Anda di halaman 1dari 17

TUGAS GLASGLOW COMA SCALE

3 A D.IV KEPERAWATAN

NAMA : RIZKY OKTAVIA HARDIANTO


NIM : PO714201171047
MATKUL : LAB GADAR

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dankarunia-Nya kami dari
kelompok 1 dapat menyelesaikan salah satu tugas mata pelajaran “Manajemen Bencana” .
Terima kasih kepada Dosen pengajar yang memberikan arahan dan masukan dalam
pembuatan buku saku bencana ini. Terima kasih teman-teman yang ikut turut berpartisipasi
dalam pembuatan buku saku ini.
Mohon maaf apabila ada kekurangan dalam penyelesaian buku ini, kritik dan saran
akan kami terima secara positif

1
Penyusun

DAFTAR ISI
Sampul ............................................................................................................................. 1
Kata Pengantar ................................................................................................................. 2
Daftar Isi .......................................................................................................................... 3

Tsunami ........................................................................................................................... 4
A. Defenisi ...................................................................................................................... 4
B. Tanda-Tanda Tsunami ............................................................................................... 4
C. Jenis-Jenis Tsunami ................................................................................................... 5

2
D. Kasus Fakta Tsunami ................................................................................................. 6
E. Persiapan Menghadapi Tsunami ................................................................................ 7

Angin Puting Beliung ...................................................................................................... 8


A. Defenisi ...................................................................................................................... 8
B. Tanda-Tanda Angin Puting Beliung .......................................................................... 8
C. Jenis-Jenis Angin Puting Beliung .............................................................................. 9
D. Kasus Fakta Angin Puting Beliung ............................................................................ 10
E. Persiapan Menghadapi Angin Puting Beliung ........................................................... 12

Gempa .............................................................................................................................. 13
A. Defenisi ...................................................................................................................... 13
B. Tanda-Tanda Gempa ................................................................................................. 13
C. Jenis-Jenis Gempa ..................................................................................................... 13
D. Kasus Fakta Gempa ................................................................................................... 14
E. Persiapan Menghadapi Gempa .................................................................................. 16

Daftar Pustaka .................................................................................................................. 17

TSUNAMI
A. Defenisi
Kata tsunami berasal dari bahasa Jepang yaitu tsu yang artinya pelabuhan dan name
yang artinya gelombang. Jadi kata tsunami dapat diartikan sebagai “gelombang di
pelabuhan”. Kata ini merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan terjadinya
fenomena gempa di lautan yang mengakibatkan gelombang laut sangat dahsyat dan
mampu merusak apapun yang dilaluinya ketika mencapai garis pantai.
Tsunami dibangkitkan oleh interaksi antara gerakan dasar laut, danau, atau reservoir
dengan air di atasnya, misalnya yang ditimbulkan oleh dislokasi dan longsor. Letusan

3
gunung api, atau tumbukan meteor atau benda langit lainnya yang masuk ke dalam
perairan juga mampu menimbulkan tsunami.
B. Tanda-tanda Terjadinya Tsunami
1) Surut Air Laut
2) Pada proses awalnya, tsunami ditandai dengan surutnya air laut secara tiba-tiba. Hal
ini disebabkan terbukanya lempengan bumi di bawah laut, otomatis air laut akan
mengisi ruang yang dibuat oleh lempeng bumi yang terbuka
3) Terdengar suara gemuruh
Bukan hanya soal keadaan air dan luat, ada pula di tandai dengan bentuk lain. Salah
satunya adalah terdengar suara gemuruh yang besar dari kejauhan. Suara ini
terdengar besar dan keras.
4) Keberadaan hewan hewan lain
Selain itu juga bisa di deteksi dengan hewan lain. Salah satunya adalah keberadaan
burung burung. Sebelum terjadi gejala tsunami, ada beberapa hal yang aneh.
Misalnya keberadaan burung yang tiba tiba berpindah pindah dari keadaan pulau
kecil. Biasanya mereka akan pergi menuju ke tengah lautan.
5) Terdapat gempa pengiring
Tsunami tidak bisa tiba tiba datang begitu saja. Pasti sudah ada gempa yang
mengawali terlebih dahulu. Salah satunya adalah gempa tektonik dan gempa
vulkanik. Maka jika di daerah anda tiba tiba ada gempa, anda perlu sedikit waspada.
Gempa yang baru saja terjadi adalah gempa yang memiliki kekuatan tinggi atau
tidak. Jika masih memasuki kekuatan rendah, maka anda bisa tersenyum lega. Tapi
jika sudah masuk dalam kategori tinggi, maka ada resiko adanya gempa susulan
bahkan sampai mencapai tsunami.
6) Adanya gelombang yang tidak biasanya
Gelombang yang ada merupakan salah satu tanda tanda adanya tsunami akan datang.
Apalagi gelombang yang muncul merupakan gelombang yang di nilai aneh dan
tidak biasanya. Bisa saja gelombang yang memicu terjadinya tsunami merupakan
bagian dari renteten gelombang yang ada. Atau bisa juga gelombang yang muncul di
mulai dari gelombang yang kecil, kemudian gelombang yang besar. Baru setelah itu
muncul tsunami yang sisanya akan mengakibatkan erosi tanah.
7) Keadaan awan langit
Tanda tanda alam lainnya sebelum terjadi tsunami akan berubah. Salah satunya
adalah keadaan awan yang berbentuk lebih gelap dan mendung. Bahkan tak jarang

