Sesuai dengan namanya, perintah dasar assoc dipakai untuk keperluan seputar asosiasi file. Dengan
perintah ini, pengguna bisa mengubah dan menampilkan asosiasi nama ekstensi file.
Asosiasi ini maksudnya yaitu keterkaitan antara sebuah ekstensi file sebagai format yang mampu
mendukung pembukaan dan pengelolaan dari software tertentu.
Contoh saja, kamu memiliki file ekstensi .docx yang notabene merupakan format
Word.Document.12. Nah format ini bisa dibuka dan diubah oleh software Microsoft Office Word
2007 ke atas karena format dokumen tersebut (Word.Document.12) tidak disupport oleh Microsoft
Office Word 2003.
Syntax
Untuk penulisannya sendiri, kamu bisa mencoba baris perintah berikut:
assoc [.ext[=[filetype]]]
Keterangan Parameter
ext : Parameter .ext bisa diisi dengan nama ekstensi file seperti txt, html, psd, doc, docx, xml
dan lain-lain.
filetype : Parameter ini bisa kamu iisi dengan format file yang ingin di asosiasikan bersama
nama ekstensi file terkait. Jadi begini, kalau ekstensi filenya .docx akan diasosiasikan dengan
Word.Document.12 sehingga file berekstensi .docx bisa dibuka oleh software Ms. Office
Word atau software lain yang bisa mendukungnya.
/? : Parameter ini akan menampilkan deskripsi dan help pada program CMD.
Kalau kamu ingin melihat dan mengecek asosiasi jenis file tertentu misalnya
ekstensi .doc, maka kamu bisa mengetikkan : assoc.doc
Kalau kamu ingin menghapus asosiasi jenis file tertentu seperti file ekstensi
.docx, maka kamu bisa mengetik : assoc .docx=
Kalau ingin melihat asosiasi semua jenis file tanpa scroll dalam satu layar secara
bertahap, kamu bisa mengetik perintah : assoc | more
Kamu juga bisa mengirim hasil keluaran (output) ke file assoc.cfg dengan
mengetik perintah : assoc>assoc.cfg
a.) Atribut archive yang ada pada file atau folder akan membuat file/folder tersebut
memiliki ukuran yang jauh lebih kecil karena terkompres. Atribut ini sering digunakan
pada file/folder yang sekiranya berkaitan dengan data-data penting dan backup
b.) Atribut system yang terdapat pada file atau folder biasanya memiliki akses dari
bagian sistem operasi. Nah folder atau file yang mempunyao atribut system ini biasanya
merupakan file yang berkaitan dengan sistem operasi atau driver, file desktop dan lain-
lain.
c.) Atribut hidden ini berhubungan dengan keberadaan file atau folder (tersembunyi).
Kalau pilihan “Show hidden files and folders” tidak diaktifkan maka kondisi akan berubah
menjadi tersembunyi. Namun, kalau pilihan tersebut diaktifkan maka file/folder dengan
atribut hidden masih bisa terlihat meski nampak samar dibandingkan dengan file/folder
pada umumnya.
d.) Atribut read-only akan membuat file/folder menjadi tidak bisa diubah seperti
aktivitas menghapus, mengubah isi/label dan memodifikasi tanpa hak ases dan izin
tertentu.
Syntax
Parameter
/s : Menerapkan atribut pada file/folder yang sesuai dengan kondisi pada direktori
dan/atau sub-direktori di dalamnya.
/d : Menerapkan atribut pada file/folder yang sesuai dengan kondisi pada suatu
direktori.
3. Chdir (cd)
Perintah dasar cmd yang selanjutnya adalah Chdir atau CD. Perintah ini sering
digunakan untuk menampilkan nama direktori, berpindah direktori pada suatu partisi
atau mengubah posisi direktori yang bersangkutan.
Syntax
atau
Parameter
/d : Masuk ke folder atau direktori pada drive yang sama. Bisa juga berpindah ke
drive yang lain.
[drive:][Path] : Menentukan drive dan masuk ke direktori pada suatu drive.
[..] : Untuk parameter yang satu ini, fungsinya adalah untuk berpindah ke folder
utama dari direktori yang sedang dibuka. Kalau perintah cd.. maka bisa
digunakan untuk naik satu tingkat dari jenjang folder yang saat ini sedang dibuka.
/? : Seperti biasa, parameter ini digunakan untuk menampilkan deskripsi dan help
pada CMD.
4. Chkdsk
Selanjutnya ada perintah dasar cmd chdsk (Check Disk). Sesuai namanya, perintah ini
digunakan untuk menampilkan dan memeriksa laporan kondisi disk berdasarkan file
system. Umumnya perintah ini akan berjalan secara otomatis saat Windows mengalami
trouble yang cukup membahayakan. Contohnya saja, kalau ada crash pada system
maka biasanya Windows akan menampilkan blue screen atau laptop akan mati secara
otomatis.
Syntax
chkdsk [volume:][[Path] FileName] [/f] [/v] [/r] [/x] [/i] [/c] [/l[:size]]
Parameters
Volume: (di ikuti oleh titik dua) : Digunakan untuk menentukan mount point, drive
letter atau nama volume.
[Path] FileName : Parameter ini menentukan tempat serta nama file yang ingin di
periksa melalui chkdsk. Dalam hal ini, pengguna juga bisa memakai karakter
wildcard (“*” dan “?”) untuk menunjuk file-file berdasarkan kriteria.
/r : Mencari bad sectors dan recovers readable information pada sebuah disk.
Pada proses pengecekan ini, disk tersebut harus benar-benar terkunci.
/x : Untuk parameter yang satu ini hanya digunakan pada partisi dengan file
system NTFS. Untuk menggunakan parameter ini, sebaiknya buat volume
dismount terlebih dulu kalau memang masih memungkinkan.
/l[:size] : parameter ini berguna untuk mengubah ukuran file log (digunakan
hanya pada partisi dengan file system NTFS).
/? : Parameter ini biasa digunakan untuk menampilkan deskripsi dan help pada
CMD (Command Prompt).
A
ADDUSERS : Tambah daftar pengguna untuk / dari file CSV
ARP : Address Resolution Protocol
B
Bootcfg : Edit Windows boot settings
BROWSTAT : Dapatkan domain, info browser dan PDC
C
CACLS : Ubah file permissions
CALL : Panggil satu program batch yang lain
D
DATE : Display atau mengatur tanggal
Defrag : Defragment hard drive
F
FC : Bandingkan dua file
FIND : Mencari string teks dalam sebuah file
FTYPE : Tampilkan atau memodifikasi jenis file yang digunakan dalam asosiasi
ekstensi file
G
GLOBAL : Display keanggotaan kelompok global
GOTO : Direct a batch program untuk melompat ke baris berlabel
H
HELP : Online Help
I
ICACLS : Ubah file dan folder permissions
IF : Kondisional melakukan perintah
IPCONFIG : Configure IP
K
KILL : Remove program dari memori
L
LABEL : Edit disk label
LOCAL : Display keanggotaan kelompok-kelompok lokal
M
MAPISEND : Kirim email dari baris perintah
MBSAcli : Baseline Security Analyzer
N
NET : Kelola sumber daya jaringan
NETDOM : Domain Manager
P
PATH : Menampilkan atau menetapkan path pencarian untuk file executable
PATHPING : Jejak jalur jaringan ditambah paket latensi dan kerugian
PsLoggedOn : Siapa saja yang log on (lokal atau melalui resource sharing)
Q
QGREP : Cari file(s) untuk baris yang cocok dengan pola tertentu
R
RASDIAL : Mengelola koneksi RAS
RASPHONE : Mengelola koneksi RAS
S
SC : Control Layanan
SCHTASKS : Jadwal perintah untuk dijalankan pada waktu tertentu
SU : Switch User
T
TASKLIST : Daftar menjalankan aplikasi dan services
TASKKILL : Hapus proses yang berjalan dari memori
TYPE : Menampilkan isi dari file teks NETSVC : Command line Service
ControllerU
U
USRSTAT : Daftar domain nama pengguna dan terakhir login
V
VER : Tampilkan versi informasi
VERIFY : Pastikan bahwa file sudah disimpan
W
WHERE : Menempatkan dan menampilkan file dalam sebuah pohon direktori
wHOAMI : Out
X
XCACLS : Ubah file dan folder permissions
XCOPY : Menyalin file dan folder
Y-
Z-
Nah itulah beberapa perintah dasar CMD (Command Prompt) yang wajib kamu tahu.
Dengan mengetahui beberapa perintah ini, kamu tentu bisa mencoba beberapa perintah
yang masih jarang kamu lakukan. Pada beberapa kasus, menggunakan tampilan
Windows secara utuh juga belum bisa mengatasi masalah. Salah satu alternatifnya yaitu
dengan memanfaatkan program DOS atau CMD yang satu ini.
Sebagai seorang pengguna Windows, kita memang dituntut untuk lebih bisa menguasai
berbagai perintah dasar CMD agar permasalahan sepele bisa diatasi dengan mudah.