Prakata
Standar ini termasuk dalam Gugus Kerja Hidrologi, Hidraulika, Lingkungan, Air Tanah dan
Air Baku pada Sub Panitia Teknik Bidang Sumber Daya Air dan berada di bawah Panitia
Teknik Konstruksi dan Bangunan, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah.
Penulisan standar ini mengacu kepada Pedoman BSN No.8 Tahun 2000 dan telah
mendapat masukkan dan koreksi dari ahli bahasa.
Perumusan standar ini dilakukan melalui proses pembahasan pada Gugus Kerja,
Prakonsensus dan Konsensus pada tanggal 29 Agustus 2003 di Pusat Litbang Sumber
Daya Air Bandung serta proses penetapan pada Panitia Teknik yang melibatkan para nara
sumber dan pakar dari berbagai instansi terkait.
Standar ini menyajikan penghitungan evapotranspirasi tanaman acuan dengan metode
Penman-Monteith yang telah disepakati oleh para ahli di banyak negara untuk dijadikan
sebagai acuan. Atas dasar tersebut, penghitungan evapotranspirasi tanaman acuan metode
Penman-Monteith disusun sebagai standar.
Dengan diterbitkannya standar ini, para perencana dan pengguna informasi evapotranspirasi
tanaman acuan dapat memanfaatkan standar ini terutama dalam perencanaan dan
pengoperasian bangunan air untuk pengaturan kebutuhan air bagi tanaman.
i
RSNI T-01-2004
Daftar isi
Prakata .................................................................................................................... i
Daftar isi .................................................................................................................. ii
Pendahuluan ........................................................................................................... iii
1 Ruang lingkup .................................................................................................... 1
2 Acuan normatif ................................................................................................... 1
3 Istilah dan definisi .............................................................................................. 1
4 Persyaratan ....................................................................................................... 2
5 Data iklim dan topografi ..................................................................................... 2
6 Rumus penghitungan evapotranspirasi tanaman acuan .................................... 3
7 Cara penghitungan ............................................................................................ 7
8 Contoh penghitungan .......................................................................................... 9
Lampiran A Diagram alir penghitungan evapotranspirasi tanaman acuan .............. 10
Lampiran B Data iklim ............................................................................................ 11
Lampiran C Contoh hasil penghitungan evapotranspirasi tanaman acuan
metode Penman-Monteith ................................................................... 13
Lampiran D Daftar nomor urut hari dalam setahun ................................................ 14
Lampiran E Faktor konversi .................................................................................... 15
Lampiran F Daftar nama dan lembaga ................................................................... 16
Bibliografi ................................................................................................................. 17
ii
RSNI T-01-2004
Pendahuluan
Evapotranspirasi tanaman acuan (ETo) adalah evapotranspirasi yang terjadi pada tanaman
acuan yaitu tanaman rumput yang tumbuh pada suatu lahan dengan ketinggian tanaman
12 cm dari permukaan tanah dan kebutuhan airnya tercukupi dengan baik.
Penghitungan besarnya evapotranspirasi tanaman acuan diperlukan, misalnya untuk
menentukan kebutuhan air bagi tanaman (ETt). Kebutuhan air bagi tanaman dihitung dari
perkalian nilai koefisien tanaman (kc) dengan besarnya evapotranspirasi tanaman acuan.
Berdasarkan penelitian di daerah basah (humid) yang dimuat dalam FAO Paper 56, metode
Penman-Monteith sebagai metode terbaik dibandingkan dengan metode lainnya dalam
menghitung besarnya evapotranspirasi tanaman acuan. Nilai korelasi (r) metode ini
dibandingkan dengan hasil penelitian dengan lisimeter sebesar 97% untuk seluruh bulan
dan 93% untuk bulan puncak, sedang metode lainnya di bawah nilai tersebut. Besarnya
estimasi kesalahaan standar (standard error of estimate) menunjukkan nilai terkecil, yaitu
sebesar 0, 32 sedang metode lainnya antara 0,56 sampai 1,29.
iii
RSNI T-01-2004
1 Ruang lingkup
2 Acuan normatif
3.1 Evaporasi adalah banyaknya air yang menguap dari permukaan tanah atau air.
3.2 Transpirasi adalah besarnya kehilangan air dari dalam tanaman melalui stomata di
daun.
3.5 Hari julian adalah nomor urutan hari dalam setahun yang dimulai dari 1 untuk
1 Januari sampai 365 atau 366 untuk 31 Desember.
3.6 Panas laten adalah panas yang diperlukan untuk menguapkan air sebesar satu gram.
3.7 Lapse rate adalah laju penurunan suhu udara dengan kenaikan ketinggian.
3.8 Tanaman acuan adalah rerumputan dengan tinggi 12 cm, tumbuh seragam menutupi
permukaan tanah, tanpa kekurangan air.