4
di jumpai tornado atau angin serupa yang lainnya. Hal ini semua bisa terjadi karena
adanya gelombang elektromagnetis dari dasar lapisan atmosfer bumi. Ini
menyebabkan daya listrik di awan tertelan oleh gelombang gelombang lainnya.
8) Lampu tetap bisa menyala, meskipun tidak ada aliran listrik
Apakah ini menguntungkan? Anda tidak perlu membayar listrik, namun lampu
rumah tetap menyala? Iya secara ekonomi. Tapi tidak secara fisika. Hal ini menjadi
tanda bahwa di lingkungan anda ada gelombang elektromagnetis yang bergerak
bebas di udara. ini menjadi tanda akan ada bencana yang hebat segera terjadi. Salah
satunya adalah gempa dan tsunami
C. Jenis-Jenis Tsunami
1) Mikrotsunami
Jenis Tsunami ini tak bisa dideteksi oleh mata dan relatif berbahaya. Jenis ini
memiliki amplitudo yang kecil sehingga sulit dideteksi lebih awal dan harus
menggunakan alat tertentu.
2) Tsunami Lokal
Jenis ini memiliki dampak menghancurkan terbatas pada radius 100 km dari sumber
gempa. Pada umumnya, Tsunami lokal timbul karena gempa bumi, tanah longsor,
dan aliran lahar vulkanik.
3) Tsunami Regional
Tsunami jenis ini lebih besar 10 kali lipat dari Tsunami lokal dan dampaknya
mencapai mencapai 1.000 km dari sumbernya. Tsunami ini memiliki waktu
perjalanan 1-3 jam dari titik sumbernya.
4) Tsunami Jauh
Bermula sebagai Tsunami lokal, teletsunami atau Tsunami jauh merupakan
gabungan gelombang lokal yang melintasi samudera dengan energi besar. Dampak
kehancuran dapat mencapai radius lebih dari 1.000 km, salah satunya terjadi di Aceh
pada 2004 lalu.
5) Tsunami Atmosfer
Bukan hanya berdampak di daratan, Tsunami juga menimbulkan tekanan atmosfer
melaju cepat di atas laut dangkal. Kecepatan ini hampir sama dengan kecepatan
gelombang sehingga keduanya berkemungkinan beriringan.
D. Kasus Fakta Tsunami

