Disusun oleh:
Kelompok 6
Auryn Zhafiri E 1102013049
Ilenia L. H 1102014126
Ina Romantin 1102014128
Kinanthi S. Pangestuningtyas 1102014145
Nisrina Nurul I 1102014196
Pembimbing:
DR. Rifqatussa’adah, SKM, M. Kes
i
KATA PENGANTAR
iv
dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
5. dr. Sari Ulfa Nardia, selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Tanah Abang.
6. dr. Dwi Maisa Mawarti serta seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas
Kecamatan Tanah Abang yang telah memberikan bimbingan kepada penulis
untuk kelancaran proses penulisan laporan ini.
7. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan
kerjasama sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik.
Tim Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR BAGAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
dan Misi yang telah dicanangkan oleh Puskesmas Kecamatan Tanah Abang diharapkan
pencapaian tersebut dapat dilakukan secara optimal.
1.2 Puskesmas
1.2.1 Definisi Puskesmas
Dalam rangka pemenuhan Pelayanan Kesehatan yang
didasarkan pada kebutuhan dan kondisi masyarakat, Puskesmas dapat
dikategorikan berdasarkan karakteristik wilayah kerja dan kemampuan
penyelenggaraan. Puskesmas dikategorikan menjadi (Permenkes
No.75 tahun 2014):
A. Puskesmas Kawasan Perkotaan
Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang
memenuhi paling sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan
perkotaan sebagai berikut:
1. Aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduknya pada
sektor non agraris, terutama industri, perdagangan dan jasa
2. Memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah radius 2,5 km, pasar
radius 2 km, memiliki rumah sakit radius kurang dari 5 km, bioskop,
atau hotel
3. Lebih dari 90% (sembilan puluh persen) rumah tangga memiliki
listrik
4. Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas
perkotaan
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas
kawasan perkotaan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Memprioritaskan pelayanan UKM
2. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi
Masyarakat
3. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau
masyarakat.
4. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan
2
Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
5. Pendekatan pelayanan yang diberikan berdasarkan kebutuhan dan
permasalahan yang sesuai dengan pola kehidupan masyarakat
perkotaan.
B. Puskesmas Kawasan Pedesaan
Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang
memenuhi paling sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan
pedesaan sebagai berikut:
1. Aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduk pada sektor
agraris
2. Memiliki fasilitas antara lain sekolah radius lebih dari 2,5 km, pasar
dan perkotaan radius lebih dari 2 km, rumah sakit radius lebih dari
5 km, tidak memiliki fasilitas berupa bioskop atau hotel
3. Rumah tangga dengan listrik kurang dari 90% (sembilan puluh
persen)
4. Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas
kawasan pedesaan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi
masyarakat
2. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat
3. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan
Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
4. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola
kehidupan masyarakat perdesaan.
C. Puskesmas Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil
Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan
karakteristik sebagai berikut:
1. Berada di wilayah yang sulit dijangkau atau rawan bencana, pulau
kecil, gugus pulau, atau pesisir
3
2. Akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, jarak tempuh
pulang pergi dari ibukota kabupaten memerlukan waktu lebih dari 6
jam, dan transportasi yang ada sewaktu-waktu dapat terhalang iklim
atau cuaca; dan
3. Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan yang
tidak stabil.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas
kawasan terpencil dan sangat terpencil memiliki karakteristik sebagai
berikut:
1. Memberikan pelayanan UKM dan UKP dengan penambahan
kompetensi tenaga kesehatan
2. Dalam pelayanan UKP dapat dilakukan penambahan kompetensi
dan kewenangan tertentu bagi dokter, perawat, dan bidan
3. Pelayanan UKM diselenggarakan dengan memperhatikan kearifan
lokal
4. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola
kehidupan masyarakat di kawasan terpencil dan sangat terpencil
5. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan
Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan dan
6. Pelayanan UKM dan UKP dapat dilaksanakan dengan pola gugus
pulau/cluster dan/atau pelayanan kesehatan bergerak untuk
meningkatkan aksesibilitas.
Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan. Dalam
kondisi tertentu, pada 1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari 1
(satu) Puskesmas. Kondisi tertentu sebagaimana dimaksud ditetapkan
berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk dan
aksebilitas.
Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II,
sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati
setelah mendengar saran tekhnis dari kantor wilayah departemen
kesehatan provinsi.Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS)
4
adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat
penting di Indonesia. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes
No. 75 tahun 2014).
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh
puskesmas kepada masyarakat mencakup perencanaan, pelaksanaaan,
evaluasi, pencatatan, pelaporan, dan dituangkan dalam suatu sistem
(Permenkes No.75 tahun 2014).
Di Indonesia, puskesmas merupakan tulang punggung
pelayanan kesehatan tingkat pertama. Konsep Puskesmas dilahirkan
tahun 1968 ketika dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan Nasional
(Rakerkesnas) I di Jakarta, dimana dibicarakan upaya pengorganisasian
system pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan kesehatan
tingkat pertama pada waktu itu dirasakan kurang menguntungkan dan
dari kegiatan-kegiatan seperti BKIA, BP, dan P4M dan sebagiannya
masih berjalan sendiri-sendiri dan tidak berhubungan. Melalui
Rekerkesnas tersebut timbul gagasan untuk menyatukan semua
pelayanan tingkat pertama kedalam suatu organisasi yang dipercaya
dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Dengan paradigma baru ini, mendorong terjadi perubahan
konsep yang sangat mendasar dalam pembangunan kesehatan, antara
lain:
1. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada
upaya kuratif dan rehabilitatif menjadi lebih fokus pada upaya
preventif dan kuratif tanpa mengabaikan kuratif - rehabilitatif
2. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah-
pilah (fragmented) berubah menjadi kegiatan yang terpadu
(integrated).
5
3. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari
pemerintah berubah menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak
dari masyarakat.
4. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang
semula fee for service menjadi pembayaran secara pra - upaya.
5. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan
komsutif menjadi investasi.
6. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh
pemerintah akan bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat
sebagai mitra pemerintah (partnership).
7. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat
(centralization) menjadi otonomi daerah (decentralization).
8. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up
seiring dengan era desentralisasi.
Menurut Permenkes no 75 tahun 2014 Pembangunan kesehatan
yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan
masyarakat yang:
1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
3. Hidup dalam lingkungan sehat
4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat
6
memenuhi paling sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan
perkotaan sebagai berikut:
5. Aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduknya
pada sektor non agraris, terutama industri, perdagangan
dan jasa
6. Memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah radius 2,5
km, pasar radius 2 km, memiliki rumah sakit radius kurang
dari 5 km, bioskop, atau hotel
7. Lebih dari 90% (sembilan puluh persen) rumah tangga
memiliki listrik
8. Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas
perkotaan
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas
kawasan perkotaan memiliki karakteristik sebagai berikut:
6. Memprioritaskan pelayanan UKM
7. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan
partisipasi Masyarakat
8. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh
pemerintah atau masyarakat.
9. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan
pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan
10. Pendekatan pelayanan yang diberikan berdasarkan
kebutuhan dan permasalahan yang sesuai dengan pola
kehidupan masyarakat perkotaan.
7
1. Aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduk
pada sektor agraris
2. Memiliki fasilitas antara lain sekolah radius lebih dari 2,5
km, pasar dan perkotaan radius lebih dari 2 km, rumah sakit
radius lebih dari 5 km, tidak memiliki fasilitas berupa
bioskop atau hotel
3. Rumah tangga dengan listrik kurang dari 90% (sembilan
puluh persen)
4. Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas
kawasan pedesaan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan
partisipasi masyarakat
2. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh
masyarakat
3. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan
pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan
4. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan
dengan pola kehidupan masyarakat perdesaan.
8
3. Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan yang
tidak stabil.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas
kawasan terpencil dan sangat terpencil memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan UKM dan UKP dengan penambahan
kompetensi tenaga kesehatan
2. Dalam pelayanan UKP dapat dilakukan penambahan
kompetensi dan kewenangan tertentu bagi dokter, perawat, dan
bidan
3. Pelayanan UKM diselenggarakan dengan memperhatikan
kearifan lokal
4. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan
pola kehidupan masyarakat di kawasan terpencil dan sangat
terpencil
5. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan
Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan dan
6. Pelayanan UKM dan UKP dapat dilaksanakan dengan pola
gugus pulau/cluster dan/atau pelayanan kesehatan bergerak
untuk meningkatkan aksesibilitas.
Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan. Dalam kondisi
tertentu, pada 1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari 1 (satu)
Puskesmas. Kondisi tertentu sebagaimana dimaksud ditetapkan
berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk dan
aksebilitas.
Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II,
sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati
setelah mendengar saran tekhnis dari kantor wilayah departemen kesehatan
provinsi.
9
1.2.3 Pelayanan Kesahatan
10
1.2.5 Misi Puskesmas
11
1. Penyelenggaraan Unit Kesehatan Masyarakat/UKM tingkat
pertama di wilayah kerjanya.
Dalam menjalankan fungsinya Puskesmas berwenang:
Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah
kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan
yang diperlukan
Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan
kesehatan
Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan
Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor lain terkait
Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan
pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat
Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia Puskesmas
Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan
Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap akses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan
Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem
kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
2. Penyelenggaraan Unit Kesehatan Perorangan/UKP tingkat
pertama di wilayah kerjanya
Dalam menjalankan fungsinya Puskesmas berwenang:
Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan dan bermutu
12
Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif
Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi
pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas
dan pengunjung
Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip
koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi
Melaksanakan rekam medis
Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan
Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan
Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya
Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi
medis dan Sistem Rujukan.
3. Wahana pendidikan tenaga kesehatan
Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara:
Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk
melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya
sendiri.
Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang
bagaimana menggali dan menggunakan sumber daya yang
ada secara efektif dan efisien.
Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis
materi dan rujukan medis maupun rujukan kesehatan
kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut
tidak menimbulkan ketergantungan.
13
Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada
masyarakat.
Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanankan program puskesmas.
14
e. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan
kesehatan
15
1.3 Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
1.3.1 Luas dan Batas Wilayah
Wilayah Kecamatan Tanah Abang merupakan salah satu dari 8 (delapan) Kecamatan di
wilayah Kotamadya Jakarta Pusat terletak pada Bujur Timur 160.48’66” dan Lintang Selatan 6 0
22’14” serta berada pada ketinggian 2,60 M diatas permukaan laut. Batas wilayah Kecamatan
Tanah Abang:
Luas wilayah Kecamatan Tanah Abang adalah 819,785 ha, terdiri dari 7 kelurahan, 64 RW,
714 RT. Kelurahan tersebut adalah:
Kampung Bali 73,40 ha
Kebon Kacang 71 ha
Petamburan 90,10 ha
16
Karet Tengsin 153,43 ha
Gelora 259,13 ha
Dari tabel dibawah terlihat adanya perbedaan luas wilayah dan jumlah rumah
tangga (RT) yang menghuni wilayah tersebut. Hal ini berpengaruh pada jenis permasalahan
yang dihadapi di tiap wilayah.
Tabel 1.1 Luas Wilayah, Jumlah RW, dan Jumlah RT di Wilayah Kecamatan Tanah
Abang Tahun 2018
Kel. Kebon
1 7.1 13 7630
Melati
Kel. Kebon
2 12.5 11 5308
Kacang
Kel.
3 Bendungan 15.82 9 5148
Hilir
Kel. Karet
4 15.34 9 3491
Tengsin
Kel.