3.9 Radiasi matahari gelombang pendek netto adalah radiasi matahari ekstraterestrial
dikurangi pantulan radiasi dari permukaan bumi.
3.10 Radiasi gelombang panjang netto adalah panas yang dipancarkan oleh permukaan
tanaman dan tanah ditambah panas dari atmosfer dan awan yang diterima oleh di permukan
bumi.
3.11 Radiasi matahari netto adalah radiasi matahari gelombang pendek netto dikurangi
radiasi gelombang panjang netto.
3.12 Lama penyinaran matahari adalah jangka waktu matahari bersinar tanpa dihalangi
oleh penutupan awan.
1 dari 17
RSNI T-01-2004
3.13 Koefisien pantulan atau albedo adalah nilai besaran bagian radiasi matahari
ekstraterestrial yang dipantulkan oleh permukaan bumi.
4 Persyaratan
2 dari 17
RSNI T-01-2004
0 ,408 Rn γ U (es ea )
900
( T 273 ) 2
ETo
γ ( 1 0 ,34 U 2 )
..................................................................... (1)
dengan pengertian :
ETo adalah evapotranspirasi tanaman acuan, (mm/hari).
2
R n adalah radiasi matahari netto di atas permukaan tanaman, (MJ/m /hari).
o
T adalah suhu udara rata-rata, ( C).
U 2 adalah kecepatan angin pada ketinggian 2 m dari atas permukaan tanah, (m/s).
es adalah tekanan uap air jenuh, (kPa).
e a adalah tekanan uap air aktual, (kPa).
o
adalah kemiringan kurva tekanan uap air terhadap suhu, (kPa/ C).
o
adalah konstanta psikrometrik, (kPa/ C).
dengan pengertian :
Rns adalah radiasi gelombang pendek, (MJ/m /hari).
2
dengan pengertian :
α adalah koefisien pantulan radiasi tajuk = 0,23 (nilai koefisien ini dipengaruhi oleh
kondisi tanaman penutup lahannya, pada beberapa literatur menggunakan kisaran
nilai 0,23 – 0,25).
Rs adalah radiasi matahari, (MJ/m /hari).
2
R s ( 0 ,25 0 ,5
n
) Ra ..................................................................................... (4)
N
dengan pengertian :
n adalah lama matahari bersinar dalam satu hari, (jam).
N adalah lama maksimum matahari bersinar dalam satu hari, (jam).
2
Ra adalah radiasi matahari ekstraterestrial, (MJ/m /hari).
3 dari 17
RSNI T-01-2004
besarnya Ra adalah :
dan d r dihitung berdasarkan persamaan di bawah ini (Duffie & Beckman, 1980) :
dengan pengertian :
J adalah nomor urut hari dalam setahun (hari julian)
Nilai ( 0 ,0172 J ) pada persamaan (7) dan ( 0 ,0172 J 1,39 ) pada persamaan (8) dalam
satuan radian.
Besarnya nilai J dapat dilihat pada Tabel 6 Lampiran D atau secara matematis dapat
dihitung dengan :
a. Untuk J Bulanan (Gommes, 1983):
N
24
ωs ............................................................................................................ (9)
π
dan Rnl dihitung dengan:
dengan pengertian :
2
Rnl adalah radiasi gelombang panjang, (MJ /m /hari).
Rlu adalah radiasi termal yang dipancarkan oleh tanaman dan tanah ke atmosfer,
2
Rld
(MJ/m /hari).
adalah radiasi gelombang panjang termal yang dipancarkan dari atmosfer dan
2
awan masuk ke permukaan bumi, (MJ/m /hari).
f adalah faktor penutupan awan, tanpa dimensi.
εa adalah emisivitas efektif atmosfer.
ε vs adalah nilai emisivitas oleh vegetasi dan tanah 0,98 (Jensen dkk., 1990).
σ
-9 2 4
adalah nilai konstanta Stefan-Boltzman = 4,90 x 10 MJ/m /K /hari.
T adalah suhu udara rata-rata, (K).
k
Faktor penutupan awan (f) dihitung dengan rumus (FAO No. 24, 1977):
f 0 ,9 0 ,1 ....................................................................................................... (11)
n
N
dengan pengertian :
ε , adalah emisivitas atmosfer
ea adalah tekanan uap air aktual (kPa).
a r adalah 0,34 - 0,44.
br adalah negatif 0,25 - negatif 0,14.