5
Indonesia terletak pada tiga lempeng, yaitu Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
Kondisi geografis itu membuat Indonesia memiliki tingkat kerawanan gempa yang
tinggi. Gempa yang terjadi di daerah lautan biasanya berpotensi menimbulkan tsunami.
Sejarah mencatat bahwa Indonesia pernah dilanda bencana tsunami yang bahkan salah
satunya diakui menjadi paling dahsyat di dunia. Berikut lima bencana tsunami yang
pernah melanda di kawasan Indonesia.
1) Tsunami Palu (2018)
Pada Jumat 28 September 2018, gempa bermagnitudo 7,4 mengguncang wilayah
Palu dan Donggala yang menyebabkan tsunami gelombang tinggi. Berdasarkan hasil
observasi tim survei Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG),
gelombang tsunami tertinggi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah ternyata
mencapai 11,3 meter.
2) Tsunami Aceh (2004)
Tsunami dengan gelombang setinggi 35 meter ini terjadi pada 26 Desember 2004,
pukul 09.00 WIB. Tsunami yang telah menelan lebih dari 160 ribu korban jiwa ini
tidak hanya meluluhkan Aceh, tetapi juga menyapu sepanjang pesisir barat
Sumatera. Tsunami bahkan menjangkau daratan Sri Lanka dan Semenanjung India.
Sebelumnya, gempa bermagnitudo 9,3 melanda Aceh 30 menit sebelum terjadi
tsunami.
3) Tsunami Pangandaran (2006)
Tsunami yang terjadi di lepas pantai Pangandaran ini terjadi pada 17 Juli 2006.
Berawal dari gempa bermagnitudo 8, kemudian menimbulkan gelombang setinggi 6
meter dan menelan korban jiwa sekitar 659 orang.
Selain itu, gempa bumi ini juga menghantam desa-desa lainnya di Provinsi Jawa
Barat seperti Cipatujah, Tasikmalaya, Ciamis dan Kabupaten Bantul, Provinsi D.I
Yogyakarta.
4) Tsunami Mentawai (2010)
Tsunami ini terjadi pada 25 Oktober 2010 dengan gempa bumi berkekuatan 7,7
skala richter dan terjadi di lepas pantai Sumatera. Gempa ini berpusat sekitar 240 km
sebelah barat Bengkulu, dekat Kepulauan Mentawai.
Tsunami dengan tinggi 3-10 meter menghancurkan 77 desa dan lebih dari 461 orang
tewas. Selain itu, 545 rumah warga rusa berat, 204 rusak ringan dan 8 rumah ibadah
rusak berat.
5) Tsunami Biak (1996)

6
Gempa bumi berkekuatan 8,2 skala richter mengakibatkan gelombang tsunami di
Kabupaten Biak Numfor, Papua pada 17 Febuari 1996. Tsunami dengan ketinggian
7 meter ini memakan korban 108 orang meninggal, 423 orang mengalami luka-luka,
58 orang korban hilang dan 4.053 rumah hancur ataupun rusak.
E. Persiapan Menghadapi Tsunami
1) Mengetahui pusat informasi bencana, seperti Posko Bencana, Palang Merah
Indonesia, Tim SAR. Kenali areal rumah, sekolah, tempat kerja, atau tempat lain
yang beresiko. Mengetahui wilayah dataran tinggi dan dataran rendah yang beresiko
terkena Tsunami.
2) Jika melakukan perjalanan ke wilayah rawan Tsunami, kenali hotel, motel, dan
carilah pusat pengungsian. Adalah penting mengetahui rute jalan keluar yang
ditunjuk setelah peringatan dikeluarkan.
3) Siapkan kotak Persediaan Pengungsian dalam suatu tempat yang mudah dibawa
(ransel punggung), di dekat pintu.
4) Siapkan peersediaan makanan dan air minum untuk pengungsian.
5) Siapkan selalu peralatan P3K lengkap.
6) Membawa barang secukupnya saja untuk keperluan pengungsian.
7) Segera mengungsi setelah ada pemberitahuan dari pihak yang berwenang atas
penyebaran informasi tentang tsunami.
8) Jika hanya ada sedikit waktu sebelum dating tsunami,segera mencari pintu dan
mencari jalan keluar dari rumah atau gedung dengan segera.
9) Carilah tempat yang tinggi dan aman dari gelombang tsunami,atau mengikuti rute
dan tempat yang suah ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
10) Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi kerusakan pada tempat Anda
berada,bila ingin menyelamatkan harta benda carilah yang mudah dan ringan
dibawa.
11) Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke tempat
evakuasi. Jika bisa ajaklah tetangga dekat Anda untuk pergi bersama-sama.
12) Jika tsunami terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan, cepat keluar dan
cari tempat yang tinggi dan aman.