5 9.01 10 6772
Petamburan
Kel. Kampung
2724
6 7.34 10
Bali
17
Puskesmas kecamatan Tanah Abang terletak di Jalan Danau Toba blok A No. 1
Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Wilayah Kecamatan
Tanah Abang merupakan wilayah yang padat dengan penduduk yang heterogen merupakan
sentra perdagangan. Pengurangan penduduk di Kecamatan Tanah Abang disebabkan oleh
adanya pembangunan perkantoran, hotel mewah, plaza, dan apartemen. Daerah kumuh dan
daerah banjir terdapat di beberapa RW, yaitu:
Kelurahan Kampung Bali : RW. 02
Kelurahan Kebon Melati : RW. 014 – 016
Kelurahan Kebon Kacang : RW. 09
Kelurahan Petamburan : RW.03, 05, 08, 09
Kelurahan Bendungan Hilir: RW. 07
Kelurahan Karet Tengsin : RW. 03 – 09
Kelurahan Gelora : RW. 02
Jumlah penduduk di Kecamatan Tanah Abang pada tahun 2018 sebanyak 141.732
orang dengan jumlah penduduk terbesar terdapat pada kelurahan Kebon Melati yaitu
sebesar 29.843 jiwa. Berikut tabel jumlah penduduk per kepala keluarga dan kelamin:
18
Jumlah 71633 70099 141732 31584
Tabel Warga Miskin Di Kecamatan Tanah Abang Per Kelurahan Tahun 2018
NO Kelurahan KK JIWA
1 Kebon Kacang 691 2734
2 Kebon Melati 705 5099
3 Bendungan Hilir 652 2790
4 Petamburan 342 1831
5 Kampung Bali 365 1580
1. Pengendalian vektor
Tabel 1.4 Laporan PE di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
Januari-Mei 2019
Penyelidikan
N Wilayah Puskesmas Kejadian Target Pencapaia
Epidemiologi
o Kecamatan Tanah Abang DBD (%) n (%)
(+) (-)
1 Kelurahan Kebon Kacang 21 13 8
2 Kelurahan Bendungan Hilir 9 12 11
Puskesmas Kelurahan Kebon
23 9 7
3 Melati
Puskesmas Kelurahan Karet
4 7 7
4 Tengsin 100.0 100.0
Puskesmas Kelurahan
14 2 2
5 Petamburan
Puskesmas Kelurahan
16 5 4
6 Kampung Bali
7 Puskesmas Kelurahan Gelora 0 0 0
Total 87 48 39 100.0 100.0
21
data tersebut, PE dilakukan sebanyak 87 lokasi sekitar rumah penderita.
Tabel 1.5 Laporan PSN (3M Plus) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanah
Abang
Januari-Mei 2019
Penyelidikan epidemiologi yang telah dilakukan terdapat hasil PE (-) yang mana
dilakukan tindakan PSN 3MPlus. Target pelaksanaan tindakan tersebut adalah 39 lokasi.
Pelaksanaan tindakan tersebut mencapai 39 lokasi.
Tabel 1.6 Laporan Fogging di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
Januari-Mei 2019
Program
N Wilayah Puskesmas Kecamatan Target Pencapaian
Fogging
o Tanah Abang (%) (100%)
I II
1 Kelurahan Kebon Kacang 13 13
2 Kelurahan Bendungan Hilir 12 12
3 Puskesmas Kelurahan Kebon Melati 9 9
4 Puskesmas Kelurahan Karet Tengsin 7 7 100.0 100.0
5 Puskesmas Kelurahan Petamburan 2 2
6 Puskesmas Kelurahan Kampung Bali 5 5
7 Puskesmas Kelurahan Gelora 0 0
Total 48 48 100.0 100.0
Penyelidikan epidemiologi yang telah dilakukan terdapat hasil PE (+) yang mana
dilakukan tindakan PSN 3MPlus dan Fogging. Target pelaksanaan tindakan tersebut adalah
22
48 lokasi. Pelaksanaan tindakan tersebut mencapai 48 lokasi.
