Harbormaster Marine adalah suatu perintis pada pembangunan dan aplikasi dari Tunnel Thrusters pada kapal komersial. Pada awalnya, dipergunakan di kapal ferry dan kapal tunda, Tunnel thruster ini menjadi alat populer di kapal laut, pelayanan minyak lepas pantai dan alat berlayar muatan angkutan samudera. Di sisi lain Tunnel thruster inim digunakna untuk menyiasati dalam pengeboran minyak, pendistribusian melalui kapal, mengisi platform dan berlabuh ke dermaga. Tunnel Thruster pada umumnya dioperasikan saat docking dan maneuvering. Tunnel thruster ini dilengkapi satu set gear yang terbuat dari baja tempa untuk memberikan ketahanan dan keandalan yang baik. pitch yang permanen dengan 4 daun propeller kaplan yang dikombinasikan dengan system gear untuk mereduksi energi yang terbuang. sehingga menghasilkan daya dorong maksimum yang sebanding dengan diameter tunnel. B. Fungsi Tunnel Thruster Tunnel thruster adalah suatu alat pendorong yang dipasang pada kapal-kapal tertentu untuk membantu maneuver kapal. Pada saat maneuver dilakukan, posisi kapal amatlah sulit untuk melakukan arah gerak yang diameternya efisien. Sehingga dibutuhkan alat pendorong ini agar diameter maneuver kapal dapat diperkecil yang menghasilkan efisiensi putaran monouver yang besar. Unit pendorong tersebut terdiri dari suatu propeller atau baling baling yang berada dalam satu terowongan (tunnel) pada bagian melintang kapal dan dilengkapi dengan suatu alat bantu seperti motor hidrolik atau elektrik. Selama beroperasi, air dipaksa masuk melalui terowongan tersebut untuk mendorong kapal sehingga bergerak menyamping sesuai keperluan kapal. Pada bow thruster tersebut diperlukan suatu unit Controlable Pitch Propeller (CPP) yang dibutuhkan untuk reverse rotating (putaran balik ) pada baling-baling tersebut. Selain itu suatu servo-motor dan roda gigi juga dibutuhkan dan ditempatkan dalam pelindung tunnel thruster, sehinggga memungkinkan untuk merubah sudu daun propeller yang berjenis CPP tersebut untuk megubah aliran air di dalam terowongan ke arah manapun, karena itu suatu prime mover yang non-reversible dapat digunakan, begitu juga seperti dengan single-speed electric motor. Prime mover tersebut tidak perlu dihentikan selama ber-manouver karena sudut propeller dapat diposisikan pada zero pitch. Prime mover dihubungkan dengan suatu flexile drive shaft, kopling dan bevel gear (roda gigi kerucut). Pada system tersebut, seal (penyekat) khusus dipasang pada unit thruster untuk mencegah kebocoran air laut. Unit lengkap (bow thruster) beserta peralatannya termasuk terowongan melintang kapal dapat mengakibatkan daya dorong sesuai dengan arah aliran air. Penggunaan tunnel thruster tersebut dapat dikontrol melalui suatu terminal dan panel yang terdapat di ruang navigasi. Terminal tersebut akan langsung terhubung ke suatu microcontroller untuk pengaturan otomatisasi dan juga penggunaan secara manual. Penggunaan secara manual sudah terhubung langsung dengan joystick untuk mengubah arah pitch dari daun baling-baling. Kapal yang dilengkapi dengan tunnel thruster bisa diidentifikasi dengan adanya simbol silang besar di bagian lingkar merah di lambung kapal. Tunnel thruster ini terletak di bagian bawah kapal sehingga selalu terkena permukaan air. Tunnel thruster sangat menguntungkan bila digunakan untuk berlabuhnya kapal, terutama untuk kapal besar seperti VLCC, Aframax, Panamax, Passenger Vessels (Ocean liners & Cruise ships), dalam kondisi angin kencang dan pasang. Tunnel thruster juga digunakan untuk penelitian seperti pada saat pengumpulan sampel atau pada saat peluncuran AUV atau ROV yang mengharuskan kapal tetap dalam kondisi diam. Tunnel thruster ini dapat mempersingkat waktu manuver dan mengurangi biaya pada saat penarikan kapal dari atau ke pelabuhan. Juga pada saat manuver awal, khususnya di pelabuhan bisa menjadi jauh lebih mudah. Tunnel thruster ini dapat dioperasikan secara manual atau dengan bantuan sistem DP (Dynamic Positioning) yang membuatnya lebih efisien karena dapat beroperasi sendiri hanya dengan mengatur posisi melalui mekanisme yang ada. C. Macam Tunnel Thruster 1. Bow Thruster (Water-Jet Bow Thruster, Conventional bow thruster & Hydraulic tunnel thrusters) Tunnel Bow thruster adalah suatu tabung atau terowongan propulsi yang menjadi satu sistem bersama bow thruster yang dibuat untuk menyalurkan aliran air laut agar kapal dapat mudah dalam melakukan olah gerak. Oleh karena itu, tunnel bow thruster sangat diperlukan untuk menyalurkan air laut agar kapal mendapat dorongan dari air laut tersebut.