7
ANGIN PUTING BELIUNG
A. Defenisi
Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam
atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis di antara garis balik utara dan selatan,
kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa
B. Tanda-Tanda Terjadinya Angin Puting Beliung
Bencana alam bisa datang dengan tiba- tiba tanda memberikan sesuatu
pertanda apapun. Yang demikian ini merupakan hal yang paling berbahaya karena

8
masyarakat tidak mengetahui apa- apa dan tiba- tiba terjadi bencana yang tidak
diinginkan. Karena masyarakat tidak melakukan persiapan apa- apa, maka korban
jiwa bisa berjatuhan karenanya. Namun beberapa bencana alam mempunyai tanda-
tanda sebelum terjadi. Hal ini merupakan sesuatu yang menolong karena masyarakat
akan mempunyai waktu untuk bersiap diri menghadapi segala kemungkinan yang
terjadi. Angin topan tergolong diantara keduanya. Nah, bagaimana itu? Angin topan
terkadang datang dengan tiba- tiba sehingga bisa jadi menimbulkan banyak korban
jiwa, namun terkadang angin topan juga datang dengan pertanda tertentu. untuk
mengantisipasi terjatuhnya banyak korban, kita perlu untuk mengetahui tanda- tanda
datangnya angin topan. Beberapa tanda- datangnya angin topan antara lain sebagai
berikut:
1) Terjadinya peningkatan suhu yang sangat drastis
Tanda pertama yang terjadi ketika akan terjadi angin topan adalah meningkatnya
suhu di sekitar kita dengan sangat drastis. Hal ini bisa kita rasakan karena
peningkatan suhu akan membuat badan menjadi panas dan juga terasa gerah.
Ketika peningkatan suhu ini terjadi secara tiba- tiba, berarti akan ada sesuatu
yang tidak beres terjadi. Maka dari itulah peningkatan suhu drastis dan terjadi
dengan tiba- tiba patut untuk kita waspadai.
2) Burung dan binatang lainnya bergerak menjauhi laut
Tanda kedua adalah adanya perilaku dari binatang- binatang tertentu. Sudah
menjadi hal yang wajar apabila menjelang terjadinya bencana alam, kita
mendapati perilaku yang ganjil dari beberapa binatang. Hal ini karena binatang
jauh lebih peka daripada manusia mengenai pancaindera mereka. Adalah hal
yang wajar apabila binatang mengetahui lebih dulu tentang akan terjadinya
peristiwa alam daripada manusia. maka dari itulah manusia perlu juga untuk
mengamati perilaku binatang. Salah satu tanda yang terjadi menjelang datangnya
angin topan adalah perilaku beberapa bianatang yang terlihat menjauhi lautan
secara berbondong- bondong. Binatang ini misalnya burung, dan lain
sebagainya. Ketika melihat perilaku yang tidak wajar seperti ini, sebaiknya kita
mengikuti jejak binatang tersebut dengan mengikutinya menjauhi area lautan.
3) Adanya angin dengan kecepatan yang sangat cepat
Tanda yang selanjutnya menjelang terjadinya angin topan adalah munculnya
suatu angin yang mempunyai kecepatan tinggi. Angin- angin tersebut tidak
hanya berkekuatan tinggi saja, namun juga memiliki sifat panas dan juga kering,

9
sehingga ketika badan kita diterpa olehnya maka akan timbul rasa yang tidak
nyaman sama sekali. Angin yang bersifat kering dan juga panas ini akan menjadi
salah satu tanda- tanda terjadinya angin topan. Maka dari itulah ketika tanda ini
terjadi dan dibarengi dengan tanda yang telah disebutkan sebelumnya, maka kita
harus sudah siap siaga dan waspada akan terjadinya angin topan.
4) Munculnya awan- awan tertentu dengan tiba- tiba
Tanda yang lainnya menjelang akan terjadinya angin topan adalah munculnya
beberapa jenis awan tertentu dengan tiba- tiba. Awan- awan (baca: proses
terjadinya awan) ini datang dengan tiba- tiba, misalnya adalah awan
Cumulusmaupun awan yang berwarna keperak- perakan yang bergerombol
sangat tebal di langit. Waktu atau durasi yang dibutuhkan untuk membentuk
pusaran angin adalah sekitar 1 jam lamanya dan disertai dengan angin kencang,
sehingga pepohonan juga akan ikut bergoyang.
C. Jenis-Jenis Angin Puting Beliung
1) Topan Cimaron
Pada tahun 2006, Topan Cimaron tercatat menjadi salah satu topan terkuat di
dunia. Topan ini melanda negara Filipina dengan kecepatan 230 kilometer per
jam dan menghancurkan segalanya. Nama jenis topan ini diambil dari jenis sapi
liar. Topan Cimaron menewaskan sekitar 20 orang, 15 orang menghilang dan
menyebabkan kerusakan properti senilai Rp 103 miliar.
2) Topan Andrew
Badai ini menyerang bagian selatan Florida, barat daya Louisiana dan bagian
utara barat Bahama. Badai ini memiliki kekuatan dan kecepatan yang luar biasa
dan menyebabkan kehancuran dalam area yang cukup luas. Kerusakan akibat
badai ini ditaksir bernilai Rp 298 miliar.
3) Topan Nina
Bencana alam Topan Nina terjadi pada tahun 1975 yang melanda Cina dan
menghancurkan Bendungan Banqiao dan menyebabkan banjir besar yang
menyebabkan 100.000 jiwa melayang. Topan Nina hanya terjadi dalam beberapa
hari.
4) Topan Saomai
Topan Saomai juga melanda Cina dan Taiwan yang menghancurkan lebih dari
1.000 rumah dan 100 orang terluka. Topan Saomai memiliki kecepatan 135 mil
per jam dan tercatat menjadi topan paling kuat sejak 1949 yang melanda Cina.

