Oleh
Prof. Dr. Suyono, M.Pd.
Dr. Harun Nasrudin, M.S.
Bertha Yonata, S.Pd., M.Pd.
BAGIAN I
EKSISTENSI DAN URGENSI BKT-KF3 KPS BAGI MAHASISWA
Lumsdaine, 1995). Berdasar dua proposisi ini, maka KPS adalah bagian integral
dari KPM. Woolfolk (2009) menyatakan apabila peserta didik dilatih KPS dengan
mengeksplorasi, menguji, mengobservasi, dan mengorganisasikan informasi maka
dapat mengubah proses berpikir peserta didik dan menyebabkan berkembangnya
pikiran yang lebih kompleks. Menurut Ozgelen (2012 di dalam Ongowo &
Indushi, 2013), KPS adalah keterampilan berpikir yang digunakan para ilmuwan
untuk membangun pengetahuan dalam rangka memecahkan problem dan
memformulasikan hasilnya.
BAGIAN II
INDIKATOR KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN
PETUNJUK OPERASIONAL
strategi dan
mengumpulkan
data).
7. Analysing the data Mahasiswa dapat menuliskan tahapan analisis yang
(Menganalisis data) akan dilakukan.
Membuat prediksi Mahasiswa dapat menuliskan prediksi yang mungkin
8. berdasar simpulan dapat dilakukan.
yang dibuat.
Mengkomunikasikan Mahasiswa dapat menuliskan rancangan presentasi
9. untuk mengkomunikasikan hasil pemecahan masalah
yang telah dilakukan (dapat melalui virtual lab).
BAGIAN III
AKTIVITAS PROSES SAINS-01
1. Fakta Kimia 01: Fakta Kimia pada Reaksi antara Gas H2 dan Gas I2
Persamaan stoikiometri reaksi antara gas hidrogen dan gas iodin adalah sebagai
berikiut:
H2 (gas) + I2 (gas) = 2 HI (gas)
Fakta Pertama: Bahwa setiap 1 mol gas H2 bereaksi dengan 1 mol gas I2 dan
dihasilkan 2 mol gas HI. Melekularita (kemolekulan) reaksi ini adalah 2, satu
berasal dari H2 dan satu lagi dari I2.
Fakta Kedua. Reaksi ini diketahui memiliki orde reaksi total (n) = 2, orde satu
terhadap H2 dan orde satu terhadap I2. Orde reaksi adalah derajat kontribusi
konsentrasi pereaksi terhadap besaran laju reaksi (r) yang dalam contoh ini
bersesuaian dengan koefisien stoikhiometri reaksi.
Simpulan sementara 01. Berdasar fakta pertama dan fakta kedua di atas, kiranya
dapat diajukan simpulan sementara bahwa “Orde reaksi dapat ditetapkan berdasar
nilai koefisien stoikiometri reaksi.” Dengan kata lain “orde reaksi total sama
dengan kemolekulan (molekularita).”
2. Fakta Kimia 02: Fakta Kimia pada Reaksi antara Gas N2 dan Gas O2
stoikiometri reaksi,” atau dengan kata lain “orde reaksi total sama dengan
kemolekulan (molekularita)” nampaknya mendapat penguatan oleh fakta kimia
yang berlaku pada reaksi antara gas N2 dengan gas O2.
Persamaan stoikiometri reaksi antara gas N2 dan gas O2 adalah sebagai berikut:
Fakta pertama. Bahwa setiap 1 mol gas N2 bereaksi dengan 1 mol gas O2 dan
dihasilkan 2 mol gas NO. Melekularita (kemolekulan) reaksi ini adalah 2, satu
berasal dari N2 dan satu lagi dari O2.
Fakta Kedua. Reaksi ini diketahui memiliki orde reaksi total (n) = 2, orde satu
terhadap N2 dan orde satu terhadap O2. Orde reaksi adalah derajat kontribusi
konsentrasi pereaksi terhadap besaran laju reaksi (r) yang dalam contoh ini
bersesuaian dengan koefisien stoikhiometri reaksi.
Simpulan sementara 02. Berdasar fakta pertama dan fakta kedua ini, kiranya
dapat diajukan simpulan sementara bahwa “Orde reaksi dapat ditetapkan berdasar
nilai koefisien stoikiometri reaksi.” Dengan kata lain “orde reaksi total sama
dengan kemolekulan (molekularita).”
Orde reaksi bersesuaian dengan koefisien stoikhiometri reaksi. Orde reaksi dapat
ditetapkan berdasar nilai koefisien stoikiometri reaksi. Dengan kata lain “orde
reaksi total sama dengan kemolekulan (molekularita).”