5 dari 17
RSNI T-01-2004
U 2 U z ...................................................................................
4 ,87
ln ( 67 ,8 z 5,42 )
(13)
dengan pengertian :
U 2 adalah kecepatan angin pada ketinggian 2 m, (m/s).
U z adalah kecepatan angin pada ketinggian z m, (m/s).
z adalah ketinggian alat ukur kecepatan angin, (m).
ea e s x RH ........................................................................................................ (15)
dengan pengertian :
RH adalah kelembaban relatif rata-rata, (%).
Kemiringan kurva tekanan uap air terhadap suhu udara dihitung dengan (Murray, 1967):
4098 e s
(T 237 ,3 ) 2
................................................................................................... (16)
adalah kemiringan kurva tekanan uap air terhadap suhu udara, (kPa/ C).
dengan pengertian :
o
o
T adalah suhu udara rata-rata, ( C).
e s adalah tekanan uap jenuh pada suhu T , (kPa).
γ 10 3 0 ,00163
cpP P
............................................................................. (17)
ελ λ
adalah nilai perbandingan berat molekul uap air dengan udara kering = 0,622.
P adalah tekanan atmosfer, (kPa).
6 dari 17
RSNI T-01-2004
T τ (z z o ) τ R
g
P Po ko
......................................................................... (18)
Tko
dengan pengertian :
P adalah tekanan atmosfer pada elevasi z, (kPa).
Po adalah tekanan atmosfer pada permukaan laut, (kPa).
z adalah elevasi, (m).
zo adalah elevasi acuan, (m).
2
g adalah gravitasi = 9,8 m/s .
R adalah konstanta gas spesifik = 287 J/kg/K.
Tko adalah suhu pada elevasi zo, (K).
adalah konstanta lapse rate udara jenuh = 0,006 5 K/m.
Jika tekanan udara pada suatu stasiun tidak tersedia, maka gunakan asumsi
o
Tko = 293 K untuk T = 20 C dan Po = 101,3 kPa pada zo = 0.
7 Cara penghitungan
Langkah-langkah penghitungan evapotranspirasi tanaman acuan metode Penman-Monteith.
1) Kumpulkan data cuaca yang tersedia di lokasi stasiun beserta data elevasi dan letak
lintang stasiun;
2) Hitung besarnya nilai tekanan uap jenuh berdasarkan data suhu udara dengan
persamaan (14);
3) Hitung besarnya tekanan uap aktual berdasarkan data kelembapan udara dengan
persamaan (15);
4) Kurangkan nilai tekanan uap jenuh dengan nilai tekanan uap aktual atau hasil langkah
2) dengan langkah 3);
5) Tentukan nilai perkalian antara konstanta 4098 dengan hasil langkah 2) (tekanan uap
jenuh);
6) Hitung perkalian antara konstanta 0,00163 dan data tekanan udara di lokasi stasiun;
7) Hitung besarnya nilai panas laten berdasarkan data suhu udara dan menggunakan
persamaan (19);
8) Hitung nilai konstanta psikrometrik dengan membagikan hasil nilai langkah 6) dengan
langkah 7) atau menggunakan persamaan (17);
9) Hitung nilai dari (T 237.3) 2 ;
10) Hitung nilai kemiringan kurva tekanan uap () dengan membagikan hasil langkah 5)
dengan langkah 9 atau mengunakan persamaan (16);
11) Tentukan hasil pembagian antara konstanta 900 dengan suhu Kelvin;
7 dari 17
RSNI T-01-2004
12) Tentukan hasil perkalian data kecepatan angin, hasil langkah 8), langkah 4) dan
langkah 11);
13) Hitung besarnya nilai sudut deklinasi () berdasarkan persamaan (8);
14) Hitung besarnya jarak relatif matahari dengan bumi (dr) menggunakan persamaan 7);
15) Berdasarkan data letak lintang stasiun, tentukan nilai sudut saat matahari terbenam
(s) dengan menggunakan persamaan (6);
16) Tentukan nilai radiasi ekstraterestrial (Ra) berdasarkan persamaan (5);
17) Hitung nilai radiasi matahari (Rs) berdasarkan data langkah 16) dengan data lama
penyinaran matahari (persamaan 4);
18) Hitung faktor penutupan awan berdasarkan data lama penyinaran matahari
mengunakan persamaan (11);
19) Hitung besarnya radiasi gelombang pendek (Rns) berdasarkan hasil langkah 17) dan
nilai albedo dengan menggunakan persamaan (3);
20) Hitung nilai emisivitas atmosfer berdasarkan persamaan (12);
21) Tentukan nilai hasil perkalian antara konstanta Stefan-Boltzman dan pangkat empat
suhu Kelvin;
22) Tentukan nilai radiasi gelombang panjang (Rnl) berdasarkan hasil perkalian langkah
18), langkah 20), dan langkah 21) atau menggunakan persamaan (10);
23) Hitung besarnya nilai radiasi netto dengan mengurangkan hasil langkah 19) dengan
langkah 22) (persamaan 2);
24) Tentukan perkalian antara konstanta 0,408, hasil langkah 10), dan langkah 23);
25) Jumlahkan hasil langkah 12) dan langkah 24);
( + (1 + 0,34 U2));
26) Berdasarkan data kecepatan angin, hasil langkah 10), langkah 8), hitung nilai dari
27) Hitung besarnya nilai ETo dengan membagi hasil langkah 25) dengan hasil langkah
26).