10
Dikatakan 458 orang tewas dan menyebabkan kerusakan senilai Rp 28,7 triliun
akibat bencana alam ini.
5) Topan Megi
Ivan Cabrera, seorang ahli meteorologi CNN, menyatakan bahwa Topan Megi
adalah salah satu topan terkuat yang pernah terjadi di planet ini sejak tahun
2005. Topan ini tercatat memiliki kecepatan 225 kilometer per jam. Pada tahun
2010 Topan Megi pernah menghantam negara Filipina.
6) Topan Ida
Topan Ida terjadi pada 24 September tahun 1960 di Jepang dengan kecepatan
115 mil per jam dan menyebabkan 700 orang hilang dan 300 orang tewas. Topan
ini menyebabkan kerusakan yang sangat parah di seluruh tanah Jepang.
7) Topan Kenna
Topan Kenna tercatat menjadi badai terkuat ke-3 yang menghantam pantai
Meksiko. Topan Kenna terjadi pada 25 Oktober 2002 dengan kecepatan 140 mil
per jam dan merusak banyak properti bernilai Rp 1,1 triliun.
8) Topan Katrina
Topan Katrina terjadi pada bulan Agustus tahun 2005 di Louisiana dan
Mississippi. Topan ini tercatat badai terkuat kedua yang pernah melanda
Amerika Serikat. Tercatat 1.833 jiwa melayang dan kerusakan yang parah akibat
topan mengerikan ini.
9) Topan Cora
Topan Cora memiliki kecepatan mencapai 175 mil per jam yang menyebabkan
banyak kerusakan dan korban jiwa. Topan Cora terjadi di Timur Utara Cina dan
Korea Selatan.
10) Topan Tip
Pada tanggal 12 Oktober 1979, Topan Tip menghantam Guam dan Jepang
dengan kecepatan yang mencapai 190 mil per jam. Sekitar 100 orang tewas dan
biaya akibat kerusakan yang tidak diketahui. Dengan diameter 1.380 mil, Topan
Tip tercatat sebagai siklon tropis terbesar yang pernah terjadi di planet ini.
D. Kasus Fakta Angin Puting Beliung
Hujan deras dan puting beliung terjadi pada Kamis (6/12/2018) sore. Selain
bangunan yang rusak, sejumlah pohon juga tumbang dan menimpa mobil serta
sepeda motor,50 rumah rusak,6 kendaraan ringsek dan pohon tumbang,serta 1 orang
Tewas.