Tabel 1.3 Laporan PJB di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
Maret 2019
Program PJB
N Wilayah Puskesmas Pemeriksaan Jum Target Pencapaian Ketera
o Kecamatan Tanah Abang Bangunan lah (%) ABJ (%) ngan
(+) (-)
1 Kelurahan Kebon Kacang 10 90 100 90.0 TMS
2 Kelurahan Bendungan Hilir 10 90 100 90.0 TMS
Puskesmas Kelurahan Kebon
TMS
3 Melati 15 85 100 85.0
Puskesmas Kelurahan Karet
MS
4 Tengsin 4 96 100 ≥ 95 96.0
Puskesmas Kelurahan
TMS
5 Petamburan 13 87 100 87.0
Puskesmas Kelurahan Kampung
TMS
6 Bali 8 92 100 92.0
7 Puskesmas Kelurahan Gelora 6 94 100 94.0 TMS
Total 66 634 700 ≥ 95 90.6 TMS
Program TTU
N Wilayah Puskesmas Sekola Juml Tar Pencap
Pasar Fasya
o Kecamatan Tanah Abang h ah get aian
Sehat nkes
S S
23
D M
P
1 Kelurahan Kebon Kacang 5 4 1 0 10 5 2
2 Kelurahan Bendungan Hilir 7 2 1 0 10 5 8
Puskesmas Kelurahan Kebon
3 4 3 2 1 10 5 4
Melati
Puskesmas Kelurahan Karet
4 4 2 0 1 7 5 4
Tengsin
Puskesmas Kelurahan
5 8 5 0 1 14 5 2
Petamburan
Puskesmas Kelurahan Kampung
6 4 2 2 1 9 5 5
Bali
7 Puskesmas Kelurahan Gelora 0 0 1 1 2 0 10
3
Total 18 7 5 62 30 35
2
Jumlah TTU yang diperiksa oleh tim kesling sebanyak 35 lokasi dari
bulan Januari – Mei 2019. Target inspeksi selama periode tersebut ialah 30
lokasi. TTU meliputi sekolah, pasar, dan fasilitas pelayanan kesehatan
(puskesmas). Target inspeksi masing-masing wilayah adalah 1 lokasi/bulan.
Tabel 1.1 Laporan Inspeksi TPM di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
Januari–Mei 2019
Program TPM
N Wilayah Puskesmas Kecamatan Juml Targ Pencapa
RM/Re DAM Kantin
o Tanah Abang ah et ian
sto IU Sekolah
1 Kelurahan Kebon Kacang 2 7 3 12 5 1
2 Kelurahan Bendungan Hilir 5 2 3 10 5 6
3 Kelurahan Kebon Melati 2 17 3 22 10 22
4 Kelurahan Karet Tengsin 6 7 3 16 5 8
5 Kelurahan Petamburan 2 8 3 13 5 13
6 Kelurahan Kampung Bali 2 2 2 6 5 2
7 Kelurahan Gelora 6 0 0 6 5 15
Total 25 43 17 85 40 67
24
Inspeksi tempat pengelolaan makanan meliputi rumah makan atau
resto, DAMIU, dan kantin sekolah yang sudah terdaftar di masing-masing
wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang. Inspeksi dilakukan rutin
setiap bulan dalam setahun. Target inspeksi masing-masing wilayah
kelurahan adalah 2 lokasi/bulan untuk kelurahan Kebon Melati, dan 1
lokasi/bulan untuk kelurahan lainnya. Selama Januari–Mei 2019 total target
inspeksi TPM ialah 40 lokasi sedangkan jumlah TPM yang diinspeksi oleh
tim Kesling sebanyak 67 lokasi.
Program STBM
N Wilayah Puskesmas Jum Target Pencapaia
Sosial Pemic Verivi Dekla
o Kecamatan Tanah Abang lah (%) n (%)
isasi uan kasi rasi
1 Kelurahan Kebon Kacang √ - - - 1
2 Kelurahan Bendungan Hilir √ √ √ - 1
Puskesmas Kelurahan Kebon
0
3 Melati - - - -
Puskesmas Kelurahan Karet
0
4 Tengsin - - - - 100.0 66.7
Puskesmas Kelurahan
0
5 Petamburan - - - -
Puskesmas Kelurahan
0
6 Kampung Bali √ - - -
7 Puskesmas Kelurahan Gelora √ √ √ - 1
Total 4 2 2 0 3 100.0 66.7
1 Januari 234
2 Februari 344
3 Maret 237 100.0 100.0
4 April 219
5 Mei 263
Total limbah B3 yang dikelola setiap bulan merupakan hasil limbah di Puskesmas
Kecamatan Tanah Abang. Target pengelolaan limbah B3 perbulan adalah sebanyak 100%,
artinya puskesmas harus bisa mengelola seluruh limbah yang dihasilkan berapapun
jumlahnya. Pada tabel tersebut didapatkan limbah yang dihasilkan pada bulan memenuhi
target.