8 dari 17
RSNI T-01-2004
8 Contoh penghitungan
Data Rumus Penghitungan Hasil Penghitungan
o
- Suhu: 24,7 C
es kPa (14) 3,1
x _
- RH: 64,2 % RH/100 x 0,642 x
ea kPa (15) 1,99
γ kPa/ C
o
(17) 0,063
∆ kPa/ C
o
(16) 0,186 x
x
900
(T 273 ) 3,02
x
- Kec. Angin x
= 121,9 km/hari U2 m/s 1,41
U 2 (e s e a )
900
(T 273 )
0,295
f 0 ,9 0 ,1
n (11) 0,4051
N
- α = 0.23 Rns = (1- α) Rs (3) x 12,48 +x
x
ε’= εa - εvs (12) 0,142
x _
o
σT
4 x x
- T = 24,7 C 38,56
2
Rnl MJ/m /hari (10) 2,22
2
Rn MJ/m /hari (2) 10,26
0,408..Rn U2 (es ea )
900
(T 273)
1,074
9 dari 17
RSNI T-01-2004
Lampiran A
(informatif)
Mulai
Letak Elevasi
tidak tidak
Lama Radiasi surya Tekanan Suhu Udara RH Kec. Angin pada tidak
Penyinaran ketinggian 2 m
ada ada
ada
Estimasi Estimasi dengan
dengan Estimasi pers. 13
dengan
Rnl
Rns
es,
Rn
ETo Selesai
10 dari 17
RSNI T-01-2004
Lampiran B
(informatif)
Data iklim
o
Tabel 1 Data suhu udara ( C)
11 dari 17
RSNI T-01-2004
12 dari 17
RSNI T-01-2004
Lampiran C
(informatif)
Contoh hasil penghitungan evapotranspirasi tanaman acuan metode Penman-Monteith
Suhu
Kec, RH Lama Tekanan
ωs
'
Udara es f dr Ra Rs Rns Rnl Rn ETo
Bulan J Angin % Penyinaran Udara
(oC) (kPa) (kPa/oC) (MJ/kg) (kPa/oC) (rad) (rad) (MJ/m2/hari) (mm/hari)
(km/hari) (%) (+1000 mb)
Jan 15 24,73 121,92 64,22 33,92 -64,17 3,12 0,19 2,44 0,06 0,14 0,41 -0,37 1,03 1,62 38,63 16,21 12,48 2,22 10,26 3,86
Feb 46 24,79 118,73 64,33 37,23 -64,17 3,13 0,19 2,44 0,06 0,14 0,44 -0,23 1,02 1,60 38,87 16,95 13,05 2,37 10,68 3,96
Mar 74 25,17 88,82 64,67 42,21 -64,17 3,20 0,19 2,44 0,06 0,14 0,48 -0,05 1,01 1,58 37,99 17,51 13,49 2,58 10,90 3,88
Apr 105 25,33 87,91 64,78 50,64 -64,17 3,23 0,19 2,44 0,06 0,14 0,56 0,17 0,99 1,55 35,36 17,79 13,70 2,97 10,73 3,83
Mei 135 25,23 67,57 64,80 58,27 -64,17 3,21 0,19 2,44 0,06 0,14 0,62 0,33 0,98 1,53 32,29 17,48 13,46 3,35 10,11 3,54
Jun 166 24,58 53,40 64,00 62,71 -64,17 3,09 0,18 2,44 0,06 0,14 0,66 0,41 0,97 1,52 30,48 17,18 13,23 3,66 9,57 3,27
Jul 196 23,96 76,19 64,10 65,50 -64,17 2,98 0,18 2,44 0,06 0,15 0,69 0,38 0,97 1,52 31,10 17,96 13,83 3,86 9,97 3,48
Aug 227 24,05 126,10 63,90 65,93 -64,17 2,99 0,18 2,44 0,06 0,15 0,69 0,24 0,98 1,54 33,73 19,55 15,06 3,88 11,18 4,09
Sept 258 24,75 112,38 63,88 59,50 -64,17 3,12 0,19 2,44 0,06 0,14 0,64 0,04 0,99 1,57 36,69 20,09 15,47 3,49 11,98 4,30
Okt 288 25,14 121,20 64,11 51,15 -64,17 3,20 0,19 2,44 0,06 0,14 0,56 -0,17 1,01 1,59 38,30 19,37 14,92 3,04 11,88 4,34
Nov 319 24,72 109,10 64,63 42,31 -64,17 3,12 0,19 2,44 0,06 0,14 0,48 -0,33 1,02 1,61 38,52 17,78 13,69 2,62 11,07 4,01
Dec 349 24,87 111,63 64,00 41,50 -64,17 3,14 0,19 2,44 0,06 0,14 0,47 -0,41 1,03 1,62 38,35 17,54 13,51 2,59 10,92 4,01