11
Berikut Fakta-fakta Puting Beliung yang Menerjang Bogor:
1) Terbentuknya Awan Jenis Cumulonimbus
Berdasarkan citra Satelit Himawari terpantau liputan awan konvektif dengan
jenis Cumulonimbus di wilayah Bogor bagian selatan. Awan tersebut dapat
menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin
kencang, puting beliung serta kilat atau petir.
2) Ada 4 Keluharan yang Diterjang Puting Beliung
Empat kelurahan yang diterjang puting beliung yakni Kelurahan Cipaku,
Kelurahan Batutulis, Kelurahan Pamoyanan dan Kelurahan Lawanggintung.
E. Persiapan Menghadapi Angin Puting Beliung
1) Jika sedang di dalam ruangan
b. Tutup jendela dan pintu lalu kunci
c. Matikan semua aliran listrik dan peralatan elektronik. Jangan lupa copot juga
regulator tabung gas untuk mencegah kebakaran
d. Menjauh dari sudut ruangan, pintu, jendela, dan dinding terluar
2) Jika sedang di dalam kendaraan
a. Segera hentikan laju kendaran lalu cari tempat perlindungan yang terdekat 3)
3) Jika sedang berada di luar ruangan
a. Jika terasa petir akan menyambar, segera membungkuk, duduk dan, peluk
lutut anda ke dada.
b. Jangan tiarap diatas tanah
c. Segera masuk ke dalam rumah atau bangunan di sekitarnya yang kokoh
d. Hindari berlindung di dekat tiang listrik, papan reklame, jembatan, dan jalan
layang.
e. Waspada terhadap benda-benda yang diterbangkan oleh angin
GEMPA
A. Defenisi
Gempabumi (earthquake) adalah peristiwa bergetar atau bergoncangnya bumi
karena pergerakan/pergeseran lapisan batuan pada kulit bumi secara tiba‐tiba akibat
pergerakan lempeng‐lempeng tektonik. Gempabumi yang disebabkan oleh aktivitas
pergerakan lempeng tektonik disebut gempabumi tektonik. Namun selain itu,
gempabumi bisa saja terjadi akibat aktifitas gunung berapi yang disebut sebagai
gempabumi vulkanik.

12
Pergerakan tiba‐tiba dari lapisan batuan di dalam bumi menghasilkan energi
yang dipancarkan ke segala arah berupa gelombang gempabumi atau gelombang
seismik. Ketika gelombang ini mencapai permukaan bumi, getarannya dapat
merusak segala sesuatu di permukaan bumi seperti bangunan dan infrastruktur
lainnya sehingga dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda.
B. Tanda-Tanda Terjadinya Gempa
Awan gempa adalah awan yang diduga sebagai tanda akan terjadinya gempa
bumi. Awan aneh ini bentuknya memanjang seperti asap yang ke luar dari pesawat.
Seorang ilmuwan India, Varahamihira (505 - 587) dalam bab 32 dari
karyanya Brihat Samhita membahas beberapa tanda-tanda peringatan akan adanya
gempa bumi, misalnya: kelakuan binatang-binatang yang tidak seperti biasanya,
pengaruh astrologi, pergerakan bawah air tanah dan formasi awan yang aneh, yang
muncul seminggu sebelum terjadinya gempa bumi.
Sejak tahun 1990, seorang pensiunan ahli kimia di Kalifornia, Zhonghao
Shou, telah membuat lusinan prakiraan gempa bumi berdasarkan pola-pola awan
hasil pencitraan oleh satelit. Tekanan dan gesekan dari tanah dapat menguapkan air
jauh sebelum gempa bumi terjadi, pendapat Shou, dan awan yang terbentuk akibat
mekanisme ini memiliki bentuk yang amat berbeda dengan awan-awan pada
umumnya. Shou mengungkapkan, dari 36 awan yang diteliti, 29 terbukti menjadi
awal pertanda gempa.
C. Jenis-Jenis Gempa
1) Gempa Bumi Vulkanik (Gunung Api)
Gempa bumi vulkanik merupakan gempa bumi yang terjadi sebagai dampak
terjadinya letusan gunung berapi. Gempa bumi vulkanik biasanya terjadi sesaat
sebelum larva gunung berapi keluar dari dalam perut bumi. Jenis gempa bumi
vulkanik merupakan salah satu jenis gempa yang dapat diprediksi.
2) Gempa Bumi Tektonik
Gempa bumi tektonik merupakan gempa bumi yang terjadi sebagai dampak
terjadinya pergeseran lempengan tektonik secara tiba – tiba. Gempa bumi
tektonik merupakan gempa bumi yang paling dahsyat dan tidak dapat diprediksi
kedatangannya / waktu terjadinya.
3) Gempa Bumi Runtuhan

