekuasaan atas Pulau Jawa.
5. Faktor-faktor yang mempermudah perkembangan Islam di 9. Faktor pendorong berkembangnya Kerajaan Samudera
Indonesia sebagai berikut. Pasai adalah letaknya yang strategis di Selat Malaka yang
a. Syarat masuk agama Islam mudah. banyak disinggahi para pedagang. Sebagai pelabuhan
b. Islam tidak mengenal sistem kasta. transit, Samudera Pasai juga berfungsi sebagai gudang
c. Islam disebarkan secara damai. perbekalan bagi kapal-kapal yang akan mengisi kembali
d. Upacara keagamaannya sederhana dan mudah. perbekalannya.
e. Islam memiliki kedekatan dengan kekuasaan (kerajaan). 10. Masyarakat Indonesia yang menjadi warga dari kerajaan-
6. Kemajuan Demak terkait erat dengan jatuhnya Malaka ke kerajaan Hindu-Buddha mulai tertarik dengan agama Islam
tangan Portugis karena dengan dikuasainya Malaka oleh dan meninggalkan kepercayaan lamanya (Hindu/Buddha).
Portugis para pedagang menjadi mengalihkan kegiatan Dengan meningkatnya pengaruh Islam, terbentuk pula
perdagangannya ke pelabuhan Demak pelabuhan transit struktur kerajaan baru yang dikuasai orang-orang Islam.
sehingga Demak mengalami kemajuan pesat. Lahirlah kerajaan-kerajaan Islam dan menyebar ke seluruh
7. Dalam struktur birokrasi Kerajaan Majapahit, makin dekat kawasan Nusantara. Makin lama kerajaan-kerajaan baru itu
hubungan seseorang dengan raja, maka akan makin tinggi makin kuat dan menjadi ancaman bagi kerajaan-kerajaan
pula kedudukannya dalam birokrasi. Struktur birokrasi dalam yang bercorak Hindu-Buddha.

28 Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi)
Catatan:

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi) 29
Catatan:

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

30 Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi)
Catatan:

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi) 31
Catatan:

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

32 Buku Pegangan Guru Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA Semester 2 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi)

Anda mungkin juga menyukai