13 dari 17
RSNI T-01-2004
Lampiran D
(informatif)
Hari Jan Feb Mar* Apr* Mei* Jun* Jul* Aug* Sep* Okt* Nov* Des*
14 dari 17
RSNI T-01-2004
Lampiran E
(informatif)
Faktor konversi
Suhu Udara
o o o
Fahrenheit ( F) = ( F-32)5/9 C
o
Kelvin (K) = C + 273
Tekanan
1 milibar (mb) = 0,1 kPa
1 mmHg = 0,1333 kPa
1 atm = 101,325 kPa
Kecepatan Angin
1 km/hari = 0,01157 m/s
1 knot = 0,05144 m/s
1 ft/s = 0,3048 m/s
Radiasi
2
1 mm/hari = 2,45 MJ/m /hari
2 2
1 J/cm /hari = 0,01 MJ/m /hari
1 cal = 4,1868 J
2 2
1 cal/cm /hari = 0,041868 MJ/m /hari
1 Watt = 1 J/s
2 2
1 W/m = 0,0864 MJ/m /hari
Evapotranspirasi
3
1 m /ha/hari = 0,1 mm/hari
1 lt/s/ha = 8,640 mm/hari
2
1 MJ/m /hari = 0,408 mm/hari
15 dari 17
RSNI T-01-2004
Lampiran F
(informatif)
1) Pemrakarsa
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Badan Penelitian dan
Pengembangan, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah.
2) Penyusun
Nama Lembaga
16 dari 17
RSNI T-01-2004
Bibliografi
1 Brunt D. (1952). Physical and dynamical meteorology, 2nd ed. University Press,
Cambridge. 428 pp.
2 Burman R.D., Jensen M.E. and Allen R.G. (1987). Thermodynamic factor in
evapotranspiration. In : Proc. Irri. and Drain. Spec. Conf., James L.G. and English M.J.
(eds). ASCE, Portland, Ore., July. Pp. 28-30
3 Craig J.C. (1984). Basic routines for the Casio computer. Wayne Green Books,
Peterborough, NH 03458. 131 pp.
4 Doorenbos J. and Pruitt W.O. (1976). Guidelines for predicting crop water requirements.
FAO Irrigation and Drainage Paper 24, 2nd ed. Rome. 156 pp.
5 Duffie J.A. and Beckman W.A. (1980). Solar engineering of thermal processes. John
WIley and Sons, New York. pp. 1-109.
6 Food and Agriculture Organization, 1991. FAO. Land and Water Development Division.
Report on Expert Consultation for Revision of FAO Guidelines for Predicting of Crop
Water Requirement. Rome, Italy.
7 Food and Agriculture Organization, 1998. FAO Irrigation and Drainage Paper 56.
Guidelines for Predicting Crop Water Requirements. Rome, Italy.
8 Gommes R.a. (1983). Pocket computers in agrometeorology. FAO Plant Production and
Protection Paper 45, Rome.
9 Jensen M.E., Burman R.D. and Allen R.G. (1990). Evapotranspiration and irrigation water
requirements. ASCE Manual No. 70.
10 Monteith J.L. (1965). Evaporation and the environment. In: The State and Movement of
Water in Living Organisms. XIXth Symposium. Soc. for xp. Biol., Swansea. Cambridge
University Press. pp. 205-234.
11 Murray F.W. (1967). On the computation of saturation vapour pressure. J. Appl. Meteor.
6:203-204.
12 Smith M. (1988). Calculation procedures of modified Penman equation for computers and
calculators. FAO, Land and Water Development Division, Rome.
17 dari 17