13
Gempa bumi runtuhan merupakan gempa bumi yang terjadi sebagai dampak
terjadinya longsor / runtuhnya daerah kapur yang ada di sekitar wilayah
pertambangan. Sama seperti gempa bumi tektonik, gempa bumi runtuhan
biasanya tidak dapat diprediksi waktu terjadinya. Akan tetapi tingkat goncangan
yang ditimbulkan dari gempa bumi cenderung jauh lebih kecil dibandingkan
dengan dua gempa bumi yang sebelumnya.
D. Kasus Fakta Gempa
1) Padang Langganan Gempa Bumi
Gempa bumi tektonik kembali melanda Padang, Sumatera Barat. Gempabumi
yang terjadi pada hari Rabu, 30 September 2009 mempunyai kekuatan 7,6 SR.
Lokasi gempabumi berjarak lebih kurang 57 Km Barat Daya Pariaman dengan
kedalaman 71 Km.
Kerusakan akibat gempa tersebut sangatlah parah, dilaporkan Rumah Sakit M.
Jamil pun ikut roboh sebagian, serta puluhan orang terjebak di dalam reruntuhan.
Warga panik dan berlarian menuju daerah yang lebih tinggi dikarenakan mereka
takut gempa tersebut menimbulkan tsunami.
Empat hari kemudian dampak kerusakan akibat bencana ini mulai terkuak.
Departeman Kesehatan (Depkes) menyebutkan korban tewas mencapai 501 orang,
785 luka berat, 2.650 luka ringan. Dikatakan oleh Kepala Pusat Penanggulangan
Krisis Depkes, Rustam S. Pakaya, antara 3.000‐5.000 orang diperkirakan masih
tertimbun reruntuhan dan belum ditemukan.Jumlah korban tersebut khusus di
Kota Padang.Sementara korban hilang di Pariaman diperkirakan sebanyak 618
orang. Rustam menambahkan, untuk Gempabumi Jambi yang terjadi berselang
satu hari setelah kejadian di Padang Pariaman sedikitnya ada 3 orang tewas, luka
berat 14, dan 58 luka ringan.
Dalam katalog sejarah gempabumi merusak BMKG, dalam waktu 4 tahun
terakhir sudah terjadi 5 kali gempabumi berskala besar dan merusak di Sumatera
Barat berturut‐turut mulai tahun 2005, 2007, dan 2009. Gempabumi Padang 10
April 2005, magnitudo 6,7 SR, dirasakan hingga ke Kuala Lumpur, Malaysia
sebesar III skala Modified Mercally Intensity atau MMI. Sedangkan di Padang,
lokasi yang terdekat dengan sumber gempabumi, tingkat kerusakan cukup parah.
Penjelasan tentang skala kerusakan dan magnitudo gempa ini secara rinci akan
dibahas pada Bab 8.

14
Dua tahun sesudahnya tepat tanggal 6 Maret 2007 pada jam 03:49:39 WIB,
Padang kembali dilanda gempabumi 6,4 SR. Gempa ini memakan korban
sebanyak 4 orang meninggal dunia dan 55 orang membutuhkan perawatan serius.
Sumber Wikipedia melaporkan data kerusakan di Kota Padang Panjang data di
Posko Penanggulangan Gempabumi sampai tanggal 11 Maret 2007 menunjukkan
fisik bangunan yang rusak bernilai total sekitar Rp 146,1 Milyar (M). Rinciannya
sebagai berikut: kerusakan rumah penduduk Rp 94,2 M dengan rincian 707 rusak
berat, 1.519 rusak sedang, dan 1.843 rusak ringan. Gedung kantor pemerintah
yang rusak senilai Rp 12 M, sarana pendidikan SD Negeri Rp 12,3 M,
SMTP/SMTA/PT negeri dan swasta Rp 16,5 M, kesehatan Rp 2,5 M, rumah
ibadah Rp 1 M, dan jalan Rp 5M.
2) Gempa Bumi Gemparkan Jakarta
Gempabumi Tasikmalaya terjadi pada hari Rabu, 2 September 2009, pukul
14:55:00 WIB, berpusat di laut Selatan Jawa dengan koordinat 8,24 LS ‐ 107,32
BT, 142 km barat daya Tasikmalaya, Jawa Barat, kedalaman 30 km, magnitudo
7,3 SR.
Sering kali setiap kejadian gempabumi di pesisir wilayah Pantai Selatan Jawa
getarannya begitu kuat dirasakan oleh warga kota‐kota besar di Pulau Jawa,
terutama di pusat ibukota Jakarta dan Bandung.Gempabumi Tasikmalaya 2009
dirasakan di Jakarta IV MMI, Bandung II‐III MMI, Tangerang II‐III
MMI.Artinya, pada kisaran skala intensitas kerusakan tersebut getaran dirasakan
nyata oleh orang banyak dalam rumah atau gedung bertingkat seakan‐akan ada
truk besar lewat, jendela dan pintu berbunyi, dinding berderik karena
pecah‐pecah, dan lamanya getaran dapat ditentukan.
Disarikan dari www.detik.com Bandung sampai tanggal 8 September 2009
jam 06:00 WIB dilaporkan kerusakan sebagai berikut: jumlah korban meninggal
di Kabupaten Cianjur‐Jawa Barat sudah mencapai 79 orang. Korban meninggal
lainnya di wilayah Tasikmalaya 10 orang, Garut 9 orang, Bandung 18 orang,
Sukabumi 2 orang, Bogor 2 orang, dan Ciamis 7 orang. Sementara untuk korban
hilang 21 orang yang diduga masih tertimbun longsor di Cianjur. Selain itu, 1.254
orang luka‐luka di seluruh Jabar yang terkena gempa.
Bangunan dan rumah rusak berat juga bertambah menjadi 63.717
unit.Sementara rusak ringan sebanyak 131.216 unit.Selain itu, pondok pesantren