26
7. Pemeriksaan kualitas fisik gedung
Tabel 1.9 Laporan Pemeriksaan Kualitas Fisik Gedung (Pencahayaan) di Puskesmas
Kecamatan Tanah Abang
Maret 2019
Hasil
N Puskesmas Kecamatan (Standar Ketera Target Pencapaia
Pemeriksaa
o Tanah Abang Pencahayaan) ngan (%) n (%)
n
1 UGD 200 271.0 MS
2 Loket Pendaftaran 200 78.5 TMS
3 Apotik 200 63.6 TMS
4 Ruang TB Kusta 200 94.7 TMS
Ruang Observasi
200 84.9 TMS
5 Kehamilan
6 Ruang Pasca Persalinan 200 111.3 TMS
7 Ruang VK 200 84.0 TMS
8 Ruang KIA-KB 200 108.7 TMS
9 Ruang Imunisasi 200 105.0 TMS
1
MTBS 200 208.5 MS
0
100.0 60.0
1
Ruang Tindakan 200 388.5 MS
1
1
Poli Umum 200 84.4 TMS
2
1
Laboratorium 200 83.0 TMS
3
1
Poli Gigi 200 334.4 MS
4
1
Ruang UKM 100 304.7 MS
5
1
Tata Usaha 100 346.0 MS
6
Pemeriksaan kualitas fisik gedung dilakukan pada gedung Puskesmas Kecamatan Tanah Abang.
Salah satu indikatornya ialah pencahayaan ruang. Pada Puskesmas ini terdapat 16 komponen ruang dengan
target seluruh ruangan mencapai standar. Hasil data tersebut hanya 60% yang memenuhi syarat.
27
n
1 UGD 45 53.6 MS
2 Loket Pendaftaran 45 62.5 MS
3 Apotik 45 67.0 MS
4 Ruang TB Kusta 45 57.9 MS
Ruang Observasi
45 56.9 MS
5 Kehamilan
6 Ruang Pasca Persalinan 45 42.6 TMS
7 Ruang VK 45 56.9 MS
8 Ruang KIA-KB 45 61.0 MS
9 Ruang Imunisasi 45 61.5 MS
1
MTBS 45 52.0 MS
0
100.0 93.75
1
Ruang Tindakan 45 50.0 MS
1
1
Poli Umum 45 64.3 MS
2
1
Laboratorium 45 65.8 MS
3
1
Poli Gigi 45 59.3 MS
4
1
Ruang UKM 45 58.1 MS
5
1
Tata Usaha 45 68.6 MS
6
Pemeriksaan kualitas fisik gedung dilakukan pada gedung Puskesmas Kecamatan Tanah Abang.
Salah satu indikatornya ialah kadar kebisingan ruang. Pada Puskesmas ini terdapat 16 komponen ruang
dengan target seluruh ruangan mencapai standar. Hasil data tersebut 93,8% memenuhi syarat.
8. Orientasi kader
Tabel 1.11 Laporan Pelaksanaan Orientasi Kader Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
Januari 2019
28
4 Puskesmas Kelurahan Karet Tengsin 30
5 Puskesmas Kelurahan Petamburan 30
6 Puskesmas Kelurahan Kampung Bali 30
7 Puskesmas Kelurahan Gelora 30
Total 210 100.0 100.0
9. Pemeriksaan cholinesterase
Tabel 1.12 Laporan Pemeriksaan Cholinesterase Petugas Fogging di Wilayah Kerja
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
Maret 2019
4.600-
Tn. MHB
1 11.751 11.500
4.600-
Tn. AA
2 9.252 11.501
100.0 100.0
4.600-
Tn. S
3 8.001 11.502
4.600-
Tn. P
4 8.851 11.503
29
2 Kelurahan Bendungan Hilir UMKM P45 1
3 Puskesmas Kelurahan Kebon Melati - 0
4 Puskesmas Kelurahan Karet Tengsin - 0
5 Puskesmas Kelurahan Petamburan - 0
6 Puskesmas Kelurahan Kampung Bali - 0
7 Puskesmas Kelurahan Gelora Harrys Palmer 1
Total 2 2 100.0 100.0
31
32