2. Stern Thruster
Stern Thruster hampir sama dengan propeller konvensional . stern thruster
digunakan untuk meningkatkan stabilitas dan kemampuan manuver yang lebih baik (di sekitar midship).
D. Desain Tunnel Thruster
Berdasarkan desainnya, jenis-jenis thruster terbagi menjadi CPT (Controlled Pitch Thruster) dan FPT (Fixed Pitch Thruster). Thruster-thruster ini didesain untuk mencapai gaya dorong maksimum untuk diameter baling-baling tertentu dan efisiensi maksimum yang baik. Tunnel thruster tipe CPT dilengkapi dengan CPP (Controllable Pitch Propeller. Torsi yang dikembangkan karena motor penggerak ditransmisikan oleh kopling elastis dan bevel-gear ke poros tempat hub baling-baling dipasang. Arah dorong dikontrol melalui perubahan baling-baling pitch. Perubahan pitvh dikontrol dengan metode hidrolik. Tunnel thruster dengan tipe FPT (Fixed Pitch Propeller) dilengkapi dengan FPP (Fixed Pitch Propeller). Arah dorong diperoleh melalui perubahan arah rotasi pada motor penggerak. Daya dorong dikendalikan oleh perubahan dalam jumlah putaran motor. Bentuk terowongan pendorong untuk mengatur masuknya aliran air laut dapat dipasang di tiga tempat; haluan, tengah, dan buritan kapal. Hal ini meningkatkan pemutaran efektif kapal di pusat rotasinya. Umumnya baling-baling ditempatkan dekat centerline dari kapal sehingga menghasilkan gaya ke kanan dan kiri.Untuk menghasilkan gaya tolak maksimum, fairing dimasukan ke dalam terowongan dengan lapisan jaring seperti cangkang. Fairing terowongan dengan berlapis cangkang akan meningkatkan efficiency. Setelah diteliti dari berbagai percobaan, direkomendasikan sudut fairing tersebut terhadap sisi kapal sebesar 45o. Selain itu pada bagian depan tunnel thruster dibuat batang flat atau frame guna mengalirkan arah arus air yang dihasilkan oleh gelombang kapal untuk masuk ke terowongan dibuat sebesar 15 derajat. Untuk mencegah korosi, pada sisi bow thruster dipasang sel anoda. Anoda yang digunakan harus dengan spesifikasi berdasarkan Mil satu atau ISO 18001 untuk anoda seng, spesifikasi ini mengandung Cadmium tambahan (~0. 1%), yang menyebabkan terkikisnya anoda dari pada permukaan baja. Pemasangan harus ditempatkan pada terowongan di panampang-lintang (lengthwise) dan tidak boleh melebihi 1 sampai 2 inci (25 sampai 50 milimeter).
E. Parameter-parameter Desain :
1. Diameter tunnel thruster harus sekecil mungkin untuk meminimalkan ruang
pemasangan dan meningkatkan efisiensi lambung. 2. Tunnel thruster harus dirancang untuk daya dorong maksimum. 3. Efisiensi tinggi harus diperoleh dengan mengadaptasi desain propeller dengan diameter tunnel, dan untuk mengoptimalkan aliran menuju propeller. 4. Propeller harus memiliki area blade yang besar untuk menjaga volume kavitasi serendah mungkin. Hal ini dapat menghasilkan gaya dorong maksimum dengan tingkat kebisingan dan getaran minimum, serta memberikan kenyaman optimal di akomodasi.
F. Kelebihan dan Kekurangan Tunnel Thruster
1. Kelebihan a. Efisiensi kerja yang tinggi b. Tunnel thruster dapat menghemat bahan bakar pada saat memanuver kapal c. Mudah dalam manuver kapal 2. Kekurangan a. Operator kapal harus menjaga propeller dan tunnel, baik melalui penggunaan kisi pelindung atau pembersihan, untuk mencegah pengotoran. b. Mengkonsumsi banyak bahan bakar dan membutuhkan set DG terpisah untuk menyalakan propeller. c. Biaya pemasangan, perbaikan dan pemeliharaan kadang-kadang bisa menjadi masalah karena harganya cukup mahal dan sistemnya rumit untuk ditangani.