15
yang alami rusak berat tercatat sebanyak 17 pesantren dan rusak ringan
38.Sekolah yang rusak berat sebanyak 1.089 dan rusak ringan 1.505.Sedangkan
masjid rusak berat 2.010 dan rusak ringan 1.889.Jumlah pengungsi mencapai
44.361 KK atau 210.292 jiwa.
E. Persiapan Menghadapi Gempa
1) Kunci utama adalah: Mengetahui apa yang disebut gempa bumi. Pastikan
struktur dan letak rumah Anda dapar terhindar dari bahaya yang disebabkan
oleh gempa bumi.
2) Kenali lingkungan tempat anda bekerja. Perhatikan letak pintu, lift, serta tangga
darurat apabila terjadi gempa bumi
3) Persiapan rutin pada tempat Anda bekerja dan tinggal , Perabotan (lemari,
cabinet, dll) diatur menempel pada dinding (dipaku, diikat, dll)untuk
menghindari jatuh, roboh, bergeser, pada saar terjadi gempa bumi.
4) Penyebab celaka yg paling banyak pada saat gempa bumi adalah kejatuhan
material. Atur benda berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.
5) Alat yang harus ada di setiap tempat. Kotak P3K, senter/ lampu baterai, radio,
makanan suplemen & air.

DAFTAR PUSTAKA
Kompas Media Nusantara. 2005. Bencana Gempa dan Tsunami Nanggroe Aceh Darussalam
& Sumatra Utara.Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Sugeng, Pribadi. 2009. Gempa Bumi Edisi Populer. Jakarta
Rahman, Dhohir Taufik dan Tarsisius. 2000. Indonesia: Negara Bencana. Jakarta:
Yudhistira
BMKG, Kep. 009 Tahun 2009. Prosedur Standar Operasional Pelaksanaan Peringatan
Dini, Pelaporan, dan Diseminasi Informasi Cuaca Ekstrim, BMKG. Jakarta

16
Ischak. 1998. Geografi 2a: Gempa Bumi dan Klasifikasi Gempa. Yogyakarta: PT. Intan
Pariwira

https://www.google.com/amp/s/ilmugeografi.com/bencana-alam/angin-topan/amp diakses
pada tanggal 11/09/2019 pukul 08.00 WITA
https://www.bmkg.go.id/gempabumi/antisipasi-gempabumi.bmkg diakses pada tanggal
11/09/2019 pukul 11.00 WITA
https://ilmugeografi.com/fenomena-alam/ciri-ciri-akan-terjadi-tsunami diakses pada tanggal
11/09/2019 pukul 12.00 WITA
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-gempa-bumi-dan-jenis-jenis-gempa-bumi/ diakses
pada tanggal 12/09/2019 pukul 10.00 WITA
https://www.idntimes.com/news/indonesia/angela-monica/5-tsunami-paling-dahsyat-yang-
pernah-menghantam-di-indonesia/full diakses pada tanggal 12/09/2019 pukul 11.00
WITA

17

Anda mungkin juga menyukai