Tabel 2 menampilkan fakta kimia yang berlaku pada 4 (empat) reaksi kimia.
Catatan: Br2 dan I2 adalah unsur segolongan dalam sistem periodik unsur.
Tugas Anda: Identifikasikan masalah itu dan tuliskan rumusan masalah yang
akan dipecahkan!
Masalah
Masalah adalah suatu pertanyaan tentang sesuatu, tentang situasi yang
memerlukan pemecahan melalui pendekatan ilmiah (eksperimen/penelitian).
Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian dinyatakan dalam kalimat pertanyaan yang
memuat minimal dua variabel, yaitu variabel manipulasi (independent
variable) dan variabel respon (dependent variable).
Harus spesifik, singkat, dan jelas yg dilandasi oleh pemikiran teoretis yang
kebenarannya perlu dibuktikan.
Masalah yang dirumuskan hendaknya memberi petunjuk mengenai
bagaimana menjawabnya.
BAGIAN IV
AKTIVITAS PROSES SAINS-02
Hukum laju reaksi yang berlaku pada reaksi nomor 1 dan reaksi nomor 2
dalam Tabel 3 juga ditetapkan berdasar data ekperimen. Orde reaksi bagi pereaksi-
pereaksi yang terlibat pada reaksi nomor 1 dan reaksi nomor 2 juga ditetapkan
oleh para ahli Kimia Fisika berdasar data eksperimen. Ketika orde reaksi pada
kedua reaksi itu bersesuaian atau sama dengan koefisien persamaan
stoikhiometerinya adalah sebuah kebetulan. Kebetulan hasil perhitungan orde
reaksi yang didasarkan data eksperimen memberikan angka-angka yang sama
dengan koefisien persamaan stoikhiometri reaksinya. Kenapa dapat dinyatakan
kebetulan? Anda dapat melihat bukti lain yang berlaku pada reaksi nomor 3
hingga reaksi nomor 6 yang mana besaran orde reaksi yang didapat dari data
eksperimen terbukti tidak sama dengan koefisien persamaan stoikhiometri
reaksinya. Jadi, besaran orde reaksi tidak dapat dengan serta merta ditetapkan
berdasar persamaan stoikhiometrinya atau sesuai dengan kemolekulan reaksi.
Orde reaksi hanya dan hanya ditetapkan berdasar data eksperimen. Bukti-bukti
yang ditemukan oleh para ahli Kimia Fisika ini boleh dikatakan sebagai awal
kebenaran yang bukan kebetulan.
Komentar saya:
Pernyataan 2
Hukum laju reaksi yang dikembangkan berdasar data eksperimen untuk reaksi
dengan persamaan stoikhiometri reaksi: 2 NO (gas) + O 2 (gas) = 2 NO 2 (gas)
dapat dipastikan adalah r = k [NO]2[O2].
Komentar saya:
Pernyataan 3
Hukum laju reaksi yang dikembangkan berdasar data eksperimen untuk reaksi
dengan persamaan stoikhiometri reaksi: 2 NO (gas) + O 2 (gas) = 2 NO 2 (gas)
boleh jadi adalah r = k [NO]2[O2].
Komentar saya:
Kita Ingat Kembali tentang Hipotesis dan Posisinya dalam Scientific Method
Hipotesis dan cara menulis rumusan hipotesis.
Hipotesis merupakan proposisi keilmuan yang dapat diuji kebenarannya
berdasar fakta empiris. Hubungan r = k [NO]2[O2] adalah proposisi keilmuan
yang dapat diuji kebenarannya berdasar data eksperimen. Kriteria rumusan
hipotesis, menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam kasus
ini r (laju reaksi) adalah dependent variable, sedangkan konsentrasi-
konsentrasi NO dan konsentrasi O2 adalah independent variable.
Rumusan hipotesis r = k [NO]2[O2] dalam format matematis ini dapat ditulis
dalam kalimat pernyataan dengan format “Jika …, maka ….” seperti telah
dicontohkan di bagian awal BKT ini (Baca dan cermati kembali, jangan
TIDAK ANDA LAKUKAN).
Rumusan Masalah a:
Apakah A bereaksi dengan pereaksi B membentuk produk AB2?
Rumusan Masalah b:
Apakah konsentrasi A dan konsentrasi B berkontribusi dalam reaksi pembentukan
AB2?
Rumusan Masalah c:
Apakah konsentrasi A dan konsentrasi B berkontribusi terhadap laju reaksi
pembentukan AB2?
Rumusan Masalah yang benar bagi reaksi di atas menurut saya adalah sebagai
berikut:
Rumusan Masalah:
Argumentasi yang dapat saya tuliskan atas rumusan masalah ini adalah sebagai